BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran telah banyak didefinisikan dengan berbagai cara oleh berbagai penulis. Dalam dunia bisnis, pemasaran mempunyai arti yang sangat penting. Beberapa ahli pemasaran memberikan definisi pemasaran. Pemasaran menurut Kotler dan Keller (2009) adalah “memenuhi kebutuhan dengan cara yang menguntungkan”. Menurut American Marketing Association (AMA) dalam Kotler dan Keller (2009) pemasaran adalah “suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentinganya”. 2.2 Manajemen Pemasaran 2.2.1 Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2009) “manajemen pemasaran (marketing management) sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan dengan 6 7 menciptakan, menghantarkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul”. Dari definisi diatas kita dapat membedakan definisi sosial dengan definisi manajerial dari pemasaran. Definisi sosial menunjukan peran yang dimainkan pemasaran didalam masyarakt; sebagai contoh, seorang pemasar berkata bahwa peran pemasaran adalah untuk “memberikan standar kehidupan yang lebih tinggi”. Maksudnya pemasaran disini adalah sebuah proses kemasyarakatan dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkaan produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain. 2.2.2 Bauran Pemasaran Bauran pemasaran menurut kotler (2002) adalah “seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran”. Pemasaran merupakan kegiatan yang berdiri berbagai variabel yang berkaitan dan menunjang satu sama lain dengan tujuan agar mendapatkan tanggapan pasar yang ditujunya secara positif. Kegiatan-kegiatan tersebut berada dalam kendali seorang pimpinan sehingga dapat dikoordinasikan dan diarahkan untuk mencapai tujuan perusahaan. Kombinasi dari berbagai variabel yang saling berhubungan sabagai satu-kesatuan tersebut dikenal dengan istilah bauran pemasaran. 8 2.3 Kualitas Produk 2.3.1 Pengertian Kualitas Produk Pengertian produk (product) menurut Kotler (2009) adalah “segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan”.Secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan kegiatan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar. Menurut Kotler dan Keller (2008), produk adalah “elemen kunci dalam keseluruhan penawaran pasar.Selain itu produk dapat pula didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya (Tjiptono, 2008)”. 2.3.2 Konsep Produksi Konsep produksi adalah salah satu konsep tertua dalam bisnis. Menurut Kotler dan Keller (2009) menyatakan bahwa “konsumeen lebih menyukai produk yang tersedia lebih banyak dan tidak mahal”. Para manajer dari bisnis yang berorientasi pada produksi berkonsentrasi utuk mencapai efisiensi produksi yang tinggi, biaya rendah, dan distribusi missal. Orientasi ini masuk akal di negaranegara berkembang seperti Cina, dimana pabrik PC terbesar, Lenovo, dan raksasa alat-alat rumah tangga Haier memetik keuntungan dari sumber daya manusia negeri itu yang berlimpah dan murah untuk 9 mendominasi pasar. Pemasar juga menggunakan konsep produksi ketika suatu perusahaan ingin memperluas pasar. Berdasarkan perspektif kualitas, David Garvin dalam Yamit (2004) mengembangkan dimensi kualitas kedalam 8 dimensi yang dapat digunakan sebagai perencanaan strategis terutama bagi perusahaan yang menghasilkan barang. Kedelapan dimensi tersebut adalah sebagai berikut : 1. Performance (kinerja) menyangkut karakteristik produk 2. Features menyangkut karakteristik pelengkap 3. Reliability (keandalan) menyangkut kemungkinan tingkat kegagalan pemakaian 4. Conformance (kesesuaian) sejauh mana karakteristik disain dan operasi memenuhi standard 5. Durability (daya tahan); seberapa lama produk dapat terus digunakan 6. Serviceability; kemudahan dalam pemeliharaan 7. Estetika; corak, rasa dan daya tarik produk 8. Perceived; citra dan reputasi produk Menurut Joseph S. Martinich, ada enam spesifikasi dari dimensi kualitas produk barang yang relevan dengan pelanggan : 1. Performance (Hal terpenting bagi pelanggan yaitu apakah kualitas produk menggambarkan keadaan yang sebenarnya atau apakah pelayanan diberikan dengan cara yang benar). 