15 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komunikasi Pemasaran komunikasi pemasaran dapat dipahami dengan dua unsur pokoknya yaitu komunikasi dan pemasaran. Komunikasi adalah proses dimana pemikiran dan pemahaman disampaikan antar individu, atau antara organisasi dengan individu. Pemasaran adalah sekumpulan. Kegiatan dimana perusahaan dan organisasi lainya mentransfer nilai-nilai (pertukaran) antara mereka dengan pelangganya. Komunikasi Pemasaran mempresentasikan gabungan semua unsur dalam bauran pemasaran merek, yang memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada pelanggan klienya7. Bentuk-bentuk utama dari komunikasi pemasaran sebagai berikut8 1. Penjualan perorangan (personal selling) adalah bentuk komunikasi antar individu dimana tenaga penjual/wiraniaga menginformasikan, mendidik, dan melakukan persuasi kepada calon pembeli untuk membeli produk atau jasa perusahaan. 7 Terence A.Shimp, Periklanan Promosi dan Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu, Jilid Satu, Edisi ke-5. Jakarta: 2003. Hal 4 8 Terence A.Shimp, op.cit, 5-6 15 16 2. Iklan (advertising) bentuk dari komunikasi massa atau komunikasi langsung yang di desain khusus untuk pelanggan anatar individu dibiayai oleh sponsor tertentu (pengiklan), tetapi dikategorikan sebagai komunikasi massa karena perusahaan sponsor secara simultan berkomunikasi dengan penerima pesan yang beraneka ragam, bukan kepada individu tertntu/personal atau kelompok kecil. Dibiayai oleh sponsor tertentu (pengiklan), tetapi dikategorikan sebagai komunikasi massa karena perusahaan sponsor secara simultan berkomunikasi dengan penerima pesan yang beraneka ragam, bukan kepada individu tertentu/personal atau kelompok kecil. 3. Promosi penjualan (sales promotion) terdiri dari semua kegiatan pemasaran yang mencoba merangsang terjadinya aksi pemebelian suatu produk yang cepat atau terjadinya pembelian dalam waktu yang singkat. 4. Pemasaran Sponsorship (sponsorship marketing) adalah aplikasi dalam mempromosikan perusahaan atau salah satu dari merek dengan kegiatan tertentu atau melalui kegiatan social. 5. Publisitas (publicity), publisitas menggambarkan komunikasi massa, namun tidak juga seperti iklan, perusahaan sponsor tidak mengeluarkan biaya untuk waktu dan ruang beriklan. Publisitas ini biasanya dilakukan dalam bentuk berita atau komentar editorial mengani produk atau jasa dari perusahaan. 17 Bentuk-bentuk ini dimuat dalam media cetak atau televise secara gratis karena perwakilan media menganggap informasi tersebut penting dan layak di sampaikan kepada khalayak mereka. 2.2 Periklanan Durianto mendefinisikan periklanan merupakan suatu bentuk proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk atau mengiringi orang untuk mengambil tindakan yang menguntungkan bagi pihak pembuat iklan.9 Sedangkan menurut Kriyantono iklan adalah sebagai bentuk komunikasi non personal yang menjual pesan – pesan persuasive dari sponsor yang jelas untuk mempengaruhi orang membeli produk atau jasa dengan membayar sejumlah biaya untuk media.10 Mengingat perannya yang sangat penting dalam pelaksanaan pemasaran membuat iklan banyak digunakan oleh perusahaan dalam membuat produknya dikenal masyarakat, untuk itu iklan haruslah mempunyai karakteristik dan membuat masyarakat mampu mengenal iklan yang kita buat, bagus atau tidaknya sebuah iklan adalah penentu dari suksesnya pemasaran itu sendiri. 9 Darmadi, Durianto. Invasi Pasar dengan Iklan yang Efektif. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 2003. Hal 1 10 Kriyantono, Rakhmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Kencana Prenada Media Group. Jakarta. 