5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Tanaman Kacang Hijau

advertisement
5
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Klasifikasi Tanaman Kacang Hijau
Kacang-kacangan (leguminosa), sudah dikenal dan dimanfaatkan secara
luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan
merupakan sumber protein yang baik, dengan kandungan protein berkisar antara
20 - 35 %. Kacang-kacangan juga merupakan sumber lemak, vitamin, mineral dan
serat pangan (dietary protein). Kadar serat kacang-kacangan mempunyai peranan
yang sangat penting, yaitu mencegah berbagai penyakit rendah serat (Astawan,
2009).
Tanaman kacang hijau termasuk (famili) Leguminosaceae yang memiliki
banyak varietas. Kedudukan kacang hijau dalam taksonomi tumbuhan
diklasifikasikan sebagai berikut :
Kerajaan
: Plantae
Divisio
: Spermatophyta
Subdivisi
: Angiospremae
Klass
: Dicotyledonae
Ordo
: Leguminales
Familia
: Leguminosaceae
Genus
: Phaseolus
Spesies
: Vigna radiata L.
5
6
2.2 Morfologi Kacang Hijau
Tanaman kacang hijau berakar tunggang. Sistem perakarannya dibagi
menjadi dua yaitu mesophytes dan xerophytes. Mesophytes mempunyai banyak
cabang akar pada permukaan tanah dan tipe pertumbuhannya menyebar,
sementara xerophytes memiliki akar cabang lebih sedikit dan memanjang kearah
bawah.
Batang tanaman kacang hijau berukuran kecil, berbulu, berwarna hijau
kecokelatan atau kemerah-merahan. Batang tumbuh tegak mencapai ketinggian
30-110 cm dan cabang menyebar. Setiap buku batang menghasilkan satu tangkai
daun, kecuali pada daun pertama berupa sepasang daun yang berhadapan dan
masing-masing daun berupa daun tunggal.
Daun tanaman kacang hijau terdiri dari 3 helaian (trifoliat) dan letaknya
bersilang. Tangkai daunnya cukup panjang dari daun. Daunnya berwarna hijau
muda sampai hijau tua ( Andrianto dan Indarto 2004).
Bunga kacang hijau berkelamin sempurna (hermaprodite), berbentuk
kupu-kupu dan berwarna kuning. Proses penyerbukan terjadi pada malam hari
sehingga pada pagi harinya bunga akan mekar dan pada sore hari menjadi layu.
Kacang hijau memiliki buah yang berbentuk polong, dengan panjang 5-16
cm, setiap polong berisi 10-15 butir biji. Polong kacang hijau berbentuk bulat
silindris atau pipih dengan ujung agak runcing atau tumpul. Polong muda
berwarna hijau, setelah tua berubah menjadi coklat kehitaman (Marzuki dan
Soeprapto 2004).
7
Biji kacang hijau lebih kecil dibandingkan biji kacang-kacangan lainnya,
warna biji kebanyakan hijau kusam atau hijau mengkilap dan beberapa ada yang
berwarna kuning, coklat dan hitam.
2.3 Syarat Tumbuh Tanaman Kacang Hijau
Tanaman kacang hijau merupakan tanaman tropis yang menghendaki
suasana panas selama hidupnya, tanaman ini dapat ditanam di dataran rendah
hingga ketinggian 500 meter di atas permukaan laut. Berdasarkan indikator di
daerah sentra produsen tersebut keadaan iklim yang ideal untuk tanaman kacang
hijau adalah daerah yang bersuhu 25o C – 27o C dengan kelembaban udara 5080%, curah hujan antar 50-200 mm/bulan dan cukup mendapat sinar matahari
(tempat terbuka ). Jumlah curah hujan dapat mempengaruhi hasil kacang hijau.
Tanaman ini cocok ditanaman pada musim kering (kemarau) yang rataan curah
hujannya rendah.
Tanaman kacang hijau memerlukan tanah yang gembur, banyak
mengandung humus, aerase dan drainase baik. Tanaman kacang hijau
menghedaki tanah yang tidak terlalu berat, artinya tidak terlalu banyak
mengandung liat. Tanah dengan kandungan bahan organik tinggi sangat disukai
oleh tanaman kacang hijau.
2.4 Populasi Tanaman
Pengaturan populasi tanaman pada hakekatnya adalah pengaturan jarak
tanam dan jumlah benih per lubang yang berpengaruh pada persaingan dalam
penyerapan hara, air dan cahaya matahari, sehingga apabila tidak diatur dengan
baik akan mempengaruhi hasil tanaman. Jarak tanam rapat mengakibatkan
terjadinya kompetisi intra spesies dan antar spesies. Kompetisi yang terjadi
8
utamanya adalah kompetisi dalam memperoleh cahaya, unsur hara dan air.
Beberapa penelitian tentang jarak tanam menunjukan bahwa semakin rapat jarak
tanam, maka semakin tinggi tanaman tersebut dan secara nyata berpengaruh pada
jumlah cabang dan luas daun. Apabila jumlah cabang sedikit, maka jumlah daun
juga menjadi sedikit. Hal tersebut berkaitan langsung dengan luas daun seluruh
tanaman. Menurut Sitompul dan Guritno (1995), daun sangat berperan dalam
pemanenan cahaya yang bermanfaat dalam proses fotosintesis.
Pengaturan kepadatan tanaman merupakan suatu cara yang sederhana
untuk mengatur cahaya yang diterima oleh tanaman (Janick, et al., 1969 dalam
asro’ Laelani Indrayanti. 2010). Umumnya hasil yang meningkat per satuan luas
akan tercapai dengan kepadatan yang tinggi, karena penggunaan cahaya secara
maksimal pada awal pertumbuhan, tetapi akhirnya sifat tiap-tiap individu
menurun karena persaingan cahaya dan faktor-faktor tumbuh lain, dalam hal ini
respon ditunjukkan dengan menurunnya ukuran tanaman atau bagian lainnya.
Sumpena (2007) menyatakan bahwa jumlah benih per lubang sangat menentukan
hasil mentimum. Kepadatan populasi tanaman yang tinggi akan mempengaruhi
petumbuhan tanaman dan pada akhirnya penampilan tanaman secara individu
akan menurun karena persaingan dalam intersepsi radiasi sinar matahari, absorbsi
air dan unsur hara serta pengambilan CO2 dan O2.
2.5.
Pemupukan
Pupuk organik (kompos) merupakan hasil akhir dan atau hasil antara dari
perubahan atau peruraian bagian dan sisa-sisa tanaman dan hewan. seperti
bungkil, guano, tepung tulang dan sebagainya. Pupuk organik berasal dari bahan
organik yang mengandung segala macam unsur (baik makro maupun mikro).
9
Hanya saja, ketersediaan unsur tersebut biasanya dalam jumlah yang sedikit.
Pupuk organik diantaranya ditandai dengan ciri-ciri :
1.
Nitrogen terdapat dalam bentuk persenyawaan organik sehingga mudah
diserap tanaman.
2.
Tidak meninggalkan sisa asam anorganik didalam tanah.
3.
Mempunyai kadar persenyawaan C organik yang tinggi, misalnya hidrat
arang.
Pupuk kimia (Urea) adalah suatu senyawa organik yang terdiri dari unsur
karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen dengan rumus CON2H4 atau (NH2)2CO.
Urea merupakan pupuk nitrogen yang paling mudah dipakai. Pupuk ini mudah
larut didalam air dan tidak mempunyai residu garam sesudah dipakai.
Download