perbandingan tingkat harga saham sebelum dan sesudah

advertisement
PERBANDINGAN TINGKAT HARGA SAHAM SEBELUM DAN
SESUDAH PENGUMUMAN PERINGKAT EFEK
(STUDY KASUS PADA BURSA EFEK INDONESIA)
SKRIPSI
Program Studi Akuntansi
Nama
: SURI HANDAYANI
NIM
: 0320311 - 109
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2009
1
PERBANDINGAN TINGKAT HARGA SAHAM SEBELUM DAN
SESUDAH PENGUMUMAN PERINGKAT EFEK
(STUDY KASUS PADA BURSA EFEK INDONESIA)
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar SARJANA EKONOMI
Program Studi Akuntansi – Strata 1
Nama
: SURI HANDAYANI
NIM
: 0320311 - 109
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2009
2
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Nama
: Suri Handayani
NIM
: 0320311 – 109
Program Studi
: S1 Akuntansi
Judul Skripsi
: Perbandingan Tingkat Harga Saham Sebelum dan Sesudah
Pengumuman Peringkat Efek
(Study Kasus pada Bursa Efek Indonesia)
Tanggal Ujian Skripsi
: 29 Agustus 2009
Disahkan oleh,
Pembimbing,
Drs. Suharmadi Ak., MM. M.Si
Tanggal :………………………
Dekan,
Ketua Program Studi Akuntansi
Dra. Yuli Harwani, MM
Nurul Hidayah, SE, Ak., M.Si
Tanggal:
Tanggal:
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan YME karena hanya berkat rahmat
dan karunia-Nya penulis berhasil menyelesaikan skripsi dengan judul “Perbandingan
Tingkat Harga Saham Sebelum dan Sesudah Pengumuman Peringkat Efek (Study
Kasus pada Bursa Efek Indonesia)”. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu
syarat dalam menyelesaikan Program Sarjana (S-1) pada Program Sarjana Fakultas
Ekonomi Universitas Mercu Buana, Jakarta.
Penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Drs.
Suharmadi Ak., MM. M.Si selaku dosen pembimbing yang telah memberikan saran,
waktu, bimbingan, semangat, pengetahuan dan nasehat-nasehat yang sangat bermanfaat
dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Yuli Harwani, MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Mercubuana.
2. Ibu Nurul Hidayah, SE, Ak., M.Si selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Mercubuana.
3. Seluruh dosen-dosen dan staff Program Studi Akuntansi Universitas Mercubuana.
4. Bapak dan Ibu tercinta, terima kasih atas semua kasih sayang, dorongan, doa dan
support-nya.
5. Ahmad Rizqi Fitria, yang telah memberikan kasih sayang, perhatian, semangat, doa
dan tempat bertukar pikiran bagi penulis.
ii
6. Teman-teman di UMB-FE : Iis, Bambang, Samsul, Ika, Mbak Ida, Indah, Evi, Iin, Bu
Suko terima kasih atas kerjasamanya.
7. Semua Pihak yang telah membantu penulisan skripsi ini, yang tidak dapat penulis
sebutkan namanya satu persatu, terima kasih.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan di masa
mendatang.
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi banyak pihak
terutama untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
Jakarta, Agustus 2009
Suri Handayani
iii
COMPARISSON OF STOCK PRICE BEFORE AND AFTER THE
ANNOUNCEMENT OF BOND RATING
(EVEN STUDY AT INDONESIA STOCK EXCHANGE)
BY :
SURI HANDAYANI
0320311-109
ABSTRACT
This research analyzes the effect of announcement corporate bond rating
influence on stock price. The purpose of this research is how to know the comparison of
stock price before and after announcement of bond rating. This research explore some
issued related stock price and bond rating, where stock price has effect in several analysis
accordance with announcement of bond rating by agent, Pefindo. We focus on corporate
bond issue by local companies in 2008.
Implementing an even study, we find that announcement of bond rating are not
significantly influence stock price. It showing that bond rating not familiar yet to evaluate
stock price by capital market.
Key words : stock price, bond rating, PEFINDO
iv
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI…………………………………….. i
KATA PENGANTAR……………………………………………………... ii
ABSTRAK…………………………………………………………………iv
DAFTAR ISI………………………………………………………………..v
DAFTAR TABEL…………………………………………………………..ix
DAFTAR DIAGRAM……………………………………………………... x
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………. xi
BAB I.
BAB II.
PENDAHULUAN
.A. Latar Belakang…………………………………………..
1
B. Perumusan Masalah………………….…………………...
5
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian……………….………...
5
LANDASAN TEORI
A. Obligasi………………………………………..…………….
1. Pengertian obligasi………….……………………….
6
6
v
2. Komponen Obligasi…………...…………………... 7
3. Jenis-jenis obligasi…………………………………. 10
4. Risiko obligasi……………….……………………... 11
B. Peringkat Hutang…………………….………………... 13
1. Deskripsi pemeringkat sekuritas utang…………..
13
2. Peringkat obligasi………………………………...
14
3. Fungsi pemeringkat hutang………………………
16
C. Saham…………………………………………………… 18
1. Pengertian saham………………………………...
18
2. Harga saham……………………………………...
20
3. Harga saham dan Peringkat Obligasi…………….
22
D. Pemeringkat Efek……………………………………….. 23
1. Profil……………………………………………..
23
2. Proses pemeringkatan……………………………
24
3. Definisi symbol peringkat………………………..
28
E. Penelitian Terdahulu……………………………………..29
vi
F. Kerangka Pemikiran…………………………………...... 30
BAB III.
METODOLOGI PENELITIAN
A. Gambaran Umum………………………………….......... 32
B. Metode Penelitian………………………………………..33
C. Hipotesis…………………………………………............ 34
D. Sampel Penelitian………………………………………..34
E. Variabel dan Pengukuran……………………………….. 34
F. Definisi Operasional Variabel…………………………... 35
G. Metode Pengumpulan Data……………………………... 35
H. Metode Analisa Data……………………………………. 36
BAB IV.
ANALISA DAN PEMBAHASAN
A. Statistik Deskriptif……………………………………… 37
B. Analisa Data…………………………………………….. 38
BAB V.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan……………………………………………... 47
B. Saran…………………………………………………….. 48
vii
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 49
viii
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
3.1
Daftar Peringkat Obligasi Tahun 2008…………………………….. 32
4.1
Perusahaan Sampel, Tanggal Pengumuman dan Peringkat………... 37
4.2
Rata-rata Harga Saham Sampel Perusahaan……………………...... 38
4.3
Rata-rata Harga Saham sebelum dan pada saat pengumuman
Peringkat Efek……………………………………………………… 39
4.4
Hasil Pengujian Pertama dengan Uji t……….…………………….. 40
4.5
Rata-rata Harga Saham pada saat pengumuman dan sesudah
Pengumuman Peringkat Efek……………………………………… 42
4.6
Hasil Pengujian Hipotesis Kedua dengan Uji t………..…………… 43
4.7
Hasil Pengujian Hipotesis dengan ANOVA (Uji F)………………. 45
ix
DAFTAR DIAGRAM
Diagram
Halaman
2.1
Proses Pemeringkatan Oleh PT. Pefindo….……………………….. 27
2.2
Bagan Kerangka Pemikiran………….…………………………...... 31
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
I
Hasil Pengujian t-test pertama……………………………………... 50
II
Hasil Pengujian t-test kedua…………………………….................. 51
III
Hasil Pengujian t-test hipotesis ……………………………............ 52
IV
Harga Saham Harian 22 Perusahaan……………………………….. 53
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Permasalahan
Keberadaan pasar modal merupakan salah satu sumber pembiayaan yang berasal
dari dalam negeri untuk pelaksanaan kegiatan pembangunan Indonesia. Ada beberapa
macam sekuritas yang diperdagangkan dipasar modal, antara lain adalah obligasi dan
saham.
Sebelum krisis moneter memporak-porandakan perekonomian Indonesia, obligasi
termasuk pilihan investasi utama. Hal tersebut karena Yield yang ditawarkan oleh
penerbit obligasi lebih tinggi daripada tingkat suku bunga deposito. Namun memasuki
krisis moneter yang berlarut-larut dari pertengahan tahun 1997 sampai dengan akhir
tahun 1999, banyak perusahaan obligasi tak sanggup membayar bunganya lagi (default)
sehingga banyak investor, baik lembaga maupun individu yang merugi. Tetapi setelah
krisis moneter mereda pada akhir tahun 1999, investor mulai melirik kembali pada surat
berharga di pasar modal.
Meskipun pembayaran penghasilan atas pemegang obligasi merupakan suatu
kewajiban yang harus didahulukan, namun perlu disadari bahwa perusahaan yang
menerbitkan obligasi tidak dapat selalu membayar kembali hutangnya. Oleh karena itu
investor harus dapat memilih obligasi yang aman untuk diinvestasi. Biasanya suatu
obligasi sebelum ditawarkan kepada masyarakat pemodal diperingkat terlebih dahulu
1
oleh lembaga pemerintah. Tujuan pemeringkatan (rating) adalah untuk menilai kinerja
perusahaan dari berbagai faktor baik yang secara langsung maupun tidak langsung terkait
dengan keuangan perusahaan. Peringkat yang diberikan oleh lembaga pemeringkat akan
menyatakan apakah obligasi tersebut layak atau tidak layak untuk investasi sehingga
pemeringkatan tersebut dapat dinilai apakah perusahaan nantinya akan dapat atau tidak
membayar hutangnya sesuai dengan penilaian lembaga pemeringkat. Informasi peringkat
obligasi tersebut menjadi hal yang sangat penting selain tingkat suku bungan dan tingkat
inflasi bagi investor yang ingin berinvestasi dan memperoleh nilai yang maksimal atas
obligasi tersebut.
Dalam memilih bagus atau tidaknya obligasi, selain dilihat dari fundamental
perusahaan itu sendiri dan Yield yang ditawarkan, harus juga dilihat dari peringkat efek
itu sendiri. Peringkat efek yang baik biasanya menunjukkan posisi perusahaan yang
mempunyai rasio hutang terhadap asset yang rendah, adanya asset yang besar, operasi
yang menguntungkan dan tidak banyak menerbitkan hutang. Manfaat yang diperoleh
dengan adanya pemeringkatan efek adalah investor tidak perlu lagi melakukan proses
evaluasi. Hal ini dikarenakan investor biasanya akan melakukan survey untuk melakukan
investasi terlebih dahulu, tetapi dengan adanya pemeringkatan hutang maka akan
membantu investor dalam memilih investasinya.
