BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di masa sekarang, teknologi informasi telah berkembang dengan sangat pesat, dengan berkembangnya teknologi informasi ke arah yang lebih positif maka ikut merubah pola masyarakat untuk berinteraksi menjadi lebih modern, manusia lebih mudah untuk mengakses dan menemukan informasi yang diinginkan melalui dunia maya, salah satunya adalah informasi mengenai penyakit mental. Penyakit mental sendiri merupakan sebuah gangguan pola psikologis atau perilaku yang umumnya berkaitan dengan tingkat stress maupun kelainan mental yang tidak dianggap sebagai bagian dari perkembangan normal manusia. Gangguan tersebut sering didefinisikan sebagai kombinasi afektif, perilaku, komponen kognitif atau persepsi yang berhubungan dengan fungsi tertentu pada daerah otak maupun sistem saraf yang menjalankan fungsi sosial manusia. Mengutip dari Toronto Sun,rata-rata beban penyakit mental 1,5 kali lebih berat dari kanker dan tujuh kali lebih besar dari penyakit infeksi. Salah satu dari penyakit ini adalah ADHD. ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) merupakan gangguan neuro biologis yang ditandai dengan ketidakstabilan kontrol impulsif, kurangnya perhatian (tidak bisa fokus), dan dalam beberapa kasus, merupakan gangguan yang timbul pada masa perkembangan dini sebelum anak berusia tujuh tahun. beberapa individu mengalami masalahnya begitu meluas dan terus-menerus sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari di rumah, di sekolah, di tempat kerja, dan dalam interaksi dan pengaturan sosial hidupnya. Dari tahun ke tahun jumlah anak yang didiagnosis dan dirawat karena ADHD telah mengalami peningkatan yang pesat, diperkirakan dua kali lipat pada tahun 1990-an. Gangguan ini empat hingga sembilan kali lebih banyak diderita oleh anak laki-laki dibandingkan dengan anak perempuan (Stain dalam Santrock, 2002). 1 2 Kebanyakan orang tua mengira bahwa ADHD hanya dijumpai pada anak-anak, Namun sebenarnya 30%-70% anak-anak terus mengalami dan membawa gejalanya hingga mereka dewasa. Penelitan menunjukan bahwa 3-4 anak yang pernah terdiagnosa mengalami ADHD pada masa kecilnya akan membawa gangguan tersebut sama mereka dewasa. ADHD seringkali tidak terdeteksi ketika kecil, sehingga terbawa hingga si anak beranjak dewasa, sehingga akhirnya si penderita mengalami masalah serius dalam keluarga, lingkungan dan juga masyarakat di sekitarnya (Mahardika, 2014:3). Kabar baiknya adalah bahwa orang dengan ADHD bisa sangat sukses dalam hidupnya, dikarenakan penderita ADHD memiliki kreativitas, fleksibilitas, rasa empati, sense of justice, good sense of humor, passion, dan struggle of life yang tinggi. Namun, tanpa identifikasi dan pengobatan yang tepat, ADHD dapat memiliki konsekuensi serius, termasuk gagal sekolah, depresi, gangguan perilaku, hubungan gagal, dan penyalahgunaan obat terlarang. Identifikasi dan pengobatan dini sangatlah diperlukan sehingga penderita ADHD dapat mengelola gejala dewasa ADHD, bahkan mengubah beberapa gejalanya menjadi sebuah kekuatan. Publikasi merupakan salah satu alat yang tepat untuk memperkenalkan sesuatu dan juga memberikan informasi kepada masyarakat, karena di Indonesia masih banyak masyarakat yang kurang familiar dengan apa itu ADHD, gejala, kekurangan, apalagi keunikan yang ada pada penderita ADHD. Selain itu media publikasi di Indonesia yang membahas mengenai ADHD sangatlah minim dan kalaupun ada, muncul dengan tampilan tidak menarik dan konten yang sangat berat, sehingga banyak penderita yang tidak mengetahui dan mengerti secara tepat penyakit yang mereka atau teman mereka derita. Proyek tugas akhir ini diarahkan sebagai sumber pengenalan dan informasi sehingga masyarakat, khususnya orang-orang atau orang yang memiliki kerabat yang menderita ADHD dapat mengerti dan memahami ADHD, karena penderita ADHD dapat menjadi orang yang jenius, pantang menyerah, mampu berpikir cepat, dan memiliki intelegensi di atas rata-rata apabila berada di lingkungan yang tepat. 3 Oleh sebab itu, penulis mengangkat motion video mengenai informasi tentang ADHD, gejala dan keuntungannya melalui kemasan motion yang menarik. Pembuatan motion ini diarahkan sebagai sumber referensi edukatif tentang apa yang terjadi pada penderita ADHD melalui pengenalan yang fun sehingga orang awam dapat menyimak tanpa takut merasa bosan dikarenakan materi yang berat. Namun lebih dari itu penulis berharap dengan adanya motion video publikasi ini dapat memberikan awareness yang diperlukan tentang apa itu penyakit ADHD sehingga orang ataupun kerabat yang diasumsikan menderita ADHD dapat memeriksakan diri ke dokter. 1.2 Lingkup Proyek Tugas Akhir Dalam kaitannya dengan bidang Desain Komunikasi Visual, maka ruang lingkup proyek Tugas Akhir ini adalah merancang visual media yang memberikan pengenalan dan informasi mengenai ADHD dengan cara yang menarik melalui perancangan motion video publikasi berjudul “ADHD is a Gift". Sehingga pengaplikasian ilmu desain komunikasi visual dapat berkomunikasi dengan target tentang gejala, akibat, case study, dan keuntungan ADHD lebih tepat sasaran.