1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia bisnis yang modern, manajemen diharapkan untuk selalu dapat merencanakan masa depannya. Setiap bagian dari perencanaan harus W mencakup evaluasi dan penilaian kembali dari berbagai variabel, karena hal tersebut mempunyai dampak yang besar terhadap perencanaan tujuan dan KD sasaran realistis. Pengembangan dari tujuan organisasi adalah hal yang paling mendasar U dari pengambilan keputusan dalam proses perencanaan. Tujuan organisasi menyatakan secara garis besar kondisi organisasi yang diharapkan dalam IK jangka panjang. Setelah tujuan organisasi ditentukan, langkah selanjutnya M IL adalah penentuan tujuan organisasi secara spesifik dalam bentuk sasaran organisasi dan penentuan strategi organisasi yang menspesifikasikan bagaimana organisasi mencapai tujuannya. Manajemen, kemudian akan mengoperasikan tujuan, sasaran dan strateginya dengan apa yang disebut anggaran. Anggaran merupakan tahap terinci dari perencanaan yang mengandung gambaran keuangan mengenai hasil yang diinginkan. Anggaran menjadi salah satu komponen yang penting dalam perencanaan karena melalui anggaran rencana-rencana manajemen yang disertai langkah-langkah konkret untuk mencapai tujuannya. 2 Anggaran telah menjadi topik yang menarik untuk dibahas. Banyak penelitian mengenai anggaran telah dilakukan. Salah satu hal yang mendorong dilakukan penelitian tersebut adalah karena penyusunan anggaran telah menjadi kegiatan yang penting dan produk anggaran itu sendiri telah menjadi syarat utama bagi organisasi untuk dapat dikatakan bahwa manajemen telah mengelola organisasi secara modern dan profesional (Syakhroza, 2000:26). aktivitas perencanaan, komunikasi W Anggaran dapat berfungsi sebagai alat manajemen dalam melakukan dan pengendalian. Sebagai alat KD manajemen, lebih lajut anggaran diharapkan dapat membantu dalam peningkatan kinerja manajerial. Sangat disayangkan bahwa penggunaan U anggaran seringkali memberikan dampak diabaikannya perilaku manusia karena kegiatan anggaran itu sendiri didominasi oleh kegiatan-kegiatan yang IK bersifat teknis. Anggaran organisasi dianggap tidak ada, padahal proses M IL penyusunan, implementasi dan evaluasi melibatkan banyak pihak, yaitu lapisan seluruh manajemen. Karena anggaran mempunyai dampak langsung terhadap perilaku manusia (Seiegel dan Marconi, 1989:127), maka untuk meningkatkan efektivitas anggaran perlu diperhatikan perilaku-perilaku yang berkaitan dengan anggaran agar dapat memotivasi para manajer pelaksana untuk mencapai tujuan organisasi melalui anggaran. Kenis (1979:709-710) mengembangkan lima karakteristik anggaran yang memperhatikan aspek perilaku manusia, kelima aspek tersebut adalah berikut ini. 3 1. Budgetary participation (tingkat partisipasi dalam penyusunan anggaran) 2. Budgetary goal clarity (tingkat kesulitan anggaran) 3. Budgetary feedback (umpan balik anggaran) 4. Budgetary evaluation (evaluasi anggaran) 5. Budget goal difficulty (tingkat kesulitan sasaran anggaran) Partisipasi dalam penyusunan anggaran atau partisipasi anggaran telah banyak memperoleh perhatian dari para peneliti. Salah satunya adalah W pengaruh partisipasi dalam penyusunan anggaran terhadap peningkatan kinerja manajerial. Penyusunan anggaran melalui partisipasi antara manajer KD puncak dengan manajer tingkat lebih rendah dianggap sebagai satu pendekatan organisasional yang mampu memberikan sumbangan terhadap U peningkatan kinerja manajerial. Dengan ikut sertanya atau berpartisipasinya para manajer dalam penyusunan anggaran diharapkan akan memberikan IK implikasi terhadap kejelasan tugas dan target yang akan dicapai, sehingga M IL akan sangat membantu dan memudahkan para manajer pelaksana dalam mencapai tujuan organisasi. Asumsi ini ternyata tidak selalu didukung oleh penelitian-penelitian mengenai dampak anggaran terhadap kinerja manajerial. Kenis (1979:716), Brownell dan McInnes (1986:596), Indriantoro (2000:26) menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial. Sementara itu Milani (1975:282) dan Supomo dan Indriantoro (1998:84) menunjukkan bahwa partisipasi anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial, akan tetapi tidak signifikan. Di lain pihak, Stedry serta Bryan dan Locke dalam 4 Syakhroza (2000:26) menemukan hal yang berbeda, yaitu tidak adanya hubungan antara partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial. Menurut Brownell dalam Welsch dkk. (1996:98) adanya ketidakkonsistenan mengenai pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial disebabkan terdapat variabel lain yang mempengaruhi hubungan antara partisipasi anggaran dan kinerja manajerial. Terdapat