ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI HASBIANA DALIMUNTHE SE.M.Ak Pengenalan aset lancar Pengelompokan aset : Aset Lancar (current aset) : sumber daya atau klaim atas sumber daya yang dapat langung diubah menjadi kas sepanjang siklus operasi perusahaan. Golongan utama aset lancar: kas, setara kas, efek, piutang, derivatif, persediaan, dan beban diterima dimuka. Aset Tidak Lancar (fixed assets) : sumber daya atau klaim atas sumber daya yang diharapkan dapat memberikan manfaat pada perusahaan selama periode melebihi periode kini. Golongan utama aset lancar: properti, pabrik, peralatan dll. Pengenalan aset lancar Aset Jangka Panjang : • Properti • Pabrik • Peralatan • Aset tak berwujud • Investasi • Beban-beban yang ditangguhkan Aset Keuangan: • Efek (surat berharga, atau sekuritas) • Investasi Aset keuangan ini dinilai pada nilai wajar (nilai pasar) dan diharapkan dapat memberikan imbal hasil yang setara dengan biaya modal yang telah disesuaikan dengan resiko mereka. Aset Operasi: terdiri atas sebagian besar aset perusahaan. Aset ini dinilai pada biayanya dan merupakan aset operasi produktif yang diharapkan memberikan imbal hasil di atas laba normal. KAS DAN SETARA KAS Definisi Kas : aset yang paling likuid, mencakup mata uang, deposito dana, money order, dan cek. Setara Kas : tergolong aset sangat lancar, investasi jangka pendek yang : (1) siap dikonversi menjadi kas (2) hampir jatuh tempo sehingga resiko perubahan harga yang disebabkan pergerakan tingkat bunga hanya minimal contoh : treasury bill (surat berharga yang dikeluarkan oleh pemerintah AS), commersial paper, dan dana pasar uang. Analisis Aset Dalam analisis aset konsep likuiditas sangat penting. Likuiditas memberikan fleksibilitas untuk memanfaatkan kondisi perubahan pasar dan untuk bereaksi terhadap tindakan strategis pesaing. Likuiditas juga terkait dengan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban saat jatuh tempo. Analisis aset juga mempertimbangkan: Sejauh mana setara kas diinvestasikan pada efek ekuitas, perusahaan dapat mengalami penurunan likuiditas jika nilai pasar dari efek invetasi tersebut turun. Kas dan setara kas seringkali dibutuhkan sebagai saldo kompensasi untuk mendukung suatu perjanjian pinjaman atau jaminan utang. PIUTANG Definisi Piutang (receivables) merupakan nilai jatuh tempo yang berasal dari penjualan barang atau jasa atau dari pemberian pinjaman uang. Kelompok Piutang: * Piutang Usaha (account receivable) mengacu pada janji lisan untuk membayar yang berasal dari penjualan produk dan jasa secara kredit. * Wesel Tagih (notes receivable) mengacu pada janji tertulis untuk membayar. PENILAIAN PIUTANG Analisis piutang berdampak terhadap posisi aset dan arus laba perusahaan yang saling terkait. Perusahaan mempunyai pengalaman tidak dapat menagih semua piutangnya. Kolektibilitas piutang satu kelompok hanya dapat diestimasi berdasarkan pengalaman masa lalu. Resiko analisis ini adalah pengalaman masa lalu mungkin bukan alat prediksi yang layak atas kerugian masa depan, atau gagal mencerminkan kondisi terkini. ANALISIS PIUTANG Resiko Kolektibilitas : manajemen sering menggunakan pengalaman masa lalu hanya karena kondisi ekonomi dan industri sulit diprediksi. Alat analisis untuk memeriksa kolektibilitas piutang: # Membandingkan persentase piutang terhadap penjualan perusahaan pesaing dengan perusahaan yang sedang dianalisis # Memeriksa konsentrasi pelanggan-resiko meningkat jika piutang terkonsentrasi pada satu atau sedikit pelanggan. # Menghitung dan menyelidiki tren periode rata-rata kolektibilitas piutang dibandingkan dengan syarat kredit pelanggan untuk industri yang bersangkutan # Menentukan bagian piutang yang merupakan pengalihan atau perpanjangan dari piutang atau wesel tagih masa lalu ANALISIS PIUTANG Keaslian Piutang Deskripsi piutang dalam laporan keuangan atau catatan atas laporan keuangan biasanya tidak cukup untuk memberikan tingkat keandalan mengenai apakah piutang asli, jatuh tempo atau dapat ditagih. Faktor lain yang mempengaruhi keandalan piutang adalah hak pengembalian barang (right of merchandise return). Sekuritas Piutang Perusahaan menjual semua piutang pada pihak ketiga (anjak piutang) atau sekuritisasi.