Teknik perencanaan lingkungan

advertisement
MK. Perencanaan Lingkungan
TEKNIK
PERENCANAAN
Ppsub, soemarno 2011
SURVEI SOSIAL
Definisi
Survei sosial adalah proses observasi, uraian dan analisis
fenomena sosial yg terjadi di masyarakatsecara langsung
Fungsi
Digunakan kalau data yg diperlukan unt perencanaan tidak cukupdari
data sekunder, mis.untuk meramalkan efektivitas perencanaan,
memproyeksikan pendapat penduduk, inventarisasi masalah
pembangunan, dan lainnya
Metode: Prosedurnya sbb:
1. Identifikasi Masalah
2. Persiapan perencanaan
3. Investigasi lokal
4. Pengolahan hasil survei
5. Analisis hasil survei
6. Penyimpulan hasil survei
: Mambatasi permasalahan yang akan dikaji
: Ruang lingkup, metode, sampling, biaya, instrumen, responden
: Daerahsurvei, enumerator/petugas, dan lainnya
: Kompilasi & tabulasi data, pemeriksaan data
: Analisis data dengan metode dan teknik yang relevan
: Interpretasi hasil analisis data dan pembahasan kesimpulan
PENGINDERAAN JAUH
Definisi
Teknik unt mendapatkan informasi ttg obyek & fenomena alam dgcara
penginderaan dari jauh melalui pesawat udara atau satelit, dan menganalisis
informasi tsb dg metode radiasi elektronik yg dipantulkan/dipancarkan obyek.
Fungsi : Metode Aplikasi
Untuk menyelidiki permukaan bumi digunakan data multispektral dari LADSAT,
Satelit sumberdaya alam.
Penginderaan jauh LADSAT dipakai untuk mencatat gelombang energi spektrum
elektromagnetik yg dipantulkan obyek di permukaan bumi berukuran 80 m x 60 m.
Panjang gelombang spektrum ini 500-600 nanometer, 600-700, 700-800 dan 8001100 nm.
Kapasitas observasi LANDSAT bersifat repetitif, shg memungkinkan observasi
obyek dan fenomena yang berubah menurut waktu
Data foto udara dapat secara efektif melengkapi data LANDSAT
Penginderaan jauh mencatat data sebagai GAMBAR (Image) tentangdaerah
sasaran. Data ini dapat digunakan untuk menyusun Peta Landuse, Peta Geologi,
Peta Tanah, Peta Hutan, Peta Hidrologi, dan lainnya
Data tsb juga dapat untuk evaluasi kesesuaian lahan pertanian, daerah
bencana longsor, banjir, dan perubahan-perubahan lingkungan alam
lainnya.
PENGINDERAAN JAUH
Metode-Prosedur
1. Pengumpulan data Penginderaan Jauh
Data LANDSAT disajikan dalam bentuk film dan pita magnetis yang dapat diproses
lebih lanjut oleh komputer. Data ini perlu dilengkapi dengan data Foto Udara
2. Pengolahan Data
Data PI dapat diolah dengan proses ANALOG dan DIGITAL
PROSES ANALOG: operasi image secara proses foto, meningkatkan image, penyusunan image, dan lainnya untuk tujuan tertentu.
PROSES DIGITAL: Analisis data yang telah diberi bentuk angka dan diolah menggunakan komputer dan prosesor image digital
Penyiapan kunci-kunci interpretasi dan pembacaan foto oleh ahlinya sangat diperlukan
untuk melengkapi proses Analog dan Digital
3. Analisis Data
Analisis data lazimnya ditujukan untuk menyusun peta lingkungan alam. Penyiapan
kunci interpretasi untuk berbagai jenis peta dan mengerjakan interpretasi. Analisis
statistik dapat menggunakan berbgai fasilitas komputer.
4. Pengumpulan Data Lapangan
5. Pengolahan Lanjutan
6. Evaluasi Komprehensif
Analisis dan evaluasi berbagai macam data penginderaan jauh secara terintegrasi
untuk keperluan perencanaan pengembangan wilayah
PENGINDERAAN JAUH: Urut-urutan Prosedur
Pengumpulan Data
Penginderaan Jauh
(LANDSAT, SLAR,
Foto Udara)
Pengerjaan
ANALOG
Image dan
Pembesaran
Pengolahan Data
Proses
ANALOG
Pengolahan data
statistik dg
komputer
Proses
DIGITAL
Digital Image
Processor
Interpretasi
Data dasar lapangan
dan bahan-bahan yg
tersedia
Analisis Data
Pengolahan lanjutan
Penyiapan Peta Dasar
EVALUASI
KOMPREHENSIF
ANALISIS BASIS EKONOMI (ECONOMIC BASE)
Definisi
: Basis pertumbuhan ekonomi wilayah adalah ekspor. Sistem industri di
suatu wilayah diklasifikasikan menjadi Industri Basis dan Industri Non-basis yang
melayaninya. Industri basis menjadi penggerak ekonomi wilayah
Fungsi
Jenis analisis ini cocok untuk perencanaan janghka pendek.
