BULETIN DAFTAR ISI Edisi 6 — Juni 2017 Stasiun Meteorologi Pattimura Daftar Isi i Pengantar ii Pengertian iii Pendahuluan 1 Penanggungjawab Sugeng Widarko, SSi Stasiun Meteorologi Pattimura 1 Buletin Meteorologi Ambon 2 Kordinator Ashar, S.Kom 3 Analisis Pelaksana Harian Analisis Dinamika Atmosfer Bulan 3 Warjo, A.Md Wilhelmina Paays, S.ST Merson Panggua, A.Md April 2017 Analisis Cuaca Publik 5 Jenly F. Uspessy, A.Md Rion S. Salman, A.Md Ruth Christie M., S. Tr Eunike L. Makaruku, A.Md Elisye C. Paksoal, A.Md Lian Sipolo, A.Md Ayufitriya, A.Md 8 Prakiraan Dinamika Atmosfer 8 Prakiraan Hujan Bulan Mei dan Juni 9 2017 Editor Yohana A. Rottie, S.Si © Stasiun Meteorologi Pattimura —Ambon Bandar Udara Pattimura Ambon Jalan. DR. J. Leimena, Laha, Teluk Ambon, Ambon, Maluku 97236 Ext : 274 Telp : (0911) 3300340 ; 341172 i BULETIN STAMET PATTIMURA Pengantar Buletin Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta kepada Redaksi Buletin dan Staf Stasiun Meteorologi Pattimura atas terbitnya Buletin ke – 5 Stasiun Meteorologi Pattimura Ambon pada tanggal 08 Mei 2017. Buletin ini dimaksudkan untuk member informasi kepada masyarakat akan kinerja Stasiun Meteorologi Pattimura dalam pelayanannya terhadap publik, dalam hal ini pelayanan jasa informasi kepada dunia penerbangan, dunia maritim dan informasi cuaca kepada masyarakat luas. Disamping itu, dalam bulletin ini disajikan juga evaluasi cuaca (musim) bulan sebelumnya dan analisis prospek cuaca (musim) bulan berikutnya di wilayah Maluku. Buletin Stasiun Meteorologi Pattimura Ambon ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga berbagai kritik serta saran sangat kami butuhkan sebagai masukan guna perbaikan di masa mendatang. Akhir kata kiranya bermafaat bagi kita semua. Ambon, 07 Juni 2017 Kepala Stasiun Meteorologi Pattimura Ambon, Sugeng Widarko, SSi NIP.197506261997031001 iii Buletin Pengertian Curah Hujan Curah hujan (mm) merupakan ketinggian air hujan yang jatuh pada bidang yang datar seluas 1 m2 dengan asumsi airnya tidak menguap, tidak meresap dan tidak mengalir. Curah hujan 1 (satu) mm adalah tinggi air hujan 1 (satu) mm yang menggenang pada bidang datar 1 mm2 setara dengan volume 1 liter. mulai dari permukaan bumi hingga mencapai ketinggian ≥ 16 km. Runway (Landaspacu) Suatu daerah persegi panjang yang ditentukan pada bandar udara di daratan atau perairan yang dipergunakan untuk pendaratan dan lepas landas pesawat udara. Sifat Hujan Sifat hujan merupakan perbandingan antara jumlah curah hujan kumulatif satu periode musim kemarau dengan priode rata-ratanya atau normalnya selama periode 30 tahun (1981 – 2000). Sifat hujan selama musim kemarau dibagi menjadi 3 kategori, yaitu : Atas Normal (AN) : jika nilai perbandingannya lebih dari 115% Normal (N) : jika nilai perbandingan antara (85% - 115%) Bawah Normal (BN) : jika nilai perbandingannya kurang dari 85% Gust Dasarian Dasarian adalah masa selama 10 hari, dan dalam satu bulan dibagi menjadi 3 dasarian yaitu: Dasarian I : Masa dari tanggal 1 s/d 10 Dasaraian II : masa dari tanggal 11 s/d 20 Dasarian III : masa dari tanggal 21 hingga akhir bulan. Downburst Sentakan udara dingin yang berasal dari awan cumulunimbus ke permukaan bumi. Awan Cumulunimbus (Cb) Awan vertikal menjulang tinggi (seperti bunga kol) padat dan