I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia

advertisement
1
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia memiliki kondisi geografi wilayah yang bermacam-macam
sehingga struktur ekonomi tiap wilayah sangat beragam. Dalam hal ini
pembangunan wilayah menjadi sangat penting perannya terhadap pembangunan
nasional. Sebagaimana tertuang dalam GBHN (Garis-Garis Besar Haluan Negara)
bahwa pembangunan ekonomi merupakan salah satu bagian terpenting dari
pembangunan nasional yang bertujuan mencapai kesejahteraan rakyat yang
berdasarkan pancasila. Perlu adanya usaha keras yang mendasar guna
memperkokoh dan mencapai tujuan pembangunan nasional yang diharapkan.
Pertumbuhan
ekonomi
adalah
salah
satu
indikator
keberhasilan
pembangunan. Semakin tinggi pertumbuhan ekonomi, maka semakin tinggi pula
kesejahteraan
masyarakatnya
diluar
indikator
yang
lain.
Manfaat
dari
pertumbuhan ekonomi itu sendiri adalah untuk mengukur kemajuan ekonomi
sebagai hasil pembangunan nasional maupun pembangunan daerahnya (Putong,
2003). Pertumbuhan ekonomi nasional yang baik dapat dilihat dari ketersediaan
pembangunan wilayah atau daerah pada bidang produksi maupun infrastruktur
yang lebih baik.
Pembangunan
daerah
selalu
memprioritaskan
usaha-usaha
yang
mendukung guna membangun serta memperkuat sektor-sektor ekonomi di setiap
wilayahnya. Menurut Badan Pusat Statistik, sektor ekonomi tersebut terbagi
menjadi sembilan sektor yaitu : 1) pertanian; 2) pertambangan dan penggalian; 3)
2
industri pengolahan; 4) listrik,gas,dan air bersih; 5) konstruksi/bangunan; 6)
perdagangan, hotel dan restoran; 7) pengangkutan dan komunikasi; 8) keuangan,
persewaan dan jasa perusahaan; 9) jasa-jasa.
Sembilan sektor ekonomi tersebut terbagi menjadi sektor primer, sektor
sekunder dan sektor tersier. Sektor primer meliputi : pertanian dan pertambangan,
kemudian sektor sekunder meliputi : industri pengolahan, listrik, gas dan air
bersih,
dan
konstruksi/bangunan.
Sedangkan
sektor
tersier
meliputi
:
perdagangan, pengangkutan, keuangan, persewaan dan jasa-jasa.
Pada dasarnya pembangunan ekonomi adalah serangkaian usaha untuk
meningkatkan
pendapatan
masyarakat,
memperluas
lapangan
pekerjaan,
pemerataan pembagian pendapatan, meningkatkan hubungan ekonomi antar
daerah atau wilayah dan mengupayakan terjadinya pergeseran kegiatan ekonomi
yang semula dari sektor primer kepada sektor sekunder serta sektor tersier. Dalam
hal laju pertumbuhan perekonomian suatu daerah baik secara keseluruhan maupun
per sektor dapat dilihat dari data PDRB suatu daerah yang disajikan atas harga
konstan. Pergerakan ekonomi suatu daerah sangat dipengaruhi oleh sembilan
sektor yang telah dibahas diatas. Berbagai sektor-sektor ekonomi saling berkaitan
antara satu sama lain guna memajukan perekonomian pada suatu daerah tertentu.
Adanya keanekaragaman kondisi geografi dan fisiknya pada suatu daerah
menyebabkan perbedaan pada potensi antara satu daerah dengan daerah yang lain.
Hal ini berkaitan erat dengan karakteristik masing-masing daerah. Sejak
diberlakukannya otonomi daerah pada tahun 2001, seharusnya pemerintah daerah
harus lebih leluasa untuk meningkatkan pembangunan wilayahnya agar tercapai
pembangunan nasional yang nantinya akan memperkokoh dan meningkatkan
3
pertumbuhan ekonomi baik daerah maupun nasional. Pemerintah daerah serta
masyarakatnya harus memiliki niat yang kuat, semangat serta usaha yang keras
agar dapat meningkatkan pembangunan daerahnya yang berlandaskan pada aturan
yang berlaku. Hal itulah yang terlihat dan seharusnya ditingkatkan di daerah
Kabupaten Cirebon.
