BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massa Komunikasi massa di adobsi dari istilah bahasa Inggris, mass communication, yaitu komunikasi dengan menggunakan media massa. Kata massa dalam komunikasi massa dapat diartikan lebih dari sekedar orang banyak, massa diartikan sebagai meliputi semua orang yang menjadi sasaran alat- alat komunikasi massa atau orang- orang pada ujung lain pada saluran. 14 Komunikasi massa merupakan suatu tipe komunikasi manusia yang lahir bersamaan dengan mulai digunakannya alat- alat mekanik, yang mampu melipat gandakan pesan- pesan komunikasi. Dalam sejarah publisistik dimulai satu setengah abad setelah ditemukannya mesin cetak oleh Johannes Guttenberg. 15 Disamping itu, pesan tersebut sering kali diproses dan diperbanyak. Pesan itu juga merupakan produk dan komoditi yang mempunyai nilai tukar, serta nilai acuan simbolik yang mempunyai nilai kegunaan. Hubungan antara pengirim dan penerima bersifat satu arah dan jarang bersifat interaktif. Hubungan tersebut juga bersifat impersonal, bahkan mungkin sering kali bersifat non moral dan kalkulatif, dalam pengertian terjadi pada para individu dan pesan yang dijual belikan dengan uang atau perhatian tertentu. 16 Komunikasi merupakan hal pokok dalam kehidupan kita sehari-hari, kita memerlukan adanya komunikasi untuk mendapatkan informasi. Terdapat sangat banyak definisi komunikasi yang dikemukakan oleh para ahli, ada yang hampir mirip ada pula yang berbeda. Komunikasi memiliki empat tujuan: 14 Wiryanto, Teori Komunikasi Massa, PT. Grasindo, Jakarta 2000, hal 2 Ibid 16 Dennis Mc Quail, Teori Komunikasi Massa, Erlangga 1997, Hal 38 15 10 Satu Menemukan salah satu tujuan utama komunikasi menyangkut penemuan diri (personal discovery), bila anda berkomunikasi dengan orang lain anda belajar mengenal diri sendiri selain juga tentang orang lain. Kedua untuk berhubungan, Salah satu motivasi kita yang paling kuat adalah berhubungan dengan orang lain membina dan memelihara hubungan dengan oran lain. Ketiga untuk menyakinkan, Media massa ada sebagian besar untuk menyakinkan kita agar mengubah sikap dan prilaku kita, media dapat hidup karena adanya dana dari iklan,yang diarahkan kepada kita untuk membeli produk yang diiklankan melalui media. Sekarang ini mungkin kita lebih banyak bertindak sebagai konsumen ketimbang sebagai penyampai pesan melalui media. Keempat Untuk bermain Kita menggunakan banyak prilaku komunikasi kita untuk bermain dan menghibur diri. 17 Menyimak berbagai definisi komunikasi massa yang dikemukakan para ahli komunikasi, nampaknya tidak ada perbedaan yang mendasar atau prinsip, bahkan definisidefinisi itu satu sama lain saling melengkapi. Hal ini memberikan gambaran yang jelas mengenai pengertian komunikasi massa. 18 Komunikasi massa sebagai suatu proses penyampaian informasi atau pesan-pesan yang ditujukan kepada khalayak massa dengan karakteristik tertentu, sedangkan media massa merupakan salah satu komponen atau sarana yang memungkinkan berlangsungnya komunikasi massa. 19 Pengertian komunikasi massa, merujuk kepada pendapat Tan dan Wright, dalam Liliweri.1991, merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran (media) dalam 17 Joseph A Devito.Komunikasi Antar Manusia.PT. Profesional Book. Jakarta, hal 30 Elvinaro Ardiato, dan . Lukiati Komala Erdinaya,. Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, Bandung. PT Remaja Rosdakarya, 2004, hal 6 19 Deddy Mulyana. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. PT. Rosda. Bandung 18 11 menghubungkan komunikator dan komunikan secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh (terpencar) sangat heterogen, dan menimbulkn efek tertentu. Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner yakni: komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (mass counication is messages communicated through a mass medium to a large number of people) . Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa. Komunikasi massa menurut Sevant, Tan, dan Wright merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan bentuk saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dengan komunikasi secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal jauh, sangat heterogen dan menimbulkan efek-efek tertentu. 20 Ciri lain yang dimiliki komunikasi massa, ialah sumber dan penerima dihubungkan oleh saluran yang telah diperoleh dan diproses secara mekanik. Sumber juga merupakan suatu lembaga atau institusi yang terdiri dari banyak orang misalnya, reporter, penyiar, editor, teknisi dan lain sebagainya. Oleh karena itu, proses penyampaian pesannya lebih formal, terencana, terkendali oleh redaktur dan lebih rumit dengan kata lain melembaga. 