2008. Hal 174 18 Menurut Budiman Hakim iklan dianggap bagus atau tidak adalah bukan iklan yang hanya sekedar mendapat nilai “ A” tetapi lebih dari itu yaitu dengan mendapatkan nilai super “A”. Yang sekiranya dapat di jabarkan dengan : a. S = Simple, sebuah iklan di tuntut harus simple, atau sederhana serta komunikatif, mudah memberikan kekuatan kepada konsumennya melalui komunikatif, tetapi perlu di ingat bahwa ide kreatifitas harus sama sekali tidak ada kata simple tetapi brilliant. b. U = Unexpected, Iklan sudah memasuki seluruh unsure jiwa dalam kehiduppan manusia sehari – hari. Dimanapun berada selalu di kelilingi dan diserang oleh iklan dari berbagai penjuru dan dalam aktifitas apapun, dari beribu – ribu iklan tersebut hanya ada beberapa yang mampu konsumen ingat, dan iklan yang di ingat itulah suatu iklan yang smart dan bisa menjadi out standing atau unik sehingga bisa menjadi unprecditable. Biasanya iklan – iklan yang mampu memenuhi kriteria adalah iklan yang mampu menjadi top of mind. c. P = Persuasive, pengaruh melalui bujukan atau rayuan untuk menyihir orang untuk melakukkan sesuatu, iklan dengan gaya bujuk kuat hampir pasti akan mendekatkan diri dengan brand dan tertarik untuk mencobanya. d. E = Entertaining, iklan yang dapat menghibur tetapi tidak berarti lucu, bisa di sebut juga mampu mempermainkan emosi konsumennya. Bisa membuat 19 penonton maupun penggemar tertawa, menyanyi,menangis, menari, terharu dan lain sebagainya, selama permainan emosi itu dapat mengangkat simpati terhadap brand yang di iklankan. e. R = Relevant, bahwa sebuah ide kreatif apapun tetap harus ada pertanggung jawaban, rasionalisasi dan krelasi dengan brand, semuanya diperuntukkan semata – mata bagi brand. f. A = Acceptable, penerimaan masyarakat terhadap iklan, yang mengundang reaksi masyarakat karena masalah – masalah tertentu.yang lebih kepada tata karma periklanan yang tidak di hiraukan.11 Kriteria diatas merupakan syarat untuk dapat mendekati dan melekatkan diri pada pikiran konsumen sekaligus merupakan rambu – rambu agar tidak terjadi penyalahgunaan iklan, mengingat pengaruhnya yang begitu besar. 2.2.1 Tujuan Periklanan Tujuan periklanan adalah tujuan – tujuan yang diupayakan untuk dicapai oleh periklanan. Penyusunan tujuan periklanan yang baik merupakan tugas paling sulit dari manajemen periklanan, namun tujuan – tujuan tersebut menjadi pondasi bagi seluruh keputusan periklanan yang ditetapkan.12 11 Hakim, Budiman. Lentur Tapi Relevan, Yogyakarta: Galang Press. 2005 hal 49 - 63 Charles H. Patti dan Charles F. Frazer, Advertising A Decision – Making Approach ( Hinsdale, III. The Dryen Press, 1998 ), 236. 12 20 Secara garis besar tujuan spesifik periklanan menurut Uyung Sulaksana dikategorikan menjadi 3, yaitu :13 1. Iklan informatif yang dimana dianggap sangat penting untuk peluncuran kategori produk baru, dengan merancang permintaan awal. 2. Iklan persuasif yang merupakan iklan yang bertujuan membangun preferensi pada merek tertentu 3. Iklan yang bertujuan untuk mengingatkan yang dimana lebih cocok untuk produk yang sudah memasuki tahap kedewasaan. Tujuan dari periklanan itu sendiri yaitu guna menjual atau meningkatkan penjualan baik berupa barang, jasa atau ide. Adanya kegiatan periklanan juga memberikan dampak pada penjualan dengan segera, meskipun banyak juga penjualan yang terjadi di waktu mendatang, dengan kata lain periklanan yang rill adalah periklanan yang mengadakan komunikasi secara efektif. 2.2.2 Fungsi Periklanan Periklanan memang memiliki fungsi dan peran yang sangat vital dalam hal berpromosi dimana iklan sendiri dirancang sedemikian rupa sebagai alat untuk mengkomunikasikan produk yang dijual produsen, agar khalayak khususnya konsumen dapat mengetahui keberadaan produk nya di pasar. Dalam hal mengkomunikasikan produk periklanan berfungsi sebagai : 13 uyung sulaksana, 2007, "integrated marketing communication", jakarta: Pustaka Pelajar: 91-93 21 1. Informing, adanya iklan membuat konsumen sadar konsumen sadar akan merek – merek baru, mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat merek, serta memfasilitasi penciptaan citra merek, karena iklan sendiri merupakan suatu bentuk komunikasi yang efektif, memiliki kemampuan menjangkau khalayak luas dengan biaya yang relative