PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MINAT SISWA KELAS VIII A SMP KANISIUS KALASAN PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi Oleh : Ruth Lana Monika NIM : 091434005 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MINAT SISWA KELAS VIII A SMP KANISIUS KALASAN PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi Oleh : Ruth Lana Monika NIM : 091434005 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013 i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEMBAHAN Karyaku yang sederhana ini kupersembahkan kepada: Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Kedua Orangtuaku Eyang dan Simbah Adikku Clara Petty Angela Masku Falent Febriawan Sahabat-Sahabatku Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta iv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI MOTTO Apakah saya Gagal atau sukses Bukanlah hasil Perbuatan orang lain. Sayalah yang menjadi pendorong Diri Sendiri. -Elaine MaxwellKarena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu. (Markus 11:24) Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa. (Roma 12:12) v PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Pernyataan Keaslian Karya Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. Yogyakarta, 06 Februari 2013 Peneliti (Ruth Lana Monika) vi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA IMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma Nama : Ruth Lana Monika Nomor Mahasiswa : 091434005 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MINAT SISWA KELAS VIII A SMP KANISIUS KALASAN PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya, maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 06 Februari 2013 Yang menyatakan (Ruth Lana Monika) vii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRAK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MINAT SISWA KELAS VIII A SMP KANISIUS KALASAN PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA Ruth Lana Monika Universitas Sanata Dharma 2013 Penelitian ini, bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar dan minat dalam pembelajaran Biologi pada materi “Sistem Peredaran Darah Manusia” pada siswa kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (team games tournament). Subyek dalam penelitian adalah siswa kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan, yang berjumlah 36 orang siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik non tes dan teknik tes. Komponen pengumpulan data yang digunakan berasal dari hasil penilaian pretest, posttest, lembar observasi, dan angket/kuisioner. Model penelitian yang digunakan adalah model Kemmis dan Mc. Taggart. Model ini terdiri atas tindakan yang dimulai dengan perencanaan tindakan, penerapan tindakan, mengobservasi dan mengevaluasi proses serta hasil tindakan, dan melakukan refleksi. Hasil refleksi dijadikan landasan untuk menentukan perbaikan serta penyempurnaan tindakan selanjutnya sampai mencapai kualitas pembelajaran yang diinginkan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ialah pencapaian nilai hasil belajar pada siklus I mencapai 8.33% dan siklus II mencapai 41.66%. Hasil penelitian ini telah menunjukkan peningkatan nilai rata-rata posttest pada siklus I sebesar 4.38 dan rata-rata posttest pada siklus II sebesar 6.54. Namun demikian, hasil ini belum mencapai target seperti yang diharapkan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (team games tournament) dapat meningkatkan hasil belajar dan minat belajar siswa kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan pada materi “Sistem Peredaran Darah Manusia”. Kata kunci : Hasil belajar dan minat, model pembelajaran kooperatif tipe TGT (team games tournament). viii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRACT THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING METHOD , TEAM GAMES TOURNAMENT TYPE TO IMPROVE THE LEARNING OUTCOMES AND STUDENTS' INTEREST IN THE SUBJECT MATTER OF HUMAN CIRCULATORY SYSTEM OF CANISIUS JUNIOR HIGH SCHOOL KALASAN GRADE VIII CLASS A Ruth Lana Monika Sanata Dharma University 2013 The purpose of this research is to improve the learning outcomes and students' interest in Biology class on the subject matter of “Human Circulatory System” at Canisius Junior High School Kalasan grade VIII class A by applying the cooperative learning method, which is called TGT (team games tournament). The subjects in this study are the students of Canisius Junior High School Kalasan grade VIII class A, which consist of 36 students. In this research, the reseacher used both the non test and test technique as the instruments. The component of the data collection was derived from the results of the assessment of pretest, posttest, observation sheets and questionnaires. The model which is used in this research is the model of Kemmis and Mc. Taggart. The model consists of actions that begins from the planning the action, implementing the action, observing and evaluating the process, measuring the outcome, and then reflecting. The reflection results were extrapolated to determine the improvement and refinement further action to achieve the desired quality of learning. The result of this research is the achievement of learning outcomes scores which reached 8.33% for the first cycle and 41.66% for the second cycle. It shows also the increasing average score of the first cycle posttest from 4.38 to 6.54 at the second cyle. However, this result has not yet reached the target as expected. Based on the above result it shows that applying the cooperative learning method of TGT (team games tournament) type can improve the learning outcomes and students' interest in the subject matter of “Human Circulatory System” of the students of Canisius Junior High School Kalasan grade VIII class A. Keywords: learning outcomes, interests student, method of cooperative learning, team games tournament type ix PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kata Pengantar Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini diberi judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Minat Siswa Kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan Pada Materi Sistem Peredaran Darah Manusia”. Dalam penyusunan skripsi ini penulis memperoleh banyak bantuan, semangat, dan doa yang sangat mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Yesus Kristus yang memberi rahmat kehidupan, penyertaan, kekuatan, dan keajaiban-keajaiban kepada penulis dari lahir hingga detik ini. 2. Bapak Rohandi Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3. Bapak Drs. A. Tri Priantoro, M.For.Sc selaku ketua Program Studi Pendidikan Biologi Sanata Dharma Yogyakarta dan selaku Dosen Pembimbing yang dengan sabar dan tulus membimbing peneliti selama proses menyusun skripsi ini. 4. Ibu Heffi W., S. Pd. selaku wali kelas dan guru mata pelajaran Biologi kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan. 5. Segenap staf guru dan karyawan serta siswa kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan yang telah membantu pelaksanaan penelitian. 6. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Biologi yang telah membimbing dan mengajari penulis selama belajar di Pendidikan Biologi. 7. Segenap staf karyawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membantu dan melayani segala keperluan akademik peneliti. 8. Orang tua dan saudariku yang selalu memberikan dorongan baik moril maupun material kepada peneliti untuk tetap setia menjalani tugas studi. Berkat Allah Bapa selalu menyertai Bapak dan Ibu serta adikku Clara Petty tercinta. 9. Eyang dan Simbah yang selalu mendoakan dan menjadi sumber semangatku. 10. Mas Falent Febriawan yang dengan selalu memberi dukungan, memberi semangat dan berbagai bantuan kepada penulis sehingga penulis dapat menjalankan tugas studi dengan baik. 11. Saudariku Cicilia Maryani dan Endri Ratna, sebagai sahabat untuk berbagi semangat, suka, duka dan yang selalu bersedia membantu. 12. Saudari-saudaraku Siska, Ana Rambu, Yani, Riris, Wiwik, dan Rio terima kasih atas bantuan dan semangat yang kalian berikan kepada penulis. 13. Semua teman-teman Pendidikan Biologi angkatan 2009 terima kasih atas semangat dan dorongan kalian serta segala informasi, waktu, kebersamaan x PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kalian, perhatian teman-teman yang sangat berarti dan persaudaraan yang kita jalin sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 14. Semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan, yang telah memberikan doa, bantuan dan dukungan kepada peneliti. Penulis menyadari bahwa dalam menyusun skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi pembaca umumnya. Penulis xi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................... iv HALAMAN MOTTO ................................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................................ vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ...................................................................... vii ABSTRAK ..................................................................................................................... viii ABSTRACT .................................................................................................................. ix KATA PENGANTAR ................................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................................ xii DAFTAR TABEL ........................................................................................................ xv DAFTAR BAGAN ........................................................................................................ xvi DAFTAR GRAFIK ...................................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................ xviii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 10 C. Batasan Masalah ............................................................................................. 11 D. Hipotesa.......................................................................................................... 11 E. Indikator Keberhasilan .................................................................................... 11 F. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 12 xii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI G. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 12 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar ............................................................................................................ 14 B. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ............................................................ 17 C. Hasil Belajar ................................................................................................... 20 D. Minat .............................................................................................................. 22 E. Model Pembelajaran Kooperatif ...................................................................... 24 F. Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament ................................ 27 G. Analisis Hubungan Karakteristik Materi Sistem Peredaran Darah Manusia dengan TGT...................................................................................... 33 H. Hasil Penelitian yang Relevan ......................................................................... 37 I. Kerangka Pikir ................................................................................................ 38 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ............................................................................................... 42 B. Setting Penelitian ............................................................................................ 43 C. Variabel Penelitian .......................................................................................... 43 D. Prosedur Penelitian ......................................................................................... 44 E. Instrumen Penelitian ....................................................................................... 53 F. Teknik Pengumpulan Data .............................................................................. 54 G. Analisis Instrumen Penelitian .......................................................................... 54 H. Teknik Analisis Data ....................................................................................... 55 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kegiatan Penelitian 1. Observasi Pendahuluan ................................................................................... 59 2. Siklus I ........................................................................................................... 64 xiii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Siklus II .......................................................................................................... 67 B. Hasil Penelitian 1. Hasil Belajar Siswa ......................................................................................... 70 2. Minat Siswa .................................................................................................... 75 C. Pembahasan 1. Proses Pembelajaran IPA ................................................................................ 77 2. Faktor yang Mempengaruhi Ketercapaian Hasil Belajar dan Minat ................. 78 3. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Penerapan TGT ................................ 89 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ..................................................................................................... 91 B. Saran............................................................................................................... 91 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 93 LAMPIRAN ................................................................................................................... 96 xiv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR TABEL Tabel 1. Indikator Keberhasilan ...................................................................................... 11 Tabel 2. Perhitungan Poin Permainan untuk Empat Pemain ............................................ 30 Tabel 3. Perhitungan Poin Permainan untuk Tiga Pemain ............................................... 31 Tabel 4. Kriteria Penghargaan Kelompok........................................................................ 32 Tabel 5. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Materi Sistem Peredaran Darah Manusia ........................................................................ 33 Tabel 6. Kriteria Gain/Tingkat Pemahaman Siswa .......................................................... 56 Tabel 7. Kategori Keaktifan Siswa .................................................................................. 57 Tabel 8. Kategori Minat Siswa ........................................................................................ 58 Tabel 9. Tingkat Pemahaman Siswa Pada Siklus I........................................................... 72 Tabel 10. Tingkat Pemahaman Siswa Pada Siklus II ...................................................... 74 xv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR BAGAN Bagan 1. Alur Pikir Penelitian ......................................................................................... 41 Bagan 2. Alur Kerja Penelitian Siklus I dan Siklus II ...................................................... 52 xvi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR GRAFIK Grafik 1. Hasil Penilaian Pretest Siklus I ........................................................................ 72 Grafik 2. Hasil Penilaian Posttest Siklus I ....................................................................... 72 Grafik 3. Hasil Penilaian Pretest Siklus II ....................................................................... 74 Grafik 4. Hasil Penilaian Posttest Siklus II ..................................................................... 74 Grafik 5. Respon Minat Siswa Perindividu...................................................................... 76 xvii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Silabus ........................................................................................................ 96 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1. Siklus I Pertemuan 1........................................................................................... 102 2. Siklus I Pertemuan 2........................................................................................... 105 3. Siklus II Pertemuan 1 ......................................................................................... 109 4. Siklus II Pertemuan 2 ......................................................................................... 112 5. Siklus II Pertemuan 3 ......................................................................................... 115 Lampiran 3. Deskripsi Materi Sistem Peredaran Darah Manusia ..................................... 118 Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa 1. Siklus I ................................................................................................................ 128 2. Siklus II............................................................................................................... 129 Lampiran 5. Kisi-Kisi Soal Evaluasi 1. Siklus I ................................................................................................................ 134 2. Siklus II............................................................................................................... 135 Lampiran 6. Instrumen Penelitian Tes 1. Soal Pretest Siklus I ............................................................................................ 136 2. Soal Posttest Siklus I ........................................................................................... 138 3. Soal Pretest Siklus II .......................................................................................... 140 4. Soal Posttest Siklus II.......................................................................................... 142 Lampiran 7. Penilaian Instrumen Tes 1. Pedoman (Kunci Jawaban) Penilaian ................................................................... 144 2. Pedoman Penskoran ............................................................................................ 145 Lampiran 8. Lembar Kuisioner Minat Siswa ................................................................... 147 xviii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 9. Lembar Observasi ....................................................................................... 148 Lampiran 10. Hasil Wawancara Dengan Guru Terkait Dengan Metode Pembelajaran .................................................................................................................. 161 Lampiran 11. Kartu Soal dan Kartu Jawaban TGT 1. Soal Game Siklus I .............................................................................................. 162 2. Jawaban Soal Game Siklus I ................................................................................ 164 3. Soal Game Siklus II............................................................................................. 166 4. Jawaban Soal Game Siklus II .............................................................................. 168 Lampiran 12. Langkah Team Games Tournament ........................................................... 170 Lampiran 13. Kartu Penghargaan .................................................................................... 171 Lampiran 14. Pembagian Kelompok 1. LKS Siklus I........................................................................................................ 172 2. TGT Siklus I ...................................................................................................... 173 3. LKS Siklus II ...................................................................................................... 174 4. TGT Siklus II ...................................................................................................... 175 Lampiran 15. Daftar Nilai Siswa Tahun Sebelumnya ...................................................... 176 Lampiran 16. Daftar Nilai Siswa 1. Siklus I ................................................................................................................ 178 2. Siklus II............................................................................................................... 180 Lampiran 17. Daftar Nilai Minat Siswa ........................................................................... 182 Lampiran 18. Perhitungan Minat Siswa Menggunakan Satuan Persentase Per-Item Pernyataan ................................................................................. 184 xix PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 19. Presensi Siswa ........................................................................................... 185 Lampiran 20. Hasil Pretest dan Posttest 1. Siklus I ................................................................................................................ 200 2. Siklus II............................................................................................................... 208 Lampiran 21. Surat Ijin Penelitian ................................................................................... 216 Lampiran 22. Surat Keterangan Selesai Penelitian........................................................... 217 xx PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas pendidikan di Indonesia semakin dituntut untuk meningkat agar dapat mengikuti perkembangan zaman yang berkembang dengan sangat pesat. Hal ini dikarenakan untuk mengikuti perkembangan zaman diperlukan kualitas pendidikan yang baik agar mampu mengikutinya. Banyak hal yang mempengaruhi baik atau tidaknya kualitas pendidikan, salah satunya adalah penerapan model pembelajaran yang diterapkan di sekolah. Penerapan model pembelajaran di sekolah berfungsi untuk menentukan tipe pembelajaran yang digunakan dalam menyampaikan materi. Dari penentuan tipe pembelajaran yang digunakan selanjutnya akan ditentukan metode pembelajaran. Penerapan tipe pembelajaran ini akan menunjang dalam mengukur berhasil atau tidaknya proses pembelajaran di dalam kelas. Hubungan ini dapat ditinjau jika proses pembelajaran di dalam kelas berhasil, maka kualitas pendidikan juga akan meningkat. Sebaliknya, jika proses pembelajaran di dalam kelas tidak berhasil, maka efek yang terjadi adalah siswa pulang dari sekolah tanpa membawa pengetahuan apa-apa dan menyebabkan kualitas pendidikan pun tidak dapat meningkat. Sehingga pada akhirnya kegiatan belajar mengajar ini tidak mencapai tujuan pembelajaran. Kegiatan belajar mengajar yang melahirkan interaksi unsur-unsur manusiawi adalah sebagai suatu proses dalam rangka mencapai tujuan pengajaran (Syaiful Bahri dan Aswan Zain, 2010:72). Guru akan berusaha menciptakan lingkungan belajar yang membuat siswa mampu mencari pengetahuan, menggali PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 dan memecahkan masalah. Salah satu usaha guru dalam menciptakan lingkungan belajar bagi siswa tidak terlepas dari pemahaman guru tentang kedudukan model pembelajaran, tipe pembelajaran, dan metode pembelajaran sebagai salah satu komponen yang ikut serta menjadi bagian dalam keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Selain penggunaan model pembelajaran, tipe pembelajaran, dan metode pembelajaran yang tepat untuk menunjang proses belajar siswa terdapat pula faktor-faktor lain yang mempengaruhi proses belajar siswa. Menurut Winkel (1983:23-42) faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar siswa antara lain : a. faktor-faktor pada pihak siswa meliputi : taraf intelegensi, motivasi belajar (keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar), perasaan (senang, rasa puas, rasa simpati, rasa gembira), sikap (kecenderungan dalam subyek menerima atau menolak suatu obyek berdasarkan penilaian terhadap obyek itu sebagai obyek yang berharga atau tidak berharga), minat (kecenderungan yang agak menetap dalam subyek, merasa tertarik pada bidang/hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu), keadaan sosio-ekonomis (menunjuk pada kemampuan finansial siswa dan perlengkapan material yang dimiliki siswa, keadaan ini dapat bertaraf baik-cukup-kurang), keadaan sosio-kultural (menunjuk pada lingkungan budaya yang di dalamnya siswa bergerak setiap hari. Meliputi kemampuan berbahasa dengan baik, corak pergaulan antara orang tua dan anak, pandangan keluarga mengenai pendidikan sekolah. Keadaan ini dapat bertaraf tinggi-cukup-kurang), dan keadaan fisik (menunjuk pada tahap pertumbuhan, kesehatan jasmani, dan keadaan alat-alat indra. Keadaan ini dapat baik dan dapat juga kurang baik). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 b. faktor-faktor di luar siswa meliputi : faktor-faktor pengatur proses belajar di sekolah (kurikulum pengajaran, disiplin sekolah, teacher effectiveness, fasilitas belajar, dan pengelompokan siswa), faktor-faktor sosial di sekolah (sistem sosial, status sosial siswa, interaksi antara guru dengan siswa), faktorfaktor situasional (keadaan politik, ekonomis, keadaan waktu, tempat, musim, dan iklim), dan faktor pada pihak guru (sikap dan sifat, serta gaya memimpin kelas). Ditinjau dari pernyataan Winkel terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar siswa, maka berdasarkan hasil observasi di SMP Kanisius Kalasan didapatkan bahwa tingkat minat siswa masih kurang memenuhi kriteria ketercapaian yang diharapkan. Sementara itu, penggunaan model pembelajaran dan tipe pembelajaran di SMP Kanisius Kalasan sendiri masih kurang bervariasi, dimana model pembelajaran dan tipe pembelajaran pada SMP Kanisius Kalasan ini ditujukan guna meningkatkan minat dan keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar sehingga suasana kelas lebih hidup dan meningkatkan motivasi siswa untuk belajar. Selain itu, berdasarkan observasi dan wawancara diperoleh hasil bahwa hasil belajar belajar IPA khususnya Biologi dalam materi sistem peredaran darah manusia pada siswa kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan masih tergolong kurang. Hal itu ditinjau berdasarkan hasil belajar siswa pada 2 tahun terakhir dalam materi sistem peredaran darah manusia. Hasil belajar siswa yang mencapai KKM pada tahun 2010/2011 dalam materi sistem peredaran darah manusia di kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan berjumlah 5 orang siswa dari 29 orang siswa, sedangkan nilai di bawah KKM berjumlah 24 orang siswa. Ketuntasan belajar yang diperoleh sebesar 17.24%. Sedangkan pada tahun ajaran 2011/2012 jumlah siswa yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4 mencapai KKM berjumlah 3 orang siswa dari 24 orang siswa. Ketuntasan belajar yang diperoleh sebesar 12,5%. Hasil tersebut tidak memenuhi kriteria ketuntasan belajar seperti yang diharapkan. Kurangnya ketuntasan belajar siswa dalam proses pembelajaran dikarenakan kurangnya minat belajar siswa sehingga siswa tidak memiliki motivasi dalam pembelajaran. Hal ini disebabkan kurang bervariasinya model dan tipe pembelajaran serta kurangnya sarana media pembelajaran di sekolah. Hal-hal tersebut dapat menyebabkan kebosanan pada diri siswa untuk belajar pelajaran IPA khususnya Biologi. Kebosanan siswa dalam mengikuti pembelajaran menyebabkan hasil belajar siswa menjadi rendah. Minat dalam dunia pendidikan dapat diartikan sebagai kecenderungan yang timbul apabila individu tertarik terhadap sesuatu yang akan dipelajari dan bermakna bagi dirinya sendiri. Seperti yang dikemukakan Effendi (1985:122-123) minat merupakan sumber dari usaha yang timbul dari kebutuhan siswa yang menjadi faktor pendorong dalam melakukan usahanya (belajar). Hal ini menunjukkan bahwa minat sangat berkaitan dengan kebutuhan seseorang. Selain itu, intensitas minat pada diri seseorang dapat dilihat melalui seberapa keras usahanya dalam memenuhi kebutuhan yang berkaitan dengan objek yang menjadi perhatian. Sehingga minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dapat ditinjau dari keaktifan siswa yang kemudian dapat menimbulkan motivasi belajar siswa. Kegiatan pembelajaran merupakan suatu upaya untuk mencapai perubahan tingkah laku baik yang menyangkut aspek pengetahuan, ketrampilan, maupun sikap siswa setelah memperoleh informasi. Dengan timbulnya minat belajar siswa dalam proses pembelajaran maka dapat menimbulkan proses perubahan tingkah laku siswa secara relatif permanen dan secara potensial yang terjadi sebagai hasil PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5 dari praktik atau penguatan (reinforced practice) dan pengalaman tertentu yang dilandasi untuk mencapai tujuan tertentu. Minat siswa yang menimbulkan motivasi dapat membantu memahami dan menjelaskan perilaku siswa dalam menentukan penguatan belajar, memperjelas tujuan belajar, dan menentukan ketekunan belajar. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Uno (2008:23) yang mengatakan bahwa “motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan citacita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik. Tetapi kedua faktor tersebut disebabkan oleh rangsangan tertentu, sehingga seseorang berkeinginan untuk melakukan aktivitas belajar yang lebih giat dan semangat”. Sardiman (2010:85) juga berpendapat bahwa motivasi erat kaitannya dengan tujuan. Memberikan tujuan pembelajaran pada siswa maka siswa akan mengetahui tujuan belajarnya, dengan mengetahui tujuan yang ingin dicapai maka siswa akan lebih termotivasi ketika belajar, sehingga siswa akan lebih aktif berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran. Sardiman (2010:40) juga menyatakan bahwa siswa akan berhasil dalam belajar apabila siswa tersebut mengetahui apa yang akan dipelajari dan memahami mengapa hal tersebut patut dipelajari. Dengan demikian maka dalam proses pembelajaran minat siswa sangat dibutuhkan untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa. Minat yang timbul di dalam diri siswa akan menyebabkan siswa melakukan perubahan tingkah laku seperti aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Keaktifan siswa ini merupakan salah satu prinsip utama dalam proses pembelajaran. Belajar adalah berbuat, oleh karena itu tidak ada belajar tanpa aktivitas. Hal ini dikarenakan pengalaman belajar hanya dapat diperoleh jika PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6 siswa aktif berinteraksi dengan lingkungannya. Partisipasi aktif siswa sangat berpengaruh pada proses perkembangan berpikir, emosi, dan sosial. Keterlibatan siswa dalam belajar membuat siswa secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran dan mengambil keputusan. Selain itu, keaktifan siswa penting dalam proses pembelajaran sebab pengetahuan, keterampilan, dan sikap tidak dapat ditransfer begitu saja tetapi diolah sendiri oleh siswa terlebih dahulu. Oleh sebab itu, keaktifan siswa dalam pembelajaran sangat menentukan bagi keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran dan kualitas pembelajaran. Sedangkan keaktifan siswa hanya bisa dimungkinkan jika siswa diberi kesempatan untuk berpartisipasi atau terlibat dalam proses pembelajaran. Agar siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran, maka diperlukan berbagai upaya dari guru untuk dapat membangkitkan keaktifan siswa. Guru perlu menciptakan kondisi yang memungkinkan terjadinya proses interaksi yang baik dengan siswa, agar mereka dapat melakukan berbagai aktivitas belajar dengan efektif. Upaya dalam mengembangkan keaktifan siswa dalam pembelajaran dapat diwujudkan melalui penggunaan berbagai macam variasi model pembelajaran dan media pembelajaran. Akan tetapi, pengajaran di SMP Kanisius Kalasan masih terpusat pada guru, dimana siswa tidak berperan aktif dalam kegiatan di kelas sehingga dalam pembelajaran tidak timbul minat belajar siswa. Oleh karena itulah, diperlukan suatu tipe pembelajaran yang tepat, guna meningkatkan minat belajar siswa di SMP Kanisius Kalasan. Dari permasalahan tersebut peneliti ingin memperbaiki permasalahan pembelajaran IPA khususnya Biologi pada materi sistem peredaran darah manusia dengan menerapkan suatu tipe pembelajaran yang inovatif. Sejauh ini, ada beberapa model pengajaran yang telah digunakan dibeberapa sekolah, salah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7 satunya adalah model pembelajaran kooperatif, dimana pada model pengajaran ini para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang saling bekerja sama satu dengan yang lainnya dalam mempelajari materi pelajaran, sehingga suasana kelas lebih aktif. Dalam model pembelajaran kooperatif terdapat tiga tipe yang dapat diadaptasikan pada sebagian besar mata pelajaran dan tingkat kelas, yaitu Student Team-Achievement Division (STAD) (Pembagian Pencapaian Tim Siswa), Team Games Tournament (Turnamen Game Tim), dan Jigsaw II (Teka-Teki II). Salah satu tipe pembelajaran yang dapat membantu meningkatkan hasil belajar dan minat siswa adalah TGT. TGT merupakan suatu inovasi baru dalam tipe pembelajaran yang penggunaannya dilandasi dari hasil belajar dan minat siswa yang tidak meningkat sewaktu menggunakan tipe-tipe pembelajaran sebelumnya. Penggunaan TGT juga dikarenakan tingkat kesulitan materi sistem peredaran darah manusia cukup tinggi. Sistem peredaran darah manusia itu sendiri tidak dapat diamati secara langsung oleh siswa, sehingga dalam memahami materi dibutuhkan kerjasama antar siswa untuk saling mendukung satu sama lain. Kerjasama antar siswa dapat dibentuk dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan membentuk kelompok-kelompok belajar dan setiap siswa bertanggung jawab akan pemahaman teman dalam satu kelompoknya. Sehingga materi yang memiliki tingkat kesulitan cukup tinggi dapat dipahami oleh siswa dengan mudah dalam diskusi kelompok. Hal ini diperkuat dengan pernyataan Soetomo (1993:150) yang menjelaskan kegunaan metode diskusi yaitu memberi kesempatan kepada siswa untuk menyalurkan kemampuannya masingmasing termasuk kemampuan mengemukakan ide-ide baru, membantu siswa untuk dapat menilai kemampuan dirinya, teman-temannya dan juga melalui diskusi siswa dapat dilatih menghargai pendapat teman. