i LAPORAN TUGAS AKHIR PENINGKATAN NILAI INFORMATIF DATA DEMOGRAFI MELALUI REPRESENTASI DATA BERBASIS PETA DAN GRAFIK ( STUDI KASUS PADA DISPENDUKCAPIL KOTA SEMARANG) Disusun Oleh: Nama : Afiyah NIM : A12.2012.04790 Program Studi : Sistem Informasi - S1 FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2016 ii LAPORAN TUGAS AKHIR PENINGKATAN NILAI INFORMATIF DATA DEMOGRAFI MELALUI REPRESENTASI DATA BERBASIS PETA DAN GRAFIK ( STUDI KASUS PADA DISPENDUKCAPIL KOTA SEMARANG) Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Sistem Informasi S-1 pada Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro Disusun Oleh: Nama : Afiyah NIM : A12.2012.04790 Program Studi : Sistem Informasi - S1 HALAMAN JUDUL FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2016 iii PERSETUJUAN LAPORAN TUGAS AKHIR NB: Halaman ini tidak perlu dihapus dan dicetak Silakan download halaman ini di siadin setelah ujian iv PENGESAHAN DEWAN PENGUJI NB: Halaman ini tidak perlu dihapus dan dicetak Silakan download halaman ini di siadin setelah ujian v PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR NB: Halaman ini tidak perlu dihapus dan dicetak Silakan download halaman ini di siadin setelah ujian vi PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS NB: Halaman ini tidak perlu dihapus dan dicetak Silakan download halaman ini di siadin setelah ujian vii UCAPAN TERIMAKASIH Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayat-Nya kepada penulis sehingga laporan tugas akhir dengan judul “Peningkatan Nilai Informatif Data Demografi Melalui Repesentasi Data Bberbasis Peta Dan Grafik (Studi Kasus Pada DISPENDUKCAPIL Kota Semarang)” dapat penulis selesaikan sesuai dengan rencana karena dukungan dari berbagai pihak yang tidak ternilai harganya. Oleh karena itu penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom, selaku Rektor Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 2. Dr. Drs. Abdul Syukur, MM, selaku Dekan Fasilkom. 3. Affandy, M.Kom, Ph.D, selaku Ka.Progdi Sistem Informasi. 4. Fajrian Nur Adnan, M.CS, selaku pembimbing tugas akhir yang memberikan ide penelitian, memberikan motivasi, memberikan informasi referensi yang penulis butuhkan dan bimbingan yang berkaitan dengan penelitian penulis. 5. Dosen-dosen di Fakultas Ilmu Komputer Sistem Informasi Universitas Dian Nuswantoro Semarang yang telah memberikan ilmu dan pengalamannya masing-masing, sehingga penulis dapat mengimplementasikan ilmu yang telah disampaikan. 6. Ibu Yayuk, Bapak Sigit, Bapak Agus, Bapak Wawan, Bapak Fajar, Bapak Pendi dan segenap pegawai dari Dispendukcapil Kota Semarang yang telah membantu dalam memberikan data sebagai bahan penelitian tugas akhir ini. 7. Bapak Purwasono dan Ibu Suratmi dan keluarga besar yang telah memberikan dorongan semangat luar biasa, karena doa restu bapak ibu penulis bisa menyelesaikan tugas akhir ini. 8. Abah Giarto dan Umi Yuniarsih Rahayu, yang selalu memberikan motivasi dan doa untuk terus bermimpi. viii 9. Suami tercinta Agus Prasetyo, terimakasih atas dukungan dan motivasi yang luar biasa untuk tetap berjuang. 10. Sahabat terbaik Azmi Luthfiana, Eka Putri Damayanti dan Rinda Setyowati, terimakasih atas bantuan dan doanya. 11. Teman-teman UKM BAI, Mariska, Aulia, Mbak Niki dan yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terimakasih banyak atas doa, dan hiburanya selama ini. 12. Teman-teman Asisten dan Laboran Laboratorium Komputer Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro Elkaf M.Kom, selaku Kepala UPT, Abdussalam S.Kom, Wawan S.Kom, Sevtian S.Kom, Ghulam S.Kom, Oki S.Kom, Nukman S.Kom, Wildan, Niam, Irene, Winda, Avira, Ardha, Wahyu, Annisa, Safira dan yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terimakasih banyak atas bantuan dan semangatnya selama ini. 13. Teman-teman Sistem Informasi yang tidak bisa saya sebutkan satu-satu, terimakasih untuk kebersamaanya dalam perjuangan ini. Semoga Tuhan yang Maha Esa memberikan balasan yang lebih besar kepada beliau-beliau, dan pada akhirnya penulis berharap bahwa penulisan laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat dan berguna sebagaimana fungsinya. Semarang, 3 Maret 2016 Afiyah ix ABSTRAK Penduduk merupakan aspek penting dalam proses pembangunan, namun masalahmasalah demografi yang ada menjadi masalah penting yang harus diatasi oleh pemerintah termasuk pemerintahan di Kota Semarang. Dispendukcapil Kota Semarang dan dinas terkait dalam hal ini perlu menentukan strategi dan upayaupaya dalam mengatasi masalah demografi di Kota Semarang. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan melakukan pemetaan data-data demografi yang kemudian disajikan dalam bentuk peta dan grafik pada sebuah dashboard, sehingga akan diperoleh data yang informatif yang dapat digunakan dalam melakukan identifikasi dan analisis dari masalah kependudukan. Perancangan dashboard dilakukan dengan teknik pemetaan Choropleth Map dan metode equal interval sebagai metode dalam klasifikasi data demografi. Data demografi yang dihasilkan terdiri dari angka kepadatan penduduk, angka kelahiran, angka kematian, angka migrasi masuk, angka migrasi keluar dan laju pertumbuhan penduduk. Diharapkan dashboard yang telah dibangun dapat dimanfaatkan untuk menyediadan data yang informatif serta membantu dalam proses pengambilan keputusan guna mengatasi masalah kependudukan di Kota Semarang. Kata kunci : Dashboard, informatif ,demografi, peta, grafik choropleth map, klasifikasi xvi + 81 halaman; 23 gambar; 13 table Daftar Acuan: 25 (2005 – 2015) x DAFTAR ISI Halaman Judul ........................................................................................................ ii Persetujuan Laporan Tugas Akhir ......................................................................... iii Pengesahan Dewan Penguji ................................................................................... iv Pernyataan Keaslian Tugas Akhir ........................................................................... v Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah Untuk Kepentingan Akademis .. vi Ucapan Terimakasih ............................................................................................. vii Abstrak ................................................................................................................... ix Daftar Isi ................................................................................................................. x Daftar Gambar...................................................................................................... xiii Daftar Tabel .......................................................................................................... xv Daftar Lampiran ................................................................................................... xvi Bab 1 Pendahuluan ................................................................................................. 1 1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 4 1.3 Batasan Masalah ....................................................................................... 4 1.4 Tujuan Penelitian...................................................................................... 5 1.5 Manfaat Penelitian.................................................................................... 5 Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................... 6 2.1 Tinjauan Pustaka ...................................................................................... 6 2.2 Data .......................................................................................................... 8 2.3 Kependudukan atau Demografi ................................................................ 8 2.3.1 Masalah Demografi ........................................................................... 9 2.3.2 Pemetaan Masalah Demografi .......................................................... 9 xi 2.4 Peta ......................................................................................................... 12 2.4.1 Jenis-Jenis Peta Tematik ................................................................. 13 2.4.2 Peta Digital ...................................................................................... 15 2.5 Grafik ..................................................................................................... 16 2.5.1 Grafik Garis .................................................................................... 16 2.5.2 Grafik Batang .................................................................................. 16 2.6 Metode Klasifikasi ................................................................................. 16 2.6.1 Natural Breaks ................................................................................ 17 2.6.2 Metode Quantile ............................................................................. 17 2.6.3 Metode Equal Area ......................................................................... 17 2.6.4 Metode Equal Interval .................................................................... 17 2.7 Dashboard .............................................................................................. 18 2.7.1 Key Performance Indicators ........................................................... 19 2.7.2 Metode Pembangunan Dashboard .................................................. 21 2.7.3 Sequence Diagram .......................................................................... 23 2.8 Ms. Excel (Mirosoft Excel) .................................................................... 25 2.8.1 Basic Ms. Excel .............................................................................. 25 2.8.2 VBA Excel (Visual Basic for Application Excel) .......................... 27 Bab 3 METODE PENELITIAN ........................................................................... 30 3.1 Metode Pengumpulan Data .................................................................... 30 3.2 Metode Analisis...................................................................................... 31 3.3 Metode Pembangunan Dashboard ......................................................... 31 Bab 4 HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................. 35 4.1 Tinjauan Umum Objek Penelitian .......................................................... 35 4.2 Realisasi Pembangunan Dashboard ....................................................... 38 xii 4.2.1 Identifikasi Kebutuhan .................................................................... 38 4.2.2 Perencanaan .................................................................................... 45 4.2.3 Perancangan Prototype .................................................................... 52 Bab 5 PENUTUP .................................................................................................. 64 5.1 Simpulan................................................................................................. 64 5.2 Saran ....................................................................................................... 64 daftar pustaka ........................................................................................................ 66 LAMPIRAN .......................................................................................................... 69 xiii DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 (a) jumlah penduduk, (b) laju pertumbuhan penduduk kota Semarang ................................................................................................................................. 2 Gambar 2.1 Choropleth maps ............................................................................... 14 Gambar 2.2 Proportional symbol maps ................................................................ 14 Gambar 2.3 Dot density maps ............................................................................... 15 Gambar 2.4 Kerangka metodologi pembangunan dashboard ............................... 22 Gambar 2.5 Shape pada Ms.Excel ........................................................................ 25 Gambar 2.6 Colors pada Ms.Excel ....................................................................... 26 Gambar 2.7 Formula pada Ms.Excel .................................................................... 26 Gambar 2.8 Grafik pada Ms.Excel........................................................................ 27 Gambar 2.9 Visual Basic Editor ........................................................................... 28 Gambar 2.10 Properties ..................................................................................... 28 Gambar 2.11 Tool Box Control ............................................................................ 29 Gambar 2.12 User Form ....................................................................................... 29 Gambar 4.1 Struktur Organisasi Dispendukcapil Kota Semarang ........................ 38 Gambar 4.2 Sequence Diagram Pada View Peta dan Grafik ................................ 51 Gambar 4.3 Sequence Diagram View Data ........................................................... 51 Gambar 4.4 Sequence Diagram Manage Data ...................................................... 52 Gambar 4.5 Desain Layout Dashboard Utama ..................................................... 