empat kelompok variabel yang dapat mempengaruhi hubungan tersebut, yaitu variabel (Brownell dalam Welsch dkk. (1996:98). W individual, hubungan antar perorangan, kelembagaan dan kebudayaan KD Siegel dan Marconi (1989:13) dan Fauzi (1994:120) menyatakan bahwa terdapat hal-hal yang mempengaruhi tingkat partisipasi, yaitu struktur U organisasi, gaya kepemimpinan, kultur organisasi, tingkat keahlian dalam penyelesaian masalah dan kecepatan dalam pengambilan keputusan. IK Berdasarkan hal tersebut maka struktur dan kultur organisasi dapat M IL diidentifikasikan sebagai variabel yang dapat mempengaruhi hubungan partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial atau sebagai variabel moderasi. Penelitian ini akan mencoba untuk menguji kembali penelitian yang dilakukan oleh Supomo dan Indriantoro (1998:61-84) yang berjudul ”Pengaruh Struktur dan Kultur Organisasional terhadap Keefektivan Anggaran Partisipatif dalam Peningkatan Kinerja Manajerial: Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Indonesia.” Alasan peneliti untuk menguji kembali penelitian ini adalah sesuai sesuai dengan saran yang dikemukan oleh Supomo dan Indriantoro (1998:76) yang menyatakan bahwa perlunya penelitian ini diuji kembali dengan lingkungan yang berbeda, dan apakah 5 dengan sampel dan lokasi yang berbeda akan memperoleh hasil yang sama dengan penelitian sebelumnya. Alasan untuk menguji kembali suatu penelitian juga didukung oleh Otley, dkk. dalam Kamal dan Na’im (2000:87) yang menyatakan bahwa ”the value of repeating previous work is that it allows a better of confidence that should be placed in specific finding ...” Mengingat bahwa penelitian-penelitian mengenai pengaruh partisipasi anggaran pada kinerja manajerial sebagian besar mengambil lokasi pada W perusahaan manufaktur, penelitian ini mencoba untuk menguji pengaruh partisipasi anggaran pada kinerja manajerial pada organisasi jasa, khususnya KD rumah sakit Harapan Magelang. Rumah sakit sebagaimana perusahaan manufaktur, juga tidak lepas dengan adanya persaingan usaha antar rumah U sakit. Semakin bertumbuhnya rumah sakit yang menunjukkan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan, mendorong IK rumah sakit untuk semakin memperhatikan fasilitas-fasilitas kesehatan yang M IL ditawarkan. Hal ini akan memicu rumah sakit untuk meningkatkan kualitas jasa yang diberikan kepada para pemakai jasa. Peningkatan kualitas jasa tentunya tidak lepas dari peranan kinerja para manajer rumah sakit, oleh karena itu anggaran yang merupakan alat manajemen dalam peningkatan kinerja manajerial diharapkan dapat membantu para manajer dalam upaya memberikan kualitas jasa yang terbaik bagi para pemakainya. 6 1.2 Perumusan Masalah Masalah yang akan dicari pemecahannya melalui penelitian ini adalah sebagai berikut ini. 1. Apakah partisipasi anggaran mempunyai pengaruh terhadap kinerja manajerial pada rumah sakit Harapan Magelang? 2. Apakah partisipasi anggaran mempunyai pengaruh terhadap kinerja manajerial dengan struktur organisasi sebagai variabel moderasi pada W rumah sakit Harapan Magelang? 3. Apakah partisipasi anggaran mempunyai pengaruh terhadap kinerja KD manajerial dengan kultur organisasi sebagai variabel moderasi pada 1.3 Tujuan Penelitian U rumah sakit Harapan Magelang? IK Tujuan penelitian adalah sebagai berikut ini. M IL 1. Untuk mengetahui apakah partisipasi anggaran mempunyai pengaruh terhadap kinerja manajerial pada rumah sakit Harapan Magelang. 2. Untuk mengetahui apakah partisipasi anggaran mempunyai pengaruh terhadap kinerja manajerial dengan struktur organisasi sebagai variabel moderasi. 3. Untuk mengetahui apakah partisipasi anggaran mempunyai pengaruh terhadap kinerja manajerial dengan kultur organisasi sebagai variabel moderasi. 7 I.4 Kontribusi Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan: 1. Penelitian ini memberikan studi kasus tentang Pengaruh Partisipasi Anggaran dimoderasi oleh Struktur Organisasi dan Kultur Organisasi terhadap Kinerja Manajerial pada Rumah Sakit Harapan Magelang. 2. Hasil penelitian ini diharapkan melalui penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran dan bahan pertimbangan yang berarti dalam W penentuan kebijakan sistem penyusunan anggaran demi tercapainya I.5 KD sistem penganggaran yang terbaik bagi konsumen. Batasan Masalah U Agar masalah yang diteliti dapat mengarah pada tujuan yang diharapkan, maka untuk dapat mempermudah dalam pelaksanaan penelitian IK diperlukan batasan-batasan yaitu: M IL 1. Tempat penelitian: Rumah Sakit Harapan Magelang 2. Waktu penelitian: Pebruari 2010 3. Responden yang diteliti adalah karyawan Rumah Sakit Harapan Magelang