8 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pasar Modal Secara formal pasar modal didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai instrument keuangan atau sekuritas jangka panjang yang dapat diperjual belikan baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri , baik yang diterbitkan oleh pemerintah (public authorities) maupun perusahaan swasta . Dengan demikian pasar modal merupakan konsep yang lebih sempit dari pasar keuangan (financial market). Pasar modal didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang, baik dalam bentuk modal sendiri (stock) maupun hutang (bonds) , baik yang diterbitkan oleh pemerintah (public authorities) maupun oleh perusahaan swasta (private sectors) Pasar modal dapat dikatakan sebagai salah satu situasi dimana para penjual dan pembeli dapat melakukan negosiasi terhadap suatu komoditas dan komoditas yang dipertukarkan adalah modal. Instrument aktiva keuangan denganjangka waktu yang lebih panjang disebut pasar modal (capital market). Definisi lain tentang pasar modal menurut Tjiptono dan Fakhruddin (2001) adalah merupakan pasar untuk berbagai intrumen keuangan jangka panjang juga bisa diperjual belikan baik dalam bentuk uang ataupun modal sendiri. Sedangkan definisi pasar modal berdasarkan Undang-Undang Pasar Modal No.80 Tahun 1995, memberikan pengertian pasar modal yang lebih spesifik yaitu kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdaganagan efek perusahaan publik yang 9 berkaitan denga efek yang diterbitkan serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Dari definisi-definisi diatas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa pasar modal merupakan kegiatan jual beli surat berharga yang melibatkan banyak pihak. Pihak yang terkait dalam pasar modal diantaranya adalah pelaku pasar modal, perseorangan , perusahaan, asosiasi , atau kelompok yang terorganisasi . Sebagaimana disebutkan diatas bahwa pasar modal hampir sama dengan pasar pada umumnya yang merupakan tempat berlangsungnya proses jual beli antara para penjual dan pembeli , demikian pula dengan pasar modal , proses transaksi atas komoditas modal membutuhkan suatu tempat tertentu untuk melaksanakan kegiatan perdagangan tersebut , tempat itu dinamakan dengan bursa efek. Menurut Marzuki Usman dan Guntur (2000), memyebutkan bahwa pihakpihak yang terkait dalam pasar modal adalah sebagai pelaku pasar modal. Para pelaku pasar modal yang dimaksud adalah pelaku pasar modal yang berada di Indonesia, seperti; 1. Emiten. Emiten adalah perusahaan yang memperoleh dana melalui pasar modal dengan menerbitkan saham atau obligasi dan menjualnya secara umum kepada masyarakat. 2. Pemodal (investor) . pemodal adalah pemodal sebagai pendiri perusahaan dan para pembeli saham. 3. Penjamin Emisi (underwriter). Dalam hal ini biasanya perusahaan sekuritas. Pada saat emiten membutuhkan dana dalam jangka waktu dan jumlah tertentu, emiten mempunyai resiko tidak mampu mencapai target 10 penjualan surat berharga yang diharapkan setelah penawaran umum dilakukan. Pada saat seperti inilah lembaga penjamin emisi akan bertindak untuk menjamin pencapaian target penjualan surat berharga tersebut dengan mengambil resiko untuk menjual saham atau obligasi emiten denganmendapatkan suatu imbalan. 4. Perusahaan pengelolaan dana ( investment company) . Perusahaan pengelolaan dana mempunyai dua unit utama yaitu pengelolaan dana (fund management) dan penyimpanan dana (custodian) . perusahaan pengelolaan dana bertindak mengumpulkan dana masyrarakat yang mempercayakan dananya untuk diinvestasikan selanjutnya diperjual belikan dalam bentuk surat berharga. Hasil dari investasi ini dapat dinikmati oleh masyarakat setelah dikurangi fee untuk perusahaan pengelola dana yang besarnya dapat beragam, tergantung pada perjanjian semula antara perusahaan dan investor. Sedangkan Custodian adalah suatu jasa penyimpanan dana yang berfungsi memberikan jasa penitipan efek dan harta lainnya yang berkaitan dengan efek serta jasa lain , merima bunga , deviden dan hak-hak lain , menyelesaikan transaksi efek dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya. 5. Kantor Biro Administrasi Efek . Kantor efek adalah pihak yang berdasarkan kontrak dengan emiten melaksanakan pencatatan pemilikan efek dari pembagian hak yang berkaitan dengan efek. 6. Perantara Perdagangan Efek (pialang/ broker) Pialang membantu terjaminnya penyelenggaraan perdagangan surat berharga yang tertib . 