BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1. Paradigma Menurut

advertisement
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3. 1. Paradigma
Menurut Harmon Paradigma dapat didefinisikan sebagai cara mendasar
untuk mempersepsikan, berpikir, menilai dan dan melakukan yang berkaitan
dengan sesuatu secara khusus tentang visi realitas. Paradigma dalam penelitian ini
adalah paradigma Konstruktivis. Paradigma Konstruktivis digunakan untuk
menemukan bagaimana peristiwa atau realitas tersebut dikonstruksi dan dengan
cara apa konstruksi itu dibentuk. Paradigma Konstruktivis dalam penelitian ini
dianggap mampu melihat bagaimana pemanfaatan media sosial twitter kelompok
Akademi
Berbagi
dapat
dipahami
sebagai
suatu
realitas
yang
telah
dikonstruksikan dan bagaimana konstruksi tersebut terbentuk.
Teori Konstruktivisme mengakui konstruk-konstruk mempunyai kondisi
sosial yang alami dan dipelajari melalui hubungan dengan orang lain. Penulis
memahami pesan-pesan komunikasi di media sosial twitter kelompok Akademi
Berbagi merupakan suatu konstruksi proses interaksi dalam kelompok,
masyarakat dan budaya.
3. 2. Tipe Penelitian
Penulis menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yang merupakan
penelitian yang menghasilkan data berupa kata-kata tertulis maupun lisan, dan
45
http://digilib.mercubuana.ac.id/
46
bergantung dari
bagaimana pengamatan penulis terhadap objek penelitian.
Penelitian kualitatif dimaksudkan untuk memahami pemanfaatan media sosial
twitter Kelompok Akademi Berbagi untuk mengembangkan kelas-kelas di
berbagai kota yang diteliti dengan pendekatan menyeluruh.
Tipe Penelitian ini bersifat deskriptif karena data yang dikumpulkan
berupa gambar, kata-kata, dan data dari objek penelitian. Penelitian deskriptif
bermaksud memberikan gambaran suatu gejala sosial tertentu, sudah ada
informasi mengenai gejala sosial seperti yang dimaksudkan dalam suatu
permasalahan penelitian namun belum memadai. Penelitian yang bersifat
deskriptif membantu untuk menjawab pertanyaan atau
penjelasan secara
terperinci mengenai gejala sosial yang dimaksudkan dalam suatu permasalahan
penelitian yang bersangkutan.
3. 3. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang berbentuk studi
kasus. Metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
diamati. Studi kasus merupakan penyelidikan mendalam (indepth study) mengenai
suatu unit sosial sedemikian rupa sehingga menghasilkan gambaran yang
terorganisasikan dengan baik dan lengkap mengenai unit sosial tersebut.
Cakupan studi kasus dapat meliputi keseluruhan siklus kehidupan atau
dapat pula meliputi segmen-segmen tertentu saja. Kasus memiliki batas, lingkup
http://digilib.mercubuana.ac.id/
47
kajian dan pola pikir tersendiri; sehingga dapat mengungkapkan realitas sosial
atau fisik yang unik, spesifik serta menantang.
Studi kasus banyak mengungkapkan hal-hal yang amat detail, melihat halhal apa yang tidak bisa diungkapkan oleh metode lain, dan dapat menangkap
makna yang ada di belakang kasus dalam kondisi objek secara natural1. Dengan
mempelajari semaksimal mungkin seorang individu, suatu kelompok atau suatu
kejadian, peneliti bertujuan memberikan uraian yang lengkap dan menadalam
mengenai subjek yang diteliti.2
3. 4. Konsep Penelitian
Konsep merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan objek
secara abstrak. Menurut Singarimbun dan Effendi3 adalah generalisasi dari
sekelompok fenomena tertentu, sehingga dapat digunakan untuk menggambarkan
berbagai fenomena yang sama. Konsep merupakan kesatuan pengertian tentang
suatu hal atau persoalan yang dirumuskan. Dalam merumuskan kita harus dapat
menjelaskannya sesuai dengan maksud kita memakainya. Konsep penelitian
diperlukan untuk membatasi studi penelitian.
