BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara tropis yang terkenal dengan kekayaan hayatinya. Ribuan jenis tumbuhan yang diduga berkhasiat obat sudah sejak lama secara turun-temurun dimanfaatkan oleh masyarakat sebagi obat tradisional, yang belakangan ini populer dengan sebutan herbal (Hapsari, 2011). Ramuan tanaman obat (jamu) selain untuk konsumsi manusia dapat digunakan untuk kesehatan ternak. Obat-obatan tradisional yang digunakan untuk hewan dikenal dengan nama jamu hewan (Zainuddin, 2006). Dewasa ini pengembangan fungsi jamu sebagai feed additives maupun obat alternatif bagi ternak sedang digencarkan. Pemberian jamu yang mengandung beberapa tanaman herbal diketahui mampu memberikan efek meningkatkan daya tahan tubuh ternak (Zainuddin dan Wakradiharja, 2001) Penelitian mengenai khasiat dan keamanan dari jamu masih kurang, profesi kesehatan atau dokter umumnya masih enggan untuk meresepkan dan menggunakannya kepada pasien. Jamu sebagai salah satu media alternatif untuk pengobatan disamping obat kimia, maka perlu dilakukan penelitian mengenai uji pre-klinik yang terdiri dari uji toksisitas dan uji farmakodinamik sehingga selanjutnya dapat dilakukan uji klinik (Dewoto, 2007). Penggunaan obat dalam mengobati sebuah penyakit sering kali menimbulkan efek yang tidak diinginkan, hal ini juga terjadi pada obat tradisional atau jamu. Salah satu organ yang sering mengalami perubahan karena 1 2 metabolisme obat adalah hati (Astana dkk, 2016). Ramuan jamu atau obat-obatan yang toksik terhadap sel hati (hepatotoksik) bisa mengganggu fungsi hati. Lebih dari 900 obat, toksin dan tanaman herbal dilaporkan dapat menyebabkan kerusakan hati. Bahan yang dapat menyebabkan kerusakan hati disebut hepatotoksin (Pandit dkk, 2012). Menurut Wulandari (2008), hati sering mengalami kerusakan akibat masuknya bahan toksisk. Sekitar 80% suplai darah ke hati berasal dari saluran pencernaan, maka bahan-bahan toksik yang diabsorbsi usus akan dibawa ke hati melalui vena porta. Bahan toksik menyebabkan bermacam-macam jenis efek toksik seperti steatosis, nekrosis, kolestasis, dan sirosis (Lu, 1995). Kerusakan pada hepatosit dapat menyebabkan kegagalan sekresi empedu, kolestasis, yang menyebabkan kegagalan fungsi pelarutan substansi seperti lipid dan vitamin larut lemak, yang berujung pada malabsorbsi dan defisiensi gizi (Putri, 2009). Defisiensi gizi mempengaruhi penurunan berat badan yang mengakibatkan berkurangnya produksi daging sehingga menyebabkan kerugian ekonomi yang cukup besar. Domba ekor gemuk merupakan salah satu jenis domba lokal yang ada di Indonesia. Domba ekor gemuk banyak diternakkan oleh peternak rakyat karena mudah dipelihara dan daya belinya masih terjangkau (Rosyidi, 2009). Keunggulan dari domba jenis ini yaitu memiliki kemampuan beradaptasi pada berbagai lingkungan terutama di daerah beriklim kering dan panas (Tiesnamurti dkk, 2006). Superjamu® merupakan salah satu produk jamu yang digunakan pada domba. Superjamu® mengadung molasses dan beberapa tanaman herbal seperti: Allium sativum (bawang putih), Zingiber officinale (jahe), Curcuma domestica (kunyit), Kaemferia galangal (kunyit), Alpinia galangal (lengkuas), Chavica 3 auriculata (sirih), Curcuma xanthoriza (temulawak), Sauropus androgynous (kunyit). Pemberian Superjamu® pada domba dapat merangsang nafsu makan, meningkatkan berat badan tubuh secara signifikan serta meningkatkan daya tahan tubuh. Gangguan fungsi hati ditunjukkan dengan kenaikan enzim AST (Aspartate Amino Transferase) dan ALT (Alanine Amino Transferase). Peningkatan enzim AST dan ALT dari harga normal merupakan tanda adanya gangguan sel hati (Gilvery and Golstein, 2006). Sampai saat ini belum ada penelitian mengenai pengaruh konsumsi Superjamu® terhadap kadar enzim Aspartate Amino Transferase (AST) dan Alanin Amino Transferase (ALT) pada domba ekor gemuk sehingga perlu dilakukan penelitian. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari pemberian Superjamu® terhadap kadar enzim AST dan ALT pada domba ekor gemuk. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber pustaka dan sumber informasi kepada peternak mengenai Superjamu® untuk hewan ternak.