BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Komunikasi merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia. Sebagai makluk sosial, untuk melaksanakan aktifitasnya sehari-sehari manusia tidak terlepas dari kegiatan berkomunikasi. Dengan demikian maka suatu proses komunikasi harus terdapat unsur-unsur kesamaan makna agar terjadi suatu pertukaran pikiran atau pengertian antar individu. Proses komunikasi dapat diartikan sebagai “transfer informasi atau pesanpesan (message) dari pengiriman pesan sebagai komunikator dan kepada penerima pesan sebagai komunikan. Tujuan dari proses komunikasi tersebut adalah tercapainya saling pengertian antara kedua belah pihak. Sebelum pesan-pesan tersebut dikirim kepada komunikan, komunikator memberikan makna-makna dalam pesan tersebut yang kemudian ditangkap oleh komunikan dan diberikan makna sesuai dengan konsep yang dimilikinya. 1 Menurut Mulyana konseptualisasi komunikasi sebagai tindakan satu arah memfokuskan pada penyampaian pesan secara efektif dan menjelaskan bahwa kegiatan komunikasi bersifat persuasif. 2 1 2 Ruslan. R, Teori Komunikasi, (Jakarta: PT. RajaGrafindo, 2006), hal 81. Mulyana. D, Ilmu Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005) hal 63. 16 17 Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap langsung reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal maupun nonverbal. 3 Menurut Mulyana Komunikasi juga dapat dipahami sebagai suatu bentuk komunikasi interaksi, yaitu komunikasi dengan proses sebab-akibat atau reaksi yang arahnya bergantian. 4 Komunikasi menurut Bernard Menurut Berelson dan Gary A Steiner yaitu transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya dengan menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar, figur grafik dan sebagainya. 5 Komunikasi sebagai interaksi menyetarakan komunikasi dengan suatu proses sebab akibat atau reaksi yang arahnya bergantian. Sedangkan menurut Robert D.Ross bahwa komunikasi merupakan alat penting dalam kegiatan komunikasi secara efektif dan sekaligus kinerja yang baik tersebut untuk menarik perhatian publik serta tujuan pentinglainnya. 6 2.2 Komunikasi Pemasaran Pada dasarnya manusia merupakan mahluk sosial, sehingga manusia selalu berusaha berkomunikasi antara satu dengan yang lain dan mereka berinteraksi dalam keperluan melengkapi dan menyempurnakan pengetahuan yang mereka miliki guna beradaptasi dengan lingkungan. Semakin sering berkomunikasi, maka semakin sering mereka mendapatkan sesuatu yang baru dalam membangkitan rasa 3 4 5 6 Mulyana. D. Ilmu Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.2005 hal 73. Ibid, hal 10. Ibid, hal 62. Ruslan. R. Teori Komunikasi. Jakarta: PT. RajaGrafindo. 2006 hal 83. 18 keingintahuannya. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication, berasal dari kata latin communicatio yang bersumber dari kata communis berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna. Jadi komunikasi terjadi apabila terdapat kesamaaan makna mengenai suatu pesan yang disampaikan oleh komunikator dan diterima oleh komunikan. 7 Pada penelitian ini peneliti mengambil teori komunikasi Harold Lasswell, yang mengatakan bahwa,“komunikasi adalah proses yang menggambarkan siapa (who), mengatakan apa (says what), dengan cara apa (in what channel), kepada siapa (to whom), dengan efek apa (with what effect)”. Selain itu komunikasi dapat secara mudah diartikan sebagai proses transfer pesan melalui sarana atau media komunikasi kepada komunikan yang dituju. Menurut Hovland “Communication is the process to the modify the behavior of other individuals” Komunikasi adalah proses mengubah perilaku orang lain. 8 Sedangkan kata pemasaran sudah sangat dikenal dan sering didengar orang. Namun jawaban yang diberikan setiap orang bisa berbeda-beda. Pengertian pemasaran yang paling populer adalah penjualan. Pengertian lain mengenai pemasaran adalah segala kegiatan yang terkait dengan iklan atau penjualan secara eceran. Bagi sebagian orang kegiatan pemasaran mencakup sejumlah kegiatan seperti riset pemasaran, penentuan harga, atau perencanaan produk. Pemasaran pada dasarnya mencakup segala kegiatan tersebut. Namun demikian pemasaran ternyata lebih dari sekedar kegiatan kegiatan tersebut. 