Metode
Pengukuran ekspor sbg penentu industri basis, lazimnya dengan metode perkiraan tidak
langsung, menggunakan koefisien lokasi berdasarkan lapangan kerja.
Koefisien lokasi : persentaseterakhir dibagi persentase sebelumnya, jika lebih besar dari 1.0
untuk industri tertentu, maka industri tsb dianggap sebagai industri ekspor
1
Multiplier Basis Ekonomi = ------------- , dimana S = Lapangan kerja non-basis / seluruhnya
(1-S)
dY = 1/(1-S) dX
dY : perubahan lapangan kerja secara keseluruhan
dX : perubahan lapangan kerja sektor basis
SURVEI PASAR & DISTRIBUSI
Definisi
Survei ini diperlukan dalam perencanaan tentang spesifikasi dan kuantitas, tujuan,
sarana, dan waktu pengiriman hasil produksi, fasilitas pemasaran, penguatan
kelembagaan, dan hal lainnya yangterkait dalam kurun waktu setahun
Fungsi
Masalah pemasaran seringkali menjadi kendala serius dalam perencanaan
pengembangan wilayah. Pendapatan sektor ekonomi tertentu
(mis.Pertanian) suatu wilayah sangat ditentukan oleh pemasaran hasilnya
Metode
Survei pasar dan distribusi lazimnya dilakukan dengan cara mengunjungi pusat-pusat dan
lembaga pemasaran, serta menghimpun data sekunder dari sumber-sumber yang relevan.
1. Survei distribusi produk
2. Fasilitas pemasaran
3. Kelembagaan pemasaran
4. Pengolahan dan penanganan hasil
5. Fasilitas gudang
ANALISIS JENIS USAHATANI
Definisi
Analisis ini untuk menentukan kapasitas, sistem, dan bentuk usahatani dan
distribusinya, termasuk rencana-rencana usahatani di suatu wilayah. Data yang
diperlukan a.l.:
1. Kondisi sumberdaya lahan & aksesibilitas, konversi lahan pertanian
2. Sistem dan manajemen produksi pertanian (usahatani)
3. Taraf perkembangan sentraproduksi pertanian
4. Mobilitas tenaga kerja pertanian
Fungsi
Analisis ini penting sebagai salah satu dasar upaya peningkatan produksi dan
pendapatan daerah, juga penting untuk menyusun peluang investasi
Metode
Hal-hal yg diperhatikan:
1. Prosedur Studi
2. Pemilihan Indikator
3. Penentuan standar Pola Usahatani:
3.1. Penetapan sasaran pendapatan
3.2. Produktivitas
3.3. Biaya produksi
1. Sampai seberapa jauh produksi dpt
diperluas ?
2. Bgm mekanisme distribusi & harga
dapat distabilkan ?
3. Bgm struktur pertanian dapat
diperbaiki ?
PROSEDUR STUDI ANALISIS USAHATANI
Langkah 1.
TUJUAN
Langkah 2.
UNIT
DAERAH
Langkah 3.
INDIKATOR
Langkah 4.
Input Data
Langkah 5.
Pengelompokkan
Daerah
Langkah 5.
