Percepat Financial Closing Pembiayaan Listrik

advertisement
Wakil Presiden Republik Indonesia - Jusuf Kalla
Jusuf Kalla, wakil presiden, indonesia, wapres, vice president
http://www.wapresri.go.id
Percepat Financial Closing Pembiayaan Listrik 35.000 MW
Jakarta. Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mengharapkan PLN mempercepat pemenuhan
kebutuhan keuangan untuk pembiayaan proyek listrik 35.000 Megawatt (MW), terutama dalam
memenuhi kontrak yang sedang berjalan di tahun 2016, sehingga pelaksanaan program dapat
berjalan lancar sesuai rencana.
"Saya harapkan mempercepat financial closing dan jangan telat mengambil keputusan," pesan
Wapres saat memimpin rapat tentang pembiayaan listrik 35.000 MW di Kantor Wakil Presiden,
Jalan Merdeka Utara, Kamis, 7 Januari 2016.
Dalam rapat kelistrikan kali ini, Wapres mengundang para Dirut Bank BUMN yakni, Bank Mandiri,
BRI dan BNI. Para Dirut tersebut memaparkan secara umum kondisi riil keuangan perusahaan dan
potensi yang dimiliki untuk membantu pembiayaan program listrik pemerintah. Dalam
kesimpulannya, ketiga Bank BUMN menyatakan kesiapannya secara bersama-sama, untuk
mendukung pembiayaan pembangunan listrik PLN.
Selanjutnya Wapres mengungkapkan argumentasinya terkait upaya mendorong percepatan
financial closing pembiayaan tersebut, didasari oleh kondisi perekonomian dunia yang masih terus
menurun, sehingga ada peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan kapasitas secara cepat.
"Kondisi ekonomi dunia bisa berubah sewaktu-waktu tanpa diketahui. Lebih baik, cepat ambil
keputusan. Jangan sampai rugi karena terlambat ambil keputusan," Wapres menuturkan
arahannya.
Kemudian Wapres meminta PLN agar merangkul pihak swasta yakni Independent Power Producer
(IPP) sebagai partner bisnis yang saling menguntungkan, bukan hanya semata kontraktor atau
vendor.
"Memperlakukan IPP sebagai business partner. Jadi bekerjasama untuk saling win-win," tandas
Wapres.
Sementara itu, Dirut PLN Sofyan Basir dalam laporannya mengatakan, Kebutuhan PLN untuk
memenuhi biaya proyek dalam tahun berjalan 2016 sebesar 76 trilliun sudah dapat dipenuhi oleh
PLN, namun demikian masih dibutuhkan pembangunan gardu induk dan transmisi yang akan
dikerjakan secara paralel.
"Tahun ini PLN sudah aman. Namun kami masih menerima banyak penawaran pinjaman, ada
beberapa tawaran berasal dari lembaga keuangan multilateral seperti ADB dan World Bank," ujar
Dirut Sofyan.
Dalam kesempatan ini, Dirut Bank Mandiri juga menyarankan kepada PLN, dalam memenuhi
1/2
Wakil Presiden Republik Indonesia - Jusuf Kalla
Jusuf Kalla, wakil presiden, indonesia, wapres, vice president
http://www.wapresri.go.id
kebutuhan pembiayaan dapat melakukan diversifikasi, salah satunya memperoleh pembiayaan
dengan menerbitkan obligasi.
Tampak hadir para menteri yang mengikuti rapat, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin
Nasution, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri ESDM Sudirman Said, dan Menteri PPN/Kepala
Bappenas Sofyan Djalil. (Taufik Abdullah)
2/2
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Download