1 PERTEMUAN 14 dan 15 Bahan Ajar 14 dan 15. Praktek

advertisement
PERTEMUAN 14 dan 15
Bahan Ajar 14 dan 15. Praktek Lapangan
Praktek lapangan, dengan mengunjungi museum-museum yang berada di Kota
Makassar.
1.
Latar Belakang
Keberadaan Museum La Galigo sampai saat ini sangat membantu masyarakat untuk
mengetahui peninggalan sejarah dan budaya di Sulawesi Selatan, terutama bagi
pelajar. Namun untuk keperluan masa mendatang, Pemerintah harus memberikan
perhatian lebih, mengingat peranan museum ke depan tidak sekedar menjadi tempat
penyimpanan benda bersejarah, lebih dari itu museum adalah media pengembangan
ilmu pengetahuan. Perhatian pemerintah dalam meningkatkan peran museum sangat
penting dalam rangka mengubah image bahwa museum adalah gedung tempat
menyimpan benda-benda antik/kuno saja, sehingga orang mengunjungi museum
cukup sakali seumur hidupnya.
Padahal pengertian museum secara umum adalah bangunan yang di dalamnya
disajikan (dipamerkan) benda-benda yang menggambarkan perkembangan kesenian
dan ilmu pengetahuan serta tata masyarakat untuk tujuan pendidikan. Sedang dalam
ICOM (International Council of Museum) dijelaskan bahwa museum adalah lembaga
yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan yang dalam melayani serta
perkembangannya terbuka untuk umum dan bertugas mengumpulkan, merawat,
meneliti, mengkaji, mengkomunikasikan, serta memamerkan bukti-bukti material
manusia dan lingkunganna untuk tujuan studi, pendidikan dan rekreasi. Menurut
Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 1995 tentang Pemeliharaan dan Pemanfaatan
Benda-Benda cagar Budaya di Museum menjelaskan bahwa Museum adalah lembaga,
tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan dan pemanfaatan benda-benda bukti
material hasil budaya menusia serta alam dan lingkunganna guna menunjang upaya
perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa (Mukti, Abdul, 2003).
Melihat fungsi dan peran museum di atas, Museum La Galigo sangat potensial
memposisikan dirinya menjadi sentral dari upaya pengembangan ilmu pengetahuan
dan seni budaya di Sulawesi Selatan. Dengan koleksinya yang sekarang dimiliki,
sudah menjadi titik awal menjadikan posisinya yang ideal. Tinggal keseriusan semua
1
pihak terutama sekali lagi pemerintah untuk serius mempersiapkan segala sesuatunya.
Mulai dari bangunan fisik yang representatif, tenaga permuseuman yang profesional
yang terdiri dari : kurator, konservator dan restorator, ahli tata rupa dan tata ruang,
ahli media dan komunikasi, sampai menejemennya.
Dalam rangka mewujudkan museum sebagai tempat rekreasi, museum harus dapat
tampil menarik. Memiliki ruang yang luas, taman bermain, perpustakaan, kantin dan
seterusnya. Museum La Galigo juga harus dapat memberikan gambaran yang jelas
tentang perkembangan kebudayaan di Sulawesi Selatan kepada pengunjung. Museum
La Galigo juga harus mampu menumbuhkan rasa bangga terhadap perkembangan
kebudayaan kepada masyarakat pengunjungnya, sehingga tumbuh rasa ikut memiliki
dan bertanggung jawab serta memeliharanya.
Segala usaha untuk meningkatkan peran museum La Galigo tersebut hanya akan
berhasil apabila dilandasi oleh semangat dan kecintaan terhadap ilmu pengetahuan
bumi La Galigo.
Adapun tahapan-tahapan yang akan dilakukan pada saat praktek lapangan:
Tahapan pertama yaitu meliputi kegiatan survey, guna mendapatkan data berupa
bentuk, sifat, ciri, kualitas,. Selain itu juga meliputi kegiatan wawancara guna
mendapatkan informasi berkenaan dengan kepemilikan, sistem pengelolaan museum,
cara-cara penyajian museum, perawatan koleksi museum, kondisi koleksi, dan
penelitian koleksi.
1. Tujuan
Setelah mengikuti pertemuan ini mahasiswa dapat mengidentifikasi objek
museum dan permuseuman
2. Alat dan Bahan
peralatan standar lapangan arkeologi.
3. Langkah-Langkah
-
Mahasiswa dalam satu kelas dibagi ke dalam 7 kelompok kecil
-
Masing-masing kelompok mengidentifikasi koleksi museum, sesuai dengan
tugas perorangan
-
Semua kelompok melakukan studi pustaka berkenaan dengan objek koleksi
permuseuman
2
-
Setelah itu semua kelompok menyusun laporan hasil identifikasi koleksi
museum
4. Output
-
Laporan hasil identifikasi koleksi museum dan permuseumann dengan
sistematika penulisan:
o Sampul
o Daftar isi
o Pendahuluan

Latar belakang

Maksud dan tujuan

Metode

Tinjauan pustaka
o Profil Wilayah

Letak administratif

Kondisi sosial ekonomi budaya

Latar sejarah
o Hasil Identifikasi koleksi museum

Struktur organisasi museum

Pengadaan koleksi

Administrasi koleksi

Registrasi, inventarisasi dan penelitian koleksi

Penyajian dan penyimpanan koleksi

Perawatan dan perbaikan koleksi
o Penutup
o Daftar pustaka
5. Kriteria penilaian

Kerjasama tim

Keaktifan

Kemampuan komunikasi

Laporan
a. Sistematika pembahasan
b. Ketepatan analisis
c. Kelengkapan objek penjelas (peta,foto, bagan, dsb.)
3
d. Kejelasan uraian metode
Bahan Bacaan
Himawan, Manajemen Pengelola Museum Harapan dan Tantangan,Dinas Pendidikan
Dan Kebudayaan Jatim, 2003.
Mukti, Abdul, 2003. Pengetahuan Dasar Permuseuman, Dinas Pendidikan Dan
Kebudayaan Jatim.
4
Download