53 Gambar 4.6 Desain Layout Form Login Manage Data......................................... 53 Gambar 4.7 Desain Layout Form Manage Data ................................................... 53 Gambar 4.8 Desain Layout Form Login View Data .............................................. 54 xiv Gambar 4.9 Desain Layout Halaman Data ........................................................... 54 Gambar 4.10 Storyboarding Dashboard Pemetaan Data Demografi ............ 55 xv DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Penelitian Terkait .................................................................................... 6 Tabel 2.2 Masalah demografi dan non demografi .................................................. 9 Tabel 2.3 Simbol-simbol pada Sequence Diagram ............................................... 24 Tabel 3.1 Metode Pengumpulan Data ................................................................... 30 Tabel 3.2 Pemetaan Metode Pembangunan Dashboard ke Tahapan Pengerjaan Tugas Akhir .......................................................................................................... 31 Tabel 4.1 Pejabat Struktural Dispendukcapil Kota Semarang .............................. 37 Tabel 4.2 Hasil Identifikasi KPI Pemetaan Data Demografi ................................ 41 Tabel 4.3 Hasil Identifikasi menggunkan Critical Business Question ................. 43 Tabel 4.4 Analisis Meta KPI Dashboard Pemetaan Data Demografi ................... 46 Tabel 4.5 Konten dashboard dan Contoh Keputusan pada Dashboard Utama ... 48 Tabel 4.6 Rancangan Peringatan dan Aksi pada Dashboard ................................ 55 Tabel 4.7 Kontrol Navigasi pada Dashboard ....................................................... 56 Tabel 4.8 Hasil Pengujian Dashboard oleh Pengguna ......................................... 57 Tabel 4.9 Hasil Pengujian Dashboard dengan Blax Box ..................................... 59 xvi DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil Statistik .................................... Error! Bookmark not defined. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar ke empat di dunia setelah Amerika Serikat [1]. Penduduk merupakan aspek terpenting dalam pembangunan suatu wilayah, namun masalah-masalah yang timbul pada sebagian besar wilayah justru adalah masalah demografi. Berdasarkan hasil sensus penduduk 2010, jumlah penduduk Indonesia adalah 237,6 juta jiwa (melebihi angka proyeksi nasional), bertambah sekitar 32,5 juta jiwa selama 10 tahun terakhir, artinya setiap tahun penambahan penduduk sebesar 3,25 juta [2]. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan, 10 provinsi di Indonesia mengalami ledakan jumlah penduduk sangat tinggi yakni, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Timur [3]. Di kota Semarang sendiri jumlah penduduk yang semula berjumlah 1.527.433 jiwa pada tahun 2010 kemudian meningkat menjadi 1.544.356 jiwa pada tahun 2011, hal ini pun terus meningkat hingga sekarang. Pada laju pertumbuhan penduduk kota Semarang juga mengalami peningkatan di tahun 2005-2006 sebesar 1,02%, tahun 2006-2007 sebesar 1,43%, tahun 2007-2008 sebesar 1,86%, tahun 20082009 sebesar 1,71%, tahun 2009-2010 sebesar 1,36%, tahun 2010-2011 sebesar 1,32%. permasalahan yang ada ini dapat dilihat dari data Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) kota Semarang pada gambar 1.1: 2 (a) (b) Gambar 1.1 (a) jumlah penduduk, (b) laju pertumbuhan penduduk kota Semarang Sumber : Bappeda kota Semarang Dari gambar diatas penduduk kota Semarang terus bertambah dari tahun ke tahun, yang dipengaruhi oleh aktivitas perpindahan dan kedatangan penduduk di kota Semarang yang tidak dapat terpantau dengan baik, serta tingkat kelahiran dan kematian yang ada dalam suatu wilayah. Dampak yang dapat ditimbulkan dari kondisi ini meliputi aspek sosial, ekonomi, politik, kesehatan, keamanan, daya tampung lingkungan dan daya dukung. Menurut Bappeda kota Semarang (2011) pemecahan masalah demografi terletak pada pengendalian kuantitas, peningkatan kualitas dan pengaturan mobilitas kependudukan [4]. Pengendalian kuantitas penduduk dapat diarahkan melalui keselarasan, keserasian dan keseimbangan antara jumlah, struktur dan komposisi, daya tampung serta kondisi perkembangan sosial ekonomi dan budaya serta pertumbuhan dan persebaran penduduk yang ideal. Sedangkan pengembangan kualitas penduduk atau Sumber daya Manusia (SDM) dapat dilakukan melalui perbaikan kondisi penduduk malalui pengadaan sarana prasarana, fasilitas serta kesempatan untuk mengenyam pendidikan. Kemudian pengaturan mobilitas penduduk akan lebih terfokus pada persebaran penduduk yang merata, sehingga akan muncul peluang terciptanya sentra-sentra aktivitas ekonomi baru yang nantinya mampu meningkatkan kesempatan kerja. Tentunya dalam mewujudkan 3 upaya pemecahan masalah tersebut dibutuhkan tindakan nyata, sebagai contoh misalnya untuk mengendalikan jumlah penduduk yang terus bertambah dapat dilakukan memberikan penyuluhan tentang KB pada daerah yang pertumbuhan penduduknya tinggi, atau untuk mengatasi tingkat kepadatan penduduk dan persebaran penduduk yang tidak merata dapat dilakukan pemberian peraturan yang lebih ketat pada ijin perpindahan penduduk atau kedatangan penduduk pada wilayah-wilayah tertentu yang sudah tergolong padat. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa informasi tentang data demografi penduduk yang mudah dipahami dan akurat menjadi sangat penting dan sangat dibutuhkan. Pemanfaatan data dan informasi saat ini sudah sangat berkembang, data dan informasi sudah menjadi hal yang sangat penting bagi suatu pemerintahan, organisasi, perusahaan maupun golongan. Namun siatem pengolahan dan penyajian data pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) kota Semarang dalam menampilkan beberapa data yang dibutuhkan masih harus menuliskan rumus query terlebih dahulu, misalnya untuk pencarian data kepadatan penduduk tertinggi atau terendah, hal ini tentunya membutuhkan waktu yang lama. Selain itu data yang dihasilkan dari sistem yang ada masih berbentuk tabel data mentah yang belum dianalisis. Sehingga dalam menentukan strategi dari penyelesaian masalah, data yang ada tidak hanya sulit dipahami tetapi juga tidak efektif dalam hal waktu dan tenaga. Dalam hal ini representasi data secara visual melalui indikator gradasi warna menjadi penting agar mudah dalam membaca dan memahami informasi, yaitu dengan menggunakan peta. Sedangkan untuk dapat membaca perkembangan atau perbandingan antar data dapat dilakukan dengan menggunakan grafik. Dan untuk mengumpulkan informasi yang relevan dari berbagai bagian organisasi, mengkonsolidasikan, dan menyampaikannya secara aman, cepat, dengan personalisasi sesuai dengan peran pengguna dalam organisasi maka digunakan sebuah dashboard. Metoda sistem panel kinerja (performance dashboard) adalah suatu alat bantu yang dapat mengkomunikasikan suatu kinerja dengan menampilkan informasi terpilih yang ditampilkan secara visual sehingga kita dapat dengan cepat menemukan dimana letak dari suatu permasalahan, sehingga dapat segera pula dilakukan langkah pengambilan keputusannya [5]. 4 Penggunaan sistem pemetaan data demografi berbentuk dashboard sebelumnya pernah digunakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Semarang untuk kepentingan sensus penduduk, namun saat ini sudah tidak digunakan lagi karena membutuhkan waktu lama dalam mengintal software tersebut dan dianggap tidak mudah dalam penggunaanya. Sedangkan di Dispendukcapil sendiri belum ada sistem pemetaan penduduk berbentuk dashboard yang pernah digunakan. Dengan menggunakan dasboard berbasis peta dan grafik sebagai media representatif dan analisis masalah demografi di setiap kecamatan di Kota Semarang, maka penyajian data demografi dapat lebih informatif, mudah dipahami, dan komunikatif. Dan tujuan khusus yang akan dicapai disisni adalah menyediakan data demografi yang informatif guna membantu Dispendukcapil dan Dinas terkait dalam melakukan analisis data demografi, sehingga dapat diketahui klasifikasi dari kecamatan dengan masalah demografi yang sama untuk kemudian ditentukan solusi atau penanganan yang tepat. 1.2 Rumusan Masalah Adanya beberapa masalah demografi dan sulitnya memahami data demografi, membuat Dispendukcapil Kota Semarang dan Dinas terkait membutuhkan suatu aplikasi yang dapat menyajikan data demografi secara lebih informatif, komunikatif dan mudah untuk dipahami. Sehingga rumusan masalah yang akan dibahas dan diselesaikan dalam tugas akhir ini adalah bagaimana menyajikan data demografi yang informatif, komunikatif dan mudah dipahami secara berkala, sehingga dapat digunakan oleh Dinas terkait agar dapat melakukan pemantauan dan pengambilan keputusan yang tepat untuk menangani permasalahan demografi secara tepat sasaran. 1.3 Batasan Masalah Berdasarkan rumusan masalah diatas maka batasan-batasan masalah yang diambil dari tugas akhir ini, antara lain: 5 1. Perancangan dan pembangunan dashboard berbasis peta dan grafik menggunakan metodologi pembangunan dashboard, pemetaan dengan teknik choropleth map serta metode klasifikasi. 2. Informasi yang disajikan pada dashboard berbasis peta dan grafik merupakan informasi yang berasal dari data Internal Dispendukcapil Kota Semarang pada tahun 2012 sampai tahun 2013, yang bersifat krusial dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna sehingga tidak semua data maupun informasi yang ada akan ditampilkan pada dashboard berbasis peta dan grafik. 3. Topik masalah yang akan dibahas yaitu jumlah penduduk, kepadatan penduduk, angka kelahiran, jumlah kelahiran, angka kematian, jumlah kematian, angka migrasi masuk, jumlah migrasi masuk, angka migrasi keluar, pertumbuhan penduduk alami dan laju pertumbuhan penduduk. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian tugas akhir ini yaitu untuk menyediakan data demografi yang informatif, komunikatif dan mudah dipahami dengan membangun dashboard berbasis peta dan grafik menggunakan metode metodologi pembangunan dashboard, pemetaan dengan teknik choropleth map dan metode klasifikasi sebagai media representasi serta analisis sebaran masalah demografi yang ada di Kota Semarang, sehingga Dispendukcapil kota Semarang dan Dinas terkait dapat melakukan pemantauan dan pengambilan keputusan dalam mengatasi masalah demografi kota Semarang berdasarkan hasil representasi dan analisis melalui peta dan grafik. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah guna membantu Dispendukcapil Kota Semarang dan Dinas terkait untuk mengatasi masalah demografi dengan menggunakan dashboard berbasis peta dan menggunakan grafik sebagai media representasi data demografi kota Semarang, sehingga dapat dilakukan pemantauan pengambilan keputusan dan penyusunan strategi dalam mengatasi masalah demografi Kota Semarang. 6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Terdapat beberapa penelitian yang terkait dengan pembangunan dan perancangan dashboard berbais grafik dan peta, antara lain penelitian yang dilakukan oleh Eva Hariyanti dan Endah Purwanti [6] pada tahun 2014. Penelitian tersebut membahas tentang bagaimana merancang dahboard yang dapat digunakan untuk monitoring dan evaluasi kinerja berdasarkan indikator kinerja kunci (KPI) di Universitas Airlangga, menggunakan metode dashboard dengan tiga aspek utama yaitu data\informasi, personalisasi dan kolaborasi antar pengguna. Hasil penelitian menunjukkan Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada level fakultas dapat dibuat 2(dua) jenis dashboard, yaitu tactical dashboard untuk keperluan dekanat, SPM, dan ketua Departemen; serta operational dashboard untuk keperluan ketua Program Studi dan Gugus Penjaminan Mutu. Penelitian terkait yang lain dilakukan oleh Nu’man Zaidan [7], pada tahun 2015 tentang Rancang bangun Dashboard untuk membantu KaPolrestabes Semarang menurunkan tingkat kriminalitas di wilayah Kota Semarang dengan metode Pureshare menggunakan teknik choropleth map dan metode equal interval. Dari penelitianya menghasilkan sebuah dashboard yang menyajikan informasi data tindak kriminal, sehingga dapat membantu untuk menurunkan kriminalitas yang terjadi di wilayah Kota Semarang. Tabel 2.1 Penelitian Terkait No 1. Nama Peneliti dan Tahun Eva Hariyanti, Endah Purwanti, Masalah Metode Perancangan Dashboard sistem dashboard dengan untuk monitoring aspek Hasil Hasil penelitian tiga menunjukkan bahwa pada utama level fakultas dapat dibuat 7 No Nama Peneliti Masalah dan Tahun 2014 [6] dan Metode evaluasi Hasil yaitu 2(dua) jenis dashboard, kinerja data\informasi, yaitu tactical dashboard berdasarkan personalisasi indikator dan kolaborasi dashboard. Informasi yang Kinerja Kunci (KPI) Universitas, studi kasus Fakultas Sains Universitas dan operational antar disajikan pada dashboard pengguna fakultas juga telah sesuai dengan kebutuhan pengguna, untuk keperluan Airlangga monitoring dan evaluasi kinerja pada masing- masing level. 