JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 Analisis Waktu dan Pembiayaan Untuk Proses Loadout Jacket Structure Menggunakan Dolly dan Skidway Dhini Amelia Barlian, Imam Rochani, dan Soegiono Jurusan Teknik Kelautan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail: [email protected] Abstrak—Konstruksi anjungan lepas pantai dibangun di perusahaan pembangun anjungan lepas pantai (offshore fabricator), dimana proses loadout merupakan salah tahapan pekerjaan yang dilakukan. Proses loadout dapat dilakukan dengan menggunakan tiga metode, yakni menggunakan skidway, lifting dan menggunakan dolly. Proses loadout membutuhkan perencanaan teknik yang matang dan perencanaan biaya yang tepat agar biaya produksi dapat tetap terkontrol dan tidak mengalami pembengkakan. Pada penelitian ini dilakukan analisis untuk mengetahui perbandingan waktu dan biaya yang diperlukan dalam proses proses loadout jacket structure menggunakan dolly dan skidway. Penentuan waktu dan biaya yang optimum untuk pengerjaan proses loadout jacket structure menggunakan dolly dan skidway dilakukan dengan menggunakan bantuan software Microsoft Office Project 2007 dengan memasukkan data durasi pekerjaan, tenaga kerja yang diperlukan, peralatan yang disewa, biaya tenaga kerja dan biaya sewa peralatan. Waktu optimum yang diperoleh untuk pengerjaan proses loadout jacket structure menggunakan dolly ialah selama 14 hari dengan biaya yang diperlukan ialah sebesar US$ 156,657.32. Untuk pengerjaan proses loadout jacket structure menggunakan skidway membutuhkan waktu selama 16 hari dengan biaya yang dibutuhkan sebesar US$ 88,991.13. Kata Kunci—biaya, dolly, jacket structure, loadout, skidway, waktu. I. PENDAHULUAN D I dalam lingkungan bisnis yang sangat kompetitif, manajamen yang efisien untuk proyek berskala besar, seperti perhitungan biaya, waktu dan pelaksanaan menjadi isu yang penting. Dalam prakteknya, masalah yang dihadapi oleh manajer proyek biasanya sangat luas dan kompleks serta menantang. Hal ini telah membangkitkan minat dalam pengembangan teknik manajemen proyek yang dapat membantu manajer proyek dalam merencanakan, mengkoordinasi dan mengontrol aktivitas yang beragam, yang menjadi karakteristik proyek berskala besar [1]. Di dalam sistem produksi yang berbasis proyek, seperti galangan kapal, perakitan kerangka pesawat terbang, maupun dalam industri konstruksi pada umumnya, Critical Path Method (CPM) merupakan sebuah alat (tool) utama yang umum digunakan untuk perencanaan dan penjadwalan produksi [2]. Anjungan lepas pantai merupakan suatu struktur yang dipergunakan untuk mengeksplorasi dan mengeksploitasi cadangan minyak bumi dan gas yang berada di lepas pantai. Jenis anjungan yang umum dipergunakan adalah anjungan lepas pantai terpancang (fixed platform), yakni jacket platform. Menurut rujukan [3] konstruksi dari sebuah anjungan lepas pantai dengan tipe jacket platform terdiri dari dua bagian utama, yakni: 1) Jacket atau template, yang merupakan konstruksi substruktur baja yang terbuat dari pipa-pipa yang berfungsi sebagai template untuk piling, berdiri mulai dari dasar laut sampai menjulang di atas permukaan laut; 2) Deck atau upper structure, yang merupakan konstruksi yang disambung di atas pile dari jacket yang membentuk ruangan yang digunakan untuk menempatkan semua