BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 2.1.1 Kajian Pustaka Pengertian Manajemen Manajemen dapat diartikan sebagai proses pelaksanaan suatu tujuan tertentu yang diselenggarakan dan diawasi. Follet (Wikipedia, 2003) memberikan pengertian bahwa manajemen adalah seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Menurut Nelson manajemen dapat juga diartikan sebagai ilmu dan seni memadukan ide-ide, fasilitas, proses, bahan dan orang-orang untuk menghasilkan barang atau jasa yang bermanfaat dan menjualnya dengan cara yang menguntungkan manajemen (Sabardi: 2001). sebagai proses pengorganisasian, Sedangkan yang khas pelaksanaan dan Terry (2006) mengartikan yang terdiri atas perencanaan, pengawasan yang dilakukan untuk menentukan dan usaha-usaha mencapai sasaran dengan memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. Manajemen dapat juga diartikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengawasan upaya (usaha-usaha) anggota organisasi dalam menggunakan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Nampaknya ada beragam definisi manajemen, antara satu ahli dengan yang lainnya memberikan definisi berdasarkan sudut pandang mereka masingmasing. Dengan demikian manajemen adalah Ilmu dan seni untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui kegiatan orang lain. Atau ilmu dan seni 6 7 dalam merencanakan, mengorganisir, menggerakan dan mengawasi kegiatan orang dan sumber daya dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 2.1.2 Pengertian Keuangan Bidang keuangan merupakan salah satu fungsi dari fungsi-fungsi perusahaan (fungsi personalia, fungsi operasi dan produksi, fungsi pemasaran dan fungsi penunjang bagi lancarnya operasional suatu organisasi (perusahaan). Fungsi keuangan ada di setiap organisasi baik organisasi yang profit motif maupun non profit motif. Kesinambungan suatu organisasi sangat bergantung pada bidang keuangan, karena berdirinya organisasi (perusahaan) dan berjalannya operasional sehari-hari organisasi membutuhkan sumber daya keuangan (dana). Tiap-tiap fungsi perusahaan mempunyai fungsinya masing-masing. Demikian juga bagian keuangan perusahaan. Tugas dan tanggung jawab keuangan dalam organisasi (perusahaan) yang utama adalah mengguna-kan dana (allocation of fund) dan mendapatkan dana (Raising of fund). Kedua tugas utama ini merupakan fungsi pokok bagian keuangan dalam organisasi. Fungsi penggunaan dan mendapatkan dana tidak saja ditemui pada bagian keuangan di perusahaan (corporate finance) namun dapat juga ditemui pada keuangan orang per orang atau individu (personal finance) dan keuangan pemerintah (publik finance). Untuk selanjutnya yang dipelajari dalam handout ini adalah keuangan perusahaan (corporate finance). 8 2.1.3 Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen Keuangan (MK) adalah manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan, yaitu mengelola fungsi penggunaan dan mendapatkan dana. Manajemen adalah suatu perpaduan ilmu dan seni dalam merencanakan, mengorganisir, melaksanakan dan mengawasi sumber daya keuangan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui kegiatan orang lain. Fungsi manajemen keuangan adalah meliputi pengambilan keputusan investasi, pengambilan keputusan pembayaran, dan kebijakan dividen. Dengan demikian manajemen keuangan adalah Perpaduan ilmu dan seni dalam merencanakan, mengorganisir, melaksanakan dan mengawasi fungsi-fungsi keuangan dalam mencapai tujuan yang ditetapkan suatu organisasi. Manajemen keuangan menyangkut kegiatan perencanaan, analisis dan pengendalian kegiatan keuangan. Kegiatan keuangan tidak saja berlangsung pada bagian atau fungsi keuangan saja, melainkan pada bidang/fungsi perusahaan lainnya (personalia, operasi dan produksi, pemasaran). Namun pada bidang keuangan sendiri kegiatan keuangan lebih bersifat strategis, yang artinya pada bagian keuanganlah yang memikirkan bagaimana cara dan dan dari mana organisasi / perusahaan memperoleh dana, kegiatan ini dikenal dengan sebutan pendanaan / pembelanjaan. Bagian keuangan juga memikirkan akan dikemanakan dana yang telah ada (terkumpul) dalam organisasi / perusahaan tersebut, dalam hal ini bagian keuangan memikirkan bidang-bidang investasi mana yang menurut perusahaan paling menguntungkan untuk menanamkan uangnya (sumber daya) yang terkumpul dalam perusahaan. Kegiatan ini dikenal dengan kegiatan 9 investasi. Perusahaan berinvestasi pada bidang yang dianggap paling menguntungkan tentunya tentunya untuk mendapatkan keuntungan yang optimal. Keuntungan yang berhasil diperoleh dari kegiatan investasi, masih membutuhkan pemikiran dari bidang keuangan. Kegiatan keuangan yang berhubungan dengan keuntungan ini menyangkut akan diapakan keuntungan tersebut. Apakah semua dibagikan kepada pemilik sebagai dividen atau ditahan semuanya guna membiayai pertumbuhan dan perkembangan perusahaan atau sebagian dibagi sebagai dividen dan sebagiannya ditahan. Kegiatan ini dikenal sebagai kegiatan kebijakan dividen. Menurut Gitman (2006) mengatakan bahwa pada dasarnya fungsi manajemen keuangan menyangkut sebagai berikut : 1. Keputusan Pembiayaan Keputusan yang menyangkut pemilihan alternatif pembiayaan yang terbaik dari berbagai alternatif sumber-sumber dana yang tersedia sehingga diperoleh suatu kombinasi pembiayaan yang dapat menciptakan struktur keuangan yang optimal. Manajer keuangan berfungsi sebagai pengambil keputusan pembiayaan investasi untuk menjawab berbagai pertanyaan penting seperti bagaimana pembiayaan kegiatan perusahaan yang optimal, bagaimana memperoleh kebutuhan dana yang optimal yang harus diperhatikan, apakah sebaiknya perusahaan menggunakan modal dari luar atau modal sendiri, adakah pengaruh keputusan pembiayaan perusahaan terhadap nilai perusahaan, serta bagaimana bentuk intensif terbaik untuk meningkatkan kinerja manajemen. 10 Peran manajemen keuangan akan semakin kompleks dalam kondisi globalisasi pasar modal. Keputusan pembiayaan ini akan tercermin pada sisi sebelah kanan neraca yang mencakup hutang lancar dan sumber pembiayaan jangka panjang. 2. Keputusan Investasi Keputusan yang menyangkut pengalokasian dana, baik dana yang berasal dari dalam perusahaan maupun dana yang berasal dari luar perusahaan pada berbagai bentuk investasi. Dengan kata lain, investasi seperti apa yang paling baik bagi perusahaan. Secara garis besar, keputusan investasi dapat dikelompokan ke dalam investasi jangka pendek, seperti investasi dalam kas, surat berharga yang mudah diperjual belikan, piutang dan persediaan. Sedangkan investasi jangka panjang dalam bentuk gedung, peralatan produksi, tanah, kendaraan, dan aktiva tetap lainnya. Keputusan investasi ini akan tercermin pada sisi kiri neraca, yaitu mencakup aktiva lancar dan aktiva tetap. Tugas manajer keuangan adalah untuk menentukan berapa jumlah optimal dari aktiva lancar yang harus disediakan, dan juga memutuskan aktiva tetap mana yang harus di modifikasi, di ganti atau dijual. 3. Keputusan Dividen Keputusan yang menyangkut tentang keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk 11 dividen atau laba tersebut sebaiknya ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi di masa yang akan datang. Keputusan dividen menyangkut presentase laba yang dibayarkan sebagai dividen tunai, dividen saham, dan pembelian kembali saham yang telah beredar apabila manajer keuangan telah memutuskan untuk membagikan laba yang diperoleh dalam bentuk dividen, maka ketergantungan terhadap sumber dana eksternal menjadi besar. Dan sebaliknya, apabila manajer keuangan memandang bahwa perusahaan telah memiliki tingkat hutang yang tidak menguntungkan, maka sebaiknya laba yang diperoleh untuk memperbaiki struktur modal perusahaan. 