Analisis Pengaruh Inflasi dan Tingkat Suku Bunga Bank Terhadap

advertisement
Analisis Pengaruh Inflasi dan Tingkat
Suku Bunga Bank Terhadap Harga
Obligasi PT. Adhikarya Tbk.
Nama
: Tutis Pebriyani
Npm
: 17211202
Dosen Pembimbing : Sulastri, SE., MM
Pasar Modal
1.Pengertian
Pasar Modal adalah tempat bertemunya penjual / emiten ( orang yang membutuhkan modal )
dan Pembeli / investor ( orang yang mempunyai kelebihan dana ) untuk melakukan transaksi dalam
rangka memperoleh modal baik modal jangka menegah maupun modal jangka panjang.
2.Lembaga Penunjang Pasar Modal
a. Kustodian
b. Biro Admistrasi Efek
c. Wali Amanat
d. Penanggung
3.Fungsi Pasar Modal
a.
b.
Fungsi Ekonomi
Fungsi Keuangan
4.
•
•
•
•
•
•
Manfaat Pasar Modal
Menyediakan sumber pendanaan atau pembiayaan (jangka panjang) bagi
dunia usaha sekaligus memungkinkan alokasi sumber dana secara optimal.
Memberikan wahana investasi bagi investor.
Memungkinkan penyebaran kepemilikan perusahaan sampai lapisan
masyarakat menengah.
Menciptakan laporan kerja atau profesi yang menarik.
Memberikan kesempatan memiliki perusahaan yang sehat dengan prospek
yang baik.
Alternatif investasi yang memberikan potensi keuntungan dengan risiko