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8 Selain itu, keunggulan teknik pembelajaran tipe TGT dibandingan dengan tipe pembelajaran kooperatif lainnya adalah TGT memberikan kesempatan kepada guru untuk menggunakan kompetisi dalam suasana yang konstruktif positif. Teknik pembelajaran tipe TGT akan membentuk pola pikir setiap siswa untuk saling membangun dalam tim dan saling memberikan kepercayaan pada anggota tim saat bermain dalam turnament. Dengan kepercayaan yang didapatkan dari anggota tim maka anggota tim akan berusaha melakukan yang terbaik agar tim mereka menjadi yang terbaik. Turnament dalam TGT akan memberikan warna positif di dalam kelas karena kesenangan para siswa terhadap permainan sehingga akan tercipta minat belajar dan keaktifan siswa. Dalam pembelajaran guru bertindak sebagai wasit memiliki tugas untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di dalam kelas. Iklim kelas yang terbentuk pada saat proses pembelajaran akan mendukung siswa agar lebih termotivasi untuk belajar karena mereka berada pada lingkungan kompetisi positif dan dituntut untuk menjadi yang terbaik serta memberikan yang terbaik untuk timnya. Siswa juga akan merasa nyaman saat proses pembelajaran berlangsung dan keaktifan siswa akan semakin meningkat. Hal ini ditinjau dari terbentuknya interaksi antar siswa yang semakin meningkat dengan kegiatan tim dan turnament. Interaksi siswa dengan guru juga akan meningkat, karena guru bertindak sebagai wasit dan siswa dapat bertanya setiap waktu. Sedangkan dalam pengaturan susunan tempat duduk disesuaikan dengan kebutuhan untuk kegiatan kelompok dan kegiatan turnament. Pengaturan susunan tempat duduk yang berkelompok akan membuat siswa lebih interaktif dalam berdiskusi dengan siswa yang lainnya dan pada saat turnament diubah lagi agar siswa tidak jenuh dan memudahkan siswa untuk melakukan mobilitas. Dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9 kondisi yang seperti ini maka TGT dapat meningkatkan minat siswa dalam mendalami materi sistem peredaran manusia. Sedangkan pengertian TGT (Team Games Tournament) secara umum merupakan salah satu tipe pembelajaran yang termasuk dalam model pembelajaran kooperatif, dimana tipe TGT ini membagi siswa dalam kelompokkelompok belajar dengan beranggotakan 5 sampai 6 orang yang memiliki kemampuan, jenis kelamin, asal daerah yang berbeda. Sehingga ketika guru memberikan tugas maka setiap anggota kelompok mempunyai tanggung jawab masing-masing untuk menyelesaikan tugas tersebut. Selain itu, ketika ada anggota kelompok yang tidak mengerti dengan tugas yang diberikan, maka anggota kelompok lainnya dapat membantu menjelaskannya. Menurut Slavin (dalam Gora dan Sunarto, 2010:61) pembelajaran kooperatif tipe TGT terdiri dari 5 langkah tahapan yaitu : tahap penyajian kelas (class precentation), belajar dalam kelompok (teams), permainan (games), pertandingan (tournament) dan perhargaan kelompok (team recognition). Dimana, ciri-ciri tipe TGT ini adalah : 1. siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil 2. games tournament 3. penghargaan kelompok Oleh sebab itu, tipe pembelajaran ini diharapkan mampu meningkatkan minat siswa akan mata pelajaran IPA khususnya Biologi. Karena dengan diadakan semacam turnamen di dalam kelas yang dimana pemenang turnamen ini akan diberikan suatu penghargaan, maka siswa akan terpacu untuk menjadi yang terbaik. Persaingan sehat seperti ini jelas akan menimbulkan minat belajar dan keaktifan serta kesadaran siswa untuk melakukan interaksi di dalam kelas dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10 untuk mencari sumber-sumber pelajaran di luar kelas yang akan menunjang kemampuan mereka sehingga mereka dapat mengungguli kelompok lainnya. Secara tidak langsung proses ini dapat menambah ilmu pengetahuan bagi mereka sendiri. Dengan meningkatnya minat belajar dan keaktifan siswa, siswa juga akan semakin kritis guna menghadapi suatu permasalahan yang timbul dari mata pelajaran IPA khususnya pelajaran Biologi yang sedang mereka pelajari. Pertanyaan-pertanyaan yang timbul dari siswa akan meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi dengan mencari jawaban yang tepat, dan pertanyaan ini tidak hanya dapat dijawab oleh guru mata pelajaran IPA khususnya Biologi, namun juga dapat dijawab oleh teman kelompok mereka atau anggota kelompok lainnya yang akan menimbulkan komunikasi yang tidak hanya satu arah antara guru dengan siswa, namun juga memunculkan komunikasi 3 arah yaitu, antara guru dengan siswa, siswa dengan guru, dan siswa dengan siswa. Dengan hal ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa dimana hasil belajar siswa dapat dijadikan suatu patokan dalam mengukur berhasil atau tidaknya pembelajaran yang diterapkan di kelas. Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Minat Siswa Kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan Pada Materi Sistem Peredaran Darah Manusia. B. Rumusan Masalah Apakah melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar dan minat siswa kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan pada materi sistem peredaran darah manusia? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11 C. Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini mencakup mata pelajaran IPA khususnya Biologi dengan Standar Kompetensi 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia dan Kompetensi Dasar 1.6 Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan. Batasan ruang lingkup dan fokus masalah yang diteliti pada penelitian ini adalah hasil belajar siswa yang dibatasi pada aspek kognitif tingkatan C1 dan C2 dan minat siswa dari hasil proses belajar mengajar Biologi siswa kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan tahun ajaran 2012/2013 pada pokok bahasan sistem peredaran darah manusia dengan mengunakan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament (TGT). Dalam hal ini, minat siswa sebagai kovariat yang mempengaruhi hasil belajar IPA khususnya Biologi. D. Hipotesa Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar dan minat siswa kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan pada materi sistem peredaran darah manusia. E. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan dalam penelitian ini meliputi hasil belajar (hasil posttest) dan minat. Tabel 1. Indikator Keberhasilan Indikator Awal Target Skor rata-rata kelas 49.79 71 % ketercapaian KKM 17.24% dan 12,5 % 75% Minat Belum terukur 75% siswa berminat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12 F. Tujuan Penelitian Penelitian ini secara khusus bertujuan untuk : 1. menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT), 2. meningkatkan hasil belajar dan minat siswa kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan pada materi sistem peredaran darah manusia dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT). G. Manfaat Penelitian : Manfaat dari penelitian ini secara khusus bagi : 1. peneliti - menerapkan ilmu pengetahuan yang didapatkan untuk proses pembelajaran di kelas secara langsung - mengetahui perbandingan hasil belajar dan minat siswa sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament dengan sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament 2. guru/sekolah - melalui hasil penelitian ini diharapkan guru SMP memiliki pengetahuan tentang teori model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament sebagai salah satu bentuk inovasi pembelajaran di SMP - hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan guru mengenai pengajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13 - sebagai bahan acuan dan masukan bagi penelitian selanjutnya dalam upaya meningkatkan pengembangan alternatif pembelajaran IPA khususnya Biologi di sekolah menengah pertama 3. siswa - meningkatkan pemahaman/hasil belajar siswa dalam materi sistem peredaran darah manusia. - meningkatkan minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran khususnya pembelajaran Biologi materi sistem peredaran darah manusia. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar Belajar adalah suatu proses dan aktivitas yang selalu dilakukan dan dialami manusia sejak manusia di dalam kandungan, buaian, tumbuh berkembang dari anak-anak, remaja sehingga menjadi dewasa, sampai ke liang lahat, sesuai dengan prinsip pembelajaran sepanjang hayat (Suyono, 2011:1). Oleh karena itulah, belajar merupakan suatu hak setiap manusia yang harus dipenuhi dengan kualitas yang baik demi menghasilkan manusia yang baik pula. Dari belajar inilah manusia mampu menguasai banyak hal demi kepentingannya sendiri maupun kepentingan kelompok manusia. Morgan (dalam Mulyati, 2005:3) memaparkan kesamaan pendapat para ahli psikologi bahwa belajar yang merupakan proses mental dalam memahami tingkah laku manusia, menyangkut beberapa faktor, yaitu asosiasi, motivasi, variabilitas, kebiasaan, kepekaan, pencetakan dan hambatan. Sedangkan Mulyati (2005:5) menyimpulkan bahwa belajar merupakan suatu usaha sadar individu untuk mencapai tujuan peningkatan diri atau perubahan diri melalui latihanlatihan dan pengulangan-pengulangan dan perubahan yang terjadi bukan karena peristiwa kebetulan. Hamalik (2007:45) juga menjelaskan bahwa belajar meliputi tidak hanya mata pelajaran, tetapi juga penguasaan, kebiasaan, persepsi, kesenangan, minat, penyesuaian sosial, bermacam-macam keterampilan, dan cita-cita. Belajar mengandung pengertian terjadinya perubahan dari persepsi dan perilaku, termasuk juga perbaikan perilaku. Hilgard dan Brower (dalam Hamalik 2007:45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15 mendefinisikan belajar sebagai perubahan dalam perbuatan melalui aktivitas, praktek, dan pengalaman. Berdasarkan dari beberapa pendapat para ahli di atas, peneliti dapat menyimpulkan belajar adalah suatu kegiatan yang akan membentuk terjadinya perubahan pada diri individu dan merupakan suatu hak setiap manusia. Akan tetapi, kegiatan belajar antar individu cenderung menghasilkan aktivitas belajar yang tidak sama. Perbedaan inilah yang menyebabkan perbedaan tingkah laku belajar di kalangan siswa. Sehingga menimbulkan kesulitan belajar. Hal ini dikarenakan masing-masing individu memiliki kesulitan belajar yang berbedabeda. Menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (1991:75-88) faktor-faktor penyebab kesulitan belajar dapat digolongkan dalam dua golongan, yaitu : 1. faktor intern (faktor dari dalam diri manusia itu sendiri), meliputi : a. sebab yang bersifat fisik 1) karena sakit, sehingga menyebabkan saraf sensoris dan motorisnya lemah dan mengakibatkan rangsangan yang diterima melalui inderanya tidak dapat diteruskan ke otak, 2) karena kurang sehat yang menyebabkan mudah capek, mengantuk, pusing, daya konsentrasi hilang, kurang semangat, pikiran terganggu dan mengakibatkan penerimaan dan respon pelajaran berkurang, saraf otak tidak mampu bekerja secara optimal memproses, mengelola, menginterprestasi inderanya, dan mengorganisir bahan pelajaran melalui PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16 3) cacat tubuh yang dibedakan cacat tubuh ringan (seperti kurang pendengaran, kurang penglihatan, gangguan psikomotor) dan cacat tubuh tetap (seperti buta, tuli, bisu, hilang tangan dan kakinya). b. sebab kesulitan belajar karena rohani 1) intelegensi, seorang anak mampu menyelesaikan persoalan dan kegiatan belajar yang berdasarkan IQ nya, 2) bakat, berupa potensi/kecakapan dasar yang dibawa sejak lahir, 3) minat, tidak adanya minat seseorang anak terhadap suatu pelajaran akan menimbulkan kesulitan belajar, 4) motivasi, berperan sebagai faktor inner (batin) berfungsi menimbulkan, mendasari, mengarahkan perbuatan belajar, 5) faktor kesehatan mental, kesehatan mental dan ketenangan emosi akan menimbulkan hasil belajar yang baik, 6) tipe-tipe khusus seorang pelajar, tipe belajar anak berbeda-beda adanya yang memiliki tipe visual, motoris, maupun campuran. 2. faktor ekstern (faktor dari luar manusia), meliputi : a. faktor orang tua yang terdiri dari : 1) cara mendidik anak, 2) hubungan orang tua dan anak, 3) contoh/bimbingan dari orang tua, 4) suasana rumah/keluarga, 5) keadaan ekonomi keluarga. b. faktor sekolah 1) faktor guru, meliputi guru tidak kualified, hubungan guru dan murid kurang baik, guru-guru menuntut standar pelajaran di atas kemampuan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17 anak, guru tidak memiliki kecakapan dalam usaha diagnosis kesulitan belajar, dan metode mengajar guru yang dapat menimbulkan kesulitan belajar, 2) faktor alat, ketersediaan alat yang tidak lengkap membuat penyajian pelajaran yang tidak baik, 3) kondisi gedung, 4) kurikulum, 5) waktu sekolah dan disiplin yang kurang. c. faktor media massa dan lingkungan sosial 1) faktor media massa, meliputi bioskop, TV, surat kabar, buku komik yang akan menghambat belajar apabila anak terlalu banyak menggunakan waktu untuk itu sehingga lupa akan tugas belajar, 2) lingkungan sosial, berupa teman bergaul (teman bergaul memiliki pengaruh yang besar. Apabila anak suka bergaul dengan mereka yang tidak sekolah, maka anak tersebut akan malas belajar sebab cara hidup anak yang bersekolah dan tidak bersekolah berlainan), lingkungan tetangga (corak kehidupan tetangga akan mempengaruhi anak-anak sehingga dapat menyebabkan ada atau tidaknya motivasi anak untuk belajar), dan aktivitas dalam masyarakat (terlalu banyak berorganisasi, dan kursus bermacam-macam akan menyebabkan belajar anak menjadi terbengkalai). B. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu pengetahuan alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18 tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari (Depdiknas, 2006: 5). Hakikat IPA meliputi empat unsur utama yaitu sikap, proses, produk, dan aplikasi. Keempat unsur itu merupakan ciri IPA yang utuh yang sebenarnya tidak dapat dipisahkan satu sama lain (Depdiknas, 2006: 6). Dalam pembelajaran IPA, keempat unsur tersebut harus bersinergi untuk mempersiapkan generasi yang menyadari pentingnya IPA dan teknologi sehingga bisa berpikir logis, kritis, kreatif, serta dapat berargumentasi secara benar. Ilmu pengetahuan alam merupakan pengetahuan ilmiah, yaitu pengetahuan yang telah mengalami uji kebenaran melalui metode ilmiah, dengan ciri: objektif, metodik, sistematis, universal, dan tentatif. Ilmu pengetahuan alam merupakan ilmu yang pokok bahasannya adalah alam dan segala isinya (Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas). Proses pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasi. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Pembelajaran IPA sebaiknya diarahkan dengan ciri-ciri sains yang ilmiah agar dapat menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Karena melalui pembelajaran IPA terpadu, diharapkan peserta didik dapat membangun pengetahuannya melalui cara kerja ilmiah, bekerja sama dalam kelompok, belajar berinteraksi dan berkomunikasi, serta bersikap ilmiah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19 Oleh karena itu, pembelajaran IPA di SMP/MTs menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah. Hal ini dikarenakan pembelajaran IPA memiliki tujuan yang berupa meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran, meningkatkan minat dan motivasi, serta beberapa kompetensi dasar dapat dicapai sekaligus. Ilmu pengetahuan alam didefinisikan sebagai pengetahuan yang diperoleh melalui pengumpulan data dengan eksperimen, pengamatan, dan deduksi untuk menghasilkan suatu penjelasan tentang sebuah gejala yang dapat dipercaya. Ada tiga kemampuan dalam IPA yaitu: (1) kemampuan untuk mengetahui apa yang diamati, (2) kemampuan untuk memprediksi apa yang belum diamati, dan kemampuan untuk menguji tindak lanjut hasil eksperimen, (3) dikembangkannya sikap ilmiah. Kegiatan pembelajaran IPA mencakup pengembangan kemampuan dalam mengajukan pertanyaan, mencari jawaban, memahami jawaban, menyempurnakan jawaban tentang “apa”, “mengapa”, dan “bagaimana” tentang gejala alam maupun karakteristik alam sekitar melalui cara-cara sistematis yang akan diterapkan dalam lingkungan dan teknologi. Kegiatan tersebut dikenal dengan kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode ilmiah. Metode ilmiah dalam mempelajari IPA itu sendiri telah diperkenalkan sejak abad ke-16 (Galileo Galilei dan Francis Bacon) yang meliputi mengidentifikasi masalah, menyusun hipotesa, memprediksi konsekuensi dari hipotesis, melakukan eksperimen untuk menguji prediksi, dan merumuskan hukum umum yang sederhana yang diorganisasikan dari hipotesis, prediksi, dan eksperimen. Keterampilan dalam mencari tahu atau berbuat tersebut dinamakan dengan keterampilan proses penyelidikan atau “enquiry skills” yang meliputi mengamati, mengukur, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20 menggolongkan, mengajukan pertanyaan, menyusun hipotesis, merencanakan eksperimen untuk menjawab pertanyaan, mengklasifikasikan, mengolah, dan menganalisis data, menerapkan ide pada situasi baru, menggunakan peralatan sederhana serta mengkomunikasikan informasi dalam berbagai cara, yaitu dengan gambar, lisan, tulisan, dan sebagainya. Melalui keterampilan proses dikembangkan sikap dan nilai yang meliputi rasa ingin tahu, jujur, sabar, terbuka, tidak percaya tahyul, kritis, tekun, ulet, cermat, disiplin, peduli terhadap lingkungan, memperhatikan keselamatan kerja, dan bekerja sama dengan orang lain. (Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas). C. Hasil Belajar Hasil belajar atau achievement merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan berpikir maupun keterampilan motorik. Hampir sebagian besar dari kegiatan atau perilaku yang diperlihatkan seseorang merupakan hasil belajar. (Sukmadinata, 2009:102-103) Sedangkan Sudjana (2010:22) berpendapat bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Horward Kingsley membagi tiga macam hasil belajar, yakni (a) keterampilan dan kebiasaan, (b) pengetahuan dan pengertian, (c) sikap dan citacita. Masing-masing jenis hasil belajar dapat diisi dengan bahan yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Sedangkan Gagne membagi lima kategori hasil belajar, yakni (a) informasi verbal, (b) keterampilan intelektual, (c) strategi kognitif, (d) sikap, dan (e) keterampilan motoris. (Sudjana, 2010:22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21 Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa dari proses belajar yang dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan berpikir maupun keterampilan motorik. Hasil belajar yang diperoleh ini akan ditindak lanjuti dengan evaluasi hasil belajar. Evaluasi terhadap hasil belajar peserta didik ini mencakup: (a) evaluasi mengenai tingkat peguasaan peserta didik terhadap tujuan-tujuan khusus yang ingin dicapai dalam unit-unit program pengajaran yang bersifat terbatas, (b) evaluasi mengenai tingkat pencapaian peserta didik terhadap tujuan-tujuan umum pengajaran (Sudijono, 2011:30). Menurut Sanjaya (2010:244-245) evaluasi memiliki beberapa fungsi, yaitu: a. evaluasi merupakan alat penting sebagai umpan balik bagi siswa. Melalui evaluasi siswa mendapatkan informasi tentang efektivitas pembelajaran yang dilakukan. Dari hasil evaluasi siswa dapat menentukan harus bagaimana proses pembelajaran yang perlu dilakukannya, b. evaluasi merupakan alat yang penting untuk mengetahui bagaimana ketercapaian siswa dalam menguasai tujuan yang telah ditentukan. Siswa menjadi tahu bagian mana yang perlu dipelajari lagi dan bagian mana yang tidak perlu, c. evaluasi dapat memberikan informasi untuk mengembangkan program kurikulum. Informasi ini sangat dibutuhkan baik untuk guru maupun untuk para pengembang selanjutnya, kurikulum, khususnya untuk perbaikan program PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22 d. informasi dari hasil evaluasi dapat digunakan oleh siswa secara individual dalam mengambil keputusan, khususnya untuk menentukan masa depan sehubungan dengan pemilihan bidang pekerjaan serta pengembangan karier, e. evaluasi berguna untuk para pengembang kurikulum, khususnya dalam menentukan kejelasan tujuan khusus yang ingin dicapai, f. evaluasi berfungsi sebagai umpan balik untuk semua pihak yang berkepentingan dalam pendidikan di sekolah. Melalui evaluasi dapat dijadikan bahan informasi tentang efektivitas program sekolah. D. Minat Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Bila mereka melihat bahwa sesuatu akan menguntungkan, maka mereka merasa berminat. Ini kemudian mendatangkan kepuasan. Bila kepuasan berkurang minat pun berkurang (Elizabeth B. Hurlock, 1989). Sedangkan Surya (2004:71-72) berpendapat bahwa minat yaitu seberapa besar individu merasa suka atau tidak suka kepada suatu rangsangan. Sesuatu yang diminati akan lebih menarik perhatian. Slameto (2010: 180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. Winkel (2012:212) berpendapat bahwa minat diartikan sebagai kecenderungan subyek yang menetap, untuk merasa tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang mempelajari materi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23 Dari beberapa pendapat para ahli di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa minat adalah suatu rasa ketertarikan atau ketidak tertarikan, rasa suka atau tidak suka, dan rasa senang atau tidak senang terhadap mata pelajaran atau proses pembelajaran tertentu yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Rasa tidak tertarik, tidak suka dan tidak senang akan menghambat dalam belajar, karena tidak menumbuhkan sikap positif dan tidak menunjang minat belajar. Sedangkan apabila siswa merasa tertarik, suka dan senang akan menumbuhkan sikap positif yang menunjang minat siswa dalam pembelajaran. Sehingga antara minat dan perasaan senang memiliki hubungan timbal balik. Oleh sebab itu, minat sangat berperan dalam pembelajaran. Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu tindakan atau perilaku yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas ataupun pernyataan. Minat yang dimiliki siswa ini akan bermanfaat dalam mempelajari berbagai hal yang berhubungan dengan pembelajaran. Hal ini diperkuat oleh Hamalik (2007:182) yang menjelaskan minat khusus yang dimiliki oleh siswa berdaya guna untuk mempelajari hal-hal lainnya. Siswa yang memiliki minat terhadap subyek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subjek tersebut. Dengan memberikan perhatian yang lebih tersebut menunjukkan siswa memiliki minat yang tinggi. Sehingga semakin tinggi minat siswa semakin tinggi pula motivasi yang dirasakan siswa. Hal ini didukung oleh pendapat Surya (2004:67) bahwa minat dapat diartikan sebagai rasa senang atau tidak senang dalam menghadapi suatu obyek. Prinsip dasarnya ialah bahwa motivasi seseorang cenderung akan meningkat apabila yang bersangkutan memiliki minat yang besar dalam melakukan tindakannya. Dalam hubungan ini motivasi dapat dilakukan dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24 jalan menimbulkan atau mengembangkan minat siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya. Pernyataan ini juga diperkuat oleh Djiwandono (2008:365) bahwa minat belajar siswa ini akan berhubungan dengan motivasi belajar siswa. Karena salah satu cara yang kelihatan logis untuk memotivasi siswa selama pelajaran adalah menghubungkan pengalaman belajar dengan minat siswa. Minat siswa dapat merupakan bagian dari metode mengajar. E. Model Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran dimana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang berjumlah 4-6 orang secara kolaboratif dan saling bekerja sama dalam mempelajari materi pelajaran sehingga dapat merangsang motivasi antar siswa untuk belajar. Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan sistem pengajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur (Tukiran Taniredja, Efi Miftah Faridli dan Sri Harimianto, 2011:55). Dalam kelas kooperatif, para siswa diharapkan dapat saling membantu, saling mendiskusikan dan berargumentasi, untuk mengasah pengetahuan dan menutup kesenjangan dalam pemahaman masingmasing, sehingga memungkinkan terjadinya interaksi secara terbuka dan hubungan yang bersifat interdepedensi efektif di antara anggota kelompok. Model pembelajaran kooperatif ini juga dapat membuat siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran di kelas, sehingga suasana kelas lebih hidup dibandingkan dengan model lainnya seperti ceramah yang sampai sekarang masih banyak dipakai oleh kebanyakan guru. Ada banyak alasan yang membuat pembelajaran kooperatif memasuki jalur utama praktik pendidikan. Salah satunya adalah berdasarkan penelitian dasar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25 yang mendukung penggunaan pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan pencapaian prestasi para siswa, dan juga akibat-akibat positif lainnya yang dapat mengembangkan hubungan antar kelompok, penerimaan terhadap teman sekelas yang lemah dalam bidang akademik, dan meningkatkan rasa harga diri. Alasan lainnya adalah tumbuhnya kesadaran bahwa siswa perlu belajar dan berpikir, menyelesaikan masalah, dan mengintegrasikan serta mengaplikasikan kemampuan dan pengetahuan mereka, dan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan sarana yang sangat baik untuk mencapai hal-hal semacam itu (Slavin, 2005:4). Pelaksanaan prosedur model pembelajaran kooperatif dengan benar-benar akan memungkinkan pendidik mengelola kelas dengan lebih efektif. Pembelajaran kooperatif dapat berjalan dengan baik dan dapat diaplikasikan untuk semua jenis kelas, termasuk kelas-kelas yang khusus anakanak berbakat, kelas pendidikan khusus, dan bahkan untuk kelas dengan tingkat kecerdasan “rata-rata”, dan khususnya sangat diperlukan dalam kelas heterogen dengan berbagai tingkat kemampuan. Pembelajaran kooperatif dapat membantu membuat perbedaan menjadi bahan pembelajaran dan bukan menjadi suatu masalah. Hal ini dikarenakan sekolah bergerak dari sistem pengelompokan berdasarkan kemampuan siswa menuju pengelompokan yang lebih heterogen sehingga pembelajaran kooperatif menjadi semakin lebih penting. Lebih jauh lagi, pembelajaran kooperatif memiliki kelebihan yang sangat besar untuk mengembangkan hubungan antara siswa dari latar belakang etnik yang berbeda dan antara siswa-siswa pendidikan khusus terbelakang secara akademik dengan teman sekelas mereka, ini jelas melengkapi alasan pentingnya untuk menggunakan pembelajaran kooperatif dalam kelas-kelas mereka (Slavin, 2005:5). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26 Model pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri: 1) untuk menuntaskan materi belajarnya, siswa belajar dalam kelompok secara kooperatif, 2) kelompok dibentuk dari siswa-siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah, 3) jika dalam kelas terdapat siswa-siswa yang terdiri dari beberapa ras, suku, budaya, jenis kelamin yang berbeda, maka diupayakan agar dalam tiap kelompok terdiri dari ras, suku, budaya, jenis kelamin yang berbeda pula, dan 4) penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok daripada perorangan (Tukiran Taniredja, Efi Miftah Faridli dan Sri Harimianto, 2011:56-57). Model pembelajaran kooperatif bertujuan untuk memberikan para siswa pengetahuan, konsep, kemampuan dan pemahaman yang dibutuhkan serta menciptakan situasi dimana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompok. Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting. Menurut Depdiknas tujuan pertama pembelajaran kooperatif, yaitu meningkatkan hasil akademik, dengan meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademiknya. Siswa yang lebih mampu akan menjadi narasumber bagi siswa yang kurang mampu, yang memiliki orientasi dan bahasa yang sama. Sedangkan tujuan yang kedua, pembelajaran kooperatif memberi peluang agar siswa dapat menerima temantemannya yang mempunyai berbagai perbedaan latar belakang. Perbedaan tersebut antara lain perbedaan suku, agama, kemampuan akademik, dan tingkat sosial. Tujuan penting ketiga dari pembelajaran kooperatif ialah untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa. Keterampilan sosial yang dimaksud antara lain, berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, memancing teman untuk bertanya, mau menjelaskan ide atau pendapat, bekerja dalam kelompok dan sebagainya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27 Inti dari pembelajaran kooperatif adalah para siswa akan duduk bersama dalam kelompok yang beranggotakan 4-6 orang untuk menguasai materi yang disampaikan oleh guru. Kerjasama yang dilakukan di dalam kelompok kooperatif dapat meningkatkan pemahaman dan minat belajar dibandingkan dengan siswa yang diatur dalam kelas tradisional. Hal ini didukung dengan teori kognitif dan teori motivasi. Teori kognitif menekankan pada pengaruh dari kerja sama itu sendiri sedangkan teori motivasi memfokuskan pada penghargaan atau struktur tujuan dimana para siswa bekerja. F. Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) TGT adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin dan suku kata atau ras yang berbeda. Guru menyajikan materi dan siswa bekerja dalam kelompok mereka masing-masing. Dalam kerja kelompok guru memberikan LKS kepada setiap kelompok. Tugas yang diberikan dikerjakan bersama-sama dengan anggota kelompoknya. Apabila ada dari anggota kelompok yang tidak mengerti dengan tugas yang diberikan, maka anggota kelompok yang lain bertanggung jawab untuk memberikan jawaban atau menjelaskannya, sebelum mengajukan pertanyaan tersebut kepada guru. Akhirnya untuk memastikan bahwa seluruh anggota kelompok telah menguasai pelajaran, maka seluruh siswa akan diberikan permainan akademik. Dalam permainan akademik siswa akan dibagi dalam meja-meja turnamen, dimana setiap meja turnamen terdiri dari 5 sampai 6 orang yang merupakan wakil dari kelompoknya masing-masing. Dalam setiap meja permainan diusahakan agar tidak ada peserta yang berasal dari kelompok yang sama. Siswa dikelompokkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28 dalam satu meja turnamen secara homogen dari segi kemampuan akademik, artinya dalam satu meja turnamen kemampuan setiap peserta diusahakan agar setara. Hal ini dapat ditentukan dengan melihat nilai yang mereka peroleh pada saat pretest. Skor yang diperoleh setiap peserta dalam permainan akademik dicatat pada lembar pencatat skor. Skor kelompok diperoleh dengan menjumlahkan skorskor yang diperoleh anggota suatu kelompok, kemudian dibagi banyaknya anggota kelompok tersebut. Skor kelompok ini digunakan untuk memberikan penghargaan tim berupa sertifikat dengan mencantumkan predikat tertentu. Menurut Slavin pembelajaran kooperatif tipe TGT terdiri dari 5 langkah tahapan yaitu : tahap penyajian kelas (class precentation), belajar dalam kelompok (teams), permainan (games), pertandingan (tournament), dan perhargaan kelompok (team recognition). Berdasarkan apa yang diungkapkan oleh Slavin, maka model pembelajaran kooperatif tipe TGT memiliki ciri-ciri sebagai berikut : a) siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil b) games tournament c) penghargaan kelompok Siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil dengan cara siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang yang memiliki kemampuan, jenis kelamin, dan suku atau ras yang berbeda. Dengan adanya heterogenitas anggota kelompok, diharapkan dapat memotivasi siswa untuk saling membantu antar siswa yang berkemampuan lebih dengan siswa yang berkemampuan kurang dalam menguasai materi pelajaran. Hal ini akan menyebabkan tumbuhnya rasa kesadaran pada diri siswa bahwa belajar secara kooperatif sangat menyenangkan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29 Games tournament dalam permainan ini setiap siswa yang bersaing merupakan wakil dari kelompoknya. Siswa yang mewakili kelompoknya, masingmasing ditempatkan dalam meja-meja turnamen. Tiap meja turnamen ditempati 5 sampai 6 orang peserta, dan diusahakan agar tidak ada peserta yang berasal dari kelompok yang sama. Dalam setiap meja turnamen diusahakan setiap peserta homogen. Permainan ini diawali dengan memberitahukan aturan permainan. Setelah itu permainan dimulai dengan membagikan kartu-kartu soal untuk bermain (kartu soal dan kunci ditaruh terbalik di atas meja sehingga soal dan kunci tidak terbaca). Permainan pada tiap meja turnamen dilakukan dengan aturan sebagai berikut. Pertama, setiap pemain dalam tiap meja menentukan dulu pembaca soal dan pemain yang pertama dengan cara undian. Kemudian pemain yang menang undian mengambil kartu undian yang berisi nomor soal dan diberikan kepada pembaca soal. Pembaca soal akan membacakan soal sesuai dengan nomor undian yang diambil oleh pemain. Selanjutnya soal dikerjakan secara mandiri oleh pemain dan penantang sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dalam soal. Setelah waktu untuk mengerjakan soal selesai, maka pemain akan membacakan hasil pekerjaannya yang akan ditangapi oleh penantang searah jarum jam. Setelah itu pembaca soal akan membuka kunci jawaban dan skor hanya diberikan kepada pemain yang menjawab benar atau penantang yang pertama kali memberikan jawaban benar. Jika semua pemain menjawab salah maka kartu dibiarkan saja. Permainan dilanjutkan pada kartu soal berikutnya sampai semua kartu soal habis dibacakan. Posisi pemain diputar searah jarum jam agar setiap peserta dalam satu meja turnamen dapat berperan sebagai pembaca soal, pemain, dan penantang. Disini permainan dapat dilakukan berkali-kali dengan syarat bahwa setiap peserta harus mempunyai kesempatan yang sama PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30 sebagai pemain, penantang, dan pembaca soal. Dalam permainan ini pembaca soal hanya bertugas untuk membaca soal dan membuka kunci jawaban, tidak boleh ikut menjawab atau memberikan jawaban pada peserta lain. Setelah semua kartu selesai terjawab, setiap pemain dalam satu meja menghitung jumlah kartu yang diperoleh dan menentukan berapa poin yang diperoleh berdasarkan tabel yang telah disediakan. Selanjutnya setiap pemain kembali kepada kelompok asalnya dan melaporkan poin yang diperoleh berdasarkan tabel yang telah disediakan. Ketua kelompok memasukkan poin yang diperoleh anggota kelompoknya pada tabel yang telah disediakan, kemudian menentukan kriteria penghargaan yang diterima oleh kelompoknya. Penghargaan kelompok yang dilakukan dengan langkah pertama sebelum memberikan penghargaan kelompok adalah menghitung rerata skor kelompok. Untuk memilih rerata skor kelompok dilakukan dengan cara menjumlahkan skor yang diperoleh oleh masing-masing anggota kelompok dibagi dengan banyaknya anggota kelompok. Pemberian penghargaan didasarkan atas rata-rata poin yang didapat oleh kelompok tersebut. Dimana penentuan poin yang diperoleh oleh masing-masing anggota kelompok didasarkan pada jumlah kartu yang diperoleh seperti ditunjukkan pada tabel berikut. Tabel 2. Perhitungan Poin Permainan untuk Empat Pemain Pemain dengan Poin Bila Jumlah Kartu Yang Diperoleh Top Scorer 60 High Middle Scorer 40 Low Middle Scorer 30 Low Scorer 20 (Sumber : Slavin, 2005:175) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31 Tabel 3. Perhitungan Poin Permainan untuk Tiga Pemain Pemain dengan Poin Bila Jumlah Kartu Yang Diperoleh Top scorer 60 Middle scorer 40 Low scorer 20 (Sumber : Slavin, 2005:175) Dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ada beberapa tahapan yang perlu ditempuh, yaitu : a) mengajar (teach) b) belajar kelompok (team study) c) permainan (game tournament) d) penghargaan kelompok (team recognition) Mengajar (teach) dilakukan dengan cara mempresentasikan atau menyajikan materi, menyampaikan tujuan, tugas, atau kegiatan yang harus dilakukan siswa, dan memberikan motivasi. Belajar kelompok (team study) dilakukan dengan cara siswa bekerja dalam kelompok yang terdiri atas 5 sampai 6 orang dengan kemampuan akademik, jenis kelamin, dan ras/suku yang berbeda. Setelah guru menginformasikan materi, dan tujuan pembelajaran, kelompok berdiskusi dengan menggunakan LKS. Dalam kelompok terjadi diskusi untuk memecahkan masalah bersama, saling memberikan jawaban dan mengoreksi jika ada anggota kelompok yang salah dalam menjawab. Permainan (game tournament) dilakukan dengan cara permainan diikuti oleh anggota kelompok dari masing-masing kelompok yang berbeda. Tujuan dari permainan ini adalah untuk mengetahui apakah semua anggota kelompok telah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32 menguasai materi, dimana pertanyaan-pertanyaan yang diberikan berhubungan dengan materi yang telah didiskusikan dalam kegiatan kelompok. Penghargaan kelompok (team recognition) dilakukan dengan cara pemberian penghargaan (rewards) berdasarkan pada rerata poin yang diperoleh oleh kelompok dari permainan. Lembar penghargaan dicetak dalam kertas HVS, dimana penghargaan ini akan diberikan kepada tim yang memenuhi kategori rerata poin sebagai berikut. Tabel 4. Kriteria Penghargaan Kelompok Kriteria (Rerata Kelompok) 40 sampai44 Predikat Tim Baik 45 sampai 49 Tim Sangat Baik 50 ke atas Tim Super (Sumber Slavin, 2005:175) Pada penerapan pembelajaran dengan menggunakan team games tournament terdapat kelebihan dan kekurangannya. Kelebihan pembelajaran kooperatif tipe TGT (team games tournament) adalah (dalam Tukiran Taniredja, Efi Miftah Faridli dan Sri Harimianto, 2011:72-73): a. dalam kelas kooperatif siswa memiliki kebebasan untuk berinteraksi dan menggunakan pendapatnya; b. rasa percaya diri siswa menjadi lebih tinggi; c. perilaku mengganggu terhadap siswa lain menjadi lebih kecil; d. motivasi belajar siswa bertambah; e. pemahaman yang lebih mendalam terhadap pokok bahasan sistem peredaran darah manusia; PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33 f. meningkatkan kebaikan budi, kepekaan, toleransi antara siswa dengan siswa dan antara siswa dengan guru; g. siswa dapat menelaah sebuah pokok bahasan dengan bebas mengaktualisasikan diri dengan seluruh potensi yang ada dalam diri siswa tersebut dapat keluar, selain itu kerjasama antar siswa dengan guru akan membuat interaksi belajar dalam kelas menjadi lebih hidup dan tidak membosankan. Kekurangan pembelajaran kooperatif tipe TGT (team games tournament) adalah (dalam Tukiran Taniredja, Efi Miftah Faridli dan Sri Harimianto, 2011:73): a. sering terjadi dalam kegiatan pembelajaran tidak semua siswa ikut serta menyumbangkan pendapat; b. kekurangan waktu untuk proses pembelajaran; c. kemungkinan terjadinya kegaduhan bila guru tidak dapat mengelola kelas. G. Analisis Hubungan Karakteristik Materi Sistem Peredaran Darah Manusia dengan TGT Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan termuat standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa mengenai materi sistem peredaran darah manusia. Tabel 5. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Materi Sistem Peredaran Darah Manusia Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Memahami berbagai sistem dalam Mendeskripsikan sistem peredaran kehidupan manusia darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan Ditinjau dari SK dan KD tersebut, terlihat bahwa materi sistem peredaran darah manusia terdapat tuntutan untuk siswa dalam mendeskripsikan sistem peredaran PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34 darah manusia yang meliputi fungsi dan proses serta mengkaitkannya dengan kesehatan. Siswa diharapkan dapat menyebutkan organ penyusun sistem peredaran darah, menyebutkan struktur dan fungsi jantung serta pembuluh darah, menjelaskan kerja jantung dan mekanisme peredaran darah, menyebutkan komponen-komponen darah, menyebutkan fungsi darah, menjelaskan golongan darah, dan menjelaskan penyakit pada sistem peredaran darah dengan cara mengamati alat peraga jantung, membaca buku panduan, dan melalui kegiatan diskusi kelompok. Adanya tuntutan tersebut menunjukkan karakteristik materi sistem peredaran darah manusia yang terdiri dari konsep-konsep yang abstrak dengan adanya keterkaitan struktur dan fungsi. Konsep-konsep ini dikatakan abstrak dikarenakan tidak dapat diamati secara langsung dalam kehidupan seharihari. Konsep abstrak disini antara lain mekanisme proses kerja jantung, peredaran darah pada tubuh, proses jantung memompa darah, bagian jantung yang dapat memompa darah ke seluruh tubuh (struktur bagian jantung seperti serambi kanan, bilik kanan, serambi kiri dan bilik kiri), darah (susunan darah, sel darah merah, sel darah putih, keping darah, dan golongan darah), dan kelainan darah. Keadaan karakteristik materi sistem peredaran darah manusia yang demikian dapat menyebabkan siswa merasa kesulitan untuk memahami konsep dan merasa kurang berminat mengikuti pembelajaran. Oleh sebab itu, model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat membantu siswa memahami materi dan menumbuhkan minat siswa. Hal ini dicapai melalui kerjasama kelompokkelompok belajar dengan cara berdiskusi dan keberhasilan siswa akan diukur berdasarkan skor kelompok-kelompok belajar pada saat turnamen. Dalam kegiatan TGT masing-masing siswa bertanggung jawab terhadap pemahaman teman dalam satu kelompok dan keberhasilan timnya dalam menjawab pertanyaan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35 pada saat turnament. Kegiatan diskusi ini akan menjadikan siswa untuk saling bertukar pengetahuan yang mereka miliki dan bersama-sama mencari informasi yang menunjang pemahaman mereka. Hal ini sesuai dengan pendapat Suherman (2001:157) yang menyatakan bahwa diskusi kelompok kecil memungkinkan siswa berbagi informasi serta pengalaman dalam penyelesaian masalah, meningkatkan pemahaman atas masalah penting, meningkatkan keterlibatan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan, mengembangkan kemampuan berpikir dan komunikasi, dan siswa dapat membina kerjasama yang sehat serta dapat bertanggung jawab. Kepedulian dan tanggung jawab siswa dalam memecahkan suatu masalah ketika berdiskusi akan meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Menurut Hudoyo (2001:113) metode diskusi memungkinkan siswa terlibat aktif dalam proses belajarnya serta memberi kesempatan kepada siswa untuk berani mengemukakan pendapat di depan umum secara sistematik mendengarkan dan menanti giliran secara tertib, serta menanggapi pendapat teman lain secara kritis. Sikap siswa yang aktif ketika berdiskusi dan bertanggung jawab terhadap kelompok diskusinya menandakan bahwa di dalam diri siswa tersebut terdapat motivasi yang mendorong siswa untuk lebih aktif ketika belajar. Motivasi yang timbul ini bersumber pada minat siswa. Menurut Uno (2008:9) motivasi merupakan suatu dorongan yang timbul oleh adanya rangsangan dari dalam maupun luar sehingga seseorang berkeinginan untuk mengadakan perubahan tingkah laku atau aktivitas tertentu yang lebih baik dari keadaan sebelumnya. Motivasi pada dasarnya dapat membantu dalam memahami dan menjelaskan perilaku individu, termasuk perilaku individu yang sedang belajar. Ada beberapa peranan penting dari motivasi dalam belajar dan pembelajaran, antara lain dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36 a) menentukan hal-hal yang dapat dijadikan penguat belajar, b) memperjelas tujuan belajar, c) menentukan ragam kendali terhadap rangsangan belajar, d) menentukan ketekunan belajar (Uno, 2008:27). Jika siswa sudah termotivasi dalam mempelajari Biologi maka harapannya konsep-konsep Biologi akan mudah mereka pahami untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Seperti yang diungkapkan Poedjiadi (2007:99) apabila apa yang dipelajari seseorang dinilai bermanfaat, seseorang akan termotivasi untuk mempelajari lebih lanjut untuk memperoleh pengetahuan sehingga belajar merupakan kegiatan yang menyenangkan dan menantang. Dengan timbulnya keaktifan dan motivasi belajar siswa menunjukkan adanya minat siswa terhadap mata pelajaran IPA khususnya Biologi. Hal ini disebabkan, minat merupakan salah satu faktor penting dalam pembelajaran. Menurut Popham (dalam Mardapi, 2008: 101) siswa tidak memiliki minat pada pelajaran tertentu sulit untuk mencapai keberhasilan secara optimal, dan siswa yang berminat dalam suatu pelajaran diharapkan akan mencapai hasil pelajaran yang optimal. Sementara Kasijan (1984: 351) mengungkapkan bahwa minat dapat menunjukkan kemampuan untuk memberi stimulasi yang mendorong kita untuk memperhatikan seseorang, sesuatu barang atau kegiatan, dan sesuatu yang dapat memberi pengaruh yang telah distimulasi oleh kegiatan itu sendiri. Dengan adanya minat yang semakin besar menyebabkan siswa merasa semakin antusias dan senang mengikuti proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Slameto (2010:180) yang menyatakan minat yaitu suatu rasa lebih suka dan rasa keterkaitan pada suatu hal atau aktifitas tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan suatu hubungan antara diri sendiri dan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37 Selain itu, ciri-ciri di dalam kegiatan TGT adalah adanya penghargaan kelompok pemenang turnamen. Penghargaan ini akan memacu siswa untuk menjadi yang terbaik dengan menyalurkan kemampuannya masing-masing, saling mengemukakan ide-ide baru, dan membantu menambah kemampuan teman-teman dalam kelompoknya sehingga dapat mengalahkan kelompok lainnya. Adanya keinginan untuk mendapatkan penghargaan dari guru akan menciptakan interaksi antar anggota kelompok, siswa akan saling membantu belajar, memberi informasi, saling mengingatkan, dan saling memberikan motivasi demi keberhasilan kelompoknya. Menurut Nur (2005:4) penghargaan kelompok dan tanggung jawab individual sangat penting untuk meningkatkan kemampuan dasar. Sehingga dengan adanya peningkatan motivasi belajar maka kemampuan dasar ataupun hasil belajar siswa dapat meningkat. Hal ini juga sesuai dengan pendapat Sanjaya (2009:250) bahwa interaksi selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan motivasi dan memberi rangsangan untuk berpikir. H. Hasil Penelitian yang Relevan Di bawah ini akan disajikan hasil penelitian yang relevan dengan penelitian skripsi ini sebagai berikut ini. 1. Dewi Sartika (2011) dalam penelitiannya menemukan bahwa metode pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih efektif dibanding metode pembelajaran kooperatif tipe GI ditinjau dari masing-masing aspek yaitu kompetensi matematika, sikap, maupun minat siswa terhadap matematika. 2. Endang Kusrini (2009) dalam penelitiannya menemukan bahwa: 1) dari uji Scheffe terlihat bahwa pembelajaran kooperatif tipe TGT menghasilkan prestasi belajar Bahasa Inggris yang paling baik dibandingkan dengan pembelajaran koooperatif tipe STAD dan pembelajaran konvensional, 2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38 ada perbedaan mengenai prestasi belajar Bahasa Inggris yang disebabkan oleh perbedaan tingkat kreativitas, 3) terdapat interaksi pengaruh mengenai prestasi belajar Bahasa Inggris yang disebabkan pembelajaran kooperatif tipe TGT, STAD, pembelajaran konvensional dan tingkat kreativitas. 3. Ika Puspita (2011) dalam penelitiannya menemukan bahwa pembelajaran kooperatif tipe TGT dan pembelajaran kooperatif tipe Make a math efektif ditinjau dari prestasi belajar matematika, sikap dan minat siswa terhadap matematika SD. 4. Puji Astuti (2010) dalam penelitiannya menemukan bahwa 1) ada perbedaan pengaruh antara penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan metode ceramah terhadap hasil belajar Fisika siswa, 2) TGT memiliki pengaruh dalam upaya meningkatkan hasil belajar Fisika siswa dan afektif siswa dalam proses pembelajaran. I. Kerangka Pikir Dalam kegiatan penelitian dibutuhkan adanya observasi yang bertujuan untuk menentukan permasalahan yang dihadapi dan dijabarkan dalam latar belakang permasalahan. Latar belakang permasalahan yang ditimbul di SMP Kanisius Kalasan kelas VIII A pada materi sistem peredaran darah manusia adalah hasil belajar dan minat siswa yang rendah. Rendahnya hasil belajar dan minat siswa disebabkan oleh penggunaan model pembelajaran di SMP Kanisius Kalasan sendiri masih kurang bervariasi dan kurangnya sarana media pembelajaran di sekolah. Oleh sebab itu, dibutuhkan suatu model pembelajaran yang bervariasi dan tepat dalam menghadapi permasalahan kurangnya sarana media pembelajaran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39 Dalam pelaksanaan pembelajaran perlu diperhatikan komponen- komponennya yang mempengaruhinya. Model pembelajaran merupakan salah satu komponen yang menunjang pembelajaran. Dari pemilihan model pembelajaran maka dapat ditentukan tipe pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan metode pembelajaran yang menunjangnya. Ketiga hal ini akan membentuk suatu proses pembelajaran. Proses pembelajaran akan sangat mempengaruhi hasil belajar dan minat siswa. Proses pembelajaran yang memiliki sifat menyenangkan akan menimbulkan minat belajar siswa sehingga hasil belajar akan mencapai yang diharapkan, sedangkan proses pembelajaran yang memiliki sifat tidak menyenangkan tidak akan menimbulkan minat belajar siswa sehingga hasil belajar tidak akan mencapai target yang diharapkan. Untuk mencapai hasil belajar IPA khususnya Biologi dalam materi sistem peredaran darah manusia yang lebih baik, perlu memperhatikan model pembelajaran, tipe pembelajaran, dan metode pembelajaran yang membuat proses pembelajaran memiliki sifat menyenangkan. Salah satu model pembelajaran dan tipe pembelajaran yang memiliki sifat menyenangkan adalah pembelajaran model kooperatif tipe TGT (team games tournament). Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengedepankan kerjasama antar siswa untuk memahami materi pembelajaran. Dalam model pembelajaran kooperatif terdapat berbagai tipe pembelajaran, salah satunya adalah tipe TGT (team games tournament). Pembelajaran tipe TGT (team games tournament) memiliki sifat menyenangkan karena pembelajaran ini mengacu pada kegiatan diskusi kelompok dan permainan. Sehingga pembelajaran ini muncul dari konsep bahwa siswa lebih mudah menemukan dan memahami PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40 konsep-konsep yang sulit apabila mereka saling mendiskusikan dengan temannya. Melalui diskusi akan terjadi elaborasi kognitif yang baik, sehingga akan dapat meningkatkan daya nalar, keterlibatan siswa dalam pembelajaran dan memberi kesempatan pada siswa untuk mengungkapkan pendapatnya. Dalam kelompokkelompok yang terbentuk antar anggota kelompok akan saling membantu dan bekerja sama untuk mencapai tujuan belajar dan pembentukan anggota kelompok diupayakan berasal dari jenis kelamin, ras, suku dan kemampuan yang berbedabeda. Dari kegiatan diskusi ini siswa akan menguji pemahaman yang sudah dibentuknya di dalam kelompok dalam permainan turnament. Masing-masing siswa memiliki tanggung jawab dalam kemenangan kelompoknya sehingga masing-masing siswa akan berusaha memberi yang terbaik dari dalam dirinya. Permainan turnament ini menciptakan suasana persaingan sehat antar siswa. Suasana pembelajaran yang menyengkan juga akan terbentuk dalam pembelajaran ini. Pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT memiliki dampak yang positif terhadap hasil belajar dan minat siswa. Dampak positif ini juga turut memberikan kesempatan kepada guru untuk menggunakan kompetisi dalam suasana yang konstruktif positif. Aspek positif lain dapat meningkatkan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran selanjutnya. Dengan demikian, diharapkan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan hasil belajar dan minat siswa terhadap Biologi di SMP Kanisius Kalasan. Kerangka pikir ini secara singkat dapat diilustrasikan pada alur berikut ini : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41 Bagan 1. Alur Pikir Penelitian Observasi Hasil Belajar dan Minat Siswa Rendah Sarana Media Pembelajaran Model Pembelajaran Kurang Bervariasi Dibutuhkan Model Pembelajaran yang Tepat Tipe Pembelajaran Metode Proses Menyenangkan TGT (Team Games Tournament) Kerjasama, persaingan sehat dan Hasil Belajar dan Minat Meningkat Tidak Menyenangkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa (Suharsimi Arikunto, Suhardjono dan Supardi, 2008:3). PTK yang digunakan adalah PTK partisipan. Suatu penelitian dikatakan sebagai PTK partisipan apabila peneliti terlibat langsung di dalam proses penelitian sejak awal sampai dengan hasil penelitian yang berupa laporan. Dengan demikian, sejak perencanaan penelitian peneliti senantiasa terlibat, selanjutnya peneliti memantau, mencatat, dan mengumpulkan data, lalu menganalisis data serta berakhir dengan melaporkan hasil penelitian (Aqib, 2007:20). Penelitian ini menggunakan PTK model Kemmis dan Mc. Taggart. Model ini merupakan pengembangan model Kurt Lewis. Akan tetapi, model Kemmis dan Mc. Taggart dalam melakukan acting dan observasi dilakukan secara bersama-sama. Pada hakikatnya PTK model Kemmis dan Mc. Taggart berupa perangkatperangkat dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi yang keempatnya merupakan satu siklus. Penelitian tindakan diawali oleh suatu kajian terhadap suatu masalah secara sistematis (Kemmis dan Taggart, 1988). Hasil kajian ini dijadikan dasar untuk menyusun suatu rencana kerja (tindakan) sebagai upaya untuk mengatasi masalah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43 tersebut. Kegiatan berikutnya adalah pelaksanaan tindakan dilanjutkan dengan observasi dan evaluasi. Hasil observasi dan evaluasi digunakan sebagai masukkan melakukan refleksi atas apa yang terjadi pada saat pelaksanaan tindakan. Hasil refleksi kemudian dijadikan landasan untuk menentukan perbaikan serta penyempurnaan tindakan selanjutnya. B. Setting Penelitian a. Obyek penelitian ini difokuskan pada aspek kognitif tingkatan C1 dan C2 (hasil belajar) dan minat dari masing-masing siswa kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan Tahun 2012/2013. b. Subyek penelitian ini difokuskan pada kelas VIII A, yang mana kelas VIII SMP Kanisius Kalasan Tahun 2012/2013 terdiri dari dua kelas. Pemilihan subjek penelitian ini dengan alasan karena terdapat masalah kurangnya tingkat pemahaman dan minat siswa kelas VIII A dibandingkan dengan kelas VIII B. c. Tempat penelitian ini dilaksanakan di SMP Kanisius Kalasan yang beralamatkan di Jl. Yogya - Solo Km. 14 Tirtomartani, Kalasan, Kabupaten Sleman 55571. d. Waktu penelitian untuk kegiatan penelitian ini adalah bulan November 2012. Kegiatan tersebut mulai dari persiapan sampai refleksi penelitian. C. Variabel Penelitian Pada penelitian ini variabel yang digunakan yaitu : 1. variabel bebas pada penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament). 2. variabel terikat pada penelitian ini adalah hasil belajar (aspek kognitif C1 dan C2) dan minat siswa pada materi sistem peredaran darah manusia. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44 3. variabel kontrol adalah variabel yang sengaja dikendalikan atau dibuat konstan oleh peneliti sebagai usaha untuk menghilangkan pengaruh-pengaruh lain selain variabel bebas yang mempengaruhi variabel terikat. Adapun variabel kontrol pada penelitian ini adalah kondisi ruang belajar, materi pembelajaran, guru, soal pretest dan posttest menggunakan soal yang sama. D. Prosedur Penelitian Prosedur Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan oleh peneliti meliputi siklus I sampai siklus II masing-masing siklus dilaksanakan dalam beberapa tahap yaitu, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan interprestasi, serta analisis dan refleksi secara umum masing-masing siklus melaksanakan kegiatan tersebut. Kegiatan yang dilakukan dalam setiap tahapan siklus adalah sebagai berikut: a. planning b. acting c. observing d. reflecting Planning pada siklus I berupa perencanaan tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut: a. penetapan indikator ketercapaian. Indikator kinerja ketercapaian ditentukan berdasarkan hasil observasi awal peneliti, dengan tujuan untuk melihat perbedaan kondisi awal dengan kondisi setelah dilaksanakan tindakan. Selain itu untuk membatasi berakhirnya tindakan yang dilaksanakan, yaitu setelah mencapai indikator kinerja ketercapaian yang telah ditetapkan; PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45 b. peneliti menyusun silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan langkah-langkah pembelajaran team games tournament (TGT); c. peneliti menyusun dan menyiapkan instrumen penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kerja siswa (LKS), instrumen dan pedoman penilaian tes, serta lembar observasi. Lembar observasi tersebut digunakan untuk mengetahui penerapan team games tournament dalam meningkatkan hasil belajar dan minat belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung pada siklus I. Acting dalam kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: a. menyiapkan perangkat pembelajaran yang digunakan; b. skenario pelaksanaan penerapan team games tournament adalah sebagai berikut: a) guru membuka proses belajar mengajar, b) menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif untuk membangkitkan minat siswa dengan memberikan apersepsi, c) menyampaikan tujuan pembelajaran yang dicapai, d) guru memberikan pretest kepada siswa, e) guru menyampaikan bahwa metode pembelajaran yang digunakan pada materi sistem peredaran darah manusia ini adalah metode team games tournament, f) memulai tahap-tahap metode team games tournament : 1) presentasi kelas berupa diskusi kelas yang dipimpin oleh guru dengan materi difokuskan pada unit TGT sehingga para siswa menyadari bahwa mereka harus benar-benar memberi perhatian penuh selama PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46 presentasi kelas, karena materi yang disampaikan membantu mereka dalam mengerjakan LKS dan soal-soal turnament, 2) membagi siswa ke dalam 7 tim yang masing-masing beranggotakan 5-6 siswa, 3) di dalam kelompok siswa mengerjakan LKS, berdiskusi, mencari dan menggali informasi materi sistem peredaran darah manusia serta saling membantu satu dengan yang lainnya dalam memahami materi, 4) siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas, 5) siswa melakukan game yang terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang relevan dan dirancang untuk menguji pengetahuan siswa yang diperolehnya dari presentasi di kelas dan pelaksanaan kerja tim. Game dimainkan di atas meja dengan 5-6 orang siswa, yang masing-masing mewakili tim yang berbeda, 6) siswa melakukan turnament. Turnament adalah struktur dimana game berlangsung, 7) tim yang memiliki skor tertinggi diberikan penghargaan, g) evalusi pembelajaran dengan tes tertulis, tes tertulis dilakukan dalam bentuk soal pilihan ganda dan soal essay. Tes tertulis berfungsi untuk mengukur kemampuan hasil belajar siswa, h) mengajak siswa untuk merefleksikan hasil belajarnya, i) guru menutup kegiatan proses belajar mengajar. Observing dalam tahapan ini peneliti dan observer mengadakan pemantauan apakah tindakan yang telah dilakukan dapat mengatasi permasalahan yang ada dalam pembelajaran di mana tahapan ini sebenarnya berjalan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan yang sedang berjalan, sehingga keduanya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47 berlangsung dalam waktu yang sama. Observasi dan interpretasi dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran Biologi dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Hal-hal yang diobservasi meliputi : a. kondisi atau suasana belajar pada saat proses belajar mengajar, b. tingkat pemahaman dan keaktifan siswa saat proses belajar mengajar, c. minat belajar siswa pada saat proses belajar mengajar. Peneliti bertindak sebagai partisipan aktif, di mana peneliti berada dalam lokasi penelitian dan berperan aktif. Peneliti mengamati dan mencatat segala aktivitas dalam proses pembelajaran Biologi secara langsung yang dibantu oleh observer. Penelitian menggunakan observasi terstruktur yaitu melaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat dan catatan lapangan untuk memperoleh data secara obyektif, yang tidak dapat terekam melalui lembar observasi, seperti aktivitas siswa selama penelitian tindakan berlangsung, reaksi dan petunjuk-petunjuk lain yang dapat digunakan sebagai bahan menganalisis dan refleksi. Reflecting dilakukan dengan menganalisis atau mengolah data hasil observasi siklus I dan diinterpretasikan sehingga diperoleh kesimpulan bagian mana yang memerlukan perbaikan dan bagian mana yang sudah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Dalam melakukan refleksi, peneliti harus bekerja sama dengan guru sebagai kolaborator. Kemudian peneliti dengan guru sebagai kolaborator mengadakan diskusi untuk penentuan langkah-langkah untuk memperbaiki permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan tindakan. Setelah itu, ditarik kesimpulan apakah penelitian yang dilakukan berhasil atau tidak sehingga dapat menentukan langkah berikutnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48 Planning pada siklus II berupa perencanaan tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut: a. penetapan indikator ketercapaian. Indikator kinerja ketercapaian ditentukan berdasarkan hasil observasi awal peneliti, dengan tujuan untuk melihat perbedaan kondisi awal dengan kondisi setelah dilaksanakan tindakan. Selain itu untuk membatasi berakhirnya tindakan yang dilaksanakan, yaitu setelah mencapai indikator kinerja ketercapaian yang telah ditetapkan; b. peneliti menyusun silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan langkah-langkah pembelajaran team games tournament (TGT); c. peneliti menyusun dan menyiapkan instrumen penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kerja siswa (LKS), instrumen dan pedoman penilaian tes, serta lembar observasi. Lembar observasi tersebut digunakan untuk mengetahui penerapan team games tournament dalam meningkatkan hasil belajar dan minat belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung pada siklus I. Acting dalam kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: a. menyiapkan perangkat pembelajaran yang digunakan; b. skenario pelaksanaan penerapan team games tournament adalah sebagai berikut: a) guru membuka proses belajar mengajar, b) menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif untuk membangkitkan minat siswa dengan memberikan apersepsi, c) menyampaikan tujuan pembelajaran yang dicapai, d) guru memberikan pretest kepada siswa, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49 e) guru menyampaikan bahwa metode pembelajaran yang digunakan pada materi sistem peredaran darah manusia ini adalah metode team games tournament, f) memulai tahap-tahap metode team games tournament : 1) presentasi kelas berupa diskusi kelas yang dipimpin oleh guru dengan materi difokuskan pada unit TGT sehingga para siswa menyadari bahwa mereka harus benar-benar memberi perhatian penuh selama presentasi kelas, karena materi yang disampaikan membantu mereka dalam mengerjakan LKS dan soal-soal turnament, 2) membagi siswa ke dalam 7 tim yang masing-masing beranggotakan 5-6 siswa, 3) di dalam kelompok siswa mengerjakan LKS, berdiskusi, mencari dan menggali informasi materi sistem peredaran darah manusia serta saling membantu satu dengan yang lainnya dalam memahami materi, 4) siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas, 5) siswa melakukan game yang terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang relevan dan dirancang untuk menguji pengetahuan siswa yang diperolehnya dari presentasi di kelas dan pelaksanaan kerja tim. Game dimainkan di atas meja dengan 5-6 orang siswa, yang masing-masing mewakili tim yang berbeda, 6) siswa melakukan turnament. Turnament adalah struktur dimana game berlangsung, 7) tim yang memiliki skor tertinggi diberikan penghargaan, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50 g) evalusi pembelajaran dengan tes tertulis, tes tertulis dilakukan dalam bentuk soal pilihan ganda dan soal essay. Tes tertulis berfungsi untuk mengukur kemampuan hasil belajar siswa, h) membimbing siswa membuat kesimpulan dengan menggunakan katakata sendiri, i) mengajak siswa untuk merefleksikan hasil belajarnya, j) guru menutup kegiatan proses belajar mengajar. Observing dalam tahapan ini peneliti dan observer mengadakan pemantauan apakah tindakan yang telah dilakukan dapat mengatasi permasalahan yang ada dalam pembelajaran di mana tahapan ini sebenarnya berjalan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan yang sedang berjalan, sehingga keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. Observasi dan interpretasi dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran Biologi dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Hal-hal yang diobservasi meliputi : d. kondisi atau suasana belajar pada saat proses belajar mengajar, e. tingkat pemahaman dan keaktifan siswa saat proses belajar mengajar, f. minat belajar siswa pada saat proses belajar mengajar. Peneliti bertindak sebagai partisipan aktif, di mana peneliti berada dalam lokasi penelitian dan berperan aktif. Peneliti mengamati dan mencatat segala aktivitas dalam proses pembelajaran Biologi secara langsung yang dibantu oleh observer. Penelitian menggunakan observasi terstruktur yaitu melaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat dan catatan lapangan untuk memperoleh data secara obyektif, yang tidak dapat terekam melalui lembar observasi, seperti aktivitas siswa selama penelitian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51 tindakan berlangsung, reaksi dan petunjuk-petunjuk lain yang dapat digunakan sebagai bahan menganalisis dan refleksi. Reflecting dilakukan dengan menganalisis atau mengolah data hasil observasi siklus I dan diinterpretasikan sehingga diperoleh kesimpulan bagian mana yang memerlukan perbaikan dan bagian mana yang sudah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Dalam melakukan refleksi, peneliti harus bekerja sama dengan guru sebagai kolaborator. Kemudian peneliti dengan guru sebagai kolaborator mengadakan diskusi untuk penentuan langkah-langkah untuk memperbaiki permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan tindakan. Setelah itu, ditarik kesimpulan apakah penelitian yang dilakukan berhasil atau tidak sehingga dapat menentukan langkah berikutnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52 Bagan 2. Alur Kerja Penelitian Siklus I dan Siklus II Tindakan 1. TGT, meliputi : Identifikasi Perencanaan Masalah Pretest Presentasi kelas yang dipimpin oleh guru/guru menjelaskan materi Diskusi kelompok, siswa dibagi menjadi 7 kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 orang untuk mengerjakan LKS (tidak diberikan dasar teori) Presentasi hasil diskusi tim Game turnament Posttest Pemahaman dan minat siswa Observasi dengan lembar observasi Refleksi Evaluasi Tindakan 2. TGT, meliputi : Perencanaan Pemahaman dan minat siswa Pretest Presentasi kelas yang dipimpin oleh guru/guru menjelaskan materi Diskusi kelompok, siswa dibagi menjadi 9 kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang untuk mengerjakan LKS (diberikan dasar teori) Presentasi hasil diskusi tim Game turnament Posttest Pengisian angket Observasi dengan lembar observasi dan angket siswa Refleksi Seluruhnya sesuai waktu yang direncanakan Evaluasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53 E. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan untuk penelitian ini adalah instrument tes yang berupa tes kemampuan kompetensi siswa, dan instrument non tes yang berupa angket/kuisioner yang digunakan untuk menguji minat siswa terhadap pelajaran IPA khususnya Biologi. Instrumen tes yang dipakai berbentuk soal tertulis (pilihan ganda dan essay, pilihan ganda dan isian singkat). Dimana soal yang diberikan bertujuan untuk mengukur kemampuan kompetensi siswa serta pemahaman siswa terhadap pelajaran IPA khususnya Biologi pada materi sistem peredaran darah manusia. Tes tertulis dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pada awal (pretest) dan pada akhir (posttest). Tes awal dilakukan guna mengukur kemampuan awal siswa, sedangkan tes akhir bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa setelah dilakukan proses pembelajaran TGT. Hasil dari posttest ini dianalisis guna mengetahui kompetensi siswa setelah dilakukan pembelajaran. Instrument non-tes berupa angket/kuisioner, yang ditujukan guna mengukur minat siswa terhadap mata pelajaran IPA khususnya Biologi pada materi sistem peredaran darah manusia. Model skala yang digunakan dalam angket ini adalah skala Likert dan terdiri atas empat macam respon yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Pernyataan yang dibuat dalam angket ini digolongkan dalam pernyataan positif. Dimana penentuan skor dilakukan dengan cara sederhana yaitu diberi skor empat, tiga, dua, satu untuk masing-masing respon sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54 F. Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dapat dibagi menjadi empat tahap yaitu : 1. tes kemampuan awal siswa (pretest) diperoleh dengan memberikan soal kepada siswa sebelum masuk kebagian inti pembelajaran dimulai. Tes kemampuan awal ini digunakan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan awal siswa sebelum mendapatkan perlakuan; 2. tes kemampuan akhir siswa (posttest) diperoleh dengan memberikan soal kepada siswa setelah pembelajaran. Tes kemampuan akhir ini digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman siswa setelah mendapatkan perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT; 3. lembar observasi digunakan untuk melakukan penilaian aktivitas yang diperoleh dari penilaian observer terhadap kegiatan siswa dan proses pembelajaran serta penilaian aktifitas di dalam kelas selama mengikuti proses pembelajaran. 4. angket/kuisioner digunakan untuk mengetahui data respon siswa terhadap model pembelajaran dan minat terhadap pelajaran Biologi pada materi sistem peredaran darah manusia diperoleh dengan bantuan angket/kuisioner. G. Analisis Instrumen Penelitian Instrument yang digunakan harus memenuhi syarat validitas dan realibilitas karena data yang didapat diharapkan merupakan data yang tepat. Oleh karena itu, validitas dan realibilitas data sangatlah diperlukan dalam rangka menguji instrument yang digunakan. Validitas merupakan sarana untuk meninjau apakah sebuah tes tersebut valid (sahih). Pengukuran validitas soal tes dalam penelitian ini menggunakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55 validitas isi. Validitas isi ini sering disebut juga validitas kurikuler dan validitas perumusan. Validitas kurikuler ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain mencocokkan materi tes dengan silabus dan kisi-kisi, melakukan diskusi dengan sesama pendidik, atau mencermati kembali substansi dari konsep yang akan diukur. Validitas perumusan berkenaan dengan aspek-aspek dalam soal-soal tersebut betul-betul tercakup dalam perumusan tentang apa yang hendak diukur. (Arifin, 2012:248-249) Berdasarkan uraian di atas maka dalam validitas instrumen penelitian ini dilakukan dengan cara mencocokkan materi tes dengan silabus dan kisi-kisi, serta melakukan diskusi dengan guru pamong. Realibilitas instrument dilakukan dengan uji realibilitas. Uji realibilitas dilakukan untuk mengetahui soal yang dibuat sudah reliabel (dapat dipercaya) atau belum. Instrument yang sudah dapat dipercaya, yang reliable akan menghasilkan data yang dapat dipercaya. Sehingga apabila data memang benar sesuai dengan kenyataan, maka berapa kali pun diambil, tetap akan sama (Arikunto,1998:170). Penelitian ini dalam melakukan realibilitas instrument menggunakan koefisien stabilitas. Koefisien stabilitas adalah jenis realibilitas yang menggunakan teknik test and retest, yaitu memberikan tes kepada sekelompok individu, kemudian diadakan pengulangan tes pada kelompok yang sama dengan waktu yang berbeda (Arifin, 2012:259-260). H. Teknik Analisis Data Data penelitian ini berupa hasil pretest-posttest, observasi terhadap keaktifan siswa, dan angket/kuisioner minat siswa. Analisis data dilakukan secara PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56 kuantitatif yang kemudian diolah menjadi data deskriptif. Analisis data yang diolah terdiri dari : 1. hasil pretest-posttest 2. hasil keaktifan siswa 3. hasil angket/kuisioner Hasil pretest-posttest terdiri dari : a. setiap siklus diadakan tes untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep siswa secara klasikal. Untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep dapat diketahui dari persentase hasil posttest pada tiap siklus, yang dilakukan dengan menggunakan perbandingan jumlah siswa yang menjawab benar/mencapai KKM (∑X) dengan jumlah siswa keseluruhan (N) dikalikan 100%. (Sutomo, 1985:36) % = ∑ 100% b. untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep yaitu dengan memperhitungkan gain/ tingkat pemahaman siswa yang dihasilkan dari pretes dan posttest pada tiap siklus dengan menggunakan persamaan di bawah ini : = − − Hasil perhitungan diinterpretasikan dengan menggunakan indeks gain <g> atau tingkat pemahaman siswa menurut klasifikasi Meltzer (2002) sebagai berikut : Tabel 6. Kriteria Gain/Tingkat Pemahaman Siswa Indeks Gain Interpretasi g > 0,70 Tinggi 0,30 < g ≤ 0,70 Sedang G ≤ 0,30 Rendah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57 Hasil keaktifan siswa dianalisis berdasarkan data keaktifan siswa dengan menggunakan persentase yaitu jumlah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor maksimal dikalikan 100%. Jika dituliskan dalam persamaan matematisnya adalah sebagai berikut : = ∑ 100% Keterangan : Y = ketercapaian keaktifan siswa dalam % X = jumlah skor siswa N = jumlah skor maksimal Analisis untuk mengetahui keberhasilan peningkatan keaktifan siswa dapat ditentukan dengan melihat dan menganalisis hasil lembar observasi. Penentuan kriteria mengacu pada rumus yang dikembangkan oleh Azwar (2010:108). Rentang skor untuk masing-masing kategori dihitung sebagaimana rumus dalam tabel 7. Rentang Norma X ≤μ-1,5σ μ -1,5σ < X ≤ μ – 0,5σ μ -0,5σ < X ≤ μ + 0,5σ μ -0,5σ < X ≤ μ + 0,5σ μ +1,5σ < X Tabel 7. Kategori Keaktifan Siswa Rentang Persentase Kategori X ≤ 50,16 Sangat rendah 50,16 < X ≤ 61,11 Rendah 61,11 < X ≤ 72,21 Sedang 72,21 < X ≤ 83,32 Baik 83,32 < X Sangat Baik Keterangan : μ = mean ideal yang dapat dicapai instrument = ½ (skor tertinggi + skor terendah) σ = standar deviasi ideal yang dapat dicapai instrument = 1/6 (skor tertinggi- skor terendah) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58 X = Skor yang dicapai Hasil angket/kuisioner dianalisis berdasarkan data respon siswa dengan menggunakan satuan persentase yaitu banyaknya siswa yang menyatakan setuju dibagi seluruh siswa dikalikan 100 %. Bila dituliskan dalam persamaan matematisnya adalah sebagai berikut : %= ∑ 100% Keterangan : X= jumlah siswa yang memiliki pilihan atau menjawab setuju dan sangat setuju Y= jumlah seluruh siswa Menurut Nurgiyantoro (2009:399), penentuan patokan dengan perhitungan persentase dapat ditentukan dengan skala pada tabel 8. Persentase 85%-100% 70%-84% 55%-69% 40%-54% 0%-39% Tabel 8. Kategori Minat Siswa Klasifikasi Baik sekali Baik Cukup Kurang Gagal Sumber: Nurgiyanto (2009:399) Selain menggunakan perhitungan satuan persentase, data respon siswa dianalisis menggunakan perhitungan respon minat siswa perindividu, yaitu jumlah skor yang dicapai (∑X) dibagi jumlah skor total (N). Bila dituliskan dalam persamaan matematisnya adalah sebagai berikut : = ∑ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kegiatan Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament (TGT) dalam pembelajaran materi sistem peredaran darah manusia ini telah dilaksanakan pada siswa kelas VIII A SMP Kanisisus Kalasan setiap hari Senin dan Selasa pada tanggal 12-26 November 2012. Data pada penelitian ini merupakan data kuantitatif yang kemudian diolah menjadi data deskriptif. Data ini diperoleh dari hasil lembar kuesioner, hasil tes awal (pretest), dan hasil tes akhir (posttest) yang berkaitan dengan materi sistem peredaran darah manusia. Skor yang diperoleh akan dikonversi menjadi nilai yang kemudian diolah menjadi data deskriptif. Penelitian ini dilandasi dari hasil observasi yang bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang biasa dilakukan guru di kelas. Berdasarkan hasil observasi tersebut, maka peneliti melakukan perancangan penelitian tindakan kelas (PTK). Langkah-langkah dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut: 1. observasi pendahuluan dilakukan secara 2 (dua) tahap, yaitu pada saat siswa berada di kelas VII A semester 2 dan pada saat siswa berada di kelas VIII A semester 1. Observasi pendahuluan tahap 1 dilaksanakan pada hari Kamis, 26 April 2012, sedangkan observasi tahap 2 dilaksanakan setiap hari Senin dan Selasa dari tanggal 8-30 Oktober 2012. Pelaksanaan observasi pendahuluan dilaksanakan secara 2 tahap dikarenakan terjadi perubahan penyusunan kelas. Pada saat siswa menduduki kelas VII siswa dibagi menjadi 3 kelas sedangkan pada saat menduduki kelas VIII siswa dibagi menjadi 2 kelas. Oleh sebab itu, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60 dibutuhkan observasi pendahuluan tahap 2 untuk meninjau kembali hal-hal yang berkaitan dengan pembelajaran. Guru mitra dalam penelitian ini adalah Ibu Heffi W., S.Pd. sebagai guru bidang studi IPA Biologi. Dalam penelitian ini jumlah siswa kelas VIII A pada tahun ajaran 2012/2013 sebanyak 36 orang siswa dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Dalam observasi pendahuluan tahap 1 dan tahap 2 ini, ada tiga hal yang diobservasi yaitu guru, siswa, dan kelas. Berikut dapat diuraikan hasil observasi pendahuluan: a. observasi guru pada observasi pendahuluan tahap 1, guru memberikan salam dan memeriksa kesiapan siswa. Selanjutnya guru menanyakan pekerjaan rumah yang sudah diberikan untuk dilakukan penilaian dan dibahas bersama-sama. Pekerjaan rumah tersebut dibahas dengan meminta siswa satu per satu secara bergantian untuk menjawab soal pilihan ganda dan isian singkat. Guru juga mengkaitkan jawaban soal siswa dengan kegiatan tanya jawab untuk mengulas kembali materi sebelumnya. Kegiatan guru setelah selesai membahas soal terakhir maka selanjutnya guru melakukan tanya jawab untuk mengkaitkan pekerjaan rumah dengan materi yang akan disampaikan pada hari itu. Tanya jawab yang dilakukan ini merupakan bentuk apersepsi yang bertujuan untuk mengingatkan kembali pembelajaran yang telah lalu dan merangsang perhatian siswa untuk memasuki materi yang akan dipelajari. Pada kegiatan inti pembelajaran, guru menjelaskan materi pembelajaran dengan metode ceramah. Selama menjelaskan materi pembelajaran guru memberikan pertanyaanpertanyaan yang merangsang siswa untuk mencari jawaban di sumber belajar dan untuk merangsang pengetahuan mereka. Namun demikian hanya beberapa siswa yang mau menjawab pertanyaan guru tersebut. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa guru kurang memotivasi siswa pada saat proses PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61 pembelajaran berlangsung sehingga ada siswa yang terlihat bosan. Cukup banyak dari mereka yang melakukan kegiatan masing-masing, misalnya menggambar, bercerita sendiri-sendiri dengan teman sebangkunya, bermain dengan alat tulis dan meletakkan kepala di atas meja. Guru memang telah berusaha mengaktifkan siswa, namun proses pembelajaran yang cenderung monoton menyebabkan siswa memiliki minat belajar yang rendah dalam mengikuti proses pembelajaran. Sebelum mengakhiri pembelajaran, guru memasukkan nilai pekerjaan tugas siswa dan menutup proses pembelajaran dengan mengucapkan salam penutup. Pada observasi pendahuluan tahap 2, apabila pada pembelajaran sebelumnya guru memberikan pekerjaan rumah maka proses pembelajaran yang berlangsung memiliki penjabaran tahap pembelajaran yang dilakukan guru sama dengan observasi pendahuluan tahap 1. Apabila guru tidak memberikan pekerjaan rumah pada pembelajaran sebelumnya maka proses pembelajaran yang berlangsung diawali dengan guru memberikan salam dan memeriksa kesiapan siswa. Selanjutnya guru melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan yang diambil dari kehidupan sehari-hari terkait materi pembelajaran hari itu. Kegiatan ini bertujuan untuk merangsang perhatian dan motivasi siswa untuk memasuki materi yang akan dipelajari. Pada kegiatan inti pembelajaran, guru memberikan penjelasan dengan metode ceramah yang diselingi dengan tanya jawab. Kegiatan tanya jawab ini bertujuan untuk mengaktifkan siswa. Akan tetapi, kondisi yang terjadi hanya ada beberapa siswa yang aktif menjawab pertanyaan sedangkan siswa lainnya melakukan kegiatan sendiri-sendiri yang tidak berkaitan dengan materi pembelajaran. Hal ini menunjukkan siswa masih belum memiliki rasa suka untuk belajar materi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62 tersebut karena proses pembelajaran yang monoton membuat mereka bosan. Setelah memberikan penjelasan guru meminta siswa mengerjakan soal-soal. Apabila waktu mencukupi maka soal-soal tersebut akan langsung dinilai dan dibahas bersama-sama, sedangkan apabila belum sempat dibahas akan dilanjutkan pada pertemuan selanjutnya. b. observasi siswa ditinjau dari perilaku siswa selama proses pembelajaran pada tahap 1 dan tahap 2 tampak bahwa terdapat siswa yang mengikuti proses pembelajaran dengan penuh perhatian dan ada siswa yang tidak memperhatikan. Hal ini ditinjau selama proses pembelajaran berlangsung. Pada saat guru memasuki kelas banyak siswa yang masih sibuk sendiri dan tidak siap memberi salam. Setelah ketua kelas memberi komando sebanyak 2 kali semua siswa baru siap memberi salam. Sebelum pembelajaran dimulai siswa terlebih dahulu mempersiapkan diri untuk mengikuti pembelajaran. Setelah mempersiapkan diri, siswa menyimak penjelasan guru tentang materi yang diajarkan. Pada saat penjelasan materi, terdapat siswa yang mendengarkan penjelasan dengan baik dan ada pula yang kurang fokus terhadap materi yang diajarkan, misalnya terdapat siswa yang sibuk dengan kegiatannya sendiri dan berbicara sendiri dengan teman sebangkunya. Pada saat guru memberikan pertanyaan tidak semua siswa menanggapi dengan antusias, sehingga yang menanggapi pertanyaan guru hanya siswa “itu-itu saja”. Pada pembelajaran ini siswa cenderung pasif. Hal ini dikarenakan siswa merasa jenuh dengan proses pembelajaran dengan menggunakan metode yang digunakan guru. Pada saat siswa diminta mengerjakan soal latihan tidak semua siswa mengerjakan soal latihan dengan serius karena siswa cenderung memanfaatkan kesempatan tersebut untuk berbicara dengan temannya, bercanda dengan temannya, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63 berjalan-jalan dan bermain secara leluasa. Selain itu, tidak semua siswa mencatat hal-hal penting sewaktu diberikan penjelasan. Sehingga hal-hal tersebut menunjukkan bahwa siswa tidak memiliki keinginan dan kebutuhan akan belajar. Peneliti menduga kondisi seperti ini dikarenakan siswa merasa bosan dengan kegiatan rutin mengerjakan soal-soal latihan dan metode ceramah guru tersebut. Dengan kata lain tidak ada kegiatan yang menarik selama proses pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru diketahui bahwa selama ini guru lebih banyak menggunakan metode ceramah, diskusi, latihan soal, tekateki silang, jembatan keledai dan inqury. Hal ini dikarenakan keterbatasan fasilitas alat peraga dan LCD yang dimiliki oleh sekolah. Selain itu, penggunaan metode ceramah dirasa oleh guru dapat membuat penyelesaian materi pembelajaran yang harus disampaikan pada siswa menjadi lebih cepat. Sehingga pola pembelajaran yang diterapkan oleh guru adalah guru memberikan penjelasan materi pelajaran, kemudian untuk menguji pemahaman dan daya serap pembelajaran guru memberikan soal kepada siswa. Akan tetapi, metode yang diterapkan oleh guru ini dirasakan masih belum begitu membantu siswa untuk memahami materi peredaran darah manusia. Hal ini dikarenakan, materi peredaran darah manusia memiliki konsep-konsep yang abstrak dengan adanya tuntutan agar siswa memahami keterkaitan struktur dan fungsi serta proses yang dikaitkan dengan kesehatan. Konsep-konsep ini dikatakan abstrak dikarenakan tidak dapat diamati secara langsung dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan melihat dari sikap siswa yang cenderung tidak fokus memperhatikan pembelajaran dan sibuk bermain sendiri, maka dapat dilihat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64 bahwa siswa memiliki minat terhadap permainan. Hasil wawancara dengan guru tersaji dalam Lampiran 10, halaman 161. c. observasi kelas pada tahap 1 secara fisik ruang kelas VII A sangat memadai untuk proses belajar mengajar dengan jumlah siswa 25 anak. Fasilitas yang disediakan di kelas tersebut adalah papan tulis, meja guru, kursi guru, kursi siswa, meja untuk siswa, lemari kecil, papan pengumuman dan kipas angin. Selain itu, di dalam kelas juga disediakan buku untuk mencatat kemajuan kelas. Pencahayaan kelas juga sudah cukup baik dengan banyaknya jendela yang dapat dimasuki oleh sinar matahari. Lingkungan kelas sudah cukup kondusif untuk pembelajaran karena terletak cukup jauh dari jalan raya. Ruangan kelas memiliki sirkulasi udara dan ruang gerak yang agak leluasa. Hal ini membuat para siswa menjadi nyaman dalam belajar. Sedangkan pada observasi pendahuluan tahap 2 ruang kelas VIII A diletakkan sama dengan ruang kelas yang dahulu menjadi ruang kelas VII A. Akan tetapi perbedaannya adalah jumlah siswa yang menempati lebih banyak yaitu berjumlah 36 orang siswa. Sehingga ruang gerak siswa terbatas karena luas ruang kelas menjadi lebih sempit bagi siswa. Hal ini menyebabkan kondisi belajar yang tidak kondusif. 2. siklus I ini, terdiri dari 2 kali pertemuan, setiap pertemuan terdiri dari empat bagian yaitu rancangan kegiatan, pelaksanaan pembelajaran, pengamatan dan refleksi. a. Rancangan Kegiatan Pada rencana yang dilakukan oleh peneliti pada siklus pertama yaitu menyiapkan silabus, RPP, LKS, alat peraga, soal dan kunci jawaban TGT serta soal-soal yang akan diujikan dan lembar observasi untuk siswa dan peneliti. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65 b. Pelaksanaan Pembelajaran Penelitian pada siklus pertama dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan yaitu pada tanggal 12 dan 13 November 2012 di kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan dengan jumlah siswa sebanyak 36 orang siswa. Pertemuan pertama diikuti oleh 34 orang siswa karena 2 orang siswa tidak masuk sekolah, sedangkan pertemuan kedua diikuti oleh 36 orang siswa. Pada awal pembelajaran siswa mengerjakan soal pretest dengan bentuk pilihan ganda dan essay. Pembelajaran berlangsung dengan menggunakan alat peraga berupa jantung manusia dengan berpedoman pada rencana pelaksanan pembelajaran yang telah dibuat oleh peneliti. Pada pertemuan kedua siswa melakukan diskusi kelompok dalam mengerjakan LKS secara berkelompok yang bertujuan untuk meningkatkan kerjasama antar anggota kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 5-6 orang. Setelah berdiskusi dan mempresentasikan hasil diskusi selanjutnya siswa melakukan permainan berupa TGT secara berkelompok yang bertujuan untuk menimbulkan motivasi siswa dengan cara bersaing secara positif. Pada akhir siklus pertama siswa mengerjakan soal posttest dengan bentuk soal sama seperti pretest. Soal (pretest-posttest) bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa sebelum dan setelah menerima pembelajaran yang dikonversi menjadi hasil belajar. c. Pengamatan Selama pelaksanaan pembelajaran, diskusi kelompok, bermain TGT dan selama siswa mengerjakan soal, peneliti sekaligus mengadakan pengamatan. Selain itu, pengamatan dilakukan oleh peneliti dengan bantuan guru pamong dan observer. Tugas yang dilakukan oleh guru pamong dan observer adalah memantau apakah peneliti telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66 rencana pelaksanaan pembelajaran atau tidak dan mengamati aktivitas siswa. Pengamatan ini dilakukan sebagai bahan refleksi dalam pelaksanaan selanjutnya. Berdasarkan hasil pengamatan dapat ditinjau kelebihan selama pengamatan pada siklus pertama adalah siswa memperhatikan peneliti selama menyampaikan materi dan siswa aktif dalam menanggapi pertanyaanpertanyaan yang diberikan oleh peneliti. Sedangkan kekurangan selama peneliti mengadakan pengamatan baik dari pihak siswa maupun dari pihak peneliti adalah dari pihak siswa, masih ada beberapa orang siswa yang tidak fokus dan tidak aktif. Selain itu, masih ada siswa yang bertanya kepada teman satu meja dalam mengerjakan posttest. Sedangkan dari pihak peneliti, nada bicara peneliti masih terlalu cepat dan kurang tegas dalam mengarahkan siswa. d. Refleksi Refleksi dilakukan dengan melihat hasil tes sesudah siklus pertama, peneliti menyimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar siswa belum mencapai target 40%. Dimana, dapat dilihat dari nilai rata-rata posttest sesudah siklus pertama, ada peningkatan sebesar 8.33% tetapi hasil ini belum mencapai target yang ditentukan, yaitu sebesar 40%. Adapun kesulitan yang dialami siswa yaitu dalam mengerjakan soal cara kerja jantung dan peredaran darah manusia serta memahami bentuk soal essay. Selain itu, masih ada siswa yang belum maksimal mengerjakan LKS, bermain TGT dan menjawab soal posttest. Artinya masih ada siswa yang tidak menjawab soal cara kerja jantung dan peredaran darah manusia serta soal essay dengan benar. Pada saat mengerjakan LKS siswa kurang maksimal karena kondisi ruang kelas yang tidak kondusif untuk dijadikan tempat diskusi. Ruang kelas terlalu sempit sehingga suara antar kelompok saling berlomba dan menyebabkan kelas menjadi gaduh. Dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67 bermain TGT masih banyak kelompok yang kebingungan terkait peraturan permainan. Sedangkan dalam mengerjakan posttest masih dijumpai beberapa orang siswa yang bertanya dengan teman satu meja dan terdapat beberapa siswa terburu-buru mengerjakan posttest karena ingin segera meninggalkan kelas untuk mengikuti kegiatan ekstrakulikuler (siswa tersebut dipanggil untuk meninggalkan kelas 5 menit sebelum bel pelajaran berakhir). Adapula siswa yang tidak memahami pertanyaan soal essay sehingga jawaban yang dituliskan tidak benar. Berdasarkan dari kekurangan yang ditemukan pada siklus pertama peneliti berusaha untuk memperbaikinya agar pembelajaran pada siklus kedua lebih maksimal. Usaha yang dilakukan peneliti yaitu: a) mengubah ruang pelaksanaan pembelajaran ke ruang terbuka, yaitu halaman belakang pasturan gereja Kalasan, b) memperjelas peraturan permainan dengan memeragakan, c) mengganti soal essay menjadi soal isian singkat, d) peneliti lebih mengaktifkan siswa dengan mengundi siswa yang menjawab soal yang terdapat di LKS. Setelah itu, peneliti membimbing siswa untuk sama-sama membahas jawaban siswa tersebut, e) peneliti lebih mengkondisikan kelas untuk tenang dan saling menghargai, f) peneliti mengijinkan siswa keluar kelas (yang dipanggil untuk berkumpul) bersamaan dengan teman sekelasnya. 3. siklus II ini, terdiri dari 3 kali pertemuan, setiap pertemuan terdiri dari empat bagian yaitu rancangan kegiatan, pelaksanaan pembelajaran, pengamatan dan refleksi. a. Rancangan Kegiatan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68 Pada rencana yang dilakukan oleh peneliti pada siklus kedua yaitu menyiapkan silabus, RPP, LKS, soal dan kunci jawaban TGT serta soal-soal yang akan diujikan dan lembar observasi untuk siswa dan peneliti. b. Pelaksanaan Pembelajaran Penelitian pada siklus kedua dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan yaitu pada tanggal 19, 20 dan 26 November 2012 di kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan dengan jumlah siswa berjumlah 36 orang siswa. Pertemuan pertama diikuti oleh 34 orang siswa karena 2 orang siswa tidak masuk sekolah, sedangkan pertemuan kedua diikuti oleh 33 orang siswa karena 3 orang siswa tidak masuk sekolah. Pertemuan ketiga diikuti oleh 35 orang siswa karena 1 orang siswa tidak masuk sekolah. Pada awal pembelajaran siswa mengerjakan soal pretest dengan bentuk pilihan ganda dan isian singkat. Pembelajaran berlangsung dengan berpedoman pada rencana pelaksanan pembelajaran yang telah dibuat oleh peneliti. Pada pertemuan kedua siswa melakukan diskusi kelompok dalam mengerjakan LKS secara berkelompok yang bertujuan untuk meningkatkan kerjasama antar anggota kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4 orang. Setelah berdiskusi dan mempresentasikan hasil diskusi selanjutnya siswa melakukan permainan berupa TGT secara berkelompok yang bertujuan untuk menimbulkan motivasi siswa dengan cara bersaing secara positif. Pada akhir siklus kedua siswa mengerjakan soal posttest dengan bentuk soal sama seperti pretest. Soal (pretest-posttest) bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa sebelum dan setelah menerima pembelajaran yang dikonversi menjadi hasil belajar. Pada hari ketiga siklus kedua siswa diminta untuk mengisi lembar kuisioner dengan tujuan untuk mengetahui minat siswa setelah menerima PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69 pembelajaran. Selain itu, siswa juga membuat kesimpulan dari materi sistem peredaran darah manusia serta membuat refleksi selama proses pembelajaran. c. Pengamatan Selama pelaksanaan pembelajaran, diskusi kelompok, bermain TGT dan selama siswa mengerjakan soal, peneliti sekaligus mengadakan pengamatan. Selain itu, pengamatan dilakukan oleh peneliti dengan bantuan guru pamong dan observer. Tugas yang dilakukan oleh guru pamong dan observer adalah memantau apakah peneliti telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran atau tidak dan mengamati aktivitas siswa. Pengamatan ini dilakukan sebagai bahan refleksi dalam pelaksanaan selanjutnya. Berdasarkan hasil pengamatan dapat ditinjau kelebihan selama pengamatan pada siklus kedua adalah siswa lebih memperhatikan peneliti selama menyampaikan materi dan siswa lebih aktif dalam berdiskusi di dalam kelompok. Suasana pembelajaran juga lebih kondusif daripada siklus pertama karena siswa lebih tenang dan memperhatikan dengan sungguh-sungguh. Siswa lebih tenang dalam menyelesaikan LKS dengan diskusi kelompok dan mengerjakan posttest. Siswa juga sangat antusias dan merasa senang dalam menjalankan permainan. Sedangkan kekurangan selama peneliti mengadakan pengamatan baik dari pihak siswa maupun dari pihak peneliti adalah dari pihak siswa, masih ada beberapa orang siswa yang tidak fokus pada saat mengerjakan soal posttest. Sedangkan dari pihak peneliti, nada bicara peneliti masih kurang keras saat mengajar di luar kelas sehingga suara bising kendaraan yang melintas di Jalan Jogja-Solo masih mendominasi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70 d. Refleksi Kesulitan siswa pada siklus II sudah berkurang, siswa lebih terlihat antusias untuk mengikuti proses pembelajaran. Di dalam diskusi kelompok kecil siswa dapat saling berbagi pengetahuan. Berdasarkan hasil tes siswa pada akhir siklus kedua, peneliti dapat menyimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar dari siklus I ke siklus II, tetapi belum mencapai target sebesar 75%. Peningkatan yang terjadi hanya mencapai 41.66%. Adapun penyebab tidak tercapainya target hasil belajar adalah adanya gangguan eksternal dalam proses pembelajaran. Sedangkan hasil lembar kuisioner menunjukkan bahwa siswa memiliki minat terhadap materi sistem peredaran darah manusia yang menggunakan team games tournament. Penyebab meningkatnya minat serta hasil belajar siswa adalah karena rasa senang dan ketertarikan siswa terhadap permainan TGT. Siswa juga merasa terpancing untuk berusaha menjawab soal TGT dengan benar agar mendapatkan poin sebanyak-banyaknya, sehingga kelompok diskusinya dapat menang. B. Hasil Penelitian Hasil-hasil yang diperoleh di dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut: 1. hasil belajar siswa berupa hasil posttest siswa setelah pembelajaran siklus pertama dalam penelitian ini menunjukkan terjadinya perubahan pemahaman siswa tentang materi sistem peredaran manusia dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament (TGT). Peningkatan pemahaman dari 36 orang siswa di kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan memiliki tingkat yang bervariasi. Perhitungan penilaian untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71 secara klasikal dapat diketahui dari persentase hasil posttest pada siklus I, yang dilakukan dengan menggunakan perbandingan jumlah siswa yang menjawab benar/mencapai KKM (X) dengan jumlah siswa keseluruhan (N) dikalikan 100%. Hasil peningkatan pemahaman konsep pada siklus I adalah 8.33%. Sedangkan target peningkatan pemahaman konsep kelas yang telah ditentukan adalah sebesar 40%. Sehingga, hasil pencapaian nilai rata-rata masih belum melebihi target yang telah ditetapkan karena rata-rata skor siswa setelah posttest adalah 4.38. Nilai tertinggi pada saat posttest adalah 9.44 dan nilai terendah adalah 0.33. Hasil perhitungan peningkatan pemahaman konsep diinterpretasikan dengan menggunakan indeks gain/tingkat pemahaman siswa dengan hasil peningkatan pemahaman konsep siswa pada siklus I masih tergolong rendah. Sehingga jumlah siswa yang mencapai KKM sebanyak 2 orang siswa dari 36 orang siswa, sedangkan nilai di bawah KKM sebanyak 34 orang siswa. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus pertama ini, peneliti memutuskan untuk melanjutkan pelaksanan tindakan pada siklus kedua. Hal ini disebabkan karena hasil yang dicapai belum memenuhi target. Berikut ini disajikan grafik nilai pretest dan posttest siswa dari hasil pembelajaran siklus pertama : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72 Grafik 1. Hasil Penilaian Pretest Siklus I Frekuensi Hasil Penskoran Pretest Jumlah 15 10 5 0 0 - 0.9 1.0 – 2.0 – 3.0 – 4.0 – 5.0 – 6.0 – 1.9 2.9 3.9 4.9 5.9 6.9 Interval Grafik 2. Hasil Penilaian Posttest Siklus I Jumlah Frekuensi Hasil Penskoran Posttest 12 10 8 6 4 2 0 0 - 1.0 – 2.0 – 3.0 – 4.0 – 5.0 – 6.0 – 7.0 – 8.0 – 9.0 – 0.9 1.9 2.9 3.9 4.9 5.9 6.9 7.9 8.9 9.9 Interval Tabel 9. Tingkat Pemahaman Siswa Pada Siklus I No. 1 2 3 Interval -0.5 – 0.29 0.30 – 0.70 > 0.70 Frekuensi Interpretasi 17 Rendah 16 Sedang 2 Tinggi Sedangkan hasil posttest siswa setelah pembelajaran siklus kedua dalam penelitian ini menunjukkan perubahan pemahaman siswa tentang materi sistem peredaran manusia dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament (TGT). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73 Peningkatan pemahaman dari 36 orang siswa di kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan memiliki tingkat yang bervariasi. Perhitungan penilaian untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep siswa secara klasikal dapat diketahui dari persentase hasil posttest pada siklus II, yang dilakukan dengan menggunakan perbandingan jumlah siswa yang menjawab benar/mencapai KKM (X) dengan jumlah siswa keseluruhan (N) dikalikan 100%. Hasil peningkatan pemahaman konsep pada siklus II adalah 41.66%. Sedangkan target peningkatan pemahaman konsep kelas yang telah ditentukan adalah sebesar 75%. Sehingga, hasil pecapaian nilai rata-rata masih belum melebihi target yang telah ditetapkan karena rata-rata skor siswa setelah posttest adalah 6.54. Nilai tertinggi pada saat posttest adalah 9.54 dan nilai terendah adalah 3.18. Hasil perhitungan peningkatan pemahaman konsep diinterpretasikan dengan menggunakan indeks gain/tingkat pemahaman siswa dengan hasil peningkatan pemahaman konsep siswa pada siklus II adalah sedang. Jumlah siswa yang mencapai nilai KKM sebanyak 15 orang siswa dari 36 orang siswa, sedangkan nilai di bawah KKM sebanyak 21 orang siswa. Akan tetapi, bila ditinjau dari hasil belajar pada siklus I dengan siklus II dapat dilihat terjadinya peningkatan pemahaman siswa. Peningkatan jumlah siswa dalam hasil belajar siswa dari siklus pertama ke siklus kedua sebanyak 13 siswa. Setelah melakukan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament (TGT), maka peneliti memutuskan untuk menghentikan pelaksanaan tindakan. Berikut ini PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74 disajikan grafik nilai pretest dan posttest siswa dari hasil pembelajaran siklus kedua : Grafik 3. Hasil Penilaian Pretest Siklus II Jumlah Frekuensi Hasil Penskoran Pretest 7 6 5 4 3 2 1 0 Interval Grafik 4. Hasil Penilaian Posttest Siklus II Frekuensi Hasil Penskoran Posttest 12 Jumlah 10 8 6 4 2 0 0 - 0.9 1.0 – 1.9 2.0 – 2.9 3.0 – 3.9 4.0 – 4.9 5.0 – 5.9 6.0 – 6.9 7.0 – 7.9 8.0 – 8.9 9.0 – 9.9 Interval Tabel 10. Tingkat Pemahaman Siswa Pada Siklus 2 No. 1 2 3 Interval -1.6 – 0.29 0.30 – 0.70 > 0.70 Frekuensi Interpretasi 3 Rendah 24 Sedang 9 Tinggi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75 2. minat siswa ditinjau dari data respon siswa terhadap materi sistem peredaran manusia pada setiap pernyataan di dalam angket/kuisioner dianalisis menggunakan satuan persentase dengan melakukan perhitungan banyaknya siswa yang menyatakan setuju dibagi seluruh siswa dikalikan 100 %. Berdasarkan perhitungan satuan persentase angket/kuisioner didapatkan hasil bahwa 5 pernyataan di dalam angket/kuisioner mendapatkan klasifikasi baik sekali, 4 pernyataan di dalam angket/kuisioner mendapatkan klasifikasi baik, dan 1 pernyataan di dalam angket/kuisioner mendapatkan klasifikasi cukup. Sedangkan ditinjau dari hasil respon siswa secara individu yang dianalisis dengan perhitungan jumlah skor yang dicapai siswa dibagi jumlah skor total maka didapatkan hasil rata-rata minat siswa kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan adalah 80%. Nilai minat siswa terendah adalah 55% sedangkan nilai tertinggi adalah 97.50%. Jumlah siswa yang mencapai indikator keberhasilan sebanyak 24 orang siswa dari 36 orang siswa, sedangkan jumlah siswa yang tidak mencapai indikator keberhasilan sebanyak 12 orang siswa. Dengan nilai tersebut dapat diketahui ketercapaian minat belajar siswa yang telah melampaui indikator keberhasilan 75%. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76 Grafik 5. Respon Minat Siswa Perindividu Frekuensi Respon Minat Siswa Perindividu 6 Jumlah 5 4 3 2 1 97.00% - 99.00% 94.50% - 96.50% 92.00% - 94.00% 89.50% - 91.50% 87.00% - 89.00% 84.50% - 86.50% 82.00% - 84.00% 79.50% - 81.50% 77.00% - 79.00% 74.50% - 76.50% 72.00% - 74.00% 69.50% - 71.50% 67.50% - 69.00% 64.50% - 66.50% 62.00% - 64.00% 59.50% - 61.50% 57.50% - 59.00% 54.50% - 56.50% 0 Interval Ketercapaian indikator minat siswa ini didukung pula oleh keaktifan siswa pada saat proses pembelajaran. Keaktifan siswa pada saat proses pembelajaran merupakan parameter minat siswa yang menimbulkan motivasi belajar siswa. Data keaktifan siswa dianalisis dengan menggunakan persentase yaitu jumlah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor maksimal dikalikan 100%. Pada saat siklus I terdapat 4 orang siswa yang memiliki kategori keaktifan rendah, 21 orang siswa memiliki kategori keaktifan sedang, 10 orang siswa memiliki kategori keaktifan baik, dan 1 orang siswa memiliki kategori keaktifan sangat baik. Sehingga didapatkan hasil siswa yang memiliki keaktifan baik dan sangat baik sebesar 30.55%. Sedangkan pada siklus II terdapat 3 orang siswa yang memiliki kategori keaktifan sangat rendah karena pada saat pelaksanaan diskusi dan permainan TGT ketiga PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77 siswa tersebut tidak masuk sekolah, 3 orang siswa memiliki kategori keaktifan sedang, 17 orang siswa memiliki kategori keaktifan baik, dan 13 orang siswa memiliki kategori keaktifan sangat baik. Sehingga didapatkan hasil siswa yang memiliki keaktifan baik dan sangat baik sebesar 83.33%. C. Pembahasan 1. Proses Pembelajaran IPA Penelitian ini dilakukan meliputi dua tahap, yaitu siklus pertama yang dilaksanakan tanggal 12 dan 13 November 2012 dan siklus kedua yang dilaksanakan tanggal 19, 20 dan 26 November 2012. Selama proses pembelajaran dalam penelitian ini dilaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament (TGT). Model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament (TGT) apabila ditinjau dari segi pembelajaran IPA maka model pembelajaran ini sejalan dengan hakikat IPA. Hal ini dikarenakan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament (TGT) tidak mengabaikan hakikat IPA sebagai sains. Kelebihan pada saat proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament (TGT) adalah (a) terasahnya keterampilan proses yang mengkembangkan sikap dan nilai yang meliputi rasa ingin tahu terhadap materi sistem peredaran darah manusia, (b) jujur yang dapat dilihat pada saat mengerjakan tugas dan soal, (3) terbuka akan pendapat orang lain, (4) kritis dalam menanggapi suatu permasalahan terkait sistem peredaran darah manusia, dan (5) bekerja sama dengan orang lain dalam hal mengerjakan LKS. Selain itu, model pembelajaran kooperatif tipe team PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78 games tournament (TGT) mendorong siswa bekerja kelompok untuk menumbuhkan daya nalar, cara berpikir logis, sistematis, kreatif, cerdas, dan terbuka. Melalui model pembelajaran ini, siswa dapat terlibat secara aktif mengkonstruksi pengetahuannya, dapat meningkatkan kerjasama antar siswa, tidak membedakan antar teman, dan menumbuhkan solidaritas antar teman. Pembelajaran IPA sendiri memiliki kelebihan, yaitu dengan menggabungkan berbagai bidang kajian akan terjadi penghematan waktu, keterampilan berpikir dan keterampilan sosial anak berkembang. Keterampilan sosial ini adalah kerja sama, komunikasi, dan mau mendengarkan pendapat orang lain. Hal ini sejalan dengan kelebihan pada model pembelajaran kooperatif tipe TGT, dimana siswa dapat bekerja sama dalam menyelesaikan materi pembelajaran secara berkelompok. Berdasarkan analisis standar kompetensi dan kompetensi dasar maka model pembelajaran kooperatif tipe TGT banyak mengajak siswa dalam menyelesaikan materi pembelajaran dengan panduan lembar kerja siswa (LKS) secara berkelompok untuk saling berbagi pengetahuan antar siswa. Selain memiliki kelebihan dalam pembelajaran, model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament (TGT) juga memiliki kelemahan yaitu, pada saat pelaksanaan proses pembelajaran suasana akan menjadi gaduh apabila guru tidak dapat mengelola kelas dengan baik. 2. Faktor yang Mempengaruhi Ketercapaian Hasil Belajar dan Minat Berdasarkan dari proses penelitian didapatkan pencapaian nilai pada siklus I dan siklus II belum mencapai indikator keberhasilan, yaitu pada siklus I hanya mencapai 8.33% dari target 40% dan siklus II hanya mencapai 41.66% dari target 75%. Namun dalam proses penelitian ini PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79 telah menunjukkan peningkatan nilai dimana nilai rata-rata posttest pada siklus I sebesar 4.38 sedangkan rata-rata posttest pada siklus II sebesar 6.54. Sehingga hasil posttest pada siklus II menunjukkan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Tingkat pemahaman siswa (aspek kognitif) terhadap materi sistem peredaran darah manusia dapat ditinjau berdasarkan persentase kenaikan hasil belajar antara siklus I dengan siklus II. Sedangkan ketercapaian indikator minat siswa dapat ditinjau dari hasil penilaian angket/kuisioner. Selain itu, minat siswa dapat juga ditinjau berdasarkan keaktifan siswa. Keaktifan siswa ini juga turut digunakan sebagai parameter minat siswa yang menyebabkan timbulnya motivasi belajar siswa. Minat siswa terhadap materi sistem peredaran darah manusia dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament (TGT) mencapai indikator keberhasilan minat belajar siswa. Ketercapain target peningkatan minat belajar siswa ini memiliki arti bahwa siswa mempunyai minat yang tinggi terhadap materi sistem peredaran darah manusia yang diterapkan melalui model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament (TGT). Dengan minat yang tinggi siswa dapat termotivasi untuk belajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. Dari uraian di atas dapat terlihat jelas keterkaitan antara minat dan hasil belajar siswa, jika minat siswa meningkat maka dapat mendorong siswa untuk belajar dan meningkatkan hasil belajar, begitu pun sebaliknya. Oleh sebab itu, pencapaian hasil belajar ini dipengaruhi oleh faktorfaktor yang mendukung dan menghambat. Faktor yang mendukung dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80 meningkatkan hasil belajar pada saat penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament (TGT) adalah : a. kondisi ruang belajar : kondisi ruang belajar sangat mempengaruhi proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang dilaksanakan pada ruang belajar yang sempit membuat siswa merasa tidak nyaman dalam mengikuti proses. Hal ini peneliti tinjau dari proses pembelajaran pada siklus I. Ruang kelas yang sempit membuat ruang gerak siswa menjadi terbatas dan suasana kelas menjadi gaduh pada saat sesi berkelompok. Pada saat siswa bekerja di dalam kelompok dibutuhkan ruang belajar yang luas agar siswa dapat bekerja di dalam kelompoknya tanpa terganggu ataupun mengganggu kelompok lain. Pada saat siswa bekerja di dalam kelompok maka tidak dapat dihindari bahwa setiap kelompok akan menimbulkan suara yang dapat menimbulkan kegaduhan. Selain itu, dengan ruang belajar yang sempit membuat sirkulasi udara menjadi terganggu. Hal ini membuat ruang kelas menjadi panas. Siswa yang kepanasan akan mengikuti proses pembelajaran dengan tidak nyaman. Kondisi ini membuat siswa berperilaku yang memancing keributan, seperti berteriak-teriak kepanasan dan saling berebutan buku untuk dijadikan kipas. Sedangkan apabila ruang belajar yang digunakan luas maka membuat siswa merasa nyaman. Sehingga proses pembelajaran akan berjalan dengan kondusif. Kondisi ini peneliti tinjau dari proses pembelajaran pada siklus II yang dilangsungkan di luar kelas. Ruang belajar siswa yang luas membuat proses diskusi kelompok dan bermain TGT menjadi lebih nyaman. Keadaan pada saat siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81 berkelompok menjadi lebih tenang karena suara yang ditimbulkan setiap kelompok tidak mengganggu kelompok lainnya. Selain itu, dengan kondisi ruang belajar yang luas menuntut siswa untuk memperhatikan pembelajaran secara lebih fokus agar suara guru dapat terdengar. Dengan kondisi ruang belajar yang luas membuat siswa dapat beraktifitas secara leluasa. Kenyamanan seperti ini menimbulkan semangat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran yang membuat siswa menjadi lebih fokus dan serius dalam mengikuti pembelajaran sehingga siswa dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan. b. minat : minat belajar siswa yang tinggi menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament (TGT) mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi siswa sehingga mendorong siswa untuk berperan serta dan memperhatikan pembelajaran. Minat siswa yang tinggi ini ditinjau dari hasil angket/kuisioner siswa terhadap materi sistem peredaran darah manusia dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament (TGT). Minat adalah salah satu faktor yang dapat membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajar. Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh (Slameto, 2010:180). Dalam pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament (TGT) minat ditimbulkan melalui teknik-teknik sebagai berikut: a) pernyataan penghargaan secara verbal merupakan cara paling mudah dan efektif PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82 untuk meningkatkan motif belajar siswa kepada hasil belajar yang baik karena pernyataan verbal ini mengandung makna interaksiinteraksi dan pengalaman pribadi yang langsung antara siswa dan guru dan penyampaiannya konkret sehingga merupakan suatu pengakuan sosial, b) menimbulkan rasa ingin tahu yang merupakan daya untuk meningkatkan motif belajar siswa karena menimbulkan semacam konflik konseptual yang membuat siswa merasa penasaran, dengan sendirinya menyebabkan siswa tersebut berupaya keras untuk memecahkannya, c) menggunakan permainan yang merupakan proses sangat menarik bagi siswa sehingga menyebabkan proses belajar menjadi bermakna emosional bagi siswa sehingga akan diingat, dipahami atau dihargai, d) membuat suasana persaingan yang sehat di antara para siswa yang suasana ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengukur kemampuan dirinya melalui kemampuan orang lain dan belajar dengan bersaing menimbulkan upaya belajar yang sungguh-sungguh. Dengan penerapan teknik-teknik tersebut dalam pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament (TGT) maka akan meningkatkan minat belajar siswa. Minat belajar siswa akan berhubungan dengan motivasi belajar siswa. Hal ini karena salah satu cara yang logis untuk memotivasi siswa selama pelajaran adalah menghubungkan pengalaman belajar dengan minat siswa. Menurut Djiwandono (2008:365) minat siswa dapat merupakan bagian dari metode mengajar. Minat yang merupakan bagian dari metode mengajar dalam hal ini adalah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83 penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament (TGT). Sehingga untuk menumbuhkan minat terhadap materi pembelajaran dapat melalui metode mengajar yang kemudian akan berpengaruh pada hasil belajar. Semakin besar minat siswa terhadap materi pembelajaran maka semakin tinggi pula hasil belajar yang akan dicapai. Hal ini dikarenakan, siswa yang memiliki minat yang besar akan mengadakan perubahan tingkah laku untuk mencapai suatu hasil yang memuaskan. Perubahan tingkah laku ini berhubungan dengan kebutuhan dalam belajar yang akan diingat dan dipahami oleh siswa. Sedangkan perubahan tingkah laku ini adalah bentuk yang berasal dari dorongan internal dan eksternal yang merupakan hakikat motivasi belajar. Hakikat motivasi belajar mempunyai peranan besar dalam keberhasilan seseorang dalam belajar. Indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut: (1) adanya hasrat dan keinginan berhasil; (2) adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar; (3) adanya harapan dan cita-cita masa depan; (4) adanya penghargaan dalam belajar; (5) adanya kegiatan yang menarik dalam belajar; (6) adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik (Uno, 2008:23). Minat siswa yang dalam hal ini timbul karena penerapan permainan team games tournament (TGT) yang menimbulkan rasa suka dan senang ketika mereka saling bersaing secara positif di dalam kelompok untuk mendapatkan poin sebanyak-banyaknya dalam memainkan permainan team games tournament (TGT). Sehingga model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament (TGT) ini membentuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84 kompetisi dalam suasana yang konstruktif positif antar siswa. Teknik pembelajaran tipe TGT membentuk pola pikir setiap siswa untuk saling membangun dalam tim pada saat mengerjakan LKS. Sehingga antar siswa saling bertukar pengetahuan dan apabila ada temannya yang belum mengerti mereka saling berusaha membantu. Selain itu, siswa juga saling memberikan kepercayaan pada anggota tim saat bermain dalam turnament sehingga dengan kepercayaan yang didapatkan dari anggota tim, maka masing-masing dari anggota tim tersebut berusaha melakukan yang terbaik agar tim mereka menjadi yang terbaik. Turnament dalam TGT juga memberikan warna positif di dalam kelas karena kesenangan para siswa terhadap permainan sehingga tercipta keaktifan dan motivasi belajar siswa yang dilandasi oleh minat siswa, sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan. Adanya penghargaan juga turut membuat siswa berminat, karena merasa dihargai hasil kinerja yang telah dicapainya. Oleh sebab itu, minat pada dasarnya penerimaan akan suatu hubungan antara rasa suka dan keterikatan dengan permainan team games tournament (TGT) yang tinggi sehingga menyebabkan minat menjadi tinggi pula. Minat akan menyebabkan siswa termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran. Motivasi merupakan suatu dorongan yang timbul oleh adanya rangsangan dari dalam maupun dari luar sehingga seseorang berkeinginan untuk mengadakan perubahan tingkah laku/aktivitas tertentu lebih baik dari keadaan sebelumnya (Uno, 2008:9). Adanya minat yang menimbulkan motivasi di dalam diri siswa menyebabkan siswa memiliki kekuatan yang mendorong siswa untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85 memperhatikan pembelajaran dan berperan aktif dalam proses pembelajaran sehingga siswa mencapai hasil belajar yang memuaskan. Sedangkan faktor yang menghambat dalam meningkatkan hasil belajar adalah : a. gangguan eksternal : gangguan eksternal ini merupakan faktor utama yang menghambat peningkatan hasil belajar karena berhubungan erat dengan proses pembelajaran. Gangguan eksternal yang terjadi ini menyebabkan siswa menjadi tidak fokus dalam mengikuti pembelajaran. Ketidak fokusan siswa tampak pada saat siswa terburuburu dalam mengerjakan tugas atau soal-soal (terutama soal posttest) tanpa meneliti apakah semua tugas atau soal sudah terjawab dengan tepat. Sehingga dalam pengerjaan tugas atau soal-soal siswa tidak maksimal. Kondisi ini disebabkan pada saat siswa mengerjakan soal posttest pada siklus I terdapat beberapa siswa terburu-buru mengerjakan posttest karena ingin segera meninggalkan kelas untuk mengikuti kegiatan ekstrakulikuler (siswa tersebut dipanggil untuk meninggalkan kelas 5 menit sebelum bel pelajaran berakhir). Kondisi ini menyebabkan siswa menjadi tidak fokus dalam mengikuti proses pembelajaran pada setiap jam pelajaran terakhir berlangsung. Siswa akan merasa tidak tenang dalam mengikuti pembelajaran karena memikirkan untuk tidak terlambat mengikuti kegiatan ekstrakulikuler yang sudah diwajibkan untuk meninggalkan kelas 5 menit sebelum bel pelajaran berakhir. Selain itu, dengan melihat ada beberapa siswa yang keluar terlebih dahulu menyebabkan siswa lainnya ikut merasa tidak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86 tenang dalam mengikuti pembelajaran dan ingin segera ikut keluar dari kelas untuk pulang. Sedangkan pada saat siklus II pihak sekolah mempercepat waktu kepulangan siswa tanpa memberi tahu sebelumnya karena ruang-ruang kelas akan dipersiapkan untuk tes uji coba UAN kelas IX. Sehingga ketika siswa melihat teman-teman lain kelasnya sudah pulang maka kefokusan siswa dalam mengerjakan soal berkurang. Hal ini menyebabkan kondisi yang tidak optimal untuk proses pembelajaran. b. efikasi diri : efikasi diri ini berupa keyakinan bahwa seseorang siswa dapat menguasai situasi belajar dan memberikan hasil positif. Bandura (dalam Santrock, 2009:216) percaya bahwa efikasi diri adalah sebuah faktor yang sangat penting dalam menentukan apakah siswa berprestasi atau tidak. Efikasi diri ini mempunyai banyak kemiripan dengan motivasi kemampuan menguasai sesuatu dan motivasi intrinsik. Terkait dengan pendapat mengenai efikasi diri ini diperjelas oleh Dale Schunk (dalam Santrock, 2009:216) yang telah menerapkan konsep efikasi diri pada banyak aspek dari prestasi siswa. Dalam pandangannya, efikasi diri mempengaruhi pilihan aktivitas siswa. Siswa dengan efikasi diri rendah pada pembelajaran dapat menghindari banyak tugas belajar, khususnya yang menantang. Sedangkan siswa dengan efikasi diri tinggi menghadapi tugas belajar tersebut dengan keinginan besar. Siswa dengan efikasi tinggi lebih tekun berusaha pada tugas belajar dibandingkan siswa dengan efikasi diri rendah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87 Selama proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament (TGT) siswa dapat menguasai situasi belajar dengan baik tetapi pada saat pelaksanaan posttest siswa belum dapat menguasai situasi belajar secara penuh. Sehingga terdapat beberapa siswa terburu-buru mengerjakan posttest karena ingin segera meninggalkan kelas untuk mengikuti kegiatan ekstrakulikuler (pada siklus I) dan ketika melihat teman-temannya pulang sekolah lebih dahulu dibandingkan mereka membuat siswa terburu-buru mengerjakan soal posttest (pada siklus II). Hal ini membuat siswa menjadi tidak cermat dalam mengerjakan soal. Dengan tingkat efikasi diri yang rendah ini menyebabkan siswa tidak tekun berusaha pada tugas belajar sehingga tidak memberikan hasil positif berupa hasil belajar yang maksimal. c. motif berprestasi : motif berprestasi adalah motif yang dipelajari, sehingga motif ini dapat diperbaiki dan dikembangkan melalui proses belajar. Motif berprestasi ini memiliki keterkaitan dengan motif interest (minat) yang menunjukkan keinginan siswa untuk berhasil dalam belajar. Motif berprestasi sangat berpengaruh terhadap unjuk kerja (performance) seseorang, termasuk dalam belajar. Seseorang yang mempunyai motif berprestasi tinggi cenderung untuk berusaha menyelesaikan tugasnya secara tuntas, tanpa menunda-nunda pekerjaan. Penyelesaian tugas semacam itu bukanlah karena dorongan dari luar, melainkan upaya pribadi (Uno, 2008:30). Sehingga dengan kata lain motif interest (minat) adalah minat terhadap sesuatu yang merupakan hasil belajar dan menyokong belajar selanjutnya untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88 mendapatkan keberhasilan belajar yang merupakan tujuan dari motif berprestasi. Pada saat siswa berdiskusi di dalam kelompok dan bermain TGT tampak bahwa siswa memiliki motif berprestasi yang tinggi. Hal ini dikarenakan siswa saling berusaha bertukar pengetahuan agar pada saat bermain TGT mendapatkan poin yang banyak. Akan tetapi, motif berprestasi pada saat posttest menjadi berkurang. Berkurangnya motif berprestasi ini dikarenakan siswa kurang berusaha menyelesaikan tugasnya secara tuntas. Dengan kurangnya kesadaran siswa untuk berusaha menyelesaikan tugasnya secara tuntas menunjukkan keinginan siswa untuk berhasil dalam belajar terkalahkan dengan keinginan siswa untuk cepat pulang. Kurangnya motif berprestasi siswa ini juga dipengaruhi oleh kesalahan yang dilakukan oleh ini peneliti. Peneliti tidak menawarkan kepada siswa untuk melaksanakan posttest pada jam pelajaran saat itu atau pada jam pelajaran lain. Sehingga pada saat siswa sedang mengerjakan posttest dan melihat teman-teman kelas lainnya pulang menyebabkan siswa menyelesaikan tugasnya secara tidak tuntas dan membuat hasil belajar menjadi tidak maksimal. Terkait dengan penjelasan faktor yang menghambat dalam meningkatkan hasil belajar dapat ditinjau bahwa ketiga faktor ini saling berhubungan. Ketidak fokusan siswa dalam mengerjakan tugas atau soalsoal diawali dengan gangguan eksternal yang mempengaruhi tingkat efikasi diri siswa dan motif berprestasi siswa. Gangguan eksternal ini menyebabkan siswa menjadi tidak dapat menguasai situasi belajar secara PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89 penuh dan tidak cermat dalam mengerjakan soal sehingga tingkat efikasi diri menjadi berkurang. Dengan efikasi diri yang berkurang membuat tingkat kesadaran siswa berkurang pula untuk berusaha menyelesaikan tugasnya secara tuntas agar mencapai hasil belajar yang memuaskan dan hal ini berhubungan dengan motif berprestasi. Dengan kondisi yang seperti ini menyebabkan peningkatan pemahaman siswa mencapai hasil yang kurang maksimal. 3. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Penerapan TGT Dalam penelitian ini model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar dan minat belajar siswa. Agar penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament (TGT) dapat berjalan dengan baik maka perlu diperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan faktor penghambat dalam meningkatkan hasil belajar. Oleh sebab itu, untuk mengatasi faktor yang menghambat peningkatan hasil belajar siswa maka perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut : a. kondisi ruang belajar : ruang belajar yang digunakan dikondisikan secara tepat agar siswa merasa nyaman dalam mengikuti proses pembelajaran. Ruang belajar siswa diusahakan luas sehingga ruang gerak siswa dan ruang diskusi kelompok siswa menjadi luas. b. mengantisipasi gangguan eksternal : semua gangguan eksternal yang mengganggu proses pembelajaran diharapkan dapat diantisipasi sehingga efikasi diri dan motif berprestasi tidak terganggu pula. Dengan mengatasi faktor yang menghambat peningkatan hasil belajar maka keefektifan model pembelajaran kooperatif tipe team games PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90 tournament (TGT) dapat tercapai. Keefektifan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament (TGT) ini dapat menjadi sebuah inovasi pembelajaran yang dapat memberikan hasil yang memuaskan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang peneliti laksanakan pada bulan November 2012 dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament (TGT) dapat disimpulkan bahwa : 1. pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament (TGT) memiliki keunggulan yaitu, antar siswa dapat menerima perbedaan latar belakang, permainan (turnament) membuat siswa tertarik mengikuti pembelajaran, permainan (turnament) membuat suasana persaingan yang sehat antar siswa, dan adanya penghargaan membuat siswa merasa diakui, 2. pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament (TGT) dapat menciptakan suasana proses pembelajaran yang menyenangkan, 3. pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar dan minat siswa. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar dan minat siswa terhadap materi sistem peredaran darah manusia. Peneliti menyarankan kepada para guru untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament (TGT) ini terhadap materi sistem PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92 peredaran darah manusia dan dalam pembelajaran biologi dengan memperhatikan beberapa hal agar dalam pelaksanaannya target dapat dicapai. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament (TGT) di dalam pembelajaran adalah kondisi ruang belajar siswa, gangguan eksternal pada proses pembelajaran, tingkat efikasi diri siswa dan motif berprestasi yang dimiliki siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93 Daftar Pustaka Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono., 1991, Psikologi Belajar, Jakarta : Rineka Cipta. Anonim, 2010, Struktur Alat Peredaran Darah Pada Manusia, http://edukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Materi%20Poko k/view&id=94&uniq=589, diakses tanggal 18 Juni 2012, pukul 13.28 WIB. Adhi, I Ketut Diana., 2008, Sistem Transportasi/Peredaran Darah Pada Manusia, http://gurungeblog.wordpress.com/2008/10/31/sistem-transportasiperedarandarah-pada-manusia/, diakses tanggal 18 Juni 2012, pukul 12.49 WIB. Aqib, Zainal., 2007, Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru, Bandung : Yrama Widya. Arifin, Zainal., 2012, Evaluasi Pembelajaran, Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Arikunto, Suharsimi., 1998, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta : Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi., 2010, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara. Astuti, Puji., 2010, Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X di MAN Godean Pada Pokok Bahasan Alat-Alat Optik, Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta. Azwar, Saifuddin., 2010, Penyusunan Skala Psikologi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Depdiknas., 2006, Panduan Pengembangan Pembelajaran IPA Terpadu, SMP/MTs, Jakarta : Pusat Kurikulum, Badan Penelitian dan Pengembangan, Departemen Pendidikan Nasional. Djiwandono, Sri Esti Wuryani., 2008, Psikologi Pendidikan, Jakarta : Grasindo. Effendi, 1985, Pengantar Psikolog, Bandung : Angkasa. Elizabeth B. Hurlock., 1989, Perkembangan Anak, Jakarta : Erlangga. Winastwan Gora dan Sunarto,. 2010, PAKEMATIK Strategi Pembelajaran Inovatif Berbasis TIK, Jakarta : Gramedia. Hamalik, Oemar., 2007, Psikologi Belajar dan Mengajar, Bandung : Sinar Baru Algensindo. Hudoyo, Herman., 2001, Pengembangan Kurikulum Matematika, Malang : Universitas Negeri Malang. dan Pembelajaran Kasijan, 1984, Psikologi Pendidikan, Surabaya : Bina Ilmu. Kusrini, Endang., 2009, Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan TGT Ditinjau dari Kreativitas Terhadap Prestasi Belajar Bahasa Inggris Siswa SMP di Purwokerto, Tesis, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta. Mardapi, Djemari., 2008, Teknik Penyusunan Instrument Tes dan Non Tes, Yogyakarta : Mitra Cendikian Press. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94 Mulyati., 2005, Psikologi Belajar, Yogyakarta : Andi Offset. Nur, Mohamad., 2005, Pembelajaran Kooperatif, Surabaya : Pusat Sains dan Matematika Sekolah UNESA. Nurgiyantoro, Burhan., 2009, Penilaian Dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra, Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Poedjiadi, Anna., 2007, Sains Teknologi Masyarakat Model Pembelajaran Bermain Nilai, Bandung : Remaja Rosdakarya. Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas, http://www.puskur.net./ Panduan Pengembangan IPA Terpadu Balitbang-Depdiknas/ diakses pada tanggal 18 Juni 2012, pukul 11.08 WIB. Puspita, Ika., 2011, Perbandingan Keefektifan Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament dengan Make A Match Ditinjau dari Prestasi Belajar, Sikap, dan Minat Siswa Terhadap Matematika di SD Kecamatan Depok, Tesis, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta. Sanjaya, Wina., 2009, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (cet.6), Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Sanjaya, Wina., 2010, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Santrock, John W., 2009. Psikologi Pendidikan Edisi 3 Buku 2, Jakarta : Salemba Humanika. Sardiman A.M., 2010, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta : Raja Grafindo Persada. Sartika, Dewi., 2011, Perbandingan Kompetensi Matematika, Sikap dan Minat Belajar Matematika Menggunakan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dengan GI Siswa Kelas VII SMPN 4 Gamping Sleman Yogyakarta, Tesis, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta. Slameto., 2010, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta : Rineka Cipta. Slavin, R.E., 2005, Cooperative Learning “Theory, Research and Practice”, London: Allyn and Bacon, diterjemahkan oleh Yusron, Narulita., Bandung: Nusa Media. Soetomo, 1993, Dasar-Dasar Interaksi Belajar Mengajar, Surabaya : Usaha Nasional. Sudijono, Anas., 2011, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Raja Grafindo Persada. Sudjana, Nana., 2010, Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Suharsimi Arikunto, Suhardjono dan Supardi., 2008. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : Bumi Aksara. Suherman, Erman., 2001, Buku Materi Pokok Interaksi Belajar Mengajar Matematika, Jakarta : Universitas Terbuka, Depdikbud. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95 Sukmadinata, Nana Syaodih., 2009, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung : Remaja Rosdakarya. Surya, Mohamad., 2004, Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran, Bandung : Pustaka Bani Quraisy. Sutomo, 1985, Teknik Penilaian Pendidikan, Surabaya: Bina Ilmu. Suyono. Hariyanto., 2011, Belajar dan Pembelajaran, Bandung : Rosda. Syaiful Bahri dan Aswan Zain., 2010. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Rineka Cipta. Tim IPA, 2007, IPA SMP untuk Kelas VIII, Jakarta : Erlangga Tim IPA, 2008, IPA Terpadu 2, Jakarta : Yudhistira Tukiran Taniredja, Efi Miftah Faridli dan Sri Harimianto., 2011. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Bandung : Alfabeta. Uno, Hamzah B., 2008, Teori Motivasi dan Pengukurannya, Jakarta : Bumi Aksara. Winkel, W. S., 1983, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, Jakarta : Gramedia. Winkel, W. S., 2012, Psikologi Pengajaran, Yogyakarta : Media Abadi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LAMPIRAN PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96 Lampiran 1 SILABUS Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Standar Kompetensi : SMP Kanisius Kalasan : IPA/Biologi : VIII A/I : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia. Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator 1.6 Mendeskripsi -kan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan Jantung Pembuluh darah Peredaran darah manusia Darah Golongan darah Penyakit pada sistem peredaran darah manusia Siswa mengamati alat peraga jantung Menye- Tes tertulis butkan organ penyusun sistem peredaran darah manusia Siswa Menyebutkan struktur membaca buku Teknik Tes tertulis Penilaian Alokasi Waktu Bentuk Contoh Instrumen Instrumen Tes pilihan Di bawah ini 5×40’ ganda dan organ yang essay bukan penyusun sistem peredaran darah adalah …. A. Hati B. Pembuluh darah C. Darah D. Jantung Tes pilihan Bagian ganda dan jantung yang essay berisi darah Sumber Belajar Buku siswa Alat peraga jantung LKS PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97 panduan Siswa berdiskusi kelompok jantung dan pembuluh darah Menje- Tes tertulis laskan kerja jantung dan mekanisme peredaran darah manusia Tes pilihan ganda dan essay bersih (kaya O2) adalah…. A. Serambi kanan – serambi kiri B. Serambi kanan – bilik kanan C. Serambi kiri – bilik kiri D. Serambi kiri – serambi kiri Apabila darah selalu beredar dalam pembuluh darah maka, peredaran darah ini disebut peredaran darah …. A. Terbuka PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98 Siswa membaca buku panduan Siswa membaca buku panduan Menyebutkan komponenkomponen darah Tes tertulis Tes pilihan ganda dan isian singkat Menyebutkan fungsi darah Tes tertulis Tes pilihan ganda dan isian singkat B. Tertutup C. Tunggal D. Ganda Berikut komponen darah yang berbentuk cair adalah …. A. Eritrosit B. Basofil C. Plasma D. Leukosit Berikut ini yang bukan fungsi darah adalah …. A. Mengubah protein menjadi asam amino B. Melakukan proses pembekuan darah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99 Siswa membaca buku panduan Menjelaskan golongan darah Tes tertulis Tes pilihan ganda dan isian singkat C. Alat pertahanan tubuh untuk membunuh kuman penyakit D. Alat pengangkut sarisari makanan, oksigen dan sisa metabolisme Pada manusia bergolongan darah B memiliki …. A. Aglutinogen B dan aglutinin a B. Aglutinogen A dan aglutinin PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100 b Aglutinogen A dan aglutinin a serta aglutinin b D. Aglutinogen B dan aglutinin b Apabila seseorang memiliki kelopak mata bagian dalam berwarna pucat, maka orang tersebut didiagnosa mengidap penyakit anemia. Penyakit anemia adalah …. A. Penyakit C. Siswa berdiskusi kelompok Menyebutkan penyakit pada sistem peredaran darah Tes tertulis Tes pilihan ganda dan isian singkat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101 yang menyebabkan darah sukar membeku bila terjadi luka B. Penyakit kekurangan darah merah C. Penyakit bertambahnya sel darah putih yang tidak terkendali D. Tekanan darah tinggi di dalam arteri PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102 Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Siklus I Pertemuan 1) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu : SMP : Biologi : VIII A/I : 1×40 menit A. Standar Kompetensi 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia. B. Kompetensi Dasar 1.6 Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan. C. Indikator Kognitif Produk 1. Menyebutkan organ penyusun sistem peredaran darah. 2. Menyebutkan struktur dan fungsi jantung serta pembuluh darah. 3. Menjelaskan kerja jantung dan mekanisme peredaran darah manusia. Kognitif Proses 1. Mengamati alat peraga jantung. 2. Membaca buku panduan. 3. Diskusi kelompok. Afektif Karakter 1. Membaca dan memahami setiap petunjuk dan pertanyaan dalam proses pembelajaran. 2. Mengerjakan tugas-tugas dalam proses pembelajaran. 3. Berpartisipasi dalam menemukan jawaban pertanyaan dalam proses pembelajaran. 4. Berani menyampaikan pendapat atau gagasan. 5. Memperhatikan proses pembelajaran. Afektif Sosial Berdiskusi dengan semangat kerja sama, menghargai pendapat teman lain dan mengajak teman yang belum aktif untuk aktif. D. Tujuan Pembelajaran Kognitif Produk 1. Dengan mengamati alat peraga jantung, siswa dapat menyebutkan 2 organ penyusun sistem peredaran darah manusia. 2. Setelah membaca buku panduan, siswa dapat menjelaskan 4 struktur jantung dan 2 struktur pembuluh darah beserta fungsinya mengunakan kata-kata sendiri. 3. Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan kerja jantung dan mekanisme peredaran darah manusia. Kognitif Proses 1. Dengan mengamati alat peraga jantung, siswa dapat menyebutkan organ penyusun sistem peredaran darah manusia. 2. Dengan membaca buku panduan, siswa dapat menjelaskan struktur jantung dan pembuluh darah beserta fungsinya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103 3. Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan kerja jantung dan mekanisme peredaran darah manusia. Afektif Karakter 1. Melalui kegiatan yang dirancang guru, siswa dapat melakukan pengamatan dengan serius. 2. Melalui pertanyaan-pertanyaan yang berasal dari guru, siswa dapat secara aktif menjawab pertanyaan. 3. Melalui situasi yang dikondisikan oleh guru, siswa dapat memperhatikan temannya presentasi. 4. Melalui dorongan guru, siswa dapat berani mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Afektif Sosial Melalui kegiatan yang dirancang guru, siswa mampu berdiskusi dengan semangat kerja sama, saling menghargai pendapat teman serta bisa membuat temannya untuk aktif. E. Materi Pembelajaran 1. Jantung 2. Pembuluh Darah 3. Mekanisme Peredaran Darah Manusia F. Model dan Metode Pembelajaran Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif Tipe Pembelajaran : TGT Metode Pembelajaran : Diskusi dan presentasi G. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan I Kegiatan Fase Kegiatan Guru dan Siswa (Waktu) Pendahuluan Melakukan apersepsi, 1. Guru mengajukan pertanyaan: (15 menit) menyampaikan tujuan Menurut kalian apakah tangkai dan memotivasi siswa daun pepaya termasuk bagian dari pohon pepaya? 2. Guru menanggapi jawaban siswa dengan mengatakan : - Apabila kita memetik tangkai daun pepaya apa yang terjadi? - Bagaimana bila tubuh kita ada yang terluka, apa yang terjadi? - Bila luka tidak segera dihentikan apa yang terjadi? 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 4. Guru memberikan pretest kepada siswa. Inti (20 menit) Menyampaikan 5. Memunculkan fenomena yang masalah terkait dengan jantung, yaitu kasus tentang orang yang mengalami kelainan jantung, kemudian diajukan pertanyaan bagaimana pendapat kalian tentang kasus ini? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104 Menyampaikan materi Penutup (5 menit) 6. Siswa memberikan tanggapan atas fenomena yang diajukan guru. 7. Guru melakukan presentasi kelas. 8. Memberi tugas memperdalam materi yang sudah dipelajari karena akan dilakukan team games tournament pada jam pelajaran hari berikutnya. H. Sumber Belajar 1. Buku siswa: Sumarwan, Sumartini, Kusmayadi, Sri Sulastri, dan Bambang A. Priambodo., 2007, Ilmu Pengetahuan Alam SMP Jilid 2A Kelas VIII Semester 1, Jakarta: Erlangga. 2. Buku siswa: Tim IPA, 2008, IPA Terpadu 2, Jakarta: Yudhistira. 3. LKS PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Siklus I Pertemuan 2) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu : SMP : Biologi : VIII A/I : 2×40 menit A. Standar Kompetensi 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia. B. Kompetensi Dasar 1.6 Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan. C. Indikator Kognitif Produk 1. Menyebutkan organ penyusun sistem peredaran darah. 2. Menyebutkan struktur dan fungsi jantung serta pembuluh darah. 3. Menjelaskan kerja jantung dan mekanisme peredaran darah. Kognitif Proses 1. Mengamati alat peraga jantung. 2. Membaca buku panduan . 3. Diskusi kelompok . Afektif Karakter 1. Membaca dan memahami setiap petunjuk dan pertanyaan dalam proses pembelajaran. 2. Mengerjakan tugas-tugas dalam proses pembelajaran. 3. Berpartisipasi dalam menemukan jawaban pertanyaan dalam proses pembelajaran. 4. Berani menyampaikan pendapat atau gagasan. 5. Memperhatikan proses pembelajaran. Afektif Sosial Berdiskusi dengan semangat kerja sama, menghargai pendapat teman lain dan mengajak teman yang belum aktif untuk aktif. D. Tujuan Pembelajaran Kognitif Produk 1. Dengan mengamati alat peraga jantung, siswa dapat menyebutkan 2 organ penyusun sistem peredaran darah manusia. 2. Setelah membaca buku panduan, siswa dapat menjelaskan 4 struktur jantung dan 2 struktur pembuluh darah beserta fungsinya mengunakan kata-kata sendiri. 3. Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan kerja jantung dan mekanisme peredaran darah manusia. Kognitif Proses 1. Dengan mengamati alat peraga jantung, siswa dapat menyebutkan organ penyusun sistem peredaran darah manusia. 2. Dengan membaca buku panduan, siswa dapat menjelaskan struktur jantung dan pembuluh darah beserta fungsinya. 3. Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan kerja jantung dan mekanisme peredaran darah manusia. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106 Afektif Karakter 1. Melalui kegiatan yang dirancang guru, siswa dapat membaca dan memahami setiap petunjuk dan pertanyaan dalam proses pembelajaran. 2. Melalui pertanyaan-pertanyaan yang berasal dari guru, siswa dapat mengerjakan tugas-tugas dalam proses pembelajaran. 3. Melalui pertanyaan-pertanyaan yang berasal dari guru, siswa dapat berpartisipasi dalam menemukan jawaban pertanyaan dalam proses pembelajaran. 4. Melalui dorongan guru, siswa dapat berani menyampaikan pendapat atau gagasan. 5. Melalui situasi yang dikondisikan oleh guru, siswa dapat memperhatikan proses pembelajaran. Afektif Sosial Melalui kegiatan yang dirancang guru, siswa mampu berdiskusi dengan semangat kerja sama, saling menghargai pendapat teman serta bisa membuat temannya untuk aktif. E. Materi Pembelajaran 1. Jantung 2. Pembuluh Darah 3. Mekanisme Peredaran Darah Manusia F. Model dan Metode Pembelajaran Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif Tipe Pembelajaran : TGT Metode Pembelajaran : Diskusi dan presentasi G. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 2 Kegiatan Fase Kegiatan Guru dan Siswa (Waktu) Pendahuluan Melakukan apersepsi, 1. Motivasi (5 menit) menyampaikan Guru mengingatkan kembali materi tujuan dan sebelumnya. memotivasi siswa 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 3. Guru menjelaskan akan melakukan diskusi kelompok untuk mengerjakan LKS. Inti (70 menit) Mengorganisasikan 4. Guru membagi siswa menjadi 7 siswa dalam kelompok dan mengorganisasikan kelompok belajar siswa duduk dalam kelompok. Membimbing 5. Guru membagikan LKS dan kelompok meminta siswa menjawab pertanyaan sesuai dengan petunjuk yang ada pada LKS. Evaluasi 6. Melakukan evaluasi dengan meminta salah satu anggota kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dan kelompok lain menanggapinya. 7. Memberikan penghargaan bagi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107 TGT Penutup (5 menit) Evaluasi yang menjawab dengan benar. 8. Guru menjelaskan pembelajaran selanjutnya adalah permainan TGT. 9. Guru menjelaskan kepada siswa bahwa pada game ini semua skor yang diperoleh oleh individu merupakan skor kelompok dan setiap siswa harus bekerja dengan kemampuan sendiri . 10. Guru menjelaskan peraturan dan mekanisme permainan TGT. 11. Guru membagi siswa ke dalam kelompok TGT. 12. Guru membagikan kartu soal, kartu jawab dan lembar poin individu pada masing-masing kelompok TGT. 13. Siswa bermain TGT. 14. Siswa kembali kekelompok asal untuk menghitung skor kelompok. 15. Semua siswa diminta untuk mengumpulkan kartu soal dan kartu jawab. 16. Mengumumkan kepada siswa perolehan skor kelompok. 17. Membagikan penghargaan kepada siswa yang sudah menunjukkan kinerja bagus pada saat game. 18. Guru meminta siswa kembali ketempat duduknya semula dan mempersiapkan kelas untuk melakukan posttest. 19. Guru membagikan soal posttest dan lembar jawaban. 20. Siswa mengerjakan soal posttest. 21. Siswa mengumpulkan soal dan jawaban posttest. 22. Membimbing siswa untuk merefleksikan kegiatan pembelajaran pada buku refleksi yang sudah disiapkan oleh sekolah. 23. Menginformasi kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan selanjutnya dan salam. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108 H. Sumber Belajar 1. Buku siswa: Sumarwan, Sumartini, Kusmayadi, Sri Sulastri, dan Bambang A. Priambodo., 2007, Ilmu Pengetahuan Alam SMP Jilid 2A Kelas VIII Semester 1, Jakarta: Erlangga. 2. Buku siswa: Tim IPA, 2008, IPA Terpadu 2, Jakarta: Yudhistira. 3. LKS PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Siklus II Pertemuan 1) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu : SMP : Biologi : VIII A/I : 1×40 menit A. Standar Kompetensi 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia. B. Kompetensi Dasar 1.6 Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan. C. Indikator Kognitif Produk 1. Menyebutkan komponen-komponen darah. 2. Menyebutkan fungsi darah. 3. Menjelaskan golongan darah. 4. Menjelaskan penyakit pada sistem peredaran darah. Kognitif Proses 1. Membaca buku panduan. 2. Diskusi kelompok. Afektif Karakter 1. Membaca dan memahami setiap petunjuk dan pertanyaan dalam proses pembelajaran. 2. Mengerjakan tugas-tugas dalam proses pembelajaran. 3. Berpartisipasi dalam menemukan jawaban pertanyaan dalam proses pembelajaran. 4. Berani menyampaikan pendapat atau gagasan. 5. Memperhatikan proses pembelajaran. Afektif Sosial Berdiskusi dengan semangat kerja sama, menghargai pendapat teman lain dan mengajak teman yang belum aktif untuk aktif. D. Tujuan Pembelajaran Kognitif Produk 1. Setelah membaca buku panduan, siswa dapat menyebutkan komponenkomponen darah. 2. Setelah membaca buku panduan siswa dapat menyebutkan minimal 3 fungsi darah mengunakan kata-kata sendiri. 3. Setelah membaca buku panduan siswa dapat menjelaskan minimal 2 golongan darah. 4. Melalui kegiatan diskusi kelompok siswa dapat menjelaskan minimal 3 penyakit pada sistem peredaran darah. Kognitif Proses 1. Setelah membaca buku panduan, siswa dapat menyebutkan komponenkomponen darah. 2. Setelah membaca buku panduan, siswa dapat menyebutkan fungsi darah mengunakan kata-kata sendiri. 3. Setelah membaca buku panduan, siswa dapat menjelaskan golongan darah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110 4. Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan penyakit pada sistem peredaran darah. Afektif Karakter 1. Melalui kegiatan yang dirancang guru, siswa dapat membaca dan memahami setiap petunjuk dan pertanyaan dalam proses pembelajaran. 2. Melalui pertanyaan-pertanyaan yang berasal dari guru, siswa dapat mengerjakan tugas-tugas dalam proses pembelajaran. 3. Melalui pertanyaan-pertanyaan yang berasal dari guru, siswa dapat berpartisipasi dalam menemukan jawaban pertanyaan dalam proses pembelajaran. 4. Melalui dorongan guru, siswa dapat berani menyampaikan pendapat atau gagasan. 5. Melalui situasi yang dikondisikan oleh guru, siswa dapat memperhatikan proses pembelajaran. Afektif Sosial Melalui kegiatan yang dirancang guru, siswa mampu berdiskusi dengan semangat kerja sama, saling menghargai pendapat teman serta bisa membuat temannya untuk aktif. E. Materi Pembelajaran 1. Darah 2. Golongan Darah 3. Penyakit Pada Sistem Peredaran Darah Manusia F. Model dan Metode Pembelajaran Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif Tipe Pembelajaran : TGT Metode Pembelajaran : Diskusi dan presentasi G. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 3 Kegiatan Fase Kegiatan Guru dan Siswa (Waktu) Pendahuluan Melakukan apersepsi, 1. Guru mengajukan pertanyaan: (5 menit) menyampaikan Terkait dengan daun pepaya yang tujuan dan mengeluarkan getah saat memotivasi siswa dipotong/dipetik sedangkan manusia akan mengeluarkan darah bila terluka. Menurut kalian apakah pendarahan karena luka dapat berhenti sendiri (tanpa bantuan apapun dan oleh apapun)? 2. Guru menanggapi jawaban siswa dengan mengatakan : - Menurut kalian adakah luka yang tidak bisa kering? - Kenapa hal itu dapat terjadi? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111 - Bila luka tidak dapat dihentikan, apa yang terjadi? 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 4. Guru memberikan pretest kepada siswa. Inti (30 menit) Menyampaikan masalah 5. Memunculkan fenomena yang terkait kasus tentang orang yang terjangkit penyakit AIDS karena melakukan transfusi darah, kemudian diajukan pertanyaan bagaimana pendapat kalian tentang kasus ini? 6. Siswa memberikan tanggapan atas fenomena yang diajukan guru 7. Guru melakukan presentasi kelas. Penutup (5 menit) Penghargaan 8. Memberi tugas rumah dan meminta siswa memperdalam materi yang sudah dipelajari karena akan dilakukan team games tournament pada jam pelajaran di hari berikutnya. H. Sumber Belajar 1. Buku siswa: Sumarwan, Sumartini, Kusmayadi, Sri Sulastri, dan Bambang A. Priambodo., 2007, Ilmu Pengetahuan Alam SMP Jilid 2A Kelas VIII Semester 1, Jakarta: Erlangga. 2. Buku siswa: Tim IPA, 2008, IPA Terpadu 2, Jakarta: Yudhistira. 3. LKS PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Siklus II Pertemuan 2) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu : SMP : Biologi : VIII A/I : 2×40 menit A. Standar Kompetensi 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia. B. Kompetensi Dasar 1.6 Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan. C. Indikator Kognitif Produk 1. Menyebutkan komponen-komponen darah. 2. Menyebutkan fungsi darah. 3. Menjelaskan golongan darah. 4. Menjelaskan penyakit pada sistem peredaran darah. Kognitif Proses 1. Membaca buku panduan. 2. Diskusi kelompok. Afektif Karakter 1. Membaca dan memahami setiap petunjuk dan pertanyaan dalam proses pembelajaran. 2. Mengerjakan tugas-tugas dalam proses pembelajaran. 3. Berpartisipasi dalam menemukan jawaban pertanyaan dalam proses pembelajaran. 4. Berani menyampaikan pendapat atau gagasan. 5. Memperhatikan proses pembelajaran. Afektif Sosial Berdiskusi dengan semangat kerja sama, menghargai pendapat teman lain dan mengajak teman yang belum aktif untuk aktif. D. Tujuan Pembelajaran Kognitif Produk 1. Setelah membaca buku panduan, siswa dapat menyebutkan komponenkomponen darah. 2. Setelah membaca buku panduan, siswa dapat menyebutkan minimal 3 fungsi darah mengunakan kata-kata sendiri. 3. Setelah membaca buku panduan, siswa dapat menjelaskan minimal 2 golongan darah. 4. Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan minimal 3 penyakit pada sistem peredaran darah. Kognitif Proses 1. Setelah membaca buku panduan, siswa dapat menyebutkan komponenkomponen darah. 2. Setelah membaca buku panduan, siswa dapat menyebutkan fungsi darah mengunakan kata-kata sendiri. 3. Setelah membaca buku panduan, siswa dapat menjelaskan golongan darah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113 4. Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan penyakit pada sistem peredaran darah. Afektif Karakter 1. Melalui kegiatan yang dirancang guru, siswa dapat membaca dan memahami setiap petunjuk dan pertanyaan dalam proses pembelajaran. 2. Melalui pertanyaan-pertanyaan yang berasal dari guru, siswa dapat mengerjakan tugas-tugas dalam proses pembelajaran. 3. Melalui pertanyaan-pertanyaan yang berasal dari guru, siswa dapat berpartisipasi dalam menemukan jawaban pertanyaan dalam proses pembelajaran. 4. Melalui dorongan guru, siswa dapat berani menyampaikan pendapat atau gagasan. 5. Melalui situasi yang dikondisikan oleh guru, siswa dapat memperhatikan proses pembelajaran. Afektif Sosial Melalui kegiatan yang dirancang guru, siswa mampu berdiskusi dengan semangat kerja sama, saling menghargai pendapat teman serta bisa membuat temannya untuk aktif. E. Materi Pembelajaran 1. Darah 2. Golongan Darah 3. Penyakit Pada Sistem Peredaran Darah Manusia F. Model dan Metode Pembelajaran Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif Tipe Pembelajaran : TGT Metode Pembelajaran : Diskusi dan presentasi G. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 4 Kegiatan Fase Kegiatan Guru dan Siswa (Waktu) Pendahuluan Melakukan apersepsi, 1. Motivasi (5 menit) menyampaikan Guru mengingatkan kembali materi tujuan dan sebelumnya. memotivasi siswa 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran . 3. Guru menjelaskan akan melakukan diskusi kelompok untuk mengerjakan LKS. Inti (70 menit) Mengorganisasikan 4. Guru membagi siswa menjadi 9 siswa dalam kelompok dan mengorganisasikan kelompok belajar siswa duduk dalam kelompok . Membimbing 5. Guru membagikan LKS dan kelompok meminta siswa menjawab pertanyaan sesuai dengan petunjuk yang ada pada LKS. Evaluasi 6. Melakukan evaluasi dengan meminta salah satu anggota kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dan kelompok lain PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114 TGT Penutup (5 menit) Evaluasi menanggapinya. 7. Memberikan penghargaan bagi yang menjawab dengan benar. 8. Guru menjelaskan pembelajaran selanjutnya adalah permainan TGT. 9. Guru menjelaskan kepada siswa bahwa pada game ini semua skor yang diperoleh oleh individu merupakan skor kelompok dan setiap siswa harus bekerja dengan kemampuan sendiri . 10. Guru menjelaskan peraturan dan mekanisme permainan TGT. 11. Guru membagi siswa ke dalam kelompok TGT. 12. Guru membagikan kartu soal, kartu jawab dan lembar poin individu pada masing-masing kelompok TGT. 13. Siswa bermain TGT. 14. Semua siswa diminta untuk mengumpulkan kartu soal dan kartu jawab. 15. Guru meminta siswa kembali ketempat duduknya semula dan mempersiapkan kelas untuk melakukan posttest. 16. Guru membagikan soal posttest dan lembar jawaban. 17. Siswa mengerjakan soal posttest. 18. Siswa mengumpulkan soal dan jawaban posttest. 19. Membimbing siswa untuk merefleksikan kegiatan pembelajaran pada buku refleksi yang sudah disiapkan oleh sekolah. 20. Menginformasi kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan selanjutnya dan salam. H. Sumber Belajar 1. Buku siswa: Sumarwan, Sumartini, Kusmayadi, Sri Sulastri, dan Bambang A. Priambodo., 2007, Ilmu Pengetahuan Alam SMP Jilid 2A Kelas VIII Semester 1, Jakarta: Erlangga. 2. Buku siswa: Tim IPA, 2008, IPA Terpadu 2, Jakarta: Yudhistira. 3. LKS PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Siklus II Pertemuan 3) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu : SMP : Biologi : VIII A/I : 1×40 menit A. Standar Kompetensi 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia. B. Kompetensi Dasar 1.6 Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan. C. Indikator Kognitif Produk 1. Menyebutkan komponen-komponen darah. 2. Menyebutkan fungsi darah. 3. Menjelaskan golongan darah. 4. Menjelaskan penyakit pada sistem peredaran darah. Kognitif Proses 1. Membaca buku panduan. 2. Diskusi kelompok. Afektif Karakter 1. Membaca dan memahami setiap petunjuk dan pertanyaan dalam proses pembelajaran. 2. Mengerjakan tugas-tugas dalam proses pembelajaran. 3. Berpartisipasi dalam menemukan jawaban pertanyaan dalam proses pembelajaran. 4. Berani menyampaikan pendapat atau gagasan. 5. Memperhatikan proses pembelajaran. Afektif Sosial Berdiskusi dengan semangat kerja sama, menghargai pendapat teman lain dan mengajak teman yang belum aktif untuk aktif. D. Tujuan Pembelajaran Kognitif Produk 1. Setelah membaca buku panduan, siswa dapat menyebutkan komponenkomponen darah. 2. Setelah membaca buku panduan, siswa dapat menyebutkan minimal 3 fungsi darah mengunakan kata-kata sendiri. 3. Setelah membaca buku panduan, siswa dapat menjelaskan minimal 2 golongan darah. 4. Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan minimal 3 penyakit pada sistem peredaran darah. Kognitif Proses 1. Setelah membaca buku panduan, siswa dapat menyebutkan komponenkomponen darah. 2. Setelah membaca buku panduan, siswa dapat menyebutkan fungsi darah mengunakan kata-kata sendiri. 3. Setelah membaca buku panduan, siswa dapat menjelaskan golongan darah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116 4. Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan penyakit pada sistem peredaran darah. Afektif Karakter 1. Melalui kegiatan yang dirancang guru, siswa dapat membaca dan memahami setiap petunjuk dan pertanyaan dalam proses pembelajaran. 2. Melalui pertanyaan-pertanyaan yang berasal dari guru, siswa dapat mengerjakan tugas-tugas dalam proses pembelajaran. 3. Melalui pertanyaan-pertanyaan yang berasal dari guru, siswa dapat berpartisipasi dalam menemukan jawaban pertanyaan dalam proses pembelajaran. 4. Melalui dorongan guru, siswa dapat berani menyampaikan pendapat atau gagasan. 5. Melalui situasi yang dikondisikan oleh guru, siswa dapat memperhatikan proses pembelajaran. Afektif Sosial Melalui kegiatan yang dirancang guru, siswa mampu berdiskusi dengan semangat kerja sama, saling menghargai pendapat teman serta bisa membuat temannya untuk aktif. E. Materi Pembelajaran 1. Darah 2. Golongan Darah 3. Penyakit Pada Sistem Peredaran Darah Manusia F. Model dan Metode Pembelajaran Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif Tipe Pembelajaran : TGT Metode Pembelajaran : Diskusi dan presentasi G. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 5 Kegiatan (Waktu) Fase Kegiatan Guru dan Siswa Pendahuluan Melakukan 1. Motivasi (5 menit) apersepsi, Guru mengingatkan kembali menyampaikan materi sebelumnya. tujuan dan 2. Guru menyampaikan tujuan memotivasi siswa pembelajaran. 3. Guru mengumumkan kepada siswa perolehan skor kelompok. Inti TGT 4. Guru membagikan penghargaan (30 menit) kepada siswa yang sudah menunjukkan kinerja bagus pada saat game. 5. Guru menjelaskan mengenai angket minat siswa. 6. Guru membagikan angket yang akan diisi oleh siswa. 7. Semua siswa diminta untuk mengumpulkan angket. Evaluasi 8. Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan materi pembelajaran dari siklus PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117 Penutup (5 menit) pertama hingga siklus kedua dengan bercerita secara bergantian. 9. Guru mengajak siswa untuk merefleksikan proses pembelajaran. 10. Menginformasi kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan selanjutnya dan salam. H. Sumber Belajar 1. Buku siswa: Sumarwan, Sumartini, Kusmayadi, Sri Sulastri, dan Bambang A. Priambodo., 2007, Ilmu Pengetahuan Alam SMP Jilid 2A Kelas VIII Semester 1, Jakarta: Erlangga. 2. Buku siswa: Tim IPA, 2008, IPA Terpadu 2, Jakarta: Yudhistira. 3. LKS PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118 Lampiran 3 Deskripsi Materi Sistem Peredaran Darah Manusia Transportasi ialah proses pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke seluruh tubuh dan pengambilan zat-zat yang tidak diperlukan untuk dikeluarkan dari tubuh. Alat transportasi pada manusia terutama adalah darah. Di dalam tubuh darah beredar dengan bantuan alat peredaran darah yaitu jantung dan pembuluh darah. (Adhi, 2008). a. Jantung Jantung mempunyai empat ruang yang terbagi sempurna yaitu dua serambi (atrium) dan dua bilik (ventrikel) dan terletak di dalam rongga dada sebelah kiri di atas diafragma. Jantung terbungkus oleh kantong perikardium yang terdiri dari 2 lembar : 1. lamina panistalis di sebelah luar 2. lamina viseralis yang menempel pada dinding jantung Jantung memiliki katup atrioventikuler (valvula bikuspidalis) yang terdapat di antara serambi dan bilik jantung yang berfungsi mencegah aliran dari bilik ke serambi selama sistol dan katup semilunaris (katup aorta dan pulmonalis) yang berfungsi mencegah aliran balik dari aorta dan arteri pulmonalis kiri ke bilik selama diastole. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119 Gambar 1. Bagian-Bagian Jantung dan Aliran Darah di Jantung (Sumber : Anonim, 2010) b. Pembuluh darah Pembuluh darah terdiri atas arteri dan vena. Arteri dan vena terletak bersebelahan. Dinding arteri lebih tebal dari pada dinding vena. Dinding arteri dan vena mempunyai tiga lapisan yaitu lapisan bagian dalam yang terdiri dari endothelium, lapisan tengah yang terdiri atas otot polos dengan serat elastis dan lapisan paling luar yang terdiri atas jaringan ikat ditambah dengan serat elastis. Cabang terkecil dari arteri dan vena disebut kapiler. Pembuluh kapiler memiliki diameter yang sangat kecil dan hanya memiliki satu lapisan tunggal endothelium dan sebuah membran basal. Berikut ini perbedaan ciri-ciri pembuluh darah arteri dan vena : 1. Pembuluh nadi tempat agak ke dalam dinding pembuluh tebal, kuat, dan elastis aliran darah berasal dari jantung denyut terasa katup hanya disatu tempat dekat jantung PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120 bila ada luka darah memancar keluar 2. Pembuluh vena dinding pembuluh tipis, tidak elastis dekat dengan permukaan tubuh (tipis kebiru-biruan) aliran darah menuju jantung denyut tidak terasa katup disepanjang pembuluh bila ada luka darah tidak memancar Gambar 2. Struktur Pembuluh Arteri, Vena, dan Kapiler (Anonim, 2010) c. Darah Darah manusia tersusun atas plasma darah dan sel darah. Dimana plasma darah dan sel darah terdiri atas bagian tertentu. 1. Plasma Darah Plasma darah adalah cairan darah berwarna jernih kekuningan yang 90% terdiri atas air dan sisanya adalah zat-zat yang terlarut. Plasma darah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121 berfungsi mengangkut atau mengedarkan sari makanan yang terlarut ke seluruh bagian tubuh, seperti asam amino, glukosa, asam lemak, dan vitamin. Plasma darah juga mengangkut zat-zat sisa proses metabolisme dari jaringan atau sel-sel tubuh ke alat-alat ekskresi. Sebagian besar plasma darah terdiri dari 90% air dan 10% lainnya berupa protein, asam amino, gula, vitamin, garam mineral, enzim, hormon dan antibodi, serta gas dan zat sisa metabolisme. Jenis protein darah meliputi albumin, fibrinogen, dan globulin. Jenis garam mineral di antaranya Na, Ca, K, Cl, ion fosfat, karbonat, dan sulfat. Gas-gas yang ada, seperti O2 dan CO2. Jenis protein yang dominan adalah albumin dan globulin. 2. Sel Darah Merah (Eritrosit) Warna merah pada sel darah merah disebabkan oleh hemoglobin (Hb) yang berfungsi mengikat oksigen sehingga darah berwarna merah cerah. Jika hemoglobin tidak banyak mengikat oksigen, darah berwarna merah tua. Hemoglobin mengikat oksigen dari paru-paru dan membentuk oksihemoglobin (HbO2) yang kemudian dibawa ke seluruh sel tubuh. Sel darah merah dibentuk di sumsum merah. Sel darah merah berumur kurang lebih 120 hari. Setelah itu, sel darah merah akan rusak dan dirombak di dalam hati dan limpa. Dimana jumlah sel darah merah sekitar 5 juta per 1 mm3 darah. 3. Sel Darah Putih (Leukosit) Sel darah putih berukuran lebih besar daripada sel darah merah. Dalam setiap satu millimeter kubik (1 mm3) darah terdapat kurang lebih 8.000 sel darah putih. Sel darah putih memiliki bentuk yang tidak tetap, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122 dapat bergerak secara ameboid, dan dapat menembus dinding pembuluh darah. Ada lima macam sel darah putih dalam tubuh, yaitu basofil, eosinofil, neutrofil, monosit, dan limfosit. Neutrofil dan monosit bersifat fagosit artinya dapat melenyapkan bibit penyakit dengan cara memakannya. Eosinofil dapat membunuh cacing parasit, menghancurkan antigen, dan mengatasi alergi. Basofil mengandung zat anti penggumpalan dan zat yang berfungsi dalam penyembuhan luka. Limfosit dapat membentuk antibodi untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit. Sel darah putih dibentuk di dalam sumsum merah, limpa, dan kelenjar getah bening. 4. Keping-Keping Darah (Trombosit) Jika kita mengalami luka berdarah, keping-keping darah berfungsi untuk membekukannya. Jaringan yang luka menyebabkan trombosit pecah dan mengeluarkan enzim pengaktifan protrombin yang disebut trombokinase atau tromboplastin. Trombokinase mengubah protrombin menjadi thrombin dengan pertolongan mineral kalsium (Ca2+) dan vitamin K. Selanjutnya, thrombin akan merangsang fibrinogen membentuk benang-benang membeku. fibrin. Benang-benang fibrin menyebabkan darah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123 Gambar 3. Sel Darah Manusia 5. Fungsi Darah Darah memiliki fungsi antara lain : a. Alat pengangkut b. Membunuh kuman penyakit c. Membekukan darah d. Menjaga suhu tubuh Dari keempat fungsi darah yang telah disebutkan diatas, dapat kita analisa mengapa ketika berada di daerah yang lebih tinggi denyut jantung lebih kencang dibandingkan ketika sedang berada di dataran yang lebih rendah. Hal ini dikarenakan ketika tekanan udara rendah, dibutuhkan oksigen yang lebih banyak sehingga kinerja jantung meningkat untuk memompakan darah kaya oksigen ke seluruh bagian tubuh. 6. Golongan Darah Karl Landsteiner, ilmuwan Austria, pada tahun 1900 membedakan darah menjadi 4 golongan darah, yaitu A, B, AB, dan O. Penentuan golongan darah ini berdasarkan kandungan aglutinogen pada sel darah merah, yaitu aglutinogen A dan aglutinogen B. Selain aglutinogen, juga PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124 ditemukan sejenis protein lain pada plasma darah, yaitu aglutinin. Aglutinin disebut juga anti aglutinogen, yaitu anti aglutinogen A dan anti aglutinogen B. Tabel Kandungan Aglitinogen dan Aglutinin Dalam Darah Golongan Darah Aglutinogen Aglutinin A A B B B A AB A dan B Tdak Ada 0 Tidak Ada A dan B 7. Transfusi Darah Transfusi darah sangat berguna bagi orang yang banyak kehilangan darah, misalnya karena kecelakaan atau karena sedang menjalani operasi. Dalam kegiatan transfusi darah, sebagai resipien yang harus diperhatikan adalah resepien memiliki anti apa, sedangkan sebagai donor yang harus diperhatikan adalah donor memiliki aglutinogen apa. Transfusi darah sebaiknya dilakukan antar golongan darah yang sama. Hal ini dilakukan untuk menjamin keberhasilan transfusi darah karena selain aglutinin dan aglutinogen, ada faktor lain yang menentukan keberhasilan transfusi darah. Jika golongan darah donor tidak sesuai dengan golongan darah resepien, darah resepien akan menolak darah donor. Penolakan ini ditandai dengan penggumpalan darah yang dapat berakibat fatal bagi resepien. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125 Tabel Skema Transfusi Darah Skema Transfursi Golongan darah donor A B AB 0 A √ X X √ darah resepien B X √ X √ AB √ √ √ √ 0 X X X √ Golongan Keterangan : X = menggumpal √ = tidak menggumpal (Sumber : Tim IPA, 2007, IPA SMP untuk Kelas VIII, Jakarta: Erlangga) d. Peredaran darah Darah manusia selalu beredar di dalam pembuluh darah. Oleh karena itu, peredaran darah manusia disebut juga peredaran darah tertutup. Darah dari bilik kiri, melalui pembuluh nadi tubuh akan dibawa ke seluruh tubuh. Darah ini kaya dengan oksigen. Di sel-sel tubuh akan terjadi pertukaran antara gas oksigen dan gas karbon dioksida. Dari sel-sel tubuh, melalui pembuluh balik tubuh, darah akan dibawa ke serambi kanan. Kemudian darah dipompa ke bilik kanan. Darah ini kaya dengan karbon dioksida. Dari bilik kanan, melalui pembuluh nadi paru-paru, darah dipompa menuju ke paru-paru. Di paru-paru terjadi pertukaran gas karbon dioksida dengan gas oksigen. Dari paru-paru, melalui pembuluh balik paru-paru, darah yang kaya akan oksigen ini akan kembali ke jantung bagian serambi kiri yang diteruskan ke bilik kiri dan keluar lagi ke seluruh tubuh, demikian seterusnya. Peredaran darah manusia disebut peredaran darah rangkap karena dalam satu kali peredarannya, darah melalui jantung sebanyak dua kali. Peredaran darah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126 rangkap ini terbagi menjadi dua, yaitu peredaran darah kecil dimana peredaran darah kecil adalah peredaran darah yang dimulai dari jantung (bilik kanan) menuju paru-paru, kemudian kembali lagi ke jantung (serambi kiri). Peredaran darah besar dimana peredaran darah berawal dari jantung (bilik kiri) menuju ke seluruh tubuh, kemudian kembali lagi ke jantung (serambi kanan). (Sumber : Tim IPA, 2007, IPA SMP untuk Kelas VIII, Jakarta: Erlangga) e. Penyakit pada sistem peredaran darah Berikut ini beberapa contoh penyakit pada sistem peredaran darah yang umum dijumpai: 1. Kelainan darah a. Anemia Anemia adalah keadaan dimana darah tidak mampu membawa oksigen yang cukup bagi tubuh. b. Talasemia Talasemia adalah penyakit kelainan darah turunan yang ditandai dengan adanya sel darah merah yang abnormal. c. Leukopenia dan Leukositosis Leucopenia adalah keadaan dimana jumlah sel darah putih kurang dari normal (dibawah 5.000 sel/mm3 darah). Sebaliknya, leukositosi adalah keadaan jumlah sel darah putih yang terlalu banyak. d. Leukemia Leukemia sering juga disebut sebagai kanker darah. Dimana sel darah putih membelah tak terkendali sehingga jumlahnya meningkat pesat, dan kemungkinan memakan sel darah merah, sel darah putih lainnya, dan keping darah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127 e. Hemofilia Penyakti ini menyebabkan darah sukar membeku. Penderita dapat kehilangan banyak darah hanya karena luka kecil. Penyakit ini bersifat menurun dan tidak dapat disembuhkan. 2. Kelainan pembuluh darah dan jantung a. Atherosklerosis Atherosklerosis terjadi apabila terdapat penumpukan lemak, kolesterol, gula, dan berbagai bahan lainnya pada dinding pembuluh darah arteri. Jika penyempitan ini terjadi pada pembuluh darah arteri yang memberi nutrisi dan oksigen pada jantung, dapat menyebabkan serangan jantung. Jika terjadi pada pembuluh darah arteri yang menuju ke otak, dapat menyebabkan stroke. b. Varises Varises terjadi pada pembuluh darah balik atau vena akibat tidak lancarnya aliran darah menuju jantung. c. Angina Angina adalah kondisi dimana timbul rasa sakit pada dada sebelah kiri akibat gangguan pada jantung. d. Serangan Jantung Serangan jantung diakibatkan oleh berkurangnya pasokan darah ke otot jantung. (Sumber : Tim IPA, 2007, IPA SMP untuk Kelas VIII, Jakarta: Erlangga) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128 Lampiran 4 LEMBAR KERJA SISWA (SIKLUS I) Tujuan 1. Siswa dapat menjelaskan cara kerja jantung. 2. Siswa dapat menjelaskan perbedaan pembuluh nadi dan pembuluh balik. 3. Siswa dapat menjelaskan proses peredaran darah. Langkah Kegiatan 1. Perhatikan soal cerita berikut ini! Pada saat orang melakukan pemeriksaan kesehatan di puskesmas ataupun rumah sakit maka orang tersebut akan diberi perlakuan dengan melakukan pemeriksaan tekanan darah. Hal ini dilakukan karena denyut jantung dapat dirasakan dengan meraba pembuluh nadi pada pergelangan tangan. Cobalah cari informasi dari berbagai sumber mengapa hal itu dapat terjadi? Jelaskan pula mekanismenya! 2. Perbedaan di antara kedua pembuluh adalah : Pembeda Pembuluh Nadi Pembuluh Balik 1. Ketebalan pembuluh 2. Dinding pembuluh 3. Denyut 4. Letak 5. Jika terluka 6. Katup 7. Arah aliran 8. Warna 9. Sifat darah 3. Bagaimana mekanisme peredaran darah yang terjadi di dalam tubuhmu ? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129 LEMBAR KERJA SISWA (SIKLUS II) A. Judul : Darah dan penyakit pada peredaran darah manusia B. Tujuan 1. Siswa dapat menyebutkan komponen-komponen darah. 2. Siswa dapat menyebutkan fungsi darah. 3. Siswa dapat menjelaskan golongan darah. 4. Siswa dapat menyebutkan penyakit pada sistem peredaran darah. C. Dasar Teori Darah manusia tersusun atas plasma darah dan sel darah. Dimana plasma darah dan sel darah terdiri atas bagian tertentu. Perhatikan skema struktur darah pada bagan berikut. Darah DBagian yang padat (sel darah) Dsel darah merah (eritrosit) DDsel darah putih (leukosit) DDBagian yang cair (plasma darah) Dkeeping-keping darah (trombosit) Dserum Dprotein plasma (misal fibrinogen) 1. Plasma Darah Plasma darah adalah cairan darah berwarna jernih kekuningan yang 90% terdiri atas air dan sisanya adalah zat-zat yang terlarut. Plasma darah berfungsi mengangkut atau mengedarkan sari makanan yang terlarut ke seluruh bagian tubuh, seperti asam amino, glukosa, asam lemak, dan vitamin. Plasma darah juga mengangkut zat-zat sisa proses metabolisme dari jaringan atau sel-sel tubuh ke alat-alat ekskresi. Sebagian besar plasma darah terdiri dari 90% air dan 10% lainnya berupa protein, asam amino, gula, vitamin, garam mineral, enzim, hormon dan antibodi, serta gas dan zat sisa metabolisme. Jenis protein darah meliputi albumin, fibrinogen, dan globulin. Jenis garam mineral di antaranya Na, Ca, K, Cl, ion fosfat, karbonat, dan sulfat. Gas-gas yang ada, seperti O2 dan CO2. Jenis protein yang dominan adalah albumin dan globulin. 2. Sel Darah Merah (Eritrosit) Warna merah pada sel darah merah disebabkan oleh hemoglobin (Hb) yang berfungsi mengikat oksigen sehingga darah berwarna merah cerah. Jika hemoglobin tidak banyak mengikat oksigen, darah berwarna merah tua. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130 Hemoglobin mengikat oksigen dari paru-paru dan membentuk oksihemoglobin (HbO2) yang kemudian dibawa ke seluruh sel tubuh. Sel darah merah dibentuk di sumsum merah. Sel darah merah berumur kurang lebih 120 hari. Setelah itu, sel darah merah akan rusak dan dirombak di dalam hati dan limpa. Dimana jumlah sel darah merah sekitar 5 juta per 1 mm3 darah. 3. Sel Darah Putih (Leukosit) Sel darah putih berukuran lebih besar daripada sel darah merah. Dalam setiap satu millimeter kubik (1 mm3) darah terdapat kurang lebih 8.000 sel darah putih. Sel darah putih memiliki bentuk yang tidak tetap, dapat bergerak secara ameboid, dan dapat menembus dinding pembuluh darah. Ada lima macam sel darah putih dalam tubuh kita, yaitu basofil, eosinofil, neutrofil, monosit, dan limfosit. Neutrofil dan monosit bersifat fagosit artinya dapat melenyapkan bibit penyakit dengan cara memakannya. Eosinofil dapat membunuh cacing parasit, menghancurkan antigen, dan mengatasi alergi. Basofil mengandung zat anti penggumpalan dan zat yang berfungsi dalam penyembuhan luka. Limfosit dapat membentuk antibodi untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit. Sel darah putih dibentuk di dalam sumsum merah, limpa, dan kelenjar getah bening. 4. Keping-Keping Darah (Trombosit) Jika kita mengalami luka berdarah, keping-keping darah berfungsi untuk membekukannya. Jaringan yang luka menyebabkan trombosit pecah dan mengeluarkan enzim pengaktifan protrombin yang disebut trombokinase atau tromboplastin. Trombokinase mengubah protrombin menjadi thrombin dengan pertolongan mineral kalsium (Ca2+) dan vitamin K. Selanjutnya, thrombin akan merangsang fibrinogen membentuk benang-benang fibrin. Benang-benang fibrin menyebabkan darah membeku. 5. Fungsi Darah Darah memiliki fungsi antara lain : e. Alat pengangkut f. Membunuh kuman penyakit g. Membekukan darah h. Menjaga suhu tubuh Dari keempat fungsi darah yang telah disebutkan diatas, dapat kita analisa mengapa ketika berada di daerah yang lebih tinggi denyut jantung lebih kencang dibandingkan ketika sedang berada di dataran yang lebih rendah. Hal ini dikarenakan ketika tekanan udara rendah, dibutuhkan oksigen yang lebih banyak sehingga kinerja jantung meningkat untuk memompakan darah kaya oksigen ke seluruh bagian tubuh. 6. Golongan Darah Karl Landsteiner, ilmuwan Austria, pada tahun 1900 membedakan darah menjadi 4 golongan darah, yaitu A, B, AB, dan O. Penentuan golongan darah ini berdasarkan kandungan aglutinogen pada sel darah merah, yaitu aglutinogen A dan aglutinogen B. Selain aglutinogen, juga ditemukan sejenis protein lain pada plasma darah, yaitu aglutinin. Aglutinin disebut juga anti aglutinogen, yaitu anti aglutinogen A dan anti aglutinogen B. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131 Golongan Darah Aglutinogen Aglutinin A A B B B A AB A dan B Tdak Ada 0 Tidak Ada A dan B 7. Transfusi Darah Transfusi darah sangat berguna bagi orang yang banyak kehilangan darah, misalnya karena kecelakaan atau karena sedang menjalani operasi. Dalam kegiatan transfusi darah, sebagai resipien yang harus diperhatikan adalah resepien memiliki anti apa, sedangkan sebagai donor yang harus diperhatikan adalah donor memiliki aglutinogen apa. Transfusi darah sebaiknya dilakukan antar golongan darah yang sama. Hal ini dilakukan untuk menjamin keberhasilan transfusi darah karena selain aglutinin dan aglutinogen, ada faktor lain yang menentukan keberhasilan transfusi darah. Jika golongan darah donor tidak sesuai dengan golongan darah resepien, darah resepien akan menolak darah donor. Penolakan ini ditandai dengan penggumpalan darah yang dapat berakibat fatal bagi resepien. Skema Transfursi Golongan darah donor Golongan darah resepien A B AB 0 A √ X X √ B X √ X √ AB √ √ √ √ 0 X X X √ Keterangan : X = Menggumpal √ = tidak menggumpal 8. Penyakit Berikut ini beberapa contoh penyakit pada sistem peredaran darah yang umum dijumpai: Kelainan darah f. Anemia Anemia adalah keadaan dimana darah tidak mampu membawa oksigen yang cukup bagi tubuh. g. Talasemia Talasemia adalah penyakit kelainan darah turunan yang ditandai dengan adanya sel darah merah yang abnormal. h. Leukopenia dan Leukositosis PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132 Leucopenia adalah keadaan dimana jumlah sel darah putih kurang dari normal (dibawah 5.000 sel/mm3 darah). Sebaliknya, leukositosi adalah keadaan jumlah sel darah putih yang terlalu banyak. i. Leukemia Leukemia sering juga disebut sebagai kanker darah. Dimana sel darah putih membelah tak terkendali sehingga jumlahnya meningkat pesat, dan kemungkinan memakan sel darah merah, sel darah putih lainnya, dan keping darah. j. Hemofilia Penyakti ini menyebabkan darah sukar membeku. Penderita dapat kehilangan banyak darah hanya karena luka kecil. Penyakit ini bersifat menurun dan tidak dapat disembuhkan. Kelainan pembuluh darah dan jantung e. Atherosklerosis Atherosklerosis terjadi apabila terdapat penumpukan lemak, kolesterol, gula, dan berbagai bahan lainnya pada dinding pembuluh darah arteri. Jika penyempitan ini terjadi pada pembuluh darah arteri yang memberi nutrisi dan oksigen pada jantung, dapat menyebabkan serangan jantung. Jika terjadi pada pembuluh darah arteri yang menuju ke otak, dapat menyebabkan stroke. f. Varises Varises terjadi pada pembuluh darah balik atau vena akibat tidak lancarnya aliran darah menuju jantung. g. Angina Angina adalah kondisi dimana timbul rasa sakit pada dada sebelah kiri akibat gangguan pada jantung. h. Serangan Jantung Serangan jantung diakibatkan oleh berkurangnya pasokan darah ke otot jantung. Sumber referensi : Tim IPA, 2007, IPA SMP untuk Kelas VIII, Jakarta: Erlangga Uji Kemampuan : 1. Sebutkan fungsi darah! 2. Sebutkan komponen darah manusia! 3. Jelaskan fungsi dari : a. Plasma darah b. Sel darah merah c. Sel darah putih d. Trombosit 4. Jelaskan proses pembekuan darah saat terjadi luka! 5. Mengapa ketika melakukan transfusi darah, darah resepien harus sesuai dengan darah pendonor? 6. Pada manusia bergolongan darah AB sel darah merah …. dan plasma …., sedangkan pada manusia bergolongan darah O sel darah merah …. dan plasma …. 7. Pada manusia bergolongan darah A sel darah merah …. dan plasma …., sedangkan pada manusia bergolongan darah B sel darah merah …. dan plasma …. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133 8. Banyak petinju yang menjalani program latihan fisik di daerah pegunungan. Apa tujuan dari latihan fisik di daerah pegunungan tersebut? 9. Jelaskan penyakit leukemia/kanker darah, anemia, dan hipertensi! PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134 Lampiran 5 KISI-KISI SOAL EVALUASI SIKLUS PERTAMA Menyebutkan organ penyusun sistem peredaran darah manusia. A3, B1 Menyebutkan struktur dan fungsi jantung serta pembuluh darah manusia. A1, A2, A5, A8, B2 A9 Menjelaskan kerja jantung dan mekanisme peredaran darah manusia. A6, A10, A4, A7 B3, B4 Keterangan: soal pilihan ganda (A) dan soal essay (B) Evaluasi Sintesis Analisis (aplikasi) Penerapan Pemahaman (Pengetahuan) Indikator Ingatan Aspek PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135 KISI-KISI SOAL EVALUASI SIKLUS KEDUA Menyebutkan komponenkomponen darah. A1, A7, Menyebutkan fungsi darah. A5, A9, Menjelaskan golongan darah. A2, A4, Menjelaskan penyakit pada sistem peredaran darah. A6, A10, B1 A3 B2 A8 B3 B4 Keterangan: soal pilihan ganda (A) dan soal isian singkat (B) Evaluasi Sintesis Analisis (aplikasi) Penerapan Pemahaman (Pengetahuan) Indikator Ingatan Aspek PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136 Lampiran 6 SOAL PRETEST (Siklus I) I. Berilah tanda silang (×) pada jawaban yang tepat! 1. Bagian jantung yang berisi darah bersih (kaya O2) adalah …. A. Serambi kanan – serambi kiri B. Serambi kanan – bilik kanan C. Serambi kiri – bilik kiri D. Serambi kiri – serambi kiri 2. Perbedaan pembuluh nadi (arteri) dengan pembuluh balik (vena) yang benar adalah : No Pembuluh Nadi Pembuluh Vena 1. Letak agak ke dalam; dinding Letak dekat permukaan; dinding tebal, kuat, elastis tipis dan tidak elastis 2. Letak dekat permukaan; Letak agak ke dalam; dinding dinding tipis, dan tidak elastis tebal, kuat, dan elastis 3. Lebih dekat permukaan; Letak agak ke dalam; dinding tipis dinding tebal, kuat dan elastis dan tidak elastis 4. Letak agak ke dalam; dinding Letak dekat permukaan; dinding tipis elastis tidak tebal, kuat dan elastis. 3. Dibawah ini organ yang bukan penyusun sistem peredaran darah adalah… A. Hati B. Pembuluh darah C. Darah D. Jantung 4. Ketika atrium berkontraksi yang terjadi adalah …. A. Darah dipompa dari atrium ke ventrikel B. Darah dari seluruh tubuh masuk ke atrium C. Katub penghubung atrium dengan ventrikel menutup D. Darah dari ventrikel dipompa ke arteri 5. Pernyataan yang benar mengenai pembuluh nadi paru-paru adalah …. A. Pembuluh yang meninggalkan jantung kaya oksigen B. Pembuluh yang meninggalkan jantung dan kaya karbon dioksida C. Pembuluh yang menuju ke jantung dan kaya karbon dioksida D. Pembuluh yang menuju ke jantung dan kaya oksigen 6. Apabila darah selalu beredar dalam pembuluh darah maka, peredaran darah ini disebut peredaran darah …. A. Terbuka B. Tertutup C. Tunggal D. Ganda 7. Pernyataan yang benar mengenai kerja jantung adalah .... A. Jika serambi menguncup, darah masuk ke dalam bilik B. Jika bilik mengembang, darah keluar dari jantung C. Jika serambi mengembang, darah masuk ke dalam bilik PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137 D. Jika bilik menguncup, darah keluar dari jantung 8. Berikut ini pernyataan yang bukan termasuk alasan denyut nadi pada orang yang berlari akan terasa lebih cepat dibandingkan denyut nadi pada orang yang berjalan adalah …. A. Pada saat beraktifitas berat manusia merasa lelah B. Pada saat beraktivitas berat tubuh membutuhkan banyak plasma darah C. Pada saat beraktivitas berat manusia lebih banyak membutuhkan oksigen D. Pada saat beraktivitas berat manusia banyak mengeluarkan keringat untuk mengatur suhu tubuh 9. Dinding jantung bagian bilik memiliki otot yang lebih tebal dibandingkan dengan dinding jantung bagian serambi. Hal ini dikarenakan ...... A. Menjaga agar darah tidak mengalir kembali ke serambi B. Menjaga agar darah dapat mengalir kembali ke serambi C. Kerja serambi jantung lebih berat D. Kerja bilik jantung lebih berat 10. Berikut salah satu ciri pembuluh darah vena/balik yang benar adalah …. A. Jika terluka darah keluar memancar B. Dinding pembuluh tipis dan tidak elastis C. Berisi darah kaya oksigen D. Aliran darah meninggalkan jantung II. Jawablah dengan singkat dan tepat! 1. Sebutkan 3 organ penyusun sistem peredaran darah manusia! 2. Sebutkan 4 struktur jantung dan 2 struktur pembuluh darah! 3. Jelaskan sistem kerja jantung manusia! PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138 SOAL POSTEST (Siklus I) I. Berilah tanda silang (×) pada jawaban yang tepat! 1. Bagian jantung yang berisi darah bersih (kaya O2) adalah …. A. Serambi kanan – serambi kiri B. Serambi kanan – bilik kanan C. Serambi kiri – bilik kiri D. Serambi kiri – serambi kiri 2. Perbedaan pembuluh nadi (arteri) dengan pembuluh balik (vena) yang benar adalah : No Pembuluh Nadi Pembuluh Vena 1. Letak agak ke dalam; dinding Letak dekat permukaan; dinding tebal, kuat, elastis tipis dan tidak elastis 2. Letak dekat permukaan; Letak agak ke dalam; dinding dinding tipis, dan tidak elastis tebal, kuat, dan elastis 3. Lebih dekat permukaan; Letak agak ke dalam; dinding tipis dinding tebal, kuat dan elastis dan tidak elastis 4. Letak agak ke dalam; dinding Letak dekat permukaan; dinding tipis elastis tidak tebal, kuat dan elastis. 3. Dibawah ini organ yang bukan penyusun sistem peredaran darah adalah… A. Hati B. Pembuluh darah C. Darah D. Jantung 4. Ketika atrium berkontraksi yang terjadi adalah …. A. Darah dipompa dari atrium ke ventrikel B. Darah dari seluruh tubuh masuk ke atrium C. Katub penghubung atrium dengan ventrikel menutup D. Darah dari ventrikel dipompa ke arteri 5. Pernyataan yang benar mengenai pembuluh nadi paru-paru adalah …. A. Pembuluh yang meninggalkan jantung kaya oksigen B. Pembuluh yang meninggalkan jantung dan kaya karbon dioksida C. Pembuluh yang menuju ke jantung dan kaya karbon dioksida D. Pembuluh yang menuju ke jantung dan kaya oksigen 6. Apabila darah selalu beredar dalam pembuluh darah maka, peredaran darah ini disebut peredaran darah …. A. Terbuka B. Tertutup C. Tunggal D. Ganda 7. Pernyataan yang benar mengenai kerja jantung adalah .... A. Jika serambi menguncup, darah masuk ke dalam bilik B. Jika bilik mengembang, darah keluar dari jantung C. Jika serambi mengembang, darah masuk ke dalam bilik D. Jika bilik menguncup, darah keluar dari jantung 8. Berikut ini pernyataan yang bukan termasuk alasan denyut nadi pada orang yang berlari akan terasa lebih cepat dibandingkan denyut nadi pada orang yang berjalan adalah …. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139 A. Pada saat beraktifitas berat manusia merasa lelah B. Pada saat beraktivitas berat tubuh membutuhkan banyak plasma darah C. Pada saat beraktivitas berat manusia lebih banyak membutuhkan oksigen D. Pada saat beraktivitas berat manusia banyak mengeluarkan keringat untuk mengatur suhu tubuh 9. Dinding jantung bagian bilik memiliki otot yang lebih tebal dibandingkan dengan dinding jantung bagian serambi. Hal ini dikarenakan ...... A. Menjaga agar darah tidak mengalir kembali ke serambi B. Menjaga agar darah dapat mengalir kembali ke serambi C. Kerja serambi jantung lebih berat D. Kerja bilik jantung lebih berat 10. Berikut salah satu ciri pembuluh darah vena/balik yang benar adalah …. A. Jika terluka darah keluar memancar B. Dinding pembuluh tipis dan tidak elastis C. Berisi darah kaya oksigen D. Aliran darah meninggalkan jantung II. Jawablah dengan singkat dan tepat! 1. Sebutkan 3 organ penyusun sistem peredaran darah manusia! 2. Sebutkan 4 struktur jantung dan 2 struktur pembuluh darah! 3. Jelaskan sistem kerja jantung manusia! PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140 SOAL PRETEST (Siklus II) I. Berilah tanda silang (×) pada jawaban yang tepat! 1. Berikut komponen darah yang berbentuk cair adalah …. A. Eritrosit B. Basofil C. Plasma D. Leukosit 2. Resipien universal adalah orang yang memiliki golongan darah …. A. A B. B C. AB D. O 3. Banyak petinju yang menjalani program latihan fisik di daerah pegunungan. Hal ini bertujuan untuk …. A. Menaikkan kadar Hb B. Menaikkan kapasitas paru-paru C. Menekan jumlah eritrosit D. Menaikkan jumlah eritrosit 4. Pada manusia bergolongan darah B memiliki …. A. aglutinogen B dan aglutinin a B. aglutinogen A dan aglutinin b C. aglutinogen A dan aglutinin a serta aglutinin b D. aglutinogen B dan aglutinin b 5. Berikut ini yang bukan fungsi darah adalah …. A. Mengubah protein menjadi asam amino B. Melakukan proses pembekuan darah C. Alat pertahanan tubuh untuk membunuh kuman penyakit D. Alat pengangkut sari-sari makanan, oksigen dan sisa metabolisme 6. Apabila seseorang memiliki kelopak mata bagian dalam berwarna pucat, maka orang tersebut didiagnosa mengidap penyakit anemia. Penyakit anemia adalah …. A. Penyakit yang menyebabkan darah sukar membeku bila terjadi luka B. Penyakit kekurangan darah merah C. Penyakit bertambahnya sel darah putih yang tidak terkendali D. Tekanan darah tinggi di dalam arteri 7. Ditemukan komponen darah dengan ciri: a. Tidak punya inti sel b. Berwarna merah (punya hemoglobin) Berdasarkan ciri di atas komponen darah yang dimaksud adalah …. A. Sel darah putih B. Keping darah C. Sel darah merah D. Plasma darah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141 8. Mengapa orang bergolongan darah O disebut sebagai donor universal? A. Karena orang bergolongan darah O dapat menjadi donor semua golongan darah, tetapi hanya dapat menerima darah dari golongan darah O saja B. Karena orang bergolongan darah O dapat menjadi donor semua golongan darah dan dapat menerima darah dari semua golongan darah C. Karena golongan darah O hanya dapat menjadi donor bagi orang bergolongan darah O saja, tetapi dapat menerima darah dari semua golongan darah D. Karena golongan darah O hanya dapat menjadi donor bagi orang bergolongan darah O saja dan hanya dapat menerima darah dari golongan darah O saja 9. Komponen darah yang berfungsi untuk proses pembekuan darah adalah…. A. Eritrosit B. Leukosit C. Plasma darah D. Trombosit 10. Apabila seseorang mengalami sakit kepala, nafas pendek dan penglihatan kabur, maka orang tersebut didiagnosa mengidap penyakit hipertensi. Penyakit hipertensi adalah…. A. Penyakit yang menyebabkan darah sukar membeku bila terjadi luka B. Penyakit kekurangan darah merah C. Penyakit bertambahnya sel darah putih yang tidak terkendali D. Tekanan darah tinggi di dalam arteri II. 1. 2. 3. 4. Jawablah dengan singkat dan tepat! Darah manusia tersusun dari dua komponen yaitu …. dan …. yang terdiri dari …., …., dan …. Darah merupakan jaringan tubuh yang memiliki fungsi sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia. Sehingga fungsi darah adalah …., …., dan …. Pada manusia bergolongan darah A maka mengandung …. dan mengandung …. Apabila seseorang mengalami demam, badan lemah, sering mengalami infeksi, nyeri tulang atau sendi dan berkeringat terutama malam hari, maka orang tersebut mengidap penyakit leukemia/kanker darah. Penyakit leukemia/kanker darah adalah …. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142 SOAL POSTEST (Siklus II) I. Berilah tanda silang (×) pada jawaban yang tepat! 1. Berikut komponen darah yang berbentuk cair adalah …. A. Eritrosit B. Basofil C. Plasma D. Leukosit 2. Resipien universal adalah orang yang memiliki golongan darah …. A. A B. B C. AB D. O 3. Banyak petinju yang menjalani program latihan fisik di daerah pegunungan. Hal ini bertujuan untuk …. A. Menaikkan kadar Hb B. Menaikkan kapasitas paru-paru C. Menekan jumlah eritrosit D. Menaikkan jumlah eritrosit 4. Pada manusia bergolongan darah B memiliki …. A. aglutinogen B dan aglutinin a B. aglutinogen A dan aglutinin b C. aglutinogen A dan aglutinin a serta aglutinin b D. aglutinogen B dan aglutinin b 5. Berikut ini yang bukan fungsi darah adalah …. A. Mengubah protein menjadi asam amino B. Melakukan proses pembekuan darah C. Alat pertahanan tubuh untuk membunuh kuman penyakit D. Alat pengangkut sari-sari makanan, oksigen dan sisa metabolisme 6. Apabila seseorang memiliki kelopak mata bagian dalam berwarna pucat, maka orang tersebut didiagnosa mengidap penyakit anemia. Penyakit anemia adalah …. A. Penyakit yang menyebabkan darah sukar membeku bila terjadi luka B. Penyakit kekurangan darah merah C. Penyakit bertambahnya sel darah putih yang tidak terkendali D. Tekanan darah tinggi di dalam arteri 7. Ditemukan komponen darah dengan ciri: a) Tidak punya inti sel b) Berwarna merah (punya hemoglobin) Berdasarkan ciri di atas komponen darah yang dimaksud adalah …. A. Sel darah putih B. Keping darah C. Sel darah merah D. Plasma darah 8. Mengapa orang bergolongan darah O disebut sebagai donor universal? A. Karena orang bergolongan darah O dapat menjadi donor semua golongan darah, tetapi hanya dapat menerima darah dari golongan darah O saja PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143 B. Karena orang bergolongan darah O dapat menjadi donor semua golongan darah dan dapat menerima darah dari semua golongan darah C. Karena golongan darah O hanya dapat menjadi donor bagi orang bergolongan darah O saja, tetapi dapat menerima darah dari semua golongan darah D. Karena golongan darah O hanya dapat menjadi donor bagi orang bergolongan darah O saja dan hanya dapat menerima darah dari golongan darah O saja 9. Komponen darah yang berfungsi untuk proses pembekuan darah adalah…. A. Eritrosit B. Leukosit C. Plasma darah D. Trombosit 10. Apabila seseorang mengalami sakit kepala, nafas pendek dan penglihatan kabur, maka orang tersebut didiagnosa mengidap penyakit hipertensi. Penyakit hipertensi adalah…. A. Penyakit yang menyebabkan darah sukar membeku bila terjadi luka B. Penyakit kekurangan darah merah C. Penyakit bertambahnya sel darah putih yang tidak terkendali D. Tekanan darah tinggi di dalam arteri II. 1. 2. 3. 4. Jawablah dengan singkat dan tepat! Darah manusia tersusun dari dua komponen yaitu …. dan …. yang terdiri dari …., …., dan …. Darah merupakan jaringan tubuh yang memiliki fungsi sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia. Sehingga fungsi darah adalah …., …., dan …. Pada manusia bergolongan darah A maka mengandung …. dan mengandung …. Apabila seseorang mengalami demam, badan lemah, sering mengalami infeksi, nyeri tulang atau sendi dan berkeringat terutama malam hari, maka orang tersebut didiagnosa mengidap penyakit leukemia/kanker darah. Penyakit leukemia/kanker darah adalah …. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144 Lampiran 7 a. Pedoman (kunci jawaban) penilaian 1. Kunci jawaban pretest dan posttest siklus I I. Pilihan Ganda 1. C 2. A 3. A 4. A 5. B 6. B 7. A 8. A 9. D 10. B II. Essay 1. Organ penyusun sistem peredaran adalah jantung, pembuluh darah dan darah. 2. Struktur jantung terdiri dari serambi kiri, serambi kanan, bilik kiri dan bilik kanan, sedangkan struktur pembuluh darah terdiri dari pembuluh nadi dan pembuluh vena. 3. Sistem kerja jantung adalah a. Serambi jantung mengembang, darah masuk ke serambi. b. Serambi menguncup dan darah dari serambi masuk ke bilik. c. Bilik menguncup dan darah keluar dari bilik jantung. 4. Proses peredaran darah manusia a. Peredaran darah kecil : jantung paru-paru jantung b. Peredaran darah besar : jantung seluruh tubuh jantung 2. Kunci jawaban pretest dan posttest siklus II I. Pilihan Ganda 1. C 2. C 3. D 4. A 5. A 6. B 7. C 8. A 9. D 10. D II. Essay 1. Darah manusia tersusun dari dua komponen yaitu plasma darah dan sel-sel darah yang terdiri dari eritrosit (sel darah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145 merah), leukosit (sel darah putih), dan trombosit (keping darah). 2. Darah merupakan jaringan tubuh yang memiliki fungsi sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia. Sehingga fungsi darah adalah sebagai alat pengangkut, membunuh kuman penyakit dan membekukan darah ataupun pengatur suhu tubuh. 3. Pada manusia bergolongan darah A maka mengandung aglutinogen A dan mengandung aglutinin B. 4. Apabila seseorang mengalami demam, badan lemah, sering mengalami infeksi, nyeri tulang atau sendi dan berkeringat terutama malam hari, maka orang tersebut didiagnosa mengidap penyakit leukemia/kanker darah. Penyakit leukemia/kanker darah adalah bertambahnya sel darah putih (leukosit) yang tidak terkendali. b. Pedoman penskoran 1. Siklus I I. Pilihan Ganda Setiap soal masing-masing diberi skor maksimal 1 (satu) dengan ketentuan : Skor 0, jika salah atau tidak menjawab Skor 1, jika jawaban benar II. Essay Setiap soal memiliki masing-masing skor dengan ketentuan : 1. Skor soal no. 1 adalah Skor 0, jika tidak menjawab Skor 1, jika salah Skor 5, jika sebagian dari jawaban benar Skor 10, jika jawaban benar 2. Skor soal no. 2 adalah Skor 0, jika tidak menjawab Skor 1, jika salah Skor 5, jika 1 jawaban benar Skor 10, jika 2 jawaban benar Skor 15, jika 3 jawaban benar Skor 20, jika 4 jawaban benar Skor 25, jika 5 jawaban benar Skor 30, jika 6 jawaban benar 3. Skor soal no. 3 adalah Skor 0, jika tidak menjawab Skor 1, jika salah Skor 10, jika sebagian dari jawaban benar Skor 20, jika jawaban benar 4. Skor soal no. 4 adalah Skor 0, jika tidak menjawab Skor 1, jika salah Skor 10, jika sebagian dari jawaban benar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146 Skor 20, jika jawaban benar Total Skor = jumlah total skor I + jumlah total skor II 2. Siklus II I. Pilihan Ganda Setiap soal masing-masing diberi skor maksimal 1 (satu) dengan ketentuan : Skor 0, jika salah atau tidak menjawab Skor 1, jika jawaban benar II. Essay Setiap soal memiliki masing-masing skor dengan ketentuan : 1. Skor soal no. 1 adalah Skor 0, jika tidak menjawab dan jawaban salah Skor 1, jika benar 1 Skor 2, jika benar 2 Skor 3, jika benar 3 Skor 4, jika benar 4 Skor 5, jika benar 5 2. Skor soal no. 2 adalah Skor 0, jika tidak menjawab dan jawaban salah Skor 1, jika benar 1 Skor 2, jika benar 2 Skor 3, jika benar 3 3. Skor soal no. 3 adalah Skor 0, jika tidak menjawab dan jawaban salah Skor 1, jika benar 1 Skor 2, jika benar 2 4. Skor soal no. 4 adalah Skor 0, jika tidak menjawab dan jawaban salah Skor 1, jika sebagian dari jawaban benar Skor 2, jika jawaban benar Total Skor = jumlah total skor I + jumlah total skor II PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 147 Lampiran 8 MINAT TERHADAP SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA Nama No. Absen Kelas : : : 8A 1. Tulislah nama dan no. absen pada bagian yang telah disediakan 2. Berikut adalah pernyataan yang di mana anda diminta untuk memberikan jawaban yang paling sesuai dengan diri anda dengan memberi tanda centang (√) pada salah satu kolom : SS = Sangat setuju, S= Setuju, TS= Tidak setuju, STS= Sangat tidak setuju 3. Baca setiap pertanyaan dengan teliti tanpa ada yang terlewatkan 4. Setiap jawaban anda adalah benar, oleh karena itu jangan terpengaruh dengan jawaban teman anda 5. Setelah selesai dikumpulkan No Pernyataan SS 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Pelajaran Biologi menarik bagi saya Pelajaran Biologi menyenangkan bagi saya Saya mengikuti pelajaran Biologi materi sistem peredaran darah manusia tanpa adanya paksaan Saya selalu memperhatikan guru saat proses belajar-mengajar pelajaran Biologi materi sistem peredaran darah manusia dengan metode TGT (Team Games Tournament) Saya serius mengikuti pelajaran Biologi materi sistem peredaran darah manusia dengan metode TGT (Team Games Tournament) Saya selalu aktif dalam proses belajar-mengajar materi sistem peredaran darah manusia dengan metode TGT (Team Games Tournament) Saya mengerjakan tugas materi sistem peredaran darah manusia yang diberikan oleh guru dengan sungguh-sungguh Saya berpartisipasi dalam menyelesaikan tugas kelompok materi sistem peredaran darah manusia dengan metode TGT (Team Games Tournament) yang diberikan guru Pelajaran Biologi materi sistem peredaran darah manusia dengan metode TGT (Team Games Tournament) menarik bagi saya Pelajaran Biologi materi sistem peredaran darah manusia dengan metode TGT (Team Games Tournament) menyenangkan bagi saya Jawaban S TS STS PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 148 Lampiran 9 LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU, SISWA DAN PROSES PEMBELAJARAN Petunjuk: Berilah tanda checklist (√) pada kolom “Ya” apabila guru atau siswa melakukan kegiatan dan pada kolom “Tidak” apabila guru atau siswa tidak melakukan kegiatan. No. Pernyataan Pelaksanaan Ya 1. Menggunakan model pembelajaran kooperatif TGT 2. Media a. LKS b. Buku ajar 3. Kegiatan guru a. Guru memberikan motivasi kepada siswa b. Guru memberikan apersepsi berupa pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran d. Guru membagi siswa dalam kelompok e. Guru membagi nomor pada setiap anggota dalam kelompok f. Guru membagikan LKS g. Guru meminta siswa untuk mengerjakan pertanyaan dan kegiatan di dalam LKS Tidak Deskripsi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149 4. h. Guru meminta siswa untuk mendiskusikan jawaban pertanyaan dan hasil kegiatan di dalam LKS bersama kelompoknya i. Guru membimbing siswa selama melakukan diskusi dan kegiatan yang ada di dalam LKS j. Guru mengundi kelompok berapa dan siswa nomor berapa yang akan mempresentasikan hasil diskusi jawaban pertanyaan di LKS k. Guru meminta siswa yang nomornya muncul dalam undian untuk mempresentasikan hasil diskusi sesuai nomor urut soal dalam LKS l. Guru melakukan undian nomor siswa lagi yang akan mempresentasikan jawaban dari LKS hingga pertanyaan habis dijawab oleh siswa m. Guru memberi penjelasan tambahan n. Guru bersama siswa membuat kesimpulan o. Guru bersama siswa membuat refleksi p. Guru mengecek pemahaman siswa tentang materi yang telah dipelajari Kegiatan siswa a. Siswa memperhatikan pengarahan yang disampaikan guru b. Siswa bergabung sesuai kelompok c. Siswa melakukan diskusi kelompok dalam menjawab pertanyaan dan hasil kegiatan di dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150 d. e. f. g. LKS Siswa melakukan presentasi jawaban pertanyaan dalam LKS sesuai nomor yang telah ditentukan bagi siswa yang ditunjuk nomornya dan melakukan diskusi kelas Siswa bersama dengan guru membuat kesimpulan Siswa bersama dengan guru membuat refleksi Siswa menjawab/merespon pertanyaan yang disampaikan guru Yogyakarta, November 2012 Pengamat ( ) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151 LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA Sekolah : SMP Kanisius Kalasan Kelas : VIII A Kelompok : Siklus ke : Pertemuan : Hari/Tanggal : Petunjuk: 1. Tuliskan nomor presensi siswa pada kelompok tersebut pada kolom yang tersedia. 