7 8 Effendi, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 9. Effendi, Ibid., hlm. 10. 19 Berbagai kegiatan seperti pembujukan, promosi, publikasi, semuanya adalah kegiatan pemasaran. Namun begitu, pemasaran bukanlah semata-mata kegiatan seperti menjual dan mempromosikan sesuatu. Pemasaran adalah suatu konsep yang menyangkut suatu sikap mental suatu cara berpikir yang membimbing anda melakukan sesuatu yang tidak selalu menjual benda tetapi juga menjual gagasangagasan, karier, tempat (pariwisata, rumah, lokasi industri), undang undang, jasa (pengangkutan, penerbangan, pemotongan rambut, kesehatan), hiburan (pertunjukan, pertandingan-pertandingan), dan kegiatan-kegiatan nirlaba seperti yayasan-yayasan sosial dan keagamaan. 9 Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi pemasaran merupakan suatu proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui media tertentu yang mencakup sejumlah kegiatan seperti riset pemasaran, penentuan harga, atau perencanaan produk. 2.2.1 Tujuan Komunikasi Pemasaran Tujuan pemasaran adalah mengarahkan barang-barang dan jasa-jasa ke tangan konsumen. Untuk diperlukan kegiatan kegiatan tertentu. Berbagai jenis kegiatan dan proses yang diperlukan karena spesialisasinya di dalam pemasaran itu disebut fungsi fungsi pemasaran. 10 9 Morissan, M.A, Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu, (Jakarta: PT Kencana Prenada Media Group, 2010), hlm. 2. 10 Drs. Danang Sunyoto, D.H., S.e., M.M, Perilaku Konsumen (Panduan Riset Sederhana untuk Mengenali Konsumen, (Yogyakarta: CAP, 2013), hlm. 200. 20 2.2.2 Fungsi Komunikasi Pemasaran Menurut Suhardi Sigit (1982), fungsi-fungsi pemasaran dapat digolongkan sebagai berikut : 1. Fungsi Pertukaran, meliputi : a. Pembelian Yang dimaksud pembelian (buying) adalah proses atau kegiatan yang mendorong untuk mencari penjual. Kegiatan ini merupakan timbal balik dari pada selling (penjualan), oleh karena itu perlu dimengerti proses atau kegiatan apa yang mengakibatkan atau mendorong untuk melakukan pembelian. b. Penjualan Penjualan atau selling adalah refleksi daripada pembelian, merupakan lawan daripada pembelian. Pembelian tidak akan terjadi tanpa penjualan, penjualan tidak ada tanpa pembelian. Di dalam pembelian dan penjualan itu terjadi saling mendekati, melakukan tawar-menawar, berunding, membentuk harga dan penyerahan hak pemilikan. 2. Fungsi Penyediaan Fisik, meliputi: a. Transportasi Pengertian transportasi adalah kegiatan atau proses pemindahan barang dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Proses ini menciptakan kegunaan tempat atau (place utility). Dalam kegiatan dan proses 21 pemindahan ini dipersoalkan bagaimana caranya, apakah menggunakan mobil, pesawat, kereta api, kapal laut atau di bawah perseorangan dan lain sebagainya. Bagaimana cara-cara memuat dan membongkarnya, dibungkus atau tidak dibungkus dan sebagainya. b. Pergudangan (storage) Fungsi pemasaran jenis ini melakukan kegiatan penyimpanan barang sejak selesai diproduksi atau dibeli sampai saat dipakai atau dijual di masa yang akan dating. Pergudangan menciptakan kegunaan waktu (time utility), dan dapat terjadi dimanapun juga sepanjang arus antara produsen dan konsumen. Jadi dapat dilakukan oleh konsumen antara konsumen sendiri dan lainnya. 