dapat menimbulkan kilat/petir, hujan intensitas sedang – hingga lebat disertai angin kencang secara tiba-tiba. Tinggi awan Kenaikan kecepatan angin mendadak yang berlangsung hanya dalam beberapa detik. Turbulensi Gerakan atmosfer yang lebih kecil skalanya dari pada arus dasarnya. Gerakan-gerakan ini dapat menimbulkan goncangan pada pesawat. Headwind & Tailwind Headwind : Angin dari depan (haluan), berlawanan dengan arah terbang pesawat. Tailwind : Angin dari belakang pesawat. Suhu Permukaan Laut (SPL) di Wilayah Indonesia Kondisi suhu permukaan laut di wilayah perairan Indonesia dapat digunakan sebagai salah satu indikator untuk mengetahui banyak sedikitnya kandungan uap air di atmosfer, dan erat kaitannya dengan proses pembentukan awan di atas wilayah Indonesia. Jika suhu permukaan laut dingin maka potensi kandungan uap air di atmosfer sedikit, BULETIN STAMET PATTIMURA sebaliknya jika suhu permukaan laut hangat maka potensi kandungan uap air di atmosfer cukup banyak. BadaiTropis / Tropical Cyclone (TC) Sistem tekanan rendah yang memiliki pola angin berputar (siklonik) berasal dari daerah tropis. Berdasarkan intensitasnya siklon tropis diklasifikasikan menjadi 4 macam yaitu : Gangguan Tropis (Tropical Disturbance) iv Sumatera. Perbedaan nilai anomali suhu muka laut dimaksud disebut sebagai Dipole Mode Indeks (DMI). Secara umum DMI positif, berdampak pada kurangnya curah hujan di Indonesia bagian barat, sedangkan nilai DMI negatif, berdampak pada meningkatnya curah hujan di indonesia bagian barat. El Nino dan La Nina Pada tingkat ini gangguan terjadi masih lemah El Nino merupakan fenomena global dari sis- dan hanya jelas terlihat pada lapisan atas. Sis- tem interaksi lautan dan atmosfer yang tem isobar tidak mengalami gangguan dan ter- ditandai dengan memanasnya suhu permukaan lihat seperti biasa. laut di Depresi Tropis (Tropical Deppresion) atau anomali suhu permukaan laut di daerah Terdiri dari satu atau lebih isobar yang tertutup tersebut positif (lebih panas dari rata-ratanya). dan berdekatan. Kecepatan angin yang ditim- Sementara, dampak pengaruhnya El Nino di bulkan sekitar 7 skala beaufort (28 - 33 knot) Indonesia sangat penting tergantung dengan Badai Tropis (Tropical Strom) kondisi perairan wilayah Indonesia. Fenomena Pada tingkatan ini isobarnya makin berdekatan El Nino yang berpengaruh di wilayah Indonesia dan sudah tertutup dengan jelas. Kecepatan diikuti dengan berkurangnya curah hujan angin antara 7 – 12 skala beaufort (34 – 67 secara signifikan baru akan terjadi bila kondisi knots) suhu perairan Indonesia relative dingin dari Topan (Typhoon/Hurricane) normalnya dalam beberapa bulan beruntun. Pada tingkatan ini isobar sudah melingkar Disamping itu, mengingat luasnya wilayah In- dengan jelas, bahkan daerah isobar tertutupnya donesia, tidak seluruh wilayah Indonesia di- makin luas. Kecepatan angin mencapai lebih pengaruhi oleh fenomena El Nino. Sedangkan dari 12 skala beaufort (lebih dari 64 knots). La Nina merupakan kebalikan dari El Nino Ekuator Pasifik Tengah (Nino 3.4) ditandai dengan anomali suhu permukaan laut Dipole Mode (DM) negatif (lebih dingin dari rata-ratanya) di Ekua- Dipole Mode merupakan fenomena interaksi tor Pasifik Tengah (Nino 3.4). Fenomena La Ni- lautan dan atmoser di Samudera Hindia yang na secara umum menyebabkan meningkatnya dihitung berdasarkan perbedaan nilai (selisih) curah hujan bila disertai dengan menghan- antara anomali suhu muka laut perairan pantai gatnya suhu permukaan laut di perairan Indo- timur Afrika dengan perairan di sebelah barat nesia. 