Dalam penilaian suatu peringkat efek ada suatu lembaga yang khusus mengatur
dan menetapkan peringkat tersebut. Lembaga tersebut adalah PT Pefindo (PT
Pemeringkat Efek Indonesia).PT Pefindo merupakan lembaga yang memberikan
gambaran umum untuk membeli atau tidak obligasi yang akan diterbitkan oleh suatu
perusahaan. Tugas utamanya melakukan riset terhadap perusahaan obligasi (termasuk
2
saham) yang diperdagangkan di bursa domestik untuk kemudian menetapkan rating
terhadap setiap obligasi. Didunia internasional ada perusahaan sejenis yaitu Standard and
Poor’s dan Moody’s yang sudah dikenal luas di lingkungan bursa internasional.
Perusahaan-perusahaan ini secara berhati-hati menyediakan dan menganalisa kondisi
keuangan suatu emiten yang mengeluarkan obligasi. Perusahaan tersebut menganalisa
hutang yang dimiliki emiten, tingkat pertumbuhan, pendapatan dan laba perusahaan serta
keadaan perekonomian.
Selain obligasi surat berharga lainnya yang diperdagangkan di pasar modal adalah
saham. Investor sebagai pelaku pasar akan melakukan investasinya atas beberapa
pertimbangan, salah satunya adalah informasi tentang harga saham. Terdapat beberapa
faktor yang dapat mempengaruhi harga saham, antara lain adalah rasio keuangan dan
kapitalisasi pasar (Prasetya,2000), informasi arus kas dan laba akuntansi (Triyono dan
Hartono,2000), dan pengumuman peringkat efek (Hand, Holthausan,dan Lefwitch, 1992).
Pengumuman peringkat efek akan membantu perusahaan menjual obligasi di pasar modal
untuk selalu berusaha menaikkan peringkat hutangnya agar harga pasarnya tinggi.
Peringkat efek yang rendah akan mempengaruhi harga obligasi dan sangat mungkin
mempengaruhi surat berharga lain yang dikeluarkan perusahaan yaitu harga saham.
Terdapat beberapa penelitian yang menyatakan bahwa pengumuman peringkat efek
berpengaruh terhadap harga saham perusahaan. Hand, Hothausan dan Lefwitch (1992)
menyatakan bahwa harga-harga saham bereaksi pada saat pengumuman peringkat efek,
sedangkan Wakeman (1984) menyatakan bahwa tidak menemukan reaksi pasar ketika
pengumuman rating.
3
Peringkat efek mempunyai banyak fungsi yang sangat berguna bagi investor,
antara lain sebagai sumber informasi superior, sumber informasi berbiaya rendah, dan
sumber sertifikasi tambahan atas penyajian keuangan yang dibuat perusahaan. Melihat
dari fungsi pengumuman peringkat efek tersebut, maka harga saham diasumsikan
mengalami perubahan ketika ada informasi baru dan diserap oleh pasar. Apabila para
pemodal mengunakan informasi yang berupa pengumuman peringkat efek dalam
kegiatannya, maka harga publikasi peringkat efek akan memberikan dampak berupa
perubahan harga saham apabila dibandingkan dengan hari-hari diluar pengumuman.
Informasi peringkat efek merupakan indikator kemungkinan pembayaran bunga dan
hutang tepat waktu sesuai dengan yang telah disepakati. Untuk mengetahui reaksi dari
pemodal karena adanya pengumuman peringkat efek dapat diamati pada perubahan harga
saham. Hal ini yang menjadi latar belakang penulis untuk mempelajari dan mencoba
menuangkan ke dalam bentuk skripsi yang berjudul “Perbandingan Tingkat Harga
Saham Sebelum dan Sesudah Pengumuman Peringkat Efek (Study Kasus pada
Bursa Efek Indonesia)”.
B.Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perumusan masalah yang akan dibahas
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara harga saham sebelum dan
sesudah pengumuman peringkat efek.
4
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dalam melakukan penelitian ini adalah:
1. Mengetahui secara jelas apakah harga saham berbeda secara signifikan
antara sebelum pengumuman, pada saat pengumuman dan sesudah
pengumuman peringkat obligasi?
2. Mengetahui secara jelas apakah pengumuman peringkat obligasi
berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga saham.
Kegunaan penelitian ini adalah:
1. Bagi investor, agar dapat mengunakan hasil penelitian ini menjadi bahan
pertimbangan tambahan untuk melaksanakan investasi dalam bentuk
saham maupun obligasi.
2. Bagi pembaca dan publik, agar dapat mengetahui informasi tentang
peringkat obligasi dan harga saham dan hubungan antara peringkat
obligasi dengan harga saham.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
1.
Obligasi
Pengertian Obligasi
Pada dasarnya obligasi adalah surat perjanjian hutang antara pihak yang
menerbitkan obligasi dan pihak investor. Dimana issuer (penerbit obligasi) berjanji pada
waktu tertentu sesuai perjanjian untuk membayar sejumlah uang yang terdiri dari
principle value dan interest payment (coupon payment). Principle value adalah harga
nominal pada saat jatuh tempo sedangkan periode tertentu mulai obligasi tersebut
diterbitkan sampai dengan masa jatuh tempo kupon (coupon) adalah pembayaran bunga
yang dibayar setiap.
Dengan kata lain obligasi adalah kontrak antara pemberi pinjaman dengan yang
diberi pinjaman dan kontrak ini diwujudkan dalam bentuk surat obligasi, Jadi obligasi
menurut (Widiatmodjo, 2000:10) adalah:
“Selembar kertas yang menyatakan bahwa pemilik kertas tersebut memberikan
pinjaman kepada yang diberi pinjaman melalui sebuah kontrak, dan akibat adanya
kontrak tersebut pemberi pinjaman memiliki hak untuk dibayar kembali pada waktu
tertentu dan dengan jumlah tertentu pula”.
Berdasarkan uraian diatas, bisa dikatakan bahwa obligasi adalah surat berharga
tanda hutang dan dari pihak yang menerbitkannya (issue) kepada investor sebagai
pembeli. Obligasi berbeda dengan saham yang merupakan tanda bukti kepemilikan.
6
Pembayaran penghasilan yang diperoleh pemegang obligasi tidak bergantung sama sekali
pada keputusan direksi, sedangkan pembayaran pada pemegang saham preferen hanya
bisa dilakukan bila direksi mengambil keputusan untuk membayarnya. Obligasi termasuk
salah satu jenis sekuritas berpendapatan tetap (fixed income securities) karena obligasi
memiliki karakteristik yang sama dengan sekuritas pendapatan tetap lainnya yaitu:
1. Surat berharga yang mempunyai kekuatan hukum
2. Memiliki jangka waktu tertentu atau masa jatuh tempo
3. Memberikan pendapatan tetap secara periodic
4. Ada nilai nominal
2.
Komponen Obligasi
Terdapat enam atribut yang sangat penting dalam penilaian obligasi yaitu:
1. Jangka Waktu Sampai Jatuh Tempo
Atribut obligasi ini merupakan arus tunai yang dijanjikan ke pemegang obligasi oleh
emiten. Untuk bisa memahami pengaruh jatuh tempo terhadap tingkat keuntungan
(yield) atau harga obligasi, kita perlu memahami hubungan antara tingkat keuntungan
(atau tingkat bunga) dengan waktu. Hubungan ini sering disebut sebagai term
structure. Teori tentang term structure dari tingkat bunga menunjukkan mengapa pure
discount bond (obligasi yang semata-mata menawarkan diskon dan tidak ada bunga
yang dibayarkan) yang berbeda-beda jangka waktu jatuh temponya mempunyai yield to
maturity (tingkat keuntungan yang diperoleh apabila obligasi tersebut dimiliki sampai
7
jatuh tempo) yang berbeda pula. Jangka waktu jatuh tempo yang mengakibatkan
penurunan yield to maturity, atau sebaliknya.
2. Tingkat Bunga Kupon
Penilaian harga obligasi dihadapkan pada berbagai istilah yang semua nampaknya
berhubungan dengan tingkat bunga, dan istilah-istilah tersebut adalah:
a)
Spot interest rate, tingkat obligasi yang hanya mempunysi satu arus kas bagi
pembeli obligasi tersebut. Obligasi yang hanya mempunyai satu arus kas bagi
pemodal disebut pure discount zero coupon bond.
b)
Future rate, merupakan tingkat bunga atas obligasi dimana terjadinya komitmen
dan kapan uang akan diserahkan ke pihak emiten berbeda.
c)
Current yield, pembayaran bunga dibagi dengan harga obligasi dan merupakan
tingkat bunga yang sering dicantumkan pada surat kabar keuangan, meskipun
manfaatnya tidak terlalu banyak. Current yield tidak menunjukkan tingkat
keuntungan yang diharapkan selama satu tahun, dan juga bukan tingkat
keuntungan yang diperoleh seandainya pemilik obligasi akan menahan obligasi
tersebut sampai jatuh tempo.
d)
Yield to maturity, merupakan internal rate of return (IRR) yang didapatkan oleh
pemodal dengan memiliki obligasi sampai dengan jatuh tempo.
3. Ketentuan Call
Sebagian besar obligasi perusahaan memiliki ketentuan call yang memungkinkan
emiten untuk menarik obligasi sebelum jatuh tempo, biasanya untuk harga yang diatas
8
harga par. Harga ini disebut harga call, dan selisihnya dengan harga pasar obligasi
disebut premium call. Emiten sering mengetahui keuntungan dalam hal keuangan untuk
meng-call obligasi yang ada jika yield turun secara substansial setelah obligasi
diterbitkan karena emiten akan mampu untuk menggantinya dengan sekuritas yang
memberikan nilai yang rendah sehingga biayanya lebih rendah. Dari pengalaman yang
terjadi, semakin tinggi tingkat bunga kupon obligasi callable, semakin besar
kemungkinan selisih antara yield yang dijanjikan dengan yield yang sebenarnya.
Obligasi yang kemungkinan besar di call seharusnya memilki yield to maturity yang
tinggi. Jadi, semakin tinggi tingkat bunga kupon atau semakin rendah premium call,
semakin tinggi yield to maturity.
