BAB I Pendahuluan_ G11mba

advertisement
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tanaman pinang (Areca catechu L.)
merupakan salah satu jenis tanaman palma
yang belum dikaji secara intensif dibanding
tanaman palma lainnya (kelapa). Agroklimat
tempat tumbuhnya beragam, dapat tumbuh
mu lai dari tepi pantai sampai ketinggian 1000
meter di atas permukaan laut, dengan curah
hujan yang merata sepanjang tahun (Pandin &
Ro mpas 1994). Pemanfaatan pinang antara
lain sebagai bahan ramuan obat dan kosmetik,
sebagai bahan upacara adat, serta sebagai
lambang hubungan sosial dan budaya. Buah
pinang juga mengandung senyawa bioaktif
yaitu arecaine (0,1%), arecoline (0,07-0,1%),
tannin (15%), lemak (14%), dan s enyawa
arecaidine, guvacoline, guvacine dan choline
dalam ju mlah yang sangat sedikit (Saka
2001).
Pinang sebagai tanaman tradisional
menyebar cukup luas di Indonesia. Saat ini
sentra tanaman pinang di Indonesia adalah di
Pulau
Su matera
dan
Kalimantan.
Penyebarannya meliputi
Aceh,
Riau,
Sumatera Utara, dan Kalimantan Barat
(Maskro mo & M iftahorrach man 2007).
Sebagai tanaman tradisional, pinang
sangat erat terkait dengan adat istiadat
sebagian besar penduduk Indonesia. Sebagai
materi plas ma nutfah komoditas ini perlu utuk
dikembangkan. Kegiatan eksplorasi sudah
dilakukan sejak tahun 1994. Sementara
kegiatan ko leksi plas ma nutfah pinang di
Kebun Percobaan Kaiwatu Balai Penelitian
Tanaman Kelapa dan Palma Lain (Balitka)
Manado, Sulawesi Utara, mu lai dilakukan
sejak tahun 1997. Saat in i, ko leksi plas ma
nutfah pinang yang sudah ada di kebun
koleksi berju mlah 12 aksesi, sedangkan di
pembib itan berju mlah 6 aksesi.
Informasi genetik tanaman pinang yang
diperlukan masih sangat terbatas. Penelitian
tanaman pinang saat ini baru sebatas
morfologi vegetatif dan generatif saja.
Informasi ini nantinya dapat dimanfaatkan
untuk kegiatan seleksi tetua.
Balai Penelitian Tanaman Kelapa dan
Palma Lain (Balitka), Manado, telah
mengoleksi tanaman pinang berasal dari
berbagai propinsi di Indonesia yaitu Sumatera
Utara,
Bengkulu,
Kalimantan
Selatan,
Sulawesi Utara, Go rontalo, dan Papua.
Tanaman tersebut dikoleksi di Kebun
Percobaan (KP) Kaiwatu, Manado. Sampai
saat ini, keragaman genetik p inang di KP
tersebut belum d iidentifikasi.
Tujuan
Penelit ian ini bertujuan mengetahui
keragaman genetik aksesi pinang (Areca
catechu L.) asal Papua, Sulawesi Utara, dan
Sumatera Utara yang dikoleksi di Kebun
Percobaan Kaiwatu, Balitka, Manado.
BAHAN DAN METODE
Waktu dan Tempat
Penelit ian in i dilaksanakan pada bulan
Juli 2010 – Juni 2011. Pengambilan sampel
dan pengamatan morfo logi tanaman pinang
dilakukan di Kebun Percobaan Kaiwatu,
Manado. Identifikasi berdasarkan penanda
DNA dilaku kan di Laboratoriu m Bioteknologi
dan Molekuler, Balai Penelitian Tanaman
Kelapa dan Palma Lain (Balitka), Manado,
dan di Laboratorium Biologi Molekuler
Departemen Agronomi dan Holtiku ltura,
Fakultas Pertanian IPB.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan antara lain berupa
meteran (cm), sig mat (jangka sorong),
timbangan analitik, sentrifuse, tabung reaksi,
pipet mikro, mesin PCR, elektrofo resis
horizontal.
Bahan tanaman berupa delapan aksesi
tanaman pinang (Areca catechu L.) yang
berasal dari tiga propinsi: Oyehe (OYH), Kali
Harapan (KHN), Nifasi (NFS) (Propinsi
Papua); Molinow-1 (M LW-I), Molinow-2
(MLW-II), Mongkonai (M GK) (Propinsi
Sulawesi Utara); dan dua aksesi asal Sumatera
Utara yaitu Galang Suka (GSK) dan Tarean
(TRN) yang dikoleksi di Kebun Percobaan
Kaiwatu, Manado. Bahan kimia yang
digunakan adalah bahan kimia untuk isolasi
DNA, dan analisis RAPD.
Morfol ogi
Contoh pohon yang digunakan pohon
pinang rata-rata beru mur 4 tahun untuk
masing-masing aksesi, serta tidak terserang
hama. Ju mlah pohon yang dianalisis 10 pohon
tiap aksesi, sehingga total pohon yang
dianalisis 80 pohon.
Pengamatan morfo logi tanaman pinang
antara lain tinggi batang (cm) diuku r mulai
dari permu kaan tanah sampai pada pangkal
pelepah daun terbawah, lingkar batang pada
tinggi 1,5 m dari tanah (cm), ju mlah bekas
daun, jumlah daun (helai), panjang daun (cm)
diukur mulai dari ujung pangkal pelepah
sampai dengan ujung pinak daun paling atas,
panjang tangkai daun (cm), ju mlah pinak daun
(helai) dengan menghitung seluruh pinak daun
Download