peralatan produksi, tempat kegiatan eksploitasi dan tempat akomodasi. Konstruksi anjungan lepas pantai dibangun di perusahaan pembangun anjungan lepas pantai (offshore fabricator). Di dalam pembangunan sebuah anjungan lepas pantai, salah satu tahapan pekerjaan yang dilakukan adalah proses loadout. Proses loadout dilakukan dengan cara memindahkan struktur (baik jacket maupun deck) yang telah selesai difabrikasi dari darat ke atas barge. Untuk struktur yang difabrikasi di darat, proses loadout dapat dilakukan dengan tiga cara yakni, 1) mengangkat struktur dengan menggunakan crane (biasa disebut dengan metode lifting); 2) menggunakan skidway, dimana struktur berada di atas rel baja dan winch (derek) digunakan untuk mendorong atau menarik struktur ke lokasi finalnya di atas barge dan 3) menggunakan dolly, dimana multiwheel hydraulic trailers (dolly) diletakkan di bawah struktur untuk mengangkat dan memindahkan struktur ke atas barge yang terletak tepat di dermaga. Proses loadout merupakan proses yang kompleks dan membutuhkan perencanaan yang matang agar dapat berjalan dengan lancar. Proses ini tidak hanya membutuhkan perencanaan teknik yang matang, namun juga perencanaan biaya yang tepat agar biaya produksi dapat tetap terkontrol dan dan tidak mengalami pembengkakan. JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 Pembangunan anjungan lepas pantai yang dikerjakan di perusahaan pembangun anjungan lepas pantai (offshore fabricator) di dalam perencanaannya biasanya juga menggunakan CPM. Rujukan [4] melakukan penelitian tentang analisis waktu dan pembiayaan dalam perencanaan pembangunan jacket structure. Pada penelitian tersebut dilakukan analisis untuk keseluruhan proses fabrikasi jacket structure dengan menggunakan CPM. Untuk penelitian lebih lanjut, di dalam penelitian ini akan dilakukan analisis waktu dan pembiayaan salah satu tahapan dalam proses pembangunan jacket structure yakni proses loadout, dimana proses loadout yang dianalisis adalah proses loadout menggunakan dolly dan menggunakan skidway. 2 Tabel 2. Daftar Perlengkapan yang Disewa Selama Proses Loadout RS5 Jacket Structure Menggunakan Dolly Tabel 1. Kondisi Pembebanan Untuk Proses Loadout RS5 Jacket Structure Menggunakan Dolly No. Deskripsi 1 2 Berat Struktur a. Berat Rigging b. Sling dan Shackle Berat Loadout (1+2) 3 Berat (Ton) 1,692.08 61.16 60.00 1,813.24 Size Jumlah 1 2 3 4 Ballast Pump Dolly Transporter Barge Tugboat 115 MT/unit 300’ X 84’ X 16’ - 14 20 1 2 No. II. URAIAN PENELITIAN B. Pengumpulan Data Pengumpulan data untuk pengerjaan penelitian ini dilakukan di perusahaan pembangun anjungan lepas pantai (offshore fabricator), yakni PT. Nippon Steel Batam Offshore Service, Jl. Brigjend Katamso, Tanjung Uncang, Batam - Kepulauan Riau. Data-data yang diperoleh berupa data durasi pekerjaan, tenaga kerja yang diperlukan, peralatan yang disewa, biaya tenaga kerja, biaya sewa peralatan dan loadout procedure. Analisis yang dilakukan pada penelitian ini dilakukan dengan membandingkan antara dua proses loadout jacket structure, yakni proses loadout jacket structure dengan menggunakan dolly dan skidway. Untuk proses loadout jacket structure menggunakan dolly, yang dianalisis ialah RS5 Jacket Structure. Sedangkan untuk proses loadout jacket structure menggunakan skidway, yang dianalisis