penerapan model pembelajaran kooperatif tipe tgt

advertisement
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES
TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR DAN MINAT SISWA KELAS VIII A SMP
KANISIUS KALASAN PADA MATERI SISTEM
PEREDARAN DARAH MANUSIA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh :
Ruth Lana Monika
NIM : 091434005
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES
TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR DAN MINAT SISWA KELAS VIII A SMP
KANISIUS KALASAN PADA MATERI SISTEM
PEREDARAN DARAH MANUSIA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh :
Ruth Lana Monika
NIM : 091434005
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Karyaku yang sederhana ini kupersembahkan
kepada:
Hati Kudus Yesus dan Hati Maria
Kedua Orangtuaku
Eyang dan Simbah
Adikku Clara Petty Angela
Masku Falent Febriawan
Sahabat-Sahabatku
Program Studi Pendidikan Biologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
Apakah saya
Gagal atau sukses
Bukanlah hasil
Perbuatan orang lain. Sayalah yang menjadi pendorong Diri
Sendiri.
-Elaine MaxwellKarena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu
minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya,
maka hal itu akan diberikan kepadamu.
(Markus 11:24)
Bersukacitalah dalam pengharapan,
sabarlah dalam kesesakan,
dan bertekunlah dalam doa.
(Roma 12:12)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pernyataan Keaslian Karya
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 06 Februari 2013
Peneliti
(Ruth Lana Monika)
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA IMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Nama
: Ruth Lana Monika
Nomor Mahasiswa : 091434005
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT
(TEAM GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR DAN MINAT SISWA KELAS VIII A SMP KANISIUS
KALASAN PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA
Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya, maupun
memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
peneliti.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 06 Februari 2013
Yang menyatakan
(Ruth Lana Monika)
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT
(TEAM GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR DAN MINAT SISWA KELAS VIII A SMP KANISIUS
KALASAN PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA
Ruth Lana Monika
Universitas Sanata Dharma
2013
Penelitian ini, bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar dan minat
dalam pembelajaran Biologi pada materi “Sistem Peredaran Darah Manusia” pada
siswa kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT (team games tournament).
Subyek dalam penelitian adalah siswa kelas VIII A SMP Kanisius
Kalasan, yang berjumlah 36 orang siswa. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teknik non tes dan teknik tes. Komponen pengumpulan data
yang digunakan berasal dari hasil penilaian pretest, posttest, lembar observasi, dan
angket/kuisioner. Model penelitian yang digunakan adalah model Kemmis dan
Mc. Taggart. Model ini terdiri atas tindakan yang dimulai dengan perencanaan
tindakan, penerapan tindakan, mengobservasi dan mengevaluasi proses serta hasil
tindakan, dan melakukan refleksi. Hasil refleksi dijadikan landasan untuk
menentukan perbaikan serta penyempurnaan tindakan selanjutnya sampai
mencapai kualitas pembelajaran yang diinginkan.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ialah pencapaian nilai hasil belajar
pada siklus I mencapai 8.33% dan siklus II mencapai 41.66%. Hasil penelitian ini
telah menunjukkan peningkatan nilai rata-rata posttest pada siklus I sebesar 4.38
dan rata-rata posttest pada siklus II sebesar 6.54. Namun demikian, hasil ini belum
mencapai target seperti yang diharapkan.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (team games tournament)
dapat meningkatkan hasil belajar dan minat belajar siswa kelas VIII A SMP
Kanisius Kalasan pada materi “Sistem Peredaran Darah Manusia”.
Kata kunci : Hasil belajar dan minat, model pembelajaran kooperatif tipe TGT
(team games tournament).
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING METHOD ,
TEAM GAMES TOURNAMENT TYPE TO IMPROVE THE LEARNING
OUTCOMES AND STUDENTS' INTEREST IN THE SUBJECT MATTER
OF HUMAN CIRCULATORY SYSTEM OF CANISIUS JUNIOR HIGH
SCHOOL KALASAN GRADE VIII CLASS A
Ruth Lana Monika
Sanata Dharma University
2013
The purpose of this research is to improve the learning outcomes and
students' interest in Biology class on the subject matter of “Human Circulatory
System” at Canisius Junior High School Kalasan grade VIII class A by applying
the cooperative learning method, which is called TGT (team games tournament).
The subjects in this study are the students of Canisius Junior High
School Kalasan grade VIII class A, which consist of 36 students. In this research,
the reseacher used both the non test and test technique as the instruments. The
component of the data collection was derived from the results of the assessment of
pretest, posttest, observation sheets and questionnaires. The model which is used
in this research is the model of Kemmis and Mc. Taggart. The model consists of
actions that begins from the planning the action, implementing the action,
observing and evaluating the process, measuring the outcome, and then reflecting.
The reflection results were extrapolated to determine the improvement and
refinement further action to achieve the desired quality of learning.
The result of this research is the achievement of learning outcomes
scores which reached 8.33% for the first cycle and 41.66% for the second cycle. It
shows also the increasing average score of the first cycle posttest from 4.38 to
6.54 at the second cyle. However, this result has not yet reached the target as
expected.
Based on the above result it shows that applying the cooperative learning
method of TGT (team games tournament) type can improve the learning outcomes
and students' interest in the subject matter of “Human Circulatory System” of the
students of Canisius Junior High School Kalasan grade VIII class A.
Keywords: learning outcomes, interests student, method of cooperative learning,
team games tournament type
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis untuk menyelesaikan
skripsi ini. Skripsi ini diberi judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe TGT (Team Games Tournament) untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan
Minat Siswa Kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan Pada Materi Sistem Peredaran
Darah Manusia”.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis memperoleh banyak bantuan,
semangat, dan doa yang sangat mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi
ini. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Yesus Kristus yang memberi rahmat kehidupan, penyertaan, kekuatan, dan
keajaiban-keajaiban kepada penulis dari lahir hingga detik ini.
2. Bapak Rohandi Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Drs. A. Tri Priantoro, M.For.Sc selaku ketua Program Studi
Pendidikan Biologi Sanata Dharma Yogyakarta dan selaku Dosen
Pembimbing yang dengan sabar dan tulus membimbing peneliti selama
proses menyusun skripsi ini.
4. Ibu Heffi W., S. Pd. selaku wali kelas dan guru mata pelajaran Biologi
kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan.
5. Segenap staf guru dan karyawan serta siswa kelas VIII A SMP Kanisius
Kalasan yang telah membantu pelaksanaan penelitian.
6. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Biologi yang telah membimbing dan
mengajari penulis selama belajar di Pendidikan Biologi.
7. Segenap staf karyawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah
membantu dan melayani segala keperluan akademik peneliti.
8. Orang tua dan saudariku yang selalu memberikan dorongan baik moril
maupun material kepada peneliti untuk tetap setia menjalani tugas studi.
Berkat Allah Bapa selalu menyertai Bapak dan Ibu serta adikku Clara
Petty tercinta.
9. Eyang dan Simbah yang selalu mendoakan dan menjadi sumber
semangatku.
10. Mas Falent Febriawan yang dengan selalu memberi dukungan, memberi
semangat dan berbagai bantuan kepada penulis sehingga penulis dapat
menjalankan tugas studi dengan baik.
11. Saudariku Cicilia Maryani dan Endri Ratna, sebagai sahabat untuk berbagi
semangat, suka, duka dan yang selalu bersedia membantu.
12. Saudari-saudaraku Siska, Ana Rambu, Yani, Riris, Wiwik, dan Rio terima
kasih atas bantuan dan semangat yang kalian berikan kepada penulis.
13. Semua teman-teman Pendidikan Biologi angkatan 2009 terima kasih atas
semangat dan dorongan kalian serta segala informasi, waktu, kebersamaan
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kalian, perhatian teman-teman yang sangat berarti dan persaudaraan yang
kita jalin sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
14. Semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan, yang telah memberikan
doa, bantuan dan dukungan kepada peneliti.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun skripsi ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun guna sempurnanya skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi pembaca umumnya.
Penulis
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ................................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................................ vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ...................................................................... vii
ABSTRAK ..................................................................................................................... viii
ABSTRACT .................................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ................................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................................ xv
DAFTAR BAGAN ........................................................................................................ xvi
DAFTAR GRAFIK ...................................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................ xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 10
C. Batasan Masalah ............................................................................................. 11
D. Hipotesa.......................................................................................................... 11
E. Indikator Keberhasilan .................................................................................... 11
F. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 12
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
G. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 12
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar ............................................................................................................ 14
B. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ............................................................ 17
C. Hasil Belajar ................................................................................................... 20
D. Minat .............................................................................................................. 22
E. Model Pembelajaran Kooperatif ...................................................................... 24
F. Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament ................................ 27
G. Analisis Hubungan Karakteristik Materi Sistem Peredaran Darah
Manusia dengan TGT...................................................................................... 33
H. Hasil Penelitian yang Relevan ......................................................................... 37
I. Kerangka Pikir ................................................................................................ 38
BAB III METODELOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ............................................................................................... 42
B. Setting Penelitian ............................................................................................ 43
C. Variabel Penelitian .......................................................................................... 43
D. Prosedur Penelitian ......................................................................................... 44
E. Instrumen Penelitian ....................................................................................... 53
F. Teknik Pengumpulan Data .............................................................................. 54
G. Analisis Instrumen Penelitian .......................................................................... 54
H. Teknik Analisis Data ....................................................................................... 55
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Kegiatan Penelitian
1. Observasi Pendahuluan ................................................................................... 59
2. Siklus I ........................................................................................................... 64
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Siklus II .......................................................................................................... 67
B. Hasil Penelitian
1. Hasil Belajar Siswa ......................................................................................... 70
2. Minat Siswa .................................................................................................... 75
C. Pembahasan
1. Proses Pembelajaran IPA ................................................................................ 77
2. Faktor yang Mempengaruhi Ketercapaian Hasil Belajar dan Minat ................. 78
3. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Penerapan TGT ................................ 89
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 91
B. Saran............................................................................................................... 91
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 93
LAMPIRAN ................................................................................................................... 96
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Indikator Keberhasilan ...................................................................................... 11
Tabel 2. Perhitungan Poin Permainan untuk Empat Pemain ............................................ 30
Tabel 3. Perhitungan Poin Permainan untuk Tiga Pemain ............................................... 31
Tabel 4. Kriteria Penghargaan Kelompok........................................................................ 32
Tabel 5. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Materi
Sistem Peredaran Darah Manusia ........................................................................ 33
Tabel 6. Kriteria Gain/Tingkat Pemahaman Siswa .......................................................... 56
Tabel 7. Kategori Keaktifan Siswa .................................................................................. 57
Tabel 8. Kategori Minat Siswa ........................................................................................ 58
Tabel 9. Tingkat Pemahaman Siswa Pada Siklus I........................................................... 72
Tabel 10. Tingkat Pemahaman Siswa Pada Siklus II ...................................................... 74
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR BAGAN
Bagan 1. Alur Pikir Penelitian ......................................................................................... 41
Bagan 2. Alur Kerja Penelitian Siklus I dan Siklus II ...................................................... 52
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1. Hasil Penilaian Pretest Siklus I ........................................................................ 72
Grafik 2. Hasil Penilaian Posttest Siklus I ....................................................................... 72
Grafik 3. Hasil Penilaian Pretest Siklus II ....................................................................... 74
Grafik 4. Hasil Penilaian Posttest Siklus II ..................................................................... 74
Grafik 5. Respon Minat Siswa Perindividu...................................................................... 76
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus ........................................................................................................ 96
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
1. Siklus I Pertemuan 1........................................................................................... 102
2. Siklus I Pertemuan 2........................................................................................... 105
3. Siklus II Pertemuan 1 ......................................................................................... 109
4. Siklus II Pertemuan 2 ......................................................................................... 112
5. Siklus II Pertemuan 3 ......................................................................................... 115
Lampiran 3. Deskripsi Materi Sistem Peredaran Darah Manusia ..................................... 118
Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa
1. Siklus I ................................................................................................................ 128
2. Siklus II............................................................................................................... 129
Lampiran 5. Kisi-Kisi Soal Evaluasi
1. Siklus I ................................................................................................................ 134
2. Siklus II............................................................................................................... 135
Lampiran 6. Instrumen Penelitian Tes
1. Soal Pretest Siklus I ............................................................................................ 136
2. Soal Posttest Siklus I ........................................................................................... 138
3. Soal Pretest Siklus II .......................................................................................... 140
4. Soal Posttest Siklus II.......................................................................................... 142
Lampiran 7. Penilaian Instrumen Tes
1. Pedoman (Kunci Jawaban) Penilaian ................................................................... 144
2. Pedoman Penskoran ............................................................................................ 145
Lampiran 8. Lembar Kuisioner Minat Siswa ................................................................... 147
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 9. Lembar Observasi ....................................................................................... 148
Lampiran 10. Hasil Wawancara Dengan Guru Terkait Dengan Metode
Pembelajaran .................................................................................................................. 161
Lampiran 11. Kartu Soal dan Kartu Jawaban TGT
1. Soal Game Siklus I .............................................................................................. 162
2. Jawaban Soal Game Siklus I ................................................................................ 164
3. Soal Game Siklus II............................................................................................. 166
4. Jawaban Soal Game Siklus II .............................................................................. 168
Lampiran 12. Langkah Team Games Tournament ........................................................... 170
Lampiran 13. Kartu Penghargaan .................................................................................... 171
Lampiran 14. Pembagian Kelompok
1. LKS Siklus I........................................................................................................ 172
2. TGT Siklus I ...................................................................................................... 173
3. LKS Siklus II ...................................................................................................... 174
4. TGT Siklus II ...................................................................................................... 175
Lampiran 15. Daftar Nilai Siswa Tahun Sebelumnya ...................................................... 176
Lampiran 16. Daftar Nilai Siswa
1. Siklus I ................................................................................................................ 178
2. Siklus II............................................................................................................... 180
Lampiran 17. Daftar Nilai Minat Siswa ........................................................................... 182
Lampiran 18. Perhitungan Minat Siswa Menggunakan Satuan Persentase
Per-Item Pernyataan ................................................................................. 184
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 19. Presensi Siswa ........................................................................................... 185
Lampiran 20. Hasil Pretest dan Posttest
1. Siklus I ................................................................................................................ 200
2. Siklus II............................................................................................................... 208
Lampiran 21. Surat Ijin Penelitian ................................................................................... 216
Lampiran 22. Surat Keterangan Selesai Penelitian........................................................... 217
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kualitas pendidikan di Indonesia semakin dituntut untuk meningkat agar
dapat mengikuti perkembangan zaman yang berkembang dengan sangat pesat. Hal
ini dikarenakan untuk mengikuti perkembangan zaman diperlukan kualitas
pendidikan yang baik agar mampu mengikutinya.
Banyak hal yang mempengaruhi baik atau tidaknya kualitas pendidikan,
salah satunya adalah penerapan model pembelajaran yang diterapkan di sekolah.
Penerapan model pembelajaran di sekolah berfungsi untuk menentukan tipe
pembelajaran yang digunakan dalam menyampaikan materi. Dari penentuan tipe
pembelajaran yang digunakan selanjutnya akan ditentukan metode pembelajaran.
Penerapan tipe pembelajaran ini akan menunjang dalam mengukur berhasil atau
tidaknya proses pembelajaran di dalam kelas. Hubungan ini dapat ditinjau jika
proses pembelajaran di dalam kelas berhasil, maka kualitas pendidikan juga akan
meningkat. Sebaliknya, jika proses pembelajaran di dalam kelas tidak berhasil,
maka efek yang terjadi adalah siswa pulang dari sekolah tanpa membawa
pengetahuan apa-apa dan menyebabkan kualitas pendidikan pun tidak dapat
meningkat. Sehingga pada akhirnya kegiatan belajar mengajar ini tidak mencapai
tujuan pembelajaran.
Kegiatan belajar mengajar yang melahirkan interaksi unsur-unsur
manusiawi adalah sebagai suatu proses dalam rangka mencapai tujuan pengajaran
(Syaiful Bahri dan Aswan Zain, 2010:72). Guru akan berusaha menciptakan
lingkungan belajar yang membuat siswa mampu mencari pengetahuan, menggali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
dan memecahkan masalah. Salah satu usaha guru dalam menciptakan lingkungan
belajar bagi siswa tidak terlepas dari pemahaman guru tentang kedudukan model
pembelajaran, tipe pembelajaran, dan metode pembelajaran sebagai salah satu
komponen yang ikut serta menjadi bagian dalam keberhasilan kegiatan belajar
mengajar.
Selain penggunaan model pembelajaran, tipe pembelajaran, dan metode
pembelajaran yang tepat untuk menunjang proses belajar siswa terdapat pula
faktor-faktor lain yang mempengaruhi proses belajar siswa. Menurut Winkel
(1983:23-42) faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar siswa antara lain :
a. faktor-faktor pada pihak siswa meliputi : taraf intelegensi, motivasi belajar
(keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan
belajar), perasaan (senang, rasa puas, rasa simpati, rasa gembira), sikap
(kecenderungan dalam subyek menerima atau menolak suatu obyek
berdasarkan penilaian terhadap obyek itu sebagai obyek yang berharga atau
tidak berharga), minat (kecenderungan yang agak menetap dalam subyek,
merasa tertarik pada bidang/hal tertentu dan merasa senang berkecimpung
dalam bidang itu), keadaan sosio-ekonomis (menunjuk pada kemampuan
finansial siswa dan perlengkapan material yang dimiliki siswa, keadaan ini
dapat bertaraf baik-cukup-kurang), keadaan sosio-kultural (menunjuk pada
lingkungan budaya yang di dalamnya siswa bergerak setiap hari. Meliputi
kemampuan berbahasa dengan baik, corak pergaulan antara orang tua dan
anak, pandangan keluarga mengenai pendidikan sekolah. Keadaan ini dapat
bertaraf tinggi-cukup-kurang), dan keadaan fisik (menunjuk pada tahap
pertumbuhan, kesehatan jasmani, dan keadaan alat-alat indra. Keadaan ini
dapat baik dan dapat juga kurang baik).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
b. faktor-faktor di luar siswa meliputi : faktor-faktor pengatur proses belajar di
sekolah (kurikulum pengajaran, disiplin sekolah, teacher effectiveness,
fasilitas belajar, dan pengelompokan siswa), faktor-faktor sosial di sekolah
(sistem sosial, status sosial siswa, interaksi antara guru dengan siswa), faktorfaktor situasional (keadaan politik, ekonomis, keadaan waktu, tempat, musim,
dan iklim), dan faktor pada pihak guru (sikap dan sifat, serta gaya memimpin
kelas).
Ditinjau dari pernyataan Winkel terkait dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi proses belajar siswa, maka berdasarkan hasil observasi di SMP
Kanisius Kalasan didapatkan bahwa tingkat minat siswa masih kurang memenuhi
kriteria ketercapaian yang diharapkan. Sementara itu, penggunaan model
pembelajaran dan tipe pembelajaran di SMP Kanisius Kalasan sendiri masih
kurang bervariasi, dimana model pembelajaran dan tipe pembelajaran pada SMP
Kanisius Kalasan ini ditujukan guna meningkatkan minat dan keaktifan siswa
dalam kegiatan belajar mengajar sehingga suasana kelas lebih hidup dan
meningkatkan motivasi siswa untuk belajar.
Selain itu, berdasarkan observasi dan wawancara diperoleh hasil bahwa
hasil belajar belajar IPA khususnya Biologi dalam materi sistem peredaran darah
manusia pada siswa kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan masih tergolong kurang.
Hal itu ditinjau berdasarkan hasil belajar siswa pada 2 tahun terakhir dalam materi
sistem peredaran darah manusia. Hasil belajar siswa yang mencapai KKM pada
tahun 2010/2011 dalam materi sistem peredaran darah manusia di kelas VIII A
SMP Kanisius Kalasan berjumlah 5 orang siswa dari 29 orang siswa, sedangkan
nilai di bawah KKM berjumlah 24 orang siswa. Ketuntasan belajar yang diperoleh
sebesar 17.24%. Sedangkan pada tahun ajaran 2011/2012 jumlah siswa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
mencapai KKM berjumlah 3 orang siswa dari 24 orang siswa. Ketuntasan belajar
yang diperoleh sebesar 12,5%. Hasil tersebut tidak memenuhi kriteria ketuntasan
belajar seperti yang diharapkan. Kurangnya ketuntasan belajar siswa dalam proses
pembelajaran dikarenakan kurangnya minat belajar siswa sehingga siswa tidak
memiliki motivasi dalam pembelajaran. Hal ini disebabkan kurang bervariasinya
model dan tipe pembelajaran serta kurangnya sarana media pembelajaran di
sekolah. Hal-hal tersebut dapat menyebabkan kebosanan pada diri siswa untuk
belajar pelajaran IPA khususnya Biologi. Kebosanan siswa dalam mengikuti
pembelajaran menyebabkan hasil belajar siswa menjadi rendah.
Minat dalam dunia pendidikan dapat diartikan sebagai kecenderungan
yang timbul apabila individu tertarik terhadap sesuatu yang akan dipelajari dan
bermakna bagi dirinya sendiri. Seperti yang dikemukakan Effendi (1985:122-123)
minat merupakan sumber dari usaha yang timbul dari kebutuhan siswa yang
menjadi faktor pendorong dalam melakukan usahanya (belajar). Hal ini
menunjukkan bahwa minat sangat berkaitan dengan kebutuhan seseorang. Selain
itu, intensitas minat pada diri seseorang dapat dilihat melalui seberapa keras
usahanya dalam memenuhi kebutuhan yang berkaitan dengan objek yang menjadi
perhatian. Sehingga minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dapat
ditinjau dari keaktifan siswa yang kemudian dapat menimbulkan motivasi belajar
siswa.
Kegiatan pembelajaran merupakan suatu upaya untuk mencapai perubahan
tingkah laku baik yang menyangkut aspek pengetahuan, ketrampilan, maupun
sikap siswa setelah memperoleh informasi. Dengan timbulnya minat belajar siswa
dalam proses pembelajaran maka dapat menimbulkan proses perubahan tingkah
laku siswa secara relatif permanen dan secara potensial yang terjadi sebagai hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
dari praktik atau penguatan (reinforced practice) dan pengalaman tertentu yang
dilandasi untuk mencapai tujuan tertentu. Minat siswa yang menimbulkan
motivasi dapat membantu memahami dan menjelaskan perilaku siswa dalam
menentukan penguatan belajar, memperjelas tujuan belajar, dan menentukan
ketekunan belajar. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Uno (2008:23) yang
mengatakan bahwa “motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa
hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan citacita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan yang
kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik. Tetapi kedua faktor tersebut
disebabkan oleh rangsangan tertentu, sehingga seseorang berkeinginan untuk
melakukan aktivitas belajar yang lebih giat dan semangat”. Sardiman (2010:85)
juga berpendapat bahwa motivasi erat kaitannya dengan tujuan. Memberikan
tujuan pembelajaran pada siswa maka siswa akan mengetahui tujuan belajarnya,
dengan mengetahui tujuan yang ingin dicapai maka siswa akan lebih termotivasi
ketika belajar, sehingga siswa akan lebih aktif berpartisipasi dalam kegiatan
pembelajaran. Sardiman (2010:40) juga menyatakan bahwa siswa akan berhasil
dalam belajar apabila siswa tersebut mengetahui apa yang akan dipelajari dan
memahami mengapa hal tersebut patut dipelajari. Dengan demikian maka dalam
proses pembelajaran minat siswa sangat dibutuhkan untuk menumbuhkan
motivasi belajar siswa.
Minat yang timbul di dalam diri siswa akan menyebabkan siswa
melakukan perubahan tingkah laku seperti aktif dalam mengikuti proses
pembelajaran. Keaktifan siswa ini merupakan salah satu prinsip utama dalam
proses pembelajaran. Belajar adalah berbuat, oleh karena itu tidak ada belajar
tanpa aktivitas. Hal ini dikarenakan pengalaman belajar hanya dapat diperoleh jika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
siswa aktif berinteraksi dengan lingkungannya. Partisipasi aktif siswa sangat
berpengaruh pada proses perkembangan berpikir, emosi, dan sosial. Keterlibatan
siswa dalam belajar membuat siswa secara aktif terlibat dalam proses
pembelajaran dan mengambil keputusan. Selain itu, keaktifan siswa penting dalam
proses pembelajaran sebab pengetahuan, keterampilan, dan sikap tidak dapat
ditransfer begitu saja tetapi diolah sendiri oleh siswa terlebih dahulu. Oleh sebab
itu, keaktifan siswa dalam pembelajaran sangat menentukan bagi keberhasilan
pencapaian tujuan pembelajaran dan kualitas pembelajaran. Sedangkan keaktifan
siswa hanya bisa dimungkinkan jika siswa diberi kesempatan untuk berpartisipasi
atau terlibat dalam proses pembelajaran. Agar siswa terlibat aktif dalam proses
pembelajaran, maka diperlukan berbagai upaya dari guru untuk dapat
membangkitkan keaktifan siswa. Guru perlu menciptakan kondisi yang
memungkinkan terjadinya proses interaksi yang baik dengan siswa, agar mereka
dapat melakukan berbagai aktivitas belajar dengan efektif. Upaya dalam
mengembangkan keaktifan siswa dalam pembelajaran dapat diwujudkan melalui
penggunaan
berbagai
macam
variasi
model
pembelajaran
dan
media
pembelajaran. Akan tetapi, pengajaran di SMP Kanisius Kalasan masih terpusat
pada guru, dimana siswa tidak berperan aktif dalam kegiatan di kelas sehingga
dalam pembelajaran tidak timbul minat belajar siswa. Oleh karena itulah,
diperlukan suatu tipe pembelajaran yang tepat, guna meningkatkan minat belajar
siswa di SMP Kanisius Kalasan.
Dari permasalahan tersebut peneliti ingin memperbaiki permasalahan
pembelajaran IPA khususnya Biologi pada materi sistem peredaran darah manusia
dengan menerapkan suatu tipe pembelajaran yang inovatif. Sejauh ini, ada
beberapa model pengajaran yang telah digunakan dibeberapa sekolah, salah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
satunya adalah model pembelajaran kooperatif, dimana pada model pengajaran ini
para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang saling bekerja sama satu
dengan yang lainnya dalam mempelajari materi pelajaran, sehingga suasana kelas
lebih aktif. Dalam model pembelajaran kooperatif terdapat tiga tipe yang dapat
diadaptasikan pada sebagian besar mata pelajaran dan tingkat kelas, yaitu Student
Team-Achievement Division (STAD) (Pembagian Pencapaian Tim Siswa), Team
Games Tournament (Turnamen Game Tim), dan Jigsaw II (Teka-Teki II).
Salah satu tipe pembelajaran yang dapat membantu meningkatkan hasil
belajar dan minat siswa adalah TGT. TGT merupakan suatu inovasi baru dalam
tipe pembelajaran yang penggunaannya dilandasi dari hasil belajar dan minat
siswa yang tidak meningkat sewaktu menggunakan tipe-tipe pembelajaran
sebelumnya. Penggunaan TGT juga dikarenakan tingkat kesulitan materi sistem
peredaran darah manusia cukup tinggi. Sistem peredaran darah manusia itu sendiri
tidak dapat diamati secara langsung oleh siswa, sehingga dalam memahami materi
dibutuhkan kerjasama antar siswa untuk saling mendukung satu sama lain.
Kerjasama antar siswa dapat dibentuk dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT dengan membentuk kelompok-kelompok belajar dan setiap
siswa bertanggung jawab akan pemahaman teman dalam satu kelompoknya.
Sehingga materi yang memiliki tingkat kesulitan cukup tinggi dapat dipahami
