bab v keimpulan dan saran _191-196

advertisement
191
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan penafsiran dan analisis data yang telah diperoleh tentang
Peranan Pesantren sebagai Lembaga Pendidikan dalam Membina Pendidikan
Moral bagi Santri di Pondok Pesantren Baitul Arqom Pacet, Ciparay, Kabupaten
Bandung. Maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Sebagai lembaga pendidikan Islam, pondok pesantren Baitul Arqom Pacet,
Ciparay, Kabupaten Bandung telah berhasil menjadi salah satu pesantren yang
dapat menyesuaikan diri dengan telah turut serta dalam upaya mencerdaskan
kehidupan bangsa dengan menyelenggarakan pendidikan formal berupa
madrasah namun dengan tetap mempertahankan materi tradisional berupa
pengajaran kitab kuning. Walaupun telah memberikan pengetahuan umum
tapi pondok pesantren Baitul Arqom tetap menitikberatkan pendidikan agama
dan pendidikan moral atau akhlak bagi santri yang bertujuan agar terwujud
santri yang mengintegrasikan kecerdasan pikiran, keluhuran akhlak dan
kedalaman spiritual secara sinergis (tazkiyatul fikri, tazkiyatun nafsi dan
tazkiyatur ruh).
2. Proses pendidikan moral di Pondok Pesantren Baitul Arqom Pacet, Ciparay,
Kabupaten Bandung lebih difokuskan melalui pengkajian Al-Qur’an dan
Kitab kuning meliputi bidang Aqidah, syari’ah dan Muammallah.
192
3. Pola didik yang dipakai pondok pesantren Baitul Arqom Pacet, Ciparay,
Kabupaten Bandung dalam membina pendidikan moral bagi santri adalah
dengan cara memberikan materi-materi keagamaan dengan menggunakan
metode sorongan, bandongan, diskusi dan pemecahan masalah. Selain itu
pendidikan akhlak diberikan melalui pelajaran dan pembinaan akhlak secara
intensif dan terpadu dengan menggunakan metode keteladanan, percontohan,
pembiasaan, pengawasan dan hukuman. Selain itu pendidikan moral di
pondok pesantren Baitul Arqom juga didukung oleh pengetahuan umum yang
terkait diantaranya Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).
4. Pengunaan metode kombinatif dalam membina pendidikan moral santri
Pondok Pesantren Baitul Arqom Pacet, Ciparay, Kabupaten Bandung
bertujuan agar
dengan adanya variasi metode santri tidak merasa jenuh.
Contoh-contoh dan ketauladanan para ustadz pun sangat mendukung terhadap
keberhasilan membina pendidikan moral santri Pondok Pesantren Baitul
Arqom. Proses membina pendidikan moral santri di pondok pesantren Baitul
Arqom dinilai sangat berhasil dengan adanya perubahan sikap serta perilaku
sehari-hari para santri menuju kearah yang lebih positif.
5. Kelebihan yang dimiliki pondok pesantren Baitul Arqom Pacet, Ciparay,
Kabupaten Bandung sebagai sebuah lembaga pendidikan keagamaan telah
memberikan kontribusi besar dalam membina pendidikan moral atau akhlak
bagi santri diantaranya melalui pembinaan ibadah santri agar tepat waktu dan
berjamaah, penggunaan bahasa Arab sebagai bahasa sehari-hari agar terhindar
dari bahasa-bahasa kotor, membina kedisiplinan santri. Selain itu Pondok
193
Pesantren Baitul Arqom Pacet, Ciparay, Kabupaten Bandung mentransformasi
moralitas yang dijalankan melalui berbagai metode dengan cara mengadakan
berbagai kegiatan keagamaan bersama masyarakat diantaranya melalui
pengajian rutin. Transformasi moralitas pondok pesantren Baitul Arqom juga
dilakukan melalui para santrinya melalui metode ketauladanan dalam
masyarakat.
6. Kelemahan yang ada dalam pondok pesantren Baitul Arqom Pacet, Ciparay,
Kabupaten Bandung relatif sedikit, diantaranya kurangnya hubungan pondok
pesantren dan pihak luar baik itu dengan masyarakat maupun penggunaan
media komunikasi. Hubungan dengan masyarakat misalnya, pesantren
dianggap terlalu membatasi pergaulan sehari-hari dengan masyarakat
walaupun ada, hanya sebatas pada pengajian ma’jelis ta’lim yang
diselenggarakan 2 kali seminggu. Dan di bidang komunikasi santri tidak
diperkenankan membawa dan mempergunakannnya misalnya hand phone, tv
dan radio walaupun di pesantren ada lab komputer tapi itu hanya bagian dari
salah satu mata pelajaran dalam madrasah.
