ARUS FREKUENSI TINGGI (HIGH FREQ. CURRENT/HFC) Sugijanto Materi disampaikan pada mata kuliah Elektrofisika dan Sumber Fisis I program reguler PS D-IV Fisioterapi UIEU Tujuan Instruksional Setelah mempelajari materi setiap mahasiswa/i dapat : 1. Memahami pengertian arus frekuensi tinggi. 2. Menyebutkan jenis dan perbedaan frekuensi dan panjang gelombang arus frekuensi tinggi kaitan dengan terapi. 3. Memahami aspek fisika dasar arus frekuensi tinggi. 4. Memahami mekanisme timbulnya arus frekuensi tinggi. 5. Memahami pengertian dan sumber energi elektromagnetik 6. Menyebutkan dan menjelaskan teknik aplikasi SWD dan perbedaan kuantitas panas jaringan. 7. Memahami transmisi arus frekuensi tinggi dan timbulnya panas jaringan. 8. Memahami efek fisiologi dan terapi arus frekuensi tinggi. 9. Memahami indikasi dan kontraindikasi arus frekuensi tinggi serta faktor-faktor yang mempengaruhi. 10. Memahami efek arus frekuensi tinggi IEM 27 MHz pada proses penyembuhan. Pendahuluan Pengertian arus listrik bolak balik dgn frek > 500.000 cycle/det Sering disebut arus osilasi Td : 27,12 MHz 11,6 m: SWD 433,92 MHz 69 cm: DWD 2450 MHz 12cm: MWD Fisika Dasar Osilasi gerakan bolak-balik (dari & ke), seperti ayunan. Elektron bergerak pd pengantar. Frek sangat tinggi Sistem osilasi terdapat energi potensial & kinetik. Arus osilasi terlepasnya muatan kondensator melalui induktan dgn tahanan rendah. Muatan mirip dgn energi potensial Osilasi & dumping osilasi Kondensator melepaskan muatan melalui induktan (coil) arus. Pd coil induksi arus memperpanjang pelepasan muatan kondensator searah sama pd timbulnya energi kinetik. Muatan kondensator habis sirkuit ada arus. Tjd pemuatan kondensator arah berlawanan sama pd timbulnya energi potensial. Satu gerak ayunan satu cycle gerak dr satu posisi kembali ke posisi yg sama. Frek osilasi jumlah cycle dlm satuan waktu cycle/detik Frek osilasi tgt sifat fisik sistem osilasi faktor tetap pd suatu sistem. Frek arus osilasi tgt sifat frek kapasitas kondensator & nilai induktan coil (nilai tetap). Kondensator kapasitas kecil menampung muatan sedikit dilepas melalui sirkuit muatan cepat habis dlm waktu singkat frekuensi akan tinggi. Induktan kecil arus induksi kecil waktu singkat frekuensi tinggi Damping osilasi energi hilang pd saat osilasi osilasi berikut lebih lemah. Tergantung nilai tahanan pd sirkuit Energi Elektromagnetik HFC pancaran energi elektromagnetik Td medan listrik & medan magnet dgn arah saling tegak lurus. Medan listrik dihasilkan dr plate metal elektroda Medan magnet dihasilkan oleh magnetode (diode valve) dr kumparan kawat. Kedua sumber tranduser element kondensator (plate elektrode/coil (kumparan) tranduser Medan tranduser dipengaruhi metode yg digunakan (kondensor field atau kumparan/ kabel) & posisi pemasangan. Sirkuit MWD MWD Teknik Aplikasi (SWD) Fleksibel pads Space plates Coil Monode Minode Dipole REAKSI BIOFISIS Peningkatan energi kinetik internal panas Panas jaringan dalam tubuh terjadi akibat _ + Fibrasi ion Rotasi dipoles Pd jar. mengandung elektrolit Pd jar. konduktor Displacement electron + _ é Pd jar. Isolator Terdapat kepekaan (susceptibilitas) jaringan berbeda pengaruh medan EM tdk sama Panas Jaringan Terjadi krn dissipasi panas lokal diatas level metabolisme dilatasi sirkulasi . Pd HFC 27 MHz (IEM) kenaikan temperatur krn dissipasi minimal (athermal effect (Liebesny), tdk merangsang thermosensor di kulit, Kuantitas panas jaringan Tergantung jenis, elektroda & penerapan. SWD kondensor kontraplanar kulit, lemak & otot SWD kondensor long aplication : otot. SWD coil : kulit, & otot SWD circuplode: pd otot tanpa panas kulit. DWD : panas kulit, lemak & otot lebih dalam. MWD: panas kulit, lemak & otot superfisial Metoda aplikasi SWD Condenser field method Through and through (contra planar) Parallel (coplanar) Long application Cross fire Inductance (coil) method Single helix (Monode/minode) Double helix (diplode) Long application Combination condenser & coil Metoda