2. Nu’man 2015 [7] Zaidan, Rancang bangun Dasboard Penelitian menghasilkan metode dashboard yang membantu Pureshare, digunakan untuk KaPolrestabes choropleth membantu menurunkan Semarang map menurunkan metode equal wilayah Kota Semarang. tingkat kriminalitas interval. Dashboard untuk dan tindak dapat kriminalitas di wilayah Kota Semarang Dari penelitian yang dilakukan oleh Eva Hariyanti dan Endah Purwanti menunjukkan pemanfaatan dari dashboard untuk menyajikan informasi yang juga berkaitan dengan penelitian ini yaitu untuk menyajikan informasi data demografi kota Semarang. Penelitian dari Nu’man zaidan menunjukkan pemanfaatan dari dashboard dengan metode Pureshare, choropleth map dan metode equal interval berkaitan dengan penelitian ini dalam hal memberikan teknik pemetaan data demografi yang menggunakan metode choropleth map dan metode klasifikasi. di 8 2.2 Data Data merupakan sejumlah informasi yang dapat memberikan gambaran mengenai suatu keadaan atau masalah, baik berupa angka-angka maupun yang berbentuk kategori seperti, tinggi, rendah, baik, buruk, dan lainya [8]. Dalam menarik sebuah kesimpulan atau menentukan keputusan, seorang peneliti akan memerlukan data yang benar. Jika data yang digunakan untuk menentukan keputusan salah, maka tidak akan menghasilkan keputusan yang tepat. Sehingga informasi yang dapat digunakan untuk pengambilan keutusan harus memenuhi beberapa persyaratan seperti berikut : 1. Objektif, data yang yang dihasilkan harus menggambarkan keadaan yang sebenarnya. 2. Relevan, data yang dihasilkan harus ada kaitanya dengan permasalahan yang akan diteliti. 3. Sesuai zaman (up to date), data tidak usang atau ketinggalan zaman karena perkembangan waktu dan teknologi dapat menyebabkan suatu kejadian dapat pengalami perubahan dengan cepat, paling tidak data dapat diperbaharui. 4. Representatif, data yang dihasilkan harus memiliki atau menggambarkan keadaan secara umum. 5. Dapat dipercaya, sumber data harus diperoleh dari sumber yang tepat. 2.3 Kependudukan atau Demografi Penduduk merupakan warga negara baik lokal maupun asing yang tinggal di suatu negara dalam waktu yang ditentukan. Menurut Ditjen Dukcapil Kemendagri kependudukan atau demografi merupakan ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan manusia. Demografi meliputi ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan [9]. Sedangkan data demografi adalah kumpulan data demografi berupa angka, grafik maupun gambar yang di terbitkan oleh badan-badan pencatat kependudukan baik pemerintah maupun non pemerintah yang ditampilkan dalam bentuk resmi maupun tidak resmi. Banyaknya 9 variabel yang dimiliki oleh seorang penduduk, maka variabel dari data demografi juga sangat banyak. Beberapa data demografi yaitu, jumlah penduduk, pertumbuhan penduduk, kepadatan penduduk, perpindahan penduduk, kelahiran, kematian, perkawinan, data KTP penduduk, dan lain-lain. Data demografi yang akan digunakan dan diteliti dalam tugas akhir ini yaitu data kepadatan penduduk, kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk. 2.3.1 Masalah Demografi Masalah Demografi adalah masalah yang berkaitan dengan data demografi yang memberikan dampak negatif pada penduduk. Masalah yang berkaitan dengan penduduk itu sendiri dibedakan menjadi masalah demografi dan non demografi, sebagaimana ditunjukkan pada tabel dibawah ini [1]: Tabel 2.2 Masalah demografi dan non demografi Masalah Demografi Masalah Non Demografi Masalah jumlah penduduk Masalah kemiskinan Masalah laju pertumbuhan penduduk Masalah pendidikan yang rendah Masalah kepadatan penduduk Masalah kesehatan yang rendah Berdasarkan tabel diatas, masalah demografi dapat dipengaruhi karena adanya masalah non demografi. Angka kepadatan penduduk misalnya, tinggi rendahnya keadatan penduduk dapat dipengaruhi adanya kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk. 2.3.2 Pemetaan Masalah Demografi Pemetaan masalah demografi merupakan suatu kegiatan pengelompokan dan pengontrolan terhadap data demografi yang ditampilkan secara visual agar lebih mudah dipahami oleh pengguna. Dengan pemetaan masalah demografi maka akan diketahui daerah-daerah tertentu yang memiliki masalah demografi sama dan 10 tingkat masalah tersebut dengan menggunakan indikator warna. Pemetaan masalah demografi yang akan dibahas dalam penelitian tugas akhir ini, yaitu: 1. Jumlah penduduk pada kurun waktu tertentu dalam hal ini yaitu jumlah penduduk perbulan dan pertahun, yang dapat diketahui dengan dengan rumus berikut [2]: ( ) ( ) (2.1) 2. Kepadatan penduduk, merupakan perbandingan antara jumlah penduduk di suatu wilayah pada tahun tertentu, dibagi dengan luas wilayahnya. Kepadatan penduduk (Population Density = PD) dapat diformulasikan sebagai berikut: (2.2) Dimana PD merupakan Population Density atau kepadatan penduduk, P merupakan jumlah penduduk pada tahun tertentu, dan W merupakan luas wilayah pada tahun tertentu. 3. Laju pertumbuhan penduduk, menunjukkan rata-rata pertambahan penduduk per tahun pada periode tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bertun persen. Laju pertumbuhan penduduk dapat dinyatakan dengan rumus berikut: [( ) ] (2.3) 4. Pertumbuhan penduduk alami, adalah pertumbuhan penduduk yang disebabkan adanya faktor kelahiran, kematian dan migrasi. Pertumbuhan penduduk alami dinyatakan dengan rumus berikut: ( ) ( ) (2.4) 11 5. Kelahiran (Fertilitas), adalah hasil nyata dari reproduksi seseorang atau sekelompok wanita, yang dicerminkan dalam jumlah bayi yang dilahirkan ukuran dasar yang digunakan dalam hal ini adalah angka kelahiran kasar (Crude Birth Rate). 6. Angka kelahiran atau CBR (Crude Birth Rate) Angka kelahiran kasar merupakan perbandingan antara jumlah kelahiran dengan jumlah penduduk. Biasanya dinyatakan dalam banyaknya kelahiran dalam setahun atau sebulan per 1000 jumlah penduduk. 7. Kematian (Mortalitas), WHO (World Health Organization) dan UN (United Nations) mengungkapkan bahwa definisi “ Mati adalah keadaan menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup.” Pada definisi tersebut terlihat bahwa kondisi “ mati “ hanya bisa terjadi jika sudah terjadi kelahiran hidup. Ukuran dasar kematian yang digunakan dalam hal ini adalah angka keatian kasar (Crude Death Rate). 8. Angka kematian atau CDR (Crude Death Rate) Angka kematian kasar dapat diketahui dengan membandingkan antara jumah kematian dengan jumlah penduduk. Biasanya dinyatakan dalam banyaknya kematian dalam setahun atau sebulan per 1000 jumlah penduduk. 9. Jumlah migrasi masuk (In-Migration), jumlah masuknya penduduk ke suatu daerah tempat tujuan dikatakan sebagai migrasi masuk. 10. Tingkat migrasi masuk, menunjukkan banyaknya migran yang masuk kesuatu tempat tujuan dalam waktu satu tahun atau satu bulan per 1000njumlah penduduk. 11. Jumlah migrasi keluar (Out-Migration), jumlah perpindahan penduduk keluar dari daerah asal didefinisikan sebagai migrasi keluar. 12. Tingkat migrasi keluar, merupakan banyaknya migran yang keluar dari daerah asal dalam waktu saatu tahun atau satu bulan per 1000 jumlah penduduk. 12 2.4 Peta Peta merupakan gambaran visual untuk menunjukkan letak suatu wilayah, kondisi geografis maupun kondisi alam yang ada di wilayah tertentu. Menurut ICA (International Cartography Association) yang dikutip oleh K.Endro Sariyono dan Muhammad Nursa’ban [11], peta adalah gambaran konvensionalyang dibuat dengan menggambarkan elemen-eleman yang ada dipermukaan bumi dan gejalagejala yang ada hubunganya dengan elemen tersebut. Dalam suatu peta terkandung makna komunikasi yaitu merupakan suatu saluran atau signal antara penerima pesan (pembaca peta) dengan pengirim pesan (pembuat peta), dengan demikian peta peta dapat digunakan untuk mengirim pesan berupa informasi tentang suatu realita menjadi suatu gambar. Tujuan khusus atau tujuan utama dari peta adalah mendeskripsikan suatu kondisi geografis, informasi tentang jenis fitur (titik, garis dan polygon), informasi spasial maupun non-spasial. Selain itu terdapat pula beberapa tujuan umum dari peta, antara lain: 1. Menyimpan informasi 2. Komunikasi informasi 3. Untuk membantu mendukung suatu pekerjaan seperti, konstruksi jalan, perencanaan tata kota dan wilayah, navigasi dan lain lain. 4. Untuk analisa data spasial, contohnya pehitungan volume dan sebagainya. Fungsi dari peta itu sendiri adalah: 1. Menentukan letak suatu tempat dengan hubunganya dengan tempat lain dipermukaan bumi. 2. Dengan peta dapat diukur luas daerah dan jarak-jarak diatas permukaan bumi. 3. Memperlihatkan bentuk-bentuk permukaan bumi seperti gunung, lautan, dataran tinggi, dataran rendah dan lain-lain. Sehinggga dimensinya dapat terlihat dalam peta. 4. Mengumpulkan dan menyeleksi data-data dari berbagai daerah dan kemudian menyajikanya dalam peta. 13 Berdasaran isinya jenis peta dibagi menjadi 3, yaitu [12] : 1. Peta Dasar, adalah peta skala yang digunakan sebagai acuan dalam pemetaan untuk menggambarkan lokasi dengan berbagai topik atau tema. 2. Peta Topografi, merupakan peta yang menunjukkan posisi dan tempat dimanapun berada dengan aturan yang baku. Mengandung informasi yang lengkap mengenai ketinggian dan kemiringan suatu tempat (garis kontur), tanda-tanda alam termasuk batas-batas wilayah administrasi. Peta ini biasanya dibuat oleh lembaga resmi seperti BAKOSURTANAL. 3. Peta Tematik, adalah peta yang menggambarkan tujuan yang diinginkan dari awal pembuatan peta. Peta tematik biasanya menunjukkan tema-tema seperti peta tata guna lahan, peta batas wilayah, peta data demografi, peta pemanfaatan hasil hutan dan sebagainya. 2.4.1 Jenis-Jenis Peta Tematik Peta tematik memperlihatkan konsep geografis seperti populasi, kepadatan, iklim, perpindahan barang, dan lain-lain. Beberapa jenis peta tematik yang biasa digunakan, antara lain [7]: 1. Choropleth Map, pemetaan Choropleth Map biasanya digunakan untuk merepresentasikan data spasial yang melibatkan skema gradasi warna untuk membedakan kelas data dari data numerik, yang umumnya warna terang unuk mewakili nilai nilai yang rendah dan warna gelap untuk mewakili nilai nilai yang tinggi. 14 Gambar 2.1 Choropleth maps 2. Proportional symbol maps, digunakan untuk merepresentasikan data numerik yang berhubungan dengan lokasi geografis sama hal nya dengan Choropleth Map. Proportional symbol maps ditunjukkan dengan symbol point yang mmemiliki konsep yang sederhana, semakin besar symbol pada peta, maka semakin besar pula nilai dari sesuatu yang pada lokasi tersebut. Gambar 2.2 Proportional symbol maps 3. Dot density maps, dengan teknik pemetaan Dot density maps satu titik ditempatkan dalam konteks spasial untuk mewakili sejumlah set tertentu dari data yang ada. 15 Gambar 2.3 Dot density maps 2.4.2 Peta Digital Menurut Nuryadin yang telah dikutip oleh Deny Wiria Nugraha, Peta digital merupakan representasi dari fenomena geografik yang disimpan sehingga dapat ditampilkan dan dianalisis oleh komputer digital [13]. Setiap objek pada peta digital disimpan sebagai sebuah atau sekumpulan koordinat. Contohnya, objek berupa wilayah disimpan sebagai sekumpulan koordinat, sedangkan objek berupa lokasi sebuah titik disimpan sebagai sebuah koordinat. Peta digital memiliki kelebihan dibandingkan dengan peta analog (yang disimpan dalam bentuk kertas atau media cetakan lain), antara lain: 1. Kualitas peta digital tetap. Peta digital dapat dikembalikan ke bentuk asalnya kapanpun tanpa ada penurunan kualitas, tidak seperti kertas yang dapat terlipat, memuai atau sobek ketika disimpan. 2. Peta digital mudah untuk disimpan dan dipindahkan dari penyimpanan satu ke penyimpanan yang lain. Peta analog akan memerlukan ruangan yang lebih besar karena disimpan dalam bentuk gulungan-gulungan, sedangkan peta digital dapat disimpan dalam sebuah hard disk, CD-ROM atau DVD-ROM sehingga lebih efektif dan efisien dalam penyimpananya. 16 3. Peta digital lebih mudah diperbarui. Misalnya pada penyuntingan untuk keperluan pemutakhiran data atau perubahan sistem koordinat, dapat lebih mudah dilakukan menggunakan perangkat lunak tertentu. 2.5 Grafik Pada umumnya grafik merupakan suatu gambar yang dapat menunjukkan statistik suatu data sehingga data tersebut dapat dibaca dengan mudah dan cepat. Data-data dengan bentuk uraian deskriptif yang komplek dan sulit dipahami dapat disederhanakan dengan menggunakan grafik. Sedangkan fungsi dari grafik itu sendiri yaitu untuk menggambarkan data kuantitatif dengan teliti dan untuk menerangkan perbandingan obyek atau peristiwa yang berhubungan secara singkat dan jelas. Grafik juga merupakan cara penyajian data yang cukup populer, komunikatif dan informatif. Suatu grafik akan menunjukkan hubungan antara jumlah dengan variabel lain, misalnya waktu atau tempat. Pada umumnya ada dua macam grafik yaitu, grafik garis (polygon) dan grafik batang (histogram). Untuk grafik batang dapat dikembangkan lagi menjadi grafik balok (tiga dimensi) [13]. 2.5.1 Grafik Garis Untuk menunjukkan perkembangan suatu keadaan biasanya yang digunakan adalah grafik garis. Perkembangan yang naik turun akan nampak secara visual melalui garis dalam grafik. Yang perlu diperhatikan dalam membuat grafik yaitu ketepatan dalam membuat skala pada garis vertikal yang mencerminkan keadaan jumlah dari hasil observasi. 2.5.2 Grafik Batang Grafik batang dan grafik balok merupakan pengembangan dari grafik garis karena visualisasi dengan grafik garis dianggap kurang menarik untuk menyajikan data. Jika pada grafik garis, visualisasi data difokuskan pada garis grafik, pada grafik batang visualisasi difokuskan pada luas batang, tinggi batang atau lebar batang. 2.6 Metode Klasifikasi Metode klasifikasi yang biasa digunakan dalam pemetaan adalah [14] : 17 2.6.1 Natural Breaks Pada metode ini breakpoints diidentifikasi dengan mencari kelas-kelas atau polapola yang terdapat dalam data yang bersangkutan. Nilai-nilai atribut (misalnya nilai-nilai laju pertumbuhan penduduk yang disajikan dalam bentuk grafik batang) unsur-unsur peta diurutkan dari yang kecil hingga yang paling besar. Selanjutnya nilai-nilai atribut ini dibagi menjadi kelas-kelas baru yang batas-batasnya cukup lebar. 