3. Fungsi Fasilitas, meliputi: a. Standardisasi Jika barang barang atau jasa-jasa berpindah tempat, berpindah waktu atau berpindah pemilik, umumnya diperlukan ketentuan-ketentuan tertentu. Standardisasi meliputi penentuan standar produk, pemeriksaan produk untuk menentukan termasuk standar yang mana (inspection) dan menjeniskan barang ke dalam kelompok-kelompok standar yang telah ditentukan (sorting). Pelaksanaan daripada inspection dan sorting sekaligus disebut grading. Arti pentingnya standardisasi adalah oleh adanya penjualan-penjualan yang dilakukan dengan inspection, sampel atau cukup memberikan gambaran atau uraian saja. 22 b. Pembelanjaan (financing) Di dalam kegiatan pembelian, transportasi, pergudangan, standardisasi, dan sebagainya, diperlukan uang atau dana untuk pembiayaan. Kegiatan dari pada penyediaan dana yang diperlukan oleh produsen, perantara, maupun konsumen sendiri, untuk kepentingan proses pemasaran disebut fungsi keuangan. c. Penanggungan risiko (risk bearing) Di dalam kegiatan atau proses pemasaran terdapat banyak resiko seperti risiko hilang, risiko lepas kepemilikan, lepas pengawasan, turun harga, rusak, terbakar, dan lain sebagainya. Agar risiko itu dapat dihindarkan atau diperkecil maka terjadilah pengambilan risiko yang dilakukan oleh lembaga atau orang-orang tertentu, misalnya perusahaan perasuransian. d. Penerangan pasar (market information) Penerangan pasar adalah fungsi pemasaran yang sangat luas, karena fungsi ini memberikan keterangan tentang situasi dagang pada umumnya, keterangan yang pemasaran, dan berhubungan dengan kegiatan-kegiatan fungsi-fungsi lainnya mengenai manajemen spesialisasi- spesialisasi dalam bidang perekonomian. Termasuk dalam fungsi penerangan pasar, yaitu pengumpulan data, menafsirkan dan mengambil konklusinya. 23 2.3 Bauran Pemasaran Unsur pokok dalam strategi pemasaran adalah marketing mix, yang oleh Stanton didefinisikan sebagai kombinasi dari empat variabel atau kegiatan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yaitu produk, harga, promosi dan sistem distribusi. 11 Sedangkan menurut Kotler, bauran pemasaran adalah kelompok kiat pemasaran untuk mencapai sasaran pemasarannya dalam pasar sasaran. Kiat pemasaran tersebut adalah : 1. Produk (Product) Produk adalah segala sesuatu yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan manusia ataupun organisasi. Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan dan keinginan pasar yang bersangkutan. Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan. 12 2. Promosi (Promotion) Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. 13 3. Harga (Price) 11 Basu dan Handoko, Perilaku Konsumen (Panduan Riset Sederhana untuk Mengenali Konsumen, (Yogyakarta: CAPS, 2013), hlm. 206. 12 Philip Kotler, Perilaku Konsumen (Panduan Riset Sederhana untuk Mengenali Konsumen, (Yogyakarta: CAPS, 2013), hlm. 206. 13 Basu Swastha dan Irawan, Perilaku Konsumen (Panduan Riset Sederhana untuk Mengenali Konsumen, (Yogyakarta: CAPS, 2013), hlm. 207. 24 Harga adalah nilai yang disebut dalam rupiah dan sen/medium moneter lainnya sebagai alat tukar. 14 Harga adalah ukuran terhadap besar kecilnya nilai kepuasan seseorang terhadap produk yang dibelinya, yang dinyatakan dalam satuan mata uang atau alat tukar. 15 4. Saluran Distribusi (Distribution) Saluran distribusi adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung yang terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu produk atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi. Distribusi adalah merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh pengusaha untuk menyalurkan, menyebarkan, mengirimkan, serta menyampaikan barang yang dipasarkannya itu kepada konsumen. Strategi promosi dalam melakukan kegiatan promosi adalah melalui bauran promosi atau (promotion mix). Menurut Basu Swastha, promotional mix didefinisikan sebagai berikut: promotional mix adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, personal selling, dan alat promosi yang lain, yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan. 16 Definisi tersebut tidak menyebutkan secara jelas beberapa variabel promotional mix selain periklanan, dan personal selling. Secara lengkap, variabel-variabel variabel promotional mix adalah periklanan, personal selling, hubungan masyarakat, dan publisitas serta promosi penjualan. 