Diksi, Apa itu Diksi ? Diksi, dalam arti aslinya dan pertama, merujuk pada pemilihan kata dan gaya ekspresi oleh penulis atau pembicara. Arti kedua, arti “diksi” yang lebih umum digambarkan dengan enunsiasi kata – seni berbicara jelas sehingga setiap kata dapat didengar dan dipahami hingga kompleksitas dan ekstrimitas terjauhnya. Arti kedua ini membicarakan pengucapan dan intonasi, daripada pemilihan kata dan gaya. Adapun menurut tokoh Gorys Keraf (2002) mengemukakan poin-poin penting tentang diksi. Plilihan kata atau diksi mencakup pengertian kata–kata mana yang harus dipakai untuk mencapai suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata–kata yang tepat atau menggunakan ungkapan–ungkapan, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi. Pilihan kata atau diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa–nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai (cocok) dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat pendengar. Pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan oleh penguasa sejumlah besar kosa kata atau perbendaharaan kata bahasa itu. Sedangkan yang dimaksud pembendaharaan kata atau kosa kata suatu bahasa adalah keseluruhan kata yang dimiliki suatu bahasa. Diksi memiliki beberapa bagian; pendaftaran – kata formal atau informal dalam konteks sosial – adalah yang utama. Analisis diksi secara literal menemukan bagaimana satu kalimat menghasilkan intonasi dan karakterisasi, contohnya penggunaan kata-kata yang berhubungan dengan gerakan fisik menggambarkan karakter aktif, sementara penggunaan kata-kata yang berhubungan dengan pikiran menggambarkan karakter yang introspektif. Diksi juga memiliki dampak terhadap pemilihan kata dan sintaks. Diksi terdiri dari delapan elemen yaitu : Fonem, Silabel, Konjungsi, Hubungan, Kata benda, Kata kerja, Infleksi, dan Uterans. Berikut adalah Fungsi Diksi : 1. Melambangkan gagasan yang diekspresikan secara verbal. 2. Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi, tidak resmi) sehingga menyenangkan pendengar atau pembaca. 3. Menciptakan komunikasi yang baik dan benar. 4. Menciptakan suasana yang tepat. 5. Mencegah perbedaan penafsiran. 6. Mencegah salah pemahaman. 7. Mengefektifkan pencapaian target komunikasi. Kalimat Efektif Menurut saya pribadi, Kalimat Efektif adalah kalimat yang mampu menyampaikan dengan baik apa yang penulis sampaikan sehingga membuat sang pembaca dapat menangkap maksudnya. Adapun menurut Gorys Keraf, kalimat efektif adalah kalimat yang * Secara tepat dapat mewakili gagasan atau perasaan pembicara atau penulis * Sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan oleh pembicara/penulis. Bagaimana mengetahui kalimat yang kita baca atau gunakan adalah Kalimat Efektif ? Nah, berikut adalah ciri-ciri Kalimat Efektif : 1. Memiliki unsur penting atau pokok, minimal unsur SP. 2. Taat terhadap tata aturan ejaan yang berlaku. 3. Menggunakan diksi yang tepat. 4. Menggunakan kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran yang logis dan sistematis. 5. Menggunakan kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai. 6. Melakukan penekanan ide pokok. 7. Mengacu pada kehematan penggunaan kata. 8. Menggunakan variasi struktur kalimat. Kalimat Efektif digunakan pada tulisan ilmiah seperti makalah, skripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian, dan sebagainya Syarat Kalimat efektif adalah secara tepat mewakili pikiran pembicara atau penulisnya serta dapat mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara pikiran pendengar atau pembaca dengan yang dipikirkan pembaca atau penulisnya. Adapun syarat-syarat lainnya, diantaranya adalah : >> Kesepadanan, harus memenuhi unsur gramatikal yaitu unsur subjek (S), predikat (P), objek (O), keterangan (K). >> Kecermatan Dalam Pemilihan dan Penggunaan Kata, Dalam membuat kalimat efektif jangan sampai menjadi kalimat yang ambigu (menimbulkan tafsiran ganda). >> Kehematan, Kehematan dalam kalimat efektif maksudnya adalah hemat dalam mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu, tetapi tidak menyalahi kaidah tata bahasa. >> Kelogisan, ide kalimat itu dapat dengan mudah dipahami dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku. >> Kesatuan atau Kepaduan, kepaduan pernyataan dalam kalimat itu, sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah. >> Keparalelan atau Kesajajaran, kesamaan bentuk kata atau imbuhan yang digunakan dalam kalimat itu. >> Ketegasan, suatu perlakuan penonjolan terhadap ide pokok dari kalimat. Kesimpulan dari tulisan diatas menurut saaya adalah Diksi dan Kalimat Efektif terdapat kesamaan yaitu kesamaan dalam bentuk penyampaian dan pemahamannya sehingga penerapaanya pun juga terdapat persamaan-persamaan.