2.6.2 Metode Quantile Seperti halnya metode Natural Break, pada metode ini nilai-nilai atribut (misalnya nilai-nilai laju pertumbuhan penduduk yang disajikan dalam bentuk grafik batang) unsur-unsur peta diurutkan dari yang kecil hingga yang paling besar. Selanjutnya nilai-nilai atribut ini dibagi menjadi kelas-kelas baru dan setiap kelas ditandai dengan jumlah unsur-unsur peta yang sama. 2.6.3 Metode Equal Area Metode ini mengklasifikasikan unsur-unsur poligon dengan cara mencari breakpoints di dalam nilai-nilai atribut unsur-unsur, sehingga luas total poligonpoligon yang terdapat di dalam setiap kelas bernilai hampir sama. Jumlah atau akumulasi atribut unsur-unsur untuk setiap kelasnya bernilai hampir sama besar. 2.6.4 Metode Equal Interval Metode Equal Interval membagi jangkauan nilai-nilai atribut ke dalam sub-sub jangkauan dengan ukuran yang sama. Metode klasifikasi ini sangat berguna untuk menekankan jumlah nilai atribut relatif terhadap nilai-nilai yang lainya. pada tugas akhir ini metode yang akan digunakan adalah metode equal interval, metode ini dipilih karena dapat menekankan jumlah nilai atribut relatif terhadap nilai-nilai yang lainnya. Metode equal interval sangat ideal untuk data-data dimana nilai-nilai jangkauannya sudah dikenal dengan baik oleh penggunanya. Metode klasifikasi ini membagi jangkauan nilai-nilai atribut ke dalam sub-sub 18 jangkauan dengan ukuran yang sama. Rumus perhitungan metode equal interval adalah seperti berikut: (2.5) Dimana R adalah jangkauan (range) nilai atribut dalam tiap kelasnya, N merupkan nilai-nilai atribut, dan C adalah jumlah kelas yang akan digunakan. 2.7 Dashboard Dashboard adalah sebuah istilah yang digunakan dalam teknologi SI untuk mewakili sebuah aplikasi yang dapat menampilkan informasi-informasi secara Realtime. Sebuah aplikasi dahboard akan terdiri dari grafik-grafik dan indikatorindikator yang menunjukkan skala keadaan dari variabel-variabel yang ada dalam sebuah perusahaan. Indikator-indikator tersebut akan menjadi pedoman bagi perusahaan untuk mengambil langkah yang tepat [15]. Kevin Jones[16], menggungkapkan bahwa Dashboard merupakan alat penting yang dapat digunakan untuk memproses data menjadi informasi-informasi penting sehingga dapat diakses atau digunakan untuk menyelaraskan tujuan dan menganalisa tindakan yang dapat diambil untuk menyelesaikan masalah. Menurut Wayne Eckerson yang dikutip kembali oleh Kusnawi Dashboard dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian berdasarkan level manajemen yang didukungnya, yaitu : 1. Strategic dashboard adalah bagian yang mendukung manajemen level strategis untuk memberikan informasi dalam membuat keputusan bisnis, memprediksi peluang, dan memberikan arahan pencapaian tujuan strategis. Focus pada pengukuran kinerja hihg-level dan pencapaian tujuan strategis organisasi, mengadopsi konsep Balanced Score Card. Informasi yang disajikan tidak terlalu detail dan tidak memerlukan data real-time. 2. Tactical dashboard, mendukung manajemen level taktikal yang digunakan untuk memberikan informasi yang diperlukan oleh analisis untuk mengetahui penyebab suatu kejadian. Focus pada proses analisis untuk menentukan penyebab dari suatu kondisi atau kejadian tertentu. Memiliki konten 19 informasi yang lebih banyak, didesain untuk berinteraksi dengan data seperti dril-down dan tidak memerlukan data real-time. 3. Operasional dashboard mendukung manajemen level operasional, yaitu memberikan informasi mengenai aktifitas yang sedang terjadi beserta perubahan secara real-time untuk memberikan kewaspadaan terhadap hal-hal yang perlu direspon secara cepat. Focus pada monitoring aktifitas dan kejadian yang berubah secar konstan. Informasi yang disajikan sangat spesifik dan sangat detail, dinamis dan memerlukan data real-time. Kusnawi juga memaparkan bahwa dari berbagai pengertian dashboard mempunyai beberapa manfaat utama, antara lain: 1. Mengkomunikasikan strategi, yaitu sebagai alat yang digunakan untuk mengkomunikasikan strategi dan tujuan yang dibuat oleh para pengambil keputusan kepada semua pihak dalam suatu organisasi sesuai dengan peran dan levelnyaa. 2. Memonitor dan menyesuaikan pelaksanaan strategi, yaitu digunakan untuk mengidentifikasi permasalahan kritis dan membuat strategi untuk mengatasinya. 3. Menyampaikan wawasan dan informasi ke semua pihak, yaitu dengan menyajikan informasi secara sekilas menggunakan grafik, simbol, bahan dan berbagai bentuk lainya yang memudahkan pengguna dalam memahami dan mempersepsikan informasi secara benar[17]. 2.7.1 Key Performance Indicators KPI pada dasarnya adalah bagian dari Performance Indicators atau indikator kinerja organisasi. Keunggulan KPI dibandingkan dengan indikator-indikator kinerja lainnya, adalah bahwa KPI merupakan indikator kunci yang benar-benar mampu mempresentasikan kinerja organisasi secara keseluruhan. Jumlah indikator kinerja yang dipilih sebagai KPI ini biasanya tidak banyak, namun demikian hasil pengukuran melalui indicator tersebut dapat digunakan untuk menilai tingkat keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan[18]. 20 Berdasarkan konsepsi performance management, dengan memiliki Key Performance indicator (KPI) atau indikator-indikator kunci yang dapat digunakan sebagai tolok ukur dalam pengukuran kinerja organisasi, maka kinerja yang dirancang lembaga pelayanan publik dapat diketahui pencapaiannya. Meskipun demikian, sebenarnya manfaat Indikator kinerja ini bukan hanya untuk kepentingan pengukuran kinerja dalam kegiatan monitoring dan evaluasi. Tetapi dalam kenyataannya, KPI juga menjadi instrumen yang sangat baik dalam mengarahkan unsur-unsur pada organisasi untuk bergerak menuju sasaran yang sama. KPI dapat berupa ukuran kualitatif atau kuantitatif. Namun, dalam prakteek penyusunanya sebagian besar berupa ukuran kuantitatif. Hal ini karean ukuran kuantitatif dianggap lebih mudah saat pengukuran maupun dalam proses penggalian data dan evalusi. Sedangkan pada ukuran kualitatif, biasanya membutuhkan survey atau kegiatn penelitian untuk memperoleh data kinerja yang dibutuhkan.selain itu pada ukuran kualitatif juga membutuhkan waktu dan biaya yang banyak pada proses penggalian data. Menurut Schiavo-Campo yang telah ditulis kembali oleh Asropi menguraikan kriteria-kriteria yang harus dipenuhi oleh KPI, yang kemudian dirumuskannya dalam akronim “CREAM”. Kriteria tersebut meliputi: 1. Clear; KPI terdefinisikan secara jelas dan tidak memiliki makna ganda. 2. Relevant: mencukupi untuk pencapaian tujuan, atau menangani aspek-aspek obyektif yang relevan. 3. Economic: data/informasi yang diperlukan akan dapat dikumpulkan, diolah, dan dianalisis dengan biaya yang tersedia. 4. Adequate: oleh dirinya sendiri atau melalui kombinasi dengan yang lain, pengukuran harus menyediakan dasar yang mencukupi untuk menaksir kinerja, dan 5. Monitorable: dalam rangka kejelasan dan ketersediaan informasi, indikator harus dapat diterima bagi penilai atau evaluator kinerja yang independent. 21 Key Performance Indicators merupakan indikator yang memberikan informasi sejauh mana kita telah berhasil mewujudkan target kerja yang telah kita tetapkan, yaitu : 1. Indikator KPI harus bersifat terukur. Harus bisa dihitung/diukur. 2. Indikator Key Performance Indicators juga merujuk pada hasil kerja kita (output kerja) 3. Ukuran keberhasilan harus menunjukkan indikator kinerja yang jelas, spesifik dan terukur (measurable) [19]. 2.7.2 Metode Pembangunan Dashboard Metode yang yang gunakan dalam pembangunan dashboard pada tugas akhir ini menggunakan metodologi pengembangan dashboard yang pernah diusulkan oleh Eva Hariyanti dengan dasar proototype dari Gonzales tentang metode Brightpoint [20], metode Noetix[21] dan metode Pureshare[22] yang terdiri dari identifikasi kebutuhan, perencanaan, dan perancangan prototype. Gambaran umum dari kerangka metodologi pembangunan dashboard yang dikembangkan oleh Eva Hariyant dapat dilihat pada gambar 2.5 dibawah [6]. 22 Gambar 2.4 Kerangka metodologi pembangunan dashboard Tahapan metodologi pembangunan dashboard menurut Eva Hariyanti, adalah : 1. Identifikasi kebutuhan Identifikasi kebutuhan dilakukan menggunkan pendekatan top-down. Identifikasi kebutuhan data/informasi dilakukan dengan 2 cara secara bersamaan, yaitu dengan identifikasi KPI organisasi yang berada dalam lingkup pembangunan dashboard, dan identifikasi kebutuhan bisnis pengguna dashboard. Pada tahap identifikasi kebutuhan dilakukan dengan melibatkan 23 pihak pengguna secara aktif, mulai dari pimpinan sampai dengan perwakilan dari tiap kelompok pengguna yang nantinya akan menggunakan dashboard. 2. Perencanaan Tahap perencanaan bertujuan untuk menganalisis data yang diperoleh dari hasil identifikasi kebutuhan. Tahap perencanaan melibatkan pihak pengguna secara aktif, terutama pada saat analisis meta-informasi KPI dan analisis konten/hierarkhi informasi. 3. Perancangan prototype Dalam pembangunan sistem yang menggunakan pendekatan user-centric perancangan prototype merupakan hal yang penting. Prototype merupakan media yang digunakan untuk melihat kesesuaian antara kebutuhan pengguna dengan sistem yang direncanakan, sebelum diimplementasikan secara nyata. Dengan menggunakan prototype pembangunan dashboard menjadi lebih efisien, karena setiap kekeliruan yang terjadi akibat kesalahan persepsi dapat dideteksi lebih awal. 2.7.3 Sequence Diagram Dalam melakukan perencanaan hierarki komunikasi pengguna, perancang akan menggunakan Sequence Diagram. Diagram sekuen akan menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mediskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima anatar objek. Dalam menggambar diagram sekuen harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case dan juga metode-metode yang dimiliki kelas yang menjadi objek. Membuat diagram sekuen juga dibutuhkan untuk melihat sekenario yang ada pada use case [23]. Berikut adalah simbol-simbol yang digunakan pada sequence diagram: 24 Tabel 2.3 Simbol-simbol pada Sequence Diagram No. 1. Nama Actor Gambar Keterangan Menggambarkan peran dari pemakai. 2. message Sebagai komunikasi antar objek yang berisi informasiinformasi tentang aktivitas yang terjadi 3. Lifeline Objek entity antarmuka yang saling berinteraksi 4. Boundary Suatu kelas yang berfungsi Class memodelkan interaksi antara satu atau lebih actor dengan sistem. 5. Control Class Kelas yang mengkoordinasikan berfungsi aktivitas dalam sistem. 6. Entity Class Kelas yang disunakan untuk menyimpan data. dan mengolah 25 2.8 Ms. Excel (Mirosoft Excel) Microsoft Excel (Ms.Excel) merupakan sebuah program aplikasi lembar kerja spreadsheet yang diciptakan dan didistribusikan oleh Microsoft Corporation untuk sistem operasi Microsoft Windows dan Mac OS. Aplikasi ini dilengkapi dengan fitur kalkulasi dan pembuatan grafik. Dengan menggunakan strategi marketing Microsoft yang agresif, membuat Microsoft Excel menjadi salah satu program komputer yang populer pada penggunaanya dalam komputer mikro hingga saat ini. Bahkan, program spreadsheet yang paling banyak digunakan oleh banyak pihak saat ini adalah Ms.Excel, baik di platform PC berbasis Windows maupun platform Macintosh berbasis Mac OS, semenjak versi 5.0 diterbitkan pada tahun 1993 [24]. Ms.Excel menawarkan penghitungan-perhitungan terhadap sel-sel secara cerdas, di mana hanya sel yang berkaitan dengan sel tersebut saja yang akan diperbarui nilanya (di mana program-program spreadsheet lainnya akan menghitung ulang keseluruhan data atau menunggu perintah khusus dari pengguna). Selain itu, Excel juga menawarkan fitur pengolahan grafik yang sangat baik. 2.8.1 Basic Ms. Excel berikut adalah beberapa basic yang dapat digunakan dalam Ms.Excel dalam membantu memudahkan dan menyelesaikan pekerjaan : 1. Shape, pada Ms.Excel shape dapat digunakan untuk membuat beberapa bentuk seperti persegi, lingkaran, segitiga, atau bentuk lain seperti peta. Pilihan shape terdapat pada menubar format, sebagaimana ditunjukkan pada gambar 2.5 Berikut ini: Gambar 2.5 Shape pada Ms.Excel 26 2. Coloring, proses coloring pada Ms.Excel berfungsi untuk memberikan beberapa warna pada pada teks atau shape yang diinginkan juga memberikan transparansi waarna. Gambar 2.6 Colors pada Ms.Excel 3. Formula, Formula pada Ms.Excel merupakan rangkaian rumus yang digunakan untuk melakukan perintah-perintah perhitungan pada data yang ada di Ms.Excel. Berikut komponen-komponen yang terdapat pada formula seperti ditunjukkan pada gambar 2.7: Gambar 2.7 Formula pada Ms.Excel 27 4. Grafik Pada Ms.Excel, Grafik pada Ms.Excel biasa digunakan untuk menmpilkan data-data dalam bentuk visual, sehingga memudahkan dalam memahami data. Berikut salah satu contoh pilihan grafik pada Ms.Excel: Gambar 2.8 Grafik pada Ms.Excel 2.8.2 VBA Excel (Visual Basic for Application Excel) Dalam tugas akhir ini perangkat lunak yang digunakan adalah VBA Excel (Visual Basic for Application Excel). Sejak tahun 1993 VBA Excel (Visual Basic for Application Excel) telah dimiliki oleh excel yang dapat digunakan untuk pembuatan form dan kontrol yang ada pada worksheet untuk bisa berkomunikasi dengan penggunaya. Penggunaan DLL ActiveX/COM juga dapat didukung dengan bahasa VBA, meskipun tidak dapat membuatnya. Untuk versi selanjutnya VBA menambahkan dukungan terhadap class module, sehingga VBA dapat digunakan dalam teknik pemrograman berorientasi objek [24]. Pada awal peluncuranya, excel menjadi sasaran bagi perusahaan dibidang industri finansial karena kemampuan dan fungsi utamanya untuk mengolah angka. Selain kemampuanya untuk mengolah angka sehingga menjadikan pekerjaan menjadi lebih cepat dan mudah untuk diselesaikan, ternyata excel juga memiliki banyak 28 keunggulan antarmuka apabila dibandingkan dengan program spreadsheet yang sudah ada sebelumnya. Berikut ini adalah komponen-komponen yang digunakan untuk membangun VBA Excel [25]: 1. Visual Basic Editor, atau yang disebut Excel VBA Integrated Development Environment (IDE) adalah lembar kerja atau tempat program VBA Excel yang dibuat Lingkungan kerja Visual Basic Editor. Gambar 2.9 Visual Basic Editor 2. Properties, pada properties berisi karakteristik suatu objek seperti ScrollArea, Font, dan Name. Gambar 2.10 Properties 29 3. Tool Box Control, yaitu objek dalam UserForm atau worksheet yang dapat dimanipulasi, seperti command button, check box, text box, list box, combo box, label, dan option button. Gambar 2.11 Tool Box Control 4. UserForm, adalah lembar kerja yang berisi control dan instruksi VBA untuk memanipulasi antarmuka pengguna (user interface). Gambar 2.12 User Form 5. Function dan Macro, untuk Function adalah salah satu tipe VBA macro yang memiliki return value. Sedangkan Macro adalah sekumpulan instruksi dalam VBA yang dijalankan secara otomatis. Untuk mempelajari tentang VBA pada Excel, tentunya harus mempunyai pengetahuan yang mendasar. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dibahas tentang komponen-komponen VBA tersebut. Dan tentunya hari ini bisa bertambah satu pengetahuan lagi tentang kesaktian Excel. 30 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Jenis Data, Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data, dan Keterangan Data yang dibutuhkan dalam tugas akhir ini dijelaskan pada Tabel 3.1 dibawah ini. Tabel 3.1 Metode Pengumpulan Data Jenis Data Sumber Data Teknik Keterangan Pengumpulan Data Profil Web dan Kantor Observasi, Dispendukcapil Dispendukcapil Wawancara, dan Kota Semarang Studi Pustaka Data masalah Dispendukcapil demografi Observasi Kota Semarang Data profil Dispendukcapil Data jumlah penduduk, luas per kecamatan, kepadatan penduduk, laju pertumbuhan penduduk, jumlah kelahiran, angka kelahiran, jumlah kematian, angka kematian, jumlah migrasi masuk, angka migrasi masuk, jumlah migrasi keluar dan angka migrasi keluar. Key Dispendukcapil Observasi, Performance Kota Semarang Wawancara dan masalah Indicator (KPI) Peta Web Indikator utama yang terkait demografi studi pustaka penduduk Studi Pustaka Peta wilayah Semarang 31 3.2 Metode Analisis Metode analisis yang digunakan adalah metode rancang bangun dashboard dan choropleth map sebagai teknik pemetaan dengan menggunakan metode klasifikasi data. 3.3 Metode Pembangunan Dashboard Tahapan rancang bangun dashboard menggunakan metode pengembangan dashboard meliputi identifikasi kebutuhan, perencanaan dan perancangan prototype. Berdasarkan metode tersebut, dibuat pemetaan tahapan pengerjaan tugas akhir yang ditunjukkan pada Tabel 3.2 dibawah ini. Tabel 3.2 Pemetaan Metode Pembangunan Dashboard ke Tahapan Pengerjaan Tugas Akhir Metode Pengembangan Tahapan Pengerjaan Tugas Akhir Dasboard Identifikasi kebutuhan Identifikasi high-level scenario dashboard Identifikasi KPI organisasi Identifikasi jenis dashboard dan kelompok pengguna Identifikasi kebutuhan bisnis dari pengguna Identifikasi KPI tiap dashboard Perencanaan Analisis meta-informasi KPI Perencanaan fungsionalitas dashboard. Analisis konten dan hierarki informasi Perencanaan hierarki komunikasi pengguna Perancangan Prototype Perancangan desain dan layout dashboard Perancangan mekanisme komunikasi Perancangan kontrol navigasi Review dan perbaikan prototype 32 Penjelasan dari tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Identifikasi kebutuhan Identifika Identifikasi high-level scenario dashboard Melakukan wawancara dan survey dengan Dispendukcapil Kota Semarang dan dinas terkait untuk mengetahui tujuan dan lingkup pembangunan dashboard serta gambaran tentang scenario yang akan ditampilkan.. Identifikasi KPI organisasi Dilakuan untuk menentukan apakah pencapaian kinerja sudah sesuai dengan target atau belum sama sekali, dengan mengidentifikasi tujuan strategi dan identifikasi Critical Success Factor (CSF). Identifikasi jenis dashboard dan kelompok pengguna Mengidentifikasi jenis dashboard yang akan dirancang dan menentukan pihak-pihak yang akan menggunakan dashboard. Jika dashboard akan digunakan oleh beberapa kelompok maka pada tahap ini ditentukan kelompok-kelompok penggunanya sekaligus penanggungjawab dari setiap kelompok. Identifikasi kebutuhan bisnis dari pengguna Setelah diketahui pengguna dari dashboard yang akan dirancang, maka dilakukan identifikasi kebutuhan bisnis dari pengguna, sehingga nantinya output yang dihasilkan dapat sesuai dengan pengguna. Identifikasi KPI dashboard Setelah diketahui bahwa terdapat beberapa kelompok organisasi yang akan menggunakan dashboard maka informasi atau kebutuhan dari dashboard yang terdapat pada tiap kelompok tentunya berbeda. Sehingga pada tahap ini dilakukan identifikasi KPI pada setiap kelompok pegguna dashboard. 2. Perencanaan Analisis meta-informasi KPI Melakukan survey dan wawancara dengan kelompok pengguna dashboard untuk mengetahui meta-informasi dari setiap KPI, sumber data, prioritas KPI, granularitas, ukuran dan perhitungan. Perencanaan fungsionalitas dashboard 33 Merencanakan fungsi-fungsi baik fungsi utama maupun fungsi tambahan yang terdapat pada setiap dashboard dan mengidentifikasi cara analisis pengguna pengambilan keputusan. Analisis konten dan hierarki informasi Pada tahap ini dilakukan identifikasi penyajian informasi KPI kemudian mengkaji dokumen fungsionalitas dashboard guna mengidentifikasi informasi utama dan tambahan yang dihasilkan. Menentukan konten apa saja yang akan ditampilkan pada dashboard dan hierarki informasi yang dihasilkan. Perencanaan hierarki komunikasi pengguna Sequence Diagram dapat digunakan untuk menggambarkan scenario komunikasi pengguna pada dashboard. 3. Perancangan Prototype Aktivitas pada perancangan prototype terdiri dari: Perancangan desain dan layout dashboard Dalam merancang desain dashboard harus diperhatikan elemen-elemen seperti tampilan warna, grafik, jenis teks, bagan, animasi, bentuk dan penempatan konten informasi. Sedangkan pada perancangan layout dashboard hal-hal yang perlu dipertimbangkan yaitu jumlah frame, proporsi frame dan simetri serta resolusi komputer. Peracangan mekanisme komunikasi Dilakukan dengan melihat hierarki dan komunikasi antar pengguna dashboard serta memperhatikan jenis threshold dan alert untuk setiap KPI yang ada pada dokumen meta-informasi KPI. Mekanisme komunikasi pada dashboard pemetaan data demografi dilakukan menggunakan metode Storyboarding. Perancangan kontrol navigasi Perancangan kontrol navigasi terdiri dari integrasi desain layout dashboard dengan mekanisme komunikasi, menentukan bentuk kontrol navigasi yang tepat, memilih jenis warna yang tepat untuk setiap jenis kontrol navigasi dan merancang kontrol navigasi pada desin dashboard. 34 Review dan perbaikan prototype Review prototype atau pengujian dari keseluruhan rancangan dilakukan dengan melibatkan pengguna agar dapat mengetahui kekurangan atau kesalahan dari dashboard yang telah dirancang sehingga dapat dilakukan perbaikan prototype sesuai masukan dari pengguna. 35 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tinjauan Umum Objek Penelitian 4.1.1.1 Profil Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Semarang Dinas Kependudukan dan Pencatatan sipil kota Semarang adalah salah satu instansi milik pemerintah kota Semarang yang berlokasi di Jalan Kanguru Raya No. 3 Semarang. Mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah dibidang pelayanan urusan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Disamping menjalankan tugas pokonya, Dinas Kependudukan dan Pencatatan sipil kota Semarang juga memiliki beberapa fungsi lain yaitu : 1. Perumusan kebijakan 2. teknis di bidang Data dan Dokumen Kependudukan dan Pencatatan Pendaftaran Penduduk, bidang Pencatatan Sipil, bidang Pengendalian Penduduk. 3. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bindang Data dan Dokumen Kependudukan dan Pencatatan Pendaftaran Penduduk, bidang Pencatatan Sipil, bidang Pengendalian Penduduk 4. Penyusunan rencana dan program kerja serta pengkoordinasian pelaksanaan tugas Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. 5. Perumusan kebijakan dan pengembangan sistem dan tehnologi informasi administrasi kependudukan. 6. Pelaksanaan pendaftaran peristiwa kependudukan dan pencatatan peristiwa penting. 7. Pemberian Nomor Induk Kependudukan (NIK). 8. Pelaksanaan pelayanan penerbitan Dokumen Kependudukan dan Surat Keterangan Kependudukan. 36 9. Pelaksanaan pendaftaran perpindahan dan kedatangan penduduk, pengungsi dan penduduk rentan. 10. Pelaksanaan pelayanan pencatatan dan penerbitan kutipan akta pencatatan sipil. 11. Pelaksanaan pengelolaan dan penyajian data administrasi kependudukan. 12. Penyajian dan pelayanan informasi administrasi kependudukan. 13. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program. 14. Pelaksanaan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen hasil pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil. 15. Pelaksanaan pembinaan dan sosialisasi penyelenggaraan administrasi kependudukan. 16. Pelaksanaan pelayanan umum di bidang kependudukan dan pencatatan sipil. 17. Pelaksanaan pertanggungjawaban terhadap kajian teknis/rekomendasi perjanjian dan/atau non perijinan di bidang kependudukan dan pencatatan sipil. 18. Pengelolaan urusan Kesekretariatan Dinas. 19. Pelaksanaan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian serta monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. 20. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan bidang tugasnya. 4.1.1.2 VISI dan MISI Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Semarang VISI: Tertib Administrasi Kependudukan Dengan Pelayanan Prima Menuju Penduduk Berkualitas Tahun 2015 MISI: 1. Mengembangkan kebijakan dan sistem serta menyelenggarakan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil untuk menghimpun data demografi, 37 menerbitkan identitas dan mensyahkan perubahan status dalam rangka mewujudkan tertib administrasi kependudukan. 2. Mengembangkan dan memadukan kebijakan pengelolaan informasi hasil pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil sehingga mampu menyediakan data dan informasi kependudukan secara lengkap, akurat dan memenuhi kepentingan publik serta pembangunan. 3. Mengembangkan pranata hukum, kelembagaan dan peran serta masyarakat yang mendukung proses pendaftaran penduduk, pencatatan sipil dan pengelolaan informasi kependudukan guna memberikan kepastian dan perlindungan sesuai hak-hak penduduk. 4. Menyusun perencanaan kependudukan sebagai dasar perencanaan dan perumusan pembangunan nasional dan daerah yang berorientasi pada peningkatan kesejahteraan penduduk. 4.1.1.3 Struktur Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Semarang Tabel 4.1 Pejabat Struktural Dispendukcapil Kota Semarang No SATUAN FUNGSI 1 KEPALA DINAS 2 SEKRETARIS SUBBAG PERENCANAAN 3 DAN EVALUASI SUBBAG UMUM DAN 4 KEPEGAWAIAN BIDANG DATA DAN 5 DOKUMEN KEPENDUDUKAN BIDANG PENDAFTARAN 6 PENDUDUK 7 BIDANG PENCATATAN SIPIL BIDANG PENGENDALIAN 8 PENDUDUK NAMA PEJABAT Drs. Mardiyanto Retno Tri Widyastuti, SH. Evawakti Sakti Devi, SH.MM. Eny Suhendrawati, SH. Endang Suryani, SH. Indra Budi Tjahtjono, SH. Hasto Hikmahono, SH. Mheta Natalie P, SH.MKn. 38 Gambar 4.1 Struktur Organisasi Dispendukcapil Kota Semarang 4.2 4.2.1 Realisasi Pembangunan Dashboard Identifikasi Kebutuhan 4.2.1.1 Hasil Identifikasi High-level Scenario dashboard Pada high-level scenario telah dilakukan wawancara dengan pimpinan dari Dispendukcapil Kota Semarang sebagai objek penelitian yang dilakukan pada tugas akhir ini dan juga dengan dinas terkait dalam hal ini yaitu Badan Pusat Statistik (BPS) dan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Semarang, sehingga diketaui tujuan dari perancangan dashboard yaitu bertujuan untuk membantu melakukan pemantauan terhadap perkembangan baik pertumbuhan maupun penurunan dari data demografi dan mengidentifikasi penyebab dari tingginya angka kependudukan yang menyebabkan beberapa masalah demografi yang ditunjukkan pada dashboard, kemudian hasil dari identifikasi dan representasi dari peta dan grafik dapat dijadikan Dispendukcapil Kota Semarang sebagai alat bantu untuk mengambil keputusan dan menentukan 39 strategi dalam mengatasi permasalahan kependudukan. Sedangkan lingkup pembangunan dashboard dalam tugas akhir ini yaitu menyediakan informasi data demografi seperti yang terdapat pada tabel 4.2 berikut: Tabel 4.2 Data-data yang digunakan pada pembuatan Dashboard No Data Sumber Field/Atribut Contoh Data Keterangan Data 1. Data Dispenduk Angka Migrasi 1; 4; 5; 1; 0; 2; Data demografi Demogra capil Kota Masuk; Angka 0; 3; 10; 14; berdasarkan fi Semarang Migrasi jenis-jenis data Keluar; Angka yang dihasilkan Kelahiran; Dispendukcapil Angka dan dibutuhkan Kematian; oleh Angka terkait. Kepadatan Penduduk; Angka Laju Pertumbuhan Penduduk; Jumlah Migrasi Masuk; Jumlah Migrasi Keluar; Jumlah Kelahiran; Jumlah Kematian; Jumlah Penduduk; Jumlah dinas 40 Pertumbuhan Penduduk. 