14 William J. Stanton, Perilaku Konsumen (Panduan Riset Sederhana untuk Mengenali Konsumen, (Yogyakarta: CAPS, 2013), hlm. 207. 15 Indriyo Gitosudarmo, Perilaku Konsumen (Panduan Riset Sederhana untuk Mengenali Konsumen, (Yogyakarta: CAPS, 2013), hlm. 207. 16 Basu Swastha, et al., oc pit., ibid. hlm. 207. 25 a. Periklanan (advertising) Adalah komunikasi nonindividu, dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan lembaga nonlaba serta individuindividu. b. Penjualan tatap muka (personal selling) Personal selling adalah presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan calon pembeli atau lebih yang ditujukan untuk menciptakan penjualan. c. Publisitas (publicity) dan hubungan masyarakat (public relation) Publisitas adalah pendorong dan permintaan secara non pribadi untuk suatu produk, jasa atau ide dengan menggunakan berita komersial di dalam media massa dan sponsor tidak dibebani sejumlah bayaran secara langsung. 17 Public relation adalah merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan dan sikap sebagai kelompok terhadap perusahaan tersebut. 2.4 WOM (Word of mouth) Sebagai bagian dari bauran komunikasi pemasaran, word of mouth menjadi salah satu strategi yang sangat mempengaruhi keputusan konsumen dalam menggunakan produk atau jasa. Word of mouth adalah suatu bentuk 17 Basu Swastha, et al., oc pit., ibid. hlm. 208. 26 promosi yang berupa rekomendasi dari mulut ke mulut tentang kebaikan dalam suatu produk. Sehingga dapat disimpulkan bahwa word of mouth merupakan komunikasi yang dilakukan oleh konsumen yang telah melakukan pembelian dan menceritakan pengalamanya tentang produk atau jasa tersebut kepada orang lain sehingga secara tidak langsung konsumen tersebut telah melakukan promosi yang dapat menarik minat konsumen lain yang medengarkan pembicaraan tersebut. 18 Secara lisan word of mouth adalah medium yang paling kuat. Merupakan tindakan berbagi pendapat yang nyata mengenai sebuah produk antara dua atau lebih konsumen. Word of mouth adalah ketika orang-orang secara sukarela menjadi brand advocacy sebuah produk atau jasa. Kunci kesuksesan word of mouth adalah alami dan jujur. Merupakan bagian terpenting bagi CEOs dan usahawan, serta pelaku pemasaran. Mampu membuat suatu produk berhasil atau gagal sama sekali. Pada akhirnya konsumenlah yang memutuskan apa yang berharga untuk dibicarakan. Word of mouth berasal dari suatu bentuk yang timbul secara alamiah dan tidak didesain oleh perusahaan juga pemasar.Jadi Word of mouth tersebut timbul karena keunggulan produk atau jasa. Menurut Silverman word of mouth begitu kuat karena hal-hal sebagai berikut: 19 1. Kepercayaan yang Bersifat Mandiri 18 Hamdani Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi Kedua, (Jakarta :Penerbit Salemba Empat, 2006), hlm. 238 19 George Silverman, The Secrets of Word of mouth Marketing: How to Trigger Exponential Sales Trough Runaway Word of mouth, (New York: AMACOM, 2001), hlm. 26 27 Pengambilan keputusan akan mendapatkan keseluruhan, kebenaran yang tidak diubah dari pihak ketiga yang mandiri. 2. Penyampaian Pengalaman Penyampaian pengalaman adalah alasan kedua mengapa word of mouth begitu kuat. Ketika seseorang ingin membeli produk, maka orang tersebut akan mencapai suatu titik dimana ia ingin mencoba produk tersebut. Secara idealnya, dia ingin mendapat resiko yang rendah, pengalaman nyata dalam menggunakan produk. Menurut Rosen ada tiga alasan yang membuat word of mouth menjadi begitu penting: 20 1. Kebisingan (Noise) Para calon konsumen hampir tidak dapat mendengar banyaknya kebisingan yang dilihatnya di berbagai media setiap hari. Mereka bingung sehingga untuk melindungi diri, mereka menyaring sebagiah pesan yang berjejalan dari media massa. Sebenarnya mereka cenderung lebih mendengarkan apa yang dikatakan orang atau kelompok yang menjadi rujukan seperti teman-teman atau keluarga. 