10 2. Range and Type of Features (Selain fungsi utama dari suatu produk dan pelayanan, pelanggan sering kali tertarik pada kemampuan/keistimewaan yang dimiliki produk dan pelayanan). 3. Reliability dan Durability ( Kehandalan produk dalam penggunaan secara normal dan berapa lama produk dapat digunakan hingga perbaikan diperlukan). 4. Maintainability and Serviceability (Kemudahan untuk pengoperasian produk dan kemudahan perbaikan maupun ketersediaan komponen pengganti). 5. Sensory Characteristic (Penampilan, corak, rasa, daya tarik, bau, selera, dan beberapa faktor lainnya mungkin menjadi aspek penting dalam kualitas. 6. Ethical Profile and Image (Kualitas adalah bagian terbesar dari kesan pelanggan terhadap produk dan pelayanan). 2.3.3 Konsep Produk Menurut Kotler dan Keller (2009) “konsep produk berpendapat bahwa konsumen menyukai produk yang menawarkan kualitas kinerja, atau fitur inovatif terbaik”. Manajer dari organisasi ini berfokus untuk membuat produk yang unggul dan senantiasa memutakhirkanya. Namun, para manajer ini kadang-kadang terlibat perselingkuhan dengan produk mereka. Mereka mungkin melakukan kesalahan yang diistilahkan “jebakan tikus yang lebih baik”, yaitu mempercayai bahwa jebakan tikus yang lebih baik akan mengarahkan orang ke pintu 11 mereka. Suatu produk baru tidak akan sukses jika tidak didukung oleh harga, distribusi, iklan, dan penjualan yang tepat. 2.4 Promosi (Promotion) 2.4.1 Pengertian Promosi Promosi menurut Griffin dan Ebert (2007) merupakan teknik yang dirancang untuk menjual produk. Promosi merupakan bagian dari bauran komunikasi: seluruh pesan yang disampaikan oleh perusahaan ke konsumen mengenai produknya. 2.4.2 Periklanan (Advertising) Periklanan menurut Kotler dan Keller (2009) adalah semua bentuk terbayar atas presentasi nonpribadi dan promosi ide, barang atau jasa oleh sponsor yang jelas. Iklan bisa menjadi cara yang efektif dari segi biaya dan untuk mendistribusikan pesan, baik dengan tujuan membangun preferensi merek atau mendidik orang. Iklan menurut Griffin dan Ebert (2007) adalah komunikasi tidak langsung, yang dibayar, digunakan oleh sponsor tertentu untuk menyampaikan kepada orang-orang mengenai sebuah produk. Peranan periklanan dalam pemasaran adalah untuk membangun kesadaran terhadap keberadaan produk menambah pengetahuan konsumen, membujuk calon konsumen untuk membeli, dan membedakan diri perusahaan satu dengan perusahaan lain. Beberapa 12 pilihan media yang dapat digunakan untuk melakukan pengiklanan, antara lain melalui surat kabar, majalah, radio, televise, papan reklame dan surat langsung. a. Tujuan Iklan Tujuan iklan dapat diklasifikasikan menurut apakah tujuannya, baik untuk menginformasikan, meyakinkan, mengingatkan, atau memperkuat. 1) Iklan Informatif Bertujuan meciptakan kesadaran merek dan pengetahuan tentang produk atau fiturbaru produk yang ada. 2) Iklan Persuasif Bertujuan menciptakan kesukaan, preferensi, keyakinan dan pembelian produkatau jasa. 3) Iklan Pengingat Bertujuan menstimulasikan pembelian berulang produk. 4) Iklan Penguat Bertujuan meyakinkan pembeli saat ini bahwa mereka melakukan pilihan tepat. b. Fungsi Iklan 1) Memberikan Informasi Iklan dapat memberikan informasi lebih dari pada yang lainnya baik tentang produk, harga, atau informasi lainnya yang mempunyai kegunaan bagi konsumen. Tanpa adanya informasi 13 konsumen akan segan atau tidak mempunyai informasi tentang suatu produk. Periklanan memberikan suatu alat bagi penjual dan pembeli untuk memberikan informasi kepada pihak lain tentang kebutuhan dan keinginan tersebut dapat terpenuhi dengan mengadakan pertukaran yang memuaskan. 