PELATIHAN ROBOTIKA TINGKAT BEGINNER MODUL 3 MENDESAIN BODI ROBOT, MERAKIT MOTOR DC dan RODA, MERAKIT SENSOR PENJEJAK GARIS Disusun oleh : Deddy Susilo, ST Divisi Hardware CREATE – Centre for Electronic and Information Technology Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer Universitas Kristen Satya Wacana 2011 2.1. Motor DC KR-300 Motor DC yang digunakan adalah motor 300 RPM bermerk KR-300 dari Korea seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.1, biasa di gunakan untuk robot line tracer atau maze solving yang punya spesifikasi sebagai berikut : - Jangkah tegangan operasi 4.8 ~ 6.0 Volt DC. - Kecepatan pengoperasian : 100/126rpm pada 4.8V/6.0V. - Maximum torque: 4.2kg.f.cm at 4.8V / 5.2kg.f.cm at 6.0V. - Dimensi KR-300: (p x l x t) 40×20×36.6 mm. - Berat: 34 gram. - Bahan mekanik gear: Ultra Resin Bushing. Untuk roda menggunakan standar yang bisa langsung diaplikasikan pada motor KR-300 Bahan dari Plastik dengan pelapis dari karet Diameter roda : 55 mm. Poros roda berupa segi 6 Tebal roda : 7 mm. Gambar 3.1. Motor KR-300 dan roda standar Motor ini dapat segera dipasangkan dengan bagian landasan robot yang dapat dibuat dengan PCB polos seperti yang sudah disertakan dalam paket modul. Dimensi panjang dari motor kira-kira 40mm atau 4 cm. Untuk ketentuan yang biasanya diberikan pada perlombaan line follower, dimensi robot maksimum untuk lebar dan panjang adalah 20 cm. Sehingga untuk jarak antara roda ke roda dibuat dibawah 20 cm. Sebagai misal 15cm seperti pada gambar berikut. MODUL PELATIHAN ROBOTIKA – CREATE FTEK UKSW Page 30 P=12,5cm L=3cm L=3cm P=9cm 2cm 2cm Motor KR300 4cm Motor KR300 12,5cm 4cm Gambar 3.2. Landasan Robot (bentuk sesuai kreativitas siswa) Note : sediakan gergaji triplek atau cutter untuk memotong PCB polos menjadi bentuk menyerupai gambar 3.2 atau sesuai dengan kreativitas siswa. Kemudian pasang motor pada landasan. Posisi motor diatas landasan PCB tersebut. Tugas adik-adik membuat landasan robot ini sebagus mungkin dan semenarik mungkin. 2.2. Mengatur Arah dan Kecepatan Putar Motor DC Motor DC dalam penerapannya pada sistem robotika banyak digunakan karena mudah dalam pengendalian arah putaran dan kecepatannya. Dengan memberikan arah arus listrik searah dapat memberikan pengaturan arah pada motor DC tersebut. Sebagai contoh ilustrasi diberikan pada gambar 3.3 kiri arah arus listrik searah jarum jam dan gambar kanan adalah sebaliknya, hal ini akan menghasilkan arah putaran yang berbeda karena arah medan magnit dan gaya yang dihasilkan juga berbeda. MODUL PELATIHAN ROBOTIKA – CREATE FTEK UKSW Page 31 Gambar 3.3. Ilustrasi pengendalian arah motor DC Kesimpulannya gambar 3.3 menunjukkan bahwa dengan mengganti polaritas sumber, maka arah putaran akan berlawanan dengan sebelumnya. Gunakan chip driver motor L293D yang telah disediakan pada modul untuk mengatur jalannya robot akan memberikan keluaran untuk menggerakkan motor DC. Cara pemasangan motor dengan chip driver adalah sebagai berikut. 1 chip driver dapat digunakan untuk 2 motor DC. Gambar 3.4. Driver motor DC Sebagai contoh masukan untuk motor kanan adalah input 1 (C) dan 2 (D), pengendalian arah putarannya pada tabel berikut: MODUL PELATIHAN ROBOTIKA – CREATE FTEK UKSW Page 32 Gambar 3.5. Cara pemasangan dan tabel kebenaran dari kendali motor DC. Modul yang ditunjukkan pada gambar 3.4 menggunakan IC driver L293D yang memiliki kemampuan menggerakkan motor DC sampai arus 0,5A dan tegangan maksimum 40 VoltDC untuk satu kanalnya. Pin Enable A dan B untuk mengendalikan jalan atau kecepatan motor, pin Input 1 sampai 4 untuk mengendalikan arah putaran. Pin Enable diberi VCC 5 Volt untuk kecepatan penuh atau memberikan arus maksimum ke motor DC. Gambar 3.6. Rangkaian didalam IC driver motor Dengan chip L293D, untuk mengendalikan arah putaran motor digunakan metode bridge-H dari kombinasi transistor. Dengan metode demikian arus yang mengalir ke motor polaritasnya dapat diatur dengan memberikan logika ke transistor Q1 sampai Q4. Pengaturannya seperti tabel kebenaran pada gambar 3.5. Kondisi high atau level ’1’ untuk semua input tidak diizinkan sebab akan mengakibatkan semua transistor aktif dan akan MODUL PELATIHAN ROBOTIKA – CREATE FTEK UKSW Page 33 merusakkan transistor karena secara otomatis