ABSTRAK Khusnun Nihayah, Rofik. 2010. Hubungan Kematangan Beragama Dengan Perilaku Kejawen Pada Masyarakat Muslim Desa Karangduren Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali Tahun 2010. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing Drs. Djuz’an, M.Hum. Kata kunci: Hubungan Kematangan Beragama Dengan Perilaku Kejawen Penelitian ini membahas tentang Hubungan Kematangan Beragama dengan Perilaku Kejawen pada Masyarakat Muslim Desa Karangduren Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali Tahun 2010. Fokus yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana kematangan beragama masyarakat muslim desa Karangduren kecamatan Sawit kabupaten Boyolali tahun 2010?, bagaimana perilaku kejawen masyarakat muslim desa Karangduren kecamatan Sawit kabupaten Boyolali Tahun 2010?, dan adakah hubungan antara kematangan beragama dengan perilaku kejawen masyarakat muslim desa Karangduren kecamatan Sawit kabupaten Boyolali tahun 2010?. Sesuai dengan pendekatan kualitatif, maka kehadiran peneliti di lapangan sangat penting sekali mengingat peneliti bertindak langsung sebagai instrumen langsung dan sebagai pengumpul data dari hasil observasi yang mendalam serta terlibat aktif dalam penelitian. Data yang berbentuk kata-kata diambil dari para informan/responden pada waktu mereka diwawancarai. Dengan kata lain data-data tersebut berupa keterangan dari para informan, sedangkan data tambahan berupa dokumen. Analisa data dilakukan dengan cara menelaah data yang ada, lalu mengadakan reduksi data, penyajian data, menarik kesimpulan dan tahap akhir dari analisa data ini adalah mengadakan keabsahan data. Dari penelitian yang dilaksanakan diperoleh hasil penelitian sebagai berikut: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari semua responden yang peneliti wawancarai dan melalui proses observasi, hampir 90% responden dapat memahami, menghayati, dan mengaplikasikan semua nilai-nilai luhur yang terkandung dalam ajaran agama Islam. Hal ini ditunjukkan dalam keseharian responden yang mencerminkan kehidupan yang religius baik itu hablum minallah maupun hablum minannas. Penduduk desa Karangduren merupakan penganut agama Islam yang taat. Walaupun demikian sebagian besar dari mereka juga merupakan masyarakat yang masih taat dengan tradisi kebudayaan yang telah diwariskan dari leluhur mereka. Diantara perilaku-perilaku kejawen yang masih mereka lakukan sampai saat ini adalah berbagai macam upacara seperti upacara kelahiran, pernikahan, tingkeban atau mitoni, kematian, bersih desa, nyadran, dan masih banyak upacara yang lainnya yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Hal tersebut mereka lakukan semata-mata karena upacara-upacara tersebut merupakan cara lain yang dapat mereka lakukan untuk lebih mendekatkan diri pada Allah SWT. Berdasarkan hasil penelitian, antara kematangan beragama dengan perilaku kejawen seseorang khususnya di desa Karangduren sangatlah berhubungan. Hal ini diketahui bahwa seseorang dapat dikatakan memiliki agama yang matang apabila seseorang tersebut dapat memahami, menghayati serta mengaplikasikan nilai-nilai luhur agama yang dianutnya dalam kehidupan seharihari. Dan tradisi kebudayaan merupakan suatu hal yang telah diyakini oleh masyarakat Jawa pada umumnya dan pada masyarakat desa Karangduren pada khususnya. Semakin seseorang meyakini suatu tradisi kebudayaan, ia dapat dikatakan sebagai orang yang semakin matang dalam beragama. Karena tradisi kebudayaan yang ia yakini adalah tradisi yang mana merupakan salah satu cara atau bentuk untuk mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Kuasa.