2.1.1Fungsi Komunikasi Massa Popularitas dan pengaruh yang merasuk dari media massa hanya dapat di pertahankan jika mereka menjalankan beragam fungsi pokok. Fungsi komunikasi massa menurut DJalaludin Rakhmat, selain menyiarkan informasi juga mendidik, menghibur dan mempengaruhi penjelasannya adalah sebagai berikut : 20 Elvinaro Ardiato,dan . Lukiati Komala Erdinaya, . Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, Bandung. PT Remaja Rosdakarya, 2004, hal3 12 a. Fungsi menyiarkan informasi Menyiarkan informasi merupakan fungsi pers yang pertama dan utama, khalayak menerima informasi mengenai berbagai hal yang terjadi, gagasan atau pikiran orang lain dan apa yang dipikirkan orang lain dan lain sebagainya. b. Fungsi mendidik Fungsi ini sebagai sarana pendidikan massa sebagai khayalak bertambah pengetahuannya. Fungsi mendidik ini biasa secara implisit dalam bentuk artikel atau tajuk rencana. c. Fungsi menghibur Hal-hal yang bersifat menghibur untuk mengimbangi berita-berita yang berbobot yang tujuannya melemaskan ketegangan pikiran setelah dihidangkan berita yang berat. d. Fungsi mempengaruhi Fungsi ini menyebabkan pers memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat dalam mempengaruhi masyarakat atau khalayak.21 2.1.2 Fungsi Komunikasi Massa Bagi Khalayak Para pakar mengemukakan tentang sejumlah fungsi komunikasi kendati dalam setiap fungsi terdapat persamaan dan perbedaan. Fungsi komunikasi massa bagi masyarakat menurut Dominick, terdiri dari : a. Surveillence (pengawasan) Fungsi pengawasan komunikasi massa dibagi dalam bentuk utama(1) pengawasan peringatan (2) pengawasan instrumental 21 Jalaluddin Rakhmat. Teori Komunikasi Massa. PT.Rosda. Bandung. Hal 56 13 b. Interpretation (penafsiran) Fungsi penafsiran hampir mirip dengan fungsi pengawasan. Media massa tidak hanya memasok fakta dan data, tetapi juga memberikan penafsiran terhadap kejadian-kejadian penting yang terjadi. c. Linkage (pertalian) Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam, sehingga membentuk linkage (pertalian) berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu. d. Transmission of values (penyebaran nilai-nilai) Sosialisasi mengacu kepada cara dimana individu mengadopsi prilaku dan nilai kelompok. Media massa yang mewakili gambaran itu ditonton, didengar, dan dibaca. e. Entertainment (hiburan) Sulit dibantah bahwa pada kenyataannya hampir semua media menjalankan fungsi hiburan televisi pun demikian banyak yang sedikit memuat hiburan.. 22 22 Elvinaro Ardiato, dan. Lukiati Komala Erdinaya, Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, Bandung. PT Remaja Rosdakarya, 2004, hal 15-17 14 2.1.3 Proses Komunikasi Massa Devito, 1997 menjabarkan tentang komunikasi massa: Tabel 1.1 Proses Komunikasi Massa Proses mengalirnya pesan yang pada dasarnya merupakan proses satu arah Proses Proses sosialisasi, proses dua arah baik Komunikasi media maupun khalayak melakukan seleksi. Media menyeleksi bagian dari total populasi yang akan mereka raih, sedangkan khalayuak menyeleksi media 2.2Media Massa Berbagai pendapat yang dikemukakan oleh paradigma kritis tentang pengertian media massa salah satunya yang dikemukakan Totok Djuroto. Media artinya alat komunikasi, sedangkan massa kependekan dari kata masyarakat (orang banyak). Media massa merupakan salah satu proses komunikasi yang dilakukan oleh suatu perantara benda yang disebarluaskan ke khalayak langsung melalui perantara media yang pengelolanya dilakukan oleh suatu perkumpulan resmi maupun tak resmi. Di dalam media massa terdapat lima variabel yang terkandung dalam setiap tindakan komunikasi dan memperlihatkan bagaimana variabel-variabel ini berkerja pada media massa, kelima variabel itu adalah 23 : 23 Joseph A Devito.Komunikasi Antar Manusia.PT. Profesional Books> Jakarta , Hal 505 15 a. Sumber Merupakan komunikator masa dimana mereka menyusun dan memberikan informasi kepada khalayak b. Khalayak Komunikasi masa ditujukan kepada khalayak berhasilnya atau tidaknya suatu program acara tergantung dengan jumlah khalayak yang menikmati program tersebut.bila suatu program jarang disaksikan oleh khalayak maka lambat laun acara itu akan di hilangkan secara perlahan-lahan terkadang program tersebut diubah jam tayangnya agar masyarakat mau melihat acara tersebut, bila itu tidak menaikan rating juga maka acara tersebut diganti dengan program lain yang tentunya untuk menarik khalayak. c. Pesan Komunikasi merupakan milik umum, setiap orang tidak pernah dilarang untuk mengetahui isi pesan yang dihadirkan dalam suatu media, permasalahan yang