BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan sebagaimana telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat keterkaitan antara implementasi pembelajaran dalam kurikulum 2013 dengan model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) dengan teknik Probing-Prompting. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa pembelajaran menggunakan model CPS dengan teknik Probing-Prompting memenuhi kriteria pembelajaran berbasis kurikulum 2013 yang meliputi pembelajaran berpusat pada siswa (student centered learning), pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik (scientific learning approach) dan terdapat penilaian otentik (authentic assessment) yang dilakukan selama pembelajaran. 2. Pembelajaran ekonomi menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) dengan teknik Probing-Prompting berjalan efektif. Berdasarkan hasil penelitian, pembelajaran ekonomi menggunakan model CPS dengan teknik Probing-Prompting berjalan dengan baik dilihat dari hasil observasi, mendapat respon yang baik dan dinilai efektif oleh siswa dilihat dari hasil kuesioner serta dikategorikan efektif dilihat dari ketuntasan klasikal kelompok eksperimen yaitu sebesar 93%. 3. Model Creative Poblem Solving (CPS) dengan teknik Probing-Prompting efektif untuk meningkatkan hasil belajar ekonomi siswa di SMA Negeri 5 Surakarta pada tahun pelajaran 2015/2016. Berdasarkan hasil penelitian, secara umum peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen (model pembelajaran CPS dengan teknik Probing-Prompting) lebih tinggi daripada hasil belajar siswa kelas kontrol (model konvensional). Selain itu, uji hipotesis nilai postes kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 serta kelas kontrol 1 dan kelas kontrol 2 menunjukkan hasil bahwa tidak ada perbedaan pada masing-masing 107 108 kelompok, baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa murni dipengaruhi oleh model pembelajaran yang diterapkan dan tidak terdapat efek testing yang mempengaruhi. B. Implikasi Berdasarkan simpulan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka dapat dikemukakan implikasi sebagai berikut : 1. Implikasi Teoretis Berdasarkan penelitian diperoleh hasil bahwa terdapat keterkaitan antara implementasi pembelajaran dalam kurikulum 2013 dengan model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) dengan teknik ProbingPrompting. Dengan demikian, model CPS dengan teknik Probing-Prompting dapat digunakan dalam pembelajaran di sekolah yang menerapkan kurikulum 2013 terutama dalam pembelajaran ekonomi. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa pembelajaran ekonomi menggunakan model pembelajaran CPS dengan teknik Probing-Prompting berjalan efektif. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa model pembelajaran CPS dengan teknik Probing-Prompting memberikan hasil belajar ekonomi yang lebih baik daripada model pembelajaran konvensional. Hasil penelitian ini secara teoritis dapat digunakan sebagai acuan untuk mengembangkan model pembelajaran pada pembelajaran ekonomi terutama dalam kompetensi dasar Manajemen. Meski demikian, masih diperlukan adanya sinkronisasi model CPS dan teknik Perobing-prompting dengan materi pembelajaran yang diberikan agar penerapan model dan teknik tersebut dapat memberikan hasil yang optimal. 2. Implikasi Praktis Pada penelitian ini terbukti bahwa model pembelajaran CPS dengan teknik Probing-Prompting mampu memberikan hasil belajar ekonomi siswa yang lebih baik dibandingkan miodel pembelajaran konvensional. Model pembelajaran CPS dengan teknik Probing-Prompting ternyata bermanfaat 109 dalam upaya meningkatkan haisl belajar ekonomi siswa secara efektif. Melalui model pembelajaran CPS dengan teknik Probing-Prompting siswa dapat klarifikasi masalah, pengungkapan pendapat, evaluasi, pemilihan dan implementasi dari strategi pemecahan masaalah yang telah didiskusikan. Interaksi antara siswa satu dengan yang lain dapat mendorong interaksi belajar siswa. Terjadinya interaksi belajar mengakibatkan hasil belajar pada siswa yang lebih baik. Siswa dituntut untuk dapat memahami masalah, menyelesaikan dan mampu untuk mengkomunikasikan kepada kelompok lain. Proses pembelajaran model CPS dengan teknik Probing-Prompting dapat dilaksanakan secara optimal, ada hal-hal yang perlu diperhatikan oleh guru. Guru perlu menjelaskan mengenai prosedur pembelajaran model CPS dengan teknik Probing-Prompting agar siswa dapat melakukan proses pembelajaran secara terarah dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dalam pembelajaran, ada beberapa pasang siswa yang cenderung tidak mau belajar, maka guru perlu menumbuhkan jiwa kompetensi siswa dalam belajar bersama dengan kelompoknya. Selain itu, dalam model CPS dengan teknik ProbingPrompting jalannya diskusi dapat dikuasai (didominasi) oleh beberapa siswa yang pandai, maka guru harus mempersiapkannya secara maksimal agar siswa yang pandai tidak mendominasi sehingga siswa yang kurang pandai dapat aktif dan percaya diri menyampaikan pendapat. C. Saran Berdasarkan simpulan dan implikasi yang telah dikemukakan sebelumnya, maka diajukan saran-saran sebagai berikut: 1. Kepada Siswa Berdasarkan hasil penelitian, masih ada siswa yang kurang aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Siswa hendakya turut aktif dalam proses pembelajaran yang diterapkan dengan menggunakan model pembelajaran yaitu: banyak bertanya dan tidak pasif, terutama dalam pembelajaran ekonomi menggunakan model CPS dengan teknik PobingPrompting. 110 2. Kepada Guru dan Calon Guru Berdasarkan hasil penelitian, guru sebelumnya masih menggunakan model pembelajaran yang kurang inovatif. Guru hendaknya menggunakan model pembelajaran yang tepat sesusai dengan tujuan pembelajaran. Salah satu model yang dapat digunakan pada mata pelajaran ekonomi adalah model pembelajaran CPS dengan teknik Pobing-Prompting sudah terbukti berpengaruh terhadap hasil belajar ekonomi. 3. Kepada Sekolah Berdasarkan hasil penelitian, masih ada guru yang belum menggunakan model pembelajaran inovatif. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bekal sekolah untuk membina guru untuk mencoba menerapkan model pembelajaran yang inovatif seperti model pembelajaran CPS dengan teknik PobingPrompting. 4. Kepada Dinas Pendidikan Penentu kebijakan, dalam hal ini adalah dinas pendidikan terkait, diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada para guru untuk menerapkan dan mengembangkan model-model pembelajaran yang lebih efektif, khususnya model problem solving yang menggunakan pendekatan saintifik dalam pembelajaran, misalnya model CPS dengan teknik Pobing-Prompting. 5. Kepada Peneliti Lain a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti lainnya untuk melakukan penelitian yang sejenis. b. Hasil penelitian ini masih dalam cakupan yang kecil. Peneliti lain diharapkan dapat mengembangkan hasil penelitian ini dalam cakupan yang lebih luas yang dapat menghasilkan penelitian yang lebih baik lagi dengan meninjaunya dari berbagai variabel-variabel lain yang sejenis atau modelmodel pembelajaran yang lebih inovatif sehingga dapat menambah wawasan dan pendidikan.