2) Membujuk Atau Mempengaruhi Periklanan tidak hanya bersifat menginformasikan saja tetapi juga bersifat membujuk terutama kepada pembeli potensial, dengan mengatakan suatu produk adalah lebih baik dari produklain. Dalam hal ini iklan yang bersifat membujuk tersebut lebih banyak dipasang pada media-media seperti televisi dan media cetak. 3) Menciptakan Kesan Dengan sebuah iklan orang akan mempunyai suatu kesan tertentu tentang apa yang di iklankan. Dalam hal ini pemasang iklan selalu berusaha untuk menciptakan iklan yang sebaik-baiknya misalnya dengan menggunakan warna, ilusi, bentuk dan lay out yang menarik. Kadang-kadang pembelian sebuah produk tidak dilakukan secara rasional atau memperhatikan nilai ekonomisnya, tetapi lebih terdorong untuk mempertahankan atau meningkatkan gengsi, seperti pembelian mobil, rokok dan rumah mewah. 4) Memuaskan Keinginan Periklanan merupakan suatu alat yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan dan tujuan itu sendiri berupa pertukaran yang 14 saling memuaskan. Periklanan juga merupakan alat komunikasi yang sangat efisien bagi para penjual. Mereka harus menggunakannya untuk melayani orang lain, masyarakat dan mereka sendiri. 5) Sebagai Alat Komunikasi Periklanan adalah suatu alat untuk membuka komunikasi dua arah antara penjual dan pembeli, sehingga keinginan merekadapat terpenuhi dalam cara yang efisien dan efektif. Dalam hal ini komunikasi dapat menunjukan cara-cara untuk mengadakan pertukaran yang saling memuaskan. 2.4.3 Tenaga Penjualan (Personal Selling) a. Pengertian Tenaga Penjualan Bentuk asli dan paling tua pemasaran langsung adalah kunjungan penjualan lapangan. Saat ini sebagian besar perusahaan industri sangat bergantung pada tenaga penjualan professional untuk menemukan tempat calon pelanggan mengembangkannya menjadi pelanggan, dan menumbuhkan bisnis. Penjualan personal adalah bentuk komunikasi antar individu dimana tenaga penjual/wiraniaga menginformasikan, mendidik, dan melakukan persuasi kepada calon pembeli untuk membeli produk atau jasa perusahaan. 15 Istilah perwakilan penjualan mencakup enam posisi (Kotler dan Keller 2009). 1) Pengirim (Deliverer) Wiraniaga yang tugas utamanya adalah mengirimkan produk. 2) Pengambilan Pesanan (Order Taker) Pengambilan pesanan dalam (berdiri dibelakang konter) atau pengambil pesanan luar (menelpon manajer pasar swalayan). 3) Misionaris (Missionary) Wiraniaga yang tidak diharapkan atau diizinkan mengambil pesanan, tetapi lebih bertugas untuk membangun citra baik atau mendidik pengguna aktual atau potensial. 4) Teknisi (Technician) Wiraniaga dengan tingkat pengetahuan teknis yang tinggi. 5) Pencipta Permintaan (Demand Creator) Wiraniaga yang bergantung pada metode kreatif untuk menjual produk berwujud atau tidak berwujud. 6) Penyedia Solusi (Solution Vendor) Wiraniaga yang keahliannya menyelesaikan masalah pelanggan. b. Tujuan dan Strategi Tenaga Penjualan Wiraniaga harus tahu bagaimana mendiagnosis masalah pelanggan dan mengajukan solusi. Mereka harus dapat menunjukkan kepada calon pelanggan bahwa perusahaan yang mereka wakili dapat 16 membantu meningkatkan profitabilitas perusahaan. Wiraniaga harus melaksanakan satu atau lebih tugas khusus berikut: 1) Mencari calon pelanggan (prospek) 2) Menentukan sasaran 3) Mengomunikasikan 4) Menjual 5) Melayani 6) Mengumpulkan informasi 7) Mengalokasikan 2.4.4 Promosi Penjualan (Sales Promotion) a. Pengertian Promosi Penjualan Promosi penjualan