ABSTRAK Nisabella Marsianti. Pengaruh Pemberian Terapi Okupasi terhadap Kemampuan Motorik pada Anak Down Syndrome usia 4-6 tahun di Rumah Sakit Al Islam Bandung. Penelitian ini bermaksud untuk mengukur pengaruh terapi okupasi terhadap kemampuan motorik pada anak Down Syndrome. Terapi okupasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar dan motorik halus, terapi okupasi adalah terapi yang ditujukkan pada individu yang mengalami gangguan perkembangan fisik dan mental (Down Syndrome) dengan cara melatih dan mengembangkan potensi dan kemampuan yang ada dalam diri individu menjadi optimal. Tujuan dari terapi ini adalah membantu tumbuh kembang anak, agar mandiri dalam keseharian, merawat diri. Terdapat tahapan yang harus dilalui yaitu pemanasan, enabling, purosefull activity dan occupational performance. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapat data empiris tentang pengaruh pemberian Terapi Okupasi terhadap kemampuan motorik pada anak-anak Down Syndrome usia 4-6 tahun di Rumah Sakit Al Islam Bandung. Adapun hipotesis penelitian ini adalah jika diberikan Terapi Okupasi maka akan meningkatkan kemampuan motorik anak Down Syndrome usia 4-6 tahun di Rumah Sakit Al Islam Bandung. Metoda yang dipakai adalah Quasi Eksperimental (Metode Eksperimental), metode ini mengukur pengaruh suatu perlakuan (treatment) terhadap suatu hal dalam situasi yang dikendalikan. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 4 subjek, memiliki karakteristik yang sama yaitu menderita Down Syndrome usia 4-6 tahun dan memiliki kelemahan pada kemampuan motorik. Teknik yang digunakan adalah sampling purposive. Analisis data dilakukan secara kuantitatif terhadap data-data numerik yang diperoleh, maupun secara kualitatif melalui hasil observasi selama masa penelitian. Hasil penelitian yang diperoleh setelah pengambilan data adalah terdapat pengaruh pada pemberian terapi okupasi dalam meningkatkan kemampuan motorik anak-anak Down Syndrome usia 4-6 tahun di Rumah Sakit Al Islam Bandung. Hal ini terlihat pada setiap pengukuran menunjukkan adanya peningkatan yang baik, pada awal pengukuran kemampuan motorik pada keempat subjek bervariasi dengan hasil yang bervariasi pula kemajuan kemampuan motorik mereka meningkat secara perlahan. Hasil yang diperoleh adalah rata-rata sebelum diberikan treatment sebesar 153,25 dan rata-rata setelah diberikan treatment menjadi 238 dimana menunjukkan pengaruh sebesar 84.75, sehingga dapat disimpulkan bahwa terapi okupasi ini berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan anak Down Syndrome di Rumah Sakit Al Islam Bandung. Kata kunci : kemampuan motorik, Down Syndrome, terapi okupasi.