terjadi ada beberapa program acara yang tidak sesuai dengan budaya di negara ini yang tidak layak untuk disajikan atau diperlihatkan kepada penonton. d. Proses Di dalam komunikasi masa terdapat dua proses komunikasi yakni proses mengalirnya pesan yang pada dasarnya merupakan proses satu arah, dan proses seleksi yang pada dasarnya merupakan proses dua arah. e. Konteks Komunikasi massa berlangsung dalam suatu konteks sosial, media mempengaruhi konteks sosial dan konteks sosial mempengaruhi media. Sedang kan bentuk komunikasinya sendiri dan banyak digemari oleh khalayak adalah televisi, radio, surat kabar, majalah, film, sinetron, buku namun media-media ini 16 terkadang mempunyai seseorang yang berperan penting didalam penyebar luasannya dengan kata lain penekanan timbal balik antar institusi yang memegang kekuasaan dan integrasi media terhadap sumber kekuasaan sosial dan otoritas, dengan demikian isi media cenderung melayani kepentingan pemegang kekuasaan politik dan ekonomi namun demikian media tetap memiliki kecendrungan untuk membantu publik bebas dalam menerima keberadaannya sebagaimana adanya24 . 2.3 Televisi Sebagai Saluran Media Massa Saat ini media massa yang sangat berpengaruh langsung terhadap masyarakat adalah media elektronik terutama televisi. Pengertian televisi ini sendiri adalah tele berarti jauh sedangkan vision berarti pandangan,berdasarkan asal katanya maka dapat diartikan bahwa televisi berarti melihat jauh. Melihat jauh ini dapat diartikan dengan gambar atau suara yang diproduksi disuatu tempat dapat dilihat dari tempat lain melalui perlengkapan dan perangkat penerima. Prinsip kerja televisi mengunakan dua elemen yaitu audio dan visual. 25 Menurut M.P. Palapah dan Atang Syamsudin yang dikutip oleh Tams Djaya Kusuma menjelaskan bahwa: a. Message televisi lebih aktual dari sinema film karena jika kita hendak menyiarkan sinema kita membutuhkan waktu rekaman sedangkan televisi secara langsung. b. Message radio dapat disiarkan secara langsung dan arena itu sama aktualnya dengan televisi tetapi radio hanya audio saja tidak ada visualnya. c. Televisi memiliki audience yang sangat banyak dibandingkan dengan sinema. d. Dalam acara televisi dapat menyiarkan bermacam-macam acara, dari berita politik sampai budaya hingga iklan. 24 25 Denis Mc.quil, Teori komunikasi massa suatu pengantar, erlangga: edisi kedua, thn.1996, hal.62 Tams Djaya Kusuma, Periklanan, amnco, Bandung.1982. hal 42 17 Kemunculan televisi dimulai antara tahun 1883-1884 ketika seorang mahasiswa di Berlin Paul Nipkow menemukan electrisce telescope yang mana alat ini berfungsi sebagai alat untuk mengirim gambar melalui udara dari satu tempat ke tempat yang lain, karena prestasi inilah beliau disebut sebagai bapak televisi. 26 Pada awal kemunculan televisi peralatannya hanya berupa layar kecil sekitar empat inchi. Pada tahun 1932 stasiun televisi percobaan dibuat di Amerika tapi baru empat tahun kemudian stasiun ini memulai siarannya, tapi sayang permulaan yang ajaib ini harus terhambat karena Jepang menyerang Perl Harbour pada tahun 1941 perhatian pada saat itu lebih tertuju kepada pertahanan negara. 27 Di tahun 1945 di Amerika merupakan masa transisi sesudah perang, saat itu dibuat kembali siaran untuk masyarakat umum dan ternyata televisi cepat diterima oleh masyarakat Amerika padahal harga televisi pada saat itu cukup mahal seharga setengah harga mobil baru dengan ukuran big screen yang layarnya sekitar satu halaman folio Negara kita mulai menikmati siaran televisi ketika pemerintah memutuskan untuk memasukan proyek media massa televisi ke dalam proyek pembangunan Asian Games IV pada tahun 1961 di bawah koordinasi urusan proyek Asian Games IV, yang pada saat itu presiden Soekarno mengirimkan teleks kepada Menteri Penerangan yang pada saat itu dijabat oleh Maldini untuk segera menyiapkan proyek televisi. 28 Dalam waktu sepuluh bulan Panitia Persiapan Televisi berhasil mengadakan siaran percobaan pada tanggal 17 agustus 1962 dengan acara HUT proklamasi Kemerdekaan Indonesia XVII dari halaman istana negara dengan pemancar cadangan 100 watt, dan pada tanggal 24 agustus 1962, televisi pertama dengan nama TVRI mulai mengudara untuk 26 Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir. Ramdina Prakarsa, Jakarta, 2004, Hal 2 Kun sri budiansih. Berani Nolak TV, Bandung : DAR! Mizan, 2005, Hal 42 28 Tim TVRI, TVRI 1962-1972, Jakarta. 1972 Hal 5 27 18 pertama kalinya dengan siaran langsung Pembukaan Asian Games IV dari stadion Gelora Bung Karno. 