ialah AGX Platform Jacket Structure. Kedua jacket structure tersebut dibangun di PT. Nippon Steel Batam Offshore Service. Berikut data-data yang diperoleh untuk proses loadout RS5 Jacket Structure dan AGX Platform Jacket Structure: 1) RS5 Jacket Structure (Menggunakan Dolly) Kedalaman perairan = 85.15 m Panjang jacket = + 95 m Deskripsi Tabel 3. Daftar Kegiatan, Durasi dan Pelaksana Kegiatan pada Proses Loadout RS5 Jacket Structure Menggunakan Dolly 1 A. Studi Literatur Tahapan pertama dari pengerjaan penelitian ini ialah melakukan studi literatur mengenai penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh rujukan [4] dan juga teori-teori mengenai jacket structure, proses loadout dan manajemen proyek. Studi literatur dilakukan dengan mengumpulkan berbagai bahan acuan yang didapatkan dari jurnal, buku, tugas akhir dan website. No. 2 3 4 5 6 7 Kegiatan, Durasi dan Pelaksana Kegiatan Jumlah Manpower (Orang) Barge Cleaning and Marking (1 hari) Fitter Leader 1 Fitter 4 Set-up Ballast Pump inc. Temp. Platf. (2 hari) Ballast Pump Operator 3 Temp. Pump Operator 6 Fitter Leader 1 Fitter 4 Safety Rigger 2 Electrician 1 Mechanic 1 Quality Controller 1 Tie Down Installation and Welding (4 hari) Fitter Leader 2 Fitter 8 Welder Leader 1 Welder 4 Shift Barge Position and Install Mooring (1 hari) Tugboat Operator 2 Rigger Leader 3 Rigger 12 Pumping Test (1 hari) Fitter Leader 2 Fitter 8 Electrician 2 Mechanic 2 Ballast Pump Operator 3 Temp. Pump Operator 6 Jacket Moving/Transfer to Jetty (1 hari) Safety Rigger 8 Fitter Leader 2 Fitter 8 Electrician 3 Mechanic 3 Crane Operator 1 Quality Controller 2 Dolly Operator 8 Jacket Loadout (1 hari) Safety Rigger 8 Fitter Leader 2 Fitter 8 Electrician 3 Mechanic 3 Dolly Operator 8 Crane Operator 1 Quality Controller 2 Ballast Pump Operator 3 Tugboat Operator 1 Temp. Pump Operator 6 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 8 9 10 11 Tie-down Weld-out and NDT (5 hari) Fitter Leader 1 Fitter 4 Rigger Leader 1 Rigger 4 Welder Leader 2 Welder 8 Electrician 1 Mechanic 1 ND Tester 1 Marine Warranty Survey (1 hari) MW Surveyor 1 Ready for Sail Out (1 hari) Fitter Leader 1 Fitter 4 Rigger Leader 1 Rigger 4 Whole Loadout and Sea Fastening Process (14 hari) Supervisor 1 Safety Controller 2 3 4 Tabel 4. Kondisi Pembebanan Untuk Proses Loadout AGX Platform Jacket Structure Menggunakan Skidway 1 Berat (Ton) Berat Struktur Fitter 8 Electrician 3 Mechanic 3 Forklift Operator 1 Crane Operator 1 Quality Controller 2 Ballast Pump Operator 3 Temp. Pump Operator 6 Winch Operator 3 Fitter Leader 1 Fitter 4 Electrician 3 Mechanic 3 Jacket Moving (1 hari) 5 Deskripsi 2 Jacket Weighing (1 hari) 2) AGX Platform Jacket Structure (Menggunakan Skidway) Kedalaman perairan = 75.84 m No. Fitter Leader 1,413.30 Safety Rigger 8 Fitter Leader 2 Fitter 8 Electrician 3 Mechanic 3 Forklift Operator 1 Crane Operator 1 Quality Controller 2 Ballast Pump Operator 3 Temp. Pump Operator 6 Winch Operator 3 Jacket Loadout (1 hari) Safety Rigger 8 Fitter Leader 2 Fitter 8 Jumlah Electrician 3 14 1 2 Mechanic 3 Forklift Operator 1 Crane Operator 1 Quality Controller 2 Ballast Pump Operator 3 Temp. Pump Operator 6 Tugboat Operator 1 Winch Operator 3 Tabel 5. Daftar Perlengkapan yang Disewa Selama Proses Loadout AGX Platform Jacket Structure