1 Pendahuluan Buletin Stasiun Meteorologi Pattimura—Ambon ialah arah dan kecepatan angin, visibility, keadaan cuaca, jumlah dan tinggi dasar awan rendah, suhu, Stasiun Meteorologi Pattimura adalah Stasiun Meteorologi Sinoptik yang melayani informasi cuaca penerbangan di Bandara Pattimura Ambon. Oleh karena pelayanan utama adalah melayani jasa penerbangan maka Stasiun Meteorologi Pattimura diklas- dewpoint dan tekanan udara, sedangkan indikasi cuaca buruk yang dilaporkan dalam Special Report ialah hujan, badai guntur, angin kencang dan berkurangnya visibility. Dan untuk informasi cuaca publik, Stamet Pattimura Ambon beroperasi selama 24 jam. ifikasikan sebagai Stasiun Meteorologi Penerbangan. Di samping tugas pokok dalam pelayanan jasa Parameter Cuaca dalam Metar, Speci dan penerbangan, Stasiun Meteorologi Pattimura Ambon Local Routine Report. juga melayani jasa publik, dalam hal ini informasi cuaca publik dan cuaca kelautan di wilayah Maluku. Angin Permukaan (Surface Wind) Informasi arah dan kecepatan angin Informasi hasil olahan Stasiun Meteorologi Pattimura permukaan (10 meter di atas tanah) dibutuhkan untuk penerbangan antara lain : pelaporan data Me- penerbang tar (Meteorological Report), Speci (Special Report), dipergunakan pada saat Take Off (tinggal landas) dan Local Routine Report, Tafor (Aerodrome Forecast) dan Landing (mendarat). Setiap headwind (angin dari Flight Forecast dalam bentuk Flight Document. Infor- haluan) dengan kecepatan 10 knots mengurangi pan- masi cuaca publik berupa prakiraan cuaca kota, pra- jang landasan pacu sejauh 100 meter. Banyak faktor kiraan kabupaten dan informasi cuaca kelautan beru- yang menyebabkan angin kencang dapat terjadi baik pa prakiraan tinggi gelombang laut termasuk pra- diantaranya ialah sistem tekanan rendah, kondisi kiraan cuaca ekstrim atau peringatan dini gelombang topografi suatu daerah dan aktifitas awan Cumulun- tinggi di wilayah perairan Maluku. imbus yang dapat menyebabkan downburst dan Jam operasional untuk melayani informasi cuaca pen- menghasilkan gusty. erbangan dimulai pada pukul 05.00 WIT hingga 18.00 WIT, dengan melakukan pelaporan data Met Report setiap 30 menit selama waktu operasional bandara berlangsung dan melaporkan data Special Report pada saat cuaca buruk terjadi. Unsur – unsur cuaca yang dilaporkan pada Local Routine Report dan Metar untuk menentukan runway yang akan Suhu Udara (Air Temperature) dan Tekanan Udara (Air Pressure) Suhu dan tekanan udara merupakan dua unsur meteorologi yang saling berhubungan kerena dapat menentukan kerapatan udara sehingga BULETIN STAMET PATTIMURA 2 yang tinggi, menyebabkan kerapatan udara menjadi berupa hujan (rain), badai guntur (thunderstorm), rendah (renggang). Sementara suhu udara yang ren- kilat (lightning) atau keadaan cuaca baik (Nil). dah menyebabkan kerapatan udara tinggi (padat). Kondisi cuaca dilaporkan kepada penerbang untuk Udara yang memiliki nilai kerapatan yang rendah mengetahui kondisi atmosfer real di bandara. berarti memiliki