2.1.4 Ruang Lingkup Manajemen Keuangan Dari fungsi-fungsi dan permasalah utama bidang keuangan, kegiatan pada bidang keuangan mengarah pada upaya untuk memberikan suatu keputusan terhadap masalah-masalah utama bidang keuangan dalam organisasi / perusahaan, yaitu : 1) Keputusan Pendanaan, yaitu keputusan yang mengarah pada pemilihan sumber pendanaan yang paling menguntungkan untuk membiayai investasi yang akan dilakukan. Manajer keuangan mengumpulkan berbagai sumber dan menganalisa sumber mana yang paling menguntungkan. 2) Keputusan Investasi, yaitu keputusan yang mengarah pada pemberian solusi terhadap permasalahan besarnya investasi yang akan dilakukan 12 dan pemilihan jenis investasi yang dipilih (aktiva lancar atau aktiva tetap). Keputusan ini menyangkut penggunaan dana. 3) Dari kegiatan menanamkan dana (investasi) perusahaan mengharapkan keuntungan. 4) Kebijakan Dividen, yaitu keputusan menyangkut penentuan berapa porsi dari keuntungan yang dibayarkan sebagai dividen dengan tetap memperhatikan kemampuan perusahaan tumbuh dengan dana internal (laba ditahan). 2.2 Laporan Keuangan 2.2.1 Pengertian laporan keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses pencatatan, yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Menurut Munawir (2010) “Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan.” 2.2.2 Jenis laporan keuangan Laporan keuangan terdiri dari: 1) Laporan laba rugi Laporan yang menunjukkan kegiatan operasi perusahaan pada periode tertentu terbagi dalam dua bagian utama. Pertama, pendapatan, 13 yang meliputi pendapatan operasi (berasal dari aktivitas penjualan) dan pendapatan non operasi (penjualan) biasanya dinyatakan dalam istilah penjualan bersih, yakni penjualan mula-mula dikurangi oleh potongan penjualan dan retur penjualan. Kedua, beban-beban, yang mencakup harga pokok penjualan, beban operasi (beban penjualan dan beban administrasi), beban bunga, dan pajak. Menurut Munawir (2010) “Laporan laba rugi merupakan suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi-laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode tertentu.” 2) Neraca Laporan yang mengungkapkan posisi keuangan (kekayaan) dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu mencakup aktiva (asset), utang (liability), dan ekuitas (equity). Hubungan ketiganya disebut sebagai persamaan akuntansi, yakni aktiva sama dengan utang ditambah ekuitas. Aktiva dicatat di sebelah kiri atau bagian atas neraca, yang terdiri atas aktiva lancar (misalnya, kas, surat berharga jangka pendek, piutang usaha, persediaan, biaya dibayar di muka, perlengkapan); investasi pada sekuritas jangka panjang (misalnya, pembelian saham, dan obligasi); aktiva tetap berwujud (misalnya, tanah, bangunan, mesin, kendaraan, dan peralatan); aktiva tetap tak berwujud (misalnya, hak paten). Kecuali tanah, semua aktiva tetap berwujud akan disusutkan sesuai dengan metode penyusutannya. Ada dua perkiraan yang berhubungan dengan penyusutan, yaitu : 14 1) Beban penyusutan, yang akan dimasukkan ke dalam laporan laba rugi, dan 2) Akumulasi penyusutan, yang akan dimasukkan ke dalam neraca sebagai pengurang aktiva tetap berwujud. Apabila dalam neraca tertulis aktiva tetap berwujud (netto), itu berarti bahwa aktiva tetap berwujud tersebut telah dikurangi dengan akumulasi penyusutannya. Utang dan ekuitas dicatat di sebelah kanan atau bagian bawah neraca. Utang meliputi utang lancar (misalnya, utang usaha, utang gaji, dan utang pajak) serta utang jangka panjang (misalnya, hipotik dan obligasi). Sementara itu, ekuitas untuk perusahaan berbentuk perseroan terbatas mencakup saham preferen, saham biasa, tambahan modal disetor, dan laba tertahan. 