arus dari kolektor Q1 dan Q2 langsung mengalir ke Q2 dan Q3 sehingga arus sangat besar tanpa melalui beban motor DC. Fungsi Rsense 1 dan 2 adalah untuk mengindera arus untuk keperluan umpan balik kestabilan sistem, jika tidak perlu feedback langsung saja hubungkan dengan ground. (a) (b) (c) Gambar 3.7. (a) Bentuk fisik chip L293D ; (b) Pinout L293D versi DIP ; (c) Diagram skematik 2.3. Sensor Photodioda Sensor dapat dianalogikan sebagai ‘mata’ dari sebuah sistem robot. Mata di sini digunakan untuk ‘membaca’ garis hitam dari track atau jalur robot. Track robot biasa disebut maze, dan lombanya dinamakan Maze Solving Robot. Kapan dia akan berbelok ke kanan, kapan dia berbelok ke kiri. Semua berawal dari mata bukan? Manusia tahu arah kita berjalan karena kita memiliki mata. MODUL PELATIHAN ROBOTIKA – CREATE FTEK UKSW Page 34 Pada robot line follower, sensor robot yang dapat digunakan ada 3 jenis, yaitu LDR (Light Dependent Resistor), Photo Dioda, dan Photo Transistor. Pada paket modul digunakan photo dioda sebagai sensor robot. Gambar 3.8. Bentuk fisik receiver (penerima) photodiode dan led transmitter (pengirim) Pada gambar 3.8 adalah 1 pasang sensor yang akan kita gunakan pada robot line follower. Bentuknya mirip seperti LED, yang berwarna ungu bernama receiver (photo diodapada paket modul berwarna putih bening) dan yang berwarna bening bernama transmitter (infrared). Kemudian, setelah kita mengetahui sensor apa yang akan kita pakai, coba buat dulu rangkaian seperti di bawah ini untuk setiap 1 pasang sensor : Gambar 3.9 menunjukkan pasangan led dan photodioda dan posisi pemasangannya. Ingat untuk photodiode kaki katoda (tanda garis pada lambang) malah terkena polaritas MODUL PELATIHAN ROBOTIKA – CREATE FTEK UKSW Page 35 lebih positif. (Asisten akan lebih menjelaskan dengan peragaan). Untuk nilai R1 pada led diberi resistor antara 220 hingga 1kohm dan pada receiver bisa diberi resistor 5k sampai 100kOhm. Maka coba R1 diatur 1000ohm dan resistor photodiode 100kohm saja. Nah, untuk 2 pasang sensor..kita perlu membuat 2 rangkaian seperti pada gambar 3.9 tersebut. Lambang LED yang berwarna hitam adalah transmitter atau infrarednya yang memancarkan cahaya infrared terus menerus jika disusun seperti rangkaian di gambar 3.9. Lambang LED yang kanan adalah receiver atau photo dioda-nya yang menangkap cahaya infrared yang ada di dekatnya. INGAT masang photo dioda-nya HARUS terbalik. Dari rangkaian sensor ini, kita ambil OUTPUT (to comparator, A/D converter, dll) yang ditunjukkan oleh gambar 3.9. Gambar 3.10 Ilustrasi pemancar dan penerima IR pada bidang gelap dan terang Ketika transmitter (infrared) memancarkan cahaya ke bidang berwarna putih, cahaya akan dipantulkan hampir semuanya oleh bidang berwarna putih tersebut. Sebaliknya, ketika transmitter memancarkan cahaya ke bidang berwarna gelap atau hitam, maka cahaya akan banyak diserap oleh bidang gelap tersebut, sehingga cahaya yang sampai ke receiver tinggal sedikit. Nah, artinya kita sudah bisa membedakan pembacaan garis dari sensor bukan? Kalau kita sudah tahu, perbedaan cahaya yang diterima oleh receiver akan menyebabkan hambatan yang berbeda-beda di dalam receiver (photo dioda) tersebut. Ilustrasinya seperti gambar di bawah ini. MODUL PELATIHAN ROBOTIKA – CREATE FTEK UKSW Page 36 Gambar 3.11. Langkah kerja sensor jika melihat garis putih dan hitam Setelah kita tahu ilustrasi sensor, tinjau kembali rangkaian sensornya, bisa kita analogikan seperti : Tadi kita tahu kalau hambatan receiver berubah-ubah, jadi otomatis rangkaian sensor yang bagian kanan bisa kita analogikan seperti gambar. Receiver bisa kita analogikan dengan resistor variabel, yaitu resistor yang nilai hambatannya bisa berubah. Otomatis, dengan pembagi tegangan, nilai tegangan di output rangkaian juga akan berubah-ubah bukan? Jadi, baca putih akan mengeluarkan output dengan tegangan rendah (sekitar 0 Volt) dan baca hitam akan mengeluarkan output dengan tegangan tinggi (mendekati Vcc = 5 Volt). Kalau rangkaian sensor pembaca sudah jadi, bisa dibandingkan dengan punya saya yang ditunjukkan oleh gambar di bawah ini. MODUL PELATIHAN ROBOTIKA – CREATE FTEK UKSW Page 37 Silakan mencoba. God Bless You. Sampai jumpa di modul 4. MODUL PELATIHAN ROBOTIKA – CREATE FTEK UKSW Page 38