oleh siswa dengan mudah dalam diskusi kelompok. Hal ini diperkuat dengan
pernyataan Soetomo (1993:150) yang menjelaskan kegunaan metode diskusi yaitu
memberi kesempatan kepada siswa untuk menyalurkan kemampuannya masingmasing termasuk kemampuan mengemukakan ide-ide baru, membantu siswa
untuk dapat menilai kemampuan dirinya, teman-temannya dan juga melalui
diskusi siswa dapat dilatih menghargai pendapat teman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Selain itu, keunggulan teknik pembelajaran tipe TGT dibandingan dengan
tipe pembelajaran kooperatif lainnya adalah TGT memberikan kesempatan kepada
guru untuk menggunakan kompetisi dalam suasana yang konstruktif positif.
Teknik pembelajaran tipe TGT akan membentuk pola pikir setiap siswa untuk
saling membangun dalam tim dan saling memberikan kepercayaan pada anggota
tim saat bermain dalam turnament. Dengan kepercayaan yang didapatkan dari
anggota tim maka anggota tim akan berusaha melakukan yang terbaik agar tim
mereka menjadi yang terbaik. Turnament dalam TGT akan memberikan warna
positif di dalam kelas karena kesenangan para siswa terhadap permainan sehingga
akan tercipta minat belajar dan keaktifan siswa. Dalam pembelajaran guru
bertindak sebagai wasit memiliki tugas untuk menyelesaikan permasalahan yang
terjadi di dalam kelas. Iklim kelas yang terbentuk pada saat proses pembelajaran
akan mendukung siswa agar lebih termotivasi untuk belajar karena mereka berada
pada lingkungan kompetisi positif dan dituntut untuk menjadi yang terbaik serta
memberikan yang terbaik untuk timnya. Siswa juga akan merasa nyaman saat
proses pembelajaran berlangsung dan keaktifan siswa akan semakin meningkat.
Hal ini ditinjau dari terbentuknya interaksi antar siswa yang semakin meningkat
dengan kegiatan tim dan turnament. Interaksi siswa dengan guru juga akan
meningkat, karena guru bertindak sebagai wasit dan siswa dapat bertanya setiap
waktu. Sedangkan dalam pengaturan susunan tempat duduk disesuaikan dengan
kebutuhan untuk kegiatan kelompok dan kegiatan turnament. Pengaturan susunan
tempat duduk yang berkelompok akan membuat siswa lebih interaktif dalam
berdiskusi dengan siswa yang lainnya dan pada saat turnament diubah lagi agar
siswa tidak jenuh dan memudahkan siswa untuk melakukan mobilitas. Dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
kondisi yang seperti ini maka TGT dapat meningkatkan minat siswa dalam
mendalami materi sistem peredaran manusia.
Sedangkan pengertian TGT (Team Games Tournament) secara umum
merupakan salah satu tipe pembelajaran yang termasuk dalam model
pembelajaran kooperatif, dimana tipe TGT ini membagi siswa dalam kelompokkelompok belajar dengan beranggotakan 5 sampai 6 orang yang memiliki
kemampuan, jenis kelamin, asal daerah yang berbeda. Sehingga ketika guru
memberikan tugas maka setiap anggota kelompok mempunyai tanggung jawab
masing-masing untuk menyelesaikan tugas tersebut. Selain itu, ketika ada anggota
kelompok yang tidak mengerti dengan tugas yang diberikan, maka anggota
kelompok lainnya dapat membantu menjelaskannya.
Menurut Slavin (dalam Gora dan Sunarto, 2010:61) pembelajaran
kooperatif tipe TGT terdiri dari 5 langkah tahapan yaitu : tahap penyajian kelas
(class precentation), belajar dalam kelompok (teams), permainan (games),
pertandingan (tournament) dan perhargaan kelompok (team recognition). Dimana,
ciri-ciri tipe TGT ini adalah :
1. siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil
2. games tournament
3. penghargaan kelompok
Oleh sebab itu, tipe pembelajaran ini diharapkan mampu meningkatkan
minat siswa akan mata pelajaran IPA khususnya Biologi. Karena dengan diadakan
semacam turnamen di dalam kelas yang dimana pemenang turnamen ini akan
diberikan suatu penghargaan, maka siswa akan terpacu untuk menjadi yang
terbaik. Persaingan sehat seperti ini jelas akan menimbulkan minat belajar dan
keaktifan serta kesadaran siswa untuk melakukan interaksi di dalam kelas dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
untuk mencari sumber-sumber pelajaran di luar kelas yang akan menunjang
kemampuan mereka sehingga mereka dapat mengungguli kelompok lainnya.
Secara tidak langsung proses ini dapat menambah ilmu pengetahuan bagi mereka
sendiri.
Dengan meningkatnya minat belajar dan keaktifan siswa, siswa juga akan
semakin kritis guna menghadapi suatu permasalahan yang timbul dari mata
pelajaran IPA khususnya pelajaran Biologi yang sedang mereka pelajari.
Pertanyaan-pertanyaan yang timbul dari siswa akan meningkatkan kemampuan
siswa dalam memahami materi dengan mencari jawaban yang tepat, dan
pertanyaan ini tidak hanya dapat dijawab oleh guru mata pelajaran IPA khususnya
Biologi, namun juga dapat dijawab oleh teman kelompok mereka atau anggota
kelompok lainnya yang akan menimbulkan komunikasi yang tidak hanya satu
arah antara guru dengan siswa, namun juga memunculkan komunikasi 3 arah
yaitu, antara guru dengan siswa, siswa dengan guru, dan siswa dengan siswa.
Dengan hal ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa dimana hasil belajar siswa
dapat dijadikan suatu patokan dalam mengukur berhasil atau tidaknya
pembelajaran yang diterapkan di kelas. Berdasarkan latar belakang di atas, maka
peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) untuk
Meningkatkan Hasil Belajar dan Minat Siswa Kelas VIII A SMP Kanisius
Kalasan Pada Materi Sistem Peredaran Darah Manusia.
B. Rumusan Masalah
Apakah melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games
tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar dan minat siswa kelas VIII A
SMP Kanisius Kalasan pada materi sistem peredaran darah manusia?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
C. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini mencakup mata pelajaran IPA khususnya
Biologi dengan Standar Kompetensi 1. Memahami berbagai sistem dalam
kehidupan manusia dan Kompetensi Dasar 1.6 Mendeskripsikan sistem peredaran
darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan. Batasan ruang lingkup
dan fokus masalah yang diteliti pada penelitian ini adalah hasil belajar siswa yang
dibatasi pada aspek kognitif tingkatan C1 dan C2 dan minat siswa dari hasil proses
belajar mengajar Biologi siswa kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan tahun ajaran
2012/2013 pada pokok bahasan sistem peredaran darah manusia dengan
mengunakan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament (TGT).
Dalam hal ini, minat siswa sebagai kovariat yang mempengaruhi hasil belajar IPA
khususnya Biologi.
D. Hipotesa
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament (TGT)
dapat meningkatkan hasil belajar dan minat siswa kelas VIII A SMP Kanisius
Kalasan pada materi sistem peredaran darah manusia.
E. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini meliputi hasil belajar (hasil posttest)
dan minat.
Tabel 1. Indikator Keberhasilan
Indikator
Awal
Target
Skor rata-rata kelas
49.79
71
% ketercapaian KKM
17.24% dan 12,5 %
75%
Minat
Belum terukur
75% siswa berminat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
F. Tujuan Penelitian
Penelitian ini secara khusus bertujuan untuk :
1. menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT),
2. meningkatkan hasil belajar dan minat siswa kelas VIII A SMP Kanisius
Kalasan pada materi sistem peredaran darah manusia dengan menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT).
G. Manfaat Penelitian :
Manfaat dari penelitian ini secara khusus bagi :
1. peneliti
-
menerapkan ilmu pengetahuan yang didapatkan untuk proses
pembelajaran di kelas secara langsung
-
mengetahui perbandingan hasil belajar dan minat siswa sebelum
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games
Tournament dengan sesudah menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Team Games Tournament
2. guru/sekolah
-
melalui hasil penelitian ini diharapkan guru SMP memiliki
pengetahuan tentang teori model pembelajaran kooperatif tipe Team
Games Tournament sebagai salah satu bentuk inovasi pembelajaran di
SMP
-
hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan guru
mengenai pengajaran dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
- sebagai bahan acuan dan masukan bagi penelitian selanjutnya dalam
upaya meningkatkan pengembangan alternatif pembelajaran IPA
khususnya Biologi di sekolah menengah pertama
3. siswa
-
meningkatkan pemahaman/hasil belajar siswa dalam materi sistem
peredaran darah manusia.
-
meningkatkan minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran
khususnya pembelajaran Biologi materi sistem peredaran darah
manusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar
Belajar adalah suatu proses dan aktivitas yang selalu dilakukan dan
dialami manusia sejak manusia di dalam kandungan, buaian, tumbuh berkembang
dari anak-anak, remaja sehingga menjadi dewasa, sampai ke liang lahat, sesuai
dengan prinsip pembelajaran sepanjang hayat (Suyono, 2011:1). Oleh karena
itulah, belajar merupakan suatu hak setiap manusia yang harus dipenuhi dengan
kualitas yang baik demi menghasilkan manusia yang baik pula. Dari belajar inilah
manusia mampu menguasai banyak hal demi kepentingannya sendiri maupun
kepentingan kelompok manusia.
Morgan (dalam Mulyati, 2005:3) memaparkan kesamaan pendapat para
ahli psikologi bahwa belajar yang merupakan proses mental dalam memahami
tingkah laku manusia, menyangkut beberapa faktor, yaitu asosiasi, motivasi,
variabilitas, kebiasaan, kepekaan, pencetakan dan hambatan. Sedangkan Mulyati
(2005:5) menyimpulkan bahwa belajar merupakan suatu usaha sadar individu
untuk mencapai tujuan peningkatan diri atau perubahan diri melalui latihanlatihan dan pengulangan-pengulangan dan perubahan yang terjadi bukan karena
peristiwa kebetulan.
Hamalik (2007:45) juga menjelaskan bahwa belajar meliputi tidak hanya
mata pelajaran, tetapi juga penguasaan, kebiasaan, persepsi, kesenangan, minat,
penyesuaian sosial, bermacam-macam keterampilan, dan cita-cita. Belajar
mengandung pengertian terjadinya perubahan dari persepsi dan perilaku, termasuk
juga perbaikan perilaku. Hilgard dan Brower (dalam Hamalik 2007:45)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
mendefinisikan belajar sebagai perubahan dalam perbuatan melalui aktivitas,
praktek, dan pengalaman.
Berdasarkan dari beberapa pendapat para ahli di atas, peneliti dapat
menyimpulkan belajar adalah suatu kegiatan yang akan membentuk terjadinya
perubahan pada diri individu dan merupakan suatu hak setiap manusia. Akan
tetapi, kegiatan belajar antar individu cenderung menghasilkan aktivitas belajar
yang tidak sama. Perbedaan inilah yang menyebabkan perbedaan tingkah laku
belajar di kalangan siswa. Sehingga menimbulkan kesulitan belajar. Hal ini
dikarenakan masing-masing individu memiliki kesulitan belajar yang berbedabeda.
Menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (1991:75-88) faktor-faktor
penyebab kesulitan belajar dapat digolongkan dalam dua golongan, yaitu :
1. faktor intern (faktor dari dalam diri manusia itu sendiri), meliputi :
a. sebab yang bersifat fisik
1) karena sakit, sehingga menyebabkan saraf sensoris dan motorisnya
lemah dan mengakibatkan rangsangan yang diterima melalui inderanya
tidak dapat diteruskan ke otak,
2) karena kurang sehat yang menyebabkan mudah capek, mengantuk,
pusing, daya konsentrasi hilang, kurang semangat, pikiran terganggu
dan mengakibatkan penerimaan dan respon pelajaran berkurang, saraf
otak tidak mampu bekerja secara optimal memproses, mengelola,
menginterprestasi
inderanya,
dan
mengorganisir
bahan
pelajaran
melalui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
3) cacat tubuh yang dibedakan cacat tubuh ringan (seperti kurang
pendengaran, kurang penglihatan, gangguan psikomotor) dan cacat
tubuh tetap (seperti buta, tuli, bisu, hilang tangan dan kakinya).
b. sebab kesulitan belajar karena rohani
1) intelegensi, seorang anak mampu menyelesaikan persoalan dan kegiatan
belajar yang berdasarkan IQ nya,
2) bakat, berupa potensi/kecakapan dasar yang dibawa sejak lahir,
3) minat, tidak adanya minat seseorang anak terhadap suatu pelajaran akan
menimbulkan kesulitan belajar,
4) motivasi, berperan sebagai faktor inner (batin) berfungsi menimbulkan,
mendasari, mengarahkan perbuatan belajar,
5) faktor kesehatan mental, kesehatan mental dan ketenangan emosi akan
menimbulkan hasil belajar yang baik,
6) tipe-tipe khusus seorang pelajar, tipe belajar anak berbeda-beda adanya
yang memiliki tipe visual, motoris, maupun campuran.
2. faktor ekstern (faktor dari luar manusia), meliputi :
a. faktor orang tua yang terdiri dari :
1) cara mendidik anak,
2) hubungan orang tua dan anak,
3) contoh/bimbingan dari orang tua,
4) suasana rumah/keluarga,
5) keadaan ekonomi keluarga.
b. faktor sekolah
1) faktor guru, meliputi guru tidak kualified, hubungan guru dan murid
kurang baik, guru-guru menuntut standar pelajaran di atas kemampuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
anak, guru tidak memiliki kecakapan dalam usaha diagnosis kesulitan
belajar, dan metode mengajar guru yang dapat menimbulkan kesulitan
belajar,
2) faktor alat, ketersediaan alat yang tidak lengkap membuat penyajian
pelajaran yang tidak baik,
3) kondisi gedung,
4) kurikulum,
5) waktu sekolah dan disiplin yang kurang.
c. faktor media massa dan lingkungan sosial
1) faktor media massa, meliputi bioskop, TV, surat kabar, buku komik
yang
akan menghambat belajar
apabila
anak terlalu
banyak
menggunakan waktu untuk itu sehingga lupa akan tugas belajar,
2) lingkungan sosial, berupa teman bergaul (teman bergaul memiliki
pengaruh yang besar. Apabila anak suka bergaul dengan mereka yang
tidak sekolah, maka anak tersebut akan malas belajar sebab cara hidup
anak yang bersekolah dan tidak bersekolah berlainan), lingkungan
tetangga (corak kehidupan tetangga akan mempengaruhi anak-anak
sehingga dapat menyebabkan ada atau tidaknya motivasi anak untuk
belajar), dan aktivitas dalam masyarakat (terlalu banyak berorganisasi,
dan kursus bermacam-macam akan menyebabkan belajar anak menjadi
terbengkalai).
B. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu pengetahuan alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang
alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan
pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat
menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam
sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam
kehidupan sehari-hari (Depdiknas, 2006: 5). Hakikat IPA meliputi empat unsur
utama yaitu sikap, proses, produk, dan aplikasi. Keempat unsur itu merupakan ciri
IPA yang utuh yang sebenarnya tidak dapat dipisahkan satu sama lain (Depdiknas,
2006: 6). Dalam pembelajaran IPA, keempat unsur tersebut harus bersinergi untuk
mempersiapkan generasi yang menyadari pentingnya IPA dan teknologi sehingga
bisa berpikir logis, kritis, kreatif, serta dapat berargumentasi secara benar. Ilmu
pengetahuan alam merupakan pengetahuan ilmiah, yaitu pengetahuan yang telah
mengalami uji kebenaran melalui metode ilmiah, dengan ciri: objektif, metodik,
sistematis, universal, dan tentatif. Ilmu pengetahuan alam merupakan ilmu yang
pokok bahasannya adalah alam dan segala isinya (Pusat Kurikulum, Balitbang
Depdiknas).
Proses pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman
langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami
alam sekitar secara ilmiah. IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk
memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat
diidentifikasi. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak
berdampak buruk terhadap lingkungan. Pembelajaran IPA sebaiknya diarahkan
dengan ciri-ciri sains yang ilmiah agar dapat menumbuhkan kemampuan berpikir,
bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting
kecakapan hidup. Karena melalui pembelajaran IPA terpadu, diharapkan peserta
didik dapat membangun pengetahuannya melalui cara kerja ilmiah, bekerja sama
dalam kelompok, belajar berinteraksi dan berkomunikasi, serta bersikap ilmiah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Oleh karena itu, pembelajaran IPA di SMP/MTs menekankan pada pemberian
pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan
keterampilan proses dan sikap ilmiah. Hal ini dikarenakan pembelajaran IPA
memiliki tujuan yang berupa meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran,
meningkatkan minat dan motivasi, serta beberapa kompetensi dasar dapat dicapai
sekaligus.
Ilmu pengetahuan alam didefinisikan sebagai pengetahuan yang diperoleh
melalui pengumpulan data dengan eksperimen, pengamatan, dan deduksi untuk
menghasilkan suatu penjelasan tentang sebuah gejala yang dapat dipercaya. Ada
tiga kemampuan dalam IPA yaitu: (1) kemampuan untuk mengetahui apa yang
diamati, (2) kemampuan untuk memprediksi apa yang belum diamati, dan
kemampuan untuk menguji tindak lanjut hasil eksperimen, (3) dikembangkannya
sikap ilmiah. Kegiatan pembelajaran IPA mencakup pengembangan kemampuan
dalam
mengajukan
pertanyaan,
mencari
jawaban,
memahami
jawaban,
menyempurnakan jawaban tentang “apa”, “mengapa”, dan “bagaimana” tentang
gejala alam maupun karakteristik alam sekitar melalui cara-cara sistematis yang
akan diterapkan dalam lingkungan dan teknologi.
Kegiatan tersebut dikenal
dengan kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode ilmiah. Metode ilmiah
dalam mempelajari IPA itu sendiri telah diperkenalkan sejak abad ke-16 (Galileo
Galilei dan Francis Bacon) yang meliputi mengidentifikasi masalah, menyusun
hipotesa, memprediksi konsekuensi dari hipotesis, melakukan eksperimen untuk
menguji prediksi, dan merumuskan hukum umum yang sederhana yang
diorganisasikan dari hipotesis, prediksi, dan eksperimen. Keterampilan dalam
mencari tahu atau berbuat tersebut dinamakan dengan keterampilan proses
penyelidikan atau “enquiry skills” yang meliputi mengamati, mengukur,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
menggolongkan, mengajukan pertanyaan, menyusun hipotesis, merencanakan
eksperimen untuk menjawab pertanyaan, mengklasifikasikan,
mengolah, dan
menganalisis data, menerapkan ide pada situasi baru, menggunakan peralatan
sederhana serta mengkomunikasikan informasi dalam berbagai cara, yaitu dengan
gambar,
lisan,
tulisan,
dan
sebagainya.
Melalui
keterampilan
proses
dikembangkan sikap dan nilai yang meliputi rasa ingin tahu, jujur, sabar, terbuka,
tidak percaya tahyul, kritis, tekun, ulet, cermat, disiplin, peduli terhadap
lingkungan, memperhatikan keselamatan kerja, dan bekerja sama dengan orang
lain. (Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas).
C. Hasil Belajar
Hasil belajar atau achievement merupakan realisasi atau pemekaran dari
kecakapan-kecakapan potensial
atau
kapasitas
yang
dimiliki seseorang.
Penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat dilihat dari perilakunya, baik
perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan berpikir maupun
keterampilan motorik. Hampir sebagian besar dari kegiatan atau perilaku yang
diperlihatkan seseorang merupakan hasil belajar. (Sukmadinata, 2009:102-103)
Sedangkan Sudjana (2010:22) berpendapat bahwa hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman
belajarnya.
Horward Kingsley membagi tiga macam hasil belajar, yakni (a)
keterampilan dan kebiasaan, (b) pengetahuan dan pengertian, (c) sikap dan citacita. Masing-masing jenis hasil belajar dapat diisi dengan bahan yang telah
ditetapkan dalam kurikulum. Sedangkan Gagne membagi lima kategori hasil
belajar, yakni (a) informasi verbal, (b) keterampilan intelektual, (c) strategi
kognitif, (d) sikap, dan (e) keterampilan motoris. (Sudjana, 2010:22)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan hasil belajar
adalah kemampuan yang dimiliki siswa dari proses belajar yang dapat dilihat dari
perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan
berpikir maupun keterampilan motorik. Hasil belajar yang diperoleh ini akan
ditindak lanjuti dengan evaluasi hasil belajar.
Evaluasi terhadap hasil belajar peserta didik ini mencakup: (a) evaluasi
mengenai tingkat peguasaan peserta didik terhadap tujuan-tujuan khusus yang
ingin dicapai dalam unit-unit program pengajaran yang bersifat terbatas, (b)
evaluasi mengenai tingkat pencapaian peserta didik terhadap tujuan-tujuan umum
pengajaran (Sudijono, 2011:30).
Menurut Sanjaya (2010:244-245) evaluasi memiliki beberapa fungsi,
yaitu:
a. evaluasi merupakan alat penting sebagai umpan balik bagi siswa. Melalui
evaluasi siswa mendapatkan informasi tentang efektivitas pembelajaran yang
dilakukan. Dari hasil evaluasi siswa dapat menentukan harus bagaimana
proses pembelajaran yang perlu dilakukannya,
b. evaluasi merupakan alat yang penting untuk mengetahui bagaimana
ketercapaian siswa dalam menguasai tujuan yang telah ditentukan. Siswa
menjadi tahu bagian mana yang perlu dipelajari lagi dan bagian mana yang
tidak perlu,
c. evaluasi dapat memberikan informasi untuk mengembangkan program
kurikulum. Informasi ini sangat dibutuhkan baik untuk guru maupun untuk
para
pengembang
selanjutnya,
kurikulum,
khususnya
untuk
perbaikan
program
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
d. informasi dari hasil evaluasi dapat digunakan oleh siswa secara individual
dalam mengambil keputusan, khususnya untuk menentukan masa depan
sehubungan dengan pemilihan bidang pekerjaan serta pengembangan karier,
e. evaluasi berguna untuk para pengembang kurikulum, khususnya dalam
menentukan kejelasan tujuan khusus yang ingin dicapai,
f. evaluasi berfungsi sebagai umpan balik untuk semua pihak yang
berkepentingan dalam pendidikan di sekolah. Melalui evaluasi dapat
dijadikan bahan informasi tentang efektivitas program sekolah.
D. Minat
Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk
melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Bila mereka
melihat bahwa sesuatu akan menguntungkan, maka mereka merasa berminat. Ini
kemudian mendatangkan kepuasan. Bila kepuasan berkurang minat pun berkurang
(Elizabeth B. Hurlock, 1989). Sedangkan Surya (2004:71-72) berpendapat bahwa
minat yaitu seberapa besar individu merasa suka atau tidak suka kepada suatu
rangsangan. Sesuatu yang diminati akan lebih menarik perhatian.
Slameto (2010: 180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa
keterikatan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Minat pada
dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan
sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar
minat.
Winkel
(2012:212)
berpendapat
bahwa
minat
diartikan
sebagai
kecenderungan subyek yang menetap, untuk merasa tertarik pada bidang studi
atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang mempelajari materi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Dari beberapa pendapat para ahli di atas, peneliti dapat menyimpulkan
bahwa minat adalah suatu rasa ketertarikan atau ketidak tertarikan, rasa suka atau
tidak suka, dan rasa senang atau tidak senang terhadap mata pelajaran atau proses
pembelajaran tertentu yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Rasa tidak tertarik,
tidak suka dan tidak senang akan menghambat dalam belajar, karena tidak
menumbuhkan sikap positif dan tidak menunjang minat belajar. Sedangkan
apabila siswa merasa tertarik, suka dan senang akan menumbuhkan sikap positif
yang menunjang minat siswa dalam pembelajaran. Sehingga antara minat dan
perasaan senang memiliki hubungan timbal balik. Oleh sebab itu, minat sangat
berperan dalam pembelajaran. Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu
tindakan atau perilaku yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal
daripada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu
aktivitas ataupun pernyataan. Minat yang dimiliki siswa ini akan bermanfaat
dalam mempelajari berbagai hal yang berhubungan dengan pembelajaran. Hal ini
diperkuat oleh Hamalik (2007:182) yang menjelaskan minat khusus yang dimiliki
oleh siswa berdaya guna untuk mempelajari hal-hal lainnya.
Siswa yang memiliki minat terhadap subyek tertentu cenderung untuk
memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subjek tersebut. Dengan
memberikan perhatian yang lebih tersebut menunjukkan siswa memiliki minat
yang tinggi. Sehingga semakin tinggi minat siswa semakin tinggi pula motivasi
yang dirasakan siswa. Hal ini didukung oleh pendapat Surya (2004:67) bahwa
minat dapat diartikan sebagai rasa senang atau tidak senang dalam menghadapi
suatu obyek. Prinsip dasarnya ialah bahwa motivasi seseorang cenderung akan
meningkat apabila yang bersangkutan memiliki minat yang besar dalam
melakukan tindakannya. Dalam hubungan ini motivasi dapat dilakukan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
jalan menimbulkan atau mengembangkan minat siswa dalam melakukan kegiatan
belajarnya. Pernyataan ini juga diperkuat oleh Djiwandono (2008:365) bahwa
minat belajar siswa ini akan berhubungan dengan motivasi belajar siswa. Karena
salah satu cara yang kelihatan logis untuk memotivasi siswa selama pelajaran
adalah menghubungkan pengalaman belajar dengan minat siswa. Minat siswa
dapat merupakan bagian dari metode mengajar.
E. Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran
dimana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang berjumlah 4-6
orang secara kolaboratif dan saling bekerja sama dalam mempelajari materi
pelajaran sehingga dapat merangsang motivasi antar siswa untuk belajar.
Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan sistem pengajaran
yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesama
siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur (Tukiran Taniredja, Efi Miftah Faridli
dan Sri Harimianto, 2011:55). Dalam kelas kooperatif, para siswa diharapkan
dapat saling membantu, saling mendiskusikan dan berargumentasi, untuk
mengasah pengetahuan dan menutup kesenjangan dalam pemahaman masingmasing, sehingga memungkinkan terjadinya interaksi secara terbuka dan
hubungan yang bersifat interdepedensi efektif di antara anggota kelompok. Model
pembelajaran kooperatif ini juga dapat membuat siswa lebih aktif dalam kegiatan
pembelajaran di kelas, sehingga suasana kelas lebih hidup dibandingkan dengan
model lainnya seperti ceramah yang sampai sekarang masih banyak dipakai oleh
kebanyakan guru.
Ada banyak alasan yang membuat pembelajaran kooperatif memasuki
jalur utama praktik pendidikan. Salah satunya adalah berdasarkan penelitian dasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
yang mendukung penggunaan pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan
pencapaian prestasi para siswa, dan juga akibat-akibat positif lainnya yang dapat
mengembangkan hubungan antar kelompok, penerimaan terhadap teman sekelas
yang lemah dalam bidang akademik, dan meningkatkan rasa harga diri. Alasan
lainnya adalah tumbuhnya kesadaran bahwa siswa perlu belajar dan berpikir,
menyelesaikan masalah, dan mengintegrasikan serta mengaplikasikan kemampuan
dan pengetahuan mereka, dan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan sarana
yang sangat baik untuk mencapai hal-hal semacam itu (Slavin, 2005:4).
Pelaksanaan prosedur model pembelajaran kooperatif dengan benar-benar akan
memungkinkan pendidik mengelola kelas dengan lebih efektif.
Pembelajaran kooperatif dapat berjalan dengan baik dan dapat
diaplikasikan untuk semua jenis kelas, termasuk kelas-kelas yang khusus anakanak berbakat, kelas pendidikan khusus, dan bahkan untuk kelas dengan tingkat
kecerdasan “rata-rata”, dan khususnya sangat diperlukan dalam kelas heterogen
dengan berbagai tingkat kemampuan. Pembelajaran kooperatif dapat membantu
membuat perbedaan menjadi bahan pembelajaran dan bukan menjadi suatu
masalah. Hal ini dikarenakan sekolah bergerak dari sistem pengelompokan
berdasarkan kemampuan siswa menuju pengelompokan yang lebih heterogen
sehingga pembelajaran kooperatif menjadi semakin lebih penting. Lebih jauh lagi,
pembelajaran
kooperatif
memiliki
kelebihan
yang
sangat
besar
untuk
mengembangkan hubungan antara siswa dari latar belakang etnik yang berbeda
dan antara siswa-siswa pendidikan khusus terbelakang secara akademik dengan
teman sekelas mereka, ini jelas melengkapi alasan pentingnya untuk
menggunakan pembelajaran kooperatif dalam kelas-kelas mereka (Slavin,
2005:5).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Model pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri: 1) untuk menuntaskan
materi belajarnya, siswa belajar dalam kelompok secara kooperatif, 2) kelompok
dibentuk dari siswa-siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah,
3) jika dalam kelas terdapat siswa-siswa yang terdiri dari beberapa ras, suku,
budaya, jenis kelamin yang berbeda, maka diupayakan agar dalam tiap kelompok
terdiri dari ras, suku, budaya, jenis kelamin yang berbeda pula, dan 4)
penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok daripada perorangan
(Tukiran Taniredja, Efi Miftah Faridli dan Sri Harimianto, 2011:56-57).
Model pembelajaran kooperatif bertujuan untuk memberikan para siswa
pengetahuan, konsep, kemampuan dan pemahaman yang dibutuhkan serta
menciptakan situasi dimana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi
oleh keberhasilan kelompok. Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk
mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting. Menurut Depdiknas
tujuan pertama pembelajaran kooperatif, yaitu meningkatkan hasil akademik,
dengan meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademiknya. Siswa yang
lebih mampu akan menjadi narasumber bagi siswa yang kurang mampu, yang
memiliki orientasi dan bahasa yang sama. Sedangkan tujuan yang kedua,
pembelajaran kooperatif memberi peluang agar siswa dapat menerima temantemannya yang mempunyai berbagai perbedaan latar belakang. Perbedaan tersebut
antara lain perbedaan suku, agama, kemampuan akademik, dan tingkat sosial.
Tujuan penting ketiga dari pembelajaran kooperatif ialah untuk mengembangkan
keterampilan sosial siswa. Keterampilan sosial yang dimaksud antara lain, berbagi
tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, memancing teman untuk
bertanya, mau menjelaskan ide atau pendapat, bekerja dalam kelompok dan
sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Inti dari pembelajaran kooperatif adalah para siswa akan duduk bersama
dalam kelompok yang beranggotakan 4-6 orang untuk menguasai materi yang
disampaikan oleh guru. Kerjasama yang dilakukan di dalam kelompok kooperatif
dapat meningkatkan pemahaman dan minat belajar dibandingkan dengan siswa
yang diatur dalam kelas tradisional. Hal ini didukung dengan teori kognitif dan
teori motivasi. Teori kognitif menekankan pada pengaruh dari kerja sama itu
sendiri sedangkan teori motivasi memfokuskan pada penghargaan atau struktur
tujuan dimana para siswa bekerja.
F. Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT)
TGT adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan
siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang
siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin dan suku kata atau ras yang
berbeda. Guru menyajikan materi dan siswa bekerja dalam kelompok mereka
masing-masing. Dalam kerja kelompok guru memberikan LKS kepada setiap
kelompok. Tugas yang diberikan dikerjakan bersama-sama dengan anggota
kelompoknya. Apabila ada dari anggota kelompok yang tidak mengerti dengan
tugas yang diberikan, maka anggota kelompok yang lain bertanggung jawab untuk
memberikan jawaban atau menjelaskannya, sebelum mengajukan pertanyaan
tersebut kepada guru.
Akhirnya untuk memastikan bahwa seluruh anggota kelompok telah
menguasai pelajaran, maka seluruh siswa akan diberikan permainan akademik.
Dalam permainan akademik siswa akan dibagi dalam meja-meja turnamen,
dimana setiap meja turnamen terdiri dari 5 sampai 6 orang yang merupakan wakil
dari kelompoknya masing-masing. Dalam setiap meja permainan diusahakan agar
tidak ada peserta yang berasal dari kelompok yang sama. Siswa dikelompokkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
dalam satu meja turnamen secara homogen dari segi kemampuan akademik,
artinya dalam satu meja turnamen kemampuan setiap peserta diusahakan agar
setara. Hal ini dapat ditentukan dengan melihat nilai yang mereka peroleh pada
saat pretest. Skor yang diperoleh setiap peserta dalam permainan akademik dicatat
pada lembar pencatat skor. Skor kelompok diperoleh dengan menjumlahkan skorskor yang diperoleh anggota suatu kelompok, kemudian dibagi banyaknya
anggota kelompok tersebut. Skor kelompok ini digunakan untuk memberikan
penghargaan tim berupa sertifikat dengan mencantumkan predikat tertentu.
Menurut Slavin pembelajaran kooperatif tipe TGT terdiri dari 5 langkah
tahapan yaitu : tahap penyajian kelas (class precentation), belajar dalam
kelompok
(teams),
permainan
(games),
pertandingan (tournament), dan
perhargaan kelompok (team recognition). Berdasarkan apa yang diungkapkan
oleh Slavin, maka model pembelajaran kooperatif tipe TGT memiliki ciri-ciri
sebagai berikut :
a) siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil
b) games tournament
c) penghargaan kelompok
Siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil dengan cara siswa
ditempatkan dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6
orang yang memiliki kemampuan, jenis kelamin, dan suku atau ras yang berbeda.
Dengan adanya heterogenitas anggota kelompok, diharapkan dapat memotivasi
siswa untuk saling membantu antar siswa yang berkemampuan lebih dengan siswa
yang berkemampuan kurang dalam menguasai materi pelajaran. Hal ini akan
menyebabkan tumbuhnya rasa kesadaran pada diri siswa bahwa belajar secara
kooperatif sangat menyenangkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Games tournament dalam permainan ini setiap siswa yang bersaing
merupakan wakil dari kelompoknya. Siswa yang mewakili kelompoknya, masingmasing ditempatkan dalam meja-meja turnamen. Tiap meja turnamen ditempati 5
sampai 6 orang peserta, dan diusahakan agar tidak ada peserta yang berasal dari
kelompok yang sama. Dalam setiap meja turnamen diusahakan setiap peserta
homogen. Permainan ini diawali dengan memberitahukan aturan permainan.
Setelah itu permainan dimulai dengan membagikan kartu-kartu soal untuk
bermain (kartu soal dan kunci ditaruh terbalik di atas meja sehingga soal dan
kunci tidak terbaca). Permainan pada tiap meja turnamen dilakukan dengan aturan