rendah.14 2. Persuading, iklan yang efektif akan mampu mempersuasif ( membujuk ) pelanggan untuk mencoba produk dan jasa yang di iklankan. Terkadang persuasi berbentuk mempengaruhi permintaan primer yakni, menciptakan permintaan bagi keseluruhan kategori produk. Lebih sering iklan berupaya untuk membangun permintaan sekunder, permintaan bagi merek perusahaan yang spesifik.15 3. Reminding, iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan para konsumen.agar konsumen tetap membeli dan menggunakan produk tersebut. Adding Value, periklanan memberikan nilai tambah kepada merek dengan mempengaruhi persepsi konsumen. Periklanan yang efektif akan menyebabkan merek dipandang lebih elegan, lebih bergaya, lebih bergengsi, dan akan lebih unggul dari pesaing. 14 15 Ibid. 357 Ibid. 360 22 2.2.3 Unsur – Unsur dalam Periklanan Dalam membuat sebuah iklan pada media alternative tentunya memerlukan peran dan unsur – unsur pendukung lain untuk membuat iklan terlihat menarik dan skreatif mungkin. Unsur pendukung lainnya dalam alat transportasi sebagai media alternative bergerak yang menjadi sarana dalam mengiklankan produk seperti train media / KRL commuterline adalah sebagai berikut : 1. Hight Frequent Jumlah target audien yang massive dan tetap, sejumlah 500.000 penumpang per-hari. Berarti anda mendapatkan ads exsposure sebanyak 15 juta setiap bulannya16. 2. High Profil Segment Seluruh penumpang merupakan target pasar yang potensial, karena dari sebagian besar usia produktif dan kalangan professional yang memiliki income rata –rata lebih besar dari upah minimum regional (umr) 3. Longer operational time Beroperasi minimal 20 jam perhari mulai dari jam 04.30 wib sampai 24.00 wib meliputi 50 stasiun di wilayah jabodetabek. 16 http:// www.PariwaraBillboard.com di akses pada senin 6 januari 2014 pkl 19.25 23 4. Bulls eye Menjangkau masyarakat yang tidak tersentuh medium outdoor lainnya seperti pengguna jalan raya dan angkutan umum darat lainnya. 5. High creativity Kreatif dan fleksibel terdapat berbagai spot seperti full eksterior branding yang bersifat high exposure dan spot – spot unik di interior seperti handle yang menarik dan eye-cathing. 6. More engagement Posisi iklan dekat dan eye level sehingga nyaris tidak mungkin konten iklan tidak terlihat oleh penumpang dan memiliki exposure time yang lebih lama dari medium outdoor lainnya 7. Worth invesment Investasi budget iklan yang kompetitif untuk setiap cost / audien. 2.2.4 Media Periklanan Sebuah iklan pasti membutuhkan media sebagai perantaranya. Secara garis besar proses kreatif dalam pembuatan sebuah iklan diawali dengan mngumpulkan informasi atau data mengenai produk, konsumen sasaran, pasar, pesaing dan hal lain yang berkaitan dengan produk. Proses sebuah iklan diarahkan untuk menuntun 24 khalayak kearah jenjang informasi yang menciptakan sebuah situasi dari „un ware” kejenjang loyalty17. Media berfungsi sebagai sarana menyampaikan pesan iklan agar khalayak dapat mengetahui. Media massa yang lazim digunakan untuk beriklan adalah televise, radio, majalah, koran, tabloid, poster dan lain-lain. Dengan adanya alat transportasi sebagai media alternative untuk beriklan antara produsen dan konsumen secara persuasive yang berisi promosi tentang barang , dan jasa gagasan serta cita-cita yang membentuk komunikasi visual secara beragam dan variatif yang dapat dimengerti kedua belah pihak, dan bentuknya yang impersonal atau meliputi banyak orang maka suatu pesan promosi atau iklan dapat pula disampaikan kepada prospek-prospek yang sengaja dipilih mealalui media yang tepat, dengan cara yang berbeda antara media satu dengan media yang lainya. 