7. Kriteria santri yang bermoral atau berakhlak baik (akhlakul karimah) menurut
Pondok Pesantren Baitul Arqom Pacet, Ciparay, Kabupaten Bandung adalah
santri yang sikap dan perilakunya sesuai dengan ajaran Islam yang
berpedoman pada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Sikap yang bermoral dalam
pandangan Islam diantaranya malu, sabar dan tabah, tawakal, adil, istiqomah,
jujur, tawadhu, dermawan dll. Sikap moral tersebut akan melahirkan perilaku
yang bermoral pula diantaranya menepati janji, rendah diri, berbuat baik,
194
berbudi tinggi, setia, memelihara kesucian, lemah lembut dll. Sedangkan sikap
moral yang buruk / akhlak buruk (akhlakul mazmumah) akan melahirkan
sikap antara lain zalim, hasud, riya, ujub, malas dll. Sikap moral yang buruk
akan melahirkan kecenderungan perilaku yang buruk pula diantaranya egois,
curang, khianat, mengingkari janji, menipu daya, dengki dll. Dengan membina
pendidikan moral santri secara intensif dan terpadu diharapkan santri menjadi
manusia yang bermoral dan bermanfaat bagi agama, bangsa dan Negara.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis dapat mengemukakan saran yang
mungkin dapat menjadi masukan untuk pengembangan pondok pesantren Baitul
Arqom Pacet, Ciparay, Kabupaten Bandung ke arah yang lebih baik. Adapun
saran-sarannya adalah sebagai berikut :
1. Pondok Pesantren Baitul Arqom Pacet, Ciparay, Kabupaten Bandung
Merupakan salah satu lembaga pendidikan agama yang ideal dan potensial
bagi masyarakat untuk menitipkan putra-putri mereka agar menjadi muslim
yang taat dan berakhlak mulia. Pondok pesantren Baitul Arqom dapat disebut
telah berhasil dalam mendidik santrinya dengan adanya perubahan sikap dan
perilaku sehari-hari para santri menuju kearah yang lebih positif. Hal tersebut
merupakan prestasi yang membanggakan.Tapi pondok pesantren mempunyai
beberapa
kelemahan
yang
harus
sikapi
guna
peningkatan
kualitas
pendidikannya diantaranya dalam bidang IPTEK agar lebih ditambah karena
seperti kita ketahui di zaman globalisasi dimana arus informasi dan teknologi
195
serba canggih dan cepat dapat mendukung peningkatan kualitas sumber daya
manusia termasuk santri, tentunya dengan disesuaikan dengan kebutuhan
santri agar relevan dengan perkembangan jaman tanpa meninggalkan nilainilai agama dan nilai moral yang ada. Selain itu sarana dan prasarana yang
lain khususnya di bidang keterampilan harus ditambah dengan keterampilan
lain seperti menjahit, kaligrafi sehingga dapat menjadi bekal untuk hidup
santri di masa yang akan datang. Selain itu kelemahan yang muncul dalam
pondok pesantren lainnya, diantaranya kurangnya tenaga pengajar dan
pengawas di pondok pesantren dan jika tidak ditambah dikhawatirkan akan
berdampak pada proses KBM di pondok pesantren. Selain itu pesantren
alangkah baiknya jika lebih terbuka dan lebih melibatkan santri dalam
kegiatan masyarakat sehingga santrinya dapat lebih berbaur dan dekat dengan
masyarakat. pendidikan moral tidak terlalu terfokus pada santri saja, akan
tetapi terhadap pendidikan masyarakat sekitar juga harus ditingkatkan.
2. Santri Pondok Pesantren Baitul Arqom Pacet, Ciparay, Kabupaten Bandung
Santri Pondok Pesantren Baitul Arqom mempunyai santri yang sangat banyak.
Dengan adanya potensi seperti ini, diharapkan para santri bisa menjadi
generasi penerus bangsa yang mempunyai kepribadian muslim disertai ilmu
pengetahuan serta teknologi yang tinggi. Selain fokus terhadap ilmu
keagamaan santri Pondok Pesantren Baitul Arqom diharapkan bisa mengikuti
perkembangan arus informasi serta ilmu pengetahuan umum sebagai
penunjang. Santri merupakan generasi muda yang akan meneruskan bangsa,
oleh karena itu harus pro aktif dalam segala aspek kehidupan. Salah satu
196
caranya dengan cara lebih mengoptimalkan pembinaan pendidikan moral yang
telah diterima di Pondok Pesantren Baitul Arqom dan dapat mengamalkannya
dalam sikap dan perilaku yang berakhlak sehingga minimal dapat menjadi
manfaat bagi dirinya dan maksimal dapat menjadi tauladan bagi masyarakat.
3. Masyarakat Pacet Ciparay, Kabupaten Bandung
Masyarakat Pacet yang merupakan masyarakat sekitar lingkungan Pondok
Pesantren Baitul Arqom, hendaknya lebih mengoptimalkan keberadaan
Pondok Pesantren Baitul Arqom. Kerja sama antara masyarakat dengan pihak
pesantren harus tetap ditingkatkan agar tercipta masyarkat yang bermoral.
4. Untuk Akademisi/ peneliti Lanjutan
Penelitian ini hanya memberikan gambaran peranan Pondok Pesantren Baitul
Arqom Pacet, Ciparay, Kabupaten Bandung dalam membina pendidikan moral
bagi santri. Masih banyak lagi bagian-bagian lagi yang perlu dikaji dalam
Pondok Pesantren Baitul Arqom.
Download