4. Status Pajak
Perpajakan juga mempengaruhi harga obligasi dari yield dengan cara lain. Sebagai
contoh, setiap obligasi kena pajak dengan tingkat bunga kupon yang rendah memberi
return dalam bentuk pembayaran kupon dan gain dari kenaikan harga. Di Amerika,
keduanya termasuk pendapatan kena pajak. Namun pajak untuk capital dapat ditunda
sampai obligasi dijual atau jatuh tempo, jika obligasi mula-mula dijual pada harga
pokoknya. Hal ini menunjukkan bahwa obligasi pasar diskon memiliki keuntungan
pajak dari penundaan tersebut.
5. Pemasaran
Kemudahan pemasaran (kadang disebut likuiditas) merujuk pada kemampun investor
agar dengan cepat menjual asset tanpa harus mengubah harga secara substansial.
Sebagian obligasi adalah spread bid ask yang ditawarkan dealer atas obligasi tersebut.
9
6. Kemungkinan Default
Peringkat obligasi sering diinterpretasikan sebagai indikasi kemungkinan default
emiten atau keterlambatan bayar. Dua perusahaan terbesar yang menyediakan
peringkat kelayakan kredit dari ribuan perusahaan dan saham municipal saat ini adalah
Standard & Poor’s Coorperation dan Moody’s Investor Service. Dan di Indonesia,
lembaga pemeringkat yang melakukan pemeringkatan atas obligasi adalah PT Pefindo
(Pemeringkat Efek Indonesia).
3. Jenis-jenis Obligasi
Obligasi berdasarkan tingkat bunga, Menurut (Robert Ang, 1997) ada tiga jenis, yaitu:
1. Obligasi dengan bunga tetap (Fixed Rate Bond)
Bunga pada obligasi ini ditetapkan pada awal penjualan obligasi dan tidak berubah
sampai jatuh tempo.
2. Obligasi dengan bunga mengambang (Floating Rate Bond)
Bunga pada obligasi ini ditetapkan pada waktu pertama kali untuk kupon pertama
sedangkan pada waktu jatuh tempo kupon pertama maka ditentukan tingkat bunga
untuk kupon berikutnya, demikian seterusnya. Biasanya obligasi dengan bunga
mengambang ini ditentukan relative terhadap suatu patokan suku bunga, misalnya 1%
diatas JIBOR (Jakarta Inter Bank Offer Rate), 1,5% diatas LIBOR (London Inter Bank
Offering Rate).
10
3. Obligasi dengan bunga campuran (Mixed Rate Bond)
Obligasi jenis ini merupakan gabungan dari obligasi dengan bunga tetap dan dengan
bunga mengambang. Bunga tetap ini ditetapkan untuk periode tertentu biasanya pada
periode awal dan selanjutnya bunga mengambang.
4. Risiko obligasi
Dalam melakukan investasi pada surat hutang maka ada berbagai risiko yang
harus dihadapi oleh investor (Adler haymans,2006:7) sebagai berikut:
1. Interest rate risk, yaitu risiko utama yang dihadapi investor, karena tingkat bunga
akan menurunkan harga obligasi dan tingkat bunga menurun akan menaikkan harga
obligasi. Risiko ini juga sering disebut dengan market risk.
2. Reinvestment Risk, yaitu risiko yang harus dihadapi akibat investasi atas bunga yang
diperoleh melalui strategi reinvestment yang dijalankan. Interst rate dan reinvestment
risk mempunyai efek yang saling menghilangkan (offsetting effect). Sebuah strategi
yang didasarkan atas efek penghilang tersebut disebut dengan immunisasi
(immunization).
3. Call risk, yaitu risiko yang dihadapi oleh investor dimana penerbit obligasi
mempunyai hak untuk membeli kembali (call) atas obligasi tersebut. Bila tingkat
bunga turun dibawah kupon obligasi dan biasanya penerbit menggunakan haknya
untuk membeli obligasi tersebut.
11
4. Default risk, yaitu risiko yang dihadapi oleh investor atau pemegang obligasi karena
obligasi tersebut tidak dapat membayar obligasi pada saat jatuh tempo.
5. Inflation risk, yaitu risiko yang dihadapi investor yang diakibatkan inflasi sehingga
arus kas yang diterima oleh investor bervariasi dalam kemampuan membeli.
6. Exchange risk, yaitu risiko yang dihadapi investor akibat adanya perubahan nilai
tukar, biasanya risiko ini akan ditemukan pada obligasi yang berdenominasi valuta
asing.
7. Liquidity risk, yaitu risiko yang dihadapi investor dalam rangka dapat menjual
obligasi tersebut di pasar. Ukuran dari likuiditas dapat diperhatikan dari selisih antara
nilai beli dan jual dari obligasi tersebut.
8. Volatility risk, yaitu risiko yang dihadapi oleh investor karena obligasi tersebut
dikaitkan dengan opsi yang tergantung pada tingkat bunga. Salah satu faktor yang
mempengaruhi adalah daya gejolak (volatility) tingkat bunga.
B. Peringkat Hutang
1. Deskripsi pemeringkat sekuritas hutang
Peringkat suatu efek hutang (rating) adalah kode yang dibakukan yang digunakan
untuk menunjukkan kualitas dari efek hutang tersebut. Penilai atau pemberi peringkat
(rating) ini dilakukan oleh lembaga pemeringkat. Pengumuman hasil peringkat ini akan
memberikan informasi yang dapat digunakan umum untuk mengambil keputusan dalam
melakukan investasi.
12
PT Pemeringkat efek Indonesia (Pefindo) menyatakan bahwa pada umumnya
pemeringkat hutang merupakan indikator kemungkinan pembayaran bunga dan hutang
pokok tetap waktu, sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.
Terdapat dua lembaga internasional yang memberikan jasa penilaian terhadap
obligasi yang beredar. Penilaian ini ditentukan melalui kode tertentu, sesuai ketentuan
yang dimiliki masing-masing perusahaan. Dua lembaga yang mempunyai reputasi
internasional yang sangat dipercaya dalam memberikan penilaian adalah standard &
Poor’s dan Mooody’s (Widioatmodjo,2000:114). Standard & Poor’s menggunakan kode
AAA untuk menyatakan obligasi yang memiliki kualitas tinggi dengan resiko minimum.
Moody’s menggunakan kode Aaa untuk menilai obligasi yang sama. Di Indonesia,
lembaga rating demikian ditangani oleh PT Pemringkat Efek Indonesia (Pefindo).
2. Peringkat Obligasi
Definisi Credit rating menurut (Widioatmodjo, 200:114) yaitu:
“ Credit rating adalah skala resiko dari semua obligasi yang diperdagangkan.
Skala ini menunjukkan seberapa aman obligasi tersebut bagi investor. Keamanan ini
ditunjukkan oleh kemampuannnya dalam membayar bunga dan pelunasan pokok
pinjaman”.
Pemeringkatan terhadap obligasi yang akan diterbitkan bertujuan untuk menilai
kinerja perusahaan. Pemeringkatan terhadap obligasi dinilai sangat penting karena dapat
dimanfaatkan untuk memutuskan apakah obligasi tersebut layak terbit atau tidak serta
mengetahui tingkat resikonya. Salah satu implikasi atas tinggi rendahnya tingkat risiko
ini menentukan peringkat obligasi yang bersangkutan. Kemudian peringkat obligasi ini
13
juga berpengaruh dalam penentuan tingkat kupon (coupon rate) yang tinggi. Sebaliknya
obligasi dengan peringkat tinggi menandakan bahwa kualita obligasi tersebut bagus. Oleh
katrena itu obligasi berperingkat tinggi memberikan tingkat kupon rendah.
Suatu perusahaan atau produk efek supaya dapat peringkat harus memenuhi
syarat yang telah ditetapkan oleh rating agency (di Indonesia PT Pefindo) yaitu laporan
keuangan harus sudah diaudit untuk 5 tahun terakhir dengan ketentuan dua tahun terakhir
mendapat opini wajar tanpa pengecualian oleh akuntan publik yang sudah terdaftar di
Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam). Menurut (Robert Ang,1997:4.7) Jenis
pemeringkat ditinjau dari jangkauan penilaian yang dilakukan dapat dibagi atas dua jenis,
yaitu:
1. Coorporate Rating
Pemeringkatan yang dilakukan untuk menilai suatu perusahaan secara
menyeluruh.
2. Product Rating
Pemeringkatan yang dilakukan terhadap suatu produk efek yang akan
dikeluarkan oleh suatu perusahaan (issuer) yang pada umumnya berbentuk
efek hutang.
Pemeringkatan ini berguna untuk menilai kinerja perusahaan dari berbagai faktor
yang secara langsung maupun tidk langsung yang berhubungan dengan keuangan
perusahaan. Selain itu proses pemeringkatan ini sangat berguna bagi para investor yang
tidak memiliki waktu atau kecakapan khusus untuk melaksanakan analisis secara
14
terperinci dalam mengambil keputusan investasi pada suatu efek. Dengan demikian hasil
pemeringkatan dapat menjadi alat pemasaran untuk meyakinkan calon investor.
Sementara itu, (Husnan,1996:314) menyatakan bahwa indikator-indikator yang dapat
dipergunakan untuk menaksir kemungkinana default perusahaan yang menerbitkan
obligasi adalah:
1. Proporsi hutang yang dipergunakan oleh perusahaan penerbit obligasi tersebut
2. Stabilitas keuntungan
3. Margin keuntungan, dan sebagainya
Taksiran-taksiran diatas adalah taksiran yang tidak mutlak, artinya bisa terjadi
kesalahan dan juga mungkin tidak semua pihak sepakat untuk menggunakan taksiran
tersebut. Tetapi sejauh yang melaksanakan analisis itu adalah pihak yang independen,
umumnya hasil ini sering dipakai sebagai acuan oleh pemodal.
Pemeringkatan obligasi akan berpengaruh pada posisi kepercayaan investor pada
pemenuhan kewajiban perusahaan dalam tiga hal yaitu:
1)
Peringkat obligasi akan mempengaruhi biaya hutang. Karena kepercayaan
investor terhadap pelunasan ketika jatuh tempo, maka perusahaan yang
memperoleh peringkat hutang tinggi (misalnya AAA) kan mempunyai
kesempatan untuk memberi bunga pinjaman rendah. Sebaliknya, perusahaan
dengan peringkat hutang rendah (misalnya CCC) harus menwarkan bunga tinggi.
2)
Persyaratan yang diharapkan menjamin kepercayaan ivestor akan makin ketat
degan rating yang rendah. Pada umumnya persyaratan hutang akan dihubungkan
dengan kepemilikan saham atau mungkin janji untuk mengkonversi dengan
15
saham papabila suatu saat diperlukan. Dengan rating yang rendah, perusahaan
harus memberikan jaminan lebih besar dibanding perusahaan dengan peringkat
lebih tinggi.
