BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah kesehatan

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Masalah kesehatan reproduksi wanita menjadi perhatian yang perlu
dipertimbangkan, terutama pada ibu pasca persalinan. Persalinan sering kali
mengakibatkan robekan jalan lahir, baik robekan spontan atau dengan pembedahan.
Robekan yang dilakukan secara pembedahan disebut episiotomi. Episiotomi
dimaksudkan agar robekan yang terjadi bisa teratur sehingga mengurangi rasa nyeri
dan mempercepat kesembuhan luka episiotomi (Manuaba, 2002).
Episiotomi adalah insisi dari perinium untuk memudahkan persalinan dan
mencegah ruptur perini totalis (Sarwono, 2002). Episiotomi secara harafiah berarti
memotong alat genetalia. prinsip dari tindakan ini adalah pencegahan kerusakan yang
lebih hebat oleh kepala bayi pada jaringan vulva posterior dan otot-otot perineum
serta mengganti robekan vagina dan perineum yang rapi bersih yang memudahkan
perbaikan optimal menurut beberapa teori, dalam melakukan tindakan episiotomi kita
harus mengaju pada kepentingan ibu dan janin, adapun indikasi ibu adalah
peregangan perineum yang berlebihan, primipara, perineum kaku atau adanya sikatrik
pada perinium ibu. Indikasi janin: Janin besar, Janin premature, letak sunsang,
persalinan buatan pervaginam, Akan tetapi pertimbangan untuk melakukan
episiotomi ini harus mengacu pada penilaian klinik yang tepat dan teknik yang paling
sesuai dengan kondisi (yanti 2010).
Universitas Sumatera Utara
Rutinitas
tindakan
episiotomi
tidak
boleh
menyebabkan peningkatan jumlah darah yang hilang
dilakukan
selain
dapat
dan dapat mennimbulkan
resiko hematoma pada vagina dan meningkatkan kejadian laserasi derajat tiga dan
empat lebih banyak pada episiotomi rutin dibandingkan dengan tampa episiotomi dan
dapat, meningkatkan nyeri pasca persalinan pada daerah perineum serta
meningkatnya resiko infeksi terutama jika prosedur pencegahan infeksi diabaikan,
Infeksi pada luka episiotomi merupakan infeksi didapat timbul setelah melahirkan,
infeksi pada luka episiotomi merupakan komplikasi yang sering terjadi pada ibu
setelah melahirkan. Infeksi tersebut merupakan persoalan serius yang menjadi
penyebab langsung maupun tidak langsung kematian ibu (JNKR- KR, 2008).
Pemberian konseling kepada ibu post episiotomi adalah pelayanan profesional
yang diberikan bidan bertujuan untuk membantu ibu dalam pemulihan dan
peningkatan kemampuan diri ibu untuk menolong dirinya sendiri melalui pemenuhan
kebutuhan klien secara komprehensif dan berkesinambungan sehingga ibu mampu
melakukan perawatan rutinitas sehari-hari tanpa bantuan orang lain, proses dalam
memberikan konseling dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pendidikan,
pengetahuan dan hal lainya. Bidan sebagai unit terdepan dalam pelayanan kesehatan
masyarakat dapat memberikan pendidik kesehatan pada ibu post partum, salah
satunya melalui konseling sebagai usaha untuk membantu seseorang menolong
dirinya sendiri dan ini dapat berjalan dengan baik bila ibu mematuhi konseling yang
telah diberikan oleh bidan sesuai dengan kesepakatan (Tyastuti, 2008).
Universitas Sumatera Utara
Menurut Niven (2002), seseorang dikatakan patuh apabila orang tersebut mau
mengikuti dan tanpa harus ada paksaan dan tuntutan dari orang lain. Faktor-faktor
yang mempengaruhi kepatuhan adalah faktor internal dan eksternal individu,
kepatuhan sulit diukur karena tergantung banyak faktor, diantaranya adalah ibu sering
tidak mengakui bahwa mereka tidak melakukan apa yang dianjurkan oleh bidan.
Untuk itu diperlukan pendekatan yang baik dengan ibu agar dapat mengetahui
kepatuhan mereka dalam melaksanakan perawatan sesuai konseling yang diberikan
tenaga kesehatan.
Dari data awal penulis dapatkan di lapangan angka kejadian infeksi karena
episiotomi masih tinggi, mungkin dikarenakan kurangnya pengetahuan ibu tentang
cara perawatan luka episiotomi dan salah satu intervensi yang bisa dilakukan adalah
dengan memberikan konseling tentang perawatan luka episiotomi.
Berdasarkan data diatas penulis tertarik melakukan penelitian kompetensi
bidan dalam memberikan konseling terhadap peningkatan pengetahuan dan
kepatuhan ibu bersalin post episiotomy, berdasarkan
survei awal
yang penulis
lakukan ke rumah sakit umum datu beru Takengon pada tanggal 7 Oktober 2011.
Dari data yang di dapat kan pada tahun 2010 terdapat 227 kasus ibu melahirkan
dengan tindakan episiotomi dan tahun 2011 terdapat 276 kasus ibu melahirkan
dengan tindakan episiotomi ( Regestrasi PK). Berdasarkan uraian data yang diperoleh
tersebut penulis ingin mengetahui kompetensi bidan dalam memberikan konseling
terhadap peningkatan pengetahuan dan kepatuhan ibu
post episiotomi di kamar
bersalin Rumah Sakit Umum Beru Takengon.
Universitas Sumatera Utara
1.2.Permasalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang dikemukakan diatas maka yang
menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana kompetensi bidan
dalam memberikan konseling tarhadap peningkatan pengetahuan dan kepatuhan ibu
tentang episiotomi di ruang kebidanan Rumah Sakit Beru Takengon Tahun 2012.
1.3.Tujuan Penelitian
Untuk menganalisis pengaruh kompetensi bidan dalam memberikan konseling
terhadap peningkatan pengetahuan dan kepatuhan ibu tentang episiotomi di Ruang
Kebidanan Rumah Sakit Beru kota Takengon Tahun 2012.
1.4.Hipotesis
Ada pengaruh Kompetensi bidan dalam memberikan konseling terhadap
peningkatan pengetahuan dan kepatuhan ibu tentang episiotomi di ruang kebidanan
Rumah Sakit Beru Takengon Tahun 2012.
1.5.Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti dengan terwujudnya hasil penelitian ini dapat menjadi
sumbangan pemikiran dan bermamfaat untuk mengaplikasikan ilmu selama
perkuliahan dalam lingkup kesehatan mesayarakat serta referensi bagi rekanrekan mahasiswa khususnya bagi peneliti berikutnya.
Universitas Sumatera Utara
2. Bagi Rumah Sakit Datu Beru
Menjadi masukan dan bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan
meningkatkan kompetensi bidan dalam memberikan konseling terhadap ibu
bersalin tentang episiotomi.
3. Bagi Bidan
Menjadi alat evaluasi pribadi untuk memperbaiki dan menyemangati diri
untuk meningkatkan kompetensi dalam memberikan konseling terhadap ibu
bersalin tentang episiotomi.
Universitas Sumatera Utara
Download