molekul udara yang sedikit sehingga mengakibatkan berkurangnya daya angkat dan daya Buletin Meteorologi Ambon dorong pesawat. Berkurangnya daya angkat dan daya dorong pesawat berarti memerlukan runway yang lebih panjang untuk take off dan diperlukan daerah bebas hambatan di akhir runway. Sebaliknya, udara yang memiliki nilai kerapatan yang tinggi me- Buletin berdasarkan kebutuhan masyarakat akan informasi cuaca. Fakta di lapangan memperlihatkan bahwa informasi cuaca sangat penting untuk menunjang segala aspek kegiatan masyarakat di wilayah Kepulauan Maluku. nyebabkan daya dorong dan daya angkat pesawat semakin besar. disusun Buletin memuat data hasil pengamatan dari Stasiun Meteorologi Pattimura Ambon dan pos-pos hujan kerjasama. Data lain yang digunakan sebagai Jenis dan Ketinggian Dasar Awan (Type and Height of Cloud Base). (musim) adalah : dinamika fenomena El Nino, La Seorang penerbang (pilot) perlu melihat per- Nina, Dipole Mode, Madden Julian Oscillation (MJO), mukaan tanah / landasan saat akan mendarat. Dengan diketahuinya tinggi dasar awan dan jenis awan, maka pilot akan dapat menentukan ada atau tidaknya turbulensi serta downburst pada saat akan mendarat. Jarak Pandang Mendatar (Horizontal Visibility) Jarak pandang mendatar (horizontal visibility) saat hujan (rain), asap (smoke), kabut (fog), kabur (haze) dapat mengurangi visibility. Di Pulau Ambon dan di area bandara, pengurangan jarak pandang mendatar dominan disebabkan oleh hujan. bahan pertimbangan analisis dan prakiraan cuaca Cuaca (Weather) Cuaca adalah keadaan atmosfer di suatu tempat dan saat tertentu, dalam hal ini keadaan atmosfer di bandara pada setiap saat. Kondisi atmosfer dapat dan gangguan tropis (siklon tropis, eddy, shearline, dll). 3 BULETIN STAMET PATTIMURA Analisis Analisa Dinamika Atmosfer dan Laut Bulan April 2017 Fase MJO Posisi MJO pada bulan Mei 2017 berada pada fase tidak aktif di wilayah Indonesia. berdasarkan penelitian Suhu Muka Laut yang telah dilakukan sebelumnya MJO tidak memiliki Kondisi rata-rata suhu muka laut di wilayah perairan sekitar Indonesia pada bulan Mei 2017 berkisar 0 pengaruh terhadap penambahan atau pengurangan curah hujan di wilayah Maluku. 0 antara 28.5 C hingga 30.0 C. Sementara nilai anomali suhu muka laut untuk bulan April 2017 adalah berkisar antara -1 hingga +1 terhadap normalnya. Berdasarkan gambar dibawah, terlihat bahwa suhu muka laut pada wilayah Indonesia bagian Barat cenderung lebih dingin daripada Indonesia bagian Timur. Diagram Hovmoller Rata-rata bulanan SST bulan Mei 2017 Rata-rata bulanan Anomali SST bulan Mei 2017 4 BULETIN STAMET PATTIMURA OLR (Outgoing Longwave Radiation) OLR adalah energi yang dipancarkan oleh bumi dalam bentuk gelombang panjang. Indeks OLR dapat menunjukkan seberapa besar gelombang panjang tersebut dipancarkan. Awan merupakan salah satu faktor yang menghambat pancaran radiasi gelombang panjang dari bumi. Jika suatu daerah tertutup awan konvektif, maka nilai OLR akan kecil. Nilai OLR pada bulan Mei 2017 pada wilayah Maluku pada umumnya berkisar adalah 200 – 250 W/m2. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi pemusatan daerah pembentukan awan Hujan di wilayah Maluku cukup aktif. Grafik Indeks IOD Indeks Osilalsi Selatan (SOI) Kondisi SOI (Southern Oscillation Index) pada awal bulan Mei 2017 berada pada nilai -8.0 kemudian bergerak naik hingga akhir Mei nilai SOI berada pada kisaran +1.3 (nilai index +1.3 menunjukan masih dalam kondisi Normal). Kondisi ini mengakibatkan pasokan uap air di wilayah Maluku tidak signifikan. Rata-rata ORL bulan April 2017 Indeks Indeks IOD (Indian Ocean Dipole) Pada awal bulan Mei 2017, Indeks IOD berada pada kisaran +0.30. Nilai IOD Menurun hingga pada akhir Mei bernilai +0.19. Sehingga bisa diketahui secara umum bahwa IOD masih mempengaruhi curah hujan di Indonesia. Grafik Indeks SOI BULETIN STAMET PATTIMURA 5 Indeks Anomali SST Badai Tropis Masa hidup Wilayah Kondisi indeks suhu muka laut (anomali SST) di Donna NINO 3.4 pada awal bulan Mei 2017 berada pada nilai 04 – 10 Mei Pasifik Selatan +0.45, kemudian anomali SST menurun namun kembali naik hingga pada akhir Mei 2017 yang bernilai +0.5 menunjukan kondisi Normal. Pola Angin 3000 feet Secara umum aliran masa udara yang tergambar pada peta angin (Streamline) 3000ft dibawah ini di wilayah maluku pada umumnya di dominasi oleh angin Timuran. dengan kecepatan 2.0 –9.0 m/detik (3.9 – 17.5 knot atau 7.2 – 32.4 km/jam). Grafik Indeks SST- Nino 3.4 Siklon Tropis Pada bulan Mei 2017 terdapat Satu siklon yang te- bentuk di dekat wilayah Indonesia yaitu Siklon Donna di Streamline Angin 3000 feet Bulan Mei 2017 wilayah Pasifik bagian Selatan. Hal ini memberikan dampak secara tidak langsung terhadap pembentukan cuaca dan mempengaruhi kondisi atmosfer di wilayah Maluku. Apabila kejadian siklon tropis terjadi di utara khatu- Analisis Cuaca Publik Rata-rata Curah Hujan Stamet Pattimura Am- listiwa (wilayah sekitar Filipina dan Laut Pasifik), maka bon 30 Tahun dampak hujan lebat dan angin kencang terjadi disekitar Grafik berikut menunjukkan kondisi curah hu- Pulau Seram, Pulau Buru dan Pulau Ambon. Sedangkan jan rata-rata di P. Ambon selama 30 tahun. Terlihat bila siklon tropis ini terjadi di selatan khatulistiwa (wilayah bahwa puncak hujan di wilayah P. Ambon terjadi pa- sekitar Australia), maka daerah-daerah yang umumnya da pertengahan tahun yaitu bulan Juni dan Juli. berdampak adalah Maluku Tenggara, Maluku Tenggara Barat, serta Maluku Barat Daya. 6 BULETIN STAMET PATTIMURA dikatakan tidak terjadi suhu udara ekstrim. Grafik Rata-rata Curah Hujan Ambon 30 Tahun Terakhir Grafik Suhu Udara Harian Bulan Mei 2017 Curah Hujan Harian Stamet Pattimura Ambon Berdasarkan grafik curah hujan harian bulan Mei Kelembaban Udara (RH) Stamet Pattimura Ambon 2017, terdapat 29 hari hujan dengan total akumulasi curah Kelembaban udara rata-rata pada bulan Mei 2017 hujan bulanan sebanyak 753.3 mm. Curah hujan tertinggi berkisar antara 82% – 97%. Kelembaban udara terendah terjadi pada tanggal 25 Mei 2017 yaitu sebanyak 127.5 terjadi pada tanggal 2 dan 4 Mei 2017 sebesar 63%, se- mm. Dengan demikian sifat hujan Mei 2017 adalah Atas mentara kelembaban udara tertinggi terjadi pada tanggal Normal (AN). 