3)
Pada situasi tertentu investor menginginkan ada peringkat tertentu sebelum
mereka memutuskan untuk melanjutkan kepemilikan surat hutang. Dengan
adanay keinginan investor tersebut, maka perusahaan harus berusaha memilki
peringkat yang lebih tinggi.
3.
Fungsi Pemeringkatan Hutang
Fungsi pemeringkatan hutang cukup banyak, diantaranya adalah:
1.
Sumber informasi superior terhadap kemampuan perusahaan, municipal atau
pemerintah untuk membayar hutang dan bunga pinjaman. Superioritas dapat muncul
dari kemampuan yang lebih besar untuk menganalisis informasi publik atau dari akses
informasi konfidental. Contohnya beberapa perusahaan menutup informasi konfidental
pemeringkatan hutang pada kondisi konfiden.
2. Sumber informasi kredit berbiaya rendah antar perusahaan, municipal dan pemerintah.
Contohnya pengumpulan, proses dan pengikhtisaran informasi single agency yang
dapat diinterpretasikan dalam suatu format.
3. Sumber asuransi legal bagi investment trustee. Dengan membatasi investasi terhadap
sekuritas hutang hanya dalam kategori highest rates (BBB) trustee dapat mengurangi
pengungkapan kepada legal atas klaim karena kesalahan manajemen dalam
menginvestasikan dana.
16
4. Sumber sertifikasi keuangan tambahan dan representasi manajemen lainnya. Jika
perusahaan pemeringkat hutang menetapkan pemeringkatan, maka reputasinya adalah
resiko. Perusahaan yang diperingkat mempunyai dorongan untuk mengikuti
perusahaan yang memeringkat sekuritas hutangnya sesuai dengan kelengkapan dan
ketepatan waktu dari laporan keuangan dan data lain yang digunakan sebagai dasar
untuk memeringkat. Dalam konteks ini, perusahaan pemeringkat berjasa sebagai
pemberi sertifikasi kualitas informasi yang diberikan oleh pihak yang diperingkat
sekuritas hutangnya.
5. Memonitor tindakan manajemen yaitu muncul karena adanya konflik antara pihak
manajemen dengan pihak lain. Manajemen yang tidak berkeinginan melakukan
tindakan yang menyimpang dari keinginan pemegang saham atau bondholder
mempunyai dorongan untuk membentuk badan pemeringkat hutang. Pembentukan itu
sendiri merupakan sinyal bahwa manajemen menyiapkan diri untuk diekspos oleh
pihak eksternal.
6. Memfasilitasi kebijakan publik yang membatasi investasi spekulatif oleh institusi,
seperti bank, perusahaan asuransi dan dana pensiun. Biaya sosial dapat tinggi jika
institusi bangkrut. Untuk mengurangi kemungkinan bankrut, keberadaan perundangan
atau peraturan dalam beberapa negara yang mengatur tentang hal itu adalah penting.
Makna implementasi kebijakan publik ini digunakan utnuk memeringkat hutang
sehingga mampu membedakan investasi spekulatif atau tidak.
17
C. Saham
1.
Pengertian Saham
Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang
atau badan hukum dalam suatu perusahaan. Selembar saham adalah selembar kertas yang
menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik dari suatu perusahaan yang
menerbitkan saham tersebut, sesuai porsi kepemilikannya yang tertera pada saham.
Walaupun dikatakan bahwa pemilik saham tersebut adalah pemilik perusahaan, hal ini
bukan berarti yang sebenarnya, yang dimaksud adalah memiliki andil dalam pemilikan
perusahaan tersebut.
Pengertian saham menurut buku Panduan Pemodal Seri I (2006:23) adalah:
“Bukti penyertaan modal disuatu perusahaan, atau merupakan bukti kepemilikan atas
suatu perusahaan”.
Terdapat dua jenis saham yaitu:
1.
Common Stock
Adalah saham yang sifat pemberian dividennya tidak tentu, dalam arti bahwa
besar dividen yang dibagikan tergantung bagaimana keuntungan yang diperoleh
perusahaan penerbitnya. Jika emiten sebagai perusahaan penerbit saham sedang
berada pada posisi gemilang dan sanggup memperoleh laba besar, tentu saja para
pemegang saham akan turut menikmati dividen yang lebih besar pula sesuai
dengan porsi jumlah saham yang dimiliknya.
18
2.
Preferred Stock
Adalah saham yang sifat pemberian dividennya bisa disepakati antara investor
dengan perusahaan penerbit saham. Dividen akan ditetapkan terlebih dahulu
melalui perjanjian penetapan penerimaan dividen dan besarnya dividen biasanya
tetap. Tetapi seandainya perusahaan sedang jatuh, pemilik saham preferen akan
dinomorduakan dari pemilik obligasi tetapi dinomorsatukan dari pemilik saham
biasa.
2. Harga Saham
Investor sesungguhnya tidak mengetahui tingkat keuntungan (rate of return)
instrumen investasinya secara pasti. Ketidakpastian tingkat keuntungan yang diperoleh
investor berkaitan dengan adanya resiko dalam setiap aktifitas investasi. Risiko investasi
harus diperhitungkan secara tepat ketika memilih instrumen investasi untuk menghindari
kerugian. Dalam kondisi normal, risiko investasi dapat diprediksi melalui kinerja
perusahaan. Kinerja perusahaan juga tercermin dalam harga sahamnya. Jika aktifitas
perusahaan menunjukkan pertumbuhan yang prospektif maka harga sahamnya akan
mengalami kenaikan karena saham semacam ini dapat memberikan capital gain.
Sebaliknya jika kinerja perusahaan memburuk maka harga sahamnya akan mengalami
penurunan, sehingga saham tersebut akan mencetak capital loss. Harga saham di bursa
ditentukan oleh kekuatan pasar, yang berarti harga saham tergantung pada permintaan
dan penawaran, dengan demikian harga saham dapat berubah setiap saat.
19
Faktor utama yang menyebabkan harga saham berubah menurut (Widioatmodjo,
2000:81) adalah:
“Faktor utama yang menyebabkan harga pasar saham berubah adalah adanya
persepsi yang berbeda dari masing-masing investor, sesuai dengan informasi yang
dimiliki. Persepsi tersebut tercermin melalui ROR (rate of return). Apabila saham
tersebut tidak memadai lagi, maka mereka akan mengambil keputusan untuk menjuanya
sehingga menyebabkan harga saham menurun dan akan terjadi oversupply”.
Dan faktor-faktor yang mempengaruhi ROR menurut (Widioatmodjo, 2000:8182) adalah sebagai berikut:
1)
Tingkat pengembalian tanpa risiko
Apabila kita menginvestasikan modal kita ke alat investasi yang tidak
mengandung risiko. Di Indonesia, sarana investasi yang dianggap tidak memilki
risiko adalah deposito dan tabungan.
2)
Premi risiko
Premi risiko ini menunjukkan seberapa besar kerugian investor apabila dia
menanamkan modalnya untuk pembelian saham biasa. Investor akan
menanggung risiko berupa kemungkinan masuknya pesaing baru, resesi
ekonomi atau yang lain. Dengan menambah kan premi risiko ke dalam tingkat
pengembalian tanpa risiko, berarti investor telah berusaha meminimumkan risiko
yang harus ditanggungnya dalam investasi saham biasa, yaitu dengan menuntut
tingkat pengembalian yang lebih tinggi dari tingkat pengembalian tanpa risiko.
3)
Indeks beta
Indeks beta ini menunjukkan sensitivitas suatu saham terhadap keseluruhan
pergerakan harga saham. Apabila kita menginginkan ROR yang tinggi, tentu saja
kita bisa memilih saham yang indeks betanya tinggi.
20
4)
Tingkat pertumbuhan dividen
ROR saham biasa bisa dating dari dua jurusan, yaitu dividend dan capital gain.
Oleh karena ini, tingkat pertumbuhan dividen harus dimasukkan sebagai faktor
yang mempengaruhi ROR.
3.
Harga Saham dan Peringkat Obligasi
Saham mempunyai tingkat penghasilan yang tidak terhingga, maka risikonya pun
paling tinggi. Hal tersebut yang menjadi dasar investasi, bahwa semakin tinggi
pengembalian yang ditawarkan oleh suatu obyek investasi, semakin tinggi pula risiko
kerugian yang akan diterima investor. Investor sebagai pelaku pasar akan melakukan
investasinya atas beberapa pertimbangan, salah satunya adalah informasi tentang harga
saham. Harga pasar saham ditentukan berdasarkan permintaan dan penawaran atau
mekanisme pasar. Menurut (Plumer dan Tse, 1999) mengukur kondisi keuangan dengan
menggunakan peringkat obligasi, menunjukkan pada saat kondisi keuangan perusahaan
buruk, pengaruh laba terhadap harga saham menurun tetapi pengaruh laba terhadap harga
obligasi meningkat. Pada saat kondisi keuangan perusahaan baik, pengaruh laba terhadap
harga obligasi menurun. Pada perusahaan yang mempunyai peringkat denagn kategori
spekulatif (spekulatif grade), pengaruh laba terhadap return saham lebih rendah
dibandingkan pengaruh laba terhadap return obligasi. Hal tersebut menunjukkan pada
saat kondisi keuangan buruk, laba menjadi kurang relevan untuk penilaian saham tetapi
lebih relevan untuk penilaian obligasi. Pada perusahaan yang mempunyai peringkat
dengan kategori investasi (investment grade), pengaruh laba terhadap return saham lebih
tinggi dibandng pengaruh laba terhadap return obligasi.
21
Dengan demikian, pemeringkatan hutang oleh lembaga pemeringkat akan
membantu perusahaan menjual obligasi di pasar modal untuk selalu berusaha menaikkan
peringkat hutangnya agar harga pasarnya tinggi. Peringkat obligasi yang rendah akan
mempengaruhi harga obligasi dan sangat mungkin mempengaruhi surat berharga lain
(saham) yang dikeluarkan perusahaan.
D.
Pemeringkatan Efek
1.