Kabupaten Cirebon adalah daerah dimana terdapat banyak sumberdaya
yang seharusnya dapat dioptimalkan sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan
ekonomi di daerah tersebut. Selain itu, Kabupaten Cirebon pun terkenal akan
pertaniannya beras, bawang merah, cabai merah dan mangga gedong gincu yang
beberapa komoditi prospek pemasarannya hingga ekspor ke luar negeri.
Kabupaten Cirebon juga terkenal akan sentra industri pengolahan rotannya dan
lain sebagainya. Selain itu juga, daerah ini terkenal akan usaha udangnya. Dengan
berbagai potensi yang mereka punya dan letak daerah yang juga strategis yaitu
perbatasan antara Jawa Barat dan Jawa Tengah, seharusnya sembilan sektor
ekonomi yang dimiliki Kabupaten Cirebon dapat lebih ditingkatkan agar
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Cirebon pun dapat meningkat.
Pada Tabel 1.1. PDRB Kabupaten Cirebon selalu meningkat dari tahun ke
tahunnya, yaitu pada tahun 2005 atas harga konstan tahun 2000 adalah sebesar
6.343.779 juta rupiah, sedangkan pada tahun 2010 mengalami peningkatan
menjadi sebesar 8.130.325,07 juta rupiah. Hal tersebut memperlihatkan bahwa
semakin baiknya kondisi perekonomian Kabupaten Cirebon.
4
Tabel 1.1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Cirebon
Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut lapangan Usahanya
2005-2010 (Juta Rupiah)
Lapangan Usaha
1.Pertanian
2.Pertambangan/
Penggalian
3.Industri
Pengolahan
4.Listrik, Gas dan
Air Bersih
5.Bangunan/Konstru
-ksi
6.Perdagangan,Hotel dan restoran
7.Pengangkutan dan
Komunikasi
8.Keuangan,
Persewaan
dan
jasa Perusahaan
9.Jasa-jasa
Total PDRB
2005
1.989.626
PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000
2006
2007
2008
2009 *)
1.991.037 2.106.894 2.220.658 2.363.237
2010 **)
2.442.050,77
26.237
27.683
26.458
29.037
30.170
32.019,35
1.003.855
1.062.537
1.073.203
1.105.024
1.097.080
1.097.542,23
131.926
139.506
149.427
156.431
166.376
175.847,56
421.073
456.040
499.538
531.654
562.036
605.021,72
1.400.054
1.527.252
1.589.629
1.677.752
1.784.925
1.873.433,74
369.852
398.213
425.734
430.154
448.764
482.727,89
274.813
291.765
303.119
318.562
333.638
356.997,47
726.344
773.707
850.561
902.351
955.121
1.064.684,34
6.343.779
6.670.000
7.026.564
7.371.622
7.746.385
8.130.325,07
Sumber : BPS Kabupaten Cirebon, 2011
PDRB Jawa Barat pun selalu meningkat dari tahun ke tahunnya, yaitu
pada tahun 2005 atas harga konstan tahun 2000 adalah sebesar 6.343.779 juta
rupiah, sedangkan pada tahun 2010 mengalami peningkatan menjadi sebesar
8.130.325,07 juta rupiah. Adapun Tabel PDRB Jawa Barat, dapat dilihat pada
Tabel 1.2. Dengan Total PDRB Provinsi Jawa Barat terutama Kabupaten Cirebon
yang terus meningkat dari tahun 2005 hingga 2010. Jika kita lihat dari segi PDRB
tiap tahunnya terus meningkat dan harapannya Pemerintah Daerah meningkatkan
perekonomian Kabupaten Cirebon per sektor atau per lapangan usahanya terutama
dengan memprioritaskan sektor yang termasuk ke dalam sektor basis (unggulan).