Standar Klasifikasi
INDIKATOR USAHATANI
Produksi
Bersih
Pertanian
Nilai tambah hasil Pertanian:
Hasil kotor - biaya produksi, tidak termasuk sewa-sewa
Tingkat Ketergantungan
Pertanian
% belanja rumahtangga yg
berasal dari income
Pertanian
Tingkat Pendapatan
Pertanian
Tingkat Modal
Pertanian
% Pendapatan Pertanian terhadap pendapatan total
(Income pertanian : Pengeluaran RT ) x 100%
(Income pertanian : Hasil kotor Pertanian) x 100%
Jumlah modal tetap pertanian : jumlah jam buruh tani x 10
INDIKATOR USAHATANI
Intensitas
Tenaga
Kerja
Jumlah jam input tenagakerja pertanian : luas tanah
yang dikerjakan
Intensitas Modal
Jumlah modal tetap Pertanian : luas lahan yang
dikerjakan
Produktivitas Lahan
(Produksi bersih pertanian : Luas lahan yang
dikerjakan)
Produktivitas Tenaga
Kerja
(Produksi Bersih pertanian : Jumlah input
tenagakerja )
Produktivitas
Modal
Tingkat Pemasaran Produksi
Pertanian
Produksi bersih pertanian : modal tetap pertanian x 1000
Penjualan : Produksi x 100%
INDIKATOR USAHATANI
% pendapatan
kotor pertanian
berupa uang
% pengeluaran
rumahtangga berupa uang
Koefisien Engel
Kecenderungan Konsumsi
Kecenderungan
menabung
Pendapatan pertanian berupa uang : hasil kotor
pertanian x 100%
Pengeluaran RT berupa uang : Jumlah pengeluaran
keluarga x 100%
(Pengeluaran untuk makanan dan minuman :
Pengeluaran keluarga total x 100 )
Persentase pendapatan yg dikonsumsi:
(Pengeluaran keluarga : Pendapatan yg dapat
dibelanjakan x 100)
Persentase pendapatan yg ditabung =
Surplus ekonomi keluarga tani : Pendapatan yg dapat
dibelanjakan x 100
DESKRIPSI USAHATANI
Jenis
Usahatani
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
.
.
.
Dst.
Luasan
usaha
Komposisi
tanaman
Peralatan
modal
Target
Keterangan
Pendapatan
MODEL USAHA PERTANIAN
Analisis arah
income pertanian
(Rp/orang/th)
Kebijakan income
regional
(Rp/orang/th)
Income pertanian & non-pertanian
(Rp/orang/th)
Pekerja
usahatani
(org/rmhtgga)
Pendapatan
usahatani
(Rp/rumahtangga)
Nilai Produksi
(Rp/rumahtangga)
Biaya Produksi
(Rp/rumahtangga)
Biaya tenagakerja
(Rp/jam/orang)
Volume Produksi
(ton/rumahtangga)
Produktivitas tanah
(ton/ha/rtangga)
Biaya Saprodi
(Rp)
Produksi NAKER
(ton/org/rmhtangga)
PENENTUAN STANDAR POLA USAHATANI
Urut-urutan seperti bagan di atas dapat digunakan
Hal-hal yg perlu dipertimbangkan:
1. Sampai seberapa jauh produksi dapat diperluas
2. Sampai sberapa jauh mekanisme distribusi dan harga dapat distabilkan
3. Sejauh mana struktur pertanian dapat diperbaiki
ANALISIS ANTAR INDUSTRI
Definisi: Analisis Input-Output, berbentuk matriks
Sebagai Input adalah sektor-sektor industri (Produksi)
Sebagai output adalah sektor permintaan
Periode analisisnya setahun
Metode
Tiga macam tabel, yaitu:
Tabel Transaksi,
Tabel Koefisien Input,
Tabel Matriks Inverse.
Kegunaan:
1. Analisis struktur ekonomi saat ini
2. Perencanaan ekonomi
3. Peramalan ekonomi
4. Pengukuran akibat ekonomi dari tindakan tertentu
TABEL TRANSAKSI
Tabel ini menyatakan seluruh rangkaian kegiatan ekonomi mulai dari
produksi hingga konsumsi barang dan jasa sebagai transaksi di antara
sektor-sektor industri yang menyusun sistem ekonomi
Misalnya suatu sistem ekonomi tertutup yg terdiri atas sektor industri dan
pertanian.
Input
Output
Permintaan Antara
Pertanian
Industri
Pertanian
Industri
10
20
20
100
Nilai tambah
kotor
70
80
Jumlah
produksi
100
200
Permintaan Akhir
70
80
Jumlah
Produksi
100
200
TABEL KOEFISIEN INPUT
Tabel ini merupakan tabel koefisien input, yang diperoleh dengan jalan
membagi nilai bahan mentah yg dibeli sektor industri dengan nilai produksi
sektor tsb.
Koefisien ini menunjukkan jumlah bahan mentah untuk menghasilkan satu
unit produk masing-masing sektor industri
Jika permintaan akhir diketahui, setiap industri harus menghasilkan
sejumlah produk untuk memenuhi permintaan tsb. Untuk menghasilkan
produk ini perlu membeli sejumlah bahan mentah (permintaan antara) yg
jumlahnya dihidung berdasarkan koefisien input.
Permintaan antara ini menimbulkan permintaan antara ke dua, ke tiga, dan
seterusnya, menimbulkan efek pengganda (multiplier effects).
Efek pengganda ini lama-kelamaan mendekati nol.