29 Selama 27 tahun di Indonesia hanya memiliki satu siaran televisi, dan perubahan besar terjadi di tahun 1989 dalam waktu beberapa tahun industri pertelevisian di Indonesia berkembang secara pesat, di mulainya pemerintah memberikan izin operasi kepada kelompok usaha bimantara untuk membuka stasiun televisi swasta 30 , dan semenjak itu stasiun swasta semakin banyak bermunculan walaupun krisis moneter menimpa Indonesia di tahun 1998 tidak membuat kemuculan televisi swasta mati, di tahun 2000 serentak bermunculan empat stasiun baru. Dalam perkembangannya, televisi bukan saja barang yang diminati oleh khalayak, dalam perekonomian yang sehat, stasiun televisi dapat menjadi ladang emas bagi pemiliknya, namun dalam perekonomian yang lemah hanya menghabiskan dana pemiliknya. 31 Televisi memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a. Informasi yang disampaikan kepada komunikan melalui proses pemancar atau transmisi. b. Isi pesan audio visual, artinya dapat didengar dan dilihat pada waktu bersamaan. c. Sifatnya periodik atau tidak dapat diulang. d. Sifatnya transitory (hanya meneruskan) pesan-pesan yang diterima hanya bisa dilihat dan didengar secara sekilas. e. Serentak dan global. f. Tidak terbatas jarak dan waktu. g. Dapat menyajikan peristiwa atau pendapat yang sedang terjadi secara langsung atau orisinil dan tunda (perekam). h. Bahasa yang digunakan formal dan non formal. 29 30 31 Tim TVRI, 4 Windu, Jakarta. 1994. Hal 19 Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir. Ramdina Prakarsa, Jakarta, 2004, Hal 3 Ibid, Hal 1 19 i. Kalimat singkat, padat, sederhana. 32 2.3.1 Pengertian Berita Berita (news) merupakan sajian utama sebagian besar media massa disamping opini. Mencari dan penyusun berita lalu disiarkannya lewat media. Namun demikian banyak pakar komunikasi yang telah mencoba untuk merumuskan definisi berita, dengan penekanan yang berbeda terhadap unsur yang dikandung sebuah berita. Terdapat empat unsur yang harus dipenuhi oleh suatu berita sekaligus menjadi karakteristik utama sebuah berita yang layak di publikasikan di media massa yaitu : 33 1. Cepat Yakni aktual atau kecepatan waktu, atau sesuatu yang baru yang tidak diketahui sebelumnya 2. Nyata Yakni informasi tentang sebuah fakta bukan fiktif atau karangan 3. Penting Artinya menyangkut kepentingan orang banyak 4. Menarik Artinya mengundang orang untuk membaca berita yang kita tulis atau berita yang biasanya menarik perhatian khalayak. Berita adalah uraian tentang fakta yang mengandung nilai berita dan sudah disajikan melalui media massa periodik. 34 ”News is immediate, the important, the thing that have impact on our lives”. Artinya, berita adalah sesuatu yang baru, penting yang dapat 32 Wawan Kuswandi. Komunikasi massa Sebuah Analis Media Televisi.PT.Rieka Cipta. Jakarta. 1996 hal 8-9 Asep Syamsul M.Romli. Jurnalistik Praktis. PT. Rosda. Hal 2 34 J.B Wahyudi , Komunikasi Jurnalistik Pengetahuan Praktis Kewartawanan Surat Berita, Majalah, Radio, dan Televisi, Bandung: Penerbit Alumni, 1991, hal 32 33 20 memberikan dampak dalam kehidupan manusia. Dari definisi ini, ada tiga unsur pada sebuah berita yakni baru, penting, dan berguna bagi manusia. Dari definisi ini semakin memperluas khasanah kita tentang berita. Berita tidak hanya mengandung sesuatu yang aneh, tetapi juga baru, penting dan berguna bagi pemirsa. Kemudian Eric C. Hepwood (1996) mengemukakan, berita adalah laporan pertama dari kejadian yang penting sehingga dapat menarik perhatian umum. Definisi ini mengungkapkan tiga unsur berita yakni aktual, penting dan menarik. 35 2.3.2 Nilai Berita Seperangkat kriteria untuk menilai apakah satu kejadian cukup penting diliput merupakan nilai berita. Berdasarkan nilai inilah editor atau wartawan, memutuskan untuk meliput kejadian diantara sekian ratus kejadian tanpa henti setiap hari beberapa faktor memiliki nilai berita meliputi: 1. Kedekatan (proximity) Segala sesuatu yang terjadi disekitar pembaca media massa akan memiliki nilai berita. Pembaca apa yang terjadi didekat mereka 2. Ketenaran (prominence) Orang terkenal memang sering menjadi berita seperti ungkapan barat name makes news. 3. Aktualitas (timeliness) Berita khususnya straight news haruslah berupa kejadian yang baru-baru ini terjadi atau peristiwa-peristiwa yang akan terjadi dimasa depan. 4. Dampak (impact) 35 Arifin S Harahap, Jurnalistik Televisi Teknik Memburu Dan Menulis Berita, Jakarta: Penerbit PT Indeks Kelompok Gramedia, 2006, hal 3 21 Sebuah kejadian yang memiliki dampak pada masyarakat dan memiliki nilai berita. Semakin tinggi dampaknya terhadap masyarakat maka semakin tinggi pula nilai beritanya. 5. Keluarbiasaan (magnitude) Magnitude ini sebenarnya hampir sama dengan dampak namun magnitude menyangkut orang besar, prestasi besar, kehancuran besar. 