3) Laporan arus kas Laporan yang menunjukkan arus kas perusahaan pada periode tertentu bersumber dari kegiatan operasi (operating), kegiatan investasi (investment), dan kegiatan pendanaan (financing). Kegiatan operasi adalah kegiatan mencari laba. Arus kas masuk penting dari kegiatan itu, bersumber dari tagihan piutang usaha. Sementara itu, sebagian besar arus kas keluarnya digunakan untuk membayar utang usaha, bunga dan pajak. Kegiatan investasi, merupakan kegiatan yang membutuhkan pengeluaran arus kas, terutama untuk pembelian aktiva tetap dan investasi 15 sekuritas jangka panjang. Perlu diingat bahwa pemberian pinjaman jangka panjang dan penerimaannya juga termasuk ke dalam kegiatan investasi (bukan pendanaan). Kegiatan pendanaan adalah kegiatan mencari sumber arus kas masuk, khususnya yang berasal dari utang jangka panjang dan penerbitan saham baru. Penting diketahui bahwa tambahan arus kas masuk dari utang jangka pendek yang berasal dari penerbitan wesel bayar dimasukkan ke dalam kegiatan pendanaan (bukan kegiatan operasi). Masuk pula dalam kegiatan ini adalah pembayaran dividen kepada pemegang saham. Arus kas keluar untuk pembayaran pokok bayaran bunganya dimasukkan ke dalam kegiatan operasi. 2.3 Pasar Modal Menurut Samsul (2006), pasar modal adalah tempat bertemunya antara permintaan dan penawaran atas instrumen keuangan jangka panjang, umumnya lebih dari satu tahun. Sedangkan menurut Fahmi dan Hadi (2011), pasar modal adalah tempat dimana berbagai pihak khususnya perusahaan menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari hasil penjualan tersebut nantinya akan dipergunakan sebagai tambahan dana atau untuk memperkuat dana perusahaan. Dari dua definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pasar modal adalah tempat bertemunya antara permintaan dan penawaran atas instrumen keuangan jangka panjang yang biasanya diperjual belikan umumnya lebih dari 16 satu tahun yang dipergunakan sebagai tambahan dana atau untuk memperkuat dana perusahaan. 2.4 Saham Menurut Fahmi dan Hadi (2009) saham adalah: 1. Tanda bukti penyertaan kepemilikan modal atau dana pada suatu perusahaan. 2. Kertas yang tercantum dengan jelas nilai nominal, nama perusahaan dan diikuti dengan hak dan kewajiban yang dijelaskan kepada setiap pemegangnya. 3. Persediaan yang siap untuk dijual. Menurut Riyanto (2008) saham adalah tanda bukti pengambilan bagian atau peserta dalam suatu perseroan terbatas. Jadi dapat disimpulkan bahwa saham adalah surat bukti kepemilikan aset perusahaan dalam suatu perseroan terbatas. Menurut Weygandt dan Kieso (2008) ada tiga jenis saham yaitu: 1. Saham biasa, yaitu satu jenis saham yang dimiliki oleh perusahaan. 2. Saham treasuri, yaitu milik perusahaan yang telah diterbitkan, telah dibayar lunas, kemudian diperoleh kembali oleh perusahaan tetapi tidak dimaksudkan untuk ditebus. 17 3. Saham preferen, yaitu perjanjian yang memberikan keutamaan atau kelebihan bagi pemiliknya dibandingkan pemegang saham biasa untuk halhal tertentu. 