Jumlah kumulatif dari seluruh permintaan antara ini merupakan jumlah
produk yang diperlukan sektor industri ybs.
Tabel Koefisien Input
Pertanian
Industri
Pertanian
0.1 = (10/100)
0.2 = (20/100)
Industri
0.1 = (20/200)
0.5 = (100/200)
Nilai Tambah Kotor
0.7 = (70/100)
0.4 = (80/200)
Total Input
1.0 = (100/100)
1.0 = (200/200)
TABEL MATRIKS KEBALIKAN KOEFISIEN
Tabel ini menunjukkan kombinasi efek pengganda langsung dan tidak
langsung thd produksi masing-masing industri, jika permintaan akhir
diketahui.
Untuk menghasilkan satu unit permintaan akhir hasil pertanian
diperlukan:
1.1626 unit produk sektor pertanian dan
0.4651 unit produk sektor industri.
Tabel Matriks Kebalikan Koefisien.
Pertanian
Industri
Jumlah
Pertanian
Industri
1.1628
0.4651
0.2325
2.0930
1.2953
2.5581
Jumlah
1.6279
2.3255
PERDAGANGAN ANTAR DAERAH
Definisi.
Setiap daerah mempunyai spesialisasi produksi, sehingga
memungkinkan terjadinya pertukaran produk antar daerah. Salah satu faktor
dalam pertukaran produk antardaerah ini adalah FAKTOR JARAK
METODE: Rencana Arus Barang
Perdagangan antar daerah terjadi karena adanya surplus produksi di
suatu daerah dan surplus konsumsi di daerah lain. Harga produk di
daerah konsumsi lebih tinggi karena adanya biaya transportasi.
Biaya transportasi menjadi faktor kritis.
PKA
A
Daerah surplus
PKB
TAB
PKB = PKA + TAB
B
Daerah minus
PKA : harga produk K di daerah A
PKB : harga produk K di daerah B
TAB : biaya transportasi dari A ke B per unit produk K
DAERAH SURPLUS dan MINUS
Daerah surplus
Jumlah Surplus Produk K
a1
a2
a3
a4
Jumlah
3.000
1.500
3.000
3.500
11.000
Daerah minus
Jumlah kurangnya Produk K
b1
b2
b3
b4
Jumlah
Biaya transpor
antar daerah
a1
a2
a3
a4
2.500
3.000
3.500
2.000
11.000
b1
b2
b3
b4
15
16
12
4
33
9
20
12
24
15
6
10
2
8
5
18
Penentuan jumlah yg dikirim antar daerah
Bagaimana mendistribusikan seluruh surplus produksi ke seluruh daerah yg
kekurangan dalam jumlah yang dibutuhkan dan jumlah biaya transportasi
minimum?
Model Alokasi
4 4
  Xij Cij = minimum
i=1 j=1
Xij : jumlah pengiriman dari daerah surplus (i) ke daerah minus (j)
Cij : biaya transportasi per unit dari i ke j.
Dengan fungsi kendala adalah sbb:
 Xij = Ai
 Xij = Bj
 Ai =  Bj
Xij > 0
i = 1, 2,3,4
j = 1, 2,3,4
ANALISIS MESH
Definisi
Analisis MESH= analisis ilmiah suatu daerah dengan berbagai input data statistik.
Fungsi
Teknik ini semakin penting dalam perencanaan regional, perencanaan kota, yang
melibatkan banyak informasi, dengan teknik overlay.
KEUNTUNGAN TEKNIK MESH
1. Obyek yang kompleks dapat dibagi-bagi menjadi komponen-komponen yg lebih sederhana
2. Pembandingan kuantitatif mudah dilakukan, karena ukuran semua unit sama
3. Daerah sasaran dapat dibagi-bagi menjadi unit-unit yg paling menyenangkan
4. Banyak data dapat diproses dan diolah secara mudah
5. Dapat diintegrasikan dengan metode analisis perencanaan lainnya: LP, LGP, dll.
SURVEI TATAGUNA LAHAN
Definisi
Landuse planning bertujuan menerapkan pola optimum landuse di suatu daerah
dengan pengarahan/pengawasan konversi lahan sesuai dengan kebutuhan landuse
yg baru sambil memperbaiki keseimbangan ekologi-ekonomi dan sosial-ekonomi.
Tiga macam landuse planning:
1. Landuse planning sebagai PEWILAYAHAN
2. Landuse planning sebagai RENCANA INDUK
3. Landuse planning sebagai PROGRAM: Mengarahkan konversi lahan sesuai dg
yg diinginkan, dengan bantuan program khusus unt menjembatani antara realita
dengan yang diinginkan.