11 Pialang merupakan perantara antar penjual dan pembeli saham perusahaan. Dalam hal ini pialang tidak menanggung resiko apapun , karena pialang hanya sebagai perantara. B. Investasi Pada dasarnya investasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah investasi yang berhubungan dengan pasar modal. Tabungan di bank-bank atau asset lainnya seperti saham dan obligasi yang sering disebut sebagai sekuritas. Menurut Jogiyanto (2000) investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan didalam produksi yang efisien selama periode tertentu. PSAK NO.13 Tahun 2010 menyebutkan pengertian investasi adalah suatu aktiva yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan (accreation of wealth) melalui distribusi hasil investasi (seperti bunga, royalti, dividend dan uang sewa ) untuk apresiasi nilai investasi , atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan perdagangan . Pada umumnya investasi dikategorikan dalam dua jenis, yaitu real asset (aktiva nyata) dan financial asset ( aktiva keuangan). Aktiva keuangan merupakan dokumen (surat –surat) klaim tidak langsung pemegangnya terhadap aktiva nyata pihak yang menerbitkan surat berharga tersebut. 12 C. Pengertian Saham Saham adalah tanda penyertaan modal pada perseroan terbatas seperti yang telah diketahui bahwa tujuan pemodal membeli saham adalah untuk memperoleh penghasilan dari saham tersebut . Menurut Undang-Undang Pasar Modal Nomor tahun 1995 tentang pasar modal , menyatakan saham merupakan penyertaan modal pemegang saham dalam suatu perseroan terbatas , besarnya kepemilikan seorang pemegang saham atas perseroan ditentukan dengan besarnya penyertaan yang bersangkutan terhadap modal perseroan. Saham merupakan instrument yang paling dominan diperdagangkan dalam transaksi jual beli di Bursa Efek . Saham dapat diterbitkan dengan cara atas nama atau atas unjuk. Masyarakat pemodal itu dikategorikan sebagai investor dan spekulator. Investor disini adalah masyarakat yang membeli saham untuk memiliki perusahaan dengan harapan mendapatkan deviden dan capital gain dalam jangka panjang, sedangkan spekulator adalah masyarakat yang membeli saham untuk segera dijual kembali bila situasi kurs dianggap paling menguntungkan seperti yang telah diketahui bahwa saham memberikan dua macam penghasilan yaitu deviden dan capital gain. Ada berbagai definisi saham yang telah dikemukakan oleh para ahli maupun berbagai buku-buku teks, antara lain : Menurut Gitman Saham adalah bentuk paling murni dan sederhana dari kepemilikan perusahaan. (Gitman:2000) 13 Menurut Mishkin, saham adalah suatu sekuritas yang memiliki klaim terhadap pendapatan dan assets sebuah perusahaan . Sekuritas sendiri diartikan sebagai klaim atas pendapatan masa depan seorang peminjam yang dijual oleh peminjam kepada yang meminjamkan, sering juga disebut instrumen keuangan. (Mishkin:2001) 1) Pengertian Saham Biasa Saham biasa adalah saham yang tidak mempunyai tanggal jatuh tempo dan tidak mempunyai batas pembayaran deviden. Berikut ini beberapa jenis saham biasa, yaitu : Classified stock Adalah saham yang diberi tanda khusus seperti kelas A, dan kelas B, dan lain sebagainya untuk memenuhi keperluan khusus perusahaan. Founder‟s share Adalah saham yang dimiliki oleh pendiri perusahaan yang mempunyai hak suara tunggal, tetapi mempunyai deviden yang terbatas untuk beberapa tahun tertentu. Dalam transaksi jual beli dibursa efek saham atau sering disebut shares merupakan instrument yang paling dominan diperdagangkan. Saham tersebut dapat diterbitkan dengan cara atas nama. Selanjutnya saham dapat dibedakan antara saham biasa (common stock) dan saham preferen (prefferen stocks). Saham biasa mewakili kepemilikan dalam korporasi (PT Tbk). Pemegang obligasi dapat dianggap sebagai kreditor, sedangkan pemilik saham biasa adalah 14 pemilik perusahaan. Saham biasa tidak mempunyai