Sebagaimana telah diuraikan pada bab sebelumnya bahwa fokus penelitian
dalam penelitian ini yaitu bagaimana pemanfaatan media sosial twitter yang
dilakukan oleh kelompok Akademi Berbagi. Agar pembahasan tidak terlalu luas
1
Agus Salim. Teori dan Paradigma Penelitian Sosial . Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya. 2001. hlm.
100.
2
Kriyantono, Op. Cit., hlm. 66
3
Singarimbun, Effendi.Metode Penelitian Survey.PT.Pustaka LP3ES Jakarta.2003
http://digilib.mercubuana.ac.id/
48
dan lebih spesifik maka peneliti membuat konsep pada pemanfaatan media sosial
twitter yang dilakukan Kelompok Akademi Berbagi.
Kemudian konsep penelitian ini dikaitkan dengan teori Denis McQuail
dalam bukunya Teori Komunikasi Massa4, yang menguraikan ciri-ciri utama yang
media baru berdasarkan perspektif pengguna. Berikut merupakan tabel konsep
penelitian:
Tabel 3.1
Konsep Penelitian
Fokus Penelitian
Teori yang
digunakan
Aspek yang diteliti
1. Interactivity :
Inisiatif interaktif dari pengguna twitter yaitu
followers
terhadap
tweet-tweet
dari
(Dennis McQuail)
sumber/pengirim (pesan) yaitu Akademi
Berbagi.
2. Social presence (sociability)
Sense of personal contact dengan pengguna
twitter yaitu followers yang dapat diciptakan
oleh Akademi Berbagi.
Bagaimana
3. Media Richness
pemanfaatan media
Media baru yang dapat memberikan Isyaratsosial twitter yang
isyarat, lebih peka dan lebih personal melalui
dilakukan oleh
tweet-tweet yang dituliskan oleh Akademi
kelompok
Berbagi seperti foto, mention, dan tautan.
Akademi Berbagi?
4. Autonomi
Dimana pengguna twitter yaitu followers
merasa dapat memahami isi pesan dan
menggunakannya serta bersikap independen
terhadap akun Akademi Berbagi.
New Media
5. Playfulness
Digunakan untuk hiburan dan kenikmatan
oleh target audience yaitu followers.
4
Hastasari, Chatia.. Pembunuhan Media Konvensional oleh Media Baru. Bab Buku New Media :
Teori dan Aplikasi. Surakarta: Lindu Pustaka. 2011
http://digilib.mercubuana.ac.id/
49
6. Personalization
Tingkatan dimana isi timeline twitter dan
penggunaan media bersifat personal dan
unik.
3. 5. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah individu-individu dari kelompok Akademi
Berbagi. Sumber data dalam penelitian kualitatif dapat berupa manusia dengan
tingkah lakunya, peristiwanya, dokumen dan benda lain. Oleh karena itu, data
yang diperlukan dalam penelitian ini akan diperoleh dari berbagai sumber data,
yaitu :
1. Informan yaitu:
a) 1 Murid kelompok Akademi Berbagi Makassar yaitu Nurul Fadhila
Yaumil, 24 Tahun.
b) 1 Murid kelompok Akademi Berbagi Bekasi yaitu Radisti Faradita,
27 Tahun.
c) 1 Kepala Sekolah Akademi Berbagi Bekasi yaitu Anisa
Kusumawardhani, 25 Tahun.
2. Key Informan yaitu yaitu Tim Marketing Akademi Berbagi yaitu:
Pengelola Social Media Akademi Berbagi: Rizki Maulana, 24 Tahun.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
50
Informan adalah orang yang diwawancarai, dimintai informasi oleh
pewawancara. Informan adalah orang yang diperkirakan menguasai dan
memahami data, informasi, ataupun fakta dari suatu objek penelitian. Dalam
wawancara mendalam peran informan tetap menjadi sentral5. Peneliti memilih
informan dengan sampling purposif. Teknik purposif dipilih untuk penelitian
yang lebih mengutamakan kedalaman data. Peneliti memilih murid/peserta
Akademi Berbagi dari Makassar karena alasan berikut:
Gambar 3.1.