Profil
Di Indonesia, lembaga pemeringkat obligasi adalah PT. Pemeringkat Efek
Indonesia yang didirikan pada tanggal 21 Desember 1993 dan memperoleh izin operasi
dari Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) pada tanggal 13 Agustus 1994 dengan
nomor 34/PM-PI/1994. Lembaga pemeringkat ini didirikan atas dasar inisiatif pemerintah
melalui Bapepam dan Bank Indonesia. Menurut (Robert Ang,1997:4.6-4.7). Pemegang
saham dari PT Pefindo terdiri lebih dari 100 pemegang saham yang masing-masing tidak
boleh lebih dari 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Pemegang saham PT
Pefindo adalah BEI, perusahaan sekuritas, Bank-bank pemerintah, Dana pensiun dan
Asuransi. Perusahaan ini bertujuan untuk mendorong efisiensi pasar modal da pasar uang
di Indonesia dengan memberikan penilaian obyektif atas risiko hutang dan kualitas dari
sekuritas yang lain.
Sebagai lembaga pemeringkat efek, Pefindo berkewajiban memberikan opini
obyektif, independen dan jujur mengenai tingkat resiko suatu efek hutang berdasarkan
analisis yang mendalam. Perusahan menerapkan proses penilaian yang berlapis-lapis
dimana tidak ada seorang pun yang dapat membuat keputusan unilateral atas suatu rating.
22
Disamping memberikan penilaian perusahaan, Pefindo juga menjalankan kegiatan
tentang pasar modal baik kegiatan yang bersifat praktis maupun yang bersifat kebijakan.
2.
Proses Pemeringkatan
Perusahaan yang akan menerbitkan obligasi bisa mengajukan untuk dirating
apabila memenuhi beberapa criteria, yaitu performance financial perusahaan selama lima
tahun, data operasi perusahaan dan proyeksi ke depan. Risiko yang dihadapi oleh emiten
akan
dianalisis,
serta
pengaruhnya
terhadap
kesanggupan
perusahaan
untuk
mengembalikan hutnagnya baik pokok maupun bunga hutang yang berkaitan. Analisis ini
berdasarkan informasi yang diberikan oleh perusahaan yang bersangkutan kepada
Pefindo maupun informasi lainnya yang dapat diperoleh Pefindo dari sumber yang dapat
dipercaya. Berikut ini penjelasan dari penilaian Pefindo:
1.
Analisa karakteristik industri
Penilaian ini meliputi pertumbuhan permintaan dan siklus industry, struktur
industry, kompetisi dalam industry, struktur penawaran bahan mentah, intensitas
modal dan fluktuasi tingkat suku bunga. Dalam menilai risiko industri tertentu.
PT Pefindo juga menganalisa peran dan kepentingan nasional dari industry
tersebut, kebijakan dan peraturan pemerintah yang berlaku yang mempengaruhi
industry tersebut.
2.
Analisa posisi pasar
PT Pefindo menganalisa posisi perusahan secara seksama di pasar. Analisa
semacam ini menilai paar-pasar yang menjadi target perusahaan, produk
perusahaan, kemampuan untuk mempengaruhi harga, ketahanan terhadap
23
persaingan, efisiensi dan struktur biaya, control atas distribusiketergantungan
terhadap konsumen dan pemasok utama serta produktifitas pekerja.
3.
Analisa manajemen
Analisa manajemen dilakukan dengan meneliti secara seksama pelaksanaan dari
rencana perusahaan, kejelasan strategi bisnis, kebijakan manajemen dan tindakan
yang diambil perusahaan untuk mencapai tujuannya.
4.
Analisa Finansial
Dalam analisis ini PT Pefindo menilai filosofi dan kebijakan manajemen yang
melibatkan risiko financial. Para analis PT Pefindo akan meneliti hal-hal yang
berkaitan dengan kebijakan akuntansi dan keuangan termasuk juga strategi
ekspansi dan sikap terhadap pertumbuhan, debt leverage, prinsip konsolidasi,
penilaian terhadap asset. PT Pefindo juga menevaluasi pilihan pendanaan
perusahaan yang berada dalam kondisi terancam. Dampak potensial yang
mungkin timbul dari ketidaksesuaian juga dipertimbangkan, begitu juga rencanarencana perusahaan yang memungkinkannya terjadi masalah.
Dalam menilai suatu efek hutang PT Pefindo menurut (Robert Ang, 1997:4.8) ada
beberapa langkah, dimana langkah tersebut dapat digambarkan pada diagram 1, yaitu:
pertama,
mengumpulkan
informasi.
Kedua,
perusahaan
penerbit
mengajukan
permohonan kepada PT Pefindo untuk dinilai. Suatu perusahaan (produk efek) supaya
diperingkat harus memenuhi syarat yang ditetapkan oleh rating agency. PT Pefindo
menetapkan syarat-syarat yaitu laporan keuangan harus sudah diaudit 5 tahun terakhir
dengan ketentuan 2 tahun terakhir mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian serta
diaudit oleh akuntan public yang terdaftar di Bapepam. Ketiga, menunjuk dan
24
menugaskan suatu tim analisis. Kemudian tim tersebut menanalisis informasi,
mendatangi perusahaan tersebut, menyiapkan laporan sementara, setelah itu baru
diadakan pertemuan tim analisis yang mengulang kembali proses yang telah dilalui
kedalam enam langkah diatas. Lalu diadakan rapat komisi pemeringkatan dan langkah
selanjutanya menginformasikannya ke klien. Setelah klien mendapat informasi dari PT
Pefindo, klien menyetujui informasi tersebut. Jika klien menyetujui hasilpemeringkatan
tersebut maka rating dipublikasikan dan selanjutnya rating obligasi tersebut tetap
dimonitor. Jika klien tidak menyetujui hasil rating tersebut maka akan dilakukan dua
langkah yaitu membuang rating tersebut karena klien menolak, atau jika klien ingin
memperbaiki rating tersebut maka yang akan dilakukan adalah penambahan data yang
baru, kemudian data tersebut dianalisa kembali oleh rapat komite pemeringkatan.
25
3.
Definisi Simbol Peringkat
Berikut ini adalah simbol-simbol yang digunakan dalam penilaian efek hutang
jangka panjang, obligasi, beserta definisinya menurut PT Pefindo:
1.
AAA
Perusahaan yang berisiko investasi paling rendah dan berkemampuan paling baik
untuk membayar bunga dan pokok hutang dari seluruh kewajiban finansialnya
sesuai dengan yang diperjanjikan.
2.
AA
Perusahaan yang berisiko investasi sangat rendah dan berkemampuan sangat baik
untuk membayar bunga dan pokok hutang dari seluruh kewajiban finansialnya
sesuai dengan yang diperjanjikan dan tidak mudah dipengaruhi oleh perubahan
keadaan yang merugikan.
3.
A
Perusahaan yang berisiko investasi rendah dan berkemampuan baik untuk
membayar bunga dan pokok hutang dari seluruh kewajiban finansialnya sesuai
dengan yang diperjanjikan, dan hanya sedikit dipengaruhi oleh perubahan
keadaan yang merugikan.
4.
BBB
Perusahaan yang berisiko investasi cukup rendah dan berkemampuan cukup baik
dalam membayar bunga dan pokok hutang dari seluruh kewajiban finansialnya
sesuai dengan yang diperjanjikanm, meskipun kemampuannya tersebut cukup
peka terhadap perubahan keadaan yang merugikan.
26
5.
BB
Perusahaan yang masih berkemampuan untuk membayar bunga dan pokokhutang
dari seluruh kewajiban finansialnya sesuai dengan yang diperjanjikan, namun
berisiko investasi cukup tinggi dan sangat peka terhadap perubahan keadaan yang
merugikan.
6.
B
Perusahaan yang berisiko investasi sangat tinggi dan berkemampuan sanagt
terbatas untuk membayar bunga dan poko hutang dari seluruh kewajiban
finansialnya sesuai dengan yang dijanjikan.
7.
CCC
Perusahaan yang tidak berkemampuan lagi untuk memenuhi segala kewajiban
finansialnya.
8.
D
Efek hutang yang macet atau perusahaan yang sudah berhenti berusaha. Tanda
tambah (+) atau kurang (-) dapat dicantumkan dengan peringkat mulai dari AAA
hingga CCC. Tanda kurang (-) berarti bahwa suatu kategori peringkat tetap lebih
baik dari peringkat di bawahnya walaupun semakin mendekati.
E. Penelitian Terdahulu
Bagian ini akan menjelaskan penelitian John R.M Hand, Robert W. Holthausen,
and Richard W. Leftwitch (1992). Penelitian mereka ini menguji kelebihan return
obligasi dan return saham harian atas dua tipe tingkat obligasi yang diumumkan oleh
agensi. Studi terdahulu menggunakan harga obligasi untuk menguji pengaruh perubahan
27
pemeringkatan dengan hasil mixed. Weinsten (1997) dengan return obligasi bulanannya
dan Wakeman (1978) return saham bulanan dan return obligasi mingguan tidak
menemukan reaksi harga pada saat perubahan pemeringkatan. Penelitian lain seperti Katz
(1974), Brooks dan Copeland (1983), menemukan reaksi harga yang signifikan.
Hasil studi terdahulu terhadap pengaruh pengumuman agensi tentang tingkat
obligasi harian pada harga common dan preferred stock umumnya konsisten dengan hasil
studi ini. Holthausen dan Leftwich (1986) menguji respon pada harga saham umum yang
diumumkan oleh CW dan perubahan tingkat obligasi dan menemukan bukti bahwa harga
saham bereaksi pada semua pengumuman kecuali pengumuman tingkat upgrade
sesungguhnya.
F.
Kerangka Pemikiran
Berdasarkan
hasil
penelitian-penelitian
terlebih
terdahulu,
penulis
memprioritaskan pada dua variable, yaitu variable pertama, pengumuman peringkat
obligasi dimana peringkat tersebut sering diinterpretasikan sebagai indikasi kemungkinan
default atau keterlambatan pembayaran emiten. Selain itu peringkat obligasi juga dapat
menjadi gambaran sebagian besar keadaan keuangan dan reputasi manajemen perusahan
tersebut. Peringkat obligasi tentu saja sangat berkaitan erat dengan tanggal
pengumumannya. Karena itu akan dilihat bagaimanakah pengaruhnya terhadap harga
saham sebelum dan sesudah pengumuman. Variable kedua, yaitu harga saham itu sendiri.
Harga saham berfluktuasi karena keadaan perekonomian, nilai tukar rupiah, rate of
return, informasi arus kas dan laba akuntansi dan lain-lain. Pengumuman peringkat
28
obligasi dapat mempengaruhi harga obligasi dan sangat mungkin dapat mempengaruhi
harga saham perusahaan tersebut.