2. Keraguan (Skepticism) 20 Rosen, Emanuel terj, Zoelkifli Kasip, Kiat Pemasaran Dari Mulut Ke mulut, (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2004), hlm. 16 28 Para calon konsumen umumnya bersikap skeptis ataupun meragukan kebenaran informasi yang diterimanya. Hal ini disebabkan oleh banyaknya kekecawaan yang dialami konsumen saat harapannya ternyata tidak sesuai dengan kenyataan di saat mengkonsumsi produk. Dalam kondisi ini konsumen akan berpaling ke teman ataupun orang yang bisa dipercaya untuk mendapatkan produk yang mampu memuaskan kebutuhannya. 3. Keterhubungan (Connectivity) Kenyataan bahwa para konsumen selalu berinteraksi dan berkomunikasi satu dengan yang lain, mereka saling berkomentar mengenai produk yang dibeli ataupun bahkan bergosip mengenai persoalan lain. Dalam interaksi inisering terjadi dialog tentang produk seperti pengalaman mereka menggunakan produk. 2.4.1 Strategi Implikasi Word of mouth Berkaitan dengan hal-hal yang menjadi pendorong (stimulus) terjadinya word of mouth dan isi dari word of mouth itu sendiri, maka terdapat beberapa strategi dalam proses word of mouth: 21 1. Kebutuhan akan informasi. Sebagai stimulus utama yang paling dominan dan paling sulit untuk dipengaruhi, kebutuhan konsumen akan informasi haruslah menjadi dasar pertimbangan utama dalam strategi word of mouth. Untuk itu para pemasar sebaiknya melakukan berbagai usaha 21 W. Glynn Mangold, “word of mouth communication in the service market place” the jurnal of service marketig 13/1, (MCB University 1999) hal 78-80 29 untuk menempatkan penawarannya di tempat-tempat di mana konsumen potensial melakukan pengumpulan informasi secara independen. 2. Komunikasi yang spontan. Stimulus ini juga termasuk yang paling sulit untuk dipengaruhi karena word of mouth timbul dari percakapan yang umum saja, tidak secara spesifik membicarakan produk yang dimaksud. Strategi yang harus dilakukan adalah mempererat hubungan kekerabatan antara konsumen dan calon konsumen. 3. Kepuasan atau ketidakpuasan pengirim pesan. Stimulus ini memiliki kemungkinan untuk menimbulkan word of mouth negatif dengan dua kali lebih cepat dari pada penyebaran word of mouth positif, lebih disebabkan karena adanya ketidakpuasan (dissatisfaction) pengirim pesan atas produk tertentu. Karena itu yang harus dilakukan adalah menyediakan produk berkualitastinggi sehingga tercipta kepuasan konsumen (customer satisfaction) dan mendorong terjadinya word of mouth positif. 4. Observasi seseorang atas pembelian produk atau hasilnya. Dalam hal ini yang dapat dilakukan adalah pemberian hadiah/bonus kepada pembeli saat pembelian produk, yang mengidentifikasikan profil/nama produsen, sehingga diharapkan akan menimbulkan awarness orang yang berkomentar atas produk tersebut. 5. Keadaan dimana beberapa orang mencoba memilih suatu produk. Strategi untuk ini adalah dengan membuat usahausaha promosi yang tidak 30 hanya ditunjukan untuk individual tetapi juga kelompok-kelompok tertentu. 6. Usaha-usaha promosi yang dilakukan perusahaan. Biasanya yang tercipta oleh stimulus ini adalah word of mouth negatif. untuk itu dibutuhkan adanya stimulus word of mouth yang sesuai dengan tujuan promosi perusahaan, kemudian mendesain promosi untuk mencapai tujuan tersebut. usaha promosi dapat dikatakan berhasil apabila isi dari word of mouth yang tercipta sesuai dengan isi promosi tersebut. 7. Word of mouth yang berorientasi pada kualitas (qualityoriented word of mouth). Yang harus dilakukan pertama kali adalah mencari tahu apakah kualitas produk sudah sesuai dengan apa yang diharapkan konsumen. strategi yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan garansi/jaminan mutu kepada konsumen atas produk yang dibeli. strategi inibermanfaat bagi perusahaan untuk menilai kemampuan, menciptakan standar kualitas yang harus dipegang oleh perusahaan dan karyawan. demikian juga diharapkan dapat menjadi bahan pembicaraan dalam komunikasi word of mouth oleh konsumen yang mengutamakan mutu produk. 