6. Konflik (conflic) Konflik berarti adanya bentrok, baik secara fisik atau non fisik antara dua belah pihak atau kelompok tertentu. 7. Keganjilan (oddity) Sesuatu yang tidak layak mengundang perhatian orang disekitarnya. Orang yang cara hidupnya tidak umum, akan mengilik rasa ingin tahu masyarakat pada umumnya. 36 2.4 Strategi Tayangan Visual Berita Televisi Pengertian kata visual menurut Sadjiman Ebdi Sanyoto adalah sesuatu yang bersifat kasat mata. 37 Peneliti menjadikan program Genie Global TV sebagai tayangan visual yang dapat disukai oleh masyarakat karena dalam Genie terdapat berita-berita khusus yang mendalam tentang kehidupan selebritis. Seorang pembuat berita harus memahami men genai strategi ukuran gambar, komposisi gambar, gerakan kamera, sekuens dan kontinuitas agar gambar yang dihasilkan 36 Ina Ratna Mariani, June Kuncoro, Teknik Mencari dan Menulis Berita, H. Universitas Terbuka, 1999, hal 124 37 Sadjiman Ebdi Sanyoto, Metode Perancangan komunikasi Visual Periklanan, Yogyakarta: penerbit Dimensi Press,2006 22 dapat dijadikan materi berita yang menarik. Ada lima hal yang harus diperhatikan dalam pengambilan gambar untuk berita televisi, yaitu : 38 2.4.1 Sudut Pengambilan Gambar (Camera Angle) Dalam proses pengambilan gambar memiliki tehnik-tehnik tersendiri yakni posisi kamera pada saat pengambilan gambar. Masing-masing angle memiliki makna tertentu. Kamera angle terbagi menjadi: 39 1. Bird Eye View Bird Eye View merupakan teknik pengambilan gambar dengan posisi kamera diatas ketinggian objek yang direkam. Hasil rekaman tehnik ini memperlihatkan lingkungan yang demikian luas dengan benda-benda lain yang tampak begitu kecil dan berserakan. Biasanya digunakan untuk memperlihatkan objek-objek yang lemah dan tak berdaya, misalnya berita kecelakaan lalulintas, musibah kebanjiran, dan lainlainnya. Penyajian ini dimaksudkan penonton akan merasa terlibat, seolah-olah melihat kondisi kejadian sebenarnya. 2. High angle High Angle adalah pengambilan gambar dari atas objek. Dengan high angle maka objek nampak lebih kecil, kesan yang ditimbulkan adalah kesan lemah, tak berdaya, kesendirian, dan kesan yang mengandung konotasi dilemahkan atau dikerdilkan. 3. Low angle 38 Askurifai Baksin, Jurnalistik Televisi Teori dan Praktek, Bandung: penerbit Simbiosa Rekatama Media, 2006, hal 120. 39 Ibid,hal 120-124 23 Low Angle yanitu menggambarkan seseorang yang berwibawa atau berpengaruh. Pengambilan gambar dari bawah sudut ini membangun kesan berkuasa, baik dalam soal ekonomi, politik, sosial, dan lainnya. 4. Eye Level Eye Level merupakan tehnik pengambilan gambar yang sejajar dengan objek. Hasilnya memperlihatkan tangkapan pandangan mata seseorang yang berdiri sejajar atau yang mempunyai ketinggian tubuh yang sama dengan objek. 5. Frog Eye Frog Eye merupakan tehnik pengambilan gambar dengan ketinggian kamera sejajar dengan dasar (alas) kedudukan objek atau dengan ketinggian yang lebih rendah dari dasar kedudukan objek. Mempunyai kesan dramatis untuk memperlihatkan suatu pandangan yang aneh, ganjil, penuh misteri, kebesaran atau sesuatu yang menarik tapi dengan variasi tidak biasanya. 2.4.2 Ukuran Gambar (frame Size) Ukuran gambar memiliki makna tersendiri, didalam proses pengambilan gambar dibutuhkan teknik-teknik tersendiri yaitu ukuran shot untuk memperlihatkan situasi objek bersangkutan. Ukuran gambar (frame size) yang menjadi kekuatan gambar berita antara lain: 40 1. ECU (extreme close-up) Ukuran shot sangat dekat sekali, misalnya hidungnya, matanya, telinganya saja. Mempunyai makna detail dari suatu objek. 40 Askurifai, Op.Cit, hal 124-128 24 2. BCU (big close-up) Ukuran shot dari batas kepala hingga dagu objek. Bermakna menunjukkan objek untuk menonjolkan ekspresi tertentu. 3. CU (close-up) Ukuran shot dari kepala hingga leher kebawah bermakna memberikan gambaran objek secara jelas. 4. MCU (medium close-up) Ukuran shot dari batas kepala hingga dada atas. Berfungsi untuk menegaskan profil seseorang. 5. MS (mid shot) Ukuran shot dari batas kepala hingga sampai pinggang (perut bagian bawah). Berfungsi untuk memperlihatkan seseorang dengan sosoknya. 6. KS (knee shot) Ukuran shot dari batas kepala hingga lutut. Berfungsi untuk memperlihatkan sosok objek (sama dengan MS). 7. FS (full shot) Ukuran shot dari batas kepala hingga kaki berfungsi untuk memperlihatkan objek dengan lingkungan sekitar. 8. LS (long shot) 25 Ukuran shot objek penuh dengan latar belakangnya. Berfungsi untuk memperlihatkan objek dengan latar belakangnya. 9. 