dr.Susanthy Djajalaksana, Sp P(K) : Terapi Peningkatan Kualitas Hidup Penderita Asma Dikirim oleh humas3 pada 01 Mei 2012 | Komentar : 0 | Dilihat : 6406 dr.Susanthy Djajaleksana SpP (K) saat ujian desertasi di Auditorium Lantai 6 Graha Medika FK UB Senin (30/4) lalu. Asma merupakan inflamasi kronik saluran napas yang melibatkan berbagai sel inflamasi dan multiple mediator. Inflamasi ini belum sepenuhnya dimengerti dan menyebabkan peningkatan hiperesponsive serta gejala asma. Proses ini akan menimbulkan kerusakan jaringan fisiologis dan diikuti oleh proses penyembuhan dan menghasilkan perbaikan serta pergantian sel-sel mati atau rusak dengan sel-sel yang baru, seperti dijelaskan oleh dr. Susanthy Djajaleksana., SpP (K) dalam ujian desertasinya, Senin (30/4) lalu di Auditorium Lantai 6 Gedung Graha Medika, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya. Dalam presentasinya, Susanthy menjelaskan bahwa proses penyembuhan pada inflamasi kronik tersebut melibatkan perbaikan jaringan yang rusak oleh jenis sel parenkim yang sama disertai pembentukan jaringan penyambung yang menghasilkan skar. Kedua proses tersebut berkontribusi dalam proses penyembuhan dan inflamasi yang akan menghasilkan perubahan struktur kompleks dan belum banyak diketahui, dan dikenal dengan sebutan airway remodeling. Penelitian ni menggunakan desain pre dan post intervensi eksperimental untuk mengetahui pengaruh terapi non farmakologis berupa latihan fisik dan latihan pernapasan pada penderita asma tingkat sedang dan berat. Program rehabilitasi paru adalah latihan fisik berupa latihan pernapasan yang dilakukan 30 menit per hari, 5 hari dalam 1 minggu selama 8 minggu. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini menyatakan bahwa latihan fisik dan pernapasan efektif memperbaiki status fungsional, status imunologi dan kualitas hidup sebagai dampak dari airway remodeling pada pasien asma persisten sedang dan berat. Latihan pernapasan yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain yoga dan taichi. Ujian terbuka pascasarjana ini dipromotori oleh Prof.dr. M. Aris Widodo, MS, SpFK., Ph.D. Sedangkan KoPromotor I dan II dipegang oleh Prof.DR.dr.H.M.S. Chandra Kusuma, SpA (K) serta DR.dr.Retty Ratnawati, M.Sc. Tim Penguji pada ujian ini berturut-turut adalah Prof.Dr.dr.Suradi SpP (K)., MARS, Prof.dr.Faisal Yunus, PhD., SpP (K) dan Prof DR.dr.M. Rasjad Indra, MS. DR.dr.Susanthy Djajalaksana., SpP (K) merupakan alumni Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran Bandung pada tahun 1998 dan mengambil Pendidikan Dokter Spesialis Paru, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya pada tahun 2005. Merupakan istri dari dr.Iwan Donosepoetro, SpB dan dikaruniai dua orang anak yaitu Intan Waseputri Donosepoetro dan Bimo Donosepoetro. [vic] Artikel terkait Wisudawan Tertua UB ini Masih Ingin Kuliah Lagi UB Gelar FGD Manajemen Rumah Sakit Pendidikan Mahasiswa Jurusan Keperawatan FK Ikuti Program Asian Student Summit di Korsel. Pakar Pain Management Internasional Berikan Kuliah Pada Dokter di Malang FK UB RSSA Adakan Baksos Terapi Nyeri