8. Word of mouth yang berorientasi pada harga dan nilai (price -oriented -and value-oriented word of mouth). Bagi konsumen yang mencari harga murah dapat dilakukan strategi komunikasi dengan menyediakan informasi mengenai harga di manapun, seperti di media-media iklan, di outlet-outlet, maupun dengan usaha sales promotion. Untuk konsumen yang berpegangan pada value produk (best value for money) dapat dilakukan 31 dengan menyediakan beberapa penawaran harga. Tiap konsumen nantinya akan memilih cara yang paling dianggap best value. Gambar 2.1. Value Promotion Sumber: Journal of consumer behaviour vol 4, henry stewart publication. Pg 64-72 Untuk mencapai tujuan dan menjalankan prinsip-prinsip word of mouth, perlu dipahami bagaimana word of mouth dapat berperan penting dalam strategi promosi perusahaan, demikian juga bagaimana menciptakan word of mouth dengan baik. 32 2.4.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Word of mouth Beberapa faktor dapat dijadikan dasar motivasi bagi konsumen untuk membicarakan mengenai produk, menurut Sutisna (2002:185) diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Seseorang mungkin begitu terlibat dengan suatu produk tertentu atau aktivitas tertentu dan bermaksud membicarakan mengenai hal itu dengan orang lain sehingga terjadi proses word of mouth. 2. Seseorang mungkin banyak mengetahui mengenai produk dan menggunakan percakapan sebagai cara untuk menginformasikan kepada yang lain. Dalam hal ini word of mouth dapat menjadi alat untuk menanamkan kesan kepada orang lain, bahwa kita mempunyai pengetahuan dan keahlian tertentu. 3. Seseorang mungkin mengawali suatu diskusi dengan membicarakan sesuatu yang keluar dari perhatian utama diskusi. Dalam hal itu mungkin saja karena ada dorongan atau keinginan bahwa orang lain tidak boleh salah dalam memilih barang dan jangan menghabiskan waktu untuk mencari informasi mengenai suatu merek produk. 4. Word of mouth merupakan suatu cara untuk mengurangi ketidakpastian, karena dengan bertanya kepada teman, tetangga, atau keluarga, informasinya lebih dapat dipercaya, penelusuran dan evaluasi merek. sehingga akan mengurangi 33 2.4.3 Word of mouth Efektif Word of mouth (komunikasi dari mulut ke mulut) sekarang ini menjadi sangat efektif karena perkembangan teknologi yang begitu pesat membuat para konsumen dengan mudah membicarakan suatu produk. Selain ketika bertatap muka, word of mouth juga dapat terjadi melaui media internet melalui jejaring sosial dan juga media smartphone yang memungkinkan terjadinya word of mouth. Dimana pada akhirnya teknologi makin mempercepat sampainya bahasa lisan. Oleh karena itu, bahasa lisan tidak hanya sepuluh kali lebih efektif dibanding iklan cetak atau TV, bahasa lisan juga lebih penting pada saat ini dibanding kapanpun di masa lalu karena empat alasan, yaitu: 22 1. Persaingan iklan meningkat ke level tak terbendung. 2. Biaya (operasional) media tradisional semakin meningkat, bercampur dengan masalah persaingan yang ada. 3. Konsumen sudah dibohongi berkali- kali oleh iklan, sepertinya satusatunya pesan yang konsumen percaya saat ini berasal dari orang biasa seperti saya dan anda. Teknologi makin mempercepat (sampainya bahasa lisan). 2.5 WOMM (Word of mouth Marketing) Word of mouth marketing adalah bagaimana cara untuk mendapatkan sebuah percakapan yang baik. Tidak peduli produk apa yang dijual, apakah itu 22 Mark Hughes, Buzzmarketing, (Jakarta : PT Elex Media Comput indo, 2007) hlm. 31. 