1S (one shot) Ukuran shot pengambilan gambar suatu objek. Berfungsi untuk memperlihatkan seseorang dalam frame. 10. 2S (two shot) Ukuran shot pengambilan gambar dua objek. Untuk menunjukkan adegan dua objek sedang berinteraksi. 11. 3S (three shot) Ukuran shot pengambilan gambar tiga objek. Untuk menunjukkan adegan dua objek sedang berinteraksi. 12. GS (grup shot) Adalah ukuran pengambilan gambar dengan memperlihatkan objek lebih dari tiga orang. 2.4.3 Pencahyaan Pencahyaan dengan visualisasi dapat menghasilkan efek yang dramatis dan imajinatif. Lewat pencahyaan yang bagus membuat pemirsa nyaman menikmati tayangan visual yang ditampilkan dan tidak membuat mata lelah. 41 Pencahyaan yang lemah akan menghasilkan gambar yang redup atau bahkan gelap, atau mungkin hasil rekaman penuh goyangan dan tampak butiran kasar. Pencahyaan ini tidak sekedar memberi penerangan agar pemirsa dapat 41 Wahana Komputer, Video editing dan Video production, Jakarta: penerbit Elex media komputindo kelompok Gramedia, 2008, hal 90 26 melihat aksi objek. Akan tetapi terang-gelapnya area gambar dalam frame membantu menciptakan keseluruhan komposisi dari setiap shot dan membimbing perhatian pemirsa kepada objek dan aksi tertentu. Dalam sebuah buku video editing dan video production, dijelaskan beberapa bagian pencahyaan yang perlu diperhatika oleh pembuat berita, agar memperoleh hasil yang maksimal, bagian pencahyaannya yaitu: 42 1. Kualitas Pencahyaan dinilai dari seberapa besar intensitas cahaya yang menimpa objek.Pencahyaan yang hard (keras) akan menghasilkan bayangan yang jelas terlihat (hitam sekali). Sedangkan pencahyaan yang soft (lembut) akan menghasilkan bayangan yang menyebar. 2. Arah pencahyaan dapat berupa pencahyaan frontal (dari arah depan), menyamping, dari arah belakang, bawah atau atas. a. Jika ingin menggunakan pencahyaan yang tidak menghasilkan bayangan, pakailah pencahyaan frontal. Cahaya jenis ini memberikan kesan rata, tanpa dimensi, dan efek bayangan yang relatif kecil. b. Pencahyaan menyamping (crosslight slidelight) biasanya dipakai untuk membentuk karakter dari sang aktor atau objek. Misalnya untuk menunjukkan karakter marah, sedih atau senang. c. Pencahyaan dari belakang (backlighting) menghasilkan gambar dengan kesan yang tegas dan memberikan efek ”halo” disekitar objek sehingga memberi kesan moody dan dramatis. Efek dari pencahyaan ini dapat mengahsilkan siluet. d. Pencahyaan dari bawah (underlighting) biasanya memberikan efek distorsi pada objek. Untuk menghasilka kesan cahaya dari bawah seperti api, lampu, dll. 42 Ibid, 90-94 27 e. Pencahyaan dari atas (toplighting) dapat menghasilkan kesan tertentu, atau biasanya untuk menghilangkan bayangan yang berada diatas objek (misalnya bayangan pada dagu). 2.5 Strategi Redaksi Dalam Menentukan Paket Berita Berita televisi yang ditayangkan dalam suatu program berita kebanyakan dikemas ke dalam bentuk paket. Biasanya paket berita televisi mempunyai durasi antara satu setengah hingga dua setengah menit, namun demikian berita-berita tertentu yang dipersiapkan secara khusus dapat berlangsung lebih lama lagi. Sebuah paket akan dimulai dengan intro yang dibacakan oleh presenter di studio yang kemudian diikuti oleh paket itu sendiri yang biasanya terdiri dari bagian-bagian seperti, voice over dari reporter yang direkam pada kaset yang sudah diedit , gambar, suara alami, soundbite, grafik dan stand-up reporter. 43 Strategi redaksi adalah proses menginterpretasikan, mengkoordinasikan sumberdaya, sumber dana dan sumber-sumber lainnya untuk mencapai tujuan dan sasaran melalui tindakan-tindakan pra produksi seperti perencanaan (planning), dan pengorganisasian (organizing), sedangkan produksi meliputi pergerakan (actualing), serta pasca produksi yaitu proses pengendalian (controlling). 44 Untuk sebuah redaksi pemberitaan membuat suatu program berita, mereka akan memerlukan sebuah strategi yang baik mengingat banyaknya stasiun televisi pesaing saat ini di Indonesia. 43 44 Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir. Ramdina Prakarsa, Jakarta, 2004, Hal 132 Totok Djuroto, Menejemen Penerbitan Pers, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya,2002, hal 96-97 28 Strategi merupakan cara-cara yang sifatnya mendasar dan fundamental yang akan dipergunakan oleh suatu organisasi untuk mencapai tujuan dan berbagai sasarannya dengan selalu memperhitungkan kendala lingkungan yang akan dihadapi. 