2. Kecamat Dispenduk Banyumanik; Banyumanik; Data an capil Kota Candisari; Candisari; Kecamatan Semarang Gajah; Gajah; digunakan Mungkur; Mungkur; untuk Gayamsari; Gayamsari; menunjukkan Genuk; Genuk; Gunung kondisi Gunung Pati; Pati; data Mijen; tertentu pada Mijen; Ngalian; suatu wilayah di Ngalian; Pedurungan; Kota Semarang. Pedurungan; Semarang Barat; Semarang Semarang Barat; Selatan; Semarang Semarang Selatan; Tengah; Semarang Semarang Tengah; Timur; Semarang Semarang Utara; Timur; Tembalang; Semarang Tugu Utara; Tembalang; Tugu 3. Bulan Dispenduk Januari; Januari; Data Bulan capil Kota Februari; Februari; menyatakan Semarang Maret; Maret; Data demografi April; April; Mei; Mei; yang ada pada bulan tertentu, digunakan 41 4. Tahun Juni; Juni; untuk filter pada Juli; Juli; dashboard Agustus; Agustus; September; September; Oktober; Oktober; November; November; Desember Desember Dispenduk 2012, 2013 2012, 2013 Data Tahun capil Kota menyatakan Semarang Data demografi yang terjadi pada tahun tertentu, digunakan untuk filter pada dashboard 4.2.1.2 Hasil Identifikasi KPI Organisasi Berdasarkan deskripdi high-level scenario dashboard maka dapat dilakukan identifikasi KPI pemetaan data demografi. Berikut adalah hasil dari identifikasi KPI pemetaan data demografi: Tabel 4.2 Hasil Identifikasi KPI Pemetaan Data Demografi Tujuan CSF Membantu Pemantauan Dispendukcapil pengambilan Kota Semarang serta keputusan KPI dan Pemantauan angka migrasi masuk Pemantauan angka migrasi keluar dalam Dinas terkait dalam mengatasi masalah merepresentasikan demografi Pemantauan angka kelahiran Pemantauan angka kematian 42 data demografi penduduk dalam bentuk peta Semarang dan grafik agar lebih mudah dipahami kota Pemantauan angka kepadatan penduduk Pemantauan angka laju pertumbuhan penduduk Pemantauan jumlah migrasi masuk Pemantauan jumlah migrasi keluar Pemantauan jumlah kelahiran Pemantauan jumlah kematian Pemantauan jumlah penduduk Pemantauan jumlah pertumbuhan penduduk alami 4.2.1.3 Hasil Identifikasi Jenis Dashboard dan Kelompok Pengguna Berdasarkan penentuan tujuan perancangan dashboard yang dihasilkan dari identifikasi high-level scenario dashboard maka jenis dashboard yang akan dibangun dalam tugas akhir ini adalah jenis tactical dashboard. Sedangkan kelompok pengguna dashboard dalam tugas akhir ini adalah Dispendukcapil Kota Semarang yang merupaka salah satu penyedia data awal yang kemudian digunakan oleh dinas terkait dalam pengambilan berbagai macam keputusan yang berkaitan. Karena data-data demografi bersifat penting dan tidak semua orang bisa menambah atau mengubah data secara sembarangan maka otorisasi pengguna dashboard pemetaan data demografi yang dirancang terdiri dari: 1. Admin, penggun yang memiliki hak akses untuk mengubah data atau menambah data dengan melakukan login terlebih dahulu. 2. Pengguna umum, merupakan pengguna yang hanya dapat melihat informasi dari data yang ditampilkan pada dashboard tanpa melakukan login. 43 4.2.1.4 Hasil Identifikasi Kebutuhan bisnis dari Pengguna Aktivitas identifikasi kebutuhan bisnis dari pengguna dilakukan dengan melakukan wawancara dengan kelompok pengguna dashboard sehingga diketahui kebutuhan bisnis pengguna yaitu pada aktivitas pengolahan serta penyediaan data dan dokumen kependudukan, dalam proses ini dilakukan identifikasi dengan menggunakan Critical Business Question (CBQ). Berikut hasil identifikasi kebutuhan bisnis pengguna menggunakan Critical Business Question (CBQ) ditunjukkan pada tabel 4.4 : Tabel 4.3 Hasil Identifikasi menggunkan Critical Business Question Pengguna CBQ Data/Informasi Cara Analisis Pengguna Bagaimana Data (Pengolah mengetahui yang terdiri dari 6 data kepndudukan database bidang peningkatan data dan dokumen penurrunan kependudukan) demografi Membandingkan atau aspek data pada bulan atau dari demografi pada tahun sebelumnya data demografi tiap tiap kecamatan setiap bulan dan tahun sekarang. pada kecamatan dengan bulan bulan setiap tahunya. tertentu atau tahun tertentu? Bagaimana Range data Membandingkan mengetahui bahwa demografi data demografi data demografi yang ada dengan pada wilayah range data yang tertentu dapat telah dikatakan tinggi sehingga jika data atau rendah? tersebt ditetapkan tergolong range data tinggi maka tampilan warna pada peta 44 akan terlihat gelap, jika sedang terlihat agak gelap dan jika rendah terlihat terang. 4.2.1.5 Hasil Identifikasi KPI Dashboard Suatu ukuran pada dashboard yang membantu dalam identifikasi untuk menentukan apakah pencapaian kinerja sudah sesuai dengan target atau belum sama sekali disebut dengan key performance indicator. Berdasarkan hasil survey dan wawancara dari Dispendukcapil Kota Semarang dan dinas terkait, saat ini sudah ada indikator yang digunakan dalam pengukuran kinerja, namun masih perlu dimaksimalkan. Oleh sebab itu, hasil pengumpulan data yang terkait dengan data demografi di Kota Semarang dijadikan sebagai indikator pada key performance indicator dalam perancangan dashboard. Berikut ini adalah indikator yang akan digunakan dalam dashboard: 1. Macam-macam data demografi 2. Pilihan jenis data demografi (jumlah data murni dan jumlah angka hasil dari perhitungan rumus) 3. Waktu kejadian (bulan dan tahun) 4. Data kecamatan di wilayah Semarang Komponen dashboard yang akan dikembangkan dari key performance indicator menggunakan informasi mengenai grafik perbandingan jumlah data demografi dari setiap kecamatan. 45 4.2.2 Perencanaan 4.2.2.1 Hasil Analisis Meta-informasi KPI Setelah KPI telah selesai diidentifikasi, maka dilakukan analisis untuk mengidentifikasi meta-informasi KPI yang terkandung pada dashboard. Analisis pemetaan meta KPI dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut: 46 Tabel 4.4 Analisis Meta KPI Dashboard Pemetaan Data Demografi KPI Data Migrasi masuk Atribut Migrasi keluar Kelahiran Kematian - Angka - Angka - Angka - Angka source - Jumlah - Jumlah - Jumlah - jumlah Granularity Bulanan, Tahunan Bulanan, Tahunan Hight 3,3 – ... / 146 - ... 1,7 – ... / Middle 2,5 – 3,3 / 73 – 146 0,8 – 1,7 Lower ... – 2,5 / ... – 73 ... – 0,8 Bulanan, Tahunan Bulanan, Tahunan 146 - ... 3,3 – ... / 80 - ... 1,7 – ... / 34 - ... / 73 - 146 2,5 – 3,3 / 40 – 80 0,8 – 1,7 / 17 – 34 / ... - 73 ... – 2,5 / ... - 40 ... – 0,8 / ... - 17 Calculation Threshold Alert Gradasi warna disesuaikan Gradasi dengan Treshhold warna dengan Treshhold disesuaikan Gradasi warna disesuaikan Gradasi warna disesuaikan dengan Treshhold dengan Treshhold 47 KPI Data source Atribut Granularity Kepadatan Laju pertumbuhan penduduk penduduk Angka Angka Bulanan, Tahunan Bulanan, Tahunan Jumlah penduduk Jumlah Jumlah Bulanan, Tahunan Bulanan, Tahunan ( Calculation [( ) Threshold Alert Pertumbuhan penduduk ) ( ) ( ) ( ] Hight 48 - ... 0,02 - ... 65.012 - ... 0,02 - ... Middle 24 - 48 0,01 – 0,02 32.506 – 65.012 0,01 – 0,02 Lower ... - 24 ... – 0,01 ... – 32.506 ... – 0,01 Gradasi ) warna Gradasi warna disesuaikan Gradasi warna disesuaikan dengan Gradasi warna disesuaikan disesuaikan dengan Treshhold dengan Treshhold Treshhold dengan Treshhold 48 4.2.2.2 Hasil Perencanaan Fungsionalitas Dashboard Berdasarkan data hasil identifikasi kebutuhan pengguna maka dilakukan analisis lebih lanjut dalam merencanakan fungsionalitas dashboard dan menyusun hierarki komunikasi antar pengguna dashboard. Fungsi utama dashboard dalam tugas akhir ini yaitu sebagai media dalam merepresentasikan data dan informasi data demografi dengan menggunakan grafik dan peta, sedangkan fungsi tambahan pada dashboard yang dirancang yaitu mampu memanage data dan mereview data yang telah dipetakan. 4.2.2.3 Hasil Analisis Konten dan Hierarki Informasi Hasil dari analisis metainformasi KPI dan perencanaan fungsionalitas dashboard digunakan dalam merencanakan konten dan hierarki informasi dashboard. Konten dari dashboard yang dirancang dalam tugas akhir ini tediri dari peta dan grafik sebagaimana ditunjukan pada tabel 4.5 berikut: Tabel 4.5 Konten dashboard dan Contoh Keputusan pada Dashboard Utama Konten Dashboard Definisi Tujuan Contoh Keputusan yang Dapat Diambil Peta Konten peta ini Menampilkan memuat peta berwarna kecamatan informasi tentang yang data Melihat mana yang demografi merepresentasika memiliki baik yang berupa n data demografi tingkat data maupun jumlah hasil murni tiap kecamatan kepadatan berupa di angka Semarang. dari Kota penduduk paling tinggi hingga paling 49 perhitungan rendah. rumus yang direpresentasikan melalui peta dengan transparansi warna. Semakin pekat warna peta maka semakin tinggi data demografi yang dipilih. Grafik Konten ini Menampilkan memuat grafik Mengetahui yang jumlah data informasi tentang merepresentasika demografi data demografi n jumlah baik yang berupa demografi data kecamatan, murni kecamatan yang dari maupun berupa ada jumlah di angka Semarang. hasil dari perhitungan rumus yang direpresentasikan melalui grafik batang berdasarkan data yang data tiap dipilih, grafik yang ada merupakan yang Kota paling tinggi hingga paling rendah. 50 representasi dari jumlah tindak kriminal, semakin tinggi jumlah data demografi pada kecamatan tertentu akan panjang maka semakin grafik yang ditampilkan. Konte ini Menampilkan memuat range informasi tentang sehingga Data angka data kelahiran data pada peta range data yang pada peta dan dikatakan ditampilkan pada grafik peta dan grafik. tersebut tinggi dan dikatakan tinggi, berwarna sedang atau gelap rendah yang juga data membedakan jika angka kelahiran warna gela, agak >3,3 gelap atau terang. 4.2.2.4 Hasil Perencanaan Hierarki Komunikasi Pengguna Perencanaan hierarki komunikasi pengguna dashboard pemetaan data demografi digambarkan dengan menggunakan seguence diagram. Berikut adalah sequence diagram dari dashboard yang dirancang: 51 1. Sequence Diagram pada view peta dan grafik Gambar 4.2 Sequence Diagram Pada View Peta dan Grafik 2. Sequence Diagram View Data Gambar 4.3 Sequence Diagram View Data 52 3. Sequence Diagram Manage Data Gambar 4.4 Sequence Diagram Manage Data 4.2.3 Perancangan Prototype 4.2.3.1 Hasil Perancangan Desain dan Layout Dashboard Pada aplikasi dashboard uang dirancang terdapat 3 bagian utama, yaitu terdiri dari 1 (satu) dashboard utama yang berisi peta dan grafik, 1 (satu) form manage data yang berfungsi untuk menambah atau mengubah data demografi yang ada, dan 1 (satu) halaman data yang berisi penyimpanan data-data yang telah direpresentasiin menjadi peta dan grafik, selain itu ada juga form login manage data guna melakukan validasi user sebelum menggunakan form manage data dan form login view data guna melakukan validasi user sebelum masuk pada halaman data. Berikut adalah hasil pembuatan desain/draft layout dashboard. Desain layout akan dibuat seperti pada gambar di bawah ini. 53 logo {Nama dan alama instansi } o {Judul} {Grafik} {Peta} {Gambar} {Range Data} Gambar 4.5 Desain Layout Dashboard Utama {username} {login} {password} Gambar 4.6 Desain Layout Form Login Manage Data {periode data & kec} {tahun data} {data berdasarkan jenis } {save} {cancel} Gambar 4.7 Desain Layout Form Manage Data 54 {username} {login} {password} Gambar 4.8 Desain Layout Form Login View Data {judul} {data} Gambar 4.9 Desain Layout Halaman Data 4.2.3.2 Hasil Perancangan Mekanisme Komunikasi Mekanisme komunikasi dashboard dibuat dengan menggunakan metode Storyboarding, yaitu teknik pendeskripsian komponen pada dashboard dengan menggunakan gambar yang disusun secara berurutan untuk memudahkan pengguna dalam memahami informasi yang ada pada dashboard. Berikut adalah gambar pendeskripsian komponen pada dashboard menggunakan metode Storyboarding dan tabel rancangan peringatan aksi yang ditunjukkan pada gambar 4.7 dan tabel 4.6 : 55 Gambar 4.10 Storyboarding Dashboard Pemetaan Data Demograf Tabel 4.6 Rancangan Peringatan dan Aksi pada Dashboard No. Notasi (gambar) Jenis Analisis (Tabel 4.14) Jenis peringatan dan aksi Jika daerah pada peta menunjukkan warna yang 6 1 gelap maka dispenducapil atau dinas terkait perlu menekan angka kelahiran (berdasarkan pilihan data) yang terjadi pada wilayah tersebut Jika daerah pada grafik batang menunjukkan batang 7 2 yang paling panjang, maka hal ini menunjukkan daerah tersebut memeiliki tingkat data demografi yang tinggi sehingga butuh ditindak lanjuti. 4.2.3.3 Hasil Perancangan Kontrol Navigasi Dalam merancang kontrol navigasi dilakukan berdasarkan rancangan layout dan mekanisme komunikasi yang sudah dibuat. Berikut adalah kontrol navigasi yang ada pada dashboard pemetaan data demografi : 56 Tabel 4.7 Kontrol Navigasi pada Dashboard Kontrol Navigasi Fungsi Memilih tahun dari data yang ingin ditampilkan Memilih bulan dari data yang ingin ditampilkan. Memberikan informasi tentang pilihan data demografi yang dipilih dan yang akan ditampilkan pada dashboard Memberikan pilihan informasi jenis data yang diinginkan berupa data murni atau data angka hasil dari perhitungan rumus Menampilkan berdasarkan data tahun, bulan, pilihan data dan jenis data yang telah dipilih Merupakan tombol yang berisi informasi lengkap yang tentang data-data secara keseluruhan hasilnya ditampilkan pada dashboad Digunakan untuk mengubah data yang hanya dilakukan oleh admin boleh 57 4.2.3.4 Hasil Review dan Perbaikan Prototype Rancangan prototype dashboard yang telah dibuat selanjutnya diuji secara menyeluruh untuk mengetahui validitasnya. Pengujian dilakukan dengan melibatkan pengguna untuk mengetahui kesesuaian antara prototype dashboard yang dibuat dengan kebutuhan dari pengguna. Berikut adalah hasil dari penggujian oleh pengguna melalui wawancara dengan user yaitu dengan salah satu pegawai pengolah database bidang data dan dokumen kependudukan yang dilakukan setelah user menjalankan dashboard yang telah dibuat, seperti yang ditunjukkan pada tabel 4.8 : Tabel 4.8 Hasil Pengujian Dashboard oleh Pengguna NO. 1. Pertanyaan Jawaban Apakah informasi yang disajikan oleh Sudah mudah untuk dipahami, dashboard pemetaan data demografi yang karena membaca data dengan telah dibuat mudah dipahami oleh grafik dan peta lebihh muddah pengguna (user)? dibandingkan membaca datadata yang masih berupa tabel. 