34 rumah, makanan, pakian atau kendaraan. Orang-orang biasanya akan bertanya terlebih dahulu kepada orang lain sebelum membeli produ. Biasanya seseorang akan bertanya kepada orang yang dipercaya, seperti teman, keluarga, rekan kerja atau orang-orang yang dianggap tepat ketika dia ingin membeli sesuatu. Dia tidak melihat iklan, brosur, poster dari produk tersebut. Menurut Andy dalam buku "Word of mouth Marketing," pengertian word of mouth marketing adalah memberikan alasan kepada orang-orang atau konsumen untuk membicarakan tentang produk atau jasa sebuah perusahaan, dan membuat percakapan yang berlangsung menjadi lebih mudah. Pada akhirnya, pemasaran itu hal yang mudah : Jika orang-orang menyukai produk yang dijual oleh perusahaan, dan mereka percaya kepada produk tersebut, mereka akan memberitahu teman atau kerabat untuk membeli produk yang dijual perusahaan tersebut. Perusahaan harus belajar untuk membuat konsumen sangat bahagia. Tidak mengharapkan sesuatu yang lebih, hanya membuat konsumen bahagia. Jika sebuah perusahaan bisa menerapkan konsep ini, perusahaan tersebut telah melakukan word of mouth marketing yang sukses. Selain itu, word of mouth marketing merupakan sebuah word of mouth yang menuju kepada sebuah pemasaran, yang dalam pelaksanaanya disiasati, dilacak dan direncanakan terlebih dahulu. Word of mouth marketing juga digunakan oleh perusahaan atau pelaku marketing sehingga konsumen 35 membicarakan produk atau jasa dari perusahaan tersebut, tetapi tetap berdasarkan kepada kejujuran. 23 Konsep word of mouth marketing merupakan pengembangan dari word of mouth. Dimana dalam penggunaanya word of mouth tersebut digunakan atau dimanfaatkan untuk kegiatan pemasaran. Definisi dari word of mouth marketing ialah suatu fenomena perbincangan dari inividu satu ke individu lainnya atau komunikasi berantai yang menyebar begitu cepat disampaikan dari mulut ke mulut dalam konteks pemasaran. 24 Selain itu word of mouth marketing juga merupakan komunikasi tentang produk dan jasa antara orang-orang yang dianggap independen dari perusahaan yang menyediakan produk atau jasa, dalam medium yang akan dianggap independen dari perusahaan. Komunikasi ini bisa saja berupa percakapan, atau hanya satu arah testimonial. Misalnya berbicara langsung, melalui telepon, e-mail, listgroup, atau sarana komunikasi lainnya. 25 Pelanggan memiliki harapan yang nyata. Ketika pertama kali mereka memutuskan untuk membeli, pelanggan memulai interaksi dengan penyedia jasa maupun barang dan menemukan kualitas teknik dan fungsional dari jasa/barang yang ditawarkan. Maka kemudian promosi secara mulut ke mulut bisa dianggap sebagai promosi gratis dan juga mendatangkan hasil yang baik bagi penyedia jasa/barang karena pemasaran melalui cara seperti ini lebih dipercaya konsumen, 23 Andy Sernovitz, Word of mouth Marketing. How Smart Companies Get People Talking, (Texas : Greenleaf Book Group Press Austin, 2012) hlm. 4 24 Hifni Alifahmi, Marketing Communiacation Orchestra: Harmonisasi Iklan, Promosi, Dan Marketing Public Realtion Cetakan Pertama, (Bandung: Examedia Publishing, 2008) hlm. 139 25 George Silverman, The Secret of WOM Marketing, (Ebook Edition, 2001) hlm. 25 36 setelah melihat hasil yang telah diperoleh oleh mereka dan juga konsumen lain yang sudah merasakannya. 2.5.1 Empat Aturan dalam Word of mouth Marketing Andy Sernovitz mengemukan dalam bukunya definisi word of mouth marketing adalah tindakan yang dapat memberikan alasan supaya semua orang lebih mudah dan lebih suka membicarakan produk anda, ada 4 hal agar orang lain membicara produk atau jasa dalam Word of mouth Marketing yaitu: 1. Be Interesting, menciptakan suatu produk atau jasa yang menarik yang mempunyai perbedaan, terkadang walaupun perusahaan menciptakan poduk sejenis mereka akan mempunyai karakteristik yang tersendiri atau berbeda agar menarik dibicarakan seperti packagingnya, guarantee dari produk atau jasa tersebut. 2. Make people happy, buat produk yang mengagumkan, ciptakan pelayanan prima, perbaiki masalah yang terjadi, dan pastikan suatu pekerjaan yang perusahaan lakukan dapat membuat mereka bertenaga, bergairah dan menggemari untuk berbicara kepada teman mereka. Ketika konsumen menyukai produk atau jasa yang diberikan ia akan membagi pengalaman kepada teman mereka. Mereka akan membantu untuk perusahaan, mensupport bisnis sebuah perusahaan dan ia akan mengajak teman atau orangorang terdekat mereka untuk menikmati atau mencoba produk atau 37 jasa yang ditawarkan. Word of mouth akan mudah terjadi apabila perusahaan dapat membuat konsumen tersebut merasa senang. 