sebagai berikut. Pertama, setiap pemain dalam tiap meja menentukan dulu
pembaca soal dan pemain yang pertama dengan cara undian. Kemudian pemain
yang menang undian mengambil kartu undian yang berisi nomor soal dan
diberikan kepada pembaca soal. Pembaca soal akan membacakan soal sesuai
dengan nomor undian yang diambil oleh pemain. Selanjutnya soal dikerjakan
secara mandiri oleh pemain dan penantang sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan dalam soal. Setelah waktu untuk mengerjakan soal selesai, maka
pemain akan membacakan hasil pekerjaannya yang akan ditangapi oleh penantang
searah jarum jam. Setelah itu pembaca soal akan membuka kunci jawaban dan
skor hanya diberikan kepada pemain yang menjawab benar atau penantang yang
pertama kali memberikan jawaban benar. Jika semua pemain menjawab salah
maka kartu dibiarkan saja. Permainan dilanjutkan pada kartu soal berikutnya
sampai semua kartu soal habis dibacakan. Posisi pemain diputar searah jarum jam
agar setiap peserta dalam satu meja turnamen dapat berperan sebagai pembaca
soal, pemain, dan penantang. Disini permainan dapat dilakukan berkali-kali
dengan syarat bahwa setiap peserta harus mempunyai kesempatan yang sama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
sebagai pemain, penantang, dan pembaca soal. Dalam permainan ini pembaca soal
hanya bertugas untuk membaca soal dan membuka kunci jawaban, tidak boleh
ikut menjawab atau memberikan jawaban pada peserta lain. Setelah semua kartu
selesai terjawab, setiap pemain dalam satu meja menghitung jumlah kartu yang
diperoleh dan menentukan berapa poin yang diperoleh berdasarkan tabel yang
telah disediakan. Selanjutnya setiap pemain kembali kepada kelompok asalnya
dan melaporkan poin yang diperoleh berdasarkan tabel yang telah disediakan.
Ketua kelompok memasukkan poin yang diperoleh anggota kelompoknya pada
tabel yang telah disediakan, kemudian menentukan kriteria penghargaan yang
diterima oleh kelompoknya.
Penghargaan kelompok yang dilakukan dengan langkah pertama sebelum
memberikan penghargaan kelompok adalah menghitung rerata skor kelompok.
Untuk memilih rerata skor kelompok dilakukan dengan cara menjumlahkan skor
yang diperoleh oleh masing-masing anggota kelompok dibagi dengan banyaknya
anggota kelompok. Pemberian penghargaan didasarkan atas rata-rata poin yang
didapat oleh kelompok tersebut. Dimana penentuan poin yang diperoleh oleh
masing-masing anggota kelompok didasarkan pada jumlah kartu yang diperoleh
seperti ditunjukkan pada tabel berikut.
Tabel 2. Perhitungan Poin Permainan untuk Empat Pemain
Pemain dengan
Poin Bila Jumlah Kartu
Yang Diperoleh
Top Scorer
60
High Middle Scorer
40
Low Middle Scorer
30
Low Scorer
20
(Sumber : Slavin, 2005:175)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Tabel 3. Perhitungan Poin Permainan untuk Tiga Pemain
Pemain dengan Poin Bila Jumlah Kartu Yang
Diperoleh
Top scorer
60
Middle scorer
40
Low scorer
20
(Sumber : Slavin, 2005:175)
Dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ada beberapa
tahapan yang perlu ditempuh, yaitu :
a) mengajar (teach)
b) belajar kelompok (team study)
c) permainan (game tournament)
d) penghargaan kelompok (team recognition)
Mengajar (teach) dilakukan dengan cara
mempresentasikan atau
menyajikan materi, menyampaikan tujuan, tugas, atau kegiatan yang harus
dilakukan siswa, dan memberikan motivasi.
Belajar kelompok (team study) dilakukan dengan cara siswa bekerja dalam
kelompok yang terdiri atas 5 sampai 6 orang dengan kemampuan akademik, jenis
kelamin, dan ras/suku yang berbeda. Setelah guru menginformasikan materi, dan
tujuan pembelajaran, kelompok berdiskusi dengan menggunakan LKS. Dalam
kelompok terjadi diskusi untuk memecahkan masalah bersama,
saling
memberikan jawaban dan mengoreksi jika ada anggota kelompok yang salah
dalam menjawab.
Permainan (game tournament) dilakukan dengan cara permainan diikuti
oleh anggota kelompok dari masing-masing kelompok yang berbeda. Tujuan dari
permainan ini adalah untuk mengetahui apakah semua anggota kelompok telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
menguasai materi, dimana pertanyaan-pertanyaan yang diberikan berhubungan
dengan materi yang telah didiskusikan dalam kegiatan kelompok.
Penghargaan kelompok (team
recognition) dilakukan dengan cara
pemberian penghargaan (rewards) berdasarkan pada rerata poin yang diperoleh
oleh kelompok dari permainan. Lembar penghargaan dicetak dalam kertas HVS,
dimana penghargaan ini akan diberikan kepada tim yang memenuhi kategori
rerata poin sebagai berikut.
Tabel 4. Kriteria Penghargaan Kelompok
Kriteria (Rerata Kelompok)
40 sampai44
Predikat
Tim Baik
45 sampai 49
Tim Sangat Baik
50 ke atas
Tim Super
(Sumber Slavin, 2005:175)
Pada penerapan pembelajaran dengan menggunakan team games
tournament terdapat kelebihan dan kekurangannya. Kelebihan pembelajaran
kooperatif tipe TGT (team games tournament) adalah (dalam Tukiran Taniredja,
Efi Miftah Faridli dan Sri Harimianto, 2011:72-73):
a. dalam kelas kooperatif siswa memiliki kebebasan untuk berinteraksi dan
menggunakan pendapatnya;
b. rasa percaya diri siswa menjadi lebih tinggi;
c. perilaku mengganggu terhadap siswa lain menjadi lebih kecil;
d. motivasi belajar siswa bertambah;
e. pemahaman yang lebih mendalam terhadap pokok bahasan sistem
peredaran darah manusia;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
f. meningkatkan kebaikan budi, kepekaan, toleransi antara siswa dengan
siswa dan antara siswa dengan guru;
g. siswa
dapat
menelaah
sebuah
pokok
bahasan
dengan
bebas
mengaktualisasikan diri dengan seluruh potensi yang ada dalam diri siswa
tersebut dapat keluar, selain itu kerjasama antar siswa dengan guru akan
membuat interaksi belajar dalam kelas menjadi lebih hidup dan tidak
membosankan.
Kekurangan pembelajaran kooperatif tipe TGT (team games tournament) adalah
(dalam Tukiran Taniredja, Efi Miftah Faridli dan Sri Harimianto, 2011:73):
a. sering terjadi dalam kegiatan pembelajaran tidak semua siswa ikut serta
menyumbangkan pendapat;
b. kekurangan waktu untuk proses pembelajaran;
c. kemungkinan terjadinya kegaduhan bila guru tidak dapat mengelola kelas.
G. Analisis Hubungan Karakteristik Materi Sistem Peredaran Darah Manusia
dengan TGT
Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan termuat standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa mengenai materi
sistem peredaran darah manusia.
Tabel 5. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Materi Sistem Peredaran
Darah Manusia
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Memahami berbagai sistem dalam Mendeskripsikan sistem peredaran
kehidupan manusia
darah pada manusia dan hubungannya
dengan kesehatan
Ditinjau dari SK dan KD tersebut, terlihat bahwa materi sistem peredaran darah
manusia terdapat tuntutan untuk siswa dalam mendeskripsikan sistem peredaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
darah manusia yang meliputi fungsi dan proses serta mengkaitkannya dengan
kesehatan. Siswa diharapkan dapat menyebutkan organ penyusun sistem
peredaran darah, menyebutkan struktur dan fungsi jantung serta pembuluh darah,
menjelaskan kerja jantung dan mekanisme peredaran darah, menyebutkan
komponen-komponen darah, menyebutkan fungsi darah, menjelaskan golongan
darah, dan menjelaskan penyakit pada sistem peredaran darah dengan cara
mengamati alat peraga jantung, membaca buku panduan, dan melalui kegiatan
diskusi kelompok. Adanya tuntutan tersebut menunjukkan karakteristik materi
sistem peredaran darah manusia yang terdiri dari konsep-konsep yang abstrak
dengan adanya keterkaitan struktur dan fungsi. Konsep-konsep ini dikatakan
abstrak dikarenakan tidak dapat diamati secara langsung dalam kehidupan seharihari. Konsep abstrak disini antara lain mekanisme proses kerja jantung, peredaran
darah pada tubuh, proses jantung memompa darah, bagian jantung yang dapat
memompa darah ke seluruh tubuh (struktur bagian jantung seperti serambi kanan,
bilik kanan, serambi kiri dan bilik kiri), darah (susunan darah, sel darah merah, sel
darah putih, keping darah, dan golongan darah), dan kelainan darah.
Keadaan karakteristik materi sistem peredaran darah manusia yang
demikian dapat menyebabkan siswa merasa kesulitan untuk memahami konsep
dan merasa kurang berminat mengikuti pembelajaran. Oleh sebab itu, model
pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat membantu siswa memahami materi dan
menumbuhkan minat siswa. Hal ini dicapai melalui kerjasama kelompokkelompok belajar dengan cara berdiskusi dan keberhasilan siswa akan diukur
berdasarkan skor kelompok-kelompok belajar pada saat turnamen. Dalam
kegiatan TGT masing-masing siswa bertanggung jawab terhadap pemahaman
teman dalam satu kelompok dan keberhasilan timnya dalam menjawab pertanyaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
pada saat turnament. Kegiatan diskusi ini akan menjadikan siswa untuk saling
bertukar pengetahuan yang mereka miliki dan bersama-sama mencari informasi
yang menunjang pemahaman mereka. Hal ini sesuai dengan pendapat Suherman
(2001:157) yang menyatakan bahwa diskusi kelompok kecil memungkinkan siswa
berbagi informasi serta pengalaman dalam penyelesaian masalah, meningkatkan
pemahaman atas masalah penting, meningkatkan keterlibatan dalam perencanaan
dan pengambilan keputusan, mengembangkan kemampuan berpikir dan
komunikasi, dan siswa dapat membina kerjasama yang sehat serta dapat
bertanggung jawab.
Kepedulian dan tanggung jawab siswa dalam memecahkan suatu masalah
ketika berdiskusi akan meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.
Menurut Hudoyo (2001:113) metode diskusi memungkinkan siswa terlibat aktif
dalam proses belajarnya serta memberi kesempatan kepada siswa untuk berani
mengemukakan pendapat di depan umum secara sistematik mendengarkan dan
menanti giliran secara tertib, serta menanggapi pendapat teman lain secara kritis.
Sikap siswa yang aktif ketika berdiskusi dan bertanggung jawab terhadap
kelompok diskusinya menandakan bahwa di dalam diri siswa tersebut terdapat
motivasi yang mendorong siswa untuk lebih aktif ketika belajar. Motivasi yang
timbul ini bersumber pada minat siswa. Menurut Uno (2008:9) motivasi
merupakan suatu dorongan yang timbul oleh adanya rangsangan dari dalam
maupun luar sehingga seseorang berkeinginan untuk mengadakan perubahan
tingkah laku atau aktivitas tertentu yang lebih baik dari keadaan sebelumnya.
Motivasi pada dasarnya dapat membantu dalam memahami dan menjelaskan
perilaku individu, termasuk perilaku individu yang sedang belajar. Ada beberapa
peranan penting dari motivasi dalam belajar dan pembelajaran, antara lain dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
a) menentukan hal-hal yang dapat dijadikan penguat belajar, b) memperjelas
tujuan belajar, c) menentukan ragam kendali terhadap rangsangan belajar, d)
menentukan ketekunan belajar (Uno, 2008:27). Jika siswa sudah termotivasi
dalam mempelajari Biologi maka harapannya konsep-konsep Biologi akan mudah
mereka pahami untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.
Seperti yang diungkapkan Poedjiadi (2007:99) apabila apa yang dipelajari
seseorang dinilai bermanfaat, seseorang akan termotivasi untuk mempelajari lebih
lanjut untuk memperoleh pengetahuan sehingga belajar merupakan kegiatan yang
menyenangkan dan menantang.
Dengan timbulnya keaktifan dan motivasi belajar siswa menunjukkan
adanya minat siswa terhadap mata pelajaran IPA khususnya Biologi. Hal ini
disebabkan, minat merupakan salah satu faktor penting dalam pembelajaran.
Menurut Popham (dalam Mardapi, 2008: 101) siswa tidak memiliki minat pada
pelajaran tertentu sulit untuk mencapai keberhasilan secara optimal, dan siswa
yang berminat dalam suatu pelajaran diharapkan akan mencapai hasil pelajaran
yang optimal. Sementara Kasijan (1984: 351) mengungkapkan bahwa minat dapat
menunjukkan kemampuan untuk memberi stimulasi yang mendorong kita untuk
memperhatikan seseorang, sesuatu barang atau kegiatan, dan sesuatu yang dapat
memberi pengaruh yang telah distimulasi oleh kegiatan
itu sendiri. Dengan
adanya minat yang semakin besar menyebabkan siswa merasa semakin antusias
dan senang mengikuti proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat
Slameto (2010:180) yang menyatakan minat yaitu suatu rasa lebih suka dan rasa
keterkaitan pada suatu hal atau aktifitas tanpa ada yang menyuruh. Minat pada
dasarnya adalah penerimaan suatu hubungan antara diri sendiri dan sesuatu di luar
diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Selain itu, ciri-ciri di dalam kegiatan TGT adalah adanya penghargaan
kelompok pemenang turnamen. Penghargaan ini akan memacu siswa untuk
menjadi yang terbaik dengan menyalurkan kemampuannya masing-masing, saling
mengemukakan ide-ide baru, dan membantu menambah kemampuan teman-teman
dalam kelompoknya sehingga dapat mengalahkan kelompok lainnya. Adanya
keinginan untuk mendapatkan penghargaan dari guru akan menciptakan interaksi
antar anggota kelompok, siswa akan saling membantu belajar, memberi informasi,
saling mengingatkan, dan saling memberikan motivasi demi keberhasilan
kelompoknya. Menurut Nur (2005:4) penghargaan kelompok dan tanggung jawab
individual sangat penting untuk meningkatkan kemampuan dasar. Sehingga
dengan adanya peningkatan motivasi belajar maka kemampuan dasar ataupun
hasil belajar siswa dapat meningkat. Hal ini juga sesuai dengan pendapat Sanjaya
(2009:250) bahwa interaksi selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan
motivasi dan memberi rangsangan untuk berpikir.
H. Hasil Penelitian yang Relevan
Di bawah ini akan disajikan hasil penelitian yang relevan dengan
penelitian skripsi ini sebagai berikut ini.
1. Dewi Sartika (2011) dalam penelitiannya menemukan bahwa metode
pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih efektif dibanding metode
pembelajaran kooperatif tipe GI ditinjau dari masing-masing aspek yaitu
kompetensi matematika, sikap, maupun minat siswa terhadap matematika.
2. Endang Kusrini (2009) dalam penelitiannya menemukan bahwa: 1) dari uji
Scheffe terlihat bahwa pembelajaran kooperatif tipe TGT menghasilkan
prestasi belajar Bahasa Inggris yang paling baik dibandingkan dengan
pembelajaran koooperatif tipe STAD dan pembelajaran konvensional, 2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
ada perbedaan mengenai prestasi belajar Bahasa Inggris yang disebabkan
oleh perbedaan tingkat kreativitas, 3) terdapat interaksi pengaruh
mengenai prestasi belajar Bahasa Inggris yang disebabkan pembelajaran
kooperatif tipe TGT, STAD, pembelajaran konvensional dan tingkat
kreativitas.
3. Ika Puspita (2011) dalam penelitiannya menemukan bahwa pembelajaran
kooperatif tipe TGT dan pembelajaran kooperatif tipe Make a math efektif
ditinjau dari prestasi belajar matematika, sikap dan minat siswa terhadap
matematika SD.
4. Puji Astuti (2010) dalam penelitiannya menemukan bahwa 1) ada
perbedaan pengaruh antara penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
TGT dengan metode ceramah terhadap hasil belajar Fisika siswa, 2) TGT
memiliki pengaruh dalam upaya meningkatkan hasil belajar Fisika siswa
dan afektif siswa dalam proses pembelajaran.
I. Kerangka Pikir
Dalam kegiatan penelitian dibutuhkan adanya observasi yang bertujuan
untuk menentukan permasalahan yang dihadapi dan dijabarkan dalam latar
belakang permasalahan. Latar belakang permasalahan yang ditimbul di SMP
Kanisius Kalasan kelas VIII A pada materi sistem peredaran darah manusia adalah
hasil belajar dan minat siswa yang rendah. Rendahnya hasil belajar dan minat
siswa disebabkan oleh penggunaan model pembelajaran di SMP Kanisius Kalasan
sendiri masih kurang bervariasi dan kurangnya sarana media pembelajaran di
sekolah. Oleh sebab itu, dibutuhkan suatu model pembelajaran yang bervariasi
dan tepat dalam menghadapi permasalahan kurangnya sarana media pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Dalam
pelaksanaan
pembelajaran
perlu
diperhatikan
komponen-
komponennya yang mempengaruhinya. Model pembelajaran merupakan salah
satu
komponen
yang menunjang pembelajaran.
Dari pemilihan model
pembelajaran maka dapat ditentukan tipe pembelajaran yang akan dilaksanakan
dengan metode pembelajaran yang menunjangnya. Ketiga hal ini akan
membentuk suatu proses pembelajaran. Proses pembelajaran akan
sangat
mempengaruhi hasil belajar dan minat siswa. Proses pembelajaran yang memiliki
sifat menyenangkan akan menimbulkan minat belajar siswa sehingga hasil belajar
akan mencapai yang diharapkan, sedangkan proses pembelajaran yang memiliki
sifat tidak menyenangkan tidak akan menimbulkan minat belajar siswa sehingga
hasil belajar tidak akan mencapai target yang diharapkan. Untuk mencapai hasil
belajar IPA khususnya Biologi dalam materi sistem peredaran darah manusia yang
lebih baik, perlu memperhatikan model pembelajaran, tipe pembelajaran, dan
metode pembelajaran yang membuat proses pembelajaran memiliki sifat
menyenangkan.
Salah satu model pembelajaran dan tipe pembelajaran yang memiliki sifat
menyenangkan adalah pembelajaran model kooperatif tipe TGT (team games
tournament). Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang
mengedepankan kerjasama antar siswa untuk memahami materi pembelajaran.
Dalam model pembelajaran kooperatif terdapat berbagai tipe pembelajaran, salah
satunya adalah tipe TGT (team games tournament). Pembelajaran tipe TGT (team
games tournament) memiliki sifat menyenangkan karena pembelajaran ini
mengacu pada kegiatan diskusi kelompok dan permainan. Sehingga pembelajaran
ini muncul dari konsep bahwa siswa lebih mudah menemukan dan memahami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
konsep-konsep yang sulit apabila mereka saling mendiskusikan dengan temannya.
Melalui diskusi akan terjadi elaborasi kognitif yang baik, sehingga akan dapat
meningkatkan daya nalar, keterlibatan siswa dalam pembelajaran dan memberi
kesempatan pada siswa untuk mengungkapkan pendapatnya. Dalam kelompokkelompok yang terbentuk antar anggota kelompok akan saling membantu dan
bekerja sama untuk mencapai tujuan belajar dan pembentukan anggota kelompok
diupayakan berasal dari jenis kelamin, ras, suku dan kemampuan yang berbedabeda. Dari kegiatan diskusi ini siswa akan menguji pemahaman yang sudah
dibentuknya di dalam kelompok dalam permainan turnament. Masing-masing
siswa memiliki tanggung jawab dalam kemenangan kelompoknya sehingga
masing-masing siswa akan berusaha memberi yang terbaik dari dalam dirinya.
Permainan turnament ini menciptakan suasana persaingan sehat antar siswa.
Suasana pembelajaran yang menyengkan juga akan terbentuk dalam pembelajaran
ini. Pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT memiliki
dampak yang positif terhadap hasil belajar dan minat siswa. Dampak positif ini
juga turut memberikan kesempatan kepada guru untuk menggunakan kompetisi
dalam suasana yang konstruktif positif. Aspek positif lain dapat meningkatkan
minat siswa dalam mengikuti pembelajaran selanjutnya. Dengan demikian,
diharapkan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat
meningkatkan hasil belajar dan minat siswa terhadap Biologi di SMP Kanisius
Kalasan. Kerangka pikir ini secara singkat dapat diilustrasikan pada alur berikut
ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Bagan 1. Alur Pikir Penelitian
Observasi
Hasil Belajar dan
Minat Siswa Rendah
Sarana Media
Pembelajaran
Model Pembelajaran
Kurang Bervariasi
Dibutuhkan Model
Pembelajaran yang
Tepat
Tipe Pembelajaran
Metode
Proses
Menyenangkan
TGT (Team Games
Tournament)
Kerjasama, persaingan
sehat dan
Hasil Belajar dan
Minat Meningkat
Tidak Menyenangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian tindakan kelas (PTK).
Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar
berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam kelas secara
bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru
yang dilakukan oleh siswa (Suharsimi Arikunto, Suhardjono dan Supardi,
2008:3). PTK yang digunakan adalah PTK partisipan. Suatu penelitian dikatakan
sebagai PTK partisipan apabila peneliti terlibat langsung di dalam proses
penelitian sejak awal sampai dengan hasil penelitian yang berupa laporan. Dengan
demikian, sejak perencanaan penelitian peneliti senantiasa terlibat, selanjutnya
peneliti memantau, mencatat, dan mengumpulkan data, lalu menganalisis data
serta berakhir dengan melaporkan hasil penelitian (Aqib, 2007:20). Penelitian ini
menggunakan PTK model Kemmis dan Mc. Taggart. Model ini merupakan
pengembangan model Kurt Lewis. Akan tetapi, model Kemmis dan Mc. Taggart
dalam melakukan acting dan observasi dilakukan secara bersama-sama.
Pada hakikatnya PTK model Kemmis dan Mc. Taggart berupa perangkatperangkat dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan,
tindakan, pengamatan dan refleksi yang keempatnya merupakan satu siklus.
Penelitian tindakan diawali oleh suatu kajian terhadap suatu masalah secara
sistematis (Kemmis dan Taggart, 1988). Hasil kajian ini dijadikan dasar untuk
menyusun suatu rencana kerja (tindakan) sebagai upaya untuk mengatasi masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
tersebut. Kegiatan berikutnya adalah pelaksanaan tindakan dilanjutkan dengan
observasi dan evaluasi. Hasil observasi dan evaluasi digunakan sebagai masukkan
melakukan refleksi atas apa yang terjadi pada saat pelaksanaan tindakan. Hasil
refleksi kemudian dijadikan landasan untuk menentukan perbaikan serta
penyempurnaan tindakan selanjutnya.
B. Setting Penelitian
a. Obyek penelitian ini difokuskan pada aspek kognitif tingkatan C1 dan C2 (hasil
belajar) dan minat dari masing-masing siswa kelas VIII A SMP Kanisius
Kalasan Tahun 2012/2013.
b. Subyek penelitian ini difokuskan pada kelas VIII A, yang mana kelas VIII
SMP Kanisius Kalasan Tahun 2012/2013 terdiri dari dua kelas. Pemilihan
subjek penelitian ini dengan alasan karena terdapat masalah kurangnya tingkat
pemahaman dan minat siswa kelas VIII A dibandingkan dengan kelas VIII B.
c. Tempat penelitian ini dilaksanakan di SMP Kanisius Kalasan yang
beralamatkan di Jl. Yogya - Solo Km. 14 Tirtomartani, Kalasan, Kabupaten
Sleman 55571.
d. Waktu penelitian untuk kegiatan penelitian ini adalah bulan November 2012.
Kegiatan tersebut mulai dari persiapan sampai refleksi penelitian.
C. Variabel Penelitian
Pada penelitian ini variabel yang digunakan yaitu :
1. variabel bebas pada penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe
TGT (Team Games Tournament).
2. variabel terikat pada penelitian ini adalah hasil belajar (aspek kognitif C1 dan
C2) dan minat siswa pada materi sistem peredaran darah manusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
3. variabel kontrol adalah variabel yang sengaja dikendalikan atau dibuat konstan
oleh peneliti sebagai usaha untuk menghilangkan pengaruh-pengaruh lain
selain variabel bebas yang mempengaruhi variabel terikat. Adapun variabel
kontrol pada penelitian ini adalah kondisi ruang belajar, materi pembelajaran,
guru, soal pretest dan posttest menggunakan soal yang sama.
D. Prosedur Penelitian
Prosedur Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan oleh peneliti meliputi
siklus I sampai siklus II masing-masing siklus dilaksanakan dalam beberapa tahap
yaitu, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan interprestasi,
serta analisis dan refleksi secara umum masing-masing siklus melaksanakan
kegiatan tersebut. Kegiatan yang dilakukan dalam setiap tahapan siklus adalah
sebagai berikut:
a. planning
b. acting
c. observing
d. reflecting
Planning pada siklus I berupa perencanaan tindakan yang dilakukan dalam
penelitian ini antara lain sebagai berikut:
a. penetapan
indikator
ketercapaian.
Indikator
kinerja
ketercapaian
ditentukan berdasarkan hasil observasi awal peneliti, dengan tujuan untuk
melihat perbedaan kondisi awal dengan kondisi setelah dilaksanakan
tindakan. Selain itu untuk membatasi berakhirnya tindakan yang
dilaksanakan, yaitu setelah mencapai indikator kinerja ketercapaian yang
telah ditetapkan;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
b. peneliti menyusun silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan
langkah-langkah pembelajaran team games tournament (TGT);
c. peneliti menyusun dan menyiapkan instrumen penelitian. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kerja siswa (LKS),
instrumen dan pedoman penilaian tes, serta lembar observasi. Lembar
observasi tersebut digunakan untuk mengetahui penerapan team games
tournament dalam meningkatkan hasil belajar dan minat belajar siswa
selama proses pembelajaran berlangsung pada siklus I.
Acting dalam kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:
a. menyiapkan perangkat pembelajaran yang digunakan;
b. skenario pelaksanaan penerapan team games tournament adalah sebagai
berikut:
a) guru membuka proses belajar mengajar,
b) menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif untuk membangkitkan
minat siswa dengan memberikan apersepsi,
c) menyampaikan tujuan pembelajaran yang dicapai,
d) guru memberikan pretest kepada siswa,
e) guru menyampaikan bahwa metode pembelajaran yang digunakan pada
materi sistem peredaran darah manusia ini adalah metode team games
tournament,
f) memulai tahap-tahap metode team games tournament :
1) presentasi kelas berupa diskusi kelas yang dipimpin oleh guru dengan
materi difokuskan pada unit TGT sehingga para siswa menyadari
bahwa mereka harus benar-benar memberi perhatian penuh selama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
presentasi kelas, karena materi yang disampaikan membantu mereka
dalam mengerjakan LKS dan soal-soal turnament,
2) membagi siswa ke dalam 7 tim yang masing-masing beranggotakan 5-6
siswa,
3) di dalam kelompok siswa mengerjakan LKS, berdiskusi, mencari dan
menggali informasi materi sistem peredaran darah manusia serta saling
membantu satu dengan yang lainnya dalam memahami materi,
4) siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas,
5) siswa melakukan game yang terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang
relevan dan dirancang untuk menguji pengetahuan siswa yang
diperolehnya dari presentasi di kelas dan pelaksanaan kerja tim. Game
dimainkan di atas meja dengan 5-6 orang siswa, yang masing-masing
mewakili tim yang berbeda,
6) siswa melakukan turnament. Turnament adalah struktur dimana game
berlangsung,
7) tim yang memiliki skor tertinggi diberikan penghargaan,
g) evalusi pembelajaran dengan tes tertulis, tes tertulis dilakukan dalam
bentuk soal pilihan ganda dan soal essay. Tes tertulis berfungsi untuk
mengukur kemampuan hasil belajar siswa,
h) mengajak siswa untuk merefleksikan hasil belajarnya,
i) guru menutup kegiatan proses belajar mengajar.
Observing dalam tahapan ini peneliti dan observer mengadakan
pemantauan apakah tindakan yang telah dilakukan dapat mengatasi permasalahan
yang ada dalam pembelajaran di mana tahapan ini sebenarnya berjalan bersamaan
dengan pelaksanaan tindakan yang sedang berjalan, sehingga keduanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
berlangsung dalam waktu yang sama. Observasi dan interpretasi dilakukan dengan
mengamati proses pembelajaran Biologi dengan penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT. Hal-hal yang diobservasi meliputi :
a. kondisi atau suasana belajar pada saat proses belajar mengajar,
b. tingkat pemahaman dan keaktifan siswa saat proses belajar mengajar,
c. minat belajar siswa pada saat proses belajar mengajar.
Peneliti bertindak sebagai partisipan aktif, di mana peneliti berada dalam lokasi
penelitian dan berperan aktif. Peneliti mengamati dan mencatat segala aktivitas
dalam proses pembelajaran Biologi secara langsung yang dibantu oleh observer.
Penelitian menggunakan observasi terstruktur yaitu melaksanakan observasi
terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah
dibuat dan catatan lapangan untuk memperoleh data secara obyektif, yang tidak
dapat terekam melalui lembar observasi, seperti aktivitas siswa selama penelitian
tindakan berlangsung, reaksi dan petunjuk-petunjuk lain yang dapat digunakan
sebagai bahan menganalisis dan refleksi.
Reflecting dilakukan dengan menganalisis atau mengolah data hasil
observasi siklus I dan diinterpretasikan sehingga diperoleh kesimpulan bagian
mana yang memerlukan perbaikan dan bagian mana yang sudah sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai. Dalam melakukan refleksi, peneliti harus bekerja sama
dengan guru sebagai kolaborator. Kemudian peneliti dengan guru sebagai
kolaborator mengadakan diskusi untuk penentuan langkah-langkah untuk
memperbaiki permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan tindakan. Setelah
itu, ditarik kesimpulan apakah penelitian yang dilakukan berhasil atau tidak
sehingga dapat menentukan langkah berikutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Planning pada siklus II berupa perencanaan tindakan yang dilakukan
dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut:
a. penetapan
indikator
ketercapaian.
Indikator
kinerja
ketercapaian
ditentukan berdasarkan hasil observasi awal peneliti, dengan tujuan untuk
melihat perbedaan kondisi awal dengan kondisi setelah dilaksanakan
tindakan. Selain itu untuk membatasi berakhirnya tindakan yang
dilaksanakan, yaitu setelah mencapai indikator kinerja ketercapaian yang
telah ditetapkan;
b. peneliti menyusun silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan
langkah-langkah pembelajaran team games tournament (TGT);
c. peneliti menyusun dan menyiapkan instrumen penelitian. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kerja siswa (LKS),
instrumen dan pedoman penilaian tes, serta lembar observasi. Lembar
observasi tersebut digunakan untuk mengetahui penerapan team games
tournament dalam meningkatkan hasil belajar dan minat belajar siswa
selama proses pembelajaran berlangsung pada siklus I.
Acting dalam kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:
a. menyiapkan perangkat pembelajaran yang digunakan;
b. skenario pelaksanaan penerapan team games tournament adalah sebagai
berikut:
a) guru membuka proses belajar mengajar,
b) menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif untuk membangkitkan
minat siswa dengan memberikan apersepsi,
c) menyampaikan tujuan pembelajaran yang dicapai,
d) guru memberikan pretest kepada siswa,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
e) guru menyampaikan bahwa metode pembelajaran yang digunakan pada
materi sistem peredaran darah manusia ini adalah metode team games
tournament,
f) memulai tahap-tahap metode team games tournament :
1) presentasi kelas berupa diskusi kelas yang dipimpin oleh guru dengan
materi difokuskan pada unit TGT sehingga para siswa menyadari
bahwa mereka harus benar-benar memberi perhatian penuh selama
presentasi kelas, karena materi yang disampaikan membantu mereka
dalam mengerjakan LKS dan soal-soal turnament,
2) membagi siswa ke dalam 7 tim yang masing-masing beranggotakan 5-6
siswa,
3) di dalam kelompok siswa mengerjakan LKS, berdiskusi, mencari dan
menggali informasi materi sistem peredaran darah manusia serta saling
membantu satu dengan yang lainnya dalam memahami materi,
4) siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas,
5) siswa melakukan game yang terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang
relevan dan dirancang untuk menguji pengetahuan siswa yang
diperolehnya dari presentasi di kelas dan pelaksanaan kerja tim. Game
dimainkan di atas meja dengan 5-6 orang siswa, yang masing-masing
mewakili tim yang berbeda,
6) siswa melakukan turnament. Turnament adalah struktur dimana game
berlangsung,
7) tim yang memiliki skor tertinggi diberikan penghargaan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
g) evalusi pembelajaran dengan tes tertulis, tes tertulis dilakukan dalam
bentuk soal pilihan ganda dan soal essay. Tes tertulis berfungsi untuk
mengukur kemampuan hasil belajar siswa,
h) membimbing siswa membuat kesimpulan dengan menggunakan katakata sendiri,
i) mengajak siswa untuk merefleksikan hasil belajarnya,
j) guru menutup kegiatan proses belajar mengajar.
Observing dalam tahapan ini peneliti dan observer mengadakan
pemantauan apakah tindakan yang telah dilakukan dapat mengatasi permasalahan
yang ada dalam pembelajaran di mana tahapan ini sebenarnya berjalan bersamaan
dengan pelaksanaan tindakan yang sedang berjalan, sehingga keduanya
berlangsung dalam waktu yang sama. Observasi dan interpretasi dilakukan dengan
mengamati proses pembelajaran Biologi dengan penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT. Hal-hal yang diobservasi meliputi :
d. kondisi atau suasana belajar pada saat proses belajar mengajar,
e. tingkat pemahaman dan keaktifan siswa saat proses belajar mengajar,
f. minat belajar siswa pada saat proses belajar mengajar.
Peneliti bertindak sebagai partisipan aktif, di mana peneliti berada dalam lokasi
penelitian dan berperan aktif. Peneliti mengamati dan mencatat segala aktivitas
dalam proses pembelajaran Biologi secara langsung yang dibantu oleh observer.
Penelitian menggunakan observasi terstruktur yaitu melaksanakan observasi
terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah
dibuat dan catatan lapangan untuk memperoleh data secara obyektif, yang tidak
dapat terekam melalui lembar observasi, seperti aktivitas siswa selama penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
tindakan berlangsung, reaksi dan petunjuk-petunjuk lain yang dapat digunakan
sebagai bahan menganalisis dan refleksi.
Reflecting dilakukan dengan menganalisis atau mengolah data hasil
observasi siklus I dan diinterpretasikan sehingga diperoleh kesimpulan bagian
mana yang memerlukan perbaikan dan bagian mana yang sudah sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai. Dalam melakukan refleksi, peneliti harus bekerja sama
dengan guru sebagai kolaborator. Kemudian peneliti dengan guru sebagai
kolaborator mengadakan diskusi untuk penentuan langkah-langkah untuk
memperbaiki permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan tindakan. Setelah
itu, ditarik kesimpulan apakah penelitian yang dilakukan berhasil atau tidak
sehingga dapat menentukan langkah berikutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Bagan 2. Alur Kerja Penelitian Siklus I dan Siklus II
Tindakan 1. TGT, meliputi :