Penulis akan menggunakan event study, yaitu study yang mempelajari reaksi
pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu
pengumuman.
Gambar 2.2
Bagan Kerangka Pemikiran
Peringkat Obligasi
Tanggal
Sebelum
Saat
Sesudah
Harga Saham
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Gambaran Umum
Sepanjang tahun 2008 PT. Pemeringkat Efek Indonesia telah
menganalisa dan memberi peringkat kepada 105 emiten yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Berikut hasil peringkat selama tahun 2008 :
Tabel 3.1
Daftar peringkat obligasi tahun 2008
Periode
2008
Peringkat
idAAA
idAA
idA
idBBB
idBB
Total
1
14
53
32
5
Dari 105 emiten yang mendapat peringkat dari PT. Pefindo ini, penulis hanya meneliti 22
emiten. Dimana saham ke 22 emiten ini juga tercatat dan masuk dalam penghitungan
indeks LQ45.
Sebelum
diperdagangkan
di
masyarakat,
obligasi
ini
harus
melalui
prosespemeringkatan terlebih dahulu. Pemeringkatan terhadap obligasi yang akan
diterbitkan ini bertujuan untuk menilai kinerja perusahaan. Pemeringkatan terhadap
30
obligasi dinilai sangat penting karena dapat dimanfaatkan untuk memustuskan apakah
obligasi tersebut layak terbit atau tidak serta mengetahui tingkat risikonya.
Sebelum mendapatkan peringkat obligasi, perusahaan yang akan menerbitkan
obligasi bisa mengajukan untuk dirating apabila memenuhi beberapa criteria, yaitu
performance financial perusahaan selama lima tahun, data operasi perusahaan dan
proyeksi ke depan. Risiko yang dihadapi oleh emiten akan dianalisis, serta pengaruhnya
terhadap kesanggupan perusahaan untuk mengembalikan hutnagnya baik pokok maupun
bunga hutang yang berkaitan. Suatu perusahaan (produk efek) supaya diperingkat harus
memenuhi syarat yang ditetapkan oleh rating agency. PT Pefindo menetapkan syaratsyarat yaitu laporan keuangan harus sudah diaudit 5 tahun terakhir dengan ketentuan 2
tahun terakhir mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian serta diaudit oleh akuntan
public yang terdaftar di Bapepam.
B. Metode Penelitian
Pada penelitian ini akan menganalisa pengaruh pengumuman peringkat
obligasi terhadap harga saham. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian
komparatif dengan statistik parametric, yaitu metode analisis data dengan menggunakan
parameter-parameter tertentu seperti mean, median, standar deviasi, distribusi data
normal.
31
C. Hipotesis
Hipotesis yang akan dibuktikan oleh penulis dalam penelitian ini dapat di
formulasikan dengan hipotesis yaitu:
H1: Terdapat perbedaan yang signifikan antara harga saham sebelum pengumuman,
pada saat pengumuman, dan sesudah pengumuman peringkat obligasi.
D. Metode Pemilihan Sampel
Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
Purposive Sampling, dengan criteria sebagai berikut :
1. Perusahaan tersebut terdaftar di bursa efek indonesia
2. Perusahaan tersebut rutin melakukan peringkat obligasi .
3. Perusahaan tersebut mendapatkan rating dan diumumkan pada periode 2008.
4. Perusahaan tersebut masuk dalam penghitungan indeks LQ45 periode 1 Agustus
2008 sampai 31 Desember 2008.
E. Variabel dan Pengukuran
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Pengumuman peringkat obligasi sebagai variable bebas.
32
2. Harga saham sebagai variable tidak bebas.
Skala pengukuran yang digunakan adalah skala rasio.
F. Definisi Operasional Variabel
1. Pengumuman bond rating
Pengumuman bond rating adalah pengumuman atau publikasi atas penilaian yang
diberikan lembaga pemeringkat terhadap kualitas suatu obligasi yang diterbitkan oleh
emiten.
2. Harga Saham
Harga saham adalah harga jual dari investor yang satu dengan investor yang lainnya.
Harga saham yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga saham penutupan
(closing price) yang merupakan harga saham selama lima hari sebelum pengumuman
dan lima hari sesudah pengumuman.
G. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini didapat melalui penelitian
kepustakaan untuk untuk memperoleh data sekunder yang meliputi harga penutupan
saham harian (closing price)
yang diperoleh dari website dengan alamat
www.finance.yahoo.com untuk area asia. Daftar perusahaan yang melakukan
33
pengumuman bond rating selama periode 2008 yang diperoleh dari website resmi dengan
alamat www.pefindo.com, dan IDX monthly statistics.
Selain itu juga melalui referensi buku-buku yang terkait dengan peringkat obligasi dan
harga saham.
H. Metode Analisa Data
Penelitian ini dilakukan dengan menguji hipotesis yang ada. Dengan pendekatan
statistic parametric yaitu, Paired Sample t-test (Uji t) dan ANOVA (Uji F). Metode
analisis ini dipilih mengingat dalam penelitian ini digunakan sampel yang sama dengan
data harga saham berpasangan pada kondisi waktu yang berbeda. Analisis ini digunakan
untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara harga saham sebelum dan
sesudah pengumuman peringkat obligasi. Pengujian ini digunakan untuk mengetahui ada
atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang berpasangan
(berhubungan). Dalam hal ini adalah
perbedaan sebelum, pada saat, dan sesudah
pengumuman peringkat obligasi. Penelitian ini menguji apakah pasar bereaksi yang di
tunjukan dengan adanya perubahan harga saham yang signifikan terhadap pengumuman
peringkat obligasi. Pengumuman peringkat obligasi suatu perusahaan akan digunakan
sebagai salah satu peristiwa yang akan menyebabkan reaksi pasar yang akan tercermin
dari harga saham. Reaksi ini dapat diukur melalui perubahan harga saham harian yaitu,
lima hari sebelum pengumuman dan lima hari sesudah pengumuman.
34
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
A. Statistik Deskriptif
Berikut ini disajikan daftar nama sampel perusahaan beserta tanggal pengumuman
dan peringkat obligasi :
Tabel 4.1
Perusahaan sampel, tanggal pengumuman dan peringkat
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Kode
Efek
ANTM
BBCA
BBNI
BBRI
BDMN
BLTA
BMRI
BNGA
BTEL
CPIN
CPRO
ELTY
INDF
ISAT
LPKR
MNCN
PNBN
SMGR
TBLA
TLKM
TRUB
UNSP
Nama Emiten
Aneka Tambang (Persero) Tbk
Bank Central Asia Tbk
Bank Negara Indonesia Tbk
Bank Rakyat Indonesia Tbk
Bank Danamon Indonesia Tbk
Berlian Laju Tanker Tbk
Bank Mandiri (Persero) Tbk
Bank CIMB Niaga Tbk
Bakrie Telecom Tbk
Charoen Pokphand Indonesia Tbk
Central Proteinaprima Tbk
Bakrieland Development Tbk
Indofood Sukses Makmur Tbk
Indosat Tbk
Lippo Karawaci Tbk
Media Nusantara Cipta Tbk
Bank Pan Indonesia Tbk
Semen Gresik (Persero) Tbk
Tunas Baru Lampung Tbk
Telekomunikasi Indonesia Tbk
Truba Alam Manunggal Engineering Tbk
Bakrie Sumatra Plantations Tbk
Tanggal
pengumuman
17/01/2008
03/03/2008
31/07/2008
03/03/2008
29/02/2008
13/11/2008
25/09/2008
03/03/2008
01/07/2008
08/05/2008
18/12/2008
14/02/2008
11/04/2008
01/02/2008
08/08/2008
10/07/2008
09/05/2008
26/03/2008
14/02/2008
14/11/2008
28/04/2008
14/08/2008
Peringkat
BB
A+
AAAA+
AA+
A+
AA+
AAABBB+
BB
BBB+
AA+
AA+
BB
A
A
AA
BBB
BBB+
BBB
BB
35
Dalam penelitian ini terdapat 22 sampel perusahaan yang akan diteliti,
perusahaan tersebut adalah perusahaan yang menerbitkan obligasi dan saham serta
melakukan pemeringkatan obligasi selama tahun 2008 , sesuai dengan pembatasan
criteria yang diajukan penulis. Selain itu data yang digunakan adalah harga saham harian
selama lima hari di seputar tanggal pengumuman. Rata-rata harga saham dari 22 sampel
perusahaan selama lima hari sebelum, saat, dan sesudah pengumuman peringkat obligasi
disajikan dalam table 4.2 berikut:
Tabel 4.2
Rata-rata Harga Saham Sampel Perusahaan
Periode
H-5
H-4
H-3
H-2
H-1
H
H+1
H+2
H+3
H+4
H+5
Mean
2365,7727
2350,8182
2350,3636
2339,2727
2363,6364
2345,1818
2334,4091
2297,0455
2299,2727
2277,0455
2208,2727
Median
1010
970
990
990
995
1030
1030
1005
1030
1050
1050
Maksimum
7500
7550
7400
7400
7800
7650
7350
7650
7650
7500
7050
Minimum
72
68
68
64
60
59
57
55
54
55
57
B. Analisa Data
1. Pengujian Pertama
Untuk pengujian apakah pengumuman peringkat obligasi mempunyai kandungan
informasi yang berpengaruh terhadap perubahan harga saham di seputar tanggal
pengumuman khususnya lima hari sebelum tanggal pengumuman, dengan menggunakan
analisis Paired Sample t-Test (uji t). Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah ada
36
perbedaan yang signifikan antara harga saham pada tanggal pengumuman peringkat
obligasi dengan hari-hari sebelum pengumuman. Tabel 4.3 menyajikan hasil rata-rata
harga saham untuk seluruh sampel selama lima hari sebelum pengumuman, rata-rata
sebelum pengumuman dan pada saat pengumuman peringkat obligasi.
Tabel 4.3
Rata-rata Harga Saham sebelum dan pada saat pengumuman Bond Rating
Periode
Rata-rata
H-5
2.365,7727
H
2.345,1818
H-4
2.350,8182
H
2.345,1818
H-3
2.350,3636
H
2.345,1818
H-2
2.339,2727
H
2.345,1818
H-1
2.363,6364
H
2.345,1818
rata-rata sebelum
2.353,9727
H
2.345,1818
Selisih
20,59
5,64
5,18
(5,91)
18,45
8,79
Tabel 4.3 menyajikan hasil rata-rata harga saham untuk seluruh sampel penelitian
selama lima hari sebelum pengumuman dan pada saat pengumuman peringkat obligasi.