45 Agar sebuah kebijaksaan dan strategi memenuhi syarat, ada empat kriteria utama yang harus dipenuhi, yaitu 1. Kebijaksanaan atau strategi sebagai suatu keputusan jangka panjang harus mengandung penjelasan singkat tentang masing-masing komponen dari kebijaksanaan atau strategi organisasi yang bersangkutan, dalam arti terlihat kejelasan dari lingkup, pemanfaatan sumber dana dan daya serta keunggulannya, bagaimana menghasilkan keunggulan tersebut dan sinergi antara komponen-komponen tersebut. 2. Kebijaksanaan atau strategi sebagai keputusan jangka panjang yang fundamental sifatnya harus memberikan petunjuk tentang bagaimana kebijaksaan atau strategi itu akan membawa organisasi lebih cepat dan efektif menuju tercapainya tujuan dan berbagai sasaran organisasi. 3. Kebijaksanaan atau strategi organisasi dinyatakan dalam pengertian fungsional dalam arti jelasnya satuan kerja strategis sebagai pelaksana utama kegiatan utama melalui pembagian kerja yang jelas sehingga kemungkinan terjadinya tumpang tindih, saling melempar tanggung jawab dan pemborosan dapar dicegah. 4. Pernyataan kebijaksanaan atau strategi itu harus bersifat spesifik dan tepat dan bukan merupakan pernyataan-pernyataan yang sifatnya umum yang masih dapat 45 Sondang P. Siagian, Analisis Serta Perumusan Kebijaksanaan dan Strategi Komunikasi, PT. Gunung Agung, Jakarta, 1986, hal 16 29 diinterpretasikan dengan berbagai jenis interpretasi tergantung pada selera dan persepsi individual dari pembuat interpretasi. 46 Dengan demikian kegiatan bidang redaksi meliputi : 1. Pencarian dan pengumpulan bahan berrita dan pendapat. 2. Pengolahan bahan berita dan pendapat. 3. Pengaturan tempatnya dalam halaman surat kabar / majalah. 4. Pelayanan terhadap kegiatan tersebut. 47 Pra produksi mengadakan perencanaan (planning) memberikan sasaran bagi organisasi dan menetapkan prosedur terbaik untuk mencapai sasaran tersebut. Dengan cara menetapkan tujuan, aturan, menyusun rencana dan sebagainya. Pengorganisasian (organizing) meliputi proses pengaturan dan pengalokasian kerja, wewenang dan sumber daya, dan sumber daya dikalangan anggota organisasi sehingga mereka dapat mencapai tujuan organisasi secara effisien. Strategi redaksi merupakan penggerakan (actualing) mencakup hal menaruh, mempengaruhi, memodifikasi karyawan untuk menjalankan tugas pokok serta kordinator liputan memberikan arahan kepada reporter untuk membidik sebuah berita Pasca produksi yaitu melakukan pengawasan (controlling), menajer harus memastikan bahwa tindakan anggota organisasi benar-benar membawa organisasi kearah tujuan yang telah ditetapkan, melalui pengendalian, pelaksanaan tugas, menyeleksi produk, mengevakuasi penjualan dan sebagainya. Serta menjalankan rencana kedepan agar proses 46 47 Ibid, hal 23 Totok Djuroto, Manajemen Penerbitan Pers, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002. Hal 35. 30 pemberitaan jadi lebih baik, karena dalam pasca produksi ini dilihat kelemahan-kelemahan apa yang harus diperbaiki di tayangan selanjutnya. Dari kesemuanya itu akan terbentuk tahap pelaksanaan pra produksi (perencanaan dan persiapan) kemudian proses produksi dan diakhiri dengan pasca produksi dan semua itu dikontrol oleh produser. Dalam proses pra produksi itu meliputi, pencarian ide kemudian rapat redaksi yang mencakup tahapan-tahapan agar mencapai tahap produksi, dan ditahap produksi inilah bahan-bahan paket berita yang sudah didapat dilapangan kemudian dilakukan pengeditan agar memperoleh hasil yang maksimal, setelah melakukan proses produksi barulah mengevaluasi apa yang kurang dari proses produksi ini dan dalam tahap ini disebut tahap pasca produksi, pasca produksi bisa dibilang sebagai evaluasi apa yang kurang saat ditayangkan dan sebagai arahan agar tayangkan yang ditampilkan berikutnya bisa lebih baik dari tayangan sebelumnya. 2.6 Manajemen Redaksi Bahasan ini tentang bagaimana manajemen redaksi dalam mengemas paket berita yang layak disajikan kepada khalayak. Keberhasilan manajemen redaksi tergantung pada kualitas orang orang yang bekerja pada bidang tersebut, ada tiga alasan terpenting dalam manajemen redaksi itu diperlukan yaitu untuk mencapai tujuan redaksi tersebut, untuk menjaga keseimbangan manajemen dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara tujuantujuan, sasaran-sasaran dan kegiatan yang saling bertentangan dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi. Selain itu untuk mencapai efisiensi dan efektifitas suatu kerja organisasi dapat diukur dengan banyak cara berbeda adalah dengan menggunakan patokan dari efisiensi dan efektifitas. Tabel 2.6.1 31 STRUKTUR SEDERHANA BIDANG REDAKSI 48 Pemimpin Redaksi Sekretaris Redaksi Redaktur Pelaksana Redaktur Redaktur Redaktur Redaktur Redaktur Wartawan/Koresponden 2.7 Infotainment Infotaiment berasal dari dua kata, yaitu information berarti informasi dan entertaint yang berarti