tanggal jatuh tempo, akan tetapi akan ada sepanjang perusahaan masih berjalan. Saham biasa juga tidak mempunyai batas pembayaran deviden. Saham biasa adalah efek dari penyertaan pemilikan (equity security) dari badan usaha yang terbentuk Perseroan Terbatas. Saham biasa memberikan jaminan untuk turut serta dalam pembagian laba dalam bentuk deviden,apabila perusahaan tersebut memperoleh laba. Menurut Dahlan Siamat (2005:268), ciri-ciri dari saham biasa adalah sebagai berikut : 1) Dividen dibayarkan sepanjang perusahaan memperoleh laba 2) Memiliki hak suara (one share one vote) 3) Hak memperoleh pembagian kekayaan perusahaan apabila bangkrut dilakukan setelah semua kewajiban perusahaan dilunasi. 2) Saham Preferen ( Preferred Stock) Merupakan saham yang mempunyai sifat gabungan antara obligasi dan saham biasa. Adapun cirri-ciri dari saham preferen menurut Dahlan Siamat (2005;268) adalah : 1) Memiliki hak paling dahulu memperoleh dividen 2) Tidak memiliki hak suara 3) Dapat mempengaruhi manajemen perusahaan terutama dalam pencalonan pengurus. Memiliki hak pembayaran maksimum sebesar nilai nominal saham lebih dahulu setelah kreditur apabila perusahaan dilikuidasi. 15 D. Earning Per Share ( Laba Per Saham ) Earning per share (EPS) merupakan data yang banyak digunakan sebagai alat analisis keuangan (Zaenal Arifin, 2005) . EPS dengan ringkas menyajikan kinerja perusahaan dikaitkan dengan saham beredar. EPS dikaitkan dengan harga pasar saham (price earning ratio) bisa memberikan gambaran tentang kinerja perusahaan dibanding dengan uang yang ditanam pemilik perusahaan. Luasnya penggunaan EPS mengharuskan penerapan keseragaman teknik perhitungan EPS secara konsisten dan sederhana. Hal ini tidak mudah karena terdapat berbagai cara untuk menentukan dua variable penentu EPS yang samasama sulit untuk dihitung, yaitu : a) Jumlah laba dalam satu periode , dan b) Jumlah saham biasa yang beredar selama periode bersangkutan. Jumlah laba yang sangat dipengaruhi oleh metode-metode akuntansi yang diterapkan oleh perusahaan , sedangkan jumlah saham biasa beredar dipengaruhi oleh penambahan atau pengurangan saham dalam satu periode. Disamping adanya peluang penambahan dari efek yang memiliki potensi untuk diubah menjadi saham biasa (potential common share), sperti opsi dan kontrak perolehan saham biasa lain. Pada umumnya dalam menanamkan modalnya investor mengharapkan manfaat yang akan dihasilkan dalam bentuk earning per share (EPS). Sedangkan jumlah EPS yang didistribusikan kepada para investor tergantung pada kebijakan perusahaan dalam hal pembayaran deviden. EPS dapat menunjukan tingkat kesejahteraan perusahaan, jadi apabila EPS yang dibagikan kepada para investor 16 tinggi maka menandakan bahwa perusahaan tersebut mampu memberikan tingkat kesejahteraan yang baik kepada pemegang saham, sedangkan EPS yang dibagikan rendah maka menandakan bahwa perusahaan tersebut gagal memberikan kemanfaatan sebagaimana diharapkan oleh pemegang saham. Dengan demikian, EPS menunjukan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dan mendistribusikan laba yang diraih perusahaan kepada pemegang saham. EPS dapat dijadikan sebagai indikator tingkat nilai perusahaan. EPS juga merupakan salah satu cara untuk mengukur keberhasilan dalam mencapai keuntungan bagi para pemiliki saham dalam perusahaan. Earnings Per Share (EPS) merupakan alat analisis tingkat profitibilitas perusahaan yang menggunakan konsep laba konvensional. EPS adalah salah satu dari dua alat ukur yang sering digunakan untuk mengevaluasi saham biasa disamping PER (Price Earning Ratio) . EPS dapat diartikan sebagai berikut : Menurut Larson dkk ( 2000 ) “Earning Per Share, also called net income per share, is the amount of income earned per each share of company‟s outstanding common stock.” Menurut Besley dan Brigham ( 2000 ) : “Earning Per Share is called „the bottom line‟, denoting that of all the items of on the income statement.” EPS atau laba per lembar saham adalah tingkat keuntungan bersih untuk tiap lembar sahamnya yang mampu diraih perusahaan pada saat menjalankan operasinya. EPS di peroleh dari laba yang tersedia bagi pemegang saham biasa dibagi dengan jumlah rata – rata saham biasa yang beredar. 