Tabel 4.3 juga menyajikan selisih rata-rata harga saham sebelum pengumuman dengan
rata-rata harga saham pada saat pengumuman peringkat obligasi. Pada hari kelima
37
sebelum pengumuman peringkat obligasi, rata-rata harga saham lebih tinggi dari pada
saat pengumuman. Hal tersebut juga terjadi pada hari keempat, ketiga dan satu hari
menjelang pengumuman. Sedangkan rata-rata harga saham terendah terjadi pada hari
kedua menjelang pengumuman peringkat obligasi. Dengan demikian, hasil pengujian
terhadap harga saham sebelum pengumuman dan pada saat pengumuman peringkat
obligasi menunjukkan bahwa rata-rata harga saham sebelum pengumuman peringkat
obligasi lebih tinggi dibanding harga saham pada saat pengumuman peringkat obligasi.
Tabel 4.4 Menyajikan hasil pengujian statistic rata-rata harga saham dalam
periode lima hari sebelum pengumuman peringkat obligasi.
Tabel 4.4
Hasil Pengujian 1 dengan Uji t
Periode
lima hari sebelum
empat hari sebelum
tiga hari sebelum
dua hari sebelum
satu hari sebelum
rata-rata sebelum
Mean
2365,77
2350,82
2350,36
2339,27
2363,64
2353,97
Standart Deviasi
2501,213
2483,565
2493,512
2505,048
2555,333
2505,919
Nilai Prob t
Keterangan
0.677
Tidak signifikan
Tidak signifikan
Tidak signifikan
Tidak signifikan
Tidak signifikan
Tidak signifikan
0.920
0.907
0.870
0.351
0.814
Hipotesis yang diajukan dalam pengujian pertama adalah:
Ho :
Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara harga saham pada saat
pengumuman dengan sebelum pengumuman peringkat obligasi.
Ha:
Terdapat perbedaan yang signifikan antara harga saham pada saat pengumuman
dengan sebelum pengumuman peringkat obligasi.
38
Dasar pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas, yaitu:
Jika probabilitas > 0.05, maka Ho di terima.
Jika probabilitas < 0.05, maka Ho ditolak.
Dari table 4.4 di atas dapat diketahui bahwa uji t yang dilakukan pada variable
harga saham, rata-rata sebelum pengumuman menunjukkan tingkat signifikan sebesar
0.814 yang berarti bahwa signifikansinya > 0.05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara harga saham
pada tanggal pengumuman peringkat obligasi dengan hari-hari sebelum pengumuman
peringkat obligasi.
Hal ini mengindikasikan pengumuman peringkat obligasi tidak memberikan
kandungan informasi bagi para investor. Meskipun terjadi perubahan terhadap rata-rata
harga saham sebelum pengumuman peringkat obligasi dengan pada saat diumumkannya
peringkat obligasi tetapi perbedaan tersebut tidak signifikan. Pengujian penelitian ini
tidak mampu mendukung penelitian Lettwitch (1992) tetapi sangat mendukung penelitian
dari Wakeman (1984) yang menyatakan bahwa pengumuman peringkat obligasi tidak
mendukung dan tidak memberikan informasi bagi pasar modal.
2. Pengujian Kedua
Untuk pengujian apakah pengumuman peringkat obligasi mempunyai kandungan
informasi yang berpengaruh terhadap perubahan harga saham di seputar tanggal
pengumuman khususnya lima hari sesudah tanggal pengumuman, dengan menggunakan
analisis Paired Sample t-Test (uji t). Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah ada
39
perbedaan yang signifikan antara harga saham pada tanggal pengumuman peringkat
obligasi dengan hari-hari sesudah pengumuman. Tabel 4.5 Menyajikan hasil rata-rata
harga saham untuk seluruh sample selama lima hari sesudah pengumuman, rata-rata
sesudah pengumuman, dan pada saat pengumuman peringkat obligasi.
Tabel 4.5
Rata-rata Harga Saham pada saat pengumuman dan sesudah pengumuman
Periode
Rata-rata
Selisih
H
H+1
2.345,1818
2.334,4091
10,77
H
H+2
2.345,1818
2.297,0455
48,14
H
H+3
2.345,1818
2.299,2727
45,91
H
H+4
2.345,1818
2.277,0455
68,14
H
H+5
2.345,1818
2.208,2727
136,91
H
rata-rata sesudah
2.345,1818
2.283,2091
61,97
Tabel 4.5 menyajikan hasil rata-rata harga saham untuk seluruh sampel penelitian selama
lima hari sesudah pengumuman dan pada tanggal pengumuman peringkat obligasi, selain
itu menyajikan selisih rata-rata harga saham selama lima hari sesudah pengumuman
dengan rata-rata harga saham pada saat pengumuman peringkat obligasi.
Dapat diketahui bahwa pada hari pertama, hari kedua, ketiga, keempat bahkan
sampai hari kelima
rata-rata harga saham lebih tinggi dibandingkan pada saat
40
pengumuman. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hasil pengujian terhadap harga
saham sesudah pengumuman dan pada saat pengumuman peringkat obligasi menunjukan
rata-rata harga saham sesudah pengumuman lebih tinggi dari pada saat pengumuman
peringkat obligasi.
Tabel 4.6 Menyajikan hasil pengujian statistic rata-rata harga saham dalam periode lima
hari sesudah pengumuman peringkat obligasi.
Tabel 4.6
Hasil Pengujian Kedua dengan Uji t
Periode
satu hari sesudah
dua hari sesudah
tiga hari sesudah
empat hari sesudah
lima hari sesudah
rata-rata sesudah
Mean
2334,41
2297,05
2299,27
2277,05
2208,27
2283,21
Standart Deviasi
2519,997
2465,069
2487,021
2459,597
2341,832
2453,746
Nilai Prob t
Keterangan
0.654
Tidak signifikan
Tidak signifikan
Tidak signifikan
Tidak signifikan
Tidak signifikan
Tidak signifikan
0.080
0.029
0.013
0.009
0.013
Hipotesis yang diajukan dalam pengujian kedua adalah:
Ho :
Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara harga saham pada saat
pengumuman dengan sesudah pengumuman peringkat obligasi.
Ha :
Terdapat perbedaan yang signifikan antara harga saham pada saat pengumuman
dengan sesudah pengumuman peringkat obligasi.
Dasar pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas, yaitu:
Jika probabilitas > 0.05, maka Ho di terima.
41
Jika probabilitas < 0.05, maka Ho ditolak.
Dari table 4.6 di atas dapat diketahui bahwa uji t yang dilakukan pada variable
harga saham, rata-rata sebelum pengumuman menunjukkan tingkat signifikan sebesar
0,013 yang berarti bahwa signifikansinya > 0.05, hal ini berarti Ho diterima dan Ha
ditolak. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan
antara harga saham pada saat pengumuman peringkat obligasi dengan hari-hari sesudah
pengumuman peringkat obligasi. Sama dengan hasil pengujian pada hipotesis pertama,
hal ini juga mengindikasikan pengumuman peringkat obligasi tidak memberikan
kandungan informasi bagi para investor sehingga tidak mempengaruhi harga saham
secara signifikan. Hipotesis penelitian ini tidak mampu mendukung penelitian Lettwitch
(1992) tetapi mendukung penelitian Wakeman (1984) yang menyatakan bahwa
pengumuman peringkat obligasi tidak memberikan informasi kepada pasar.
3. Pengujian Hipotesis
Pada pengujian hipotesis ini digunakan alat analisis ANOVA (Uji F), pengujian
ini dilakukan untuk melihat apakah ada perbedaan antara harga saham sebelum, pada
saat, dan sesudah pengumuman peringkat obligasi. Hasil Uji F terhadap harga saham
sebelum, pada saat, dan sesudah pengumuman peringkat obligasi ditunjukan dalam table
4.7.
42
Tabel 4.7
Hasil Pengujian Hipotesis dengan ANOVA (Uji F)
Variabel
Harga Saham
Mean (Standart Deviasi)
Sebelum
Saat
Sesudah
2353,97
2345,18
2283,21
(2505,92)
(2518,81)
(2453,75)
F Hit
F Sig
Ket
0,005
0,995
Tidak signifikan
Hipotesis yang diajukan dalam pengujian hipotesis ketiga adalah:
Ho :
Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara harga saham sebelum, pada saat,
dan sesudah pengumuman peringkat obligasi.
Ha :
Terdapat perbedaan yang signifikan antara harga saham sebelum, pada saat, dan
sesudah pengumuman peringkat obligasi.
Dasar pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas, yaitu:
Jika probabilitas > 0.05, maka Ho di terima.
Jika probabilitas < 0.05, maka Ho ditolak.
Dari table 4.7 di atas menyajikan uji F terhadap harga saham sebelum, pada saat, dan
sesudah pengumuman peringkat obligasi. Di dalam table tersebut terdapat rata-rata dan
standart deviasi harga saham sebelum pengumuman, pada saat pengumuman, dan
sesudah pengumuman peringkat obligasi. Hasil uji F menunjukan nilai 0,995 yang berarti
bahwa signifikansinya > 0.05, hal ini berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara harga saham
sebelum, pada saat, dan sesudah pengumuman peringkat obligasi.
43
Pada pengujian hipotesis ini, hasilnya sama dengan pengujian pertama dan kedua
yaitu mengindikasikan bahwa pengumuman peringkat obligasi tidak memberikan
kandungan informasi bagi para investor sehingga dapat mempengaruhi harga saham
secara signifikan. Hipotesis penelitian ini tidak mampu mendukund penelitian Lettwitch
(1992) tetapi mendukung penelitian Wakeman (1984) yang menyatakan bahwa
pengumuman peringkat obligasi tidak memberikan informasi bagi pasar.
44
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah melalui pengujian terhadap hipotesa dalam penelitian ini,
maka kesimpulan yang dapat diperoleh penulis adalah sebagai berikut:
1. Pengujian pertama terhadap harga saham sebelum pengumuman dan pada saat
pengumuman peringkat obligasi menunjukkan bahwa rata-rata harga saham sebelum
pengumuman lebih rendah daripada rata-rata harga saham pada saat pengumuman
peringkat obligasi. Hasil dari Uji t menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang
signifikan antara harga saham pada tanggal pengumuman dengan hari-hari sebelum
pengumuman peringkat obligasi. Hal ini berarti hipotesis alternative yang diajukan
tidak diterima.