hiburan, namun infotaiment bukan berarti berita yang menyajikan hiburan tetapi infotaiment adalah berita yang menyajikan kehidupan orang-orang yang dikenal oleh masyarakat. Karena sebagian besar dari mereka bekerja pada industri hiburan 49 Infotaiment di Indonesia tak pernah lepas dari kontroversi sebelumnya bahkan pekerja infotainment tidak diakui sebagia wartawan, namun lewat usaha keras beberapa pengelola infotainment, akhirnya pada hari Pers Nasional (HPN) pada tanggal 9 februari 2005 lalu PWI menyatakan bahwa para pekerja infotainment adalah juga seorang wartawan. Jadi, prinsip kerja pewarta hiburan atau pekerja infitainment atau jurnalis infotainment ini dianggap 48 Totok Djuroto. Manajemen Penerbitan Pers. PT. Rosda . 2000, hal 25 Morissan,Manajemen Media Penyiaran:Strategi mengelola radio dan televisi,Prenada Media Group,Jakarta 2008 hal 210 49 32 memenuhi kriteria seperti halnya wartawan pada umumnya.Konsekuensinya adalah, sebagai jurnalis harus tunduk pada kode etik jurnalistik. Antara lain memperhatikan masalah akurasi, dan masalah keberimbangan dalam peliputan berita. 50 Informasi adalah sebagai pemberi berita atau informasi sekaligus hiburan atau kesenangan inilah yang kini disebut sebagai infotainment. Tidak dapat disangkal bahwa manusia selalu membutuhkan hiburan atau sesuatu yang dapat memberikan kesenangan kepadanya. Rasa senang ataupun terhibur tidak hanya bisa ditimbulkan oleh kegiatannya bermain, olahraga, berkesenian ataupun oleh kegiatan hobinya saja, akan tetapi juga dapat informasi, baik yang bersifat audio (dapat didengar) maupun visual (dapat dilihat). Maka dalam penerapannya secara positif, infotainment dapat memberi manfaat yang besar kepada manusia. Infotainment dalam hal ini dapat memenuhi salah satu aspek dari kebutuhan hidup manusia, ialah kebutuhan akan hiburan dan rasa senang. Dalam bukunya Sembilan Elemen Jurnalisme, Bill Kovach menyebut salah satu unsur dan sarat penting sebuah peristiwa yang dapat dijadikan berita adalah adanya nilai berita yang salah satunya mengusung publik figur. Sehingga peristiwa apapun,-walaupun perihal yang sangat biasa, menjadi penting dan bernilai berita tatkala bersinggungan dengan kehidupan seorang publik figur. Termasuk di dalamnya kehidupan artis yang telah merambah pada pemahaman seorang publik figur. Pendefenisian infotainment seperti ini jelas memperlihatkan implikasi lain yaitu, bahwa pemirsa TV diandalkan tidak cukup cerdas dalam menerima informasi, sehingga informasi harus dikemas sedemikian rupa agar terasa menghibur. Infotainment pada umunya diisi oleh berita- berita seputar kehidupan para artis tanah air. Sebenarnya tidak jelas apa yang dimaksud dengan informasi dalam program infotainment tersebut.serta bagaimana tolak ukurnya. Informasi dalam infotainment dapat berita- berita yang bernilai tinggi dan 50 .Media watch the habibie center. Infotainment antara ruang public dan privat.edisi No.48/15 agustus-15 september 2006. Hal 22 33 kepentingannya sangat signifikan bagi masyarakat.Pada umumnya para pemburu berita untuk infotainment sangat cerdas dalam mencari dan menyampaikan berita mengenai artis. Program infotaiment di televisi memang bukan sesuatu yang tabu dan baru. Jauh-jauh hari sebelum saluran-saluran TV berlomba-lomba membuat tayangan gossip dengan berbagai macam format, media masa cetak seperti Koran atau majalah juga menyisihkan kolomkolomnya untuk berita-berita yang saat ini muncul di infotainment. Dan, kolom yang membuat polah tingkah para pesohor itu, dalam berbagai cerita survey, juga diminati para pembaca. 51 Infotainment dapat digolongkan sebagai produk pers karena masuk dalam kategori berita. Secara sosiologis, berita-berita yang mengungkap selebritis sudah menjadi realitas di masyarakat. Tetapi ada syaratnya, yakni berita tersebut harus memenuhi kaidah-kaidah dan cover both side. Materi yang diangkat infotainment sesungguhnya merupakan cerminan kondisi yang ada ditengah masyarakat. Program ini juga dapat dijadikan wadah untuk sosialialisasi program dan kebijakan tertentu. Selain itu infotainment juga dapat digunakan sebagai sarana menyalurkan aspirasi sebagian orang, khususnya kaum selebritis tanah air. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Jenis penelitian ini bersifat Deskriptif penelitian ini hanyalah memaparkan situasi atau peristiwa, penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Penelitian deskriptif ditujukan untuk 52 51 52 Media Watch, Seks Di Televisi dan Infotainment. Edisi no.51/15 november-15 desember 2006. Hal 15 Jalaluddin Rahkmat, Metode Penelitian Komunikasi.PT.Rosdakarya. Bandung.1998 hal 24 34