2.2.5 Media Luar Ruang Media luar ruang (out of home media) merupakan media iklan (biasanya berukuran besar) yang dipasang ditempat-tempat terbuka seperti di pinggir jalan, dipusat keramaian atau ditempat-tempat khusu lainnya. Seperti di dalam bus kota, gedung, pagar, tembok, dan sebagainya18. Bentuk promosi media luar ruang seperti billboard, banner, spanduk, papan nama signboard dan poster memiliki peluang untuk menjangkau konsumen lebih banyak, biasanya media-media tersebut dipasang di perempatan jalan, atau 17 18 David , Ogilvy on Advertising: Fandy Tjiptono “Strategi Pemasaran” edisi 3 penerbit CV. Andi offset. Yogyakarta 2008.hal.240 25 persimpangan dan sisi jalan yang menghadap ke pengemudi kendaraan. Media-media ini memiliki daya frekuensi yang lebih tinggi dibandingkan media televise. Selain itu kelebihan dari media tersebut dimungkinkan terjadi pergantian visual berkali –kali tanpa membutuhkan biaya bongkar pasang. 2.3 Transportasi Advertising / trans ad Sehingga ketika transportasi menjadi pilihan media alternative, sebuah trobosan baru dalam strategi media untuk menjangkau khalayak sasaran luas, yang berarti mampu mencapai target audein lebih banyak karena sifat ttransportasi yang selalu berada di jalan raya, inilah kekurangan dan kelebihan beriklan dengan mengunakan media transportasi : 2.3.1 Kelebihan transportasi advertising 1. Keragaman lokasi dan ukuran Tata kota dan transportasi yang baik, memungkinkan pengiklan dengan pemilihan lokasi dan ukuran yang dapat disesuaikan kebutuhan. 2. Selektifitas Karena media ini memiliki begitu banyak tempat diberbagai lokasi dan rute, maka kemungkinan untuk memilih atau beberapa diantaranya yang terbaik. 26 3. Cocok sebagai kampanye iklan jangka pendek Kampanye iklan jangka pendek akan lebih tepat jika menggunakan iklan transportasi karena sifatnya yang bergerak. 4. Media bergerak Karena sifatnya yang bergerak, iklan transportasi yang menempel dibadan bis, trem, taksi, kereta, dan sebagainya akan mampu menjangkau lebih banyak penonton. Tidak seperti media luar ruang yang menunggu penonton justru sebaliknya iklan transportasi mendatangi penonton di berbagai tempat. 2.3.2 Kelemahan transportasi advertising Kelemahan utama dari iklan trasnportasi adalah kurang terawatnya media yang menyebabkan pesan – pesan yang disampaikan sangat singkat mengingat hanya sebentar di depan penonton karena audien dan alat trasnportasi yang sama – sama bergerak. 2.3.3 Train Media Salah satu transportasi massal yang saat ini mulai menjadi media sebuah merek atau brand – brand produk menempatkan iklannya yaitu pada gerbong kereta yang merupakan alat transportasi yang sering digunakan penduduk untuk melakukan aktifitasnya. Jabodetabek adalah wilayah metropolitan terbesar di asia 27 tenggara yang dihuni lebih dari 9 juta orang (data bps, 2013). Jumlah populasi sebesar ini pasti memerlukan alat transportasi massal, kereta merupakan salah satu transportasi public terfavorit untuk wilayah jabodetabek. Kemampuan dari membebaskan diri dari kemacetan dan lebih tepat waktu dibanding alat transportasi darat yang lain yang menjadikan KRL commuterline sebagai pilihan dari 500.000 penumpang dan melalui 50 stasiun kereta di wilayah jabodetabek19. Tingginya jumlah penumpang ini menjadikan KRL commuterline sebagai pilihan media iklan yang menarik, selain dari jumlah penumpang sebagai target market audience harian yang cukup massive, kereta juga menyediakan spot yang menarik untuk di eksplorasi secara kreatif. Dari delapan gerbong kereta dan interior yang berada di dalamnya dapat digunakan pemilik merek memasang iklan dengan target yang dating dari segala segmen kalangan menengah atas, sampai menengah kebawah dari pelajar sampai eksekutif dan sebagainya. Train media memiliki peluang untuk menjangkau konsumen lebih banyak karena setiap harinya penumpang berbondong – bondong untuk menaiki kereta berbasis commuter line dengan tujuan yang berbeda – beda. Karena media ini dipasang pada bagian – bagian yang menarik perhatian mata audien yang berada dalam gerbong kereta commuter line, dan merek – merek mulai memanfaatkan media yang sudah tersedia dalam fasilitas di dalam kereta commuter line mereka memanfaatkan kereta sebagai salah satu contact point. 