BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air merupakan sumber

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang banyak,
bahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air harus
dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan dengan baik oleh manusia serta makhluk
hidup yang lain. Pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan harus dilakukan
secara bijaksana, dengan memperhitungkan kepentingan generasi mendatang
(Effendi,2003).
Pencemar utama yang terdapat di dalam air diklasifikasikan atas (1) ionik
dan terlarut, (2) non ionik dan tak terlarut, dan (3) gas-gas. Dalam penilaian mutu
air, pencemar di dalam air biasa diklasifikasikan atas fisik, kimiawi, dan biologis
(Linsley, 1991).
Polusi air merupakan penyimpangan sifat-sifat air dari keadaan normal,
bukan dari kemurniannya. Air yang tersebar di alam tidak pernah terdapat dalam
bentuk murni, tetapi bukan berarti semua air sudah terpolusi. Ciri-ciri air yang
mengalami polusi sangat bervariasi tergantung dari jenis air dan polutannya atau
komponen yang mengakibatkan polusi. Sebagai contoh bau yang menyengat
mungkin akan timbul pada pantai laut, sungai dan danau yang terpolusi, kehidupan
hewan air akan berkurang pada air sungai yang terpolusi berat (Fardiaz, 1992).
Kadar amoniak yang tinggi pada air sungai selalu menunjukkan adanya
pencemaran. Rasa NH3 kurang enak, sehingga kadar NH3 harus rendah; pada air
Universitas Sumatera Utara
minum kadarnya harus nol dan pada air sungai harus di bawah 0,5 mg/L N (syarat
mutu air sungai di Indonesia) (Alaerts, 1986).
Di Indonesia, program pengendalian pencemaran air telah dilaksanakan
oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah bersama masyarakat industri seperti
Program Kali Bersih atau PROKASIH adalah program kerja pengendalian
pencemaran air sungai dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas air sungai agar
tetap berfungsi sesuai peruntukannya (Situmorang, 2007).
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk menganalisa kadar amonia
dan nitrogen total yang terdapat pada air sungai buangan limbah pabrik karet
menggunakan spektrofotometer.
1.2. Permasalahan
Berdasarkan keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup nomor : Kep51/Menlh/10/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri, kadar
amonia yang diperbolehkan terdapat pada sampel outlet adalah 1-5 mg/L dan kadar
nitrogen total yang diperbolehkan terdapat pada sampel outlet adalah 10-40 mg/L.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang
pengelolaan kualitas air dan pengendalian Pencemaran Air, kadar amonia yang
diperbolehkan terdapat pada air sungai adalah 0,5 mg/L dan kadar nitrogen total
yang diperbolehkan terdapat pada sampel outlet adalah 10-20 mg/L.
Sehingga yang menjadi permasalahan adalah berapa kadar amonia dan
nitrogen total yang terdapat pada air sungai buangan limbah pabrik karet dan
apakah telah memenuhi standar yang ditetapkan oleh pemerintah.
Universitas Sumatera Utara
1.3. Pembatasan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan dibatasi pada analisa kadar amonia
dan nitrogen total secara nessler menggunakan spektrofotometer visible.
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui kadar amonia dan nitrogen total pada air sungai buangan
limbah pabrik karet.
2. Untuk mengetahui apakah kadar amonia dan nitrogen total yang diperoleh telah
memenuhi standar yang ditetapkan oleh pemerintah.
1.4. Manfaat
Sebagai informasi mengenai kandungan amonia dan nitrogen total yang terdapat
pada air sungai buangan limbah pabrik karet yang sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan oleh pemerintah agar tidak mencemari lingkungan dan berbahaya bagi
makhluk hidup.
Universitas Sumatera Utara
Download