5
Tabel 1.2. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Barat Atas Dasar
Harga Konstan 2000 Menurut lapangan Usahanya 2005-2010
(Juta Rupiah)
Lapangan
Usaha
PDRB Jawa Barat Atas Dasar Harga Konstan 2000
2005
2006
2007
2008
2009 *)
2010 **)
34942015.45
34822021.09
35687490.42
36505378.31
41250967.21
42137000
2.Pertambangan/
Penggalian
7143208.64
6982246.74
6676681.59
6850432.92
7424423.87
7465000
3.Industri
Pengolahan
4.Listrik,
Gas dan
Air Bersih
5.Bangunan/Konstruksi
6.Perdagangan,Hot-el
dan
restoran
7.Pengangkutan dan
Komunika
si
8.Keuangan,
Persewaan
dan
jasaPerusahaan
9.Jasa-jasa
105334047.2
114299625.7
122702671.3
133756556.4
131432864.6
135247000
5649829.62
5427579.55
5750578.63
6025769.41
7039234.75
7316.000
7780823.72
8232950.09
8928178.08
9730820.28
10299411.23
11810000
47259969.72
50719350.06
54789912.15
56937922.74
62701714.12
70083000
10329164.21
11143253.97
12271024.9
12233939.92
13191977.79
15353000
7623682.08
7672322.47
8645553.06
9075519.51
9618612.27
10565000
16821141.16
18200096.05
18728217.67
19063681.58
19670444.46
21900000
Total PDRB
242883881.74
257499445.75
274180307.83
290180021.06
302629550.34
321876000
1.Pertanian
Sumber : BPS Kabupaten Cirebon, 2011
Keterangan :
*) Angka perbaikan
**) Angka Sementara
Hal untuk memprioritaskan sektor unggulan sangat penting dilakukan
untuk pelaksanaan pembangunan yang efisien. Kontribusi setiap sektor terhadap
perekonomian wilayah dapat diperkirakan melalui serangkaian teori yang secara
umum dikenal sebagai teori pembangunan wilayah. Selain itu teori yang
6
digunakan dalam penelitian ini adalah teori basis ekonomi yaitu teori LQ dan
analisis Shift Share.
1.2. Perumusan Masalah
Sektor ekonomi yang sangat beragam di Kabupaten Cirebon, merupakan
sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang cukup besar peranannya dalam
pembangunan daerah Kabupaten Cirebon. Peran dan fungsi setiap sektornya terus
meningkat seiring peningkatan laju pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut. Di
Kabupaten Cirebon itu sendiri memiliki potensi yang beraneka ragam. Dari mulai
sektor pertaniannya yaitu beras, bawang merah, cabai merah dan mangga gedong
gincu. Kabupaten Cirebon pun terkenal akan usaha udangnya dan industri
rotannya.
Kabupaten Cirebon terkenal sebagai sentra industri rotan yang sangat
berpotensi. Berbagai sektor masih tercampur aduk antara satu dengan yang
lainnya. Dimungkinkan ada sektor-sektor ekonomi lainnya yang lebih unggul dan
berpotensi dalam meningkatkan perekonomian selain hal-hal diatas. Perlu adanya
spesifikasi antara sektor ekonomi yang
termasuk ke dalam sektor unggulan
(basis) dan nonunggulan (nonbasis).
Jika dilihat dari PDRB dari tahun ke tahunnya semua sektor ekonomi
sangat berpengaruh terhadap kemajuan tersebut dan harapannya Pemerintah
Daerah Kabupaten Cirebon memajukan sektor-sektor ekonomi tersebut. Tetapi,
jika kita melihat dari segi APBD (Anggaran Perencanaan Belanja Daerah)
Pemerintah tidak mungkin memajukan semua sektor ekonomi yang ada dengan
keterbatasan anggaran yang ada pada APBD Kabupaten Cirebon. Maka dari itu
perlu adanya kebijakan untuk memprioritaskan sektor ekonomi yang termasuk ke
7
dalam sektor ekonomi unggulan yang harapannya akan meningkatkan pula sektor
ekonomi nonunggulan lainnya.