Tiga kategori dalam perencanaan lahan:
1. POTENSI TATAGUNA LAHAN
2. TUJUAN
3. KOORDINASI dengan RENCANA PEMBANGUNAN LAINNYA
METODE LANDUSE PLANNING
1. Studi Peraturan perundangan : Apa peranan masing-masing peraturan
yangada dalam kaitannya dengan proyek penggunaan sumberdaya lahan
2. Sudi kelembagaan perencanaan:
Bgm lembaga-lembaga ini berhubungan dg landuse planning
Kewenangan pengambilan keputusan masing-masing lembaga
Lembaga yang memberikan persetujuan dan koordinasi
3. Studi Rencana yang telah ada: untuk mengetahui apa yg masih diperlukan
untuk penyesuaian dan rekomendasi
4. Studi Keadaan landuse yang ada: Zone perlindungan, Lahan budidaya,
Konversi lahan, Kualitas & karakteristik landuse
5. PEMILIKAN & HARGA LAHAN
Status kepemilikan lahan
Pasar dan harga lahan
Transaksi Lahan
PETA KLASIFIKASI TANAH
Definisi
Peta yang menyajikan kelas-kelas (jenis-jenis) tanah
Peta ini digunakan untuk analisis distribusi sumberdaya alam dalam rangka
menentukan jenis-jenis tanaman yang sesuai dengan jenis tanah yg ada dalam peta
Komponen sumberdaya alam:
1. Iklim dan air
2. Topografi
3. Geologi dan tanah
4. Vegetasi yang ada
Kriteria tanah yang sesuai untuk setiap
jenis tanaman dijelaskan dalam TABEL
SYARAT TUMBUH TANAMAN
METODE
Proses penyiapan peta klasifikasi tanah :
Langkah 1. Standar untuk menentukan hubungan antara berbagai komponen sumberdaya alam
Langkah 2. Standar klasifikasi masing-masing komponen sumberdaya alam
Langkah 3. Standar tanah yang sesuai untuk tanaman (Crop Requirement Table)
Langkah 4. Standar dan penelitian tanah yang sesuai
Lamgakh 5. Standar evaluasi akhir:
Iklim & Air
Sistem sungai
CH tahunan
CH musiman
Distribusi air
Kualitas air
Temperatur
Kelembaban
Topografi
Orientasi lereng
Elevasi
Kemiringan
Bentuk lahan
Tanah & Geologi
Landuse & VEgetasi
Geologi
Solum tanah
Jenis tanah
Karakteristik tnh
pH tanah
Landuse
Pola tanam
Vegetasi
………………..
Klasifikasi lahan menurut tanaman Padi sawah:
Sangat sesuai/Sesuai/ Hampir sesuai/ Tidak Sesuai
Klasifikasi lahan menurut tanaman Jagung:
Sangat sesuai/Sesuai/ Hampir sesuai/ Tidak Sesuai
Klasifikasi lahan menurut tanaman Kedelai:
Sangat sesuai/Sesuai/ Hampir sesuai/ Tidak Sesuai
dst
PROYEKSI PENDUDUK
Peranan penduduk dalam perencanaan wilayah:
1. Penduduk menentukan permintaan thd fasilitas, bahan pangan, dll.
Dalam konteks ini, Penduduk merupakan input perencanaan
2. Penduduk sebagai obyek perencanaan: misalnya masalah urbanisasi,
keluarga berencana, layanan pendidikan & kesehatan, migrasi,dll.
METODE PENDUGAAN JUMLAH PENDUDUK
1. Metode Sederhana: Regresi Linear, Logistik, Parabolik sekunder
2. Metode dinamika populasi berimbang
3. Metode Cohort
4. ….
Metode Dinamika Populasi Berimbang
Penduduk yad = Penduduk sekarang + (kelahiran-kematian) alami + (masuk-ke luar) pindah
Persamaan Penduduk: perkiraan setiap faktor memerlukan data time-series yg dinamik
METODE COHORT
Untuk memperkirakan struktur penduduk suatu daerah
menurut kelamin dan umur, atau menurut kriteria lainnya
Lazimnya : Cohort = pengelompokkan dalam interval 5 tahun
Cohort 0- 4 tahun
Cohort 5 - 9 tahun
Cohort 10-14 tahun
dst. ….
Metode
SURVEI SOSIAL
Definisi
Fungsi
Metode
SURVEI SOSIAL
Definisi
Fungsi
Metode
TEKNIK
PERENCANAAN
Download