BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Teori Berikut ini adalah tinjauan teori – teori yang relevan sebagai model dalam penelitian ini. Tingkat pertama adalah Harga (X1), kurt matzler, bigit renzl, rita faullant (2006); Produk (X2), George, Issac, Chandrasekharan Rajendra, R.N. Anantharaman (2006); Kualitas Pelayanan (X3), (Francis buttle, Manchester business school, Manchester, UK (1995); Kepuasan Pelanggan (Y), Dr. Javan Chia-Jung Hsu and Dr. Chao Min Hsu, Kun Shan University, Tainan Taiwan (2008). Tinjauan teori ini dapat dilihat pada gambar 2.1 yang merupakan gambar model teori keseluruhan. Harga Kurt Matzler, Birgit Renzl, Rita faullant (2006) Kepuasan Pelanggan Produk Dr. Javan Chia-Jung Hsu and Dr. Chao Min Hsu, Kun George, Issac, Chandrasekharan Rajendra, R.N. Anantharaman (2006) Shan University, Tainan, Taiwan (2008) Kualitas Pelayanan Francis Buttle, Manchester Business School, Manchester, UK (1995) 10 11 2.2 Pemasaran (Marketing) Menurut Kotler dan Keller (2006, p.6), “Marketing is a societal process by which individuals and groups obtain what they need and want through creating, offering, and freely exchanging products and services of value with others”. Dari definisi tersebut maka pemasaran (marketing) dapat diartikan sebagai suatu proses social dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain (Kotler and Keller, 2006, p.6). Menurut American Marketing Association, ”Marketing is an organizational function and a set of process of creating, communicating, and delivering, and communicating superior customer value” yang berarti marketing adalah suatu fungsi organisasi dan sekumpulan proses menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyampaikan suatu nilai ke konsumen dan untuk memelihara hubungan dengan konsumen sehingga dapat memberi keuntungan bagi organisasi dan para pemegang saham (Kotler and Keller, 2006, p.6). 12 2.3 Sistem Pemasaran Menurut Kotler (2003) pasar adalah sekumpulan pembeli dan penjual yang nyata dan berpotensi dalam terjadinya transaksi jual dan beli barang atau jasa, dan didalmnya terlibat suatu kegiatan pertukaran dan menjalin hubungan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan antara penjual dan pembeli. Manajemen pemasaran merupakan suatu proses merencanakan dan melaksanakan konsep, harga, promosi dan distribusi barang, jasa dan ide untuk menciptakan pertukaran dengan kelompok tertentu yang memberikan kepuasan kepada pelanggan dan pencapaian tujuan organisasi 13 2.3.1 Harga 2.3.1.1 Pengertian Harga Harga adalah satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang dan jasa. Produk yang bermerek mahal sering kali dianggap memiliki kualitas yang lebih tinggi dan lebih rentan untuk kalah dalam persaingan harga dibandingkan produk yang lebih murah (Blattberg dan Winniewski 1989; Dodds, Monroe, dan Grewal, 1991; Kamakura dan Russel 1993; Milgrom dan Roberts 1986; Olson 1977). Sedangkan pengertian harga menurut Wiliam J Stanton (1993:13) adalah “jumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya” sedangkan menurut nitisemito (1993:55) harga adalah nilai suatu barang atau jasa yang diukur dari jumlah uang dimana berdasarkan nilai tersebut seseorang atau perusahaan bersedia melepaskan barang atau jasa yang dimiliki kepada pihak lain. Dari beberapa pengertian harga di atas, maka harga dapat diartikan sebagai nilai pertukaran yang ditetapkan oleh penjual dan pembeli untuk memperoleh suatu produk dan harga. 14 2.3.1.2 Faktor – faktor Harga Setiap barang dan jasa yang dijual akan memiliki tingkat harga yang sesuai dengan kebutuhan pasar, menurut Zeithaml dan Bitner (1996:116) menyebutkan bahwa harga sangat mempengaruhi persepsi tentang kualitas, kepuasan dan nilai (value) sedangkan kotler (1997:496) mengemukakan bahwa “harga adalah sejumlah uang sebagai alat tukar untuk memperoleh produk atau jasa atau dapat juga dikatakan penentuan nilai suatu produk dibenak konsumen”. menurut Philip kotler (2002:94) ada lima hal yang terpenting dalam menentukan harga : 1. Menentukan permintaan; 2. Menaksir biaya; 3. Menganalisis biaya, 4. Menganalisa harga Jual; 5. Menganalisa Harga Pesaing; 6. Menentukan harga akhir Dan menurut kurt matzler, bigit renzl, rita faullant (2006) ada empat faktor penting dalam harga ; 1. Price Fairness yaitu apakah haga tersebut reasonable, acceptable atau justifiable; 2. Price transarancy, yaitu apakah harga yang ditawarkan clear dan comperhensevi; 3. Price realiability yaitu apakah harga yang ditawarkan dapat dipertanggung jawabkan; dan yang terakhir adalah 4. Relative prince, perbandingan yang tawarkan dengan pesaingnya. 