2. Apakah dashboard pemetaan data Data-data yang disajikan demografi yang telah dibuat sudah sesuai sudah sangat sesuai dengan dengan kebutuhan yang telah ditentukan? kebutuhan terutama data kepadatan penduduk dan jumlah penduduk. Untuk datadata yang lain biasanya juga sangat dibutuhkan oleh dinas terkait seperti Dinas kesehatan, Bappeda dan lainlain. 3. Apakah demografi dashboard yang pemetaan telah dibuat data Dashboarad ini telah dapat dapat digunakan untuk membantu membantu dalam pengambilan keputusan proses pengambilan keputusan 58 masalah demografi? seperti halnya dalam pengendalian penduduk oleh Bapermas, penentuan DPT pilkada dan pemilu, kebijakan mikro tahunan dan lain-lain. Selain pengujian oleh pengguna, pengujian dashboard juga dilakukan dengan metode pengujian Black Box. Metode Black Box dilakukan dengan membandingkan input dan output pada dashboard. Pengujian ini dilakukan untuk memastikan bahwa user interface dashboard sudah sesuai dan dapat dioperasikan dengan baik. Hasil pengujian dashboard pemetaan data demografi dengan metode black box dapat dilihat pada tabel 4.9 di bawah ini: 59 Tabel 4.9 Hasil Pengujian Dashboard dengan Blax Box No. User Input Sumber Data Output Hasil Uji Interface 1. Dashboard Utama Peta Demografi Tahun: 2012 Bulan: Januari Pilihan data: Komponen telah berjalan dengan baik. Peta yang Migrasi ditampilka Masuk n sudah Jenis sesuai data: dengan Data data berdasar ada. kan yang 60 angka Grafik Pemetaan Data Demografi Tahun: 2013 Bulan: Januari berjalan dengan baik. data: Grafik Migrasi yang Masuk ditampilka n sudah data: sesuai Data dengan berdasar data kan ada. angka View Data telah Pilihan Jenis 2. Komponen yang 61 Login Usernam untuk e: user View Data Password Komponen telah berjalan : dengan pendudu baik. k Tampilan form pada login sistem validasi telah sesuai. 3. Manage Data dan 62 Login Usernam untuk e: admin Manage Data Komponen telah Password berjalan : admin dengan baik. Tampilan form pada login sistem validasi telah sesuai. dan 63 Form Manage Data Tahun: 2012 Bulan: Februari Kecamat an: Komponen telah berjalan dengan baik. Tampilan Tembala Form ng Manage Data dan Sistem Kelola data telah sesuai. 64 BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan tahapan-tahapan dari metodologi pembangunan dashboard menurut Eva Hariyanti yang terdiri dari tahap identifikasi, perencanaan dan perancangan prototype, maka dapat peroleh kesimpulan bahwa dashboard berbasis peta dan grafik yang telah dirancang sudah sesuai dengan tujuan yang dicapai dan mampu menjawab rumusan masalah demografi yang ada. Dashboard pemetaan data demografi berbasis peta dan grafik ini mampu membantu Dispendukcapil Kota Semarang dan dinas terkait untuk menyediakan data demografi yang informatif dan mengelola informasi yang kemudian disajikan dalam bentuk visual, melalui pemetaan data-data demografi wilayah Semarang dalam bentuk peta dan grafik, sehingga informasi tersebut dapat digunakan sebagai alat bantu dalam menentukan kebijakan-kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan kependudukan di Kota Semarang. 5.2 Saran Beberapa saran yang dapat diterapkan atau digunakan untuk penelitian selanjutnya antara lain: 1. Karena dalam tugas akhir ini konten untuk mempermudah identifikasi data demografi yang terdapat pada dashboard hanya berupa peta dan grafik saja, maka masih dapat dilakukan penambahan konten agar semakin mempermudah proses identifikasi pemetaan data demografi. 2. Supaya dibuat suatu key performance indicator yang bisa digunakan sebagai alat pengukuran kinerja dan ketercapaian kinerja organisasi untuk menurunkan atau mengatasi jumlah maupun angka dari data demografi di Kota Semarang. 65 3. Rancang bangun dashboard dapat diperluas pada bidang-bidang yang lain di Dispendukcapil Kota Semarang atau dinas terkait, karena dashboard pada tugas akhir ini baru mencakup pada bidang data dan dokumen demografi. 4. penggunaan perangkat lunak Ms Excel dapat lebih dioptimakan lagi karena ternyata perangkat lunak Ms Excel dapat digunakan untuk membangun dashboard, tidak hanya sebagai perangkat lunak untuk menyimpan dan mengolah data berupa angka, Ms Excel juga mampu digunakan sebagai peragkat unruk membangun sebuah sistem. 66 DAFTAR PUSTAKA [1] Hamimin. (2013, Mei) http://hamimincore.blogdetik.com/2013/05/25/masalah-kependudukan-diindonesia. [Online]. [2] Robert Parlaungan Siregar. (2013, April) http://www.kompasiana.com/robertpsiregar/ledakan-penduduk-merupakanancaman-terbesar-bagi-indonesia_551ae072813311b67f9de2eb. [Online]. [3] Fiddy Anggriawan. (2013, April) http://news.okezone.com/read/2013/04/08/337/787910/10-provinsi-yangmengalami-ledakan-penduduk-terbesar. [Online]. [4] Bappeda & BPS Kota Srmarang, Profil Kependudukan Kota Semarang 2011. Katalog BPS 21010002.3374,. 2014. [5] Agus Prasetyo Utomo, Hari Murti, Rara Sri Artati Rejeki. "Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Program Studi dengan Metode Performance Dashboard," Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK, Volume 18, No.1, pp. 01-08, Januari 2013. [6] Eva Hariyanti, Endah Purwanti. "Perancangan Sistem Dashboard Untuk Monitoring Indikator Kerja Universitas," Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia 2014. [7] Nu'man Zaidan, "Rancang Bangun Dashboard Berbasis Peta dan Grafik Sebagai Media Representasi dan Analisis Sebaran Tindak Kriminal di Wilayah Semarang," Universitas Dian Nuswantoro, Semarang, Skripsi Sarjana Komputer 2015. [8] Drs. Subana, M.Pd; Drs. Moersetyo Rahadi; Sudrajat, S.Pd, Statistik 67 Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, 2005. [9] Dukcapil Kemendagri. (2014, Februari) http://www.dukcapil.kemendagri.go.id/detail/data-kependudukan. [Online]. [10] K. Endro Sariyono, and Muhammad Nursa'ban, Kartografi Dasar. Jurdik Geografi FISE UNY., 2010. [11] Arif Basofi, Jenis-Jenis Dan Fungsi Peta. PENS., 2013. [12] Deny Wiria Nugraha, "Perancangan Sistem Informasi Geografis Menggunakan Peta Digital," Jurnal Ilmiah Foristek Vol.2, No.1, Maret 2012. [13] Prof. DR. Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, Bandung: ALFABETA, 2011. [14] Prahasta, Eddy, Sistem Informasi Geografis: Tutorial ArcView, Bandung: Informatika, 2009. [15] Ryan Permana, "Perancangan Aplikasi Dashboarad WMS Berbasis Web Service Dengan Menggunakan Teknologi Net Web Service dan PHP," Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Tugas akhir Ahli Madya Ilmu Komputer 2011. [16] Kevin Jones, "9 Principles of Killer Dashboard," Salesforce. 2013. [17] Kusnawi, "Tinjauan Umum Metode Pendekatan Dashboard Pada Proses Business Intelegence," Jurnal Dasi. 2010. [18] Asropi, SIP, Msi "Membangun Key Performance Indicators Lembaga Pelayanan Publik," Manajemen Pembangunan, No. 57/I/Tahun XVI, 2007. [19] Edi Satriyanto, Arna Fariza, and Maisaroh "Pengembangan dan Analisa Key Performance Indicators (KPI) Sebagai Sistem Pendukung dalam Perencanaan Pengembangan Institusi Secara Online ," Conference or 68 Workshop Item (paper) 2012. [20] Gonzales, Tom. (2006), Dashboard Design and Prototyping, BrightPoint Go, Consulting,Inc, http://www.brightpointinc.com/service_dashboarddesign.asp, [Diakses tanggal 29 Februari 2016]. [21] Noetix Corp. (2004), Dashboard Development and Deployment: A Methodology for Success, Noetix http://www.accountingweb.com/whitepapers/dash_develop.pdf, Corp, [Diakses tanggal 29 Februari 2016]. [22] PureShare. (2005). Proactive Metrics Methidology, PureShare White Paper. http://www.pureshare.com/products/proserve_method.html, [Diakses tanggal 29 Februari 2016]. [23] Rosa, A.S.; Salahudin, M., Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek, Bandung: Informatika, 2013. [24] Asep Herman Suyanto, "Pengenalan Microsoft Excel," www.jurnalkomputer.com, 2015. [25] rumuslengkap, “Rumus Excel Lengkap,” [Online]. Available: http://rumuslengkap.com/excel-macro/mengenal-visual-basic-applicationvba-pada-excel/. [Diakses 20 Oktober 2015]. 69 LAMPIRAN DATA DEMOGRAFI No Kecamatan Bulan Datang Pergi Lahir Mati JmlPenduduk Tahun 1 Mijen Januari 164 122 98 34 57.993 2013 2 Gunung Pati Januari 142 86 94 46 75.989 2013 3 Banyumanik Januari 211 214 164 61 130.594 2013 4 Gajah Mungkur Januari 94 130 66 31 63.598 2013 5 Semarang Selatan Januari 151 176 102 53 82.317 2013 6 Candisari Januari 109 114 127 93 79.735 2013 7 Tembalang Januari 291 199 213 67 147.802 2013 8 Pedurungan Januari 292 368 285 89 177.263 2013 9 Genuk Januari 277 131 119 43 93.661 2013 10 Gayamsari Januari 121 190 113 46 73.743 2013 11 Semarang Timur Januari 95 129 100 63 78.625 2013 12 Semarang Utara Januari 137 238 174 90 128.009 2013 13 Semarang Tengah Januari 49 134 31 52 71.094 2013 14 Semarang Barat Januari 420 521 184 75 158.676 2013 15 Tugu Januari 42 47 36 14 31.296 2013 16 Ngaliyan Januari 259 181 184 70 122.747 2013 1 Mijen Februari 154 60 67 14 58.034 2013 2 Gunung Pati Februari 116 33 79 41 76.006 2013 3 Banyumanik Februari 234 235 112 53 130.552 2013 4 Gajah Mungkur Februari 70 79 65 37 63.618 2013 5 Semarang Selatan Februari 141 171 93 52 82.304 2013 6 Candisari Februari 91 129 95 65 79.698 2013 7 Tembalang Februari 263 166 145 83 147.723 2013 8 Pedurungan Februari 312 300 192 74 177.273 2013 70 9 Genuk Februari 207 137 114 33 93.590 2013 10 Gayamsari Februari 84 116 70 29 73.754 2013 11 Semarang Timur Februari 84 177 69 64 78.534 2013 12 Semarang Utara Februari 236 300 143 99 128.006 2013 13 Semarang Tengah Februari 49 122 60 52 71.135 2013 14 Semarang Barat Februari 216 315 178 95 158.652 2013 15 Tugu Februari 32 43 40 22 31.286 2013 16 Ngaliyan Februari 226 207 153 62 122.665 2013 1 Mijen Maret 103 43 49 18 57.978 2013 2 Gunung Pati Maret 120 70 76 37 75.974 2013 3 Banyumanik Maret 206 225 280 140 130.615 2013 4 Gajah Mungkur Maret 43 57 65 25 63.625 2013 5 Semarang Selatan Maret 119 146 82 49 82.299 2013 6 Candisari Maret 145 142 106 58 79.757 2013 7 Tembalang Maret 297 145 131 62 147.785 2013 8 Pedurungan Maret 240 303 209 70 177.219 2013 9 Genuk Maret 245 131 113 23 93.643 2013 10 Gayamsari Maret 138 127 91 21 73.826 2013 11 Semarang Timur Maret 69 143 84 58 78.574 2013 12 Semarang Utara Maret 187 366 151 94 127.904 2013 13 Semarang Tengah Maret 67 157 49 54 71.105 2013 14 Semarang Barat Maret 189 224 184 81 158.736 2013 15 Tugu Maret 46 18 53 17 31.343 2013 16 Ngaliyan Maret 151 130 150 42 122.684 2013 1 Mijen April 111 55 64 20 57.987 2013 2 Gunung Pati April 90 51 78 30 75.972 2013 3 Banyumanik April 248 197 173 58 130.660 2013 4 Gajah Mungkur April 78 71 63 42 63.627 2013 5 Semarang Selatan April 141 171 93 52 82.304 2013 6 Candisari April 127 186 135 67 79.715 2013 7 Tembalang April 285 174 212 74 147.813 2013 71 8 Pedurungan April 322 326 236 80 177.295 2013 9 Genuk April 154 112 133 34 93.580 2013 10 Gayamsari April 116 103 93 49 73.802 2013 11 Semarang Timur April 112 168 89 55 78.600 2013 12 Semarang Utara April 211 351 180 73 127.993 2013 13 Semarang Tengah April 99 144 31 60 71.126 2013 14 Semarang Barat April 194 272 198 112 158.676 2013 15 Tugu April 43 44 53 9 31.322 2013 16 Ngaliyan April 203 167 154 55 122.690 2013 1 Mijen Mei 102 53 74 11 57.999 2013 2 Gunung Pati Mei 109 74 103 35 75.988 2013 3 Banyumanik Mei 212 213 344 112 130.725 2013 4 Gajah Mungkur Mei 55 67 57 35 63.609 2013 5 Semarang Selatan Mei 100 123 80 45 82.305 2013 6 Candisari Mei 95 141 88 70 79.678 2013 7 Tembalang Mei 289 192 206 50 147.817 2013 8 Pedurungan Mei 250 298 225 85 177.235 2013 9 Genuk Mei 207 116 131 32 93.629 2013 10 Gayamsari Mei 102 118 117 35 73.811 2013 11 Semarang Timur Mei 122 117 110 67 78.670 2013 12 Semarang Utara Mei 184 250 142 87 128.015 2013 13 Semarang Tengah Mei 70 130 77 49 71.168 2013 14 Semarang Barat Mei 202 266 222 83 158.743 2013 15 Tugu Mei 48 23 51 16 31.339 2013 16 Ngaliyan Mei 211 164 134 53 122.683 2013 1 Mijen Juni 156 88 54 18 57.991 2013 2 Gunung Pati Juni 358 223 334 115 76.239 2013 3 Banyumanik Juni 212 213 344 112 130.725 2013 4 Gajah Mungkur Juni 50 67 56 28 63.610 2013 5 Semarang Selatan Juni 60 159 79 45 82.228 2013 6 Candisari Juni 88 135 103 66 79.696 2013 72 7 Tembalang Juni 249 166 186 49 147.784 2013 8 Pedurungan Juni 248 255 206 69 177.273 2013 9 Genuk Juni 203 119 123 26 93.620 2013 10 Gayamsari Juni 94 115 99 28 73.795 2013 11 Semarang Timur Juni 70 200 78 58 78.512 2013 12 Semarang Utara Juni 146 188 144 76 128.052 2013 13 Semarang Tengah Juni 72 140 81 37 71.176 2013 14 Semarang Barat Juni 161 232 194 74 158.717 2013 15 Tugu Juni 40 29 28 9 31.309 2013 16 Ngaliyan Juni 171 165 179 47 122.693 2013 1 Mijen Juli 156 88 54 18 57.991 2013 2 Gunung Pati Juli 124 95 100 48 75.966 2013 3 Banyumanik Juli 155 188 130 76 130.515 2013 4 Gajah Mungkur Juli 75 69 59 31 63.633 2013 5 Semarang Selatan Juli 128 127 90 51 82.333 2013 6 Candisari Juli 114 