Hal ini yang menyebabkan betapa pentingnya menspesifikasikan dan
memprioritaskan sektor unggulan di Kabupaten Cirebon sehingga pertumbuhan
ekonomi Kabupaten Cirebon yang diharapkan dapat tercapai. Selain itu untuk
meningkatkan kemampuan potensi sektor-sektor unggulan kita juga berfokus pada
dayasaing dan pertumbuhan sektor unggulan.
Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan suatu perhitungan dan analisis
potensi dan dayasaing sektor unggulan dalam perekonomian Kabupaten Cirebon
periode 2005-2010. Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan yang akan
dibahas dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Sektor ekonomi apa sajakah yang termasuk sektor unggulan dan nonunggulan
di Kabupaten Cirebon periode 2005-2010 ?
2. Bagaimana pertumbuhan dan dayasaing sektor unggulan di Kabupaten
Cirebon periode 2005-2010 ?
3. Bagaimana kebijakan pemerintah Kabupaten Cirebon dalam memioritaskan
dan meningkatkan sektor-sektor unggulan tersebut ?
1.3. Tujuan Penelitian
Secara umum, tujuan dilakukannya penelitian ini didasarkan pada latar
belakang dan perumusan masalah, yaitu :
1. Mengidentifikasi sektor ekonomi apa saja yang termasuk sektor unggulan dan
nonunggulan di Kabupaten Cirebon periode 2005-2010.
2. Menganalisis pertumbuhan dan dayasaing sektor unggulan di Kabupaten
Cirebon periode 2005-2010.
8
3. Menganalisis dan merumuskan kebijakan pemerintah Kabupaten Cirebon
dalam memprioritaskan dan meningkatkan sektor-sektor unggulan tersebut.
1.4. Kegunaan Penelitian
Pengkajian dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan banyak
manfaat pada semua pihak. Baik bagi Pemerintah Kabupaten Cirebon, pembaca
maupun bagi penulis. Harapannya bagi Pemerintah Kabupaten Cirebon dapat
dijadikan pertimbangan dan bahan evaluasi dalam meningkatkan sektor-sektor
unggulan perekonomian Kabupaten Cirebon. Bagi pembaca diharapkan bisa
sebagai masukan dan sumber informasi. Sedangkan bagi penulis diharapkan dapat
meningkatkan
kemampuan
daya
analisis
suatu
permasalahan
dan
mengimplementasikan ilmu-ilmu yang diperoleh ketika masa perkuliahan.
1.5. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini mengenai kontribusi sektor-sektor unggulan terhadap
pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Cirebon periode 2005-2010 menggunakan
pendekatan analisis LQ (Location Quotient) dan analisis SS (Shift Share).
Lingkup analisis lebih tertuju dan berfokus pada kontribusi sektor-sektor
unggulan terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Cirebon pada periode 20052010. Penggunaan analisis Location Quotient dimaksudkan untuh melihat sektorsektor ekonomi mana sajakah yang termasuk kedalam sektor unggulan di
Kabupaten Cirebon, Sedangkan analisis Shift Share dimaksudkan untuk melihat
gambaran pertumbuhan dan dayasaing sektor-sektor unggulan di Kabupaten
Cirebon.
Penulis menggunakan periode 2005-2010 karena dilihat dari LPE (Laju
Pertumbuhan Ekonomi) Kabupaten Cirebon menunjukkan bahwa pada periode
9
tersebut laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Cirebon terus meningkat dan lebih
baik daripada tahun-tahun sebelumnya. Sehingga penulis bermaksud saat laju
pertumbuhan ekonominya terus meningkat sektor ekonomi mana sajakah yang
tergolong kedalam sektor ekonomi unggulan yang nantinya perlu lebih
dikembangkan agar dapat lebih meningkatkan pertumbuhan ekonomi di
Kabupaten Cirebon.
Download