aplikasi MWD Small applicator Medan electromagnetic bentuk ring Large applicator Medan electromagnetic bentuk oval Dosis Sub mitis Mitis Normalis Fortis Efek Fisiologis Perubahan panas/temperatur - Reaksi lokal jaringan - - Reaksi general - - - - meningkatnya metabolisme sel lokal ± 13% tiap kenaikan temperatur 1º C. meningkatnya vasomotion spinchter homeostatik lokal vasodilatasi lokal. SWD aktifnya sistem thermoregulator pd hipothalamus temperatur darah mempertahankan temperatur tubuh secara general, *penetrasi lebih dalam. MWD mungkin temperatur (penetrasi ± 3 cm), *aplikasi lokal, penetrasi & perubahan temperatur lebih terkonsentrasi dlm otot (>cairan & darah) Dipengaruhi oleh central thermosensor (hypothalamus) & perifer thermosensor (kulit) Consensual efek (respon panas pd sisi kontralateral segmen yg sama) PENGARUH PD JARINGAN SPESIFIK Jaringan ikat - Meningkatkan elastisitas jar.ikat (collagen kulit, tendon, ligamen & kapsul sendi) krn penurunan viskositas matriks jar.ikat, MWD terbatas. Jaringan otot - meningkatkan elastisitas jar. otot, menurunkan tonus otot dgn normalisasi nocisensorik. Jaringan saraf - meningkatkan elastisitas pembungkus & konduktivitas saraf,meningkatkan treshold. Efek terapi Energi elektrostatik dan elektromagnetik panas jaringan lokal efek fisiologis (perubahan (pato)fisiologis) efek terapeutik Efek terapeutik Penyembuhan luka/trauma jaringan lunak - meningkatkan proses reparasi jaringan scr fisiologis Nyeri, hipertonus, gangguan vaskularisasi - menurunkan nyeri, normalisasi tonus via efek sedatif, perbaikan sistem metabolisme. Kontraktur jaringan - peningkatan elastisitas me(-) kontraktur. Gangguan konduktivitas & threshold saraf - melalui efek fisiologis Indikasi Dipengaruhi 3 hal : - tahap/stadium patologi (akut, sub akut, kronis) sifat jaringan (otot, ligamen, tendon, bursa, kapsul, dll) lokasi jaringan (superficial/profundus) Kelainan sistem muskuloskeletal - Sprain Strain gangguan tendon & otot lesi kapsul degenerative joint disease RA kronis joint stiffness Indikasi Inflamasi kronis atau infeksi - tenosynovitis - bursitis - synovitis - sinusitis - dysmenorrhoea Kontraindikasi jaringan mitosis cepat logam dalam tubuh (SWD) alat-alat elektronik (paca maker) gangguan peredaran/pembuluh darah bahan yg tdk menyerap keringat jaringan/organ mesenchime (MWD) gangguan sensibilitas (neuropati) infeksi akut & demam post ‘X’-Ray menstruasi kehamilan Kontraindikasi Di atas jaringan malignant Tuberculosis sendi Hipersensitif panas Infeksi/inflamasi akut jaringan/organ > cairan Post analgesik therapy Kondisi-kondisi kulit Kondisi jantung berat Abnormalitas takanan darah Efek pd proses penyembuhan SWD Fase perdarahan (20-30 mnt) kontraindikasi. Fase peradangan (24-36 jam) sub mitis. (non thermal) - mempercepat proses peradangan dgn perbaikan metabolisme lokal. Fase regenerasi - Proliferasi (2-4 hari) sub mitis, mitis. - memacu pembentukan kapiler & produksi fibroblast (kolagen muda) penyembuhan - Produksi (4 hr - 3 mgg) mitis - memacu sirkulasi darah. pain dumping - Remodeling (3 mgg-3 bln ) mitis – normalis - peningkatan temperatur lokal - fasilitasi cross-links - pain dumping Persiapan Aplikasi Sebelum aplikasi perlu pemahaman : - jaringan otot tdk memiliki thermosensor. - ukuran subyektif panas hangat (Thom H). - pd sendi terdpat enzym hyaluronzuur dgn suhu optimal 36,7ºC. Penambahan 1º suhu 37,4ºC merusak ujung tulang rawan sendi - steady state 11,6 menit = 12 menit - MWD radiasi sdkt sifat dielektrik jaringan, optimal aplikasi tegak lurus permukaan, refleksi - SWD induksi jaringan sebagai median terpengaruh sifat dielektrik jaringan medan listrik terpusat pada: metal/dielektrik tinggi, permukaan menonjol MWD radiant satu arah Perbedaan sudut aplikasi pd jaringan Prosedur Aplikasi Persiapan pasien - Penjelasan - Pemeriksaan & testing Assembling alat Persiapan & tes alat Persiapan area treatmen Setting up Instruksi & peringatan Aplikasi Pengakhiran treatmen Pencatatan (recording)