Akademi Berbagi Makassar
Sumber: www.twitter.com/akademiberbagimakassar
1. Karena Akademi Berbagi Makassar didirikan pada tahun 2011 dimana
setahun setelah Akademi Berbagi Jakarta (Pusat) didirikan pada tahun 2010.
5
Burhan Bungin. Penelitian Kualitatif; Komunikasi, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: , 2007. hlm
108-109
http://digilib.mercubuana.ac.id/
51
2. Akademi Berbagi Makassar salah satu kota pertama di luar pulau Jawa yang
menciptakan kelas Akademi Berbagi.
Gambar 3.2. Twitter Akademi Berbagi Makassar
Sumber: www.twitter.com/akademiberbagimakassar
3. Akademi Berbagi Makassar salah satu kota yang menyelanggarakan kelaskelas secara rutin, dan mempunyai jumlah followers 2.266 orang.
Kemudian tak hanya Akademi Berbagi Makassar saja, peniliti juga
Peneliti memilih murid/peserta Akademi Berbagi dari Bekasi karena alasan
berikut:
1. Karena Bekasi karena wilayah inilah yang belum, namun wilayah Bekasi
ini lah yang mempunyai banyak followers / peserta kelompok dari Akademi
Berbagi Makassar yaitu 3.137 orang.
Gambar 3.3. Akademi Berbagi Bekasi
Sumber: www.twitter.com/akademiberbagibekasi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
52
Informan-informan yang dipilih pun sudah mengetahui dan memahami
tentang bagaimana pemanfaatan social media yang dilakukan oleh
Akademi
Berbagi.
Key Informan adalah mereka yang tidak hanya memberi keterangan
tentang suatu kepada peneliti, tetapi juga bisa memberi saran tentang bukti yang
mendukung serta menciptakan sesuatu terhadap sumber yang bersangkutan.
Melalui sampling purposive atau pengambilan sample secara sengaja oleh
peneliti, Key informan yang dipilih harus mengerti dan paham tahapan proses
Akademi Berbagi. Dengan demikian key informan diatas adalah Social Media
Officer kelompok Akademi Berbagi.
3. 6. Teknik Pengumpulan data
Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:
a. Penelitian lapangan (Field Research)
1. Metode Wawancara mendalam
Wawancara mendalam secara umum adalah proses keterangan untuk
tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antar
pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, tanpa
menggunakan pedoman wawancara, pewawancara dan informan terlibat dalam
kehidupan sosial yang relatif lain. Dengan demikian, keabsahan wawancara
mendalam adalah keterlibatannya dalam kehidupan informan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
53
Wawancara dilakukan setelah menyesuaikan waktu dan tempat dengan
informan. Keempat informan diwawancarai lebih dari 1 kali sesuai dengan
pemenuhan kebutuhan data.
2. Observasi Partisipan
Observasi diartikan sebagai kegiatan mengamati secara langsung tanpa
mediator sesuatu objek untuk melihat dengan dekat kegiatan yang dilakukan oleh
objek tersebut. Observasi merupakan metode pengumpulan data yang digunakan
pada riset kualitatif. Yang diobservasi adalah interaksi (perilaku) dan percakapan
yang terjadi antara subjek yang diriset.
Peneliti melakukan observasi secara langsung sebanyak 3 kali, yaitu:
1. Peneliti menghadiri gathering resmi sebanyak 1 kali, saat Akademi Berbagi
sedang membuat acara.
2. Menghadiri kelas Akademi Berbagi sebanyak 2 kali.
b. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Yaitu cara mengumpulkan data yang ada mengenai permasalahan dengan
membaca/mencari literatur
yang bersangkutan dengan penelitian, untuk
mendukung penelitian. Dalam hal ini, penelitian kepustakaan dilakukan melalui
buku-buku, majalah, surat kabar, jurnal, internet dan sebagainya.
c. Penelitian Media Sosial Twitter
Yaitu cara mengumpulkan data yang ada mengenai permasalahan dengan
membaca/mencari tweet-tweet yang dituliskan di twitter Akademi Berbagi yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
54
bersangkutan dengan penelitian, untuk mendukung penelitian. Dalam hal ini,
penelitian media sosial ini dilakukan melalui akun-akun Kelompok Akademi
Berbagi.