2.4.1 Return Saham Menurut Fahmi dan Hadi (2009), return adalah keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan, individu dan institusi dari hasil kebijakan investasi yang dilakukannya. Sedangkan menurut Hartono (2009), return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return realisasian (realized return) atau return ekspektasian (expected return). Return realisasian adalah return yang telah terjadi yang dihitung menggunakan data historis. Return realisasian penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahan dan juga digunakan sebagai dasar penentuan return ekspektasian dan risiko di masa mendatang. Beberapa pengukuran return realisasian yang banyak digunakan adalah return total, relatif return, kumulatif return dan return disesuaikan. Return ekspektasian adalah return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa mendatang. Return ekspektasian dapat diukur berdasarkan beberapa cara yaitu berdasarkan nilai ekspektasian masa depan, nilai return historis dan model return ekspektasian yang ada. Menurut Usman (2004) dalam Saniman Widodo (2007), komponen return terdiri dari dua jenis: current income (pendapatan lancar), dan Capital Gain (keuntungan selisih harga). Current income merupakan 18 keuntungan yang diperoleh melalui pembayaran yang bersifat periode seperti: pembayaran bunga deposito, bunga obligasi, dividen dan sebagainya. Current income disebut sebagai pendapatan lancar, karena keuntungan yang diterima biasanya dalam bentuk kas, sehingga dapat diuangkan secara cepat, seperti bunga atau jasa giro, dividen tunai, juga dapat dalam bentuk setara kas seperti bonus atau dividen saham yaitu dividen yang dibayarkan dalam bentuk saham dan dapat dikonversikan menjadi uang kas. Komponen kedua dari return adalah capital gain, yaitu keuntungan yang diterima karena adanya selisih antara harga jual dengan harga beli saham suatu instrumen investasi. Capital gain sangat bergantung dari harga pasar instrument investasi, yang berarti bahwa instrumen investasi harus diperdagangkan dipasar. Dengan adanya perdagangan maka akan timbul perubahan nilai suatu instrument investasi yang memberikan capital gain. Besarnya capital gain dilakukan dengan analisis return histories yang terjadi pada periode sebelumnya, sehingga dapat ditentukan besarnya tingkat kembalian (expected return). Return atau tingkat keuntungan saham adalah suatu timbal balik yang akan diperoleh oleh investor dalam investasinya. Menurut Jogiyanto (2003) return dari suatu sekuritas saham dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut : Pit - Pit-1 Rit = Pit-1 19 Keterangan : Pit = harga yang periode tahun sekarang Pit-1 = harga yang periode tahun sebelumnya Rit = return saham satu pada periode t 2.4.2 Nilai Saham Penilaian surat berharga saham dapat dirinci ke dalam beberapa macam jenis nilai saham, sebagai berikut : a. Nilai nominal (par value): nilai kewajiban yang ditetapkan untuk tiap lembar saham. Kepentingannya berkaitan dengan hukum. b. Agio saham (additional paid in capital atau in excess of par value): selisih yang dibayar dengan nilai nominalnya. c. Nilai modal disetor (paid in capital): total yang dibayar oleh pemegang saham kepada emiten untuk ditukarkan dengan saham biasa atau preferen. d. Laba ditahan (retained earnings): sebagai laba yang tidak dibagikan kepada pemegang saham untuk ditanamkan kembali ke perusahaan. e. Nilai buku: menunjukkan aktiva bersih yang dimiliki pemegang saham dengan memiliki satu lembar saham. Dengan rumus : Jumlah ekuitas Nilai buku per lembar = Jumlah lembar saham beredar f. Nilai pasar: harga yang ditentukan oleh pasar pada saat tertentu. 20 g. Nilai intrinsik atau nilai fundamental: nilai saham yang sebenarnya. Penentuan nilai fundamental ini ada dua pendekatan yang umum digunakan, yaitu analisis fundamental menggunakan data keuangan perusahaan, misalnya laba, dividen, penjualan, dan sebagainya; sedangkan analisis teknikal menggunakan data pasar. 