19 http:// www.PariwaraBillboard.com di akses pada senin 6 januari 2014 pkl 20.00 28 2.4 Definisi Efektifitas Efektifitas berasal dari kata dasar efektif yang memilki arti berhasil atau membawa hasil yang positif20. Dalam definisi efektivitas apabila dihubungkan dengan proses komunikasi, maka komunikasi yang efektif adalah bagaimana penyebar pesan (komunikator) dengan penerima pesan (komunikan) dapat emnimbulkan suatu pengertian yang sama tentang suatu pesan (efek). Perubahan yang terjadi disebut efek positif atau efektivitas. Efektivitas dapat diartikan sebagai dampak atau semua jenis perubahan yang terjadi dalam diri seseorang setelah menerima suatu pesan dari suatu sumber. Perubahan pengetahuan dan perubahan perilaku nyata. Definisi lain efektifitas secara umum menurut Andre Harjana adalah21: 1. Mengerjakan hal-hal yang benar sesuai dengan seharusnya di selsaikan sesuai dengan rencana dan aturanya. 2. Mencapai tingkat diatas pesaing, mampu menjadi terbaik dengan pesaing yang lain yang terbaik. 3. Membawa hasil, apa yang dikerjakan mampu memberi hasil yang bermanfaat. 4. Menangani tantangan masa depan, semua yang telah direncanakan dan hasil yang bermanfaat bagi masa depan. 20 21 Santoso Nando, kamus pintar Bahasa Indonesia Surabaya. Fajar Mulya;1996 hal.109. Harjana Andre, Audit Komunikasi Teori dan Praktek Jakarta. PT.Grasindo.2000.hal.22 29 5. Mengoptimalkan penggunaan sumber daya, sumber daya yang dipakai telah optimal dari penggunaan sampai tingkat maximum. Efektivitas adalah reaksi khusus dari rangkaian khusus, dengan demikian dapat diharapkan atau diduga berhubungan erat anatara isi pernyataan media dan khalayak22. Dengan kata lain mempunyai serangkaian efek sebelum konsumen sampai kepada perhatian atau tahap pembelian 2.5 Model EPIC Efektifitas iklan dapat diukur salah satunya dengan menggunakan metode EPIC model, EPIC model yang dikembangkan oleh AC Nielsen, salah satu perusahaan penelitian pemasaran terkemuka didunia, dalam model ini pengukuran efektifitasnya mencangkup empat dimensi kritis, yaitu empati, perssuasi, dampak, dan komunikasi (Emphaty, Persuation, Impact, and Communication EPIC). Berikut akan dipaparkan dimensi-dimensi dalam EPIC model23. 1. Dimensi Empati Dimensi empati menginformasikan apakah konsumen menyukai suatu iklan dan menggambarkan bagaimana konsumen melihat hubungan antar suatu iklan 22 23 A.M Hoetta Soehoet, Teori komunikasi, Penelitian yayasan kampus IISIP.Jakarta:2000 hal.26 Damardi dan Durianto, invansi pasar dengan iklan yang efektif. Jakarta :Gramedia 2003. hal.86-90 30 dengan pribadi mereka. Dimensi empati memberikan informasi yang berharga tentang daya tarik suatu merek. Empati merupakan keadaan mental yang membuat sesorang mengidentifikasi dirinya atau merasa dirinya pada keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain. Empati melibatkan aksi (Effetc) dan kognisi (cognition) konsumen menurut J.Paul Petter dan Jerry C. Olson (1999), afeksi dan kognisi mengacu pada dua tipe tangggapan internal psikologis yang dimiliki konsumen teerhadap rangsangan lingkungan dan kejadia yang berlangsung. Dalam bahasa yang lebih sederhana afeksi melibatkan perasaan sementara kognisi melibatkan pemikiran. Variasi tanggapan afektif dapat berupa penilaian positif dan negative, mnyenaggkan atau tidak menyenagkan. Konsumen dapat merasakan empat jenis tanggapan afektif yaitu emosi, perasaan khusus, suasana hati, dan evaluasi yang berbeda dalam tingkat intensitas dan daya improvisasinya sedangkan proses komunikasi kognisi meliputi proses berfikir sadar, tak sadar dan otomatis. 