menurut Griffin dan Ebert (2007) adalah kegiatan promosi jangka pendek yang dirancang untuk merangsang konsumen agar membeli atau bekerja sama dengan distributor, agen penjualan, atau anggota dagang lainnya. Promosi Penjualan menurut Kotler dan Keller (2009) adalah bahan inti dalam kampanye pemasaran, terdiri dari koleksi alat insentif, sebagian besar jangka pendek, yang dirancang untuk menstimulasi pembelian yang lebih cepat atau lebih besar atas produk tertentu oleh konsumen. Iklan menawarkan alasan untuk membeli, sedangkan promosi penjualan menawarkan insentif untuk membeli. Promosi penjualan mencakup alat untuk promosi konsumen berupa sampel, kupon, 17 penawaran pengembalian dana tunai, potongan harga, premi, hadiah, percobaan gratis, garansi, dan demonstrasi. b. Tujuan Promosi Penjualan Terdapat banyak ragam promosi penjualan. Sampel gratis mendorong percobaan konsumen, sementara layanan nasihat manajemen gratis bertujuan memelihara hubungan jangka panjang dengan pengecer. Penjual menggunakan promosi jenis insentif untuk menarik pelanggan baru, menghargai pelanggan setia, dan meningkatkan tingkat pembelian kembali pengguna yang jarang membeli. Promosi penjualan sering menarik orang yang suka berlaih merek, yang terutama mencari harga yang lebih murah dan nilai yang lebih baik.Promosi mendorong konsumen mencoba produk baru dan menimbulkan format eceran yang lebih beragam, seperti penetapan harga murah dan penetapan harga promosi. Bagi pengecer, promosi dapat meningkatkan penjualan kategori komplementer. Promosi penjualan juga bermanfaat dalam mempromosikan kesadaran konsumen yang lebih besar terhadap harga. Selain itu, dengan promosi penjualan produsen terbantu dalam menjual lebih banyak dari biasanya pada harga resmi dan menerapkan program ke berbagai segmen konsumen. Pemasar juga menerapkan promosi penjualan untuk menarik pelanggan baru dan menanamkan loyalitas. 18 c. Keputusan Utama Promosi Penjualan Dalam menggunakan promosi penjualan, perusahaan harus menentukan tujuannya, memilih alat, mengembangkan program, menguji program, mengimplementasikan dan mengendalikannya, serta mengevaluasi hasilnya (Kotler dan Keller 2009). 1) Menentukan Tujuan Bagi konsumen, tujuan meliputi mendorong pembelian unti yang lebih besar, meningkatkan percobaan di antara non pengguna, dan menarik konsumen yangberalih dari merek pesaing. Bagi pengecer, tujuan meliputi membujuk pengecer untuk menjual barang baru, mendorong pembelian pada musim sepi, membangun loyalitas merek, dan membuka jalan masuk ke gerai eceran baru. 2) Memilih Alat Promosi Konsumen Perencana promosi harus memperhitungkan jenis pasar, tujuan promosi penjualan, kondisi persaingan, dan efektivitas biaya setiap alat. Alat promosi konsumen utama meliputi sampel, kupon, penawaran pengembalian dana tunai (rabat), kemasan harga (kesepakatan pengurangan harga), premi (hadiah), program frekuensi, hadiah (kontes, undian, perminan), penghargaan patronage, percobaan gratis, garansi produk, promosi terikat, promosi silang, serta tampilan dan demonstrasi titik pembelian. 3) Memilih Alat Promosi Dagang 19 Produsen menggunakan sejumlah alat promosi dagang antara lain penurunan harga (dari harga faktur atau harga resmi), insentif dan barang gratis. 4) Memilih Alat Promosi Tenaga Penjualan dan Bisnis Perusahaan menghabiskan miliaran dollar untuk bisnis dan promosi tenaga penjualan antara lain dengan pameran dagang dan konvensi, kontes penjualan serta iklan khusus. 5) Mengembangkan Program Dalam merencanakan program promosi penjualan, pemasar semakin membaurkan beberapa media ke dalam konsep kampanye total. 