165 110 90 79.675 2013 7 Tembalang Juli 282 186 169 44 147.785 2013 8 Pedurungan Juli 315 282 208 83 177.301 2013 9 Genuk Juli 191 162 121 28 93.561 2013 10 Gayamsari Juli 126 126 111 37 73.819 2013 11 Semarang Timur Juli 77 175 107 66 78.565 2013 12 Semarang Utara Juli 143 209 142 74 128.028 2013 13 Semarang Tengah Juli 84 102 68 47 71.203 2013 14 Semarang Barat Juli 191 266 202 98 158.697 2013 15 Tugu Juli 42 22 55 13 31.341 2013 16 Ngaliyan Juli 271 138 200 54 122.834 2013 1 Mijen Agustus 116 72 63 28 57.966 2013 2 Gunung Pati Agustus 74 63 72 34 75.934 2013 3 Banyumanik Agustus 165 198 130 76 130.515 2013 4 Gajah Mungkur Agustus 47 69 47 41 63.583 2013 5 Semarang Selatan Agustus 93 107 65 51 82.293 2013 73 6 Candisari Agustus 45 112 76 54 79.661 2013 7 Tembalang Agustus 215 147 137 55 147.714 2013 8 Pedurungan Agustus 239 275 179 73 177.213 2013 9 Genuk Agustus 164 118 131 28 93.588 2013 10 Gayamsari Agustus 115 147 104 40 73.777 2013 11 Semarang Timur Agustus 77 118 78 52 78.607 2013 12 Semarang Utara Agustus 200 275 153 73 128.031 2013 13 Semarang Tengah Agustus 53 107 64 42 71.168 2013 14 Semarang Barat Agustus 142 358 188 99 158.541 2013 15 Tugu Agustus 44 33 37 15 31.312 2013 16 Ngaliyan Agustus 137 160 115 52 122.595 2013 1 Mijen September 138 56 67 23 58.013 2013 2 Gunung Pati September 148 80 108 40 76.021 2013 3 Banyumanik September 226 243 183 59 130.601 2013 4 Gajah Mungkur September 70 82 72 35 63.624 2013 5 Semarang Selatan September 41 59 50 44 82.281 2013 6 Candisari September 94 214 99 52 79.633 2013 7 Tembalang September 570 172 333 55 148.240 2013 8 Pedurungan September 299 411 229 78 177.182 2013 9 Genuk September 256 170 114 32 93.607 2013 10 Gayamsari September 152 159 101 44 73.795 2013 11 Semarang Timur September 85 155 80 62 78.570 2013 12 Semarang Utara September 196 292 111 97 127.944 2013 13 Semarang Tengah September 69 142 67 52 71.142 2013 14 Semarang Barat September 225 261 139 64 158.707 2013 15 Tugu September 37 37 44 22 31.301 2013 16 Ngaliyan September 215 185 147 60 122.672 2013 1 Mijen Oktober 212 84 65 27 58.053 2013 2 Gunung Pati Oktober 76 148 103 40 75.876 2013 3 Banyumanik Oktober 227 193 142 70 130.600 2013 4 Gajah Mungkur Oktober 84 78 65 37 63.633 2013 74 5 Semarang Selatan Oktober 71 186 81 46 82.213 2013 6 Candisari Oktober 90 142 84 55 79.683 2013 7 Tembalang Oktober 540 173 366 70 148.227 2013 8 Pedurungan Oktober 318 326 219 88 177.266 2013 9 Genuk Oktober 212 145 108 29 93.585 2013 10 Gayamsari Oktober 147 171 96 46 73.771 2013 11 Semarang Timur Oktober 117 137 108 70 78.640 2013 12 Semarang Utara Oktober 163 270 144 86 127.977 2013 13 Semarang Tengah Oktober 105 115 68 60 71.198 2013 14 Semarang Barat Oktober 165 427 135 87 158.454 2013 15 Tugu Oktober 50 32 39 12 31.324 2013 16 Ngaliyan Oktober 297 201 126 48 122.729 2013 1 Mijen November 96 52 50 19 57.962 2013 2 Gunung Pati November 122 66 109 43 76.007 2013 3 Banyumanik November 222 154 170 98 130.634 2013 4 Gajah Mungkur November 61 88 52 32 63.592 2013 5 Semarang Selatan November 85 137 78 40 82.279 2013 6 Candisari November 76 183 104 56 79.647 2013 7 Tembalang November 506 111 405 59 148.305 2013 8 Pedurungan November 345 337 222 74 177.299 2013 9 Genuk November 191 148 114 31 93.565 2013 10 Gayamsari November 131 149 81 44 73.764 2013 11 Semarang Timur November 99 178 99 42 78.600 2013 12 Semarang Utara November 163 270 144 86 127.977 2013 13 Semarang Tengah November 63 102 51 32 71.180 2013 14 Semarang Barat November 184 353 170 96 158.573 2013 15 Tugu November 42 31 40 15 31.315 2013 16 Ngaliyan November 236 198 145 53 122.685 2013 1 Mijen Desember 96 51 70 21 57.981 2013 2 Gunung Pati Desember 121 67 82 82 75.939 2013 3 Banyumanik Desember 187 232 156 89 130.516 2013 75 4 Gajah Mungkur Desember 42 74 57 28 63.596 2013 5 Semarang Selatan Desember 36 50 32 22 82.289 2013 6 Candisari Desember 117 142 95 0 79.776 2013 7 Tembalang Desember 572 119 421 48 148.390 2013 8 Pedurungan Desember 235 296 240 80 177.242 2013 9 Genuk Desember 224 150 118 30 93.601 2013 10 Gayamsari Desember 118 127 98 31 73.803 2013 11 Semarang Timur Desember 88 150 128 51 78.637 2013 12 Semarang Utara Desember 165 269 147 92 127.977 2013 13 Semarang Tengah Desember 66 124 72 41 71.173 2013 14 Semarang Barat Desember 234 261 194 78 158.757 2013 15 Tugu Desember 46 40 32 13 31.304 2013 16 Ngaliyan Desember 289 166 162 71 122.769 2013 1 Mijen Januari 162 73 55 26 56.688 2012 2 Gunung Pati Januari 199 76 100 35 75.215 2012 3 Banyumanik Januari 353 354 167 70 128.321 2012 4 Gajah Mungkur Januari 142 153 76 37 63.458 2012 5 Semarang Selatan Januari 206 249 122 51 82.959 2012 6 Candisari Januari 153 207 105 67 79.886 2012 7 Tembalang Januari 452 304 191 75 143.205 2012 8 Pedurungan Januari 487 508 221 96 175.874 2012 9 Genuk Januari 344 158 205 46 91.872 2012 10 Gayamsari Januari 162 229 133 41 73.609 2012 11 Semarang Timur Januari 134 237 88 57 78.817 2012 12 Semarang Utara Januari 210 315 191 107 127.900 2012 13 Semarang Tengah Januari 144 302 60 72 71.504 2012 14 Semarang Barat Januari 257 430 206 113 158.901 2012 15 Tugu Januari 66 52 32 22 30.928 2012 16 Ngaliyan Januari 371 236 134 67 121.124 2012 1 Mijen Februari 128 99 65 42 56622 2012 2 Gunung Pati Februari 152 75 105 36 75173 2012 76 3 Banyumanik Februari 336 354 171 62 128316 2012 4 Gajah Mungkur Februari 117 128 96 34 63481 2012 5 Semarang Selatan Februari 131 202 90 70 82880 2012 6 Candisari Februari 188 163 107 65 79969 2012 7 Tembalang Februari 421 276 207 207 143086 2012 8 Pedurungan Februari 497 530 230 85 175882 2012 9 Genuk Februari 335 103 115 26 91848 2012 10 Gayamsari Februari 156 195 107 41 73611 2012 11 Semarang Timur Februari 136 257 95 66 78797 2012 12 Semarang Utara Februari 236 300 143 99 127901 2012 13 Semarang Tengah Februari 66 188 73 49 71576 2012 14 Semarang Barat Februari 240 405 202 96 158922 2012 15 Tugu Februari 59 38 39 7 30957 2012 16 Ngaliyan Februari 404 276 140 63 121127 2012 1 Mijen Maret 220 82 53 28 56733 2012 2 Gunung Pati Maret 183 73 81 40 75178 2012 3 Banyumanik Maret 310 355 154 72 128262 2012 4 Gajah Mungkur Maret 120 173 69 40 63406 2012 5 Semarang Selatan Maret 131 195 74 66 82875 2012 6 Candisari Maret 153 184 99 50 79920 2012 7 Tembalang Maret 581 224 197 55 143440 2012 8 Pedurungan Maret 512 568 201 76 175839 2012 9 Genuk Maret 330 158 132 37 91794 2012 10 Gayamsari Maret 226 225 108 42 73651 2012 11 Semarang Timur Maret 104 209 82 52 78814 2012 12 Semarang Utara Maret 187 366 151 94 127799 2012 13 Semarang Tengah Maret 109 196 67 47 71607 2012 14 Semarang Barat Maret 257 346 172 75 158989 2012 15 Tugu Maret 53 42 39 14 30940 2012 16 Ngaliyan Maret 361 349 147 61 121020 2012 1 Mijen April 230 107 97 16 56774 2012 77 2 Gunung Pati April 170 160 105 25 75117 2012 3 Banyumanik April 354 370 141 65 128285 2012 4 Gajah Mungkur April 149 184 62 29 63428 2012 5 Semarang Selatan April 136 230 102 53 82886 2012 6 Candisari April 155 263 101 39 79856 2012 7 Tembalang April 603 345 239 87 143351 2012 8 Pedurungan April 499 581 199 89 175798 2012 9 Genuk April 372 215 141 33 91792 2012 10 Gayamsari April 236 281 90 38 73591 2012 11 Semarang Timur April 105 310 82 64 78702 2012 12 Semarang Utara April 244 431 180 107 127807 2012 13 Semarang Tengah April 154 206 51 52 71621 2012 14 Semarang Barat April 263 507 193 92 158838 2012 15 Tugu April 78 40 27 14 30955 2012 16 Ngaliyan April 377 187 165 52 121225 2012 1 Mijen Mei 282 182 72 33 56709 2012 2 Gunung Pati Mei 251 121 98 34 75221 2012 3 Banyumanik Mei 420 437 153 85 128276 2012 4 Gajah Mungkur Mei 210 277 165 60 63468 2012 5 Semarang Selatan Mei 141 229 56 57 82842 2012 6 Candisari Mei 176 276 98 63 79837 2012 7 Tembalang Mei 672 303 270 58 143522 2012 8 Pedurungan Mei 613 576 224 74 175957 2012 9 Genuk Mei 327 170 129 23 91790 2012 10 Gayamsari Mei 194 275 108 37 73574 2012 11 Semarang Timur Mei 167 266 84 46 78828 2012 12 Semarang Utara Mei 211 351 180 73 127888 2012 13 Semarang Tengah Mei 121 291 75 57 71522 2012 14 Semarang Barat Mei 293 519 191 117 158829 2012 15 Tugu Mei 133 53 46 14 31016 2012 16 Ngaliyan Mei 502 336 166 43 121211 2012 78 1 Mijen Juni 218 115 78 27 56724 2012 2 Gunung Pati Juni 149 81 103 24 75174 2012 3 Banyumanik Juni 300 395 143 49 128224 2012 4 Gajah Mungkur Juni 141 134 82 33 63486 2012 5 Semarang Selatan Juni 121 223 73 55 82847 2012 6 Candisari Juni 173 190 118 40 79963 2012 7 Tembalang Juni 611 253 254 69 143484 2012 8 Pedurungan Juni 459 461 229 75 175922 2012 9 Genuk Juni 402 146 139 27 91895 2012 10 Gayamsari Juni 194 158 109 40 73689 2012 11 Semarang Timur Juni 157 281 81 36 78810 2012 12 Semarang Utara Juni 216 322 161 74 127902 2012 13 Semarang Tengah Juni 116 279 77 40 71548 2012 14 Semarang Barat Juni 288 463 201 80 158927 2012 15 Tugu Juni 75 26 42 10 30985 2012 16 Ngaliyan Juni 488 305 145 46 121204 2012 1 Mijen Juli 220 57 86 21 56798 2012 2 Gunung Pati Juli 196 116 89 28 75168 2012 3 Banyumanik Juli 401 301 158 53 128430 2012 4 Gajah Mungkur Juli 117 107 79 31 63488 2012 5 Semarang Selatan Juli 105 172 79 49 82894 2012 6 Candisari Juli 156 225 125 48 79910 2012 7 Tembalang Juli 692 264 284 46 143607 2012 8 Pedurungan Juli 419 427 209 66 175905 2012 9 Genuk Juli 333 141 144 21 91842 2012 10 Gayamsari Juli 187 214 121 39 73639 2012 11 Semarang Timur Juli 120 191 89 52 78855 2012 12 Semarang Utara Juli 244 300 149 72 127942 2012 13 Semarang Tengah Juli 122 206 75 38 71627 2012 14 Semarang Barat Juli 286 460 206 94 158919 2012 15 Tugu Juli 61 32 31 5 30959 2012 79 16 Ngaliyan Juli 436 255 148 53 121198 2012 1 Mijen Agustus 89 54 55 17 56643 2012 2 Gunung Pati Agustus 121 33 84 39 75160 2012 3 Banyumanik Agustus 238 222 102 54 128289 2012 4 Gajah Mungkur Agustus 97 85 53 23 63472 2012 5 Semarang Selatan Agustus 106 158 83 39 82923 2012 6 Candisari Agustus 97 144 90 47 79898 2012 7 Tembalang Agustus 401 153 209 75 143323 2012 8 Pedurungan Agustus 347 336 206 74 175913 2012 9 Genuk Agustus 174 109 100 30 91662 2012 10 Gayamsari Agustus 144 163 96 27 73634 2012 11 Semarang Timur Agustus 84 139 79 63 78850 2012 12 Semarang Utara Agustus 172 181 118 65 127965 2012 13 Semarang Tengah Agustus 110 113 62 48 71685 2012 14 Semarang Barat Agustus 241 354 158 79 158947 2012 15 Tugu Agustus 24 38 31 18 30903 2012 16 Ngaliyan Agustus 234 152 115 42 121077 2012 1 Mijen September 174 58 78 25 56739 2012 2 Gunung Pati September 112 78 95 34 75122 2012 3 Banyumanik September 244 296 172 57 128288 2012 4 Gajah Mungkur September 80 153 82 35 63404 2012 5 Semarang Selatan September 101 180 86 60 82878 2012 6 Candisari September 121 207 108 53 79871 2012 7 Tembalang September 407 233 184 62 143237 2012 8 Pedurungan September 431 411 239 78 175951 2012 9 Genuk September 309 152 145 49 91780 2012 10 Gayamsari September 186 236 109 29 73614 2012 11 Semarang Timur September 157 208 104 57 78885 2012 12 Semarang Utara September 262 382 216 90 127927 2012 13 Semarang Tengah September 103 207 78 37 71611 2012 14 Semarang Barat September 290 472 200 95 158904 2012 80 15 Tugu September 80 54 61 13 30978 2012 16 Ngaliyan September 414 302 203 41 121196 2012 1 Mijen Oktober 161 65 85 27 56724 2012 2 Gunung Pati Oktober 99 66 98 34 75124 2012 3 Banyumanik Oktober 211 551 164 59 127990 2012 4 Gajah Mungkur Oktober 113 101 79 39 63482 2012 5 Semarang Selatan Oktober 114 159 95 54 82927 2012 6 Candisari Oktober 90 204 102 53 79837 2012 7 Tembalang Oktober 331 226 148 64 143130 2012 8 Pedurungan Oktober 398 343 186 57 175954 2012 9 Genuk Oktober 320 143 144 49 91799 2012 10 Gayamsari Oktober 190 180 104 33 73665 2012 11 Semarang Timur Oktober 123 157 114 61 78908 2012 12 Semarang Utara Oktober 199 227 153 81 127965 2012 13 Semarang Tengah Oktober 87 164 72 60 71609 2012 14 Semarang Barat Oktober 341 833 198 129 158558 2012 15 Tugu Oktober 57 44 43 11 30949 2012 16 Ngaliyan Oktober 299 201 168 72 121116 2012 1 Mijen November 98 38 77 34 56673 2012 2 Gunung Pati November 95 63 68 25 75102 2012 3 Banyumanik November 165 182 162 56 128314 2012 4 Gajah Mungkur November 67 98 75 24 63450 2012 5 Semarang Selatan November 93 154 110 52 82928 2012 6 Candisari November 111 143 118 59 79929 2012 7 Tembalang November 264 170 191 53 143173 2012 8 Pedurungan November 310 269 206 83 175934 2012 9 Genuk November 167 96 137 32 91703 2012 10 Gayamsari November 190 180 104 33 73665 2012 11 Semarang Timur November 93 154 93 57 78864 2012 12 Semarang Utara November 123 223 175 77 127919 2012 13 Semarang Tengah November 62 119 90 33 71674 2012 81 14 Semarang Barat November 435 515 183 72 159012 2012 15 Tugu November 39 33 29 16 30923 2012 16 Ngaliyan November 166 144 143 50 121037 2012 1 Mijen Desember 133 52 58 31 56678 2012 2 Gunung Pati Desember 124 69 69 30 75121 2012 3 Banyumanik Desember 189 150 107 54 128317 2012 4 Gajah Mungkur Desember 41 87 54 27 63411 2012 5 Semarang Selatan Desember 96 184 103 44 82902 2012 6 Candisari Desember 93 148 90 37 79900 2012 7 Tembalang Desember 253 156 131 41 143128 2012 8 Pedurungan Desember 329 235 200 83 175981 2012 9 Genuk Desember 223 104 145 38 91753 2012 10 Gayamsari Desember 75 85 77 34 73617 2012 11 Semarang Timur Desember 48 137 74 55 78819 2012 12 Semarang Utara Desember 93 154 122 65 127917 2012 13 Semarang Tengah Desember 60 130 84 64 71624 2012 14 Semarang Barat Desember 150 340 163 80 158874 2012 15 Tugu Desember 55 31 45 10 30963 2012 16 Ngaliyan Desember 147 152 144 50 121011 2012