2. Berikanlah penilaian dengan rentang skor 1 sampai 3 pada tiap aspek butir yang dilakukan siswa sesuai dengan kriteria penilaian. No. Aspek dan Butir Ketrampilan 1. Membaca dan memahami setiap petunjuk dan pertanyaan dalam LKS 2. Mengerjakan tugas-tugas dalam LKS 3. Siswa berpartisipasi dalam menemukan jawaban pertanyaan dalam LKS 4. Bekerjasama dengan kelompok dalam mendiskusikan jawaban pertanyaan/tugas dalam LKS 5. Berani menyampaikan pendapat atau gagasan dalam diskusi 6. Terlibat dalam membuat kesimpulan hasil diskusi kelompok 7. Siswa dapat memahami konsep dalam materi diskusi kelompok 8. Mengajukan pertanyaan saat diskusi berlangsung No. Dada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 152 9. Memperhatikan penjelasan guru saat kegiatan belajar mengajar berlangsung 10. Memperhatikan saat anggota kelompok lain sedang mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya 11. Mencatat hal-hal penting yang terjadi selama kegiatan belajar Yogyakarta, November 2012 Pengamat ( ) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 153 KRITERIA PEMBERIAN SKOR PADA LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA No. Pernyataan Skor Kriteria 1. Membaca dan memahami setiap petunjuk dan pertanyaan dalam LKS 3 Siswa membaca dan memahami setiap petunjuk dan pertanyaan dalam LKS tanpa bertanya 2 Siswa membaca dan memahami pertanyaan dalam LKS tetapi masih ada kebingungan sehingga mengajukan pertanyaan pada guru atau teman 1 Siswa tidak membaca dan memahami setiap petunjuk dan pertanyaan dalam LKS 3 Siswa mengerjakan tugastugas dalam LKS 2 Siswa mengerjakan tugastugas dalam LKS sekedarnya saja, ada sebagian pertanyaan yang masih kosong 1 Siswa tidak mengerjakan tugas-tugas dalam LKS 3 Siswa berpartisipasi dalam menemukan jawaban pertanyaan dalam LKS 2 Siswa hanya ikut berpartisipasi dalam menemukan sebagian jawaban pertanyaan dalam LKS 1 Siswa tidak ikut berpartisipasi dalam 2. 3. Mengerjakan tugas-tugas dalam LKS Siswa berpartisipasi dalam menemukan jawaban pertanyaan dalam LKS PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 154 menemukan jawaban pertanyaan dalam LKS 4. 5. 6. Bekerja sama dengan kelompok dalam mendiskusikan jawaban pertanyaan/tugas dalam LKS Berani menyampaikan pendapat atau gagasan dalam diskusi Terlibat dalam membuat kesimpulan hasil diskusi kelompok 3 Siswa ikut bekerja sama dengan kelompok dalam mendiskusikan jawaban pertanyaan/tugas dalam LKS dengan sungguhsungguh tanpa bercanda (main-main) 2 Siswa ikut bekerja sama dengan kelompok dalam mendiskusikan jawaban pertanyaan/tugas dalam LKS sambil bercanda (main-main) 1 Siswa tidak mau untuk bekerja sama dengan kelompok dalam mendiskusikan jawaban pertanyaan/tugas dalam LKS 3 Mengemukakan pendapat yang berhubungan dengan materi dengan berani dan tegas dalam kelompoknya 2 Mengemukakan pendapat yang berhubungan dengan materi, namun masih malu-malu dan kurang tegas 1 Pasif, tidak pernah mengemukakan pendapat pada temannya 3 Ikut memberikan pendapat untuk menarik kesimpulan dengan sungguh-sungguh tanpa bercanda (main- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 155 main) 7. 8. 9. Siswa dapat memahami konsep dalam materi diskusi kelompok Mengajukan pertanyaan saat diskusi berlangsung Memperhatikan penjelasan guru saat kegiatan belajar mengajar 2 Ikut memberikan pendapat untuk menarik kesimpulan dengan bercanda (mainmain) 1 Tidak terlibat dalam memberikan pendapat untuk menarik kesimpulan 3 Siswa dapat mengatakan dan menuliskan kembali hasil diperoleh dengan benar tanpa melihat atau bertanya pada teman lainnya 2 Siswa dapat mengatakan dan menuliskan kembali hasil diperoleh tetapi masih terdapat kesalahan tanpa melihat atau bertanya pada teman lainnya 1 Siswa menyontek dari teman lain 3 Siswa mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang dipelajari 2 Siswa mengajukan pertanyaan tetapi isinya berada di luar materi yang sedang dipelajari 1 Siswa bersifat pasif (diam saja) saat diskusi berlangsung 3 Duduk, diam dan memperhatikan penjelasan dari guru serta aktif PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 156 berlangsung 10. 11. Memperhatikan saat anggota kelompok lain sedang mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya Mencatat hal-hal penting yang terjadi selama kegiatan belajar bertanya 2 Duduk, diam dan memperhatikan penjelasan dari guru tetapi tidak aktif bertanya 1 Berbicara dengan teman dan membuat keributan di kelas 3 Siswa mendengarkan dan memperhatikan dengan baik saat teman sedang mempresentasikan hasil diskusinya tanpa bercanda (main-main) 2 Siswa mendengarkan dan memperhatikan dengan baik saat teman sedang mempresentasikan hasil diskusinya sambil bercanda (main-main) 1 Siswa tidak mendengarkan penjelasan teman dengan baik 3 Selalu mencatat hal-hal yang dianggap penting 2 Sesekali mencatat hal-hal yang dianggap penting 1 Tidak pernah mencatat hal-hal yang dianggap penting PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 157 LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA Sekolah : SMP Kanisius Kalasan Kelas : VIII A Kelompok : Siklus ke : Pertemuan : Hari/Tanggal : Petunjuk: 1. Tuliskan nomor presensi siswa pada kelompok tersebut pada kolom yang tersedia. 2. Berikanlah penilaian dengan rentang skor 1 sampai 3 pada tiap aspek butir yang dilakukan siswa sesuai dengan kriteria penilaian. No. Aspek dan Butir Ketrampilan 1. Mendengarkan, membaca dan memahami setiap petunjuk turnament 2. Mengerjakan soal turnament 3. Siswa berpartisipasi dalam menjawab soal turnament (sebagai penantang) 4. Berani menyampaikan pendapat atau gagasan dalam menjawab soal/menentukan soal benar atau salah 5. Memperhatikan penjelasan guru saat kegiatan belajar mengajar berlangsung 6. Memperhatikan saat anggota kelompok lain sedang mempresentasikan jawaban soal 7. Mencatat hal-hal penting yang terjadi selama kegiatan belajar (turnament) No. Dada Yogyakarta, November 2012 Pengamat ( ) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 158 KRITERIA PEMBERIAN SKOR PADA LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA No. 1. 2. 3. 4. Pernyataan Mendengarkan, membaca dan memahami setiap petunjuk turnament Mengerjakan soal turnament Siswa berpartisipasi dalam menjawab soal turnament (sebagai penantang) Berani menyampaikan pendapat atau gagasan dalam menjawab soal/menentukan soal benar atau Skor Kriteria 3 Siswa mendengarkan, membaca dan memahami setiap petunjuk tanpa bertanya 2 Siswa mendengarkan, membaca dan memahami petunjuk tetapi masih ada kebingungan sehingga mengajukan pertanyaan pada guru atau teman 1 Siswa tidak mendengarkan, membaca dan memahami setiap petunjuk 3 Siswa mengerjakansemua soal 2 Siswa mengerjakan soal sekedarnya saja 1 Siswa tidak mengerjakan soal 3 Siswa berpartisipasi dalam menemukan jawaban semua soal 2 Siswa hanya ikut berpartisipasi dalam menemukan sebagian jawaban soal 1 Siswa tidak ikut berpartisipasi dalam menemukan jawaban soal 3 Mengemukakan pendapat yang berhubungan dengan jawaban soal dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 159 salah 5. 6. Memperhatikan penjelasan guru saat kegiatan belajar mengajar berlangsung Memperhatikan saat anggota kelompok lain sedang mempresentasikan jawaban soal berani dan tegas dalam kelompoknya 2 Mengemukakan pendapat yang berhubungan dengan jawaban soal, namun masih malu-malu dan kurang tegas 1 Pasif, tidak pernah mengemukakan pendapat pada temannya 3 Duduk, diam dan memperhatikan penjelasan dari guru serta aktif bertanya 2 Duduk, diam dan memperhatikan penjelasan dari guru tetapi tidak aktif bertanya 1 Berbicara dengan teman dan membuat keributan di kelas 3 Siswa mendengarkan dan memperhatikan dengan baik saat teman sedang mempresentasikan hasil diskusinya tanpa bercanda (main-main) 2 Siswa mendengarkan dan memperhatikan dengan baik saat teman sedang mempresentasikan hasil diskusinya sambil bercanda (main-main) 1 Siswa tidak mendengarkan penjelasan teman dengan baik PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 160 7. Mencatat hal-hal penting yang terjadi selama kegiatan belajar (turnament) 3 Selalu mencatat hal-hal yang dianggap penting 2 Sesekali mencatat hal-hal yang dianggap penting PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 161 Lampiran 10 HASIL WAWANCARA DENGAN GURU TERKAIT DENGAN METODE PEMBELAJARAN Nama : Heffi W., S.Pd Waktu : Kamis, 26 April 2012 Tujuan : mengetahui metode yang diterapkan dalam pembelajaran Peneliti Ibu Heffi Peneliti Ibu Heffi Peneliti Ibu Heffi Peneliti Ibu Heffi Peneliti Ibu Heffi Peneliti Ibu Heffi : Saat ibu mengajar biologi metode apa yang ibu terapkan? : Biasanya metode ceramah untuk menjelaskan materi, latihan soal untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa, diskusi, teka-teki silang dengan siswa membuat teka-teki silangnya sendiri kemudian saling ditukar dengan teman lainnya, jembatan keledai untuk mempermudah siswa mengingat materi, dan inquiry sesekali waktu untuk memenuhi kepuasaan siswa dalam kegiatan meneliti. : Mengapa ibu menggunakan metode tersebut? : Karena mampu membantu siswa dalam pembelajaran dan mengembangkan nilai-nilai kerjasama dan kepedulian. : Bagaimana dengan respon siswa terhadap metode-metode yang ibu berikan? : Ya, kadang memberi respon positif kadang responnya negatif. : Apakah menurut ibu penggunaan metode ceramah, presentasi kelompok diskusi, latihan soal, teka-teki silang, jembatan keledai, dan inqury sudah cukup efektif? : Tidak selalu efektif, tergantung materinya. : Kalau metode discovery apakah sudah pernah ibu terapkan? : Pernah mbak, tapi nggak cocok sama siswa sini. Mereka belum bisa untuk dilepas sendiri tanpa arahan. Jadinya, nggak jalan untuk mencapai proses akhir. : Ketika ibu menjelaskan dan siswa tidak memperhatikan, apa yang ibu lakukan? : Mengingatkan untuk fokus pada pelajaran, ditegur, kasih soal, kalau ngeyel saya akan diam sampai siswa tersebut menyadari sikapnya dan diam. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 162 Lampiran 11 SOAL GAME SIKLUS I Sebutkan bagian jantung yang berisi darah bersih (kaya O2)! (1 menit, 5 poin) Sebutkan 4 perbedaan pembuluh nadi (arteri) dengan pembuluh balik (vena) ! (2 menit, 12.5 poin) Sebutkan organ penyusun sistem peredaran darah! (1 menit, 5 poin) Apa yang terjadi ketika atrium berkontraksi? (2 menit, 7.5 poin) Disebut apakah sistem peredaran darah manusia? (1 menit, 5 poin) Bagaimana cara kerja/mekanisme jantung? (2 menit, 12.5 poin) Mengapa denyut nadi pada orang yang berlari akan terasa lebih cepat dibandingkan denyut nadi pada orang yang berjalan? (2.5 menit, 20 poin) Dinding jantung bagian bilik memiliki otot yang lebih tebal dibandingkan dengan dinding jantung bagian serambi. Mengapa hal ini terjadi? (2.5 menit, 20 poin) Bagaimana mekanisme peredaran darah Bagaimana mekanisme peredaran darah kecil pada manusia? (1.5 menit, 7.5 besar pada manusia? (1.5 menit, 7.5 poin) poin) Sebutkan 4 struktur jantung! (1 menit, 10 poin) Sebutkan 2 struktur pembuluh darah! (1 menit, 5 poin) Apa yang dimaksud dengan sistol? (1 menit, 7.5 poin) Apa yang dimaksud dengan distol? (1 menit, 7.5 poin) Sebutkan 4 faktor-faktor yang mempengaruhi denyut jantung! (1 menit, 10 poin) Mengapa denyut jantung dapat dirasakan dengan meraba pembuluh nadi pada pergelangan tangan manusia? (2 menit, 20 poin) Pembuluh darah berdinding tebal dan bersifat elastis yang kerjanya menyalurkan darah menjauhi jantung adalah … (30 detik, 2.5 poin) Pembuluh darah yang bersifat mikroskopis adalah …. (30 detik, 2.5 poin) Di antara serambi kiri dan bilik kiri terdapat katup berdaun dua disebut …. (30 detik, 2.5 poin) Di antara serambi kanan dan bilik kanan terdapat katup berdaun tiga disebut …. (30 detik, 2.5 poin) Bagian luar jantung dilapisi oleh selaput yang disebut.... (30 detik, 2.5 Pembuluh arteri yang membawa darah kaya CO2 adalah…. (30 detik, 2.5 poin) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 163 poin) Dinding jantung terdiri atas tiga yaitu…. (30 detik, 7.5 poin) Pembuluh darah yang mengalirkan darah menuju jantung adalah …. (30 detik, 2.5 poin) Selaput pelindung terdalam pada jantung disebut …. (30 detik, 2.5 poin) Selaput bagian tengah pada jantung disebut …. (30 detik, 2.5 poin) Darah kaya O2 yang berasal dari paru- Mengapa peredaran darah manusia paru akan masuk kedalam …. (30 detik, disebut peredaran darah rangkap 2.5 poin) (ganda)? (1 menit, 7.5 poin) Pembuluh darah di dalam tubuh yang berukuran sangat besar disebut …. (30 detik, 2.5 poin) Ruangan sebelah atas dari jantung adalah …. (30 detik, 2.5 poin) Pembuluh darah yang berfungsi mengambil limbah dari jaringan tubuh adalah…. (30 detik, 2.5 poin) Darah kaya oksigen berasal dari …. (30 detik, 2.5 poin) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 164 JAWABAN SOAL GAME SIKLUS I Serambi kiri – bilik kiri Pembuluh Nadi: letak agak kedalam; dinding tebal, kuat, elastis, arah aliran ke luar jantung, warna merah Pembuluh Vena: letak dekat permukaan; dinding tipis dan tidak elastis, warna merah tua kebiruan Jantung dan pembuluh darah Darah dipompa dari atrium ke ventrikel Peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda Jika serambi menguncup, darah masuk ke dalam bilik Dapat dipilih salah satu: Kerja bilik jantung lebih berat karena memompa O2 keseluruh tubuh Pada saat beraktivitas berat tubuh membutuhkan banyak plasma darah, pada saat beraktivitas berat manusia lebih banyak membutuhkan oksigen, pada saat beraktivitas berat manusia banyak mengeluarkan keringat untuk mengatur suhu tubuh Jantung (bilik kanan) – arteri paru-paru – paru-paru – vena paru-paru – jantung (serambi kiri) Jantung (bilik kiri) – aorta – arteri – pembuluh kapiler –vena atas dan bawah – jantung (serambi kanan) Serambi kanan, serambi kiri, bilik kanan dan bilik kiri Pembuluh darah nadi (arteri) dan pembuluh darah balik (vena) Tekanan darah pada dinding pembuluh nadi saat jantung berkontraksi Tekanan darah pada dinding pembuluh nadi saat jantung relaksasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 165 Usia, jenis kelamin, kondisi kesehatan, aktivitas kerja, dan berat badan Karena darah yang dipompa oleh jantung memiliki kekuatan dan kecepatan mengalir tertentu sehingga kekuatan ini diteruskan oleh pembuluh nadi. Arteri Pembuluh kapiler Valvula bikuspidalis Valvula trikuspidalis Perikardium Pembuluh arteri pulmonaris (paru-paru) Perikardium, miokardium, dan endokardium Pembuluh darah balik (vena) Endokardium Miokardium Vena pulmonalis Karena aliran darah melewati jantung sebanyak dua kali Aorta Atrium Pembuluh darah balik (vena) Paru-paru PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 166 SOAL GAME SIKLUS II Seorang pasien di rumah sakit menjalani pengujian darah. Berdasarkan data laboratorium tercatat jumlah sel darah putihnya kurang lebih 5.000 per mm³ darah. Apa yang pasien tersebut alami? (2 menit, 20 poin) Mengapa orang yang tinggal di daerah dataran tinggi memiliki sel darah merah yang lebih banyak dibandingkan orang yang tinggal di dataran rendah? (2 menit, 20 poin) Kamu tentu mengetahui atau bahkan pernah mengalami pemeriksaan golongan darah. Apa fungsi pemeriksaan golongan darah? (2 menit, 15 poin) Jelaskan fungsi darah! (1.5 menit, 7.5 poin) Pigmen darah yang mengikat oksigen adalah …. (30 detik, 2.5 poin) Orang bergolongan darah B ditransfusi oleh bergolongan darah A akan mengalami penggumpalan/aglutinasi karena apa? (1menit, 7.5 poin) Banyak petinju yang menjalani program latihan fisik di daerah pegunungan. Hal ini bertujuan untuk apa? (1 menit, 5 poin) Komponen darah yang berbentuk cair disebut …. (30 detik, 2.5 poin) Pengerasan pembuluh nadi karena terbentuknya endapan senyawa lemak disebut …. (30 detik, 2.5 poin) Bagian darah yang mengedarkan sari makanan adalah …. (30 detik, 2.5 poin) Sebutkan komponen-komponen darah! (30 detik, 5 poin) Kapan terjadinya penggumpalan darah pada proses transfusi darah? (30 detik, 2.5 poin) Fragmen-fragmen sel yang membantu darah membeku setelah mengalami suatu luka disebut …. (30 detik, 2.5 poin) Penyebab warna merah darah adalah …. (30 detik, 2.5 poin) Menjadi petunjuk dalam diagnosa penyakit anemia adalah …. (30 detik, 2.5 poin) Pada manusia bergolongan darah A maka sel darah merah mengandung …. dan plasma mengandung …. (1 menit, 7.5 poin) Penderita penyakit …. harus menghindari terjadinya pendarahan agar darah tidak mengalir terus- Pada manusia bergolongan darah B sel darah merah mengandung …. dan plasma mengandung …. (1 menit, 7.5 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 167 menerus. (30 detik, 2.5 poin) poin) Golongan darah O disebut …. sedangkan golongan darah AB disebut …. (1 menit, 5 poin) Seorang dokter yang bernama Karl Landsteiner membedakan darah manusia menjadi 4 golongan, yaitu …., …., …., dan …. (1 menit, 10 poin) Komponen darah manusia yang melawan penyakit …., yang membawa oksigen …., dan …. yang berperan dalam pembekuan darah. (1 menit, 7,5 poin) Koronariasis biasanya terjadi di …. (30 detik, 2.5 poin) Dalam proses pembekuan darah yang mengubah fibrinogen menjadi fibrin adalah…. (30 detik, 2,5 poin) Bagian darah yang berfungsi mengangkut oksigen ke seluruh jaringan tubuh adalah…. (30 detik, 2.5 poin) Golongan darah yang mengandung aglutinogen A dan B tetapi plasmanya tidak mengandung aglutinin adalah…. (30 detik, 5 poin) Seseorang yang mempunyai tekanan darah di atas normal, dikatakan menderita…. (30 detik, 2.5 poin) Dalam keadaan normal, sel darah putih berjumlah 8000/mL darah. Setelah dilakukan uji darah, sel darah putih Doni berjumlah 4000/mL darah. Dari hasil uji tersebut dapat diketahui bahwa Doni mengalami .... (1 menit, 5 poin) Ani mempunyai tekanan darah sebesar 80/50 mmHg. Itu artinya Ani menderita…. (30 detik, 5 poin) Jika kita banyak memakan makanan yang mengandung kolesterol, maka dapat menyebabkan.... (30 detik, 2.5 poin) Setelah diperiksa oleh dokter, tekanan darah Ali adalah 150/100 mmHg. Dokter mengatakan pada Ali bahwa ia menderita.... (30 detik, 5 poin) Plasma darah merupakan bagian darah yang berupa.... (30 detik, 2.5 poin) Peranan trombosit adalah .... (30 detik, 2.5 poin) Banyaknya asupan makanan yang mengandung ion Calium dan vitamin K akan memperbanyak jumlah sel …. pada darah. (1 menit, 5 poin) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 168 JAWABAN GAME SIKLUS II Leucopenia Hal ini disebabkan karena tekanan udara di dataran tinggi lebih rendah dibandingkan di dataran rendah sehingga kadar oksigen lebih rendah di daerah daratan tinggi. Hal ini berpengaruh pada jumlah eritrosit yang lebih banyak dibandingkan dengan orang yang hidup di dataran rendah yang berfungsi untuk lebih banyak mengikat oksigen. Agar mengetahui golongan darah yang Pilih tiga saja: dimiliki seseorang sehingga pada saat Darah sebagai alat pengangkut: akan melakukan transfusi darah dapat darah mengangkut zat-zat sari diketahui golongan darah yang sesuai. makanan, oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Darah sebagai alat pertahanan tubuh dari penyakit: zat antibodi yang terdapat dalam darah berfungsi mempertahankan kekebalan tubuh dari penyakit (sel darah putih). Darah sebagai pengatur suhu tubuh: darah memindahkan panas dari alatalat tubuh yang aktif ke alat-alat tubuh yang tidak aktif sehingga keseimbangan suhu tubuh dapat terjaga. Darah melakukan proses pembekuan darah: bila terjadi luka, sel-sel darah pembeku akan melakukan proses pembekuan darah sehingga darah tidak terus-menerus keluar. Hemoglobin Resipien yang bergolongan darah B memiliki aglutinin a. Aglutinin a merupakan zat anti A (anti aglutinogen A). Sedangkan aglutinogen A dimiliki oleh donor yang bergolongan darah A, sehingga aglutinin a resipien akan menggumpalkan aglutinogen A donor. Menaikkan jumlah eritrosit Plasma darah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 169 Atherosklerosis Plasma darah Sel-sel darah dan plasma darah Pada saat bila senyawa protein tidak sesuai dengan golongan darah resipien, maka darah resipien akan menolak darah donor. Trombosit Hemeglobin Jumlah eritrosit Pada manusia bergolongan darah A maka sel darah merah mengandung aglutinogen A dan plasma mengandung aglutinin b Hemofilia Pada manusia bergolongan darah B sel darah merah mengandung aglutinogen B dan plasma mengandung aglutinin a Golongan darah O disebut donor A, B, AB, dan O universal sedangkan golongan darah AB disebut resipien universal Komponen darah manusia yang Jantung melawan penyakit leukosit, yang membawa oksigen eritrosit, dan trombosit yang berperan dalam pembekuan darah. Trombin Eritrosit Golongan darah AB Hipertensi Leukopeni Hipotensi Penyakit koronariasis Hipertensi Cairan darah Proses pembekuan darah Trombosit PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 170 Lampiran 12 Langkah Team Games Tournament 1. Tentukanlah dahulu yang akan menjadi pembaca soal dan pemain yang pertama dengan cara undian. 2. Pemain yang menang undian mengambil kartu undian yang berisi nomor soal dan diberikan kepada pembaca soal. 3. Pembaca soal akan membacakan soal sesuai dengan nomor undian yang diambil oleh pemain. 4. Kerjakan soal secara mandiri oleh pemain dan penantang sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dalam soal. 5. Setelah waktu untuk mengerjakan soal selesai, maka pemain akan membacakan hasil pekerjaannya yang akan ditangapi oleh penantang searah jarum jam. 6. Pembaca soal akan membuka kunci jawaban dan skor hanya diberikan kepada pemain yang menjawab benar atau penantang yang pertama kali memberikan jawaban benar. 7. Jika semua pemain menjawab salah maka kartu dibiarkan saja. 8. Permainan dilanjutkan pada kartu soal berikutnya sampai semua kartu soal habis dibacakan, dimana posisi pemain diputar searah jarum jam agar setiap peserta dalam satu meja turnamen dapat berperan sebagai pembaca soal, pemain, dan penantang. 9. Disini permainan dapat dilakukan berkali-kali dengan syarat bahwa setiap peserta harus mempunyai kesempatan yang sama sebagai pemain, penantang, dan pembaca soal. 10. Pembaca soal hanya bertugas untuk membaca soal dan membuka kunci jawaban, tidak boleh ikut menjawab atau memberikan jawaban pada peserta lain. 11. Setelah semua kartu selesai terjawab, setiap pemain dalam satu meja menghitung jumlah kartu yang diperoleh dan menentukan berapa poin yang diperoleh berdasarkan tabel yang telah disediakan. 12. Selanjutnya setiap pemain kembali kepada kelompok asalnya dan melaporkan poin yang diperoleh kepada ketua kelompok. 13. Ketua kelompok memasukkan poin yang diperoleh anggota kelompoknya pada tabel yang telah disediakan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 171 Lampiran 13 KARTU PENGHARGAAN SUPER TEAM GREAT TEAM GOOD TEAM PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 172 Lampiran 14 PEMBAGIAN KELOMPOK LKS SIKLUS I Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Chatarina Dwi A. Elyshabet Ayu Sekar A. Ester Sondang Anastasya Putri K. Hanin Adhiningtyas Nanda G. Yeremia Ariel K. Richard Bop P. H. Into Yosef Ignatius Daniel A. C. B. Edmundus C. P. L. W. Bonaventura Andreas Yudi C. Andre Satyo T. Albertus W. Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6 Stephanie Narulita T. Vincentius Unggul R. Ragil P. Aurelia Niken Tyas U. Juni Irianti Sianturi Elisabeth R. Yohannes De Deo A. P. Isa Apri H. Veronika S. Fransiskus X. E.A.N. Dionisius Destya T. S. Daud Riyo B. Antonius A. D. N. Ardian Aryasena Boy Andika P. Kelompok 7 Benico Kuswardani Mellania Eliezer S. Agustinus Tri R. Tiara Kevin Pradipta Antonius Pietajati PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 173 PEMBAGIAN KELOMPOK TGT SIKLUS I Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Elyshabet Ayu Sekar A. Stephanie Narulita T. Into Yosef Ester Sondang S. Chatarina Dwi A. Yeremia Ariel Ragil Purnomo Richard Bop P. H. Yohannes D. Vincentius Unggul R. Isa Apri H. Andreas Yudi Benico Kuswardani Veronika Sashinta Antonius P. Elisabeth R. Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6 Nanda Granistra A. Aurelia Niken Tyas U. Ignatius D. Hanin Adhiningtyas Agustinus Tri R. Tiara Anastasya Putri K. Dionisius Destya T. S. Ardian A. Fransiskus X. E.A.N. Mellania Eliezer S. Edmundus C. Kevin Pradipta Bonaventura P.A. Daud Riyo B. Kelompok 7 Boy Andika P. Juni Irianti Sianturi Antonius A. D. N. Albertus Widhiandono Andre Satyo T. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 174 PEMBAGIAN KELOMPOK LKS SIKLUS II Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Antonius Pietajati Isa Apri H. Mellania E. Dionisius Destya T. S. Benico Kuswardani Edmundus C. Juni Irianti Sianturi Andre Satyo T. Andreas Yudi Fransiskus X. E.A.N. Elyshabet Ayu Sekar A. Ester Sondang Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6 Stephanie Narulita T. Vincentius Unggul R. Ragil P. Hanin Adhiningtyas Into Yosef Kevin Pradipta Antonius A. D. N. Anastasya Putri K. Aurelia Niken Yeremia Ariel K. Bonaventura P.A. Ignatius D. Kelompok 7 Kelompok 8 Kelompok 9 Ardian Aryasena Veronika Sashinta Nanda G. Richard Bop P. H. Albertus Widhiandono Tiara Chatarina Dwi A. Daud Riyo B. Boy Andika P. Elisabeth Risma J. Yohannes De Deo A. P. Agustinus Tri PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 175 PEMBAGIAN KELOMPOK TGT SIKLUS II Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Antonius Pietajati Isa Apri H. Mellania E. Tiara Dionisius Destya T. S. Benico K. Daud Riyo B. Boy Andika P. Juni Irianti S. Elisabeth Risma J. Yohannes De Deo A. P. Agustinus Tri Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6 Stephanie Narulita T. Vincentius Unggul R. Ragil P. Edmundus C. P. L. W. Hanin Adhiningtyas Into Yosef Andre Satyo T. Andreas Yudi C. Antonius A. Fransiskus X. E.A.N. Elyshabet Ayu Sekar A. Ester S. Kelompok 7 Kelompok 8 Kelompok 9 Ardian Aryasena Veronika Sashinta Nanda G. Kevin Pradipta Richard Bop P. H. Albertus W. Anastasya Putri K. Aurelia Niken Tyas U. Chatarina Dwi Yeremia Ariel K. Bonaventura P.A. Ignatius D. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 176 Lampiran 15 Daftar Nilai Siswa Tahun Sebelumnya No. Absen 2010/2011 2011/2012 001 84 67 002 42 57 003 26 52 004 56 33 005 38 64 006 38 91 007 30 45 008 44 63 009 12 68 010 0 48 011 64 65 012 40 63 013 52 57 014 28 62 015 76 66 016 64 Pindah 017 84 66 018 78 53 019 52 72 020 72 58 021 44 77 022 52 45 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 177 023 46 53 024 62 62 025 42 65 026 60 027 70 028 58 029 30 Rerata 50.08 49.79 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 178 Lampiran 16 DAFTAR NILAI SISWA SIKLUS I No. Absen Pretest Posttest 001 3.44 5.66 002 0.22 0.88 003 1.33 3.55 004 0 3.66 005 0.11 4.88 006 3 3.66 007 4.55 6.11 008 6.11 5.88 009 0.11 3.77 010 0.33 2.22 011 3.66 9 012 0.88 4.77 013 5.33 4.88 014 5.22 4.88 015 0.77 2.44 016 0.33 0.33 017 4.66 4.88 018 4.66 4.22 019 3.77 4.77 020 0.33 4.33 021 2.77 0.55 022 4.11 4.88 023 1.33 2.55 024 5.77 5.33 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 179 025 0.33 3.77 026 4.11 1.55 027 2 5.88 028 0.33 7.33 029 0 5.33 030 0.33 3.22 031 3.44 5.77 032 0.11 3.22 033 1.11 5.44 034 4.88 4.55 035 3.88 4.22 036 0.66 9.44 Rerata 2.34 4.38 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 180 DAFTAR NILAI SISWA SIKLUS II No. Absen Pretest Posttest 001 3.81 6.66 002 0.95 5.71 003 2.38 6.19 004 0.91 0 005 1.43 6.66 006 1.43 6.19 007 5.24 9.52 008 4.28 7.14 009 1.43 4.76 010 0.95 6.19 011 4.76 0 012 2.38 6.19 013 5.71 9.52 014 5.71 9.54 015 0 6.19 016 1.43 3.18 017 3.33 8.57 018 4.76 8.09 019 5.24 9.04 020 1.9 4.28 021 3.81 6.19 022 2.38 5.71 023 4.76 6.66 024 2.86 9.52 025 5.24 8.57 026 6.19 0 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 181 027 3.81 8.57 028 3.81 6.19 029 1.9 8.57 030 1.9 6.19 031 5.71 8.57 032 2.86 9.04 033 2.38 5.71 034 8.18 9.52 035 0 5.71 036 3.81 7.14 Rerata 3.26 6.56 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 182 Lampiran 17 DAFTAR NILAI MINAT SISWA No. Absen Minat Siswa 001 80% 002 67.50% 003 85% 004 72.50% 005 72.50% 006 77.50% 007 65% 008 55% 009 87.50% 010 60% 011 87.50% 012 82.50% 013 85% 014 77.50% 015 72.50% 016 72.50% 017 95% 018 95% 019 90% 020 92.50% 021 90% 022 82.50% 023 92.50% 024 80% 025 97.50% PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 183 026 70% 027 90% 028 72.50% 029 85% 030 80% 031 85% 032 85% 033 57.50% 034 90% 035 65% 036 85% Rerata 80% PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 184 Lampiran 18 Perhitungan Minat Siswa Menggunakan Satuan Persentase Per-Item Pernyataan Pernyataan No. Skor Keterangan 1. % = 47.2% + 52.7% = 99.9% Baik Sekali 2. % = 47.2% + 52.7% = 99.9% Baik Sekali 3. % = 41.6% + 52.7% = 94.3% Baik Sekali 4. % = 16.6% + 61.1% = 77.7% Baik 5. % = 25% + 52.7% = 77.7% Baik 6. % = 16.6% + 50% = 66.6% Cukup 7. % = 13.8% + 69.4% = 83.2% Baik 8. % = 36.1% + 47.2% = 83.3% Baik 9. % = 50% + 38.8% = 88.8% Baik Sekali 10. % = 55.5% + 36.1% = 91.6% Baik Sekali PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 185 Lampiran 19 Presensi siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 186 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 187 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 188 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 189 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 190 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 191 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 192 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 193 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 194 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 195 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 196 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 197 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 198 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 199 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 200 Lampiran 20 Siklus I PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 201 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 202 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 203 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 204 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 205 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 206 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 207 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 208 Siklus II PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 209 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 210 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 211 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 212 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 213 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 214 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 215 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 216 Lampiran 21 Surat Ijin Penelitian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 217 Lampiran 22 Surat Keterangan Selesai Penelitian