2. Dimensi persuasi Dimensi persuasi menginformasikan apa yang dapat diberikan suatu iklan untuk peningkatan atau penguatan karkater sautu merek sehingga pemasangan iklan memperoleh pemahaman tentang dampak iklan terhadap keinginan konsumen untuk membeli serta memperoleh gambaran mengembangkan daya tarik suatu merek. kemampuan suatu iklan dalam 31 Persuasi (persuation) adalh perubahan kepercayaan, sikap dan keinginan berprilaku yang disebabkan komunikasi promosi. Periklanan dapat mempengaruhi konsumen dengan dua proses kognitif, yaitu: jalur sentral dan jalur menuju persuasi. Proses persuasi yang dipakai ditentukan dengan tingkat keterlibatan konsumen dalam pesan produk. Jalur sentral menuju persuasi cendrung muncul ketika tingkat keterlibatan konsumen meningkat pada jalur sentral, konsumen memfokuskan diri pada pesan produk dalam iklan. Konsumen menterjemahkan pesan produk dalam iklan lalu membentuk kepercayaan dengan cirri-ciri dan konsekueensi produk, serta mengintegrasikan makana tersebut untuk membentuk sikap dan keinginan. Jalur pheriperal menuju persuasi cendrung muncul ketika tingkat keterlibatan konsumen rendah. Dalam jalur pheriperal, konsumen tidak memfokuskan diri pada pesan produk dalam sebuah iklan tetapi pada perangsang “pheriperal” sepertti selebriti dan music yang populer dan menarik. Perasaan konsumen yang berkenan dengan perangsang lainnya ini mempengaruhi sikap mereka terhadap suatu produk. 3. Dimensi Impact Dimensi ini menunjukan apakah suatu merek dapat terlihat menonjol dibandingkan merek lain pada kategori serupa, dari apakah suatu iklan mampu melibatkan konsumen dalam pesan yang disampaikan. Dampak dari impact yang diinginkan dari hasil iklan jumlah pengetahuan produk (produk knowledge) yang dicapai konsumen melalui tingkat keterlibatan konsumen dengan produk atau proses pemilihan.Konsumen memiliki tingkat pengetahuan produk berbeda-beda yang di 32 gunakan untuk menterjemahkan informasi baru dan membuat pilihan pembelian. Konsumen dapat memilki empat tingkat penegtahuan produk yaitu: kelas produk, bentuk, merek, dan model. Selain itu konsumen juga memiliki tiga jenis pengetahuan produk konsekuensi atau manfaat positif menggunakan produk, dan nilai yang akan dipuaskan atau mencapai suatu produk. Keterlibatan mengacu pada persepsi konsumen tentang pentingnya atau relevansi personal suatu objek, kejadia atau aktifitas. Konsumen yang melihat bahwa suatu produk memiliki konsekuensi yang relevan secara peribadi maka konsumen dikatakan terlibat dengan produk tersebut. Konsekunsi dengan suatu produk atau suatu merek memiliki aspek kognitif maupun pengaruh. Secara kognitif yang termasuk dalam keterlibatan adalah pengaruh, seperti evaluasi produk. Jika keterlibatan suatu produk tinggi, maka orang akan mengalami tanggapan pengaruh yang lebih kuat, seperti emosi dan perasaan yang lebih kuat. Keterlibatan bisa dalam tingkat yang rendah, sedikit atau tidak ada relevansinya ketingkat moderat ada relevansi sangat dirasakan. Keterlibatan adalah status motivasi yang menggerakan serta mengarah sifat kognitif dan perilaku konsumen saat mereka membuat keputusan. 4. Dimensi komunikasi Dimensi ini memberikan informasi tentang kemampuan konsumen dalam mengingat pesan utama yang disampaikan, pemahaman konsumen, serta kekuatan pesan yang ditinggalkan pesan tersebut. Perspektif pemprosesan kognitif adalah initi untuk mengmebangkan mnembangkan strategi pemasaran berhasil merupakan 33 permaslahan komunikasi. Proses dimulai ketika sumber komunikasi promosi menentukan informaasi apa yang harus dikomunikasikan, kemudian meng- enkoding pesan tersebut dalam bentuk symbol-simbol yang paling tepat (menggunakan katakata, gambar, atau tindakan). Kemudian pesan ditransmisikan kesebuah penerima melalui berbagai media seperti televise, penawaran via pos, billboard, atau majalah. Penerima atau konsumen jika digiring ke suatu promosi harus mng-enkoding atau menterjemahkan makna. Kemudia konsumen dapat mengambil tindakan. Dua tahapan model komunikasi sangat diperlukan khususnya demi keberhasilan penerapan strategi promosi. Tahapan pertama terjadi ketika pemasar menciptakan promosi untuk meng- enkonding suatu makna. Tahap kedua adalah peng-kondingan yaitu konsumen masuk dan memahami informasi dalam komunikasi promosi dan mengembagkan interpretasi pribadi mereka terhadap makna yang ditangkap.