Bab I Pendahuluan

advertisement
Bab I Pendahuluan
I.1 Latar Belakang
Sampah merupakan salah satu permasalahan utama suatu wilayah. Jumlah sampah
di kota-kota besar makin banyak sedangkan metode pengolahannya belum cukup
optimum dalam mengatasi laju pertambahan sampah. Komposisi sampah di tiap
kota menunjukkan bahwa jumlah terbesar adalah sampah organik. Data
menunjukkan di kota Bandung, sampah organik mencapai 73,25% dari total
sampah kota dan 60% dari total sampah tersebut dihasilkan dari sampah rumah
tangga (PD Kebersihan, 2003).
Salah satu metode pengolahan sampah organik adalah dengan pengkomposan.
Penelitian mengenai proses pengkomposan telah berkembang sejak metode
identifikasi mikroba mengalami kemajuan. Proses pengkomposan merupakan
proses yang merubah material organik menjadi material yang lebih stabil yang
mengandung substansi humus melalui tahap termofilik (Ishii, et al., 2000).
Pengkomposan memiliki tiga tahap utama selama prosesnya berlangsung. Tahaptahap ini menunjukkan kematangan kompos dan kapan kompos tersebut dapat
digunakan. Tahap pertama merupakan fase inisiasi kemudian menuju tahap kedua
yaitu fase utama dan akhirnya tahap ketiga yaitu fase pendinginan dan
pematangan. Pada proses pengkomposan, nilai kematangan kompos dinilai dari
kadar rasio C/N dari kompos tersebut. Saat sampah organik belum terkomposkan,
nilai rasio C/N mencapai angka sekitar 60. Kemudian saat mencapai fase utama,
rasio C/N menurun tajam hingga angka 30. Selanjutnya akan memasuki fase
pendinginan dan pematangan, dimana rasio C/N turun lagi hingga mencapai angka
di bawah 20.
Perubahan yang terjadi selama proses perubahan fase tersebut adalah terjadinya
pola perubahan temperatur yang signifikan. Pada saat inisiasi, temperatur sampah
2
yang awalnya relatif mirip dengan lingkungan, selanjutnya meningkat dengan
tajam hingga mencapai kondisi termofilik di fase utama. Setelah fase utama
terlampaui, temperatur menurun secara perlahan dan hingga akhirnya kompos
matang di fase pendinginan dan pematangan (Ishii, et al., 2000).
I.2 Rumusan Masalah
Penelitian mengenai komposisi dan sifat dari kompos merupakan informasi yang
sangat
penting
untuk
mempelajari
berbagai
aspek
mengenai
proses
pengkomposan. Sifat fisikokimia yang berubah selama proses pengkomposan
menunjukkan aktifitas degradasi yang sedang terjadi (Buurman, et al., 1996). Pola
perubahan sifat tersebut bahkan dapat menjelaskan metabolisme mikroba dan
jenis mikroba yang sedang bekerja pada tahap tersebut (Harborne, 1993).
Kandungan pada kompos yang biasanya diamati meliputi uji anorganik (pH, total
nitrogen, total karbon, bahan atsiri, klorida dan sulfat), uji logam (kromium, raksa
dan logam lainnya), serta uji organik (hidrokarbon aromatik, ester ftalat, Polisiklik
Aromatik Hidrokarbon, dioksin, furan, dan bahan organik atsiri). Data kandungan
tersebut menunjukkan kualitas kompos yang dibuat (Principle and practice :
compost sampling for lab analysis).
Pada penelitian ini dilakukan pengamatan sifat fisikokimia dari proses
pengkomposan meliputi temperatur dan nilai pH. Kedua data ini menjadi sangat
penting dalam setiap penentuan proses pengkomposan dan mampu menjelaskan
sebagian dari fenomena proses pengkomposan sampah kota termasuk jenis
mikroba secara garis besar dan proses yang terjadi di dalam pengkomposan pada
tiap fase-fasenya.
I.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari sifat fisikokimia dari proses
pengkomposan dan membahas pola perubahan sifat tersebut terhadap jenis
mikroba dan proses degradasi sampah di tiap fase-fasenya.
3
I.4 Strategi Penelitian
Metoda yang dilakukan meliputi pembuatan reaktor pengkomposan untuk melihat
perubahan tekstur sampah organik selama proses pengkomposan dan pengambilan
sampel on-site di TPS Cibangkong setelah menentukan 3 titik yang mewakili
masing-masing fase kemudian diamati perubahan temperatur dan pH untuk
memperoleh pola perubahan jenis mikroorganisme dan proses degradasi selama
pengkomposan.
I.5 Sistematika Tesis
Pemaparan dimulai dengan Bab I sebagai pendahuluan yang menjelaskan
mengenai latar belakang masalah, ruang lingkup penelitian, metodologi penelitian
serta tujuan dari penelitian. Selanjutnya pada Bab II akan dipaparkan teori singkat
yang melandasi penelitian ini. Bab II akan memaparkan tentang sampah dan
karakter sampah kota, proses pengkomposan sebagai salah satu metode
pengolahan sampah, metode pembuatan kompos dan reaktor kompos. Pada Bab
III dipaparkan tentang metodologi penelitian yang meliputi alat, bahan dan cara
kerja penelitian. Hasil penelitian akan diberikan pada Bab IV, demikian pula
pembahasan atau analisis dari hasil penelitian tersebut. Laporan ini ditutup dengan
kesimpulan pada Bab V.
Download