6) Pengujian awal, Pengimplementasian, Pengendalian dan Pengevaluasian Program Meskipun sebagian besar program promosi penjualan dirancang berdasarkan pengalaman, pengujian awal dapat menentukan apakah sarana itu sudah tepat, ukuran insentif sudah optimal dan metode presentasi sudah efisien. Konsumen dapat diminta menilai atau memberi peringkat berbagai kemungkinan kesepakatan, atau uji percobaan dapat dijalankan dalam wilayah geografis terbatas. 2.4.5 Hubungan Masyarakat (Public Relation) a. Pengertian Hubungan Masyarakat Hubungan masyarakat menurut Griffin dan Ebert (2007) adalah publisitas yang dipengaruhi oleh perusahaan yang berusaha membina 20 hubungan baik dengan public atau menangani peristiwa-peristiwa yang tidak menyenangkan. b. Alat Utama Dalam Pemasaran Humas 1) Publikasi Perusahaan sangat bergantung pada bahan yang dipublikasikan untuk menjangkau dan mempengaruhi pasaran sasaran mereka. Bahan ini mencakup laporan tahunan, brosur, artikel, bulletin, dan majalah perusahaan, serta bahan audiovisual. 2) Acara Perusahaan dapat menarik perhatian ke produk baru atau kegiatan perusahaan lain dengan mengatur acara khusus seperti konsferensi berita, acara, pameran dagang, pameran, kontes, dan kompetisi, serta acara ulang tahun yang akan menjangkau masyarakat sasaran. 3) Pemberian Sponsor Perusahaan dapat mempromosikan merek dan nama korporat mereka dengan mensponsori acara olahraga dan budaya serta acara amal yang sangat dihargai. 4) Berita Salah satu tugas utama professional humas adalah menemukan atau menciptakan berita menyenangkan tentang perusahaan, produknya dan orang-orangnya serta membuat media penerima siaran pers dan menghadiri konferensi pers. 5) Pidato 21 Semakin banyak eksekutif perusahaan yang menghadapi pertanyaan dari media atau berbicara di pertemuan asosiasi dagang atau penjualan, dan penampilan ini dapat membangun citra perusahaan. 6) Kegiatan Layanan Masyarakat Perusahaan dapat membangun itikad baik dengan menyumbangkan uang dan waktu pada kegiatan amal. 7) Media Identitas Perusahaan memerlukan identitas visual yang segera diakui publik. Identitas visual dibawa oleh logo perusahaan, alat tulis, brosur, tanda, bentuk bisnis, kartu bisnis, bangunan, seragam, dan cara berpakaian. 2.4.6 Berita dari Mulut ke Mulut (Word of Mouth) Berita dari mulut ke mulut sangat efektif untuk bisnis kecil yang di dalamnya pelanggan dapat merasakan hubungan yang lebih pribadi. Informasi dari mulut ke mulut, dalam hal ini peranan orang sangat penting dalam mempromosikan jasa. Pelanggan sangat dekat dengan penyampaian jasa. Dengan kata lain, pelanggan tersebut akan berbicara kepada pelanggan lain yang berpotensial tentang pengalamannya (Kotler dan Keller 2009). 2.4.7 Pemasaran Langsung (Direct Marketing) a. Pengertian Pemasaran Langsung Pemasaran langsung (direct marketing) adalah penggunaan saluran langsung konsumen untuk menjangkau dan mengirimkan 22 barang dan jasa kepada pelanggan tanpa menggunakan perantara pemasaran (Kotler dan Keller 2009). b. Manfaat Pemasaran Langsung Pemasar-pemasar langsung dapat menggunakan jumlah saluran untuk menjangkau masing-masing calon pelanggan dan pelanggan yang telah ada. Ada pun saluran pemasaran langsung meliputi: 1) Surat Langsung Pemasaran secara langsung adalah mengirimkan penawaran, pengumuman, pengingat, atau barang lain ke konsumen perorangan melalui surat, selembaran brosur CD, dan DVD kepada calon pelanggan dan pelanggan. 2) Telemarketing Penggunaan telepon dan pusat panggilan untuk menarik prospek, menjual kepada pelanggan yang telah ada, menyediakan layanan untuk mengambil pesanan dan menjawab pertanyaan melalui telepon. 