2. Pengujian kedua terhadap harga saham sesudah pengumuman dan pada saat
pengumuman peringkat obligasi menunjukkan bahwa rata-rata harga saham sesudah
pengumuman lebih tinggi dari pada rata-rata harga saham pada saat pengumuman
peringkat obligasi. Hasil dari Uji t menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang
signifikan antara harga saham pada tanggal pengumuman dengan hari-hari sesudah
pengumuman peringkat obligasi. Hal ini berarti hipotesis alternative yang diajukan
tidak diterima.
45
3. Berdasarkan hasil pengujian ketiga hipotesis pada penelitian ini mengindikasikan
bahwa ternyata pengumuman peringkat obligasi
di Indonesia tidak memberikan
kandungan informasi yang penting bagi investor. Hal ini kemungkinan disebabkan
para investor lebih mempertimbangkan faktor lain seperti informasi arus kas, laba
akuntansi, rasio keuangan dan kapitalisasi pasar, serta nilai tukar rupiah di dalam
melakukan aktivitas perdagangan saham.
B. Saran
Dengan mengacu pada kesimpulan tersebut, maka dapat diberikan saransaransebagai berikut:
1. Untuk peneliti berikutnya disarankan untuk menguji pengaruh pengumuman peringkat
obligasi terhadap harga saham dengan mempertimbangkan kenaikan atau penurunan
peringkat obligasi perusahaan.
2. Dalam berinvestasi dengan saham, selain memperhatikan faktor-faktor seperti arus kas,
laba akuntansi, jumlah kas deviden yang diberikan, EPS (eraning per share), tingkat
suku bunga, para investor sebaiknya juga melihat pengumuman peringkat obligasi dan
kondisi perekonomian yang terjadi agar dapat mengambil keputusan dengan baik.
46
DAFTAR PUSTAKA
Ang, Robert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal, Edisi1, Penerbit Mediasoft Indonesia,
Jakarta.
Haymans, Adler. 2006. Dasar-dasar Investasi obligasi, Penerbit Elex Media
Komputindo, Jakarta.
Husnan, Suad. 1996. Dasar-dasar Teori Portfolio dan Analisis Sekuritas, Edisi 3,
Penerbit UUP AMP YKPN, Yogyakarta.
John R.M Hand, Robert W. Holthausen, and Richard W. Leftwitch. 1992. The Effect of
Bond Rating Changes: A Note. Journal of Finance 38.
Lindrianasari. 2004. Pemeringkatan Obligasi, Obligasi dan Laporan Keuangan,
JurnalAkuntansi dan Keuangan Vol. 9, Lampung
Panduan Pemodal Seri 1. 2006. Divisi Komunikasi Bursa Efek Jakarta, Jakarta.
PB, Triton. 2006. SPSS 13.00 Terapan Riset Statistik Parametrik, Edisi 1, Penerbit
ANDI, Yogyakarta.
Priyatno, Dwi. 2008. Mandiri Belajar SPSS untuk Analisis Data dan Uji Statistik,
Penerbit MediaKom, Yogyakarta.
Rahardjo, Sapto. 2006. Kiat Membangun Aset Kekayaan, Edisi 2, Penerbit Elex Media
Komputindo, Jakarta.
Ratih, Dyah.2002.Saham & Obligasi, Edisi 3, Penerbit Universitas Atma Jaya
Yogyakarta, Yogyakarta.
Supranto, Johanes. 2001. Statistik Teori dan Aplikasi, Edisi 6, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Widoatmodjo, Sarwidji. 2008. Cara Sehat Investasi di Pasar Modal, Edisi Revisi,
Penerbit Elex Media Komputindo, Jakarta.
47
Lampiran 1
Paired Samples Correlations
N
Pair 1
Pair 2
Pair 3
Pair 4
Pair 5
Pair 6
limahrseb & saat
empathrseb &
saat
tigahrseb & saat
duahrseb & saat
satuhrseb & saat
rataseb & saat
22
Correlation
.996
Sig.
.000
22
.995
.000
22
22
22
22
.997
.998
.999
.998
.000
.000
.000
.000
Paired Samples Statistics
Pair 1
Pair 2
Pair 3
Pair 4
Pair 5
Pair 6
limahrseb
saat
empathrseb
saat
tigahrseb
saat
duahrseb
saat
satuhrseb
saat
rataseb
Mean
2365,77
2345,18
2350,82
2345,18
2350,36
2345,18
2339,27
2345,18
2363,64
2345,18
2353,97
saat
2345,18
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
Std.
Deviation
2501,213
2518,814
2483,565
2518,814
2493,512
2518,814
2505,048
2518,814
2555,333
2518,814
2505,919
Std.
Error
Mean
533,260
537,013
529,498
537,013
531,619
537,013
534,078
537,013
544,799
537,013
534,264
22
2518,814
537,013
N
Paired Samples Test
Paired Differences
Mean
Std.
Deviation
Std.
Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
t
Sig.
(2tailed)
df
20,59
228,389
48,693
5,64
258,950
55,208
-109,18
120,45
.102
21
.920
Pair 3
Pair 4
limahrseb - saat
empathrseb saat
tigahrseb - saat
duahrseb - saat
Upper
-80,67
5,18
205,729
43,862
-86,03
96,40
21
.907
-5,91
167,287
35,666
-80,08
68,26
21
.870
Pair 5
Pair 6
satuhrseb - saat
rataseb - saat
18,45
8,79
90,733
172,711
19,344
36,822
-21,77
-67,78
58,68
85,37
.118
.166
.954
.239
21
21
.351
.814
Pair 1
Pair 2
Lower
121,85
.423
21
.677
48
Lampiran 2
Paired Samples Statistics
Pair
1
Pair
2
Pair
3
Pair
4
Pair
5
Pair
6
saat
satuhrsesdh
saat
duahrsesdh
saat
tigahrsesdh
saat
empathrsesdh
saat
limahrsesdh
saat
Mean
2345,18
2334,41
2345,18
2297,05
2345,18
2299,27
2345,18
2277,05
2345,18
2208,27
2345,18
ratasesdh
2283,21
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
Std.
Deviation
2518,814
2519,997
2518,814
2465,069
2518,814
2487,021
2518,814
2459,597
2518,814
2341,832
2518,814
Std.
Error
Mean
537,013
537,265
537,013
525,555
537,013
530,235
537,013
524,388
537,013
499,280
537,013
22
2453,746
523,140
N
Paired Samples Correlations
N
Pair
1
Pair
2
Pair
3
Pair
4
Pair
5
Pair
6
saat & satuhrsesdh
saat & duahrsesdh
saat & tigahrsesdh
saat & empathrsesdh
saat & limahrsesdh
saat & ratasesdh
Correlation
Sig.
22
.999
.000
22
.999
.000
22
.999
.000
22
.999
.000
22
.998
.000
22
.999
.000
Paired Samples Test
Paired Differences
Mean
Pair
1
Pair
2
Pair
3
Pair
4
Pair
5
Pair
6
saat - satuhrsesdh
saat - duahrsesdh
saat - tigahrsesdh
saat - empathrsesdh
saat - limahrsesdh
saat - ratasesdh
Std.
Deviation
Std.
Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Upper
Lower
t
df
Sig. (2tailed)
10,77
110,997
23,665
-38,44
59,99
.455
21
.654
48,14
122,749
26,170
-6,29
102,56
1.839
21
.080
45,91
92,152
19,647
5,05
86,77
2.337
21
.029
68,14
118,373
25,237
15,65
120,62
2.700
21
.013
136,91
222,874
47,517
38,09
235,73
2.881
21
.009
61,97
107,599
22,940
14,27
109,68
2.701
21
.013
49
Lampiran 3
Descriptives
harga saham
95% Confidence Interval
for Mean
N
sebelum
pada saat
sesudah
Total
Mean
22
22
22
66
Std. Deviation
2353,97
2345,18
2283,21
2327,45
2505,919
2518,814
2453,746
2454,537
Std.
Error
Lower
Bound
1242,91
1228,40
1195,28
1724,05
534,264
537,013
523,140
302,133
Upper
Bound
3465,03
3461,96
3371,14
2930,86
Minimum
Maximum
66,40
59,00
55,60
55,60
7400
7650
7370
7650
Test of Homogeneity of Variances
harga saham
Levene
Statistic
0,020
df1
df2
2
Sig.
.980
63
ANOVA
harga saham
Sum of
Squares
Between
Groups
df
Mean Square
65.452,869
2
32.726,435
Within
Groups
3,92E+08
63
6.214.974,632
Total
3,92E+08
65
F
.005
Sig.
.995
50
Lampiran 4
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Kode
Efek
ANTM
BBCA
BBNI
BBRI
BDMN
BLTA
BMRI
BNGA
BTEL
CPIN
CPRO
ELTY
INDF
ISAT
LPKR
MNCN
PNBN
SMGR
TBLA
TLKM
TRUB
UNSP
H-5
3025
3675
1450
7500
7000
620
2525
750
275
1060
72
610
960
7150
770
465
610
4750
600
6100
840
1240
H-4
3000
3650
1420
7550
6950
620
2675
750
265
1010
68
610
930
6950
760
500
630
4600
580
6150
820
1230
H-3
3025
3575
1390
7400
7050
580
2800
760
270
1010
68
600
970
7000
750
460
590
4800
570
6100
820
1120
H-2
2925
3550
1360
7250
7400
580
2775
770
270
1020
64
600
960
7100
750
430
600
4600
580
6000
820
1060
H-1
2925
3575
1370
7300
7800
530
2700
760
265
1030
60
590
960
7100
750
425
620
5100
570
5700
820
1050
H
2775
3525
1340
7000
7650
530
2625
730
270
1020
59
610
1040
7100
740
420
610
5200
580
5800
830
1140
H+1
2450
3600
1340
7050
7350
500
2625
720
260
1020
57
650
1040
7300
750
415
600
5200
590
5900
860
1080
H+2
2500
3625
1270
6700
7400
500
2650
720
255
1020
55
650
1080
7250
750
420
600
5100
580
5550
870
990
H+3
2475
3550
1250
7000
7650
480
2500
730
260
1030
54
640
1080
7000
750
415
630
5000
580
5600
880
1030
H+4
2375
3475
1250
6800
7500
450
2500
730
265
1040
55
610
1070
7050
760
405
630
4850
570
5750
900
1060
H+5
2500
3400
1250
6300
6950
460
2300
690
265
1020
57
620
1080
7050
760
400
600
4800
580
5500
910
1090
51
Download