3. Earn Trust and Respect, perusahaan harus mendapatkan kepercayaan dan rasa hormat dari pelanggan. Tanpa adanya kepercayaan, orang enggan merekomendasikan produk atau jasa yang perusahaan berikan karena ini akan membahayakan citra harga dirinya. Komitmen terhadap informasi yang berikan,dan buat mereka juga yakin untuk membicara tentang produk atau jasa yang telah diberikan kepada semua orang yang mereka kenal. 4. Make it Easy, perusahaan harus membuat hal itu mudah buat orang lain untuk membicarakan produk yang ditawarkan, yaitu temukan cara agar mereka menyampaikan perihal mengenai produk atau jasa tersebut dengan singkat seperti pesan singkat agar semua orang mudah mengingatnya. 26 Selain itu ada tiga alasan atau motivasi seseorang untuk membicarakan produk atau perusahaan anda, yaitu: 1. They Like You and Your Stuff, yaitu mereka berbicara karena perusahaan melakukan atau menjual sesuatu yang mereka inginkan untuk dibicarakan, Mereka menyukai anda atau produk anda. Mereka merasa senang dan bangga dapat merekomendasikan produk atau jasa yang telah diberikan kepada konsumen tersebut. 26 Andy Sernovitz, Word of mouth Marketing. How Smart Companies Get People Talking, (Texas : Greenleaf Book Group Press Austin, 2012) hlm. 8-11 38 2. Taking Makes Them Feel Good, mereka merasa senang dan bangga dapat merekomendasikan produk atau jasa yang telah perusahan berikan kepada konsumen tersebut. 3. They Feel Connected to the Group, yaitu setelah merekomendasikannya mereka merasa menjadi satu bagian dari sebuah keluarga besar pemakai produk yang sama. 27 2.5.2 Elemen-elemen Word of mouth Marketing Dalam melakukan word of mouth marketing terdapat lima elemen dasar word of mouth Marketing, yaitu: 1. Talkers yaitu yang pertama dalam elemen ini adalah harus mengetahui siapa pembicara dalam hal ini pembicara adalah konsumen yang telah mengkonsumsi produk atau jasa yang telah diberikan, terkadang orang lain cenderung dalam memilih atau memustuskan suatu produk tergantung kepada konsumen yang telah berpengalaman menggunakan produk atau jasa tersebut atau biasa disebut dengan referal pihak yang merekomendasikan suatu produk atau jasa. 2. Topics yaitu adanya suatu word of mouth tercipta suatu pesan atau perihal yang membuat mereka berbicara mengenai produk atau jasa, seperti halnya pelayanan yang diberikan, karena produk yang mempunyai keunggulan tersendiri, tentang perusahaan, lokasi yang strategis. 27 Ibid, hlm. 13-16. 39 3. Tools yaitu setelah mengetahui pesan atau perihal yang membuat mereka berbicara mengenai produk atau jasa tersebut dibutuhkan suatu alat untuk membantu agar pesan tersebut dapat berjalan, seperti website yang diciptakan untuk konsumen, contoh produk gratis, postcards, brosur, spanduk, melalui iklan diradio apa saja alat yang bisa membuat orang mudah membicarakan atau menularkan produk anda kepada temannya. 4. Taking Part atau partisipasi perusahaan yaitu suatu partisipasi perusahaan seperti halnya dalam menanggapi respon pertanyaan-pertanyaan mengenai produk atau jasa tersebut dari calon konsumen dengan menjelaskan secara lebih dan terperinci mengenai produk atau jasa tersebut, melakukan follow up ke calon konsumen sehingga mereka melakukan suatu proses pengambilan keputusan. 5. Tracking atau pengawasan akan hasil word of mouth marketing perusahaan setelah suatu alat tersebut berguna dalam proses word of mouth dan perusahaan pun cepat tanggap dalam merespon calon konsumen, perlu pula pengawasan akan word of mouth yang telah ada tersebut yaitu dengan melihat hasil seperti dalam kotak saran sehingga terdapat informasi banyaknya word of mouth positif atau word of mouth negatif dari para konsumen. 28 28 Ibid, hlm. 19-23