2.5 Perilaku Konsumen 2.5.1 Pengertian Perilaku Konsumen Kotler & Keller (2009) mengemukakan bahwa tujuan pemasaran adalah memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan sasaran secara lebih baik dari pada pesaing. Perilaku konsumen merupakan studi tentang cara individu, kelompok, 23 dan organisasi menyeleksi, membeli, mendisposisikan barang, jasa, gagasan, atau menggunakan, dan pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan atau konsumen. Studi konsumen memberikan petunjuk untuk memperbaiki dan memperkenalkan produk atau jasa, menetapkan harga, merencanakan saluran atau distribusi, menyusun pesan, dan mengembangkan kegiatan pemasaran lain. Para pemasar selalu mencari tren yang sedang naik daun mengemukakan peluang pemasaran baru. Pemasaran yang berhasil mengharuskan bahwa perusahaan sepenuhnya terhubung dengan pelanggan mereka. Mengadopsi orientasi pemasaran holistik berarti memahami tentang konsumen, baik tentang kehidupan sehari-hari mereka maupun perubahan yang terjadi selama masa hidup mereka. Dengan mendapatkan pemahaman konsumen yang menyeluruh dan mendalam, akan membantu memastikan bahwa produk yang tepat dipasarkan pada konsumen yang tepat dengan cara yang tepat pula. 2.5.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Menurut Kotler & Keller (2009) ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan tindakan antara lain: 1. Faktor Budaya a. Budaya: Merupakan penentu keinginan dan perilaku individu yang mendasar. b. Sub-budaya: Terdiri dari kebangsaan, kelompok agama, kelompok ras dan daerah geografis. Banyak budaya yanhg membentuk segmen pasar penting, dan pemasar sering 24 merancang produk dan program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka. c. Kelas Sosial: Pada dasarnya semua masyarakat memiliki strata sosial, stratifikasi tersebut sering berbentuk dengan sistem kasta, diman anggota kasta yang berbeda dibesarkan dengan peran tertentu dan tidak dapat mengubah keanggotaan kasta mereka. 2. Faktor Sosial a. Kelompok Acuan : Seseorang terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang, kelompok yang memiliki pengaruh langsung terhadap seseorang dinamakan “kelompok keanggotaan”. Kelompok acuan menghadap seseorang pada perilaku dan gaya hidup baru dan juga mempengaruhi perilaku dan konsep pribadi seseorang. b. Keluarga : Merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan mereka telah menjadi objek penelitian yang luas. c. Peran dan Status : Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang, masing-masing peran akan memperoleh status. 3. Faktor Pribadi a. Usia dan Tahap Siklus Hidup : Orang membeli barang dan jasa berbeda untuk hidupnya. Hal ini dipengaruhi karena manusia memiliki siklus hidup untuk berubah dengan contoh orang akan berkembang dari bayi hingga dewasa. Pemasar sering 25 menggunakan strategi siklus hidup manusia sebagai sasaran untuk melakukan penjualan produk mereka. b. Pekerja dan Lingkungan Ekonomi : Faktor ini memiliki pengaruh karena suatu pembelian didasari atas keadaan ekonomi untuk melakukan suatu belanja, pengaruh lain yang memiliki pengaruh adalah faktor kemampuan untuk mendapatkan upah yang besar, hutang, menabung dan sikap terhadap berbelanja, kemudian lingkungan ekonomi yang berpengaruh yang lain adalah secara spesifik adalah jabatan. c. Gaya Hidup : Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang di ekspresikan di dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri seseorang yang berinteraksi dengan lingkungannya. d. Kepribadian dan Konsep diri : Kepribadian adalah karakteristik psikologis seseorang yang berbeda dengan orang lain yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungannya. 