9, 10, 11, 12, 13, 18, 19, 21, 24-31 Mei 2017 sebesar 100%. Grafik Curah Hujan Harian Bulan Mei 2017 Suhu Udara Stamet Pattimura Ambon Suhu udara rata-rata pada bulan Mei 2017 berkisar antara 25.20C – 27.80C. Suhu udara terendah terjadi pada tanggal 6 dan 28 Mei 2017 yaitu sebesar 23.60C. Sementara suhu udara tertinggi terjadi pada tanggal 5 Mei 2017 yaitu sebesar 32.00C. Selama bulan Mei, suhu udara masih berada pada rentang normalnya, sehingga dapat Grafik Kelembaban Relatif Harian Bulan April 2017 BULETIN STAMET PATTIMURA Arah dan Kecepatan Angin Stamet Pattimura Ambon Pada bulan Mei 2017 arah angin yang tercatat di Stasiun Meteorologi Pattimura Ambon umumnya bertiup dari arah Utara, dengan kecepatan berkisar antara 2 - 10 kt. Kecepatan angin rata-rata sebesar 7.05 knots. Sedangkan presentase kejadian angin Calm terjadi sebesar 3.90%. Windrose Stamet Pattimura Ambon Mei 2017. 7 8 BULETIN STAMET PATTIMURA Prakiraan Dinamika Atmosfer Tekanan Udara Anomali Suhu Muka Laut (Sea Surface Temperature Anomalies) Pada bulan Juni dan Juli 2017 posisi matahari pada gerak semunya bergerak menuju Bumi Bagian Utara (BBU). Dominasi pola daerah-daerah bertekanan udara rendah diperkirakan masih berada dikawasan ekuator dan sebagian berada pada wilayah BBU (Belahan Bumi Utara). Prediksi Anomali Suhu Muka Laut di Indonesia Suhu muka laut (SST) di sekitar wilayah Indonesia untuk bulan Juni dan Juli 2017 berada pada kondisi dibawah normal menuju normalnya dengan Mean Sea Level Pressure Bulan Juni nilai anomali berkisar antara –0.1 s/d +0.25, Hal ini mengindikasikan aliran suplay uap air dari wilayah Pasifik tengah dan timur ke wilayah Pasifik barat akan berlangsung secara normal. ENSO (El-Nino Southern Oscillation) ENSO merupakan fenomena global yang san- Mean Sea Level Pressure Bulan Juni gat berpengaruh terhadap kondisi cuaca di Indonesia termasuk wilayah Maluku. Prediksi ENSO oleh beberapa institusi internasional seperti POAMA (Predictive Ocean Atmosphere Model for AustralMean Sea Level Pressure Bulan Juli ia),NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration) dan JAMSTEC (Japan Agency for Marine- BULETIN STAMET PATTIMURA 9 yah Indonesia khususnya Maluku masih diprakirakan Normal – Atas Normal. Berdasarkan hasil prakiraan bulan Mei 2017, maka dilakukan verifikasi terhadap data curah hujan normal bulan Mei u2017 ntuk beberapa wilayah di Maluku antara lain yakni : Tabel Verifikasi Curah Hujan Mei 2017 CURAH HUJAN (mm) SIFAT HUJAN WILAYAH Normal Mei Prediksi Verifikasi Ambon 380—543 606.7 N AN Namlea 75—102 71 N BN Geser 238 —322 385 N AN Tual 178 –241 266 AN AN Saumlaki 252—341 222 AN BN Banda 285—385 752 AN AN Keterangan : N = Normal BN = Bawah Normal AN = Atas Normal Prakiraan Hujan Juni dan Juli 2017 Berdasarkan analisa kondisi dinamika atmosfer baik dari skala lokal, regional maupun global dan kondisi klimatologis, serta didukung kondisi ENSO yang menunjukan kecendrungan berada pada phase Normal, maka diprakirakan jumlah curah hujan dan sifat hujan di beberapa wilayah Maluku adalah sebagai berikut : Grafik Prediksi Indeks Anomali Suhu Muka Laut Kondisi suhu muka laut yang tidak jauh dari bulan sebelumnya mengakibatkan curah hujan wila- 10 BULETIN STAMET PATTIMURA Prakiraan Hujan Bulan Juni 2017 Prakiraan Hujan Bulan Juli 2017 WILAYAH CURAH HUJAN (mm) SIFAT HUJAN WILAYAH CURAH HUJAN (mm) SIFAT HUJAN Ambon > 679 Atas Normal Ambon > 650 Atas Normal Namlea 94—124 Normal Namlea 79—106 Normal Geser > 278 Atas Normal Geser > 199 Atas Normal Banda > 315 Atas Normal Banda > 176 Atas Normal Tual 163—218 Normal Tual 93—132 Normal Saumlaki 141—189 Normal Saumlaki 66—89 Normal