Identifikasi
Perencanaan
Masalah



Pretest
Presentasi kelas yang dipimpin oleh
guru/guru menjelaskan materi
Diskusi kelompok, siswa dibagi menjadi 7
kelompok dengan masing-masing kelompok
terdiri dari 5-6 orang untuk mengerjakan
LKS (tidak diberikan dasar teori)
Presentasi hasil diskusi tim
Game turnament
Posttest
Pemahaman dan
minat siswa
Observasi dengan lembar
observasi
Refleksi
Evaluasi
Tindakan 2. TGT, meliputi :
Perencanaan







Pemahaman dan
minat siswa
Pretest
Presentasi kelas yang dipimpin oleh guru/guru
menjelaskan materi
Diskusi kelompok, siswa dibagi menjadi 9 kelompok
dengan masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang
untuk mengerjakan LKS (diberikan dasar teori)
Presentasi hasil diskusi tim
Game turnament
Posttest
Pengisian angket
Observasi dengan lembar
observasi dan angket siswa
Refleksi
Seluruhnya sesuai waktu
yang direncanakan
Evaluasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan untuk penelitian ini adalah instrument tes yang
berupa tes kemampuan kompetensi siswa, dan instrument non tes yang berupa
angket/kuisioner yang digunakan untuk menguji minat siswa terhadap pelajaran
IPA khususnya Biologi.
Instrumen tes yang dipakai berbentuk soal tertulis (pilihan ganda dan
essay, pilihan ganda dan isian singkat). Dimana soal yang diberikan bertujuan
untuk mengukur kemampuan kompetensi siswa serta pemahaman siswa terhadap
pelajaran IPA khususnya Biologi pada materi sistem peredaran darah manusia.
Tes tertulis dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pada awal (pretest) dan pada akhir
(posttest). Tes awal dilakukan guna mengukur kemampuan awal siswa, sedangkan
tes akhir bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa setelah dilakukan
proses pembelajaran TGT. Hasil dari posttest ini dianalisis guna mengetahui
kompetensi siswa setelah dilakukan pembelajaran.
Instrument non-tes berupa angket/kuisioner, yang ditujukan guna
mengukur minat siswa terhadap mata pelajaran IPA khususnya Biologi pada
materi sistem peredaran darah manusia. Model skala yang digunakan dalam
angket ini adalah skala Likert dan terdiri atas empat macam respon yaitu sangat
setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.
Pernyataan yang dibuat dalam angket ini digolongkan dalam pernyataan
positif. Dimana penentuan skor dilakukan dengan cara sederhana yaitu diberi skor
empat, tiga, dua, satu untuk masing-masing respon sangat setuju, setuju, tidak
setuju, dan sangat tidak setuju.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
F. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dapat dibagi
menjadi empat tahap yaitu :
1. tes kemampuan awal siswa (pretest) diperoleh dengan memberikan soal
kepada siswa sebelum masuk kebagian inti pembelajaran dimulai. Tes
kemampuan awal ini digunakan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan
awal siswa sebelum mendapatkan perlakuan;
2. tes kemampuan akhir siswa (posttest) diperoleh dengan memberikan soal
kepada siswa setelah pembelajaran. Tes kemampuan akhir ini digunakan
untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman siswa setelah mendapatkan
perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT;
3. lembar observasi digunakan untuk melakukan penilaian aktivitas yang
diperoleh dari penilaian observer terhadap kegiatan siswa dan proses
pembelajaran serta penilaian aktifitas di dalam kelas selama mengikuti proses
pembelajaran.
4. angket/kuisioner digunakan untuk mengetahui data respon siswa terhadap
model pembelajaran dan minat terhadap pelajaran Biologi pada materi sistem
peredaran darah manusia diperoleh dengan bantuan angket/kuisioner.
G. Analisis Instrumen Penelitian
Instrument yang digunakan harus memenuhi syarat validitas dan
realibilitas karena data yang didapat diharapkan merupakan data yang tepat. Oleh
karena itu, validitas dan realibilitas data sangatlah diperlukan dalam rangka
menguji instrument yang digunakan.
Validitas merupakan sarana untuk meninjau apakah sebuah tes tersebut
valid (sahih). Pengukuran validitas soal tes dalam penelitian ini menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
validitas isi. Validitas isi ini sering disebut juga validitas kurikuler dan validitas
perumusan. Validitas kurikuler ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara
lain mencocokkan materi tes dengan silabus dan kisi-kisi, melakukan diskusi
dengan sesama pendidik, atau mencermati kembali substansi dari konsep yang
akan diukur. Validitas perumusan berkenaan dengan aspek-aspek dalam soal-soal
tersebut betul-betul tercakup dalam perumusan tentang apa yang hendak diukur.
(Arifin, 2012:248-249)
Berdasarkan uraian di atas maka dalam validitas instrumen penelitian ini
dilakukan dengan cara mencocokkan materi tes dengan silabus dan kisi-kisi, serta
melakukan diskusi dengan guru pamong.
Realibilitas instrument dilakukan dengan uji realibilitas. Uji realibilitas
dilakukan untuk mengetahui soal yang dibuat sudah reliabel (dapat dipercaya)
atau belum. Instrument yang sudah dapat dipercaya, yang reliable akan
menghasilkan data yang dapat dipercaya. Sehingga apabila data memang benar
sesuai dengan kenyataan, maka berapa kali pun diambil, tetap akan sama
(Arikunto,1998:170).
Penelitian ini dalam melakukan realibilitas instrument menggunakan
koefisien
stabilitas.
Koefisien
stabilitas
adalah
jenis
realibilitas
yang
menggunakan teknik test and retest, yaitu memberikan tes kepada sekelompok
individu, kemudian diadakan pengulangan tes pada kelompok yang sama dengan
waktu yang berbeda (Arifin, 2012:259-260).
H. Teknik Analisis Data
Data penelitian ini berupa hasil pretest-posttest, observasi terhadap
keaktifan siswa, dan angket/kuisioner minat siswa. Analisis data dilakukan secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
kuantitatif yang kemudian diolah menjadi data deskriptif. Analisis data yang
diolah terdiri dari :
1. hasil pretest-posttest
2. hasil keaktifan siswa
3. hasil angket/kuisioner
Hasil pretest-posttest terdiri dari :
a. setiap siklus diadakan tes untuk mengukur kemampuan pemahaman
konsep siswa secara klasikal. Untuk mengetahui peningkatan pemahaman
konsep dapat diketahui dari persentase hasil posttest pada tiap siklus, yang
dilakukan dengan menggunakan perbandingan jumlah siswa yang
menjawab benar/mencapai KKM (∑X) dengan jumlah siswa keseluruhan
(N) dikalikan 100%. (Sutomo, 1985:36)
%
=
∑
100%
b. untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep yaitu dengan
memperhitungkan gain/ tingkat pemahaman siswa yang dihasilkan dari
pretes dan posttest pada tiap siklus dengan menggunakan persamaan di
bawah ini :
=
−
−
Hasil perhitungan diinterpretasikan dengan menggunakan indeks gain
<g> atau tingkat pemahaman siswa menurut klasifikasi Meltzer (2002)
sebagai berikut :
Tabel 6. Kriteria Gain/Tingkat Pemahaman Siswa
Indeks Gain
Interpretasi
g > 0,70
Tinggi
0,30 < g ≤ 0,70
Sedang
G ≤ 0,30
Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Hasil keaktifan siswa dianalisis berdasarkan data keaktifan siswa dengan
menggunakan persentase yaitu jumlah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah
skor maksimal dikalikan 100%. Jika dituliskan dalam persamaan matematisnya
adalah sebagai berikut :
=
∑
100%
Keterangan :
Y = ketercapaian keaktifan siswa dalam %
X = jumlah skor siswa
N = jumlah skor maksimal
Analisis untuk mengetahui keberhasilan peningkatan keaktifan siswa dapat
ditentukan dengan melihat dan menganalisis hasil lembar observasi. Penentuan
kriteria mengacu pada rumus yang dikembangkan oleh Azwar (2010:108).
Rentang skor untuk masing-masing kategori dihitung sebagaimana rumus dalam
tabel 7.
Rentang Norma
X ≤μ-1,5σ
μ -1,5σ < X ≤ μ – 0,5σ
μ -0,5σ < X ≤ μ + 0,5σ
μ -0,5σ < X ≤ μ + 0,5σ
μ +1,5σ < X
Tabel 7. Kategori Keaktifan Siswa
Rentang Persentase
Kategori
X ≤ 50,16
Sangat rendah
50,16 < X ≤ 61,11
Rendah
61,11 < X ≤ 72,21
Sedang
72,21 < X ≤ 83,32
Baik
83,32 < X
Sangat Baik
Keterangan :
μ
= mean ideal yang dapat dicapai instrument
= ½ (skor tertinggi + skor terendah)
σ
= standar deviasi ideal yang dapat dicapai instrument
= 1/6 (skor tertinggi- skor terendah)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
X
= Skor yang dicapai
Hasil angket/kuisioner dianalisis berdasarkan data respon siswa dengan
menggunakan satuan persentase yaitu banyaknya siswa yang menyatakan setuju
dibagi seluruh siswa dikalikan 100 %. Bila dituliskan dalam persamaan
matematisnya adalah sebagai berikut :
%=
∑
100%
Keterangan :
X= jumlah siswa yang memiliki pilihan atau menjawab setuju dan sangat
setuju
Y= jumlah seluruh siswa
Menurut Nurgiyantoro (2009:399), penentuan patokan dengan perhitungan
persentase dapat ditentukan dengan skala pada tabel 8.
Persentase
85%-100%
70%-84%
55%-69%
40%-54%
0%-39%
Tabel 8. Kategori Minat Siswa
Klasifikasi
Baik sekali
Baik
Cukup
Kurang
Gagal
Sumber: Nurgiyanto (2009:399)
Selain menggunakan perhitungan satuan persentase, data respon siswa dianalisis
menggunakan perhitungan respon minat siswa perindividu, yaitu jumlah skor
yang dicapai (∑X) dibagi jumlah skor total (N). Bila dituliskan dalam persamaan
matematisnya adalah sebagai berikut :
=
∑
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Kegiatan Penelitian
Penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe team games tournament (TGT) dalam pembelajaran materi sistem
peredaran darah manusia ini telah dilaksanakan pada siswa kelas VIII A SMP
Kanisisus Kalasan setiap hari Senin dan Selasa pada tanggal 12-26 November
2012. Data pada penelitian ini merupakan data kuantitatif yang kemudian diolah
menjadi data deskriptif. Data ini diperoleh dari hasil lembar kuesioner, hasil tes
awal (pretest), dan hasil tes akhir (posttest) yang berkaitan dengan materi sistem
peredaran darah manusia. Skor yang diperoleh akan dikonversi menjadi nilai yang
kemudian diolah menjadi data deskriptif. Penelitian ini dilandasi dari hasil
observasi yang bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar yang biasa dilakukan guru di kelas. Berdasarkan hasil observasi
tersebut, maka peneliti melakukan perancangan penelitian tindakan kelas (PTK).
Langkah-langkah dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1. observasi pendahuluan dilakukan secara 2 (dua) tahap, yaitu pada saat siswa
berada di kelas VII A semester 2 dan pada saat siswa berada di kelas VIII A
semester 1. Observasi pendahuluan tahap 1 dilaksanakan pada hari Kamis, 26
April 2012, sedangkan observasi tahap 2 dilaksanakan setiap hari Senin dan
Selasa dari tanggal 8-30 Oktober 2012. Pelaksanaan observasi pendahuluan
dilaksanakan secara 2 tahap dikarenakan terjadi perubahan penyusunan kelas.
Pada saat siswa menduduki kelas VII siswa dibagi menjadi 3 kelas sedangkan
pada saat menduduki kelas VIII siswa dibagi menjadi 2 kelas. Oleh sebab itu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
dibutuhkan observasi pendahuluan tahap 2 untuk meninjau kembali hal-hal
yang berkaitan dengan pembelajaran. Guru mitra dalam penelitian ini adalah
Ibu Heffi W., S.Pd. sebagai guru bidang studi IPA Biologi. Dalam penelitian
ini jumlah siswa kelas VIII A pada tahun ajaran 2012/2013 sebanyak 36 orang
siswa dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Dalam observasi
pendahuluan tahap 1 dan tahap 2 ini, ada tiga hal yang diobservasi yaitu guru,
siswa, dan kelas. Berikut dapat diuraikan hasil observasi pendahuluan:
a. observasi guru pada observasi pendahuluan tahap 1, guru memberikan salam
dan memeriksa kesiapan siswa. Selanjutnya guru menanyakan pekerjaan rumah
yang sudah diberikan untuk dilakukan penilaian dan dibahas bersama-sama.
Pekerjaan rumah tersebut dibahas dengan meminta siswa satu per satu secara
bergantian untuk menjawab soal pilihan ganda dan isian singkat. Guru juga
mengkaitkan jawaban soal siswa dengan kegiatan tanya jawab untuk mengulas
kembali materi sebelumnya. Kegiatan guru setelah selesai membahas soal
terakhir maka selanjutnya guru melakukan tanya jawab untuk mengkaitkan
pekerjaan rumah dengan materi yang akan disampaikan pada hari itu. Tanya
jawab yang dilakukan ini merupakan bentuk apersepsi yang bertujuan untuk
mengingatkan kembali pembelajaran yang telah lalu dan merangsang perhatian
siswa untuk memasuki materi yang akan dipelajari. Pada kegiatan inti
pembelajaran, guru menjelaskan materi pembelajaran dengan metode ceramah.
Selama menjelaskan materi pembelajaran guru memberikan pertanyaanpertanyaan yang merangsang siswa untuk mencari jawaban di sumber belajar
dan untuk merangsang pengetahuan mereka. Namun demikian hanya beberapa
siswa yang mau menjawab pertanyaan guru tersebut. Kondisi tersebut
menunjukkan bahwa guru kurang memotivasi siswa pada saat proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
pembelajaran berlangsung sehingga ada siswa yang terlihat bosan. Cukup
banyak dari mereka yang melakukan kegiatan masing-masing, misalnya
menggambar, bercerita sendiri-sendiri dengan teman sebangkunya, bermain
dengan alat tulis dan meletakkan kepala di atas meja. Guru memang telah
berusaha mengaktifkan siswa, namun proses pembelajaran yang cenderung
monoton menyebabkan siswa memiliki minat belajar yang rendah dalam
mengikuti proses pembelajaran. Sebelum mengakhiri pembelajaran, guru
memasukkan nilai pekerjaan tugas siswa dan menutup proses pembelajaran
dengan mengucapkan salam penutup.
Pada observasi pendahuluan tahap 2, apabila pada pembelajaran
sebelumnya guru memberikan pekerjaan rumah maka proses pembelajaran
yang berlangsung memiliki penjabaran tahap pembelajaran yang dilakukan
guru sama dengan observasi pendahuluan tahap 1. Apabila guru tidak
memberikan pekerjaan rumah pada pembelajaran sebelumnya maka proses
pembelajaran yang berlangsung diawali dengan guru memberikan salam dan
memeriksa kesiapan siswa. Selanjutnya guru melakukan apersepsi dengan
memberikan pertanyaan yang diambil dari kehidupan sehari-hari terkait materi
pembelajaran hari itu. Kegiatan ini bertujuan untuk merangsang perhatian dan
motivasi siswa untuk memasuki materi yang akan dipelajari. Pada kegiatan inti
pembelajaran, guru memberikan penjelasan dengan metode ceramah yang
diselingi dengan tanya jawab. Kegiatan tanya jawab ini bertujuan untuk
mengaktifkan siswa. Akan tetapi, kondisi yang terjadi hanya ada beberapa
siswa yang aktif menjawab pertanyaan sedangkan siswa lainnya melakukan
kegiatan sendiri-sendiri yang tidak berkaitan dengan materi pembelajaran. Hal
ini menunjukkan siswa masih belum memiliki rasa suka untuk belajar materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
tersebut karena proses pembelajaran yang monoton membuat mereka bosan.
Setelah memberikan penjelasan guru meminta siswa mengerjakan soal-soal.
Apabila waktu mencukupi maka soal-soal tersebut akan langsung dinilai dan
dibahas bersama-sama, sedangkan apabila belum sempat dibahas akan
dilanjutkan pada pertemuan selanjutnya.
b. observasi siswa ditinjau dari perilaku siswa selama proses pembelajaran pada
tahap 1 dan tahap 2 tampak bahwa terdapat siswa yang mengikuti proses
pembelajaran
dengan
penuh
perhatian
dan
ada
siswa
yang
tidak
memperhatikan. Hal ini ditinjau selama proses pembelajaran berlangsung. Pada
saat guru memasuki kelas banyak siswa yang masih sibuk sendiri dan tidak
siap memberi salam. Setelah ketua kelas memberi komando sebanyak 2 kali
semua siswa baru siap memberi salam. Sebelum pembelajaran dimulai siswa
terlebih dahulu mempersiapkan diri untuk mengikuti pembelajaran. Setelah
mempersiapkan diri, siswa menyimak penjelasan guru tentang materi yang
diajarkan. Pada saat penjelasan materi, terdapat siswa yang mendengarkan
penjelasan dengan baik dan ada pula yang kurang fokus terhadap materi yang
diajarkan, misalnya terdapat siswa yang sibuk dengan kegiatannya sendiri dan
berbicara sendiri dengan teman sebangkunya. Pada saat guru memberikan
pertanyaan tidak semua siswa menanggapi dengan antusias, sehingga yang
menanggapi pertanyaan guru hanya siswa “itu-itu saja”. Pada pembelajaran ini
siswa cenderung pasif. Hal ini dikarenakan siswa merasa jenuh dengan proses
pembelajaran dengan menggunakan metode yang digunakan guru. Pada saat
siswa diminta mengerjakan soal latihan tidak semua siswa mengerjakan soal
latihan dengan serius karena siswa cenderung memanfaatkan kesempatan
tersebut untuk berbicara dengan temannya, bercanda dengan temannya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
berjalan-jalan dan bermain secara leluasa. Selain itu, tidak semua siswa
mencatat hal-hal penting sewaktu diberikan penjelasan. Sehingga hal-hal
tersebut menunjukkan bahwa siswa tidak memiliki keinginan dan kebutuhan
akan belajar. Peneliti menduga kondisi seperti ini dikarenakan siswa merasa
bosan dengan kegiatan rutin mengerjakan soal-soal latihan dan metode
ceramah guru tersebut. Dengan kata lain tidak ada kegiatan yang menarik
selama proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru diketahui bahwa selama ini
guru lebih banyak menggunakan metode ceramah, diskusi, latihan soal, tekateki silang, jembatan keledai dan inqury. Hal ini dikarenakan keterbatasan
fasilitas alat peraga dan LCD yang dimiliki oleh sekolah. Selain itu,
penggunaan metode ceramah dirasa oleh guru dapat membuat penyelesaian
materi pembelajaran yang harus disampaikan pada siswa menjadi lebih cepat.
Sehingga pola pembelajaran yang diterapkan oleh guru adalah guru
memberikan penjelasan materi pelajaran, kemudian untuk menguji pemahaman
dan daya serap pembelajaran guru memberikan soal kepada siswa. Akan tetapi,
metode yang diterapkan oleh guru ini dirasakan masih belum begitu membantu
siswa untuk memahami materi peredaran darah manusia. Hal ini dikarenakan,
materi peredaran darah manusia memiliki konsep-konsep yang abstrak dengan
adanya tuntutan agar siswa memahami keterkaitan struktur dan fungsi serta
proses yang dikaitkan dengan kesehatan. Konsep-konsep ini dikatakan abstrak
dikarenakan tidak dapat diamati secara langsung dalam kehidupan sehari-hari.
Sedangkan
melihat
dari
sikap
siswa
yang
cenderung
tidak
fokus
memperhatikan pembelajaran dan sibuk bermain sendiri, maka dapat dilihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
bahwa siswa memiliki minat terhadap permainan. Hasil wawancara dengan
guru tersaji dalam Lampiran 10, halaman 161.
c. observasi kelas pada tahap 1 secara fisik ruang kelas VII A sangat memadai
untuk proses belajar mengajar dengan jumlah siswa 25 anak. Fasilitas yang
disediakan di kelas tersebut adalah papan tulis, meja guru, kursi guru, kursi
siswa, meja untuk siswa, lemari kecil, papan pengumuman dan kipas angin.
Selain itu, di dalam kelas juga disediakan buku untuk mencatat kemajuan
kelas. Pencahayaan kelas juga sudah cukup baik dengan banyaknya jendela
yang dapat dimasuki oleh sinar matahari. Lingkungan kelas sudah cukup
kondusif untuk pembelajaran karena terletak cukup jauh dari jalan raya.
Ruangan kelas memiliki sirkulasi udara dan ruang gerak yang agak leluasa. Hal
ini membuat para siswa menjadi nyaman dalam belajar. Sedangkan pada
observasi pendahuluan tahap 2 ruang kelas VIII A diletakkan sama dengan
ruang kelas yang dahulu menjadi ruang kelas VII A. Akan tetapi perbedaannya
adalah jumlah siswa yang menempati lebih banyak yaitu berjumlah 36 orang
siswa. Sehingga ruang gerak siswa terbatas karena luas ruang kelas menjadi
lebih sempit bagi siswa. Hal ini menyebabkan kondisi belajar yang tidak
kondusif.
2. siklus I ini, terdiri dari 2 kali pertemuan, setiap pertemuan terdiri dari empat
bagian yaitu rancangan kegiatan, pelaksanaan pembelajaran, pengamatan
dan refleksi.
a. Rancangan Kegiatan
Pada rencana yang dilakukan oleh peneliti pada siklus pertama yaitu
menyiapkan silabus, RPP, LKS, alat peraga, soal dan kunci jawaban TGT serta
soal-soal yang akan diujikan dan lembar observasi untuk siswa dan peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
b. Pelaksanaan Pembelajaran
Penelitian pada siklus pertama dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan yaitu pada
tanggal 12 dan 13 November 2012 di kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan
dengan jumlah siswa sebanyak 36 orang siswa. Pertemuan pertama diikuti oleh
34 orang siswa karena 2 orang siswa tidak masuk sekolah, sedangkan
pertemuan kedua diikuti oleh 36 orang siswa. Pada awal pembelajaran siswa
mengerjakan soal pretest dengan bentuk pilihan ganda dan essay. Pembelajaran
berlangsung dengan menggunakan alat peraga berupa jantung manusia dengan
berpedoman pada rencana pelaksanan pembelajaran yang telah dibuat oleh
peneliti. Pada pertemuan kedua siswa melakukan diskusi kelompok dalam
mengerjakan LKS secara berkelompok yang bertujuan untuk meningkatkan
kerjasama antar anggota kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 5-6 orang.
Setelah berdiskusi dan mempresentasikan hasil diskusi selanjutnya siswa
melakukan permainan berupa TGT secara berkelompok yang bertujuan untuk
menimbulkan motivasi siswa dengan cara bersaing secara positif. Pada akhir
siklus pertama siswa mengerjakan soal posttest dengan bentuk soal sama
seperti pretest. Soal (pretest-posttest) bertujuan untuk mengetahui tingkat
pemahaman siswa sebelum dan setelah menerima pembelajaran yang
dikonversi menjadi hasil belajar.
c. Pengamatan
Selama pelaksanaan pembelajaran, diskusi kelompok, bermain TGT dan
selama siswa mengerjakan soal, peneliti sekaligus mengadakan pengamatan.
Selain itu, pengamatan dilakukan oleh peneliti dengan bantuan guru pamong
dan observer. Tugas yang dilakukan oleh guru pamong dan observer adalah
memantau apakah peneliti telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
rencana pelaksanaan pembelajaran atau tidak dan mengamati aktivitas siswa.
Pengamatan ini dilakukan sebagai bahan refleksi dalam pelaksanaan
selanjutnya. Berdasarkan hasil pengamatan dapat ditinjau kelebihan selama
pengamatan pada siklus pertama adalah siswa memperhatikan peneliti selama
menyampaikan materi dan siswa aktif dalam menanggapi pertanyaanpertanyaan yang diberikan oleh peneliti. Sedangkan kekurangan selama
peneliti mengadakan pengamatan baik dari pihak siswa maupun dari pihak
peneliti adalah dari pihak siswa, masih ada beberapa orang siswa yang tidak
fokus dan tidak aktif. Selain itu, masih ada siswa yang bertanya kepada teman
satu meja dalam mengerjakan posttest. Sedangkan dari pihak peneliti, nada
bicara peneliti masih terlalu cepat dan kurang tegas dalam mengarahkan siswa.
d. Refleksi
Refleksi dilakukan dengan melihat hasil tes sesudah siklus pertama, peneliti
menyimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar siswa belum mencapai target
40%. Dimana, dapat dilihat dari nilai rata-rata posttest sesudah siklus pertama,
ada peningkatan sebesar 8.33% tetapi hasil ini belum mencapai target yang
ditentukan, yaitu sebesar 40%. Adapun kesulitan yang dialami siswa yaitu
dalam mengerjakan soal cara kerja jantung dan peredaran darah manusia serta
memahami bentuk soal essay. Selain itu, masih ada siswa yang belum
maksimal mengerjakan LKS, bermain TGT dan menjawab soal posttest.
Artinya masih ada siswa yang tidak menjawab soal cara kerja jantung dan
peredaran darah manusia serta soal essay dengan benar. Pada saat mengerjakan
LKS siswa kurang maksimal karena kondisi ruang kelas yang tidak kondusif
untuk dijadikan tempat diskusi. Ruang kelas terlalu sempit sehingga suara antar
kelompok saling berlomba dan menyebabkan kelas menjadi gaduh. Dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
bermain TGT masih banyak kelompok yang kebingungan terkait peraturan
permainan. Sedangkan dalam mengerjakan posttest masih dijumpai beberapa
orang siswa yang bertanya dengan teman satu meja dan terdapat beberapa
siswa terburu-buru mengerjakan posttest karena ingin segera meninggalkan
kelas untuk mengikuti kegiatan ekstrakulikuler (siswa tersebut dipanggil untuk
meninggalkan kelas 5 menit sebelum bel pelajaran berakhir). Adapula siswa
yang tidak memahami pertanyaan soal essay sehingga jawaban yang dituliskan
tidak benar. Berdasarkan dari kekurangan yang ditemukan pada siklus pertama
peneliti berusaha untuk memperbaikinya agar pembelajaran pada siklus kedua
lebih maksimal. Usaha yang dilakukan peneliti yaitu:
a) mengubah ruang pelaksanaan pembelajaran ke ruang terbuka, yaitu
halaman belakang pasturan gereja Kalasan,
b) memperjelas peraturan permainan dengan memeragakan,
c) mengganti soal essay menjadi soal isian singkat,
d) peneliti lebih mengaktifkan siswa dengan mengundi siswa yang
menjawab soal yang terdapat di LKS. Setelah itu, peneliti membimbing
siswa untuk sama-sama membahas jawaban siswa tersebut,
e) peneliti lebih mengkondisikan kelas untuk tenang dan saling menghargai,
f) peneliti mengijinkan siswa keluar kelas (yang dipanggil untuk
berkumpul) bersamaan dengan teman sekelasnya.
3. siklus II ini, terdiri dari 3 kali pertemuan, setiap pertemuan terdiri dari
empat bagian yaitu rancangan kegiatan, pelaksanaan pembelajaran,
pengamatan dan refleksi.
a. Rancangan Kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Pada rencana yang dilakukan oleh peneliti pada siklus kedua yaitu menyiapkan
silabus, RPP, LKS, soal dan kunci jawaban TGT serta soal-soal yang akan
diujikan dan lembar observasi untuk siswa dan peneliti.
b. Pelaksanaan Pembelajaran
Penelitian pada siklus kedua dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan yaitu pada
tanggal 19, 20 dan 26 November 2012 di kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan
dengan jumlah siswa berjumlah 36 orang siswa. Pertemuan pertama diikuti
oleh 34 orang siswa karena 2 orang siswa tidak masuk sekolah, sedangkan
pertemuan kedua diikuti oleh 33 orang siswa karena 3 orang siswa tidak masuk
sekolah. Pertemuan ketiga diikuti oleh 35 orang siswa karena 1 orang siswa
tidak masuk sekolah. Pada awal pembelajaran siswa mengerjakan soal pretest
dengan bentuk pilihan ganda dan isian singkat. Pembelajaran berlangsung
dengan berpedoman pada rencana pelaksanan pembelajaran yang telah dibuat
oleh peneliti. Pada pertemuan kedua siswa melakukan diskusi kelompok dalam
mengerjakan LKS secara berkelompok yang bertujuan untuk meningkatkan
kerjasama antar anggota kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4 orang.
Setelah berdiskusi dan mempresentasikan hasil diskusi selanjutnya siswa
melakukan permainan berupa TGT secara berkelompok yang bertujuan untuk
menimbulkan motivasi siswa dengan cara bersaing secara positif. Pada akhir
siklus kedua siswa mengerjakan soal posttest dengan bentuk soal sama seperti
pretest. Soal (pretest-posttest) bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman
siswa sebelum dan setelah menerima pembelajaran yang dikonversi menjadi
hasil belajar. Pada hari ketiga siklus kedua siswa diminta untuk mengisi lembar
kuisioner dengan tujuan untuk mengetahui minat siswa setelah menerima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
pembelajaran. Selain itu, siswa juga membuat kesimpulan dari materi sistem
peredaran darah manusia serta membuat refleksi selama proses pembelajaran.
c. Pengamatan
Selama pelaksanaan pembelajaran, diskusi kelompok, bermain TGT dan
selama siswa mengerjakan soal, peneliti sekaligus mengadakan pengamatan.
Selain itu, pengamatan dilakukan oleh peneliti dengan bantuan guru pamong
dan observer. Tugas yang dilakukan oleh guru pamong dan observer adalah
memantau apakah peneliti telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
rencana pelaksanaan pembelajaran atau tidak dan mengamati aktivitas siswa.
Pengamatan ini dilakukan sebagai bahan refleksi dalam pelaksanaan
selanjutnya. Berdasarkan hasil pengamatan dapat ditinjau kelebihan selama
pengamatan pada siklus kedua adalah siswa lebih memperhatikan peneliti
selama menyampaikan materi dan siswa lebih aktif dalam berdiskusi di dalam
kelompok. Suasana pembelajaran juga lebih kondusif daripada siklus pertama
karena siswa lebih tenang dan memperhatikan dengan sungguh-sungguh. Siswa
lebih tenang dalam menyelesaikan LKS dengan diskusi kelompok dan
mengerjakan posttest. Siswa juga sangat antusias dan merasa senang dalam
menjalankan permainan. Sedangkan kekurangan selama peneliti mengadakan
pengamatan baik dari pihak siswa maupun dari pihak peneliti adalah dari pihak
siswa, masih ada beberapa orang siswa yang tidak fokus pada saat mengerjakan
soal posttest. Sedangkan dari pihak peneliti, nada bicara peneliti masih kurang
keras saat mengajar di luar kelas sehingga suara bising kendaraan yang
melintas di Jalan Jogja-Solo masih mendominasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
d. Refleksi
Kesulitan siswa pada siklus II sudah berkurang, siswa lebih terlihat antusias
untuk mengikuti proses pembelajaran. Di dalam diskusi kelompok kecil siswa
dapat saling berbagi pengetahuan. Berdasarkan hasil tes siswa pada akhir siklus
kedua, peneliti dapat menyimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar
dari siklus I ke siklus II, tetapi belum mencapai target sebesar 75%.
Peningkatan yang terjadi hanya mencapai 41.66%. Adapun penyebab tidak
tercapainya target hasil belajar adalah adanya gangguan eksternal dalam proses
pembelajaran. Sedangkan hasil lembar kuisioner menunjukkan bahwa siswa
memiliki minat terhadap materi sistem peredaran darah manusia yang
menggunakan team games tournament. Penyebab meningkatnya minat serta
hasil belajar siswa adalah karena rasa senang dan ketertarikan siswa terhadap
permainan TGT. Siswa juga merasa terpancing untuk berusaha menjawab soal
TGT dengan benar agar mendapatkan poin sebanyak-banyaknya, sehingga
kelompok diskusinya dapat menang.
B. Hasil Penelitian
Hasil-hasil yang diperoleh di dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai
berikut:
1. hasil belajar siswa berupa hasil posttest siswa setelah pembelajaran siklus
pertama dalam penelitian ini menunjukkan terjadinya perubahan
pemahaman siswa tentang materi sistem peredaran manusia dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament
(TGT). Peningkatan pemahaman dari 36 orang siswa di kelas VIII A
SMP Kanisius Kalasan memiliki tingkat yang bervariasi. Perhitungan
penilaian untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
secara klasikal dapat diketahui dari persentase hasil posttest pada siklus I,
yang dilakukan dengan menggunakan perbandingan jumlah siswa yang
menjawab benar/mencapai KKM (X) dengan jumlah siswa keseluruhan
(N) dikalikan 100%. Hasil peningkatan pemahaman konsep pada siklus I
adalah 8.33%. Sedangkan target peningkatan pemahaman konsep kelas
yang telah ditentukan adalah sebesar 40%. Sehingga, hasil pencapaian
nilai rata-rata masih belum melebihi target yang telah ditetapkan karena
rata-rata skor siswa setelah posttest adalah 4.38. Nilai tertinggi pada saat
posttest adalah 9.44 dan nilai terendah adalah 0.33. Hasil perhitungan
peningkatan pemahaman konsep diinterpretasikan dengan menggunakan
indeks gain/tingkat pemahaman siswa dengan hasil peningkatan
pemahaman konsep siswa pada siklus I masih tergolong rendah.
Sehingga jumlah siswa yang mencapai KKM sebanyak 2 orang siswa
dari 36 orang siswa, sedangkan nilai di bawah KKM sebanyak 34 orang
siswa. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus pertama ini, peneliti
memutuskan untuk melanjutkan pelaksanan tindakan pada siklus kedua.
Hal ini disebabkan karena hasil yang dicapai belum memenuhi target.
Berikut ini disajikan grafik nilai pretest dan posttest siswa dari hasil
pembelajaran siklus pertama :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Grafik 1. Hasil Penilaian Pretest Siklus I
Frekuensi Hasil Penskoran
Pretest
Jumlah
15
10
5
0
0 - 0.9 1.0 – 2.0 – 3.0 – 4.0 – 5.0 – 6.0 –
1.9
2.9
3.9
4.9
5.9
6.9
Interval
Grafik 2. Hasil Penilaian Posttest Siklus I
Jumlah
Frekuensi Hasil Penskoran Posttest
12
10
8
6
4
2
0
0 - 1.0 – 2.0 – 3.0 – 4.0 – 5.0 – 6.0 – 7.0 – 8.0 – 9.0 –
0.9 1.9 2.9 3.9 4.9 5.9 6.9 7.9 8.9 9.9
Interval
Tabel 9. Tingkat Pemahaman Siswa Pada Siklus I
No.
1
2
3
Interval
-0.5 – 0.29
0.30 – 0.70
> 0.70
Frekuensi Interpretasi
17
Rendah
16
Sedang
2
Tinggi
Sedangkan hasil posttest siswa setelah pembelajaran siklus
kedua dalam penelitian ini menunjukkan perubahan pemahaman siswa
tentang materi sistem peredaran manusia dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe team games tournament (TGT).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Peningkatan pemahaman dari 36 orang siswa di kelas VIII A SMP
Kanisius Kalasan memiliki tingkat yang bervariasi. Perhitungan
penilaian untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep siswa
secara klasikal dapat diketahui dari persentase hasil posttest pada siklus
II, yang dilakukan dengan menggunakan perbandingan jumlah siswa
yang menjawab benar/mencapai KKM (X) dengan jumlah siswa
keseluruhan (N) dikalikan 100%. Hasil peningkatan pemahaman konsep
pada siklus II adalah 41.66%. Sedangkan target peningkatan
pemahaman konsep kelas yang telah ditentukan adalah sebesar 75%.
Sehingga, hasil pecapaian nilai rata-rata masih belum melebihi target
yang telah ditetapkan karena rata-rata skor siswa setelah posttest adalah
6.54. Nilai tertinggi pada saat posttest adalah 9.54 dan nilai terendah
adalah 3.18. Hasil perhitungan peningkatan pemahaman konsep
diinterpretasikan dengan menggunakan indeks gain/tingkat pemahaman
siswa dengan hasil peningkatan pemahaman konsep siswa pada siklus II
adalah sedang. Jumlah siswa yang mencapai nilai KKM sebanyak 15
orang siswa dari 36 orang siswa, sedangkan nilai di bawah KKM
sebanyak 21 orang siswa. Akan tetapi, bila ditinjau dari hasil belajar
pada siklus I dengan siklus II dapat dilihat terjadinya peningkatan