17 Earnings per share menilai pendapatan bersih yang diperoleh setiap lembar saham biasa. Salah satu alasan investor membeli saham adalah untuk mendapatkan deviden, jika nilai laba per saham kecil maka kecil pula kemungkinan perusahaan untuk membagikan deviden. Maka dapat dikatakan investor akan lebih meminati saham yang memiliki earnings per share tinggi dibandingkan saham yang memiliki earnings per share rendah. Earnings per share yang rendah cenderung membuat harga saham turun. E. Price Earning Ratio Price earning ratio menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampuan perusahaan dalam mendefisikan laba (Darmaji,2001). Price earning ratio merupakan hubungan antara pasar saham dengan earning per share yang saat ini digunakan secara luas oleh investor sebagai panduan untuk mengukur nilai saham. Price earning yang tinggi menunjukan bahwa investor bersedia untuk membayar dengan harga saham premium untuk perusahaan. Kegunaan price earning ratio adalah untuk melihat bagaimana pasar menghargai kinerja perusahaan yang dicerminkan oleh earning per share-nya. Price earning ratio menunjukan hubungan antara pasar saham dan earning per share. Makin besar price earning ratio maka harga saham tersebut akan semakin mahal terhadap pendapatan bersih per sahamnya . 18 F. Harga Saham Saham merupakan tanda penyertaan atau kepemilikan seorang atau badan dalam suatu perusahaan , selembar saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemiliknya (berapapun porsinya / jumlahnya) dari suatu perusahaan yang menerbitkan kertas (saham) tersebut. Selembar saham mempunyai nilai atau harga. Harga saham dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) : 1. Harga Nominal Harga yang tercantum dalam sertifikat saham yang ditetapkan oleh emiten untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan. Besarnya harga nominal memberikan arti penting saham karena deviden minimal biasanya ditetapkan berdasarkan nilai nominal. 2. Harga Perdana Harga ini merupakan pada waktu harga saham tersebut dicatat di bursa efek. Harga saham pada pasar perdana biasanya ditetapkan oleh penjamin emisi (underwriter) dan emiten. Dengan demikian akan diketahui berapa harga saham emiten itu akan dijual kepada masyarakat biasanya untuk menentukan harga perdana. 3. Harga Pasar Kalau harga perdana merupakan harga jual dari perjanjian emisi kepada investor, maka harga pasar adalah harga jual dari investor yang satu dengan investor yang lain . Harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatatkan di bursa. Transaksi disini tidak lagi melibatkan emiten dari penjamin emisi harga ini yang disebut sebagai 19 harga dipasar sekunder dan harga inilah yang benar-benar mewakili harga perusahaan penerbitnya , karena pada transaksi dipasar sekunder, kecil sekali terjadi negosiasi harga investor dengan perusahaan penerbit. Harga yang setiap hari diumumkan disurat kabar atau media lain adalah harga pasar. G. Sejarah LQ-45 Pada tanggal 12 Februari 1997, Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG) mencatat rekor 701.055 titik. Rekor ini tidak sengaja dianggap sebagai terobosan , tetapi juga merupakan ancang-ancang bagi bursa untuk bangkit dengan indeks yang lebih tinggi . Terobosan lain terjadi dua belas hari kemudian yakni pada tanggal 24 Februari 1997, ketika penyelenggaraan Bursa Efek Jakarta (BEJ) memperkenalkan indeks baru kepada para pelaku dan investor dipasar modal. Namun indeks ini singkat , tetapi memiliki daya pikat yaitu LQ 45. Seperti indeks harga saham gabungan dan indeks sektoral lainnya yang lebih dahulu dibuat , indeks LQ 45 pun dibuat untuk bisa menjadi tolak ukur dalam memantau kecenderungan pasar dan perkembangan tingkat harga saham yang diperdagangkan. Dengan indeks ini diharapkan alat pemantau bagi para manajer investasi maupun pengamat pasar modal menjadi lebih tajam dan obyektif, terutama ketika menilai pergerakan harga saham. Sesuai denga namanya , yakni LQ 45 , indeks ini hanya mencakup 45 saham dari perusahaan go publik yang memiliki nilai pasar dan likuiditas tertinggi. Nilai pasar seluruh saham