4. Faktor Psikologis a. Motivasi : Kebutuhan yang cukup mendorong seseorang untuk bertindak. b. Persepsi : Proses yang digunakan seseorang individu untuk memilih, mengorganisasi, dan menginter pretasikan masukanmasukan informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti. 26 c. Pembelajaran : Merupakan perubahan perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. Sebagaian besar perilaku manusia merupakan hasil belajar, ahli teori pembelajaran yakin bahwa pembelajaran dihasilkan dari perpaduan kerja dan dorongan. d. Keyakinan : Gambaran yang dianut oleh seseorang tentang suatu hal. Keyakinan mungkin didasarkan atas suatu pengetahuan pendapat, dan kepercayaan, kesemua hal tersebut mungkin mengandung faktor emosional. e. Sikap : merupakan evaluasi, perasaan emosional, dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan dan bertahan lama dari seseorang terhadap suatu obyek atau gagasan. 2.6 Keputusan Pembelian 2.6.1 Pengertian Keputusan Pembelian Menurut Kotler dan Keller (2009), bahwa keputusan pembelian adalah sebuah proses pendekatan penyelesaian masalah yang terdiri dari pengenalan masalah, mencari informasi, beberapa penilaian alternatif, membuat keputusan pembelian, dan perilaku setelah membeli yang dilalui konsumen. Keputusan merupakan bagian atau salah satu elemen penting dari perilaku konsumen disamping kegiatan fisik yang melibatkan konsumen dalam menilai, mendapatkan dan mempergunakan barangbarang serta jasa ekonomis. Perspektif pemecahan masalah mencangkup semua jenis perilaku pemenuhan kebutuhan dan jajaran 27 luas dari faktor-faktor yang memotivasi dan mempengaruhi keputusan konsumen. Pengambilan keputusan konsumen berbeda-beda, bergantungan pada jenis keputusan pembelian. Keputusan yang lebih kompleks mungkin melibatkan partisipasi yang lebih banyak dan kebebasan membeli yang lebih besar. Menurut Kotler dan Keller (2009) keputusan pembelian adalah suatu tindakan yang dilakukan konsumen untuk membeli suatu produk tertentu, setelah mendapat rangsanganrangsangan pembelian. Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan konsumen yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan. 2.6.2 Faktor - faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Analisis faktor merupakan suatu cara meringkas (summarize) informasi yang ada dalam variabel asli (awal) menjadi satu set dimensi baru atau variate (factor). Hal ini dilakukan dengan cara menentukan struktur hubungan antar variabel atau responden dengan cara melihat korelasi antar variabel atau korelasi antar responden. Langkah-langkah dalam analisis faktor: a. Mengukur angka MSA (Measure of Sampling Adequacy) melalui perhitungan KMO (Kaiser-Meyer-Olkin). b. Menentukan jumlah faktor dengan metode Principal Component Analysis (PCA). c. Factoring dan rotasi, pada tahap ini merupakan analisis lanjutan bagi item-item yang telah dinyatakan layak pada tahap sebelumnya, dengan menggunakan metode varimax. 28 d. Penamaan faktor, proses memberi nama dari faktor-faktor yang terbentuk. Kadang-kadang indikator yang mempunyai nilai loading faktor tertinggi digunakan untuk memberi nama faktor. 2.6.3 Faktor Kualitas Produk Faktor kualitas produk mampu menjelaskan variasi faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian sepeda motor Suzuki Satria F. Konsumen dalam melakukan pembelian sepeda motor Suzuki Satria F dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: a. Tenaga Besar Konsumen mempertimbangkan tenaga yang dimiliki sepeda motor Suzuki Satria F karena motor ini mempunyai kapasitas 150 cc sehingga mempunyai tenaga yang besar. b. Built-in liquid Cooled Radiator Pertimbangan konsumen menggunakan sepeda motor Suzuki Satria F karena motor ini mempunyai built in liquid cooled radiator, yaitu pendingin mesin yang otomatis sehingga mesin tidak mudah panas. Tidak semua konsumen mengetahui akan keunggulan motor ini, tetapi pihak Suzuki selalu memberikan keterangan yang lengkap tentang fasilitas ini sehingga konsumen menjadi mengerti akan