2.4.3 Saham Preferen dan Saham Biasa Saham preferen merupakan saham yang memiliki karakteristik gabungan antara saham biasa dan obligasi. Berikut ini macam-macam saham preferen: a. Convertible preferred stock: bisa berubah ke saham biasa sesuai rasio penukaran yang ditentukan. b. Callable preferres stock: hak untuk membeli kembali saham dan pemegang saham pada tanggal tertentu masa mendatang dengan nilai tertentu, biasanya lebih tinggi dari nilai nominalnya. c. Dividend in area: hak pembagian dividen termasuk yang belum dibagikan masa lalu. d. Floating atau adjustable-rate preferred stock (ARP): inovasi Amerika dividen dibayar floating 1982. Popular untuk investasi jangka pendek yang kelebihan kas. Saham biasa: jika perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas saham saja biasanya saham biasa (common stock) yang memiliki hak bagi pemegangnya. 21 a. Hak kontrol: hak suara untuk mengendalikan arah kebijakan perusahaan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS). b. Hak dividen: pemegang saham biasa terhadap dividen, yang besarnya mengikuti laba yang diperoleh perusahaan. c. Hak preemtive: hak mempertahankan persentase kepemilikan (hak suara) dengan cara diberi kesempatan terlebih dahulu dalam pembelian saham jika terjadi penerbitan saham baru. d. Treasury stock: pembelian kembali saham. 2.4.4 Harga Saham Harga saham adalah harga suatu saham pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar modal. Harga saham adalah harga dari suatu saham yang ditentukan pada saat saham sedang berlangsung dengan berdasarkan kepada permintaan dan penawaran pada saham yang dimaksud. Harga saham yang berlaku di pasar modal biasanya ditentukan oleh para pelaku pasar yang sedang melangsungkan perdagangan sahamnya. Dengan harga saham yang ditentukan otomatis perdagangan saham di bursa efek akan berjalan. 22 2.5 Ukuran Perusahaan Menurut Jaelani dalam Suryani dalam Jundan (2012) ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan. Ukuran perusahaan dapat dilihat dari besar kecilnya modal yang digunakan, total aktiva yang dimiliki, atau total penjualan yang diperoleh. Besar kecilnya perusahaan akan mempengaruhi kemampuan dalam menanggung risiko yang mungkin timbul akibat berbagai situasi yang dihadapi perusahaan berkaitan dengan operasinya. (Ismail 2004). Biasanya perusahaan yang besar mempunyai kemampuan lebih baik dalam menghadapi risiko dan mengembangkan operasi perusahaan (Jogiyanto. 2000). Hal ini disebabkan karena perusahaan besar lebih menganekaragamka lini produknya atau bidang usahanya. Maksudnya yaitu dengan risiko yang minimal akan mendapatkan keuntungan, keuntungan atau dengan risiko tertentu untuk memperoleh keuntungan investasi yang maksimal. 2.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Return Saham 2.6.1 Pengaruh Informasi Arus Kas Operasi terhadap Return Saham Laporan arus kas terdiri dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan dan aktivitas lainnya yang bukan aktiivtas investasi dan pendanaan. Umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih. Arus kas dari aktivitas operasi dapat 23 menghasilkan dana yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar deviden dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar. Diana dan Kusuma (2004) membuktikan bahwa arus kas operasi sangat penting menjelaskan return saham. 2.6.2 Pengaruh Size Perusahaan terhadap Return Saham Ukuran (size) perusahaan bisa diukur menggunakan total aktiva, penjualan atau modal perusahaan. Salah satu tolak ukur yang menunjukkan besar kecilnya perusahaan adalah ukuran aktiva dari perusahaan. Semakin besar total aktiva semakin mampu perusahaan untuk menghassilkan laba. Semakin besar perusahaan menghasilkan laba, maka akan besar membagikan deviden. Selain itu, jika kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba meningkat, maka harga saham akan meningkat (Husnan : 2005). Hal ini mencerminkan bahwa ukuran perusahaan memiliki pengaruh terhadap return saham. 