terpilih meliputi 70% dari nilai kapitaliasasi pasar Bursa Efek Jakarta juga meliputi sekitar 72,5% dari nilai transaksi dipasar regular. Dengan memilih saham-saham yang 20 berpengaruh ini , sebenarnya kriteria seleksi itu sendiri telah menjawab kekhawatiran pihak yang beranggapan bahwa indeks LQ45 kurang representatif. Tidak kurang penting adalah perusahaan-perusahaan yang akan dimasukkan dalma LQ45 harus benar-benar bebas dari pengaruh atau kepentingan para emiten. Dengan demikian seleksi terhadap 45 perusahaan dengan likuiditas tertinggi itu benar-benar murni dan mewakili kenyataan yang obyektif . Perengkingan LQ45 dilakukan dua kali dalam setahun yaitu pada semester yaitu sekitar bulan februari hingga juli dan semester kedua yaitu sekitar bulan agustus hingga bulan januari. 1) Kriteria penilaian yang disusun oleh pihak bursa efek Jakarta yang disebut dengan tim perencana bursa efek Jakarta yang menetapkan 2 kelompok penilai dalam memilih saham yang akan masuk dalam perhitungan indeks LQ45, menurut Roberts Ang (1997) penilaian atas kelompok pertama terdiri dari tiga kriteria yang harus dipenuhi, yaitu 2) Saham tersebut harus berada di top 95% dari total rata-rata tahunan nilai transaksi saham pasar regular 3) Berada di top 90% dari rata-rata tahunan kapitalisasi saham 4) Tercatat dibursa efek Jakarta 30 hari bursa 5) Apabila perusahaan lolos pada penilaian yng pertama maka perusahaan tersebut akan dinilai lagi pada kriteria kelompok kedua yaitu a) Merupakan urutan tertinggi yang mewakili sektornya dalam klasifikasi industri dibursa efek sesuai dengan kapitalisasi pasarnya. b) Memiliki porsi yang sama dengan dengan sektor-sektor lain dan 21 c) Menduduki urutan tertinggi berdasarkan frekuensi transaksi. H. Penelitian Sebelumnya Beberapa peneletian sebelumnya yang berkaitan dengan earning per share dan harga saham , antara lain : Variabel No Nama dan Judul Independen Metode Hasil Penelitian dan Variabel Analisis Dependen 1 Taranika Intan (2009) Deviden per Analisis Variabel , Regresi Earning Pengaruh Deviden per Share Share dan Earning Per Earning per Berganda per Share Share terhadap Harga Share,Harga berpengaruh Saham Signifikan (+) Pada Saham Perusahaan Go Public terhadap Harga di Saham, Bursa Indonesia Efek Sedangkan Deviden per Share berpengaruh negatif terhadap Harga 22 Saham 2 Robin Wiguna , Eaning Per Analisis Earning Per Anastasia Sri Mendari Share, Tingkat Regresi Share memiliki (2008). pengaruh yang Pengaruh Bunga SBI dan Berganda Earning per Share dan Harga Saham signifikan Tingkat terhadap Harga Bunga SBI terhadap Harga Saham Saham, Pada Perusahaan yang sedangkan Terdaftar Tingkat Bunga di LQ45 Bursa Efek Indonesia SBI tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Harga Saham. 3 Nur Anisah (2011) Pengaruh Econimic Economics Value Value Added (EVA) (EVA) dan Market Added Terhadap Saham Value Market Analisis Added Regresi dan Berganda Value (MVA) Added (MVA) Harga , Harga Saham Pada Perusahaan LQ45 di Economics Value Added berpengaruh negatif terhadap Harga saham sedangkan Market Value 23 Bursa Efek Indonesia Added (BEI) berpengaruh positif terhadap Harga Saham. 4 Triyana Pratiwi (2010). Earning per Analisis Variabel Pengaruh Earning Per Share , Dividen Regresi Earning per Share dan Dividend Payout Share dan Ratio, Berganda Payout Ratio (DPR) Harga Saham Dividend Terhadap Payout Harga Ratio Saham pada secara simultan Perusahaan yang berpengaruh terdaftar di Bursa Efek positif Indonesia. terhadap Harga Saham 5 Umi Nadziroh (2008), Earning per Analisis Secara Pengaruh Earning per share, Debt Regresi simultan share dan Debt Equity equity ratio, berganda berpengaruh Ratio (DER) terhadap Harga sahm secara harga saham LQ45 di signifikan BEI terhadap harga saham, sedangkan 24 secara parsial EPS berpengaruh positif sedangkan DER berpengaruh negatif. 6 Citra Noveli Sitepu Debt Equity Analisis Secara (2010), Pengaruh Ratio ,Price Regresi simultan Kinerja Keuangan Earning berganda berpengaruh terhadap harga saham Ratio,Return secara pada signifikan Perusahaan on Investment, Industri Makanan dan Harga sahm terhadap harga Minuman saham. terdaftar di BEI yang