Dari pola perubahan pH saliva pada hasil penelitian yang dilakukan

advertisement
ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga
Dari pola perubahan pH saliva pada hasil penelitian yang dilakukan kepada 11 anak yang
bebas karies di Panti Elpidos Surabaya, dapat disimpulkan bahwa permen karet xylitol
terbukti meningkatkan pH saliva sebesar 0,4727 dan permen karet sukrosa terbukti
menurunkan pH saliva sebesar 1,5164. Data rata-rata hasil pH saliva tiap-tiap kelompok
adalah sebagai berikut : pada kelompok kontrol (dentocult parafin pellet) didapatkan ratarata pH saliva 5,7241 yang menunjukkan bahwa suatu lingkungan dalam pH normal (5,76,5). Pada kelompok perlakuan permen karet xylitol didapatkan hasil pH saliva 6,0936
yang menunjukkan bahwa ada peningkatan dari kelompok kontrol. Pada kelompok
perlakuan permen karet sukrosa didapatkan hasil pH saliva 4,7287 menunjukkan bahwa
suatu lingkungan dengan pH saliva di bawah normal atau pH kritis (<5,5). Peningkatan
pH saliva setelah pemberian permen karet xylitol (Lotte+2 Xylitol) dikarenakan karena
xylitol mempunyai sifat anti-kariogenik. Enzim α amilase yang dihasilkan oleh
Streptococcus mutans yang merupakan bakteri penyebab karies gigi yang ada di dalam
mulut tidak mampu menghidrolisir gula alkohol yang terdapat dalam xylitol. Lalu
mikroba tersebut tidak dapat mencernanya sehingga tidak dapat menghasilkan energi
untuk menghasilkan asam. Sehingga proses terjadinya karies gigi / gigi berlubang dapat
dicegah. Penurunan pH saliva setelah pemberian karet sukrosa (Juicy Fruit Wrigley’s)
karena sukrosa dapat terhidrolisir oleh asam sehingga bentukannya menjadi semakin
kompleks (asam laktat). Lalu jika bertemu dengan enzim yang dihasilkan dari mikroba di
dalam rongga mulut maka larutan sukrosa menjadi encer (nira) yang merupakan media
pertumbuhan yang disukai mikroba untuk hidup dan berkembang yang nantinya akan
berpotensi terhadap terjadinya karies gigi / gigi berlubang.
Skripsi
PH Saliva...
Marlyn Gunawan
Download