3. 7. Teknik Analisis Data
Data penelitian kualitatif tidak berbentuk angka, tetapi lebih banyak
berbentuk narasi, deskripsi, dokumen tertulis dan tidak tertulis (gambar, foto)
ataupun bentuk-bentuk non angka lain. Analisis data pada penelitian ini
menggunakan analisis data model interaktif (interactive model of analysis),
dilakukan melalui tahapan sebagai berikut :
1. Pengumpulan Data (Data Collecting)
Pengumpulan data merupakan suatu proses atau kegiatan mengumpulkan data
melalui kegiatan wawancara, observasi, maupun dokumentasi untuk mendapatkan
data yang lengkap.
2. Reduksi Data (Data Reduction)
Yaitu
proses
pemilihan,
pemusatan,
perhatian,
dan
penyederhanaan,
pengabstrakan, dan tranformasi data kasar yang muncul dari catatan lapangan.
3. Penyajian Data (Data Display)
Yaitu sekumpulan informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya
penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data merupakan
analisis dalam bentuk matrik, network, chart, atau grafis sehingga peneliti dapat
menguasai data.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
55
4. Menarik kesimpulan atau Verifikasi (Conculution Drawing)
Verifikasi dapat dikumpulkan dengan pengumpulan data baru dalam mengambil
keputusan yang didasarkan pada reduksi data dan penyajian data yang merupakan
jawaban atas masalah yang diangkat dalam penelitian6.
3. 8. Teknik Keabsahan Data
Ada prinsip penting yang perlu diperhatikan dalam menguji dan
memastikan keabsahan penelitian kualitatif, yaitu melalui prinsip credibility
(dapat dipercaya) dengan cara mengumpulkan data seobyektif mungkin. Lalu,
peneliti melakukan metode triangulasi yang dilakukan melalui cara pengecekan
silang (cross validation) atas data yang diperoleh.
Pengecekan
silang
dengan
melakukan
perbandingan
informan,
perbandingan waktu maupun tempat. Dan menanyakan hal yang sama kepada
informan yang sama tetapi pada waktu dan tempat yang berbeda. Triangulasi data
dilakukan sejak pada langkah pengumpulan data sampai pada saat penyimpulan.
Triangulasi yaitu yaitu tehnik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan
sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau Sebagai
pembanding terhadap data itu. Ada tiga cara, yaitu:7
1. Triangulasi sumber. Informasi dan data yang diperoleh dari satu sumber
dicek ulang melalui beberapa sumber lain. Dalam penelitian ini misalnya
Informan 1 memberikan informasi mengenai simbol Triple S, maka
informasi yang sama dicek kembali pada Informan 2, 3 dan 4 untuk
6
Miles & Huberman 1984 (dalam Sugiyono, 2008)
Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif . Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2003. hlm
30
7
http://digilib.mercubuana.ac.id/
56
memastikan apakah terdapat kesamaan pandangan mengenai hal tersebut.
Serta menggunakan berbagai sumber data seperti dokumen, arsip, hasil
wawancara, hasil observasi atau juga dengan mewawancarai lebih dari
satu subjek yang dianggap memeiliki sudut pandang yang berbeda.
2. Triangulasi teknik. Uji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek
data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Penggunaan
berbagai metode untuk meneliti suatu hal, seperti metode wawancara dan
metode observasi. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan metode
wawancara yang ditunjang dengan metode observasi pada saat wawancara
dilakukan. Bila ada informasi yang inkonsisten, maka penggalian ulang
dengan teknik yang berbeda akan dilakukan terhadap informan yang sama.
3. Triangulasi waktu. Data diuji dengan melakukan penggalian ulang pada
waktu yang berbeda. Informasi yang diperoleh pada saat gathering atau
secara individu.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download