kegunaan fasilitas ini. c. Fanatik Akan Suzuki Sikap fanatik konsumen terhadap suatu produk tertentu didapatkan dari pengalaman konsumen itu sendiri. Bila konsumen memakai suatu produk dan produk itu membuat konsumen memiliki kepuasan tersendiri maka konsumen itu 29 akan cenderung untuk selalu menggunakan produk itu dan tidak ingin untuk pindah ke merek yang lain. Kemampuan Suzuki dalam menjaga kualitas produknya membuat banyak konsumen yang menjadi fanatik akan merek Suzuki. Hal ini membuat konsumen selalu menjadikan Suzuki sebagai pertimbangan utama dalam membeli sepeda motor. Setelah diproduksinya sepeda motor Satria F ini, pembeli yang fanatik akan tidak ragu-ragu untuk membelinya. d. Kualitas Terjamin Image yang terbentuk di masyarakat bahwa ciri khas dari Suzuki selalu mengutamakan kualitas membuat konsumen tidak ragu untuk memilih produk Suzuki dengan pertimbangan bahwa produk Suzuki sudah terbukti kualitasnya, sehingga pada saat Suzuki mengeluarkan produk baru berupa sepeda motor Satria F, maka konsumen tidak ragu untuk membelinya. e. Harga Jual Kembali Tinggi Pertimbangan konsumen dalam membeli suatu produk adalah nilai jual kembali produk tersebut. Kecenderungan konsumen untuk menjual kembali produk yang telah dibelinya apabila konsumen tersebut membutuhkan uang, membuat konsumen mempertimbangkan harga jual kembali suatu produk. Produk Suzuki yang selama ini dikenal masyarakat mempunyai nilai jual kembali yang tinggi, hal ini membuat produk baru yang dikeluarkan oleh Suzuki yaitu sepeda motor Suzuki Satria F banyak diminati masyarakat. 30 f. Irit Konsumen dalam membeli produk akan mempertimbangkan biaya operasional produk tersebut, dalam hal ini adalah penggunaan bahan bakar. Produk sepeda motor Suzuki Satria F menggunakan teknologi 4 tak sehingga membuat pemakaian bahan bakar menjadi irit, hal ini membuat konsumen lebih dapat menghemat pengeluaran biaya operasional motor. 2.6.4 Faktor Promosi Faktor strategi promosi mampu menjelaskan variasi faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian motor Suzuki Satria F. Di dalam faktor ini, konsumen dalam melakukan pembelian sepeda motor Suzuki Satria F mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: a. Kegunaan Sepeda Motor Suzuki Satria F Pertimbangan dalam membeli suatu produk oleh konsumen dapat didasarkan pada keinginan konsumen sendiri. Keinginan konsumen untuk menggunakan sepeda motor Satria F dikarenakan motivasi dari dalam diri konsumen sendiri, motivasi ini dapat berupa keinginan untuk mendapatkan kemudahan dalam mengendarai sepeda motor, ingin mencoba teknologi baru, ingin mengikuti trend, ataupun keinginan yang lain. b. Iklan TV Iklan di televisi merupakan salah satu promosi yang dilakukan oleh PT. Suzuki Indomobil, frekuensi iklan yang sering muncul 31 membuat konsumen menjadi tertarik untuk membeli sepeda motor ini. c. Iklan Menarik Strategi promosi yang dilakukan PT. Suzuki Indomobil yaitu dengan menampilkan iklan yang menarik dengan bintang pemeran iklan yang terkenal membuat konsumen menjadi tertarik. Kecenderungan konsumen untuk meniru atau mengikuti anjuran seorang artis terkenal membuat iklan yang dibintangi artis terkenal akan mampu menarik konsumen untuk membeli produk sepeda motor Suzuki merek Satria F. d. Terdapat Cash Back, Hadiah Undian, Diskon Program cash back, hadiah undian, dan diskon merupakan strategi promosi dari PT. Suzuki Indomobil. Program ini bertujuan untuk menarik minat pembeli karena dengan program ini maka konsumen akan mendapatkan keuntungan yaitu berupa kembalian uang tunai (cash back), mendapatkan hadiah undian, dan mendapatkan diskon. Konsumen akan berharap untuk mendapatkan keuntungan lebih dengan membeli produk sepeda motor merek Satria F.