pemahaman siswa. Peningkatan jumlah siswa dalam hasil belajar siswa
dari siklus pertama ke siklus kedua sebanyak 13 siswa. Setelah
melakukan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe team games tournament (TGT), maka peneliti
memutuskan untuk menghentikan pelaksanaan tindakan. Berikut ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
disajikan grafik nilai pretest dan posttest siswa dari hasil pembelajaran
siklus kedua :
Grafik 3. Hasil Penilaian Pretest Siklus II
Jumlah
Frekuensi Hasil Penskoran Pretest
7
6
5
4
3
2
1
0
Interval
Grafik 4. Hasil Penilaian Posttest Siklus II
Frekuensi Hasil Penskoran Posttest
12
Jumlah
10
8
6
4
2
0
0 - 0.9
1.0 – 1.9 2.0 – 2.9 3.0 – 3.9 4.0 – 4.9 5.0 – 5.9 6.0 – 6.9 7.0 – 7.9 8.0 – 8.9 9.0 – 9.9
Interval
Tabel 10. Tingkat Pemahaman Siswa Pada Siklus 2
No.
1
2
3
Interval
-1.6 – 0.29
0.30 – 0.70
> 0.70
Frekuensi Interpretasi
3
Rendah
24
Sedang
9
Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
2. minat siswa ditinjau dari data respon siswa terhadap materi sistem
peredaran manusia pada setiap pernyataan di dalam angket/kuisioner
dianalisis
menggunakan
satuan
persentase
dengan
melakukan
perhitungan banyaknya siswa yang menyatakan setuju dibagi seluruh
siswa dikalikan 100 %. Berdasarkan perhitungan satuan persentase
angket/kuisioner didapatkan hasil bahwa 5 pernyataan di dalam
angket/kuisioner mendapatkan klasifikasi baik sekali, 4 pernyataan di
dalam angket/kuisioner mendapatkan klasifikasi baik, dan 1 pernyataan
di dalam angket/kuisioner mendapatkan klasifikasi cukup. Sedangkan
ditinjau dari hasil respon siswa secara individu yang dianalisis dengan
perhitungan jumlah skor yang dicapai siswa dibagi jumlah skor total
maka didapatkan hasil rata-rata minat siswa kelas VIII A SMP Kanisius
Kalasan adalah 80%. Nilai minat siswa terendah adalah 55% sedangkan
nilai tertinggi adalah 97.50%. Jumlah siswa yang mencapai indikator
keberhasilan sebanyak 24 orang siswa dari 36 orang siswa, sedangkan
jumlah siswa yang tidak mencapai indikator keberhasilan sebanyak 12
orang siswa. Dengan nilai tersebut dapat diketahui ketercapaian minat
belajar siswa yang telah melampaui indikator keberhasilan 75%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Grafik 5. Respon Minat Siswa Perindividu
Frekuensi Respon Minat Siswa Perindividu
6
Jumlah
5
4
3
2
1
97.00% - 99.00%
94.50% - 96.50%
92.00% - 94.00%
89.50% - 91.50%
87.00% - 89.00%
84.50% - 86.50%
82.00% - 84.00%
79.50% - 81.50%
77.00% - 79.00%
74.50% - 76.50%
72.00% - 74.00%
69.50% - 71.50%
67.50% - 69.00%
64.50% - 66.50%
62.00% - 64.00%
59.50% - 61.50%
57.50% - 59.00%
54.50% - 56.50%
0
Interval
Ketercapaian indikator minat siswa ini didukung pula oleh
keaktifan siswa pada saat proses pembelajaran. Keaktifan siswa pada
saat proses pembelajaran merupakan parameter minat siswa yang
menimbulkan motivasi belajar siswa. Data keaktifan siswa dianalisis
dengan menggunakan persentase yaitu jumlah skor yang diperoleh
siswa dibagi jumlah skor maksimal dikalikan 100%. Pada saat siklus I
terdapat 4 orang siswa yang memiliki kategori keaktifan rendah, 21
orang siswa memiliki kategori keaktifan sedang, 10 orang siswa
memiliki kategori keaktifan baik, dan 1 orang siswa memiliki kategori
keaktifan sangat baik. Sehingga didapatkan hasil siswa yang memiliki
keaktifan baik dan sangat baik sebesar 30.55%. Sedangkan pada siklus
II terdapat 3 orang siswa yang memiliki kategori keaktifan sangat
rendah karena pada saat pelaksanaan diskusi dan permainan TGT ketiga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
siswa tersebut tidak masuk sekolah, 3 orang siswa memiliki kategori
keaktifan sedang, 17 orang siswa memiliki kategori keaktifan baik, dan
13 orang siswa memiliki kategori keaktifan sangat baik. Sehingga
didapatkan hasil siswa yang memiliki keaktifan baik dan sangat baik
sebesar 83.33%.
C. Pembahasan
1. Proses Pembelajaran IPA
Penelitian ini dilakukan meliputi dua tahap, yaitu siklus pertama
yang dilaksanakan tanggal 12 dan 13 November 2012 dan siklus kedua
yang dilaksanakan tanggal 19, 20 dan 26 November 2012. Selama proses
pembelajaran dalam penelitian ini dilaksanakan pembelajaran dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament
(TGT). Model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament
(TGT) apabila ditinjau dari segi pembelajaran IPA maka model
pembelajaran ini sejalan dengan hakikat IPA. Hal ini dikarenakan model
pembelajaran kooperatif tipe team games tournament (TGT) tidak
mengabaikan hakikat IPA sebagai sains. Kelebihan pada saat proses
pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe team games
tournament (TGT) adalah (a) terasahnya keterampilan proses yang
mengkembangkan sikap dan nilai yang meliputi rasa ingin tahu terhadap
materi sistem peredaran darah manusia, (b) jujur yang dapat dilihat pada
saat mengerjakan tugas dan soal, (3) terbuka akan pendapat orang lain, (4)
kritis dalam menanggapi suatu permasalahan terkait sistem peredaran
darah manusia, dan (5) bekerja sama dengan orang lain dalam hal
mengerjakan LKS. Selain itu, model pembelajaran kooperatif tipe team
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
games tournament (TGT) mendorong siswa bekerja kelompok untuk
menumbuhkan daya nalar, cara berpikir logis, sistematis, kreatif, cerdas,
dan terbuka. Melalui model pembelajaran ini, siswa dapat terlibat secara
aktif mengkonstruksi pengetahuannya, dapat meningkatkan kerjasama
antar siswa, tidak membedakan antar teman, dan menumbuhkan solidaritas
antar teman. Pembelajaran IPA sendiri memiliki kelebihan, yaitu dengan
menggabungkan berbagai bidang kajian akan terjadi penghematan waktu,
keterampilan berpikir dan keterampilan sosial anak berkembang.
Keterampilan sosial ini adalah kerja sama, komunikasi, dan mau
mendengarkan pendapat orang lain. Hal ini sejalan dengan kelebihan pada
model pembelajaran kooperatif tipe TGT, dimana siswa dapat bekerja
sama dalam menyelesaikan materi pembelajaran secara berkelompok.
Berdasarkan analisis standar kompetensi dan kompetensi dasar maka
model pembelajaran kooperatif tipe TGT banyak mengajak siswa dalam
menyelesaikan materi pembelajaran dengan panduan lembar kerja siswa
(LKS) secara berkelompok untuk saling berbagi pengetahuan antar siswa.
Selain
memiliki
kelebihan
dalam
pembelajaran,
model
pembelajaran kooperatif tipe team games tournament (TGT) juga memiliki
kelemahan yaitu, pada saat pelaksanaan proses pembelajaran suasana akan
menjadi gaduh apabila guru tidak dapat mengelola kelas dengan baik.
2. Faktor yang Mempengaruhi Ketercapaian Hasil Belajar dan Minat
Berdasarkan dari proses penelitian didapatkan pencapaian nilai
pada siklus I dan siklus II belum mencapai indikator keberhasilan, yaitu
pada siklus I hanya mencapai 8.33% dari target 40% dan siklus II hanya
mencapai 41.66% dari target 75%. Namun dalam proses penelitian ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
telah menunjukkan peningkatan nilai dimana nilai rata-rata posttest pada
siklus I sebesar 4.38 sedangkan rata-rata posttest pada siklus II sebesar
6.54. Sehingga hasil posttest pada siklus II menunjukkan penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe team games tournament (TGT) dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Tingkat pemahaman siswa (aspek
kognitif) terhadap materi sistem peredaran darah manusia dapat ditinjau
berdasarkan persentase kenaikan hasil belajar antara siklus I dengan siklus
II.
Sedangkan ketercapaian indikator minat siswa dapat ditinjau dari
hasil penilaian angket/kuisioner. Selain itu, minat siswa dapat juga ditinjau
berdasarkan keaktifan siswa. Keaktifan siswa ini juga turut digunakan
sebagai parameter minat siswa yang menyebabkan timbulnya motivasi
belajar siswa. Minat siswa terhadap materi sistem peredaran darah manusia
dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe team games
tournament (TGT) mencapai indikator keberhasilan minat belajar siswa.
Ketercapain target peningkatan minat belajar siswa ini memiliki arti bahwa
siswa mempunyai minat yang tinggi terhadap materi sistem peredaran
darah manusia yang diterapkan melalui model pembelajaran kooperatif
tipe team games tournament (TGT). Dengan minat yang tinggi siswa
dapat termotivasi untuk belajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.
Dari uraian di atas dapat terlihat jelas keterkaitan antara minat dan hasil
belajar siswa, jika minat siswa meningkat maka dapat mendorong siswa
untuk belajar dan meningkatkan hasil belajar, begitu pun sebaliknya.
Oleh sebab itu, pencapaian hasil belajar ini dipengaruhi oleh faktorfaktor yang mendukung dan menghambat. Faktor yang mendukung dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
meningkatkan hasil belajar pada saat penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe team games tournament (TGT) adalah :
a. kondisi ruang belajar : kondisi ruang belajar sangat mempengaruhi
proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang dilaksanakan pada
ruang belajar yang sempit membuat siswa merasa tidak nyaman dalam
mengikuti proses. Hal ini peneliti tinjau dari proses pembelajaran pada
siklus I. Ruang kelas yang sempit membuat ruang gerak siswa
menjadi terbatas dan suasana kelas menjadi gaduh pada saat sesi
berkelompok. Pada saat siswa bekerja di dalam kelompok dibutuhkan
ruang belajar yang luas agar siswa dapat bekerja di dalam
kelompoknya tanpa terganggu ataupun mengganggu kelompok lain.
Pada saat siswa bekerja di dalam kelompok maka tidak dapat dihindari
bahwa setiap kelompok akan menimbulkan suara yang dapat
menimbulkan kegaduhan. Selain itu, dengan ruang belajar yang
sempit membuat sirkulasi udara menjadi terganggu. Hal ini membuat
ruang kelas menjadi panas. Siswa yang kepanasan akan mengikuti
proses pembelajaran dengan tidak nyaman. Kondisi ini membuat
siswa berperilaku yang memancing keributan, seperti berteriak-teriak
kepanasan dan saling berebutan buku untuk dijadikan kipas.
Sedangkan apabila ruang belajar yang digunakan luas maka
membuat siswa merasa nyaman. Sehingga proses pembelajaran akan
berjalan dengan kondusif. Kondisi ini peneliti tinjau dari proses
pembelajaran pada siklus II yang dilangsungkan di luar kelas. Ruang
belajar siswa yang luas membuat proses diskusi kelompok dan
bermain TGT menjadi lebih nyaman. Keadaan pada saat siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
berkelompok menjadi lebih tenang karena suara yang ditimbulkan
setiap kelompok tidak mengganggu kelompok lainnya. Selain itu,
dengan kondisi ruang belajar yang luas menuntut siswa untuk
memperhatikan pembelajaran secara lebih fokus agar suara guru dapat
terdengar. Dengan kondisi ruang belajar yang luas membuat siswa
dapat
beraktifitas
secara
leluasa.
Kenyamanan
seperti
ini
menimbulkan semangat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran
yang membuat siswa menjadi lebih fokus dan serius dalam mengikuti
pembelajaran sehingga siswa dapat mencapai hasil belajar yang
memuaskan.
b. minat : minat belajar siswa yang tinggi menunjukkan bahwa model
pembelajaran kooperatif tipe team games tournament (TGT) mampu
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi siswa sehingga
mendorong
siswa
untuk
berperan
serta
dan
memperhatikan
pembelajaran. Minat siswa yang tinggi ini ditinjau dari hasil
angket/kuisioner siswa terhadap materi sistem peredaran darah
manusia dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe team
games tournament (TGT). Minat adalah salah satu faktor yang dapat
membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajar.
Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada
suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh (Slameto,
2010:180).
Dalam
pembelajaran
yang
menerapkan
model
pembelajaran kooperatif tipe team games tournament (TGT) minat
ditimbulkan melalui teknik-teknik sebagai berikut: a) pernyataan
penghargaan secara verbal merupakan cara paling mudah dan efektif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
untuk meningkatkan motif belajar siswa kepada hasil belajar yang
baik karena pernyataan verbal ini mengandung makna interaksiinteraksi dan pengalaman pribadi yang langsung antara siswa dan guru
dan penyampaiannya konkret sehingga merupakan suatu pengakuan
sosial, b) menimbulkan rasa ingin tahu yang merupakan daya untuk
meningkatkan motif belajar siswa karena menimbulkan semacam
konflik konseptual yang membuat siswa merasa penasaran, dengan
sendirinya menyebabkan siswa tersebut berupaya keras untuk
memecahkannya, c) menggunakan permainan yang merupakan proses
sangat menarik bagi siswa sehingga menyebabkan proses belajar
menjadi bermakna emosional bagi siswa sehingga akan diingat,
dipahami atau dihargai, d) membuat suasana persaingan yang sehat di
antara para siswa yang suasana ini memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mengukur kemampuan dirinya melalui kemampuan orang
lain dan belajar dengan bersaing menimbulkan upaya belajar yang
sungguh-sungguh. Dengan penerapan teknik-teknik tersebut dalam
pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
team games tournament (TGT) maka akan meningkatkan minat
belajar siswa.
Minat belajar siswa akan berhubungan dengan motivasi belajar
siswa. Hal ini karena salah satu cara yang logis untuk memotivasi
siswa selama pelajaran adalah menghubungkan pengalaman belajar
dengan minat siswa. Menurut Djiwandono (2008:365) minat siswa
dapat merupakan bagian dari metode mengajar. Minat yang
merupakan bagian dari metode mengajar dalam hal ini adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
penerapan
model
pembelajaran
kooperatif
tipe
team
games
tournament (TGT). Sehingga untuk menumbuhkan minat terhadap
materi pembelajaran dapat melalui metode mengajar yang kemudian
akan berpengaruh pada hasil belajar. Semakin besar minat siswa
terhadap materi pembelajaran maka semakin tinggi pula hasil belajar
yang akan dicapai. Hal ini dikarenakan, siswa yang memiliki minat
yang besar akan mengadakan perubahan tingkah laku untuk mencapai
suatu hasil yang memuaskan. Perubahan tingkah laku ini berhubungan
dengan kebutuhan dalam belajar yang akan diingat dan dipahami oleh
siswa. Sedangkan perubahan tingkah laku ini adalah bentuk yang
berasal dari dorongan internal dan eksternal yang merupakan hakikat
motivasi belajar. Hakikat motivasi belajar mempunyai peranan besar
dalam keberhasilan seseorang dalam belajar. Indikator motivasi
belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut: (1) adanya hasrat dan
keinginan berhasil; (2) adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar;
(3) adanya harapan dan cita-cita masa depan; (4) adanya penghargaan
dalam belajar; (5) adanya kegiatan yang menarik dalam belajar; (6)
adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan
seseorang siswa dapat belajar dengan baik (Uno, 2008:23). Minat
siswa yang dalam hal ini timbul karena penerapan permainan team
games tournament (TGT) yang menimbulkan rasa suka dan senang
ketika mereka saling bersaing secara positif di dalam kelompok untuk
mendapatkan poin sebanyak-banyaknya dalam memainkan permainan
team games tournament (TGT). Sehingga model pembelajaran
kooperatif tipe team games tournament (TGT) ini membentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
kompetisi dalam suasana yang konstruktif positif antar siswa. Teknik
pembelajaran tipe TGT membentuk pola pikir setiap siswa untuk
saling membangun dalam tim pada saat mengerjakan LKS. Sehingga
antar siswa saling bertukar pengetahuan dan apabila ada temannya
yang belum mengerti mereka saling berusaha membantu. Selain itu,
siswa juga saling memberikan kepercayaan pada anggota tim saat
bermain dalam turnament sehingga dengan kepercayaan yang
didapatkan dari anggota tim, maka masing-masing dari anggota tim
tersebut berusaha melakukan yang terbaik agar tim mereka menjadi
yang terbaik. Turnament dalam TGT juga memberikan warna positif
di dalam kelas karena kesenangan para siswa terhadap permainan
sehingga tercipta keaktifan dan motivasi belajar siswa yang dilandasi
oleh minat siswa, sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan.
Adanya penghargaan juga turut membuat siswa berminat, karena
merasa dihargai hasil kinerja yang telah dicapainya. Oleh sebab itu,
minat pada dasarnya penerimaan akan suatu hubungan antara rasa
suka dan keterikatan dengan permainan team games tournament
(TGT) yang tinggi sehingga menyebabkan minat menjadi tinggi pula.
Minat akan menyebabkan siswa termotivasi dalam mengikuti proses
pembelajaran. Motivasi merupakan suatu dorongan yang timbul oleh
adanya rangsangan dari dalam maupun dari luar sehingga seseorang
berkeinginan untuk mengadakan perubahan tingkah laku/aktivitas
tertentu lebih baik dari keadaan sebelumnya (Uno, 2008:9). Adanya
minat yang menimbulkan motivasi di dalam diri siswa menyebabkan
siswa
memiliki
kekuatan
yang
mendorong
siswa
untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
memperhatikan pembelajaran dan berperan aktif dalam proses
pembelajaran sehingga siswa mencapai hasil belajar yang memuaskan.
Sedangkan faktor yang menghambat dalam meningkatkan hasil
belajar adalah :
a. gangguan eksternal : gangguan eksternal ini merupakan faktor utama
yang menghambat peningkatan hasil belajar karena berhubungan erat
dengan proses pembelajaran. Gangguan eksternal yang terjadi ini
menyebabkan
siswa
menjadi
tidak
fokus
dalam
mengikuti
pembelajaran. Ketidak fokusan siswa tampak pada saat siswa terburuburu dalam mengerjakan tugas atau soal-soal (terutama soal posttest)
tanpa meneliti apakah semua tugas atau soal sudah terjawab dengan
tepat. Sehingga dalam pengerjaan tugas atau soal-soal siswa tidak
maksimal. Kondisi ini disebabkan pada saat siswa mengerjakan soal
posttest pada siklus I terdapat beberapa siswa terburu-buru
mengerjakan posttest karena ingin segera meninggalkan kelas untuk
mengikuti kegiatan ekstrakulikuler (siswa tersebut dipanggil untuk
meninggalkan kelas 5 menit sebelum bel pelajaran berakhir). Kondisi
ini menyebabkan siswa menjadi tidak fokus dalam mengikuti proses
pembelajaran pada setiap jam pelajaran terakhir berlangsung. Siswa
akan merasa tidak tenang dalam mengikuti pembelajaran karena
memikirkan untuk tidak terlambat mengikuti kegiatan ekstrakulikuler
yang sudah diwajibkan untuk meninggalkan kelas 5 menit sebelum bel
pelajaran berakhir. Selain itu, dengan melihat ada beberapa siswa yang
keluar terlebih dahulu menyebabkan siswa lainnya ikut merasa tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
tenang dalam mengikuti pembelajaran dan ingin segera ikut keluar
dari kelas untuk pulang.
Sedangkan pada saat siklus II pihak sekolah mempercepat
waktu kepulangan siswa tanpa memberi tahu sebelumnya karena
ruang-ruang kelas akan dipersiapkan untuk tes uji coba UAN kelas IX.
Sehingga ketika siswa melihat teman-teman lain kelasnya sudah
pulang maka kefokusan siswa dalam mengerjakan soal berkurang. Hal
ini menyebabkan
kondisi
yang tidak optimal untuk proses
pembelajaran.
b. efikasi diri : efikasi diri ini berupa keyakinan bahwa seseorang siswa
dapat menguasai situasi belajar dan memberikan hasil positif. Bandura
(dalam Santrock, 2009:216) percaya bahwa efikasi diri adalah sebuah
faktor yang sangat penting dalam menentukan apakah siswa
berprestasi atau tidak. Efikasi diri ini mempunyai banyak kemiripan
dengan motivasi kemampuan menguasai sesuatu dan motivasi
intrinsik. Terkait dengan pendapat mengenai efikasi diri ini diperjelas
oleh Dale Schunk (dalam Santrock, 2009:216) yang telah menerapkan
konsep efikasi diri pada banyak aspek dari prestasi siswa. Dalam
pandangannya, efikasi diri mempengaruhi pilihan aktivitas siswa.
Siswa dengan efikasi diri rendah pada pembelajaran dapat
menghindari banyak tugas belajar, khususnya yang menantang.
Sedangkan siswa dengan efikasi diri tinggi menghadapi tugas belajar
tersebut dengan keinginan besar. Siswa dengan efikasi tinggi lebih
tekun berusaha pada tugas belajar dibandingkan siswa dengan efikasi
diri rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Selama proses pembelajaran dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe team games tournament (TGT) siswa
dapat menguasai situasi belajar dengan baik tetapi pada saat
pelaksanaan posttest siswa belum dapat menguasai situasi belajar
secara penuh. Sehingga terdapat beberapa siswa terburu-buru
mengerjakan posttest karena ingin segera meninggalkan kelas untuk
mengikuti kegiatan ekstrakulikuler (pada siklus I) dan ketika melihat
teman-temannya pulang sekolah lebih dahulu dibandingkan mereka
membuat siswa terburu-buru mengerjakan soal posttest (pada siklus
II). Hal ini membuat siswa menjadi tidak cermat dalam mengerjakan
soal. Dengan tingkat efikasi diri yang rendah ini menyebabkan siswa
tidak tekun berusaha pada tugas belajar sehingga tidak memberikan
hasil positif berupa hasil belajar yang maksimal.
c. motif berprestasi : motif berprestasi adalah motif yang dipelajari,
sehingga motif ini dapat diperbaiki dan dikembangkan melalui proses
belajar. Motif berprestasi ini memiliki keterkaitan dengan motif
interest (minat) yang menunjukkan keinginan siswa untuk berhasil
dalam belajar. Motif berprestasi sangat berpengaruh terhadap unjuk
kerja (performance) seseorang, termasuk dalam belajar. Seseorang
yang mempunyai motif berprestasi tinggi cenderung untuk berusaha
menyelesaikan
tugasnya
secara
tuntas,
tanpa
menunda-nunda
pekerjaan. Penyelesaian tugas semacam itu bukanlah karena dorongan
dari luar, melainkan upaya pribadi (Uno, 2008:30). Sehingga dengan
kata lain motif interest (minat) adalah minat terhadap sesuatu yang
merupakan hasil belajar dan menyokong belajar selanjutnya untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
mendapatkan keberhasilan belajar yang merupakan tujuan dari motif
berprestasi.
Pada saat siswa berdiskusi di dalam kelompok dan bermain
TGT tampak bahwa siswa memiliki motif berprestasi yang tinggi. Hal
ini dikarenakan siswa saling berusaha bertukar pengetahuan agar pada
saat bermain TGT mendapatkan poin yang banyak. Akan tetapi, motif
berprestasi pada saat posttest menjadi berkurang.
Berkurangnya motif berprestasi ini dikarenakan siswa kurang
berusaha menyelesaikan tugasnya secara tuntas. Dengan kurangnya
kesadaran siswa untuk berusaha menyelesaikan tugasnya secara tuntas
menunjukkan
keinginan
siswa
untuk
berhasil dalam
belajar
terkalahkan dengan keinginan siswa untuk cepat pulang.
Kurangnya motif berprestasi siswa ini juga dipengaruhi oleh
kesalahan yang dilakukan oleh ini peneliti. Peneliti tidak menawarkan
kepada siswa untuk melaksanakan posttest pada jam pelajaran saat itu
atau pada jam pelajaran lain. Sehingga pada saat siswa sedang
mengerjakan posttest dan melihat teman-teman kelas lainnya pulang
menyebabkan siswa menyelesaikan tugasnya secara tidak tuntas dan
membuat hasil belajar menjadi tidak maksimal.
Terkait dengan penjelasan faktor yang menghambat dalam
meningkatkan hasil belajar dapat ditinjau bahwa ketiga faktor ini saling
berhubungan. Ketidak fokusan siswa dalam mengerjakan tugas atau soalsoal diawali dengan gangguan eksternal yang mempengaruhi tingkat
efikasi diri siswa dan motif berprestasi siswa. Gangguan eksternal ini
menyebabkan siswa menjadi tidak dapat menguasai situasi belajar secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
penuh dan tidak cermat dalam mengerjakan soal sehingga tingkat efikasi
diri menjadi berkurang. Dengan efikasi diri yang berkurang membuat
tingkat kesadaran siswa berkurang pula untuk berusaha menyelesaikan
tugasnya secara tuntas agar mencapai hasil belajar yang memuaskan dan
hal ini berhubungan dengan motif berprestasi. Dengan kondisi yang
seperti ini menyebabkan peningkatan pemahaman siswa mencapai hasil
yang kurang maksimal.
3. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Penerapan TGT
Dalam penelitian ini model pembelajaran kooperatif tipe team
games tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar dan minat
belajar siswa. Agar penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team
games tournament (TGT) dapat berjalan dengan baik maka perlu
diperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan faktor penghambat dalam
meningkatkan hasil belajar. Oleh sebab itu, untuk mengatasi faktor yang
menghambat peningkatan hasil belajar siswa maka perlu diperhatikan
beberapa hal sebagai berikut :
a. kondisi ruang belajar : ruang belajar yang digunakan dikondisikan secara
tepat agar siswa merasa nyaman dalam mengikuti proses pembelajaran.
Ruang belajar siswa diusahakan luas sehingga ruang gerak siswa dan
ruang diskusi kelompok siswa menjadi luas.
b. mengantisipasi gangguan eksternal : semua gangguan eksternal yang
mengganggu proses pembelajaran diharapkan dapat diantisipasi sehingga
efikasi diri dan motif berprestasi tidak terganggu pula.
Dengan mengatasi faktor yang menghambat peningkatan hasil
belajar maka keefektifan model pembelajaran kooperatif tipe team games
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
tournament (TGT) dapat tercapai. Keefektifan model pembelajaran
kooperatif tipe team games tournament (TGT) ini dapat menjadi sebuah
inovasi pembelajaran yang dapat memberikan hasil yang memuaskan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang peneliti laksanakan pada
bulan November 2012 dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
team games tournament (TGT) dapat disimpulkan bahwa :
1. pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe team
games tournament (TGT) memiliki keunggulan yaitu, antar siswa dapat
menerima perbedaan latar belakang, permainan (turnament) membuat siswa
tertarik mengikuti pembelajaran, permainan (turnament) membuat suasana
persaingan yang sehat antar siswa, dan adanya penghargaan membuat siswa
merasa diakui,
2. pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe team
games tournament (TGT) dapat menciptakan suasana proses pembelajaran yang
menyenangkan,
3. pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe team
games tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar dan minat siswa.
B. Saran
Berdasarkan
hasil
penelitian
yang
menunjukkan
bahwa
model
pembelajaran kooperatif tipe team games tournament (TGT) dapat meningkatkan
hasil belajar dan minat siswa terhadap materi sistem peredaran darah manusia.
Peneliti menyarankan kepada para guru untuk menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe team games tournament (TGT) ini terhadap materi sistem
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
peredaran darah manusia dan dalam pembelajaran biologi dengan memperhatikan
beberapa hal agar dalam pelaksanaannya target dapat dicapai.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe team games tournament (TGT) di dalam pembelajaran adalah
kondisi ruang belajar siswa, gangguan eksternal pada proses pembelajaran, tingkat
efikasi diri siswa dan motif berprestasi yang dimiliki siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Daftar Pustaka
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono., 1991, Psikologi Belajar, Jakarta : Rineka
Cipta.
Anonim, 2010, Struktur Alat Peredaran Darah Pada Manusia, http://edukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Materi%20Poko
k/view&id=94&uniq=589, diakses tanggal 18 Juni 2012, pukul 13.28 WIB.
Adhi, I Ketut Diana., 2008, Sistem Transportasi/Peredaran Darah Pada Manusia,
http://gurungeblog.wordpress.com/2008/10/31/sistem-transportasiperedarandarah-pada-manusia/, diakses tanggal 18 Juni 2012, pukul 12.49 WIB.
Aqib, Zainal., 2007, Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru, Bandung : Yrama
Widya.
Arifin, Zainal., 2012, Evaluasi Pembelajaran, Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi., 1998, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,
Jakarta : Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi., 2010, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Bumi
Aksara.
Astuti, Puji., 2010, Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
TGT (Team Games Tournament) Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas
X di MAN Godean Pada Pokok Bahasan Alat-Alat Optik, Skripsi,
Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
Azwar, Saifuddin., 2010, Penyusunan Skala Psikologi, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Depdiknas., 2006, Panduan Pengembangan Pembelajaran IPA Terpadu,
SMP/MTs, Jakarta : Pusat Kurikulum, Badan Penelitian dan Pengembangan,
Departemen Pendidikan Nasional.
Djiwandono, Sri Esti Wuryani., 2008, Psikologi Pendidikan, Jakarta : Grasindo.
Effendi, 1985, Pengantar Psikolog, Bandung : Angkasa.
Elizabeth B. Hurlock., 1989, Perkembangan Anak, Jakarta : Erlangga.
Winastwan Gora dan Sunarto,. 2010, PAKEMATIK Strategi Pembelajaran
Inovatif Berbasis TIK, Jakarta : Gramedia.
Hamalik, Oemar., 2007, Psikologi Belajar dan Mengajar, Bandung : Sinar Baru
Algensindo.
Hudoyo, Herman., 2001, Pengembangan Kurikulum
Matematika, Malang : Universitas Negeri Malang.
dan
Pembelajaran
Kasijan, 1984, Psikologi Pendidikan, Surabaya : Bina Ilmu.
Kusrini, Endang., 2009, Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan TGT
Ditinjau dari Kreativitas Terhadap Prestasi Belajar Bahasa Inggris Siswa
SMP di Purwokerto, Tesis, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
Mardapi, Djemari., 2008, Teknik Penyusunan Instrument Tes dan Non Tes,
Yogyakarta : Mitra Cendikian Press.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Mulyati., 2005, Psikologi Belajar, Yogyakarta : Andi Offset.
Nur, Mohamad., 2005, Pembelajaran Kooperatif, Surabaya : Pusat Sains dan
Matematika Sekolah UNESA.
Nurgiyantoro, Burhan., 2009, Penilaian Dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra,
Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Poedjiadi, Anna., 2007, Sains Teknologi Masyarakat Model Pembelajaran
Bermain Nilai, Bandung : Remaja Rosdakarya.
Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas, http://www.puskur.net./ Panduan
Pengembangan IPA Terpadu Balitbang-Depdiknas/ diakses pada tanggal 18
Juni 2012, pukul 11.08 WIB.
Puspita, Ika., 2011, Perbandingan Keefektifan Pembelajaran Kooperatif Tipe
Team Games Tournament dengan Make A Match Ditinjau dari Prestasi
Belajar, Sikap, dan Minat Siswa Terhadap Matematika di SD Kecamatan
Depok, Tesis, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
Sanjaya, Wina., 2009, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan (cet.6), Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Sanjaya, Wina., 2010, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta :
Kencana Prenada Media Group.
Santrock, John W., 2009. Psikologi Pendidikan Edisi 3 Buku 2, Jakarta : Salemba
Humanika.
Sardiman A.M., 2010, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta : Raja
Grafindo Persada.
Sartika, Dewi., 2011, Perbandingan Kompetensi Matematika, Sikap dan Minat
Belajar Matematika Menggunakan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe
TGT dengan GI Siswa Kelas VII SMPN 4 Gamping Sleman Yogyakarta,
Tesis, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
Slameto., 2010, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta :
Rineka Cipta.
Slavin, R.E., 2005, Cooperative Learning “Theory, Research and Practice”,
London: Allyn and Bacon, diterjemahkan oleh Yusron, Narulita., Bandung:
Nusa Media.
Soetomo, 1993, Dasar-Dasar Interaksi Belajar Mengajar, Surabaya : Usaha
Nasional.
Sudijono, Anas., 2011, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Raja Grafindo
Persada.
Sudjana, Nana., 2010, Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung : PT
Remaja Rosdakarya.
Suharsimi Arikunto, Suhardjono dan Supardi., 2008. Penelitian Tindakan Kelas,
Jakarta : Bumi Aksara.
Suherman, Erman., 2001, Buku Materi Pokok Interaksi Belajar Mengajar
Matematika, Jakarta : Universitas Terbuka, Depdikbud.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Sukmadinata, Nana Syaodih., 2009, Landasan Psikologi Proses Pendidikan,
Bandung : Remaja Rosdakarya.
Surya, Mohamad., 2004, Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran, Bandung :
Pustaka Bani Quraisy.
Sutomo, 1985, Teknik Penilaian Pendidikan, Surabaya: Bina Ilmu.
Suyono. Hariyanto., 2011, Belajar dan Pembelajaran, Bandung : Rosda.
Syaiful Bahri dan Aswan Zain., 2010. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Rineka
Cipta.
Tim IPA, 2007, IPA SMP untuk Kelas VIII, Jakarta : Erlangga
Tim IPA, 2008, IPA Terpadu 2, Jakarta : Yudhistira
Tukiran Taniredja, Efi Miftah Faridli dan Sri Harimianto., 2011. Model-Model
Pembelajaran Inovatif. Bandung : Alfabeta.
Uno, Hamzah B., 2008, Teori Motivasi dan Pengukurannya, Jakarta : Bumi
Aksara.
Winkel, W. S., 1983, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, Jakarta :
Gramedia.
Winkel, W. S., 2012, Psikologi Pengajaran, Yogyakarta : Media Abadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Lampiran 1
SILABUS
Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Standar Kompetensi
: SMP Kanisius Kalasan
: IPA/Biologi
: VIII A/I
: 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran
Indikator
1.6
Mendeskripsi
-kan sistem
peredaran
darah pada
manusia dan
hubungannya
dengan
kesehatan
 Jantung
 Pembuluh
darah
 Peredaran
darah
manusia
 Darah
 Golongan
darah
 Penyakit
pada sistem
peredaran
darah
manusia
 Siswa
mengamati
alat peraga
jantung
 Menye- Tes
tertulis
butkan
organ
penyusun
sistem
peredaran
darah
manusia
 Siswa
 Menyebutkan
struktur
membaca
buku
Teknik
Tes
tertulis
Penilaian
Alokasi
Waktu
Bentuk
Contoh
Instrumen
Instrumen
Tes pilihan Di bawah ini 5×40’