Menggunakan Skidway No. 1 2 3 Deskripsi Ballast Pump Barge Tugboat Size 300’ X 84’ x 16’ - 6 Tabel 6. Daftar Kegiatan, Durasi dan Pelaksana Kegiatan Proses Loadout AGX Platform Jacket Structure Menggunakan Skidway No. Kegiatan, Durasi Kegiatan dan Pelaksana Kegiatan Jumlah Manpower (Orang) Sea Fastening (1 hari) Barge Cleaning and Marking (3 hari) 1 Fitter Leader 1 Fitter 4 Install Tie Down (4 hari) 2 7 Fitter Leader 2 Fitter 8 Jacket Loadout Preparation (4 hari) 3 Welder Leader 1 Welder 4 Safety Rigger 8 8 Fitter Leader 4 Fitter 16 Rigger Leader 1 Rigger 4 Welder Leader 4 Welder 16 Electrician 3 Mechanic 3 ND Tester 3 Marine Warranty Survey (1 hari) MW Surveyor 1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 Ready for Sail Out (1 hari) 9 Fitter Leader 1 Fitter 4 Rigger Leader 1 Rigger 4 Whole Loadout and Sea Fastening Process (16 hari) 10 Supervisor 1 Safety Controller 2 C. Menyusun Work Breakdown Structure (WBS Dari data-data yang didapat kemudian disusun work breakdown structure (WBS) untuk proses loadout menggunakan dolly dan skidway, untuk menentukan kegiatankegiatan yang ada pada masing-masing proses dan mempertimbangkan logika ketergantungan antara kegiatankegiatan tersebut. D. Membuat Network Diagram Kemudian dari pembuatan WBS dilanjutkan dengan pengolahan data dengan menggunakan software Microsoft Office Project 2007. Dengan menggunakan software Microsoft Office Project 2007 dibuat network diagram untuk masing-masing metode loadout sesuai dengan urutan logis kegiatan-kegiatan, sehingga membentuk lintasan-lintasan kegiatan. E. Menentukan Jalur Kritis pada Network Diagram Dari network diagram yang telah dibuat, dapat ditentukan jalur-jalur kritis yang ada pada network diagram tersebut. F. Membuat Daftar Kelangsungan Kegiatan Dibuat daftar kelangsungan kegiatan-kegiatan yang berisi rincian kegiatan, sumber daya dan biaya yang dilengkapi dengan kebutuhan waktu untuk masing-masing metode loadout. Waktu penyelesaian untuk masing-masing proses loadout akan dapat diketahui pada proses ini. G. Melakukan Kalkulasi Biaya Dilanjutkan dengan pengerjaan dengan software Microsoft Office Project 2007 untuk mendapatkan biaya yang diperlukan untuk pengerjaan masing-masing metode loadout. H. Penarikan Kesimpulan dari Hasil Analisis Hasil dari kalkulasi biaya kemudian dibandingkan untuk menentukan metode loadout yang paling ekonomis di antara dua metode loadout yang direncanakan. Kemudian dilanjutkan dengan penarikan kesimpulan dan penjelasan dari hasil analisis. III. HASIL DAN DISKUSI A. Waktu Pengerjaan Proses Loadout Jacket Structure Didapatkan waktu yang diperlukan untuk pengerjaan proses loadout jacket structure sebagai berikut: 1) RS5 Jacket Structure (menggunakan Dolly) = 14 hari 4 2) AGX Platform Jacket Skidway) = 16 hari Structure (menggunakan B. Biaya Pengerjaan Proses Loadout Jacket Structure Didapatkan biaya yang diperlukan untuk pengerjaan proses loadout jacket structure sebagai berikut: 1) RS5 Jacket Structure (menggunakan Dolly) = US$ 156,657.32 dengan perincian: Biaya = biaya tenaga kerja + biaya penyewaan peralatan Biaya = US$ 17,857.32 + US$ 138,800.00 Biaya = US$ 156,657.32 2) AGX Platform Jacket Structure (menggunakan Skidway) = US$ 88,991.13 dengan perincian: Biaya = biaya tenaga kerja + biaya penyewaan peralatan Biaya = US$ 