2.7 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian ini penulis memaparkan beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan permasalahan yang akan diteliti tentang pengaruh arus kas dan ukuran perusahaan terhadap return saham. 24 Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Peneliti Jundan Adiwiratama (2012) Nurhidayah Djam’an (2011) Judul Hasil Penelitian Pengaruh Informasi Laba, Arus Kas dan Size Perusahaan Terhadap Return Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI) Arus kas dari investasi, laba akuntansi, arus kas dari operasi, arus kas dari investasi dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh pada return saham perusahaan. Akan tetapi, arus kas aktivitas keuangan berpengaruh terhadap return saham Pengaruh Informasi Laporan Arus Kas, Laba dan Size Perusahaan Terhadap Abnormal Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Arus kas operasi berpengaruh positif signifikan terhadap abnormal return saham. Arus kas investasi berpengaruh positif signifikan terhadap abnormal return saham. Arus kas pendanaan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap abnormal return saham. Informasi laba berpengaruh positif signifikan terhadap abnormal return saham. Informasi size perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap abnormal return saham. 25 Widya Trisnawati Pengaruh Arus Kas Operasi, Investasi dan dan Wahidahwati Pendanaan Serta Laba Bersih Terhadap Return (2013) Saham Terdapat pengaruh yang signifikan antara arus kas dari aktivitass operasi, investasi, pendanaan dan perubahan laba terhadap return saham Indra Widjaja Pengaruh Current Ratio Current Ratio dan Ukuran Perusahaan berpengaruh negatif (2009) Terhadap Return Saham terhadap return saham namun tidak signifikan. Sedangkan ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Dwi Martini, The effect of financial The market ratio ratios, firm size, and reflected by PBV Mulyono, Rahfiani cash flow from (price to book value) operating activities in also has positive Khairurizka (2009) the intern report to the impact on return,the company size which is stock return indicated by total assets also correlates positively with return. A higher cash flow from operating activities will give positive impact on market adjusted return and abnormal return. 2.8 Rerangka Pemikiran Dalam laporan keuangan perusahaan terdapat laporan arus kas operasi yang dapat dijadikan indikator bagaimana aktivitas operasional perusahaan tersebut. Apakah aktivitas perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman dan memelihari kemampuan perusahaan untuk dapat menjalankan kewajiban membayar dividen kepada setiap pemegang saham. 26 Ukuran perusahaan menunjukkan seberapa besar aset yang dimiliki oleh perusahaan. Ukuran perusahaan akan mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam menanggung risiko yang mungkin timbul akibat berbagai situasi yang dihadapi perusahaan berkaitan dengan operasinya. (Ismail 2004) Berdasarkan kedua variabel tersebut dan beberapa penelitian terdahulu, maka penulis membuat rerangka pikir bahwa arus kas operasi dan ukuran perusahaan memiliki pengaruh positif terhadap return saham. Arus kas operasi (X1) H2 H1 Return Saham LQ 45 (Y) Ukuran Perusahaan H3 (X2) Gambar 2.1 Rerangka pemikiran Sumber : Widya dan Wahidahwati (2013), Indra Widjaja (2009) 2.9 Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap penelitian. Melihat hal dikemukakan di atas, penulis mengajukan hipotesa (Ha dan Ho) Ha1: terdapat pengaruh antara arus kas dan ukuran perusahaan terhadap return saham. Ha2: terdapat pengaruh antara arus kas operasi terhadap return saham. 27 Ha3: terdapat pengaruh antara ukuran perusahaan terhadap return saham.