15 2.3.2 Produk 2.3.2.1 Pengertian Produk Produk adalah barang yang yang dihasilkan oleh perusahaan untuk dapat di kontribusikan kepada masyarakat atau dapat dijual kepada masyarakat yang tentunya barang tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat. Menurut armastrong dan kotler, 2000:7) produk adalah apa saja yang dapat ditawarkan untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan atau dokonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan sedangkan menurut william J. Stanton (2007:143) bahwa : produk adalah seperangkat atribut baik berwujud maupun tidak berbujud, termasuk didalamnya masalah warna, harga, nama baik pabrik, nama baik toko yang menjual (pengecer) dan pelayanan pabrik serta pelayanan pengecer, yang diterima oleh pembeli guna memuaskan keinginannya dan menurut kotler dan amstrong (2004:337) mengatakan bahwa produk adalah semua yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan pemakainya 2.3.2.2 Faktor – faktor produk Faktor yang digunakan penulis untuk mengukur produk pada PT. Indodev Niaga Internet yaitu lima faktor yang dikemukakan oleh George, Issac, Chandrasekharan Rajendra, R.N. Anantharaman (2006) ada lima faktor 16 yang menentukan dalam produk; 1. Functionality meliputi Correctness, security, Intrumentation dan Installability; 2. Reliability meliputi error tolerance; 3. Usability, meliputi user friendliness/learnability; 4. Efficiency meliputi availability, resource comsumption; yang yang terakhir 5. Maintainability meliputi expandability, modifiability. 2.3.3 Kualitas Pelayanan 2.3.3.1 Pengertian Kualitas Pelayanan Menurut Philip Kotler (2000), mengatakan bahwa sebuah perusahaan jasa dapat memenangkan persaingan dengan menyampaikan secara konsisten layanan yang bermutu lebih tinggi dibandingkan para pesaing dan yang lebih tinggi dari pada harapan pelanggan. Harapan – harapan itu dibentuk oleh pengalaman di masa lalu, pembicaraan dari mulut ke mulut, dan iklan perusahaan jasa. Setelah menerima jasa itu, pelanggan membandingkan jasa yang dialami dengan jasa yang diharapkan. 2.3.3.2 Faktor – faktor Kualitas Pelayanan Menurut (Zeithmal, Parasuraman, dan Berry, 1990). Kualitas pelayanan merupakan konstruk multidimensional, yang terdiri dalam lima (5) faktor penunjang : 1. Reliability, didefinisikan sebagai kemampuan untuk memberikan layanan yang dapat diandalkan dan akurat. Hal ini menyangkut 17 menepati janji, transparansi harga, penanganan keluhan; 2. Responsiveness dapat dideskripsikan sebagai kesediaan untuk membantu dan memberikan layanan yang tepat bagi konsumen. faktor ini menekankan sikap penyedia jasa untuk memperhatikan permintaan, pertanyaan, serta complain konsumen; 3. Assurance yang memfokuskan pada kemampuan untuk mendapatkan kepercayaan dan keyakinan pelanggan; 4. Empathy merupakan faktor kualitas pelayanan yang menekankan pada kesedian agar mengerti perlakuan konsumen sebagai personal; 5. Tangibles adalah faktor kualitas pelayanan yang merepresentasikan fasilitas fisik jasa dalam segi mengantarkan produk yang di pesan kepada pelanggan. 2.3.4 Kepuasan Pelanggan 2.3.4.1 Pengertian Kepuasan Pelanggan Kepuasan pelanggan diambil dari bahasa latin yaitu satis yang berarti enough atau cukup dan facere yang berarti to do atau melakukan . jadi produk atau jasa yang dapat memuaskan adalah produk atau jasa yang sanggup memberikan sesuatu yang dicari oleh konsumen pada tingkat cukup. Menurut R. Oliver (2003:31), kepuasan adalah respon pemenuhan dari konsumen. Kepuasan adalah hasil penilaian konsumen bahwa prouk atau pelayanan telah memberikan tingkat kenikmatan dimana tingkat pemenuhan ini dapat lebih atau pun kurang. 18 Menurut david (2003:122) kepuasan pelanggan dapat dinilai dari pelanggan yang siap membayar dengan harga premium, pelangan yang siap membayar dengan harga premium untuk extra service yang diberikan oleh perusahaan, jumlah pelanggan yang banyak dan banyaknya produk yang dapat diserap oleh pelanggan pada umumnya serta dalam setiap jenjang ekonomi 2.3.4.2 Faktor – Faktor Kepuasan Pelanggan Suatu strategi pelayanan yang baik, yang diterapkan oleh perusahaan saat memasarkan produk dapat menjadi ukuran dalam mencapai laba atau keuntungan tertentu. Dan menurut Javan Chia-Jung Hsu and Chao Min Hsu, Kun Shan (2008) dalam kepuasan pelanggan ada beberapa faktor yang harus terpenuhi, diantaranya 1. Repeat purchase yaitu customer mengulangi pembelian atau menambahkan membeli produk baru; 2. Referrals yaitu kesediaan customer untuk memberikan referensi kepada orang lain; 3. Perceived value yaitu pendapat customer terhadap nilai dari bentuk produk yang membeli; 4. Customer expectations meliputi produk yang dibeli memenuhi semua pengharapan dari customer; 5. Customer complaints, vendor penyedia jasa/produk megakomodir keluhan-keluhan dari customer.