21,991.13+ US$ 67,000.00 Biaya = US$ 88,991.13 Dari segi waktu, pengerjaan proses loadout jacket structure menggunakan skidway membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan pengerjaan proses loadout jacket structure menggunakan dolly. Hal ini dikarenakan rumitnya pekerjaan yang harus dilakukan selama pengerjaan proses loadout jacket structure. Selain itu jumlah pekerja yang diperlukan dalam pengerjaan proses loadout jacket structure menggunakan skidway juga lebih banyak dibandingkan dengan jumlah pekerja pada pengerjaan proses loadout jacket structure menggunakan dolly Pengerjaan proses loadout jacket structure menggunakan dolly memerlukan biaya yang lebih mahal apabila dibandingkan dengan pengerjaan proses loadout jacket structure menggunakan skidway. Hal ini disebakan oleh harga sewa peralatan dolly transporter yang digunakan cukup mahal. IV. KESIMPULAN/RINGKASAN Proses loadout jacket structure dengan menggunakan skidway memakan waktu lebih lama apabila dibandingkan dengan proses loadout jacket structure dengan menggunkan dolly, namun dari segi biaya proses loadout jacket structure dengan menggunakan skidway jauh lebih murah dibandingkan dengan proses loadout jacket structure dengan menggunkan dolly. Untuk lebih jelasnya, perbandingan waktu dan biaya untuk proses loadout jacket structure dengan menggunkan dolly dan skidway dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 7. Perbandingan Waktu dan Biaya Untuk Proses Loadout Jacket Structure No. 1 2 Nama Jacket RS5 Jacket Structure AGX Platform Jacket Structure Tipe Loadout Waktu (hari) Biaya (US$) Dolly 14 156,657.32 Skidway 16 88,991.13 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 Perhitungan waktu dan biaya yang dilakukan dengan bantuan software Microsoft Office Project 2007 merupakan perhitungan yang optimum, sehingga waktu 14 hari untuk melakukan proses loadout jacket structure dengan menggunakan dolly (RS5 Jakcet Structure) dan waktu 16 hari untuk melakukan proses loadout jacket structure dengan menggunakan skidway (AGX Platform Jacket Structure) sudah optimum. Sehingga tidak perlu dilakukan percepatan waktu pelaksanaan. Dengan demikian biaya percepatan pelaksanaan proses loadout jacket structure juga tidak dihitung. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis D.A.B. ingin menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bapak Ir. Imam Rochani, M.Sc. dan Bapak Prof. Ir. Soegiono, yang selalu memberikan bimbingan dan ilmu-ilmu yang bermanfaat selama pengerjaan penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA [1] [2] [3] [4] Guerriero, F., L. Talarico, (2010), “A solution approach to find the critical path in a time-constrained activity network”, in Computers & Operations Research 37, pp. 1557–1569. Leachman, R. C., S. Kim, (1993), “A revised critical path method for networks including both overlap relationships and variable-duration activities”, in European Journal of Operational Research, pp. 229-248. Soegiono, (2004), Teknologi Produksi dan Perawatan Bangunan Laut, Airlangga University Press, Surabaya. Rahmadhani, F., (2009), Analisis Waktu dan Pembiayaan Perencanaan Pembangunan Jacket Structure (Studi Kasus di PT. PAL Surabaya Project Kodeco-32), Tugas Akhir, Jurusan Teknik Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. 5