ganda dan
organ yang

essay
bukan
penyusun

sistem
peredaran
darah adalah
….
A. Hati
B. Pembuluh
darah
C. Darah
D. Jantung
Tes pilihan Bagian
ganda dan
jantung yang
essay
berisi darah
Sumber
Belajar
Buku siswa
Alat peraga
jantung
LKS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
panduan
 Siswa
berdiskusi
kelompok
jantung
dan
pembuluh
darah
 Menje- Tes
tertulis
laskan
kerja
jantung
dan
mekanisme
peredaran
darah
manusia
Tes pilihan
ganda dan
essay
bersih (kaya
O2) adalah….
A. Serambi
kanan –
serambi
kiri
B. Serambi
kanan –
bilik kanan
C. Serambi
kiri – bilik
kiri
D. Serambi
kiri –
serambi
kiri
Apabila
darah selalu
beredar
dalam
pembuluh
darah maka,
peredaran
darah ini
disebut
peredaran
darah ….
A. Terbuka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98

Siswa
membaca
buku
panduan
 Siswa
membaca
buku
panduan
 Menyebutkan
komponenkomponen
darah
Tes
tertulis
Tes pilihan
ganda dan
isian
singkat
 Menyebutkan
fungsi
darah
Tes
tertulis
Tes pilihan
ganda dan
isian
singkat
B. Tertutup
C. Tunggal
D. Ganda
Berikut
komponen
darah yang
berbentuk
cair adalah
….
A. Eritrosit
B. Basofil
C. Plasma
D. Leukosit
Berikut ini
yang bukan
fungsi darah
adalah ….
A. Mengubah
protein
menjadi
asam
amino
B. Melakukan
proses
pembekuan darah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
 Siswa
membaca
buku
panduan
 Menjelaskan
golongan
darah
Tes
tertulis
Tes pilihan
ganda dan
isian
singkat
C. Alat
pertahanan tubuh
untuk
membunuh
kuman
penyakit
D. Alat
pengangkut sarisari
makanan,
oksigen
dan sisa
metabolisme
Pada manusia
bergolongan
darah B
memiliki ….
A. Aglutinogen B dan
aglutinin
a
B. Aglutinogen A dan
aglutinin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
b
Aglutinogen A dan
aglutinin
a serta
aglutinin
b
D. Aglutinogen B dan
aglutinin
b
Apabila
seseorang
memiliki
kelopak mata
bagian dalam
berwarna
pucat, maka
orang
tersebut
didiagnosa
mengidap
penyakit
anemia.
Penyakit
anemia
adalah ….
A. Penyakit
C.
 Siswa
berdiskusi
kelompok
 Menyebutkan
penyakit pada
sistem
peredaran
darah
Tes
tertulis
Tes pilihan
ganda dan
isian
singkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
yang
menyebabkan
darah
sukar
membeku
bila
terjadi
luka
B. Penyakit
kekurangan darah
merah
C. Penyakit
bertambahnya
sel darah
putih
yang
tidak
terkendali
D. Tekanan
darah
tinggi di
dalam
arteri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Siklus I Pertemuan 1)
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Alokasi Waktu
: SMP
: Biologi
: VIII A/I
: 1×40 menit
A. Standar Kompetensi
1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.
B. Kompetensi Dasar
1.6 Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan
hubungannya dengan kesehatan.
C. Indikator
Kognitif Produk
1. Menyebutkan organ penyusun sistem peredaran darah.
2. Menyebutkan struktur dan fungsi jantung serta pembuluh darah.
3. Menjelaskan kerja jantung dan mekanisme peredaran darah manusia.
Kognitif Proses
1. Mengamati alat peraga jantung.
2. Membaca buku panduan.
3. Diskusi kelompok.
Afektif Karakter
1. Membaca dan memahami setiap petunjuk dan pertanyaan dalam proses
pembelajaran.
2. Mengerjakan tugas-tugas dalam proses pembelajaran.
3. Berpartisipasi dalam menemukan jawaban pertanyaan dalam proses
pembelajaran.
4. Berani menyampaikan pendapat atau gagasan.
5. Memperhatikan proses pembelajaran.
Afektif Sosial
Berdiskusi dengan semangat kerja sama, menghargai pendapat teman lain dan
mengajak teman yang belum aktif untuk aktif.
D. Tujuan Pembelajaran
Kognitif Produk
1. Dengan mengamati alat peraga jantung, siswa dapat menyebutkan 2 organ
penyusun sistem peredaran darah manusia.
2. Setelah membaca buku panduan, siswa dapat menjelaskan 4 struktur
jantung dan 2 struktur pembuluh darah beserta fungsinya mengunakan
kata-kata sendiri.
3. Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan kerja jantung
dan mekanisme peredaran darah manusia.
Kognitif Proses
1. Dengan mengamati alat peraga jantung, siswa dapat menyebutkan organ
penyusun sistem peredaran darah manusia.
2. Dengan membaca buku panduan, siswa dapat menjelaskan struktur jantung
dan pembuluh darah beserta fungsinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
3. Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan kerja jantung
dan mekanisme peredaran darah manusia.
Afektif Karakter
1. Melalui kegiatan yang dirancang guru, siswa dapat melakukan pengamatan
dengan serius.
2. Melalui pertanyaan-pertanyaan yang berasal dari guru, siswa dapat secara
aktif menjawab pertanyaan.
3. Melalui situasi yang dikondisikan oleh guru, siswa dapat memperhatikan
temannya presentasi.
4. Melalui dorongan guru, siswa dapat berani mempresentasikan hasil diskusi
kelompok.
Afektif Sosial
Melalui kegiatan yang dirancang guru, siswa mampu berdiskusi dengan semangat
kerja sama, saling menghargai pendapat teman serta bisa membuat temannya
untuk aktif.
E. Materi Pembelajaran
1. Jantung
2. Pembuluh Darah
3. Mekanisme Peredaran Darah Manusia
F. Model dan Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran
: Pembelajaran Kooperatif
Tipe Pembelajaran
: TGT
Metode Pembelajaran
: Diskusi dan presentasi
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I
Kegiatan
Fase
Kegiatan Guru dan Siswa
(Waktu)
Pendahuluan
Melakukan apersepsi,
1. Guru mengajukan pertanyaan:
(15 menit)
menyampaikan tujuan
Menurut kalian apakah tangkai
dan memotivasi siswa
daun pepaya termasuk bagian
dari pohon pepaya?
2. Guru menanggapi jawaban siswa
dengan mengatakan :
- Apabila kita memetik tangkai
daun pepaya apa yang terjadi?
- Bagaimana bila tubuh kita ada
yang terluka, apa yang terjadi?
- Bila luka tidak segera
dihentikan apa yang terjadi?
3. Menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
4. Guru memberikan pretest kepada
siswa.
Inti (20 menit) Menyampaikan
5. Memunculkan fenomena yang
masalah
terkait dengan jantung, yaitu kasus
tentang orang yang mengalami
kelainan jantung, kemudian
diajukan pertanyaan bagaimana
pendapat kalian tentang kasus ini?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Menyampaikan materi
Penutup
(5 menit)
6. Siswa memberikan tanggapan atas
fenomena yang diajukan guru.
7. Guru melakukan presentasi kelas.
8. Memberi tugas memperdalam
materi yang sudah dipelajari
karena akan dilakukan team
games tournament pada jam
pelajaran hari berikutnya.
H. Sumber Belajar
1. Buku siswa: Sumarwan, Sumartini, Kusmayadi, Sri Sulastri, dan Bambang
A. Priambodo., 2007, Ilmu Pengetahuan Alam SMP Jilid 2A Kelas VIII
Semester 1, Jakarta: Erlangga.
2. Buku siswa: Tim IPA, 2008, IPA Terpadu 2, Jakarta: Yudhistira.
3. LKS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Siklus I Pertemuan 2)
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Alokasi Waktu
: SMP
: Biologi
: VIII A/I
: 2×40 menit
A. Standar Kompetensi
1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.
B. Kompetensi Dasar
1.6 Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan
hubungannya dengan kesehatan.
C. Indikator
Kognitif Produk
1. Menyebutkan organ penyusun sistem peredaran darah.
2. Menyebutkan struktur dan fungsi jantung serta pembuluh darah.
3. Menjelaskan kerja jantung dan mekanisme peredaran darah.
Kognitif Proses
1. Mengamati alat peraga jantung.
2. Membaca buku panduan .
3. Diskusi kelompok .
Afektif Karakter
1. Membaca dan memahami setiap petunjuk dan pertanyaan dalam proses
pembelajaran.
2. Mengerjakan tugas-tugas dalam proses pembelajaran.
3. Berpartisipasi dalam menemukan jawaban pertanyaan dalam proses
pembelajaran.
4. Berani menyampaikan pendapat atau gagasan.
5. Memperhatikan proses pembelajaran.
Afektif Sosial
Berdiskusi dengan semangat kerja sama, menghargai pendapat teman lain dan
mengajak teman yang belum aktif untuk aktif.
D. Tujuan Pembelajaran
Kognitif Produk
1. Dengan mengamati alat peraga jantung, siswa dapat menyebutkan 2 organ
penyusun sistem peredaran darah manusia.
2. Setelah membaca buku panduan, siswa dapat menjelaskan 4 struktur
jantung dan 2 struktur pembuluh darah beserta fungsinya mengunakan
kata-kata sendiri.
3. Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan kerja jantung
dan mekanisme peredaran darah manusia.
Kognitif Proses
1. Dengan mengamati alat peraga jantung, siswa dapat menyebutkan organ
penyusun sistem peredaran darah manusia.
2. Dengan membaca buku panduan, siswa dapat menjelaskan struktur jantung
dan pembuluh darah beserta fungsinya.
3. Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan kerja jantung
dan mekanisme peredaran darah manusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Afektif Karakter
1. Melalui kegiatan yang dirancang guru, siswa dapat membaca dan
memahami setiap petunjuk dan pertanyaan dalam proses pembelajaran.
2. Melalui pertanyaan-pertanyaan yang berasal dari guru, siswa dapat
mengerjakan tugas-tugas dalam proses pembelajaran.
3. Melalui pertanyaan-pertanyaan yang berasal dari guru, siswa dapat
berpartisipasi dalam menemukan jawaban pertanyaan dalam proses
pembelajaran.
4. Melalui dorongan guru, siswa dapat berani menyampaikan pendapat atau
gagasan.
5. Melalui situasi yang dikondisikan oleh guru, siswa dapat memperhatikan
proses pembelajaran.
Afektif Sosial
Melalui kegiatan yang dirancang guru, siswa mampu berdiskusi dengan semangat
kerja sama, saling menghargai pendapat teman serta bisa membuat temannya
untuk aktif.
E. Materi Pembelajaran
1. Jantung
2. Pembuluh Darah
3. Mekanisme Peredaran Darah Manusia
F. Model dan Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran
: Pembelajaran Kooperatif
Tipe Pembelajaran
: TGT
Metode Pembelajaran
: Diskusi dan presentasi
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 2
Kegiatan
Fase
Kegiatan Guru dan Siswa
(Waktu)
Pendahuluan
Melakukan apersepsi, 1. Motivasi
(5 menit)
menyampaikan
Guru mengingatkan kembali materi
tujuan dan
sebelumnya.
memotivasi siswa
2. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
3. Guru menjelaskan akan melakukan
diskusi kelompok untuk
mengerjakan LKS.
Inti (70 menit) Mengorganisasikan
4. Guru membagi siswa menjadi 7
siswa dalam
kelompok dan mengorganisasikan
kelompok belajar
siswa duduk dalam kelompok.
Membimbing
5. Guru membagikan LKS dan
kelompok
meminta siswa menjawab
pertanyaan sesuai dengan petunjuk
yang ada pada LKS.
Evaluasi
6. Melakukan evaluasi dengan
meminta salah satu anggota
kelompok mempresentasikan hasil
diskusinya dan kelompok lain
menanggapinya.
7. Memberikan penghargaan bagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
TGT
Penutup
(5 menit)
Evaluasi
yang menjawab dengan benar.
8. Guru menjelaskan pembelajaran
selanjutnya adalah permainan
TGT.
9. Guru menjelaskan kepada siswa
bahwa pada game ini semua skor
yang diperoleh oleh individu
merupakan skor kelompok dan
setiap siswa harus bekerja dengan
kemampuan sendiri .
10. Guru menjelaskan peraturan dan
mekanisme permainan TGT.
11. Guru membagi siswa ke dalam
kelompok TGT.
12. Guru membagikan kartu soal, kartu
jawab dan lembar poin individu
pada masing-masing kelompok
TGT.
13. Siswa bermain TGT.
14. Siswa kembali kekelompok asal
untuk menghitung skor kelompok.
15. Semua siswa diminta untuk
mengumpulkan kartu soal dan
kartu jawab.
16. Mengumumkan kepada siswa
perolehan skor kelompok.
17. Membagikan penghargaan kepada
siswa yang sudah menunjukkan
kinerja bagus pada saat game.
18. Guru meminta siswa kembali
ketempat duduknya semula dan
mempersiapkan kelas untuk
melakukan posttest.
19. Guru membagikan soal posttest
dan lembar jawaban.
20. Siswa mengerjakan soal posttest.
21. Siswa mengumpulkan soal dan
jawaban posttest.
22. Membimbing siswa untuk
merefleksikan kegiatan
pembelajaran pada buku refleksi
yang sudah disiapkan oleh sekolah.
23. Menginformasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan
pada pertemuan selanjutnya dan
salam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
H. Sumber Belajar
1. Buku siswa: Sumarwan, Sumartini, Kusmayadi, Sri Sulastri, dan
Bambang A. Priambodo., 2007, Ilmu Pengetahuan Alam SMP Jilid 2A
Kelas VIII Semester 1, Jakarta: Erlangga.
2. Buku siswa: Tim IPA, 2008, IPA Terpadu 2, Jakarta: Yudhistira.
3. LKS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Siklus II Pertemuan 1)
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Alokasi Waktu
: SMP
: Biologi
: VIII A/I
: 1×40 menit
A. Standar Kompetensi
1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.
B. Kompetensi Dasar
1.6 Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan
hubungannya dengan kesehatan.
C. Indikator
Kognitif Produk
1. Menyebutkan komponen-komponen darah.
2. Menyebutkan fungsi darah.
3. Menjelaskan golongan darah.
4. Menjelaskan penyakit pada sistem peredaran darah.
Kognitif Proses
1. Membaca buku panduan.
2. Diskusi kelompok.
Afektif Karakter
1. Membaca dan memahami setiap petunjuk dan pertanyaan dalam proses
pembelajaran.
2. Mengerjakan tugas-tugas dalam proses pembelajaran.
3. Berpartisipasi dalam menemukan jawaban pertanyaan dalam proses
pembelajaran.
4. Berani menyampaikan pendapat atau gagasan.
5. Memperhatikan proses pembelajaran.
Afektif Sosial
Berdiskusi dengan semangat kerja sama, menghargai pendapat teman lain dan
mengajak teman yang belum aktif untuk aktif.
D. Tujuan Pembelajaran
Kognitif Produk
1. Setelah membaca buku panduan, siswa dapat menyebutkan komponenkomponen darah.
2. Setelah membaca buku panduan siswa dapat menyebutkan minimal 3
fungsi darah mengunakan kata-kata sendiri.
3. Setelah membaca buku panduan siswa dapat menjelaskan minimal 2
golongan darah.
4. Melalui kegiatan diskusi kelompok siswa dapat menjelaskan minimal 3
penyakit pada sistem peredaran darah.
Kognitif Proses
1. Setelah membaca buku panduan, siswa dapat menyebutkan komponenkomponen darah.
2. Setelah membaca buku panduan, siswa dapat menyebutkan fungsi darah
mengunakan kata-kata sendiri.
3. Setelah membaca buku panduan, siswa dapat menjelaskan golongan darah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
4. Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan penyakit
pada sistem peredaran darah.
Afektif Karakter
1. Melalui kegiatan yang dirancang guru, siswa dapat membaca dan
memahami setiap petunjuk dan pertanyaan dalam proses pembelajaran.
2. Melalui pertanyaan-pertanyaan yang berasal dari guru, siswa dapat
mengerjakan tugas-tugas dalam proses pembelajaran.
3. Melalui pertanyaan-pertanyaan yang berasal dari guru, siswa dapat
berpartisipasi dalam menemukan jawaban pertanyaan dalam proses
pembelajaran.
4. Melalui dorongan guru, siswa dapat berani menyampaikan pendapat atau
gagasan.
5. Melalui situasi yang dikondisikan oleh guru, siswa dapat memperhatikan
proses pembelajaran.
Afektif Sosial
Melalui kegiatan yang dirancang guru, siswa mampu berdiskusi dengan semangat
kerja sama, saling menghargai pendapat teman serta bisa membuat temannya
untuk aktif.
E. Materi Pembelajaran
1. Darah
2. Golongan Darah
3. Penyakit Pada Sistem Peredaran Darah Manusia
F. Model dan Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran
: Pembelajaran Kooperatif
Tipe Pembelajaran
: TGT
Metode Pembelajaran
: Diskusi dan presentasi
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 3
Kegiatan
Fase
Kegiatan Guru dan Siswa
(Waktu)
Pendahuluan
Melakukan apersepsi, 1. Guru mengajukan pertanyaan:
(5 menit)
menyampaikan
Terkait dengan daun pepaya yang
tujuan dan
mengeluarkan getah saat
memotivasi siswa
dipotong/dipetik sedangkan
manusia akan mengeluarkan darah
bila terluka. Menurut kalian
apakah pendarahan karena luka
dapat berhenti sendiri (tanpa
bantuan apapun dan oleh
apapun)?
2. Guru menanggapi jawaban siswa
dengan mengatakan :
-
Menurut kalian adakah luka
yang tidak bisa kering?
-
Kenapa hal itu dapat terjadi?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
-
Bila luka tidak dapat dihentikan,
apa yang terjadi?
3. Menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
4. Guru memberikan pretest kepada
siswa.
Inti (30 menit) Menyampaikan
masalah
5. Memunculkan fenomena yang
terkait kasus tentang orang yang
terjangkit penyakit AIDS karena
melakukan transfusi darah,
kemudian diajukan pertanyaan
bagaimana pendapat kalian tentang
kasus ini?
6. Siswa memberikan tanggapan atas
fenomena yang diajukan guru
7. Guru melakukan presentasi kelas.
Penutup
(5 menit)
Penghargaan
8. Memberi tugas rumah dan meminta
siswa memperdalam materi yang
sudah dipelajari karena akan
dilakukan team games tournament
pada jam pelajaran di hari
berikutnya.
H. Sumber Belajar
1. Buku siswa: Sumarwan, Sumartini, Kusmayadi, Sri Sulastri, dan Bambang
A. Priambodo., 2007, Ilmu Pengetahuan Alam SMP Jilid 2A Kelas VIII
Semester 1, Jakarta: Erlangga.
2. Buku siswa: Tim IPA, 2008, IPA Terpadu 2, Jakarta: Yudhistira.
3. LKS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Siklus II Pertemuan 2)
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Alokasi Waktu
: SMP
: Biologi
: VIII A/I
: 2×40 menit
A. Standar Kompetensi
1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.
B. Kompetensi Dasar
1.6 Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan
hubungannya dengan kesehatan.
C. Indikator
Kognitif Produk
1. Menyebutkan komponen-komponen darah.
2. Menyebutkan fungsi darah.
3. Menjelaskan golongan darah.
4. Menjelaskan penyakit pada sistem peredaran darah.
Kognitif Proses
1. Membaca buku panduan.
2. Diskusi kelompok.
Afektif Karakter
1. Membaca dan memahami setiap petunjuk dan pertanyaan dalam proses
pembelajaran.
2. Mengerjakan tugas-tugas dalam proses pembelajaran.
3. Berpartisipasi dalam menemukan jawaban pertanyaan dalam proses
pembelajaran.
4. Berani menyampaikan pendapat atau gagasan.
5. Memperhatikan proses pembelajaran.
Afektif Sosial
Berdiskusi dengan semangat kerja sama, menghargai pendapat teman lain dan
mengajak teman yang belum aktif untuk aktif.
D. Tujuan Pembelajaran
Kognitif Produk
1. Setelah membaca buku panduan, siswa dapat menyebutkan komponenkomponen darah.
2. Setelah membaca buku panduan, siswa dapat menyebutkan minimal 3
fungsi darah mengunakan kata-kata sendiri.
3. Setelah membaca buku panduan, siswa dapat menjelaskan minimal 2
golongan darah.
4. Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan minimal 3
penyakit pada sistem peredaran darah.
Kognitif Proses
1. Setelah membaca buku panduan, siswa dapat menyebutkan komponenkomponen darah.
2. Setelah membaca buku panduan, siswa dapat menyebutkan fungsi darah
mengunakan kata-kata sendiri.
3. Setelah membaca buku panduan, siswa dapat menjelaskan golongan darah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
4. Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan penyakit
pada sistem peredaran darah.
Afektif Karakter
1. Melalui kegiatan yang dirancang guru, siswa dapat membaca dan
memahami setiap petunjuk dan pertanyaan dalam proses pembelajaran.
2. Melalui pertanyaan-pertanyaan yang berasal dari guru, siswa dapat
mengerjakan tugas-tugas dalam proses pembelajaran.
3. Melalui pertanyaan-pertanyaan yang berasal dari guru, siswa dapat
berpartisipasi dalam menemukan jawaban pertanyaan dalam proses
pembelajaran.
4. Melalui dorongan guru, siswa dapat berani menyampaikan pendapat atau
gagasan.
5. Melalui situasi yang dikondisikan oleh guru, siswa dapat memperhatikan
proses pembelajaran.
Afektif Sosial
Melalui kegiatan yang dirancang guru, siswa mampu berdiskusi dengan semangat
kerja sama, saling menghargai pendapat teman serta bisa membuat temannya
untuk aktif.
E. Materi Pembelajaran
1. Darah
2. Golongan Darah
3. Penyakit Pada Sistem Peredaran Darah Manusia
F. Model dan Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran
: Pembelajaran Kooperatif
Tipe Pembelajaran
: TGT
Metode Pembelajaran
: Diskusi dan presentasi
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 4
Kegiatan
Fase
Kegiatan Guru dan Siswa
(Waktu)
Pendahuluan
Melakukan apersepsi, 1. Motivasi
(5 menit)
menyampaikan
Guru mengingatkan kembali materi
tujuan dan
sebelumnya.
memotivasi siswa
2. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran .
3. Guru menjelaskan akan melakukan
diskusi kelompok untuk
mengerjakan LKS.
Inti (70 menit) Mengorganisasikan
4. Guru membagi siswa menjadi 9
siswa dalam
kelompok dan mengorganisasikan
kelompok belajar
siswa duduk dalam kelompok .
Membimbing
5. Guru membagikan LKS dan
kelompok
meminta siswa menjawab
pertanyaan sesuai dengan petunjuk
yang ada pada LKS.
Evaluasi
6. Melakukan evaluasi dengan
meminta salah satu anggota
kelompok mempresentasikan hasil
diskusinya dan kelompok lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
TGT
Penutup
(5 menit)
Evaluasi
menanggapinya.
7. Memberikan penghargaan bagi
yang menjawab dengan benar.
8. Guru menjelaskan pembelajaran
selanjutnya adalah permainan
TGT.
9. Guru menjelaskan kepada siswa
bahwa pada game ini semua skor
yang diperoleh oleh individu
merupakan skor kelompok dan
setiap siswa harus bekerja dengan
kemampuan sendiri .
10. Guru menjelaskan peraturan dan
mekanisme permainan TGT.
11. Guru membagi siswa ke dalam
kelompok TGT.
12. Guru membagikan kartu soal, kartu
jawab dan lembar poin individu
pada masing-masing kelompok
TGT.
13. Siswa bermain TGT.
14. Semua siswa diminta untuk
mengumpulkan kartu soal dan
kartu jawab.
15. Guru meminta siswa kembali
ketempat duduknya semula dan
mempersiapkan kelas untuk
melakukan posttest.
16. Guru membagikan soal posttest
dan lembar jawaban.
17. Siswa mengerjakan soal posttest.
18. Siswa mengumpulkan soal dan
jawaban posttest.
19. Membimbing siswa untuk
merefleksikan kegiatan
pembelajaran pada buku refleksi
yang sudah disiapkan oleh sekolah.
20. Menginformasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan
pada pertemuan selanjutnya dan
salam.
H. Sumber Belajar
1. Buku siswa: Sumarwan, Sumartini, Kusmayadi, Sri Sulastri, dan Bambang
A. Priambodo., 2007, Ilmu Pengetahuan Alam SMP Jilid 2A Kelas VIII
Semester 1, Jakarta: Erlangga.
2. Buku siswa: Tim IPA, 2008, IPA Terpadu 2, Jakarta: Yudhistira.
3. LKS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Siklus II Pertemuan 3)
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Alokasi Waktu
: SMP
: Biologi
: VIII A/I
: 1×40 menit
A. Standar Kompetensi
1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.
B. Kompetensi Dasar
1.6 Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan
hubungannya dengan kesehatan.
C. Indikator
Kognitif Produk
1. Menyebutkan komponen-komponen darah.
2. Menyebutkan fungsi darah.
3. Menjelaskan golongan darah.
4. Menjelaskan penyakit pada sistem peredaran darah.
Kognitif Proses
1. Membaca buku panduan.
2. Diskusi kelompok.
Afektif Karakter
1. Membaca dan memahami setiap petunjuk dan pertanyaan dalam proses
pembelajaran.
2. Mengerjakan tugas-tugas dalam proses pembelajaran.
3. Berpartisipasi dalam menemukan jawaban pertanyaan dalam proses
pembelajaran.
4. Berani menyampaikan pendapat atau gagasan.
5. Memperhatikan proses pembelajaran.
Afektif Sosial
Berdiskusi dengan semangat kerja sama, menghargai pendapat teman lain dan
mengajak teman yang belum aktif untuk aktif.
D. Tujuan Pembelajaran
Kognitif Produk
1. Setelah membaca buku panduan, siswa dapat menyebutkan komponenkomponen darah.
2. Setelah membaca buku panduan, siswa dapat menyebutkan minimal 3
fungsi darah mengunakan kata-kata sendiri.
3. Setelah membaca buku panduan, siswa dapat menjelaskan minimal 2
golongan darah.
4. Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan minimal 3
penyakit pada sistem peredaran darah.
Kognitif Proses
1. Setelah membaca buku panduan, siswa dapat menyebutkan komponenkomponen darah.
2. Setelah membaca buku panduan, siswa dapat menyebutkan fungsi darah
mengunakan kata-kata sendiri.
3. Setelah membaca buku panduan, siswa dapat menjelaskan golongan darah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
4. Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan penyakit
pada sistem peredaran darah.
Afektif Karakter
1. Melalui kegiatan yang dirancang guru, siswa dapat membaca dan
memahami setiap petunjuk dan pertanyaan dalam proses pembelajaran.
2. Melalui pertanyaan-pertanyaan yang berasal dari guru, siswa dapat
mengerjakan tugas-tugas dalam proses pembelajaran.
3. Melalui pertanyaan-pertanyaan yang berasal dari guru, siswa dapat
berpartisipasi dalam menemukan jawaban pertanyaan dalam proses
pembelajaran.
4. Melalui dorongan guru, siswa dapat berani menyampaikan pendapat atau
gagasan.
5. Melalui situasi yang dikondisikan oleh guru, siswa dapat memperhatikan
proses pembelajaran.
Afektif Sosial
Melalui kegiatan yang dirancang guru, siswa mampu berdiskusi dengan semangat
kerja sama, saling menghargai pendapat teman serta bisa membuat temannya
untuk aktif.
E. Materi Pembelajaran
1. Darah
2. Golongan Darah
3. Penyakit Pada Sistem Peredaran Darah Manusia
F. Model dan Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran
: Pembelajaran Kooperatif
Tipe Pembelajaran
: TGT
Metode Pembelajaran
: Diskusi dan presentasi
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 5
Kegiatan (Waktu)
Fase
Kegiatan Guru dan Siswa
Pendahuluan
Melakukan
1. Motivasi
(5 menit)
apersepsi,
Guru mengingatkan kembali
menyampaikan
materi sebelumnya.
tujuan dan
2. Guru menyampaikan tujuan
memotivasi siswa
pembelajaran.
3. Guru mengumumkan kepada
siswa perolehan skor kelompok.
Inti
TGT
4. Guru membagikan penghargaan
(30 menit)
kepada siswa yang sudah
menunjukkan kinerja bagus
pada saat game.
5. Guru menjelaskan mengenai
angket minat siswa.
6. Guru membagikan angket yang
akan diisi oleh siswa.
7. Semua siswa diminta untuk
mengumpulkan angket.
Evaluasi
8. Guru mengajak siswa untuk
menyimpulkan materi
pembelajaran dari siklus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Penutup
(5 menit)
pertama hingga siklus kedua
dengan bercerita secara
bergantian.
9. Guru mengajak siswa untuk
merefleksikan proses
pembelajaran.
10. Menginformasi kegiatan
pembelajaran yang akan
dilakukan pada pertemuan
selanjutnya dan salam.
H. Sumber Belajar
1. Buku siswa: Sumarwan, Sumartini, Kusmayadi, Sri Sulastri, dan Bambang
A. Priambodo., 2007, Ilmu Pengetahuan Alam SMP Jilid 2A Kelas VIII
Semester 1, Jakarta: Erlangga.
2. Buku siswa: Tim IPA, 2008, IPA Terpadu 2, Jakarta: Yudhistira.
3. LKS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Lampiran 3
Deskripsi Materi Sistem Peredaran Darah Manusia
Transportasi ialah proses pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke
seluruh tubuh dan pengambilan zat-zat yang tidak diperlukan untuk dikeluarkan
dari tubuh. Alat transportasi pada manusia terutama adalah darah. Di dalam tubuh
darah beredar dengan bantuan alat peredaran darah yaitu jantung dan pembuluh
darah. (Adhi, 2008).
a. Jantung
Jantung mempunyai empat ruang yang terbagi sempurna yaitu dua serambi
(atrium) dan dua bilik (ventrikel) dan terletak di dalam rongga dada sebelah kiri di
atas diafragma. Jantung terbungkus oleh kantong perikardium yang terdiri dari 2
lembar :
1. lamina panistalis di sebelah luar
2. lamina viseralis yang menempel pada dinding jantung
Jantung memiliki katup atrioventikuler (valvula bikuspidalis) yang
terdapat di antara serambi dan bilik jantung yang berfungsi mencegah aliran dari
bilik ke serambi selama sistol dan katup semilunaris (katup aorta dan pulmonalis)
yang berfungsi mencegah aliran balik dari aorta dan arteri pulmonalis kiri ke bilik
selama diastole.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Gambar 1. Bagian-Bagian Jantung dan Aliran Darah di Jantung
(Sumber : Anonim, 2010)
b. Pembuluh darah
Pembuluh darah terdiri atas arteri dan vena. Arteri dan vena terletak
bersebelahan. Dinding arteri lebih tebal dari pada dinding vena. Dinding arteri dan
vena mempunyai tiga lapisan yaitu lapisan bagian dalam yang terdiri dari
endothelium, lapisan tengah yang terdiri atas otot polos dengan serat elastis dan
lapisan paling luar yang terdiri atas jaringan ikat ditambah dengan serat elastis.
Cabang terkecil dari arteri dan vena disebut kapiler. Pembuluh kapiler memiliki
diameter yang sangat kecil dan hanya memiliki satu lapisan tunggal endothelium
dan sebuah membran basal. Berikut ini perbedaan ciri-ciri pembuluh darah arteri
dan vena :
1. Pembuluh nadi

tempat agak ke dalam

dinding pembuluh tebal, kuat, dan elastis

aliran darah berasal dari jantung

denyut terasa

katup hanya disatu tempat dekat jantung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120

bila ada luka darah memancar keluar
2. Pembuluh vena

dinding pembuluh tipis, tidak elastis

dekat dengan permukaan tubuh (tipis kebiru-biruan)

aliran darah menuju jantung

denyut tidak terasa

katup disepanjang pembuluh

bila ada luka darah tidak memancar
Gambar 2. Struktur Pembuluh Arteri, Vena, dan Kapiler
(Anonim, 2010)
c. Darah
Darah manusia tersusun atas plasma darah dan sel darah. Dimana plasma
darah dan sel darah terdiri atas bagian tertentu.
1. Plasma Darah
Plasma darah adalah cairan darah berwarna jernih kekuningan yang
90% terdiri atas air dan sisanya adalah zat-zat yang terlarut. Plasma darah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
berfungsi mengangkut atau mengedarkan sari makanan yang terlarut ke
seluruh bagian tubuh, seperti asam amino, glukosa, asam lemak, dan
vitamin. Plasma darah juga mengangkut zat-zat sisa proses metabolisme
dari jaringan atau sel-sel tubuh ke alat-alat ekskresi.
Sebagian besar plasma darah terdiri dari 90% air dan 10% lainnya
berupa protein, asam amino, gula, vitamin, garam mineral, enzim, hormon
dan antibodi, serta gas dan zat sisa metabolisme. Jenis protein darah
meliputi albumin, fibrinogen, dan globulin. Jenis garam mineral di
antaranya Na, Ca, K, Cl, ion fosfat, karbonat, dan sulfat. Gas-gas yang
ada, seperti O2 dan CO2. Jenis protein yang dominan adalah albumin dan
globulin.
2. Sel Darah Merah (Eritrosit)
Warna merah pada sel darah merah disebabkan oleh hemoglobin
(Hb) yang berfungsi mengikat oksigen sehingga darah berwarna merah
cerah. Jika hemoglobin tidak banyak mengikat oksigen, darah berwarna
merah tua. Hemoglobin mengikat oksigen dari paru-paru dan membentuk
oksihemoglobin (HbO2) yang kemudian dibawa ke seluruh sel tubuh.
Sel darah merah dibentuk di sumsum merah. Sel darah merah
berumur kurang lebih 120 hari. Setelah itu, sel darah merah akan rusak dan
dirombak di dalam hati dan limpa. Dimana jumlah sel darah merah sekitar
5 juta per 1 mm3 darah.
3. Sel Darah Putih (Leukosit)
Sel darah putih berukuran lebih besar daripada sel darah merah.
Dalam setiap satu millimeter kubik (1 mm3) darah terdapat kurang lebih
8.000 sel darah putih. Sel darah putih memiliki bentuk yang tidak tetap,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
dapat bergerak secara ameboid, dan dapat menembus dinding pembuluh
darah. Ada lima macam sel darah putih dalam tubuh, yaitu basofil,
eosinofil, neutrofil, monosit, dan limfosit.
Neutrofil dan monosit bersifat fagosit artinya dapat melenyapkan
bibit penyakit dengan cara memakannya. Eosinofil dapat membunuh
cacing parasit, menghancurkan antigen, dan mengatasi alergi. Basofil
mengandung zat anti penggumpalan dan zat yang berfungsi dalam
penyembuhan luka. Limfosit dapat membentuk antibodi untuk melindungi
tubuh dari serangan penyakit. Sel darah putih dibentuk di dalam sumsum
merah, limpa, dan kelenjar getah bening.
4. Keping-Keping Darah (Trombosit)
Jika kita mengalami luka berdarah, keping-keping darah berfungsi
untuk membekukannya. Jaringan yang luka menyebabkan trombosit pecah
dan
mengeluarkan
enzim
pengaktifan
protrombin
yang
disebut
trombokinase atau tromboplastin. Trombokinase mengubah protrombin
menjadi thrombin dengan pertolongan mineral kalsium (Ca2+) dan vitamin
K. Selanjutnya, thrombin akan merangsang fibrinogen membentuk
benang-benang
membeku.
fibrin.
Benang-benang
fibrin
menyebabkan
darah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Gambar 3. Sel Darah Manusia
5. Fungsi Darah
Darah memiliki fungsi antara lain :
a. Alat pengangkut
b. Membunuh kuman penyakit
c. Membekukan darah
d. Menjaga suhu tubuh
Dari keempat fungsi darah yang telah disebutkan diatas, dapat kita
analisa mengapa ketika berada di daerah yang lebih tinggi denyut jantung
lebih kencang dibandingkan ketika sedang berada di dataran yang lebih
rendah. Hal ini dikarenakan ketika tekanan udara rendah, dibutuhkan
oksigen yang lebih banyak sehingga kinerja jantung meningkat untuk
memompakan darah kaya oksigen ke seluruh bagian tubuh.
6. Golongan Darah
Karl Landsteiner, ilmuwan Austria, pada tahun 1900 membedakan
darah menjadi 4 golongan darah, yaitu A, B, AB, dan O. Penentuan
golongan darah ini berdasarkan kandungan aglutinogen pada sel darah
merah, yaitu aglutinogen A dan aglutinogen B. Selain aglutinogen, juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
ditemukan sejenis protein lain pada plasma darah, yaitu aglutinin.
Aglutinin disebut juga anti aglutinogen, yaitu anti aglutinogen A dan anti
aglutinogen B.
Tabel Kandungan Aglitinogen dan Aglutinin Dalam Darah
Golongan Darah
Aglutinogen
Aglutinin
A
A
B
B
B
A
AB
A dan B
Tdak Ada
0
Tidak Ada
A dan B
7. Transfusi Darah
Transfusi darah sangat berguna bagi orang yang banyak kehilangan
darah, misalnya karena kecelakaan atau karena sedang menjalani operasi.
Dalam kegiatan transfusi darah, sebagai resipien yang harus diperhatikan
adalah resepien memiliki anti apa, sedangkan sebagai donor yang harus
diperhatikan adalah donor memiliki aglutinogen apa.
Transfusi darah sebaiknya dilakukan antar golongan darah yang
sama. Hal ini dilakukan untuk menjamin keberhasilan transfusi darah
karena selain aglutinin dan aglutinogen, ada faktor lain yang menentukan
keberhasilan transfusi darah. Jika golongan darah donor tidak sesuai
dengan golongan darah resepien, darah resepien akan menolak darah
donor. Penolakan ini ditandai dengan penggumpalan darah yang dapat
berakibat fatal bagi resepien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Tabel Skema Transfusi Darah
Skema Transfursi
Golongan darah donor
A
B
AB
0
A
√
X
X
√
darah resepien B
X
√
X
√
AB
√
√
√
√
0
X
X
X
√
Golongan
Keterangan : X = menggumpal
√ = tidak menggumpal
(Sumber : Tim IPA, 2007, IPA SMP untuk Kelas VIII, Jakarta: Erlangga)
d. Peredaran darah
Darah manusia selalu beredar di dalam pembuluh darah. Oleh karena itu,
peredaran darah manusia disebut juga peredaran darah tertutup. Darah dari bilik
kiri, melalui pembuluh nadi tubuh akan dibawa ke seluruh tubuh. Darah ini kaya
dengan oksigen. Di sel-sel tubuh akan terjadi pertukaran antara gas oksigen dan
gas karbon dioksida. Dari sel-sel tubuh, melalui pembuluh balik tubuh, darah akan
dibawa ke serambi kanan. Kemudian darah dipompa ke bilik kanan. Darah ini
kaya dengan karbon dioksida.
Dari bilik kanan, melalui pembuluh nadi paru-paru, darah dipompa menuju
ke paru-paru. Di paru-paru terjadi pertukaran gas karbon dioksida dengan gas
oksigen. Dari paru-paru, melalui pembuluh balik paru-paru, darah yang kaya akan
oksigen ini akan kembali ke jantung bagian serambi kiri yang diteruskan ke bilik
kiri dan keluar lagi ke seluruh tubuh, demikian seterusnya.
Peredaran darah manusia disebut peredaran darah rangkap karena dalam
satu kali peredarannya, darah melalui jantung sebanyak dua kali. Peredaran darah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
rangkap ini terbagi menjadi dua, yaitu peredaran darah kecil dimana peredaran
darah kecil adalah peredaran darah yang dimulai dari jantung (bilik kanan)
menuju paru-paru, kemudian kembali lagi ke jantung (serambi kiri). Peredaran
darah besar dimana peredaran darah berawal dari jantung (bilik kiri) menuju ke
seluruh tubuh, kemudian kembali lagi ke jantung (serambi kanan).
(Sumber : Tim IPA, 2007, IPA SMP untuk Kelas VIII, Jakarta: Erlangga)
e. Penyakit pada sistem peredaran darah
Berikut ini beberapa contoh penyakit pada sistem peredaran darah yang
umum dijumpai:
1. Kelainan darah
a. Anemia
Anemia adalah keadaan dimana darah tidak mampu membawa oksigen
yang cukup bagi tubuh.
b. Talasemia
Talasemia adalah penyakit kelainan darah turunan yang ditandai
dengan adanya sel darah merah yang abnormal.
c. Leukopenia dan Leukositosis
Leucopenia adalah keadaan dimana jumlah sel darah putih kurang dari
normal (dibawah 5.000 sel/mm3 darah). Sebaliknya, leukositosi adalah
keadaan jumlah sel darah putih yang terlalu banyak.
d. Leukemia
Leukemia sering juga disebut sebagai kanker darah. Dimana sel darah
putih membelah tak terkendali sehingga jumlahnya meningkat pesat,
dan kemungkinan memakan sel darah merah, sel darah putih lainnya,
dan keping darah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
e. Hemofilia
Penyakti ini menyebabkan darah sukar membeku. Penderita dapat
kehilangan banyak darah hanya karena luka kecil. Penyakit ini bersifat
menurun dan tidak dapat disembuhkan.
2. Kelainan pembuluh darah dan jantung
a. Atherosklerosis
Atherosklerosis terjadi apabila terdapat penumpukan lemak, kolesterol,
gula, dan berbagai bahan lainnya pada dinding pembuluh darah arteri.
Jika penyempitan ini terjadi pada pembuluh darah arteri yang memberi
nutrisi dan oksigen pada jantung, dapat menyebabkan serangan
jantung. Jika terjadi pada pembuluh darah arteri yang menuju ke otak,
dapat menyebabkan stroke.
b. Varises
Varises terjadi pada pembuluh darah balik atau vena akibat tidak
lancarnya aliran darah menuju jantung.
c. Angina
Angina adalah kondisi dimana timbul rasa sakit pada dada sebelah kiri
akibat gangguan pada jantung.
d. Serangan Jantung
Serangan jantung diakibatkan oleh berkurangnya pasokan darah ke
otot jantung.
(Sumber : Tim IPA, 2007, IPA SMP untuk Kelas VIII, Jakarta: Erlangga)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Lampiran 4
LEMBAR KERJA SISWA
(SIKLUS I)
Tujuan
1. Siswa dapat menjelaskan cara kerja jantung.
2. Siswa dapat menjelaskan perbedaan pembuluh nadi dan pembuluh balik.
3. Siswa dapat menjelaskan proses peredaran darah.
Langkah Kegiatan
1. Perhatikan soal cerita berikut ini!
Pada saat orang melakukan pemeriksaan kesehatan di puskesmas ataupun
rumah sakit maka orang tersebut akan diberi perlakuan dengan
melakukan pemeriksaan tekanan darah. Hal ini dilakukan karena denyut
jantung dapat dirasakan dengan meraba pembuluh nadi pada pergelangan
tangan. Cobalah cari informasi dari berbagai sumber mengapa hal itu
dapat terjadi? Jelaskan pula mekanismenya!
2. Perbedaan di antara kedua pembuluh adalah :
Pembeda
Pembuluh Nadi
Pembuluh Balik
1. Ketebalan pembuluh
2. Dinding pembuluh
3. Denyut
4. Letak
5. Jika terluka
6. Katup
7. Arah aliran
8. Warna
9. Sifat darah
3.
Bagaimana mekanisme peredaran darah yang terjadi di dalam tubuhmu ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
LEMBAR KERJA SISWA
(SIKLUS II)
A. Judul : Darah dan penyakit pada peredaran darah manusia
B. Tujuan
1. Siswa dapat menyebutkan komponen-komponen darah.
2. Siswa dapat menyebutkan fungsi darah.
3. Siswa dapat menjelaskan golongan darah.
4. Siswa dapat menyebutkan penyakit pada sistem peredaran darah.
C. Dasar Teori
Darah manusia tersusun atas plasma darah dan sel darah. Dimana plasma darah
dan sel darah terdiri atas bagian tertentu. Perhatikan skema struktur darah pada
bagan berikut.
Darah
DBagian yang padat
(sel darah)
Dsel darah merah
(eritrosit)
DDsel darah putih
(leukosit)
DDBagian yang cair
(plasma darah)
Dkeeping-keping
darah (trombosit)
Dserum
Dprotein plasma
(misal fibrinogen)
1. Plasma Darah
Plasma darah adalah cairan darah berwarna jernih kekuningan yang 90%
terdiri atas air dan sisanya adalah zat-zat yang terlarut. Plasma darah berfungsi
mengangkut atau mengedarkan sari makanan yang terlarut ke seluruh bagian
tubuh, seperti asam amino, glukosa, asam lemak, dan vitamin. Plasma darah juga
mengangkut zat-zat sisa proses metabolisme dari jaringan atau sel-sel tubuh ke
alat-alat ekskresi.
Sebagian besar plasma darah terdiri dari 90% air dan 10% lainnya berupa
protein, asam amino, gula, vitamin, garam mineral, enzim, hormon dan antibodi,
serta gas dan zat sisa metabolisme. Jenis protein darah meliputi albumin,
fibrinogen, dan globulin. Jenis garam mineral di antaranya Na, Ca, K, Cl, ion
fosfat, karbonat, dan sulfat. Gas-gas yang ada, seperti O2 dan CO2. Jenis protein
yang dominan adalah albumin dan globulin.
2. Sel Darah Merah (Eritrosit)
Warna merah pada sel darah merah disebabkan oleh hemoglobin (Hb)
yang berfungsi mengikat oksigen sehingga darah berwarna merah cerah. Jika
hemoglobin tidak banyak mengikat oksigen, darah berwarna merah tua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Hemoglobin mengikat oksigen dari paru-paru dan membentuk oksihemoglobin
(HbO2) yang kemudian dibawa ke seluruh sel tubuh.
Sel darah merah dibentuk di sumsum merah. Sel darah merah berumur
kurang lebih 120 hari. Setelah itu, sel darah merah akan rusak dan dirombak di
dalam hati dan limpa. Dimana jumlah sel darah merah sekitar 5 juta per 1 mm3
darah.
3. Sel Darah Putih (Leukosit)
Sel darah putih berukuran lebih besar daripada sel darah merah. Dalam
setiap satu millimeter kubik (1 mm3) darah terdapat kurang lebih 8.000 sel darah
putih. Sel darah putih memiliki bentuk yang tidak tetap, dapat bergerak secara
ameboid, dan dapat menembus dinding pembuluh darah. Ada lima macam sel
darah putih dalam tubuh kita, yaitu basofil, eosinofil, neutrofil, monosit, dan
limfosit.
Neutrofil dan monosit bersifat fagosit artinya dapat melenyapkan bibit
penyakit dengan cara memakannya. Eosinofil dapat membunuh cacing parasit,
menghancurkan antigen, dan mengatasi alergi. Basofil mengandung zat anti
penggumpalan dan zat yang berfungsi dalam penyembuhan luka. Limfosit dapat
membentuk antibodi untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit. Sel darah
putih dibentuk di dalam sumsum merah, limpa, dan kelenjar getah bening.
4. Keping-Keping Darah (Trombosit)
Jika kita mengalami luka berdarah, keping-keping darah berfungsi untuk
membekukannya. Jaringan yang luka menyebabkan trombosit pecah dan
mengeluarkan enzim pengaktifan protrombin yang disebut trombokinase atau
tromboplastin. Trombokinase mengubah protrombin menjadi thrombin dengan
pertolongan mineral kalsium (Ca2+) dan vitamin K. Selanjutnya, thrombin akan
merangsang fibrinogen membentuk benang-benang fibrin. Benang-benang fibrin
menyebabkan darah membeku.
5. Fungsi Darah
Darah memiliki fungsi antara lain :
e. Alat pengangkut
f. Membunuh kuman penyakit
g. Membekukan darah
h. Menjaga suhu tubuh
Dari keempat fungsi darah yang telah disebutkan diatas, dapat kita analisa
mengapa ketika berada di daerah yang lebih tinggi denyut jantung lebih kencang
dibandingkan ketika sedang berada di dataran yang lebih rendah. Hal ini
dikarenakan ketika tekanan udara rendah, dibutuhkan oksigen yang lebih banyak
sehingga kinerja jantung meningkat untuk memompakan darah kaya oksigen ke
seluruh bagian tubuh.
6. Golongan Darah
Karl Landsteiner, ilmuwan Austria, pada tahun 1900 membedakan darah menjadi
4 golongan darah, yaitu A, B, AB, dan O. Penentuan golongan darah ini
berdasarkan kandungan aglutinogen pada sel darah merah, yaitu aglutinogen A
dan aglutinogen B. Selain aglutinogen, juga ditemukan sejenis protein lain pada
plasma darah, yaitu aglutinin. Aglutinin disebut juga anti aglutinogen, yaitu anti
aglutinogen A dan anti aglutinogen B.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Golongan Darah
Aglutinogen
Aglutinin
A
A
B
B
B
A
AB
A dan B
Tdak Ada
0
Tidak Ada
A dan B
7. Transfusi Darah
Transfusi darah sangat berguna bagi orang yang banyak kehilangan darah,
misalnya karena kecelakaan atau karena sedang menjalani operasi. Dalam
kegiatan transfusi darah, sebagai resipien yang harus diperhatikan adalah resepien
memiliki anti apa, sedangkan sebagai donor yang harus diperhatikan adalah donor
memiliki aglutinogen apa.
Transfusi darah sebaiknya dilakukan antar golongan darah yang sama. Hal ini
dilakukan untuk menjamin keberhasilan transfusi darah karena selain aglutinin
dan aglutinogen, ada faktor lain yang menentukan keberhasilan transfusi darah.
Jika golongan darah donor tidak sesuai dengan golongan darah resepien, darah
resepien akan menolak darah donor. Penolakan ini ditandai dengan penggumpalan
darah yang dapat berakibat fatal bagi resepien.
Skema Transfursi
Golongan darah donor
Golongan
darah
resepien
A
B
AB
0
A
√
X
X
√
B
X
√
X
√
AB
√
√
√
√
0
X
X
X
√
Keterangan : X = Menggumpal
√ = tidak menggumpal
8. Penyakit
Berikut ini beberapa contoh penyakit pada sistem peredaran darah yang umum
dijumpai:
 Kelainan darah
f. Anemia
Anemia adalah keadaan dimana darah tidak mampu membawa oksigen
yang cukup bagi tubuh.
g. Talasemia
Talasemia adalah penyakit kelainan darah turunan yang ditandai
dengan adanya sel darah merah yang abnormal.
h. Leukopenia dan Leukositosis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Leucopenia adalah keadaan dimana jumlah sel darah putih kurang dari
normal (dibawah 5.000 sel/mm3 darah). Sebaliknya, leukositosi adalah
keadaan jumlah sel darah putih yang terlalu banyak.
i. Leukemia
Leukemia sering juga disebut sebagai kanker darah. Dimana sel darah
putih membelah tak terkendali sehingga jumlahnya meningkat pesat,
dan kemungkinan memakan sel darah merah, sel darah putih lainnya,
dan keping darah.
j. Hemofilia
Penyakti ini menyebabkan darah sukar membeku. Penderita dapat
kehilangan banyak darah hanya karena luka kecil. Penyakit ini bersifat
menurun dan tidak dapat disembuhkan.
 Kelainan pembuluh darah dan jantung
e. Atherosklerosis
Atherosklerosis terjadi apabila terdapat penumpukan lemak, kolesterol,
gula, dan berbagai bahan lainnya pada dinding pembuluh darah arteri.
Jika penyempitan ini terjadi pada pembuluh darah arteri yang memberi
nutrisi dan oksigen pada jantung, dapat menyebabkan serangan
jantung. Jika terjadi pada pembuluh darah arteri yang menuju ke otak,
dapat menyebabkan stroke.
f. Varises
Varises terjadi pada pembuluh darah balik atau vena akibat tidak
lancarnya aliran darah menuju jantung.
g. Angina
Angina adalah kondisi dimana timbul rasa sakit pada dada sebelah kiri
akibat gangguan pada jantung.
h. Serangan Jantung
Serangan jantung diakibatkan oleh berkurangnya pasokan darah ke
otot jantung.
Sumber referensi :
Tim IPA, 2007, IPA SMP untuk Kelas VIII, Jakarta:
Erlangga
Uji Kemampuan :
1. Sebutkan fungsi darah!
2. Sebutkan komponen darah manusia!
3. Jelaskan fungsi dari :
a. Plasma darah
b. Sel darah merah
c. Sel darah putih
d. Trombosit
4. Jelaskan proses pembekuan darah saat terjadi luka!
5. Mengapa ketika melakukan transfusi darah, darah resepien harus sesuai
dengan darah pendonor?
6. Pada manusia bergolongan darah AB sel darah merah …. dan plasma ….,
sedangkan pada manusia bergolongan darah O sel darah merah …. dan
plasma ….
7. Pada manusia bergolongan darah A sel darah merah …. dan plasma ….,
sedangkan pada manusia bergolongan darah B sel darah merah …. dan
plasma ….
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
8. Banyak petinju
yang menjalani program latihan fisik di daerah
pegunungan. Apa tujuan dari latihan fisik di daerah pegunungan tersebut?
9. Jelaskan penyakit leukemia/kanker darah, anemia, dan hipertensi!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Lampiran 5
KISI-KISI SOAL EVALUASI
SIKLUS PERTAMA
Menyebutkan organ
penyusun sistem
peredaran darah manusia.
A3, B1
Menyebutkan struktur dan
fungsi jantung serta
pembuluh darah manusia.
A1, A2,
A5, A8,
B2
A9
Menjelaskan kerja
jantung dan mekanisme
peredaran darah manusia.
A6, A10,
A4, A7
B3, B4
Keterangan: soal pilihan ganda (A) dan soal essay (B)
Evaluasi
Sintesis
Analisis
(aplikasi)
Penerapan
Pemahaman
(Pengetahuan)
Indikator
Ingatan
Aspek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
KISI-KISI SOAL EVALUASI
SIKLUS KEDUA
Menyebutkan komponenkomponen darah.
A1, A7,
Menyebutkan fungsi
darah.
A5, A9,
Menjelaskan golongan
darah.
A2, A4,
Menjelaskan penyakit
pada sistem peredaran
darah.
A6, A10,
B1
A3
B2
A8
B3
B4
Keterangan: soal pilihan ganda (A) dan soal isian singkat (B)
Evaluasi
Sintesis
Analisis
(aplikasi)
Penerapan
Pemahaman
(Pengetahuan)
Indikator
Ingatan
Aspek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Lampiran 6
SOAL PRETEST
(Siklus I)
I.
Berilah tanda silang (×) pada jawaban yang tepat!
1. Bagian jantung yang berisi darah bersih (kaya O2) adalah ….
A. Serambi kanan – serambi kiri
B. Serambi kanan – bilik kanan
C. Serambi kiri – bilik kiri
D. Serambi kiri – serambi kiri
2. Perbedaan pembuluh nadi (arteri) dengan pembuluh balik (vena) yang
benar adalah :
No Pembuluh Nadi
Pembuluh Vena
1. Letak agak ke dalam; dinding Letak dekat permukaan; dinding
tebal, kuat, elastis
tipis dan tidak elastis
2. Letak
dekat
permukaan; Letak agak ke dalam; dinding
dinding tipis, dan tidak elastis
tebal, kuat, dan elastis
3. Lebih
dekat
permukaan; Letak agak ke dalam; dinding tipis
dinding tebal, kuat dan elastis
dan tidak elastis
4. Letak agak ke dalam; dinding Letak dekat permukaan; dinding
tipis elastis
tidak tebal, kuat dan elastis.
3. Dibawah ini organ yang bukan penyusun sistem peredaran darah adalah…
A. Hati
B. Pembuluh darah
C. Darah
D. Jantung
4. Ketika atrium berkontraksi yang terjadi adalah ….
A. Darah dipompa dari atrium ke ventrikel
B. Darah dari seluruh tubuh masuk ke atrium
C. Katub penghubung atrium dengan ventrikel menutup
D. Darah dari ventrikel dipompa ke arteri
5. Pernyataan yang benar mengenai pembuluh nadi paru-paru adalah ….
A. Pembuluh yang meninggalkan jantung kaya oksigen
B. Pembuluh yang meninggalkan jantung dan kaya karbon dioksida
C. Pembuluh yang menuju ke jantung dan kaya karbon dioksida
D. Pembuluh yang menuju ke jantung dan kaya oksigen
6. Apabila darah selalu beredar dalam pembuluh darah maka, peredaran
darah ini disebut peredaran darah ….
A. Terbuka
B. Tertutup
C. Tunggal
D. Ganda
7. Pernyataan yang benar mengenai kerja jantung adalah ....
A. Jika serambi menguncup, darah masuk ke dalam bilik
B. Jika bilik mengembang, darah keluar dari jantung
C. Jika serambi mengembang, darah masuk ke dalam bilik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
D. Jika bilik menguncup, darah keluar dari jantung
8. Berikut ini pernyataan yang bukan termasuk alasan denyut nadi pada
orang yang berlari akan terasa lebih cepat dibandingkan denyut nadi pada
orang yang berjalan adalah ….
A. Pada saat beraktifitas berat manusia merasa lelah
B. Pada saat beraktivitas berat tubuh membutuhkan banyak plasma
darah
C. Pada saat beraktivitas berat manusia lebih banyak membutuhkan
oksigen
D. Pada saat beraktivitas berat manusia banyak mengeluarkan keringat
untuk mengatur suhu tubuh
9. Dinding jantung bagian bilik memiliki otot yang lebih tebal dibandingkan
dengan dinding jantung bagian serambi. Hal ini dikarenakan ......
A. Menjaga agar darah tidak mengalir kembali ke serambi
B. Menjaga agar darah dapat mengalir kembali ke serambi
C. Kerja serambi jantung lebih berat
D. Kerja bilik jantung lebih berat
10. Berikut salah satu ciri pembuluh darah vena/balik yang benar adalah ….
A. Jika terluka darah keluar memancar
B. Dinding pembuluh tipis dan tidak elastis
C. Berisi darah kaya oksigen
D. Aliran darah meninggalkan jantung
II.
Jawablah dengan singkat dan tepat!
1. Sebutkan 3 organ penyusun sistem peredaran darah manusia!
2. Sebutkan 4 struktur jantung dan 2 struktur pembuluh darah!
3. Jelaskan sistem kerja jantung manusia!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
SOAL POSTEST
(Siklus I)
I. Berilah tanda silang (×) pada jawaban yang tepat!
1. Bagian jantung yang berisi darah bersih (kaya O2) adalah ….
A. Serambi kanan – serambi kiri
B. Serambi kanan – bilik kanan
C. Serambi kiri – bilik kiri
D. Serambi kiri – serambi kiri
2. Perbedaan pembuluh nadi (arteri) dengan pembuluh balik (vena) yang
benar adalah :
No Pembuluh Nadi
Pembuluh Vena
1. Letak agak ke dalam; dinding Letak dekat permukaan; dinding
tebal, kuat, elastis
tipis dan tidak elastis
2. Letak
dekat
permukaan; Letak agak ke dalam; dinding
dinding tipis, dan tidak elastis
tebal, kuat, dan elastis
3. Lebih
dekat
permukaan; Letak agak ke dalam; dinding tipis
dinding tebal, kuat dan elastis
dan tidak elastis
4. Letak agak ke dalam; dinding Letak dekat permukaan; dinding
tipis elastis
tidak tebal, kuat dan elastis.
3. Dibawah ini organ yang bukan penyusun sistem peredaran darah adalah…
A. Hati
B. Pembuluh darah
C. Darah
D. Jantung
4. Ketika atrium berkontraksi yang terjadi adalah ….
A. Darah dipompa dari atrium ke ventrikel
B. Darah dari seluruh tubuh masuk ke atrium
C. Katub penghubung atrium dengan ventrikel menutup
D. Darah dari ventrikel dipompa ke arteri
5. Pernyataan yang benar mengenai pembuluh nadi paru-paru adalah ….
A. Pembuluh yang meninggalkan jantung kaya oksigen
B. Pembuluh yang meninggalkan jantung dan kaya karbon dioksida
C. Pembuluh yang menuju ke jantung dan kaya karbon dioksida
D. Pembuluh yang menuju ke jantung dan kaya oksigen
6. Apabila darah selalu beredar dalam pembuluh darah maka, peredaran
darah ini disebut peredaran darah ….
A. Terbuka
B. Tertutup
C. Tunggal
D. Ganda
7. Pernyataan yang benar mengenai kerja jantung adalah ....
A. Jika serambi menguncup, darah masuk ke dalam bilik
B. Jika bilik mengembang, darah keluar dari jantung
C. Jika serambi mengembang, darah masuk ke dalam bilik
D. Jika bilik menguncup, darah keluar dari jantung
8. Berikut ini pernyataan yang bukan termasuk alasan denyut nadi pada
orang yang berlari akan terasa lebih cepat dibandingkan denyut nadi pada
orang yang berjalan adalah ….
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
A. Pada saat beraktifitas berat manusia merasa lelah
B. Pada saat beraktivitas berat tubuh membutuhkan banyak plasma
darah
C. Pada saat beraktivitas berat manusia lebih banyak membutuhkan
oksigen
D. Pada saat beraktivitas berat manusia banyak mengeluarkan keringat
untuk mengatur suhu tubuh
9. Dinding jantung bagian bilik memiliki otot yang lebih tebal dibandingkan
dengan dinding jantung bagian serambi. Hal ini dikarenakan ......
A. Menjaga agar darah tidak mengalir kembali ke serambi
B. Menjaga agar darah dapat mengalir kembali ke serambi
C. Kerja serambi jantung lebih berat
D. Kerja bilik jantung lebih berat
10. Berikut salah satu ciri pembuluh darah vena/balik yang benar adalah ….
A. Jika terluka darah keluar memancar
B. Dinding pembuluh tipis dan tidak elastis
C. Berisi darah kaya oksigen
D. Aliran darah meninggalkan jantung
II.
Jawablah dengan singkat dan tepat!
1. Sebutkan 3 organ penyusun sistem peredaran darah manusia!
2. Sebutkan 4 struktur jantung dan 2 struktur pembuluh darah!
3. Jelaskan sistem kerja jantung manusia!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
SOAL PRETEST
(Siklus II)
I.
Berilah tanda silang (×) pada jawaban yang tepat!
1. Berikut komponen darah yang berbentuk cair adalah ….
A. Eritrosit
B. Basofil
C. Plasma
D. Leukosit
2. Resipien universal adalah orang yang memiliki golongan darah ….
A. A
B. B
C. AB
D. O
3. Banyak petinju yang menjalani program latihan fisik di daerah
pegunungan. Hal ini bertujuan untuk ….
A. Menaikkan kadar Hb
B. Menaikkan kapasitas paru-paru
C. Menekan jumlah eritrosit
D. Menaikkan jumlah eritrosit
4. Pada manusia bergolongan darah B memiliki ….
A. aglutinogen B dan aglutinin a
B. aglutinogen A dan aglutinin b
C. aglutinogen A dan aglutinin a serta aglutinin b
D. aglutinogen B dan aglutinin b
5. Berikut ini yang bukan fungsi darah adalah ….
A. Mengubah protein menjadi asam amino
B. Melakukan proses pembekuan darah
C. Alat pertahanan tubuh untuk membunuh kuman penyakit
D. Alat pengangkut sari-sari makanan, oksigen dan sisa metabolisme
6. Apabila seseorang memiliki kelopak mata bagian dalam berwarna pucat,
maka orang tersebut didiagnosa mengidap penyakit anemia. Penyakit
anemia adalah ….
A. Penyakit yang menyebabkan darah sukar membeku bila terjadi
luka
B. Penyakit kekurangan darah merah
C. Penyakit bertambahnya sel darah putih yang tidak terkendali
D. Tekanan darah tinggi di dalam arteri
7. Ditemukan komponen darah dengan ciri:
a. Tidak punya inti sel
b. Berwarna merah (punya hemoglobin)
Berdasarkan ciri di atas komponen darah yang dimaksud adalah ….
A. Sel darah putih
B. Keping darah
C. Sel darah merah
D. Plasma darah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
8. Mengapa orang bergolongan darah O disebut sebagai donor universal?
A. Karena orang bergolongan darah O dapat menjadi donor semua
golongan darah, tetapi hanya dapat menerima darah dari golongan
darah O saja
B. Karena orang bergolongan darah O dapat menjadi donor semua
golongan darah dan dapat menerima darah dari semua golongan
darah
C. Karena golongan darah O hanya dapat menjadi donor bagi orang
bergolongan darah O saja, tetapi dapat menerima darah dari semua
golongan darah
D. Karena golongan darah O hanya dapat menjadi donor bagi orang
bergolongan darah O saja dan hanya dapat menerima darah dari
golongan darah O saja
9. Komponen darah yang berfungsi untuk proses pembekuan darah adalah….
A. Eritrosit
B. Leukosit
C. Plasma darah
D. Trombosit
10. Apabila seseorang mengalami sakit kepala, nafas pendek dan penglihatan
kabur, maka orang tersebut didiagnosa mengidap penyakit hipertensi.
Penyakit hipertensi adalah….
A. Penyakit yang menyebabkan darah sukar membeku bila terjadi luka
B. Penyakit kekurangan darah merah
C. Penyakit bertambahnya sel darah putih yang tidak terkendali
D. Tekanan darah tinggi di dalam arteri
II.
1.
2.
3.
4.
Jawablah dengan singkat dan tepat!
Darah manusia tersusun dari dua komponen yaitu …. dan …. yang
terdiri dari …., …., dan ….
Darah merupakan jaringan tubuh yang memiliki fungsi sangat penting
untuk kelangsungan hidup manusia. Sehingga fungsi darah adalah …., ….,
dan ….
Pada manusia bergolongan darah A maka mengandung …. dan
mengandung ….
Apabila seseorang mengalami demam, badan lemah, sering mengalami
infeksi, nyeri tulang atau sendi dan berkeringat terutama malam hari, maka
orang tersebut mengidap penyakit leukemia/kanker darah. Penyakit
leukemia/kanker darah adalah ….
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
SOAL POSTEST
(Siklus II)
I.
Berilah tanda silang (×) pada jawaban yang tepat!
1. Berikut komponen darah yang berbentuk cair adalah ….
A. Eritrosit
B. Basofil
C. Plasma
D. Leukosit
2. Resipien universal adalah orang yang memiliki golongan darah ….
A. A
B. B
C. AB
D. O
3. Banyak petinju yang menjalani program latihan fisik di daerah
pegunungan. Hal ini bertujuan untuk ….
A. Menaikkan kadar Hb
B. Menaikkan kapasitas paru-paru
C. Menekan jumlah eritrosit
D. Menaikkan jumlah eritrosit
4. Pada manusia bergolongan darah B memiliki ….
A. aglutinogen B dan aglutinin a
B. aglutinogen A dan aglutinin b
C. aglutinogen A dan aglutinin a serta aglutinin b
D. aglutinogen B dan aglutinin b
5. Berikut ini yang bukan fungsi darah adalah ….
A. Mengubah protein menjadi asam amino
B. Melakukan proses pembekuan darah
C. Alat pertahanan tubuh untuk membunuh kuman penyakit
D. Alat pengangkut sari-sari makanan, oksigen dan sisa metabolisme
6. Apabila seseorang memiliki kelopak mata bagian dalam berwarna pucat,
maka orang tersebut didiagnosa mengidap penyakit anemia. Penyakit
anemia adalah ….
A. Penyakit yang menyebabkan darah sukar membeku bila terjadi luka
B. Penyakit kekurangan darah merah
C. Penyakit bertambahnya sel darah putih yang tidak terkendali
D. Tekanan darah tinggi di dalam arteri
7. Ditemukan komponen darah dengan ciri:
a) Tidak punya inti sel
b) Berwarna merah (punya hemoglobin)
Berdasarkan ciri di atas komponen darah yang dimaksud adalah ….
A. Sel darah putih
B. Keping darah
C. Sel darah merah
D. Plasma darah
8. Mengapa orang bergolongan darah O disebut sebagai donor universal?
A. Karena orang bergolongan darah O dapat menjadi donor semua
golongan darah, tetapi hanya dapat menerima darah dari golongan
darah O saja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
B. Karena orang bergolongan darah O dapat menjadi donor semua
golongan darah dan dapat menerima darah dari semua golongan
darah
C. Karena golongan darah O hanya dapat menjadi donor bagi orang
bergolongan darah O saja, tetapi dapat menerima darah dari semua
golongan darah
D. Karena golongan darah O hanya dapat menjadi donor bagi orang
bergolongan darah O saja dan hanya dapat menerima darah dari
golongan darah O saja
9. Komponen darah yang berfungsi untuk proses pembekuan darah adalah….
A. Eritrosit
B. Leukosit
C. Plasma darah
D. Trombosit
10. Apabila seseorang mengalami sakit kepala, nafas pendek dan penglihatan
kabur, maka orang tersebut didiagnosa mengidap penyakit hipertensi.
Penyakit hipertensi adalah….
A. Penyakit yang menyebabkan darah sukar membeku bila terjadi luka
B. Penyakit kekurangan darah merah
C. Penyakit bertambahnya sel darah putih yang tidak terkendali
D. Tekanan darah tinggi di dalam arteri
II.
1.
2.
3.
4.
Jawablah dengan singkat dan tepat!
Darah manusia tersusun dari dua komponen yaitu …. dan …. yang
terdiri dari …., …., dan ….
Darah merupakan jaringan tubuh yang memiliki fungsi sangat penting
untuk kelangsungan hidup manusia. Sehingga fungsi darah adalah …., ….,
dan ….
Pada manusia bergolongan darah A maka mengandung …. dan
mengandung ….
Apabila seseorang mengalami demam, badan lemah, sering mengalami
infeksi, nyeri tulang atau sendi dan berkeringat terutama malam hari, maka
orang tersebut didiagnosa mengidap penyakit leukemia/kanker darah.
Penyakit leukemia/kanker darah adalah ….
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Lampiran 7
a. Pedoman (kunci jawaban) penilaian
1. Kunci jawaban pretest dan posttest siklus I
I. Pilihan Ganda
1. C
2. A
3. A
4. A
5. B
6. B
7. A
8. A
9. D
10. B
II. Essay
1. Organ penyusun sistem peredaran adalah jantung,
pembuluh darah dan darah.
2. Struktur jantung terdiri dari serambi kiri, serambi kanan,
bilik kiri dan bilik kanan, sedangkan struktur pembuluh
darah terdiri dari pembuluh nadi dan pembuluh vena.
3. Sistem kerja jantung adalah
a. Serambi jantung mengembang, darah masuk ke
serambi.
b. Serambi menguncup dan darah dari serambi masuk
ke bilik.
c. Bilik menguncup dan darah keluar dari bilik
jantung.
4. Proses peredaran darah manusia
a. Peredaran darah kecil : jantung
paru-paru
jantung
b. Peredaran darah besar : jantung
seluruh tubuh
jantung
2. Kunci jawaban pretest dan posttest siklus II
I. Pilihan Ganda
1. C
2. C
3. D
4. A
5. A
6. B
7. C
8. A
9. D
10. D
II. Essay
1. Darah manusia tersusun dari dua komponen yaitu plasma
darah dan sel-sel darah yang terdiri dari eritrosit (sel darah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
merah), leukosit (sel darah putih), dan trombosit (keping
darah).
2. Darah merupakan jaringan tubuh yang memiliki fungsi
sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia.
Sehingga fungsi darah adalah sebagai alat pengangkut,
membunuh kuman penyakit dan membekukan darah
ataupun pengatur suhu tubuh.
3. Pada manusia bergolongan darah A maka mengandung
aglutinogen A dan mengandung aglutinin B.
4. Apabila seseorang mengalami demam, badan lemah, sering
mengalami infeksi, nyeri tulang atau sendi dan berkeringat
terutama malam hari, maka orang tersebut didiagnosa
mengidap penyakit leukemia/kanker darah. Penyakit
leukemia/kanker darah adalah bertambahnya sel darah
putih (leukosit) yang tidak terkendali.
b. Pedoman penskoran
1. Siklus I
I. Pilihan Ganda
Setiap soal masing-masing diberi skor maksimal 1 (satu) dengan
ketentuan :
Skor 0, jika salah atau tidak menjawab
Skor 1, jika jawaban benar
II. Essay
Setiap soal memiliki masing-masing skor dengan ketentuan :
1. Skor soal no. 1 adalah
 Skor 0, jika tidak menjawab
 Skor 1, jika salah
 Skor 5, jika sebagian dari jawaban benar
 Skor 10, jika jawaban benar
2. Skor soal no. 2 adalah
 Skor 0, jika tidak menjawab
 Skor 1, jika salah
 Skor 5, jika 1 jawaban benar
 Skor 10, jika 2 jawaban benar
 Skor 15, jika 3 jawaban benar
 Skor 20, jika 4 jawaban benar
 Skor 25, jika 5 jawaban benar
 Skor 30, jika 6 jawaban benar
3. Skor soal no. 3 adalah
 Skor 0, jika tidak menjawab
 Skor 1, jika salah
 Skor 10, jika sebagian dari jawaban benar
 Skor 20, jika jawaban benar
4. Skor soal no. 4 adalah
 Skor 0, jika tidak menjawab
 Skor 1, jika salah
 Skor 10, jika sebagian dari jawaban benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146

Skor 20, jika jawaban benar
Total Skor = jumlah total skor I + jumlah total skor II
2. Siklus II
I. Pilihan Ganda
Setiap soal masing-masing diberi skor maksimal 1 (satu) dengan
ketentuan :
Skor 0, jika salah atau tidak menjawab
Skor 1, jika jawaban benar
II. Essay
Setiap soal memiliki masing-masing skor dengan ketentuan :
1. Skor soal no. 1 adalah
 Skor 0, jika tidak menjawab dan jawaban salah
 Skor 1, jika benar 1
 Skor 2, jika benar 2
 Skor 3, jika benar 3
 Skor 4, jika benar 4
 Skor 5, jika benar 5
2. Skor soal no. 2 adalah
 Skor 0, jika tidak menjawab dan jawaban salah
 Skor 1, jika benar 1
 Skor 2, jika benar 2
 Skor 3, jika benar 3
3. Skor soal no. 3 adalah
 Skor 0, jika tidak menjawab dan jawaban salah
 Skor 1, jika benar 1
 Skor 2, jika benar 2
4. Skor soal no. 4 adalah
 Skor 0, jika tidak menjawab dan jawaban salah
 Skor 1, jika sebagian dari jawaban benar
 Skor 2, jika jawaban benar
Total Skor = jumlah total skor I + jumlah total skor II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Lampiran 8
MINAT TERHADAP SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA
Nama
No. Absen
Kelas
:
:
: 8A
1. Tulislah nama dan no. absen pada bagian yang telah disediakan
2. Berikut adalah pernyataan yang di mana anda diminta untuk memberikan
jawaban yang paling sesuai dengan diri anda dengan memberi tanda centang
(√) pada salah satu kolom :
SS = Sangat setuju, S= Setuju, TS= Tidak setuju, STS= Sangat tidak
setuju
3. Baca setiap pertanyaan dengan teliti tanpa ada yang terlewatkan
4. Setiap jawaban anda adalah benar, oleh karena itu jangan terpengaruh
dengan jawaban teman anda
5. Setelah selesai dikumpulkan
No
Pernyataan
SS
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Pelajaran Biologi menarik bagi saya
Pelajaran Biologi menyenangkan bagi saya
Saya mengikuti pelajaran Biologi materi sistem
peredaran darah manusia tanpa adanya paksaan
Saya selalu memperhatikan guru saat proses
belajar-mengajar pelajaran Biologi materi
sistem peredaran darah manusia dengan metode
TGT (Team Games Tournament)
Saya serius mengikuti pelajaran Biologi materi
sistem peredaran darah manusia dengan metode
TGT (Team Games Tournament)
Saya selalu aktif dalam proses belajar-mengajar
materi sistem peredaran darah manusia dengan
metode TGT (Team Games Tournament)
Saya mengerjakan tugas materi sistem
peredaran darah manusia yang diberikan oleh
guru dengan sungguh-sungguh
Saya berpartisipasi dalam menyelesaikan tugas
kelompok materi sistem peredaran darah
manusia dengan metode TGT (Team Games
Tournament) yang diberikan guru
Pelajaran Biologi materi sistem peredaran darah
manusia dengan metode TGT (Team Games
Tournament) menarik bagi saya
Pelajaran Biologi materi sistem peredaran darah
manusia dengan metode TGT (Team Games
Tournament) menyenangkan bagi saya
Jawaban
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Lampiran 9
LEMBAR OBSERVASI
KEGIATAN GURU, SISWA DAN PROSES PEMBELAJARAN
Petunjuk:
Berilah tanda checklist (√) pada kolom “Ya” apabila guru atau siswa melakukan
kegiatan dan pada kolom “Tidak” apabila guru atau siswa tidak melakukan
kegiatan.
No.
Pernyataan
Pelaksanaan
Ya
1.
Menggunakan model
pembelajaran kooperatif TGT
2.
Media
a. LKS
b. Buku ajar
3.
Kegiatan guru
a. Guru memberikan
motivasi kepada siswa
b. Guru memberikan
apersepsi berupa
pertanyaan yang berkaitan
dengan materi yang akan
diajarkan
c. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
d. Guru membagi siswa
dalam kelompok
e. Guru membagi nomor
pada setiap anggota dalam
kelompok
f. Guru membagikan LKS
g. Guru meminta siswa
untuk mengerjakan
pertanyaan dan kegiatan
di dalam LKS
Tidak
Deskripsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
4.
h. Guru meminta siswa
untuk mendiskusikan
jawaban pertanyaan dan
hasil kegiatan di dalam
LKS bersama
kelompoknya
i. Guru membimbing siswa
selama melakukan diskusi
dan kegiatan yang ada di
dalam LKS
j. Guru mengundi kelompok
berapa dan siswa nomor
berapa yang akan
mempresentasikan hasil
diskusi jawaban
pertanyaan di LKS
k. Guru meminta siswa yang
nomornya muncul dalam
undian untuk
mempresentasikan hasil
diskusi sesuai nomor urut
soal dalam LKS
l. Guru melakukan undian
nomor siswa lagi yang
akan mempresentasikan
jawaban dari LKS hingga
pertanyaan habis dijawab
oleh siswa
m. Guru memberi penjelasan
tambahan
n. Guru bersama siswa
membuat kesimpulan
o. Guru bersama siswa
membuat refleksi
p. Guru mengecek
pemahaman siswa tentang
materi yang telah
dipelajari
Kegiatan siswa
a. Siswa memperhatikan
pengarahan yang
disampaikan guru
b. Siswa bergabung sesuai
kelompok
c. Siswa melakukan diskusi
kelompok dalam
menjawab pertanyaan dan
hasil kegiatan di dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
d.
e.
f.
g.
LKS
Siswa melakukan
presentasi jawaban
pertanyaan dalam LKS
sesuai nomor yang telah
ditentukan bagi siswa
yang ditunjuk nomornya
dan melakukan diskusi
kelas
Siswa bersama dengan
guru membuat kesimpulan
Siswa bersama dengan
guru membuat refleksi
Siswa
menjawab/merespon
pertanyaan yang
disampaikan guru
Yogyakarta, November 2012
Pengamat
(
)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
Sekolah
: SMP Kanisius Kalasan
Kelas
: VIII A
Kelompok
:
Siklus ke
:
Pertemuan
:
Hari/Tanggal :
Petunjuk:
1. Tuliskan nomor presensi siswa pada kelompok tersebut pada kolom yang
tersedia.
2. Berikanlah penilaian dengan rentang skor 1 sampai 3 pada tiap aspek butir
yang dilakukan siswa sesuai dengan kriteria penilaian.
No.
Aspek dan Butir Ketrampilan
1.
Membaca dan memahami setiap
petunjuk dan pertanyaan dalam
LKS
2.
Mengerjakan tugas-tugas dalam
LKS
3.
Siswa berpartisipasi dalam
menemukan jawaban pertanyaan
dalam LKS
4.
Bekerjasama dengan kelompok
dalam mendiskusikan jawaban
pertanyaan/tugas dalam LKS
5.
Berani menyampaikan pendapat
atau gagasan dalam diskusi
6.
Terlibat dalam membuat
kesimpulan hasil diskusi
kelompok
7.
Siswa dapat memahami konsep
dalam materi diskusi kelompok
8.
Mengajukan pertanyaan saat
diskusi berlangsung
No. Dada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
9.
Memperhatikan penjelasan guru
saat kegiatan belajar mengajar
berlangsung
10.
Memperhatikan saat anggota
kelompok lain sedang
mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya
11.
Mencatat hal-hal penting yang
terjadi selama kegiatan belajar
Yogyakarta, November 2012
Pengamat
(
)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
KRITERIA PEMBERIAN SKOR PADA LEMBAR OBSERVASI
AKTIVITAS SISWA
No.
Pernyataan
Skor
Kriteria
1.
Membaca dan memahami setiap
petunjuk dan pertanyaan dalam LKS
3
Siswa membaca dan
memahami setiap petunjuk
dan pertanyaan dalam LKS
tanpa bertanya
2
Siswa membaca dan
memahami pertanyaan
dalam LKS tetapi masih
ada kebingungan sehingga
mengajukan pertanyaan
pada guru atau teman
1
Siswa tidak membaca dan
memahami setiap petunjuk
dan pertanyaan dalam LKS
3
Siswa mengerjakan tugastugas dalam LKS
2
Siswa mengerjakan tugastugas dalam LKS
sekedarnya saja, ada
sebagian pertanyaan yang
masih kosong
1
Siswa tidak mengerjakan
tugas-tugas dalam LKS
3
Siswa berpartisipasi dalam
menemukan jawaban
pertanyaan dalam LKS
2
Siswa hanya ikut
berpartisipasi dalam
menemukan sebagian
jawaban pertanyaan dalam
LKS
1
Siswa tidak ikut
berpartisipasi dalam
2.
3.
Mengerjakan tugas-tugas dalam
LKS
Siswa berpartisipasi dalam
menemukan jawaban pertanyaan
dalam LKS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
menemukan jawaban
pertanyaan dalam LKS
4.
5.
6.
Bekerja sama dengan kelompok
dalam mendiskusikan jawaban
pertanyaan/tugas dalam LKS
Berani menyampaikan pendapat atau
gagasan dalam diskusi
Terlibat dalam membuat kesimpulan
hasil diskusi kelompok
3
Siswa ikut bekerja sama
dengan kelompok dalam
mendiskusikan jawaban
pertanyaan/tugas dalam
LKS dengan sungguhsungguh tanpa bercanda
(main-main)
2
Siswa ikut bekerja sama
dengan kelompok dalam
mendiskusikan jawaban
pertanyaan/tugas dalam
LKS sambil bercanda
(main-main)
1
Siswa tidak mau untuk
bekerja sama dengan
kelompok dalam
mendiskusikan jawaban
pertanyaan/tugas dalam
LKS
3
Mengemukakan pendapat
yang berhubungan dengan
materi dengan berani dan
tegas dalam kelompoknya
2
Mengemukakan pendapat
yang berhubungan dengan
materi, namun masih
malu-malu dan kurang
tegas
1
Pasif, tidak pernah
mengemukakan pendapat
pada temannya
3
Ikut memberikan pendapat
untuk menarik kesimpulan
dengan sungguh-sungguh
tanpa bercanda (main-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
main)
7.
8.
9.
Siswa dapat memahami konsep
dalam materi diskusi kelompok
Mengajukan pertanyaan saat diskusi
berlangsung
Memperhatikan penjelasan guru saat
kegiatan belajar mengajar
2
Ikut memberikan pendapat
untuk menarik kesimpulan
dengan bercanda (mainmain)
1
Tidak terlibat dalam
memberikan pendapat
untuk menarik kesimpulan
3
Siswa dapat mengatakan
dan menuliskan kembali
hasil diperoleh dengan
benar tanpa melihat atau
bertanya pada teman
lainnya
2
Siswa dapat mengatakan
dan menuliskan kembali
hasil diperoleh tetapi
masih terdapat kesalahan
tanpa melihat atau
bertanya pada teman
lainnya
1
Siswa menyontek dari
teman lain
3
Siswa mengajukan
pertanyaan yang berkaitan
dengan materi yang
dipelajari
2
Siswa mengajukan
pertanyaan tetapi isinya
berada di luar materi yang
sedang dipelajari
1
Siswa bersifat pasif (diam
saja) saat diskusi
berlangsung
3
Duduk, diam dan
memperhatikan penjelasan
dari guru serta aktif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
berlangsung
10.
11.
Memperhatikan saat anggota
kelompok lain sedang
mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya
Mencatat hal-hal penting yang
terjadi selama kegiatan belajar
bertanya
2
Duduk, diam dan
memperhatikan penjelasan
dari guru tetapi tidak aktif
bertanya
1
Berbicara dengan teman
dan membuat keributan di
kelas
3
Siswa mendengarkan dan
memperhatikan dengan
baik saat teman sedang
mempresentasikan hasil
diskusinya tanpa bercanda
(main-main)
2
Siswa mendengarkan dan
memperhatikan dengan
baik saat teman sedang
mempresentasikan hasil
diskusinya sambil
bercanda (main-main)
1
Siswa tidak mendengarkan
penjelasan teman dengan
baik
3
Selalu mencatat hal-hal
yang dianggap penting
2
Sesekali mencatat hal-hal
yang dianggap penting
1
Tidak pernah mencatat
hal-hal yang dianggap
penting
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
Sekolah
: SMP Kanisius Kalasan
Kelas
: VIII A
Kelompok
:
Siklus ke
:
Pertemuan
:
Hari/Tanggal :
Petunjuk:
1. Tuliskan nomor presensi siswa pada kelompok tersebut pada kolom yang
tersedia.
2. Berikanlah penilaian dengan rentang skor 1 sampai 3 pada tiap aspek butir
yang dilakukan siswa sesuai dengan kriteria penilaian.
No.
Aspek dan Butir Ketrampilan
1.
Mendengarkan, membaca dan
memahami setiap petunjuk
turnament
2.
Mengerjakan soal turnament
3.
Siswa berpartisipasi dalam
menjawab soal turnament (sebagai
penantang)
4.
Berani menyampaikan pendapat atau
gagasan dalam menjawab
soal/menentukan soal benar atau
salah
5.
Memperhatikan penjelasan guru saat
kegiatan belajar mengajar
berlangsung
6.
Memperhatikan saat anggota
kelompok lain sedang
mempresentasikan jawaban soal
7.
Mencatat hal-hal penting yang
terjadi selama kegiatan belajar
(turnament)
No. Dada
Yogyakarta,
November 2012
Pengamat
(
)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
KRITERIA PEMBERIAN SKOR PADA LEMBAR OBSERVASI
AKTIVITAS SISWA
No.
1.
2.
3.
4.
Pernyataan
Mendengarkan, membaca dan
memahami setiap petunjuk
turnament
Mengerjakan soal turnament
Siswa berpartisipasi dalam
menjawab soal turnament (sebagai
penantang)
Berani menyampaikan pendapat atau
gagasan dalam menjawab
soal/menentukan soal benar atau
Skor
Kriteria
3
Siswa mendengarkan,
membaca dan memahami
setiap petunjuk tanpa
bertanya
2
Siswa mendengarkan,
membaca dan memahami
petunjuk tetapi masih ada
kebingungan sehingga
mengajukan pertanyaan
pada guru atau teman
1
Siswa tidak
mendengarkan, membaca
dan memahami setiap
petunjuk
3
Siswa mengerjakansemua
soal
2
Siswa mengerjakan soal
sekedarnya saja
1
Siswa tidak mengerjakan
soal
3
Siswa berpartisipasi dalam
menemukan jawaban
semua soal
2
Siswa hanya ikut
berpartisipasi dalam
menemukan sebagian
jawaban soal
1
Siswa tidak ikut
berpartisipasi dalam
menemukan jawaban soal
3
Mengemukakan pendapat
yang berhubungan dengan
jawaban soal dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
salah
5.
6.
Memperhatikan penjelasan guru saat
kegiatan belajar mengajar
berlangsung
Memperhatikan saat anggota
kelompok lain sedang
mempresentasikan jawaban soal
berani dan tegas dalam
kelompoknya
2
Mengemukakan pendapat
yang berhubungan dengan
jawaban soal, namun
masih malu-malu dan
kurang tegas
1
Pasif, tidak pernah
mengemukakan pendapat
pada temannya
3
Duduk, diam dan
memperhatikan penjelasan
dari guru serta aktif
bertanya
2
Duduk, diam dan
memperhatikan penjelasan
dari guru tetapi tidak aktif
bertanya
1
Berbicara dengan teman
dan membuat keributan di
kelas
3
Siswa mendengarkan dan
memperhatikan dengan
baik saat teman sedang
mempresentasikan hasil
diskusinya tanpa bercanda
(main-main)
2
Siswa mendengarkan dan
memperhatikan dengan
baik saat teman sedang
mempresentasikan hasil
diskusinya sambil
bercanda (main-main)
1
Siswa tidak mendengarkan
penjelasan teman dengan
baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
7.
Mencatat hal-hal penting yang
terjadi selama kegiatan belajar
(turnament)
3
Selalu mencatat hal-hal
yang dianggap penting
2
Sesekali mencatat hal-hal
yang dianggap penting
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
Lampiran 10
HASIL WAWANCARA DENGAN GURU TERKAIT DENGAN
METODE PEMBELAJARAN
Nama : Heffi W., S.Pd
Waktu : Kamis, 26 April 2012
Tujuan : mengetahui metode yang diterapkan dalam pembelajaran
Peneliti
Ibu Heffi
Peneliti
Ibu Heffi
Peneliti
Ibu Heffi
Peneliti
Ibu Heffi
Peneliti
Ibu Heffi
Peneliti
Ibu Heffi
: Saat ibu mengajar biologi metode apa yang ibu terapkan?
: Biasanya metode ceramah untuk menjelaskan materi, latihan soal
untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa, diskusi, teka-teki
silang dengan siswa membuat teka-teki silangnya sendiri
kemudian saling ditukar dengan teman lainnya, jembatan keledai
untuk mempermudah siswa mengingat materi, dan inquiry
sesekali waktu untuk memenuhi kepuasaan siswa dalam kegiatan
meneliti.
: Mengapa ibu menggunakan metode tersebut?
: Karena mampu membantu siswa dalam pembelajaran dan
mengembangkan nilai-nilai kerjasama dan kepedulian.
: Bagaimana dengan respon siswa terhadap metode-metode yang
ibu berikan?
: Ya, kadang memberi respon positif kadang responnya negatif.
: Apakah menurut ibu penggunaan metode ceramah, presentasi
kelompok diskusi, latihan soal, teka-teki silang, jembatan keledai,
dan inqury sudah cukup efektif?
: Tidak selalu efektif, tergantung materinya.
: Kalau metode discovery apakah sudah pernah ibu terapkan?
: Pernah mbak, tapi nggak cocok sama siswa sini. Mereka belum
bisa untuk dilepas sendiri tanpa arahan. Jadinya, nggak jalan
untuk mencapai proses akhir.
: Ketika ibu menjelaskan dan siswa tidak memperhatikan, apa yang
ibu lakukan?
: Mengingatkan untuk fokus pada pelajaran, ditegur, kasih soal,
kalau ngeyel saya akan diam sampai siswa tersebut menyadari
sikapnya dan diam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Lampiran 11
SOAL GAME SIKLUS I
Sebutkan bagian jantung yang berisi
darah bersih (kaya O2)! (1 menit, 5
poin)
Sebutkan 4 perbedaan pembuluh nadi
(arteri) dengan pembuluh balik (vena) !
(2 menit, 12.5 poin)
Sebutkan organ penyusun sistem
peredaran darah! (1 menit, 5 poin)
Apa yang terjadi ketika atrium
berkontraksi? (2 menit, 7.5 poin)
Disebut apakah sistem peredaran darah
manusia? (1 menit, 5 poin)
Bagaimana cara kerja/mekanisme
jantung? (2 menit, 12.5 poin)
Mengapa denyut nadi pada orang yang
berlari akan terasa lebih cepat
dibandingkan denyut nadi pada orang
yang berjalan? (2.5 menit, 20 poin)
Dinding jantung bagian bilik memiliki
otot yang lebih tebal dibandingkan
dengan dinding jantung bagian serambi.
Mengapa hal ini terjadi? (2.5 menit, 20
poin)
Bagaimana mekanisme peredaran darah Bagaimana mekanisme peredaran darah
kecil pada manusia? (1.5 menit, 7.5
besar pada manusia? (1.5 menit, 7.5
poin)
poin)
Sebutkan 4 struktur jantung! (1 menit,
10 poin)
Sebutkan 2 struktur pembuluh darah!
(1 menit, 5 poin)
Apa yang dimaksud dengan sistol? (1
menit, 7.5 poin)
Apa yang dimaksud dengan distol? (1
menit, 7.5 poin)
Sebutkan 4 faktor-faktor yang
mempengaruhi denyut jantung! (1
menit, 10 poin)
Mengapa denyut jantung dapat
dirasakan dengan meraba pembuluh
nadi pada pergelangan tangan manusia?
(2 menit, 20 poin)
Pembuluh darah berdinding tebal dan
bersifat elastis yang kerjanya
menyalurkan darah menjauhi jantung
adalah … (30 detik, 2.5 poin)
Pembuluh darah yang bersifat
mikroskopis adalah …. (30 detik, 2.5
poin)
Di antara serambi kiri dan bilik kiri
terdapat katup berdaun dua disebut ….
(30 detik, 2.5 poin)
Di antara serambi kanan dan bilik kanan
terdapat katup berdaun tiga disebut ….
(30 detik, 2.5 poin)
Bagian luar jantung dilapisi oleh
selaput yang disebut.... (30 detik, 2.5
Pembuluh arteri yang membawa darah
kaya CO2 adalah…. (30 detik, 2.5 poin)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
poin)
Dinding jantung terdiri atas tiga
yaitu…. (30 detik, 7.5 poin)
Pembuluh darah yang mengalirkan
darah menuju jantung adalah …. (30
detik, 2.5 poin)
Selaput pelindung terdalam pada
jantung disebut …. (30 detik, 2.5 poin)
Selaput bagian tengah pada jantung
disebut …. (30 detik, 2.5 poin)
Darah kaya O2 yang berasal dari paru- Mengapa peredaran darah manusia
paru akan masuk kedalam …. (30 detik, disebut peredaran darah rangkap
2.5 poin)
(ganda)? (1 menit, 7.5 poin)
Pembuluh darah di dalam tubuh yang
berukuran sangat besar disebut …. (30
detik, 2.5 poin)
Ruangan sebelah atas dari jantung
adalah …. (30 detik, 2.5 poin)
Pembuluh darah yang berfungsi
mengambil limbah dari jaringan tubuh
adalah…. (30 detik, 2.5 poin)
Darah kaya oksigen berasal dari …. (30
detik, 2.5 poin)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
JAWABAN SOAL GAME SIKLUS I
Serambi kiri – bilik kiri
Pembuluh Nadi: letak agak kedalam;
dinding tebal, kuat, elastis, arah aliran
ke luar jantung, warna merah
Pembuluh Vena: letak dekat
permukaan; dinding tipis dan tidak
elastis, warna merah tua kebiruan
Jantung dan pembuluh darah
Darah dipompa dari atrium ke ventrikel
Peredaran darah tertutup dan peredaran
darah ganda
Jika serambi menguncup, darah masuk
ke dalam bilik
Dapat dipilih salah satu:
Kerja bilik jantung lebih berat karena
memompa O2 keseluruh tubuh
Pada saat beraktivitas berat tubuh
membutuhkan banyak plasma darah,
pada saat beraktivitas berat manusia
lebih banyak membutuhkan oksigen,
pada saat beraktivitas berat manusia
banyak mengeluarkan keringat untuk
mengatur suhu tubuh
Jantung (bilik kanan) – arteri paru-paru
– paru-paru – vena paru-paru – jantung
(serambi kiri)
Jantung (bilik kiri) – aorta – arteri –
pembuluh kapiler –vena atas dan bawah
– jantung (serambi kanan)
Serambi kanan, serambi kiri, bilik
kanan dan bilik kiri
Pembuluh darah nadi (arteri) dan
pembuluh darah balik (vena)
Tekanan darah pada dinding pembuluh
nadi saat jantung berkontraksi
Tekanan darah pada dinding pembuluh
nadi saat jantung relaksasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
Usia, jenis kelamin, kondisi
kesehatan, aktivitas kerja, dan berat
badan
Karena darah yang dipompa oleh
jantung memiliki kekuatan dan
kecepatan mengalir tertentu sehingga
kekuatan ini diteruskan oleh pembuluh
nadi.
Arteri
Pembuluh kapiler
Valvula bikuspidalis
Valvula trikuspidalis
Perikardium
Pembuluh arteri pulmonaris (paru-paru)
Perikardium, miokardium, dan
endokardium
Pembuluh darah balik (vena)
Endokardium
Miokardium
Vena pulmonalis
Karena aliran darah melewati jantung
sebanyak dua kali
Aorta
Atrium
Pembuluh darah balik (vena)
Paru-paru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
SOAL GAME SIKLUS II
Seorang pasien di rumah sakit
menjalani pengujian darah.
Berdasarkan data laboratorium tercatat
jumlah sel darah putihnya kurang lebih
5.000 per mm³ darah. Apa yang pasien
tersebut alami? (2 menit, 20 poin)
Mengapa orang yang tinggal di daerah
dataran tinggi memiliki sel darah merah
yang lebih banyak dibandingkan orang
yang tinggal di dataran rendah? (2
menit, 20 poin)
Kamu tentu mengetahui atau bahkan
pernah mengalami pemeriksaan
golongan darah. Apa fungsi
pemeriksaan golongan darah? (2
menit, 15 poin)
Jelaskan fungsi darah! (1.5 menit, 7.5
poin)
Pigmen darah yang mengikat oksigen
adalah …. (30 detik, 2.5 poin)
Orang bergolongan darah B ditransfusi
oleh bergolongan darah A akan
mengalami penggumpalan/aglutinasi
karena apa? (1menit, 7.5 poin)
Banyak petinju yang menjalani
program latihan fisik di daerah
pegunungan. Hal ini bertujuan untuk
apa? (1 menit, 5 poin)
Komponen darah yang berbentuk cair
disebut …. (30 detik, 2.5 poin)
Pengerasan pembuluh nadi karena
terbentuknya endapan senyawa lemak
disebut …. (30 detik, 2.5 poin)
Bagian darah yang mengedarkan sari
makanan adalah …. (30 detik, 2.5 poin)
Sebutkan komponen-komponen darah!
(30 detik, 5 poin)
Kapan terjadinya penggumpalan darah
pada proses transfusi darah? (30 detik,
2.5 poin)
Fragmen-fragmen sel yang membantu
darah membeku setelah mengalami
suatu luka disebut …. (30 detik, 2.5
poin)
Penyebab warna merah darah adalah ….
(30 detik, 2.5 poin)
Menjadi petunjuk dalam diagnosa
penyakit anemia adalah …. (30 detik,
2.5 poin)
Pada manusia bergolongan darah A
maka sel darah merah mengandung ….
dan plasma mengandung …. (1 menit,
7.5 poin)
Penderita penyakit …. harus
menghindari terjadinya pendarahan
agar darah tidak mengalir terus-
Pada manusia bergolongan darah B sel
darah merah mengandung …. dan
plasma mengandung …. (1 menit, 7.5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
menerus. (30 detik, 2.5 poin)
poin)
Golongan darah O disebut ….
sedangkan golongan darah AB disebut
…. (1 menit, 5 poin)
Seorang dokter yang bernama Karl
Landsteiner membedakan darah manusia
menjadi 4 golongan, yaitu …., …., ….,
dan …. (1 menit, 10 poin)
Komponen darah manusia yang
melawan penyakit …., yang membawa
oksigen …., dan …. yang berperan
dalam pembekuan darah. (1 menit, 7,5
poin)
Koronariasis biasanya terjadi di …. (30
detik, 2.5 poin)
Dalam proses pembekuan darah yang
mengubah fibrinogen menjadi fibrin
adalah…. (30 detik, 2,5 poin)
Bagian darah yang berfungsi
mengangkut oksigen ke seluruh jaringan
tubuh adalah…. (30 detik, 2.5 poin)
Golongan darah yang mengandung
aglutinogen A dan B tetapi plasmanya
tidak mengandung aglutinin adalah….
(30 detik, 5 poin)
Seseorang yang mempunyai tekanan
darah di atas normal, dikatakan
menderita…. (30 detik, 2.5 poin)
Dalam keadaan normal, sel darah putih
berjumlah 8000/mL darah. Setelah
dilakukan uji darah, sel darah putih
Doni berjumlah 4000/mL darah. Dari
hasil uji tersebut dapat diketahui
bahwa Doni mengalami .... (1 menit, 5
poin)
Ani mempunyai tekanan darah sebesar
80/50 mmHg. Itu artinya Ani
menderita…. (30 detik, 5 poin)
Jika kita banyak memakan makanan
yang mengandung kolesterol, maka
dapat menyebabkan.... (30 detik, 2.5
poin)
Setelah diperiksa oleh dokter, tekanan
darah Ali adalah 150/100 mmHg.
Dokter mengatakan pada Ali bahwa ia
menderita.... (30 detik, 5 poin)
Plasma darah merupakan bagian darah
yang berupa.... (30 detik, 2.5 poin)
Peranan trombosit adalah .... (30 detik,
2.5 poin)
Banyaknya asupan makanan yang
mengandung ion Calium dan vitamin
K akan memperbanyak jumlah sel ….
pada darah. (1 menit, 5 poin)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
JAWABAN GAME SIKLUS II
Leucopenia
Hal ini disebabkan karena tekanan
udara di dataran tinggi lebih rendah
dibandingkan di dataran rendah
sehingga kadar oksigen lebih rendah di
daerah daratan tinggi. Hal ini
berpengaruh pada jumlah eritrosit yang
lebih banyak dibandingkan dengan
orang yang hidup di dataran rendah
yang berfungsi untuk lebih banyak
mengikat oksigen.
Agar mengetahui golongan darah yang Pilih tiga saja:
dimiliki seseorang sehingga pada saat
 Darah sebagai alat pengangkut:
akan melakukan transfusi darah dapat
darah mengangkut zat-zat sari
diketahui golongan darah yang sesuai.
makanan, oksigen ke seluruh jaringan
tubuh.
 Darah sebagai alat pertahanan tubuh
dari penyakit: zat antibodi yang
terdapat dalam darah berfungsi
mempertahankan kekebalan tubuh dari
penyakit (sel darah putih).
 Darah sebagai pengatur suhu tubuh:
darah memindahkan panas dari alatalat tubuh yang aktif ke alat-alat tubuh
yang tidak aktif sehingga
keseimbangan suhu tubuh dapat
terjaga.
 Darah melakukan proses pembekuan
darah: bila terjadi luka, sel-sel darah
pembeku akan melakukan proses
pembekuan darah sehingga darah tidak
terus-menerus keluar.
Hemoglobin
Resipien yang bergolongan darah B
memiliki aglutinin a. Aglutinin a
merupakan zat anti A (anti aglutinogen
A). Sedangkan aglutinogen A dimiliki
oleh donor yang bergolongan darah A,
sehingga aglutinin a resipien akan
menggumpalkan aglutinogen A donor.
Menaikkan jumlah eritrosit
Plasma darah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
Atherosklerosis
Plasma darah
Sel-sel darah dan plasma darah
Pada saat bila senyawa protein tidak
sesuai dengan golongan darah resipien,
maka darah resipien akan menolak
darah donor.
Trombosit
Hemeglobin
Jumlah eritrosit
Pada manusia bergolongan darah A
maka sel darah merah mengandung
aglutinogen A dan plasma mengandung
aglutinin b
Hemofilia
Pada manusia bergolongan darah B sel
darah merah mengandung aglutinogen
B dan plasma mengandung aglutinin a
Golongan darah O disebut donor A, B, AB, dan O
universal sedangkan golongan darah
AB disebut resipien universal
Komponen darah manusia yang Jantung
melawan penyakit leukosit, yang
membawa oksigen eritrosit, dan
trombosit
yang berperan dalam
pembekuan darah.
Trombin
Eritrosit
Golongan darah AB
Hipertensi
Leukopeni
Hipotensi
Penyakit koronariasis
Hipertensi
Cairan darah
Proses pembekuan darah
Trombosit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
Lampiran 12
Langkah Team Games Tournament
1. Tentukanlah dahulu yang akan menjadi pembaca soal dan pemain yang
pertama dengan cara undian.
2. Pemain yang menang undian mengambil kartu undian yang berisi nomor soal
dan diberikan kepada pembaca soal.
3. Pembaca soal akan membacakan soal sesuai dengan nomor undian yang
diambil oleh pemain.
4. Kerjakan soal secara mandiri oleh pemain dan penantang sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan dalam soal.
5. Setelah waktu untuk mengerjakan soal selesai, maka pemain akan
membacakan hasil pekerjaannya yang akan ditangapi oleh penantang searah
jarum jam.
6. Pembaca soal akan membuka kunci jawaban dan skor hanya diberikan kepada
pemain yang menjawab benar atau penantang yang pertama kali memberikan
jawaban benar.
7. Jika semua pemain menjawab salah maka kartu dibiarkan saja.
8. Permainan dilanjutkan pada kartu soal berikutnya sampai semua kartu soal
habis dibacakan, dimana posisi pemain diputar searah jarum jam agar setiap
peserta dalam satu meja turnamen dapat berperan sebagai pembaca soal,
pemain, dan penantang.
9. Disini permainan dapat dilakukan berkali-kali dengan syarat bahwa setiap
peserta harus mempunyai kesempatan yang sama sebagai pemain, penantang,
dan pembaca soal.
10. Pembaca soal hanya bertugas untuk membaca soal dan membuka kunci
jawaban, tidak boleh ikut menjawab atau memberikan jawaban pada peserta
lain.
11. Setelah semua kartu selesai terjawab, setiap pemain dalam satu meja
menghitung jumlah kartu yang diperoleh dan menentukan berapa poin yang
diperoleh berdasarkan tabel yang telah disediakan.
12. Selanjutnya setiap pemain kembali kepada kelompok asalnya dan melaporkan
poin yang diperoleh kepada ketua kelompok.
13. Ketua kelompok memasukkan poin yang diperoleh anggota kelompoknya
pada tabel yang telah disediakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
Lampiran 13
KARTU PENGHARGAAN
SUPER TEAM
GREAT TEAM
GOOD TEAM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
Lampiran 14
PEMBAGIAN KELOMPOK LKS SIKLUS I
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Chatarina Dwi A.
Elyshabet Ayu Sekar A.
Ester Sondang
Anastasya Putri K.
Hanin Adhiningtyas
Nanda G.
Yeremia Ariel K.
Richard Bop P. H.
Into Yosef
Ignatius Daniel A. C. B.
Edmundus C. P. L. W.
Bonaventura
Andreas Yudi C.
Andre Satyo T.
Albertus W.
Kelompok 4
Kelompok 5
Kelompok 6
Stephanie Narulita T.
Vincentius Unggul R.
Ragil P.
Aurelia Niken Tyas U.
Juni Irianti Sianturi
Elisabeth R.
Yohannes De Deo A. P.
Isa Apri H.
Veronika S.
Fransiskus X. E.A.N.
Dionisius Destya T. S.
Daud Riyo B.
Antonius A. D. N.
Ardian Aryasena
Boy Andika P.
Kelompok 7
Benico Kuswardani
Mellania Eliezer S.
Agustinus Tri R.
Tiara
Kevin Pradipta
Antonius Pietajati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
PEMBAGIAN KELOMPOK TGT SIKLUS I
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Elyshabet Ayu Sekar A.
Stephanie Narulita T.
Into Yosef
Ester Sondang S.
Chatarina Dwi A.
Yeremia Ariel
Ragil Purnomo
Richard Bop P. H.
Yohannes D.
Vincentius Unggul R.
Isa Apri H.
Andreas Yudi
Benico Kuswardani
Veronika Sashinta
Antonius P.
Elisabeth R.
Kelompok 4
Kelompok 5
Kelompok 6
Nanda Granistra A.
Aurelia Niken Tyas U.
Ignatius D.
Hanin Adhiningtyas
Agustinus Tri R.
Tiara
Anastasya Putri K.
Dionisius Destya T. S.
Ardian A.
Fransiskus X. E.A.N.
Mellania Eliezer S.
Edmundus C.
Kevin Pradipta
Bonaventura P.A.
Daud Riyo B.
Kelompok 7
Boy Andika P.
Juni Irianti Sianturi
Antonius A. D. N.
Albertus Widhiandono
Andre Satyo T.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
PEMBAGIAN KELOMPOK LKS SIKLUS II
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Antonius Pietajati
Isa Apri H.
Mellania E.
Dionisius Destya T. S.
Benico Kuswardani
Edmundus C.
Juni Irianti Sianturi
Andre Satyo T.
Andreas Yudi
Fransiskus X. E.A.N.
Elyshabet Ayu Sekar A.
Ester Sondang
Kelompok 4
Kelompok 5
Kelompok 6
Stephanie Narulita T.
Vincentius Unggul R.
Ragil P.
Hanin Adhiningtyas
Into Yosef
Kevin Pradipta
Antonius A. D. N.
Anastasya Putri K.
Aurelia Niken
Yeremia Ariel K.
Bonaventura P.A.
Ignatius D.
Kelompok 7
Kelompok 8
Kelompok 9
Ardian Aryasena
Veronika Sashinta
Nanda G.
Richard Bop P. H.
Albertus Widhiandono
Tiara
Chatarina Dwi A.
Daud Riyo B.
Boy Andika P.
Elisabeth Risma J.
Yohannes De Deo A. P.
Agustinus Tri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
PEMBAGIAN KELOMPOK TGT SIKLUS II
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Antonius Pietajati
Isa Apri H.
Mellania E.
Tiara
Dionisius Destya T. S.
Benico K.
Daud Riyo B.
Boy Andika P.
Juni Irianti S.
Elisabeth Risma J.
Yohannes De Deo A. P.
Agustinus Tri
Kelompok 4
Kelompok 5
Kelompok 6
Stephanie Narulita T.
Vincentius Unggul R.
Ragil P.
Edmundus C. P. L. W.
Hanin Adhiningtyas
Into Yosef
Andre Satyo T.
Andreas Yudi C.
Antonius A.
Fransiskus X. E.A.N.
Elyshabet Ayu Sekar A.
Ester S.
Kelompok 7
Kelompok 8
Kelompok 9
Ardian Aryasena
Veronika Sashinta
Nanda G.
Kevin Pradipta
Richard Bop P. H.
Albertus W.
Anastasya Putri K.
Aurelia Niken Tyas U.
Chatarina Dwi
Yeremia Ariel K.
Bonaventura P.A.
Ignatius D.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
Lampiran 15
Daftar Nilai Siswa Tahun Sebelumnya
No. Absen
2010/2011 2011/2012
001
84
67
002
42
57
003
26
52
004
56
33
005
38
64
006
38
91
007
30
45
008
44
63
009
12
68
010
0
48
011
64
65
012
40
63
013
52
57
014
28
62
015
76
66
016
64
Pindah
017
84
66
018
78
53
019
52
72
020
72
58
021
44
77
022
52
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
023
46
53
024
62
62
025
42
65
026
60
027
70
028
58
029
30
Rerata
50.08
49.79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
Lampiran 16
DAFTAR NILAI SISWA SIKLUS I
No. Absen
Pretest
Posttest
001
3.44
5.66
002
0.22
0.88
003
1.33
3.55
004
0
3.66
005
0.11
4.88
006
3
3.66
007
4.55
6.11
008
6.11
5.88
009
0.11
3.77
010
0.33
2.22
011
3.66
9
012
0.88
4.77
013
5.33
4.88
014
5.22
4.88
015
0.77
2.44
016
0.33
0.33
017
4.66
4.88
018
4.66
4.22
019
3.77
4.77
020
0.33
4.33
021
2.77
0.55
022
4.11
4.88
023
1.33
2.55
024
5.77
5.33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
025
0.33
3.77
026
4.11
1.55
027
2
5.88
028
0.33
7.33
029
0
5.33
030
0.33
3.22
031
3.44
5.77
032
0.11
3.22
033
1.11
5.44
034
4.88
4.55
035
3.88
4.22
036
0.66
9.44
Rerata
2.34
4.38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
DAFTAR NILAI SISWA SIKLUS II
No. Absen
Pretest
Posttest
001
3.81
6.66
002
0.95
5.71
003
2.38
6.19
004
0.91
0
005
1.43
6.66
006
1.43
6.19
007
5.24
9.52
008
4.28
7.14
009
1.43
4.76
010
0.95
6.19
011
4.76
0
012
2.38
6.19
013
5.71
9.52
014
5.71
9.54
015
0
6.19
016
1.43
3.18
017
3.33
8.57
018
4.76
8.09
019
5.24
9.04
020
1.9
4.28
021
3.81
6.19
022
2.38
5.71
023
4.76
6.66
024
2.86
9.52
025
5.24
8.57
026
6.19
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
027
3.81
8.57
028
3.81
6.19
029
1.9
8.57
030
1.9
6.19
031
5.71
8.57
032
2.86
9.04
033
2.38
5.71
034
8.18
9.52
035
0
5.71
036
3.81
7.14
Rerata
3.26
6.56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
Lampiran 17
DAFTAR NILAI MINAT SISWA
No. Absen
Minat Siswa
001
80%
002
67.50%
003
85%
004
72.50%
005
72.50%
006
77.50%
007
65%
008
55%
009
87.50%
010
60%
011
87.50%
012
82.50%
013
85%
014
77.50%
015
72.50%
016
72.50%
017
95%
018
95%
019
90%
020
92.50%
021
90%
022
82.50%
023
92.50%
024
80%
025
97.50%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
026
70%
027
90%
028
72.50%
029
85%
030
80%
031
85%
032
85%
033
57.50%
034
90%
035
65%
036
85%
Rerata
80%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
Lampiran 18
Perhitungan Minat Siswa Menggunakan Satuan Persentase Per-Item
Pernyataan
Pernyataan
No.
Skor
Keterangan
1.
% = 47.2% + 52.7% = 99.9%
Baik Sekali
2.
% = 47.2% + 52.7% = 99.9%
Baik Sekali
3.
% = 41.6% + 52.7% = 94.3%
Baik Sekali
4.
% = 16.6% + 61.1% = 77.7%
Baik
5.
% = 25% + 52.7% = 77.7%
Baik
6.
% = 16.6% + 50% = 66.6%
Cukup
7.
% = 13.8% + 69.4% = 83.2%
Baik
8.
% = 36.1% + 47.2% = 83.3%
Baik
9.
% = 50% + 38.8% = 88.8%
Baik Sekali
10.
% = 55.5% + 36.1% = 91.6%
Baik Sekali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
Lampiran 19
Presensi siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
Lampiran 20
Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
Lampiran 21
Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
Lampiran 22
Surat Keterangan Selesai Penelitian
Download