Perselisihan Hubungan Industrial 2. Status Mata Kuliah

advertisement
SILABUS
A. Identitas Mata Kuliah
1. Nama Mata Kuliah
: Perselisihan Hubungan Industrial
2. Status Mata Kuliah
: Wajib Konsentrasi
3. Kode Mata kuliah
:
4. Jumlah SKS
:2
B. Deskripsi Mata Kuliah
Perselisihan Hubungan Industrial adalah perselisihan (1) pengusaha dan pekerja/buruh, dan (2) antar
serikat pekerja atau serikat buruh dalam satu perusahaan. Perselisihan hubungan industrial merupakan
bagian perselisihan (perkara) perdata. Perselisihan hubungan industrial diselesaikan dengan prosedur
khusus yang berujung di Pengadilan Hubungan Industrial.
C. Kompetensi Mata Kuliah
Mahasiswa mampu memahami arti (1) perselisihan hubungan industrial, (2) penyelesaian perselisihan
hubungan industrial, (3) dan argumentasi ada Pengadilan Hubungan Industrial.
D. Level Kompetensi
1. Level Kompetensi I
PENDAHULUAN
a. Kontrak belajar
b. Penjelasan mengenai silabus dan satuan acara perkuliahan
c. Arti perselisihan hubungan industrial
1
2. Level Kompetensi II
JENIS-JENIS PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
a. Perselisihan hak
b. Perselisihan kepentingan
c. Perselisihan pemutusan hubungan kerja
d. Perselisihan antar serikat pekerja/serikat buruh hanya dalam satu perusahaan
3. Level Kompetensi III
PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
a. Latar belakang lahirnya Undang-undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan
Hubungan Industrial
b. Perbandingan antara (1) Undang-undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan
Hubungan Industrial, (2) Undang-undang Nomor 22 Tahun 1957 tentang Penyelesaian
Perselisihan Perburuhan, dan (3) Undang-undang Nomor 12 Tahun 1964 tentang Pemutusan
Hubungan Kerja di Perusahaan Swasta
4. Level Kompetensi IV
PENYELESAIAN
BIPARTIT
PERSELISIHAN
HUBUNGAN
a. Makna lembaga bipartit
b. Ada kesepakatan
c. Tidak ada kesepakatan
d. Fiksi hukum jika para pihak tidak berunding
2
INDUSTRIAL
LEWAT
LEMBAGA
5. Level Kompetensi V
PENYELESAIAN
KONSILIASI
PERSELISIHAN
HUBUNGAN
INDUSTRIAL
LEWAT
LEMBAGA
HUBUNGAN
INDUSTRIAL
LEWAT
LEMBAGA
a. Kompetensi lembaga konsiliasi
b. Perjanjian Bersama
c. Anjuran Tertulis
6. Level Kompetensi VI
PENYELESAIAN
ARBITRASE
PERSELISIHAN
a. Kompetensi lembaga arbitrase
b. Syarat-syarat arbiter
c. Persidangan arbitrase
d. Putusan lembaga arbitrase
7. Level Kompetensi VII
PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL LEWAT LEMBAGA MEDIASI
a. Kompetensi lembaga mediasi
b. Perjanjian Bersama
c. Anjuran Tertulis
8. Level Kompetensi VIII
PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
a. Kompetensi absolut Pengadilan Hubungan Industrial
b. Hukum acara Pengadilan Hubungan Industrial
c. Hakim Pengadilan Hubungan Industrial
d. Gugatan
3
e. Persidangan
f. Putusan
g. Upaya hukum
4
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
A. Identitas Mata Kuliah
1. Nama Mata Kuliah
: Perselisihan Hubungan Industrial
2. Status Mata Kuliah
: Wajib Konsentrasi
3. Kode Mata kuliah
:
4. Jumlah SKS
:2
B. Deskripsi Mata Kuliah
Perselisihan Hubungan Industrial adalah perselisihan (1) pengusaha dan pekerja/buruh, dan (2) antar
serikat pekerja atau serikat buruh dalam satu perusahaan. Perselisihan hubungan industrial merupakan
bagian perselisihan (perkara) perdata. Perselisihan hubungan industrial diselesaikan dengan prosedur
khusus yang berujung di Pengadilan Hubungan Industrial.
C. Kompetensi Mata Kuliah
Mahasiswa mampu memahami arti (1) perselisihan hubungan industrial, (2) penyelesaian perselisihan
hubungan industrial, (3) dan argumentasi ada Pengadilan Hubungan Industrial.
D. Level Kompetensi
1. Level Kompetensi I
PENDAHULUAN
a. Kontrak belajar
b. Penjelasan mengenai silabus dan satuan acara perkuliahan
c. Arti perselisihan hubungan industrial
5
2. Level Kompetensi II
JENIS-JENIS PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
a. Perselisihan hak
b. Perselisihan kepentingan
c. Perselisihan pemutusan hubungan kerja
d. Perselisihan antar serikat pekerja/serikat buruh hanya dalam satu perusahaan
3. Level Kompetensi III
PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
a. Latar belakang lahirnya Undang-undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan
Hubungan Industrial
b. Perbandingan antara (1) Undang-undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan
Hubungan Industrial, (2) Undang-undang Nomor 22 Tahun 1957 tentang Penyelesaian
Perselisihan Perburuhan, dan (3) Undang-undang Nomor 12 Tahun 1964 tentang Pemutusan
Hubungan Kerja di Perusahaan Swasta
4. Level Kompetensi IV
PENYELESAIAN
BIPARTIT
PERSELISIHAN
HUBUNGAN
a. Makna lembaga bipartit
b. Ada kesepakatan
c. Tidak ada kesepakatan
d. Fiksi hukum jika para pihak tidak berunding
6
INDUSTRIAL
LEWAT
LEMBAGA
5. Level Kompetensi V
PENYELESAIAN
KONSILIASI
PERSELISIHAN
HUBUNGAN
INDUSTRIAL
LEWAT
LEMBAGA
HUBUNGAN
INDUSTRIAL
LEWAT
LEMBAGA
a. Kompetensi lembaga konsiliasi
b. Perjanjian Bersama
c. Anjuran Tertulis
6. Level Kompetensi VI
PENYELESAIAN
ARBITRASE
PERSELISIHAN
a. Kompetensi lembaga arbitrase
b. Syarat-syarat arbiter
c. Persidangan arbitrase
d. Putusan lembaga arbitrase
7. Level Kompetensi VII
PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL LEWAT LEMBAGA MEDIASI
a. Kompetensi lembaga mediasi
b. Perjanjian Bersama
c. Anjuran Tertulis
8. Level Kompetensi VIII
PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
a. Kompetensi absolut Pengadilan Hubungan Industrial
b. Hukum acara Pengadilan Hubungan Industrial
c. Hakim Pengadilan Hubungan Industrial
d. Gugatan
7
e. Persidangan
f. Putusan
g. Upaya hukum
E. 1. Mata Kuliah: Perselisihan Hubungan Industrial
Level Kompetensi I: PENDAHULUAN DAN KONTRAK BELAJAR
Waktu : Minggu I/Pertemuan I
Subkompetensi
a. Kontrak belajar
b. Penjelasan mengenai silabus dan satuan acara perkuliahan
c. Arti perselisihan hubungan industrial
Tujuan Pembelajaran
a. Mahasiswa memahami ruang lingkup mata kuliah (silabus).
b. Mahasiswa memahami metode perkuliahan.
c. Mahasiswa memahami maksud dan tujuan perkuliahan.
Indikator Hasil Belajar
a. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan arti perselisihan hubungan industrial.
b. Mahasiswa dapat memahami dan melaksanakan metode pembelajaran mata kuliah
Perselisihan Hubungan Industrial.
Metode Pembelajaran
a. Ceramah
8
b. Diskusi dan/atau analisis perkara
c. Menugaskan mahasiswa untuk mengumpulkan bahan-bahan pustaka yang relevan.
Evaluasi
a. Partisipasi mahasiswa dalam kegiatan diskusi dan/atau analisis perkara.
b. Kelengkapan bahan pustaka mahasiswa.
Bahan Pustaka
Abdul Rachmad Budiono, Hukum Perburuhan, Jakarta: Indeks, 2009.
Hartono Widodo dan Judiantoro, Segi Hukum Penyelesaian Perselisihan Perburuhan, Jakarta:
Rajawali Pers, 1989.
Rachmadi Usman, Pilihan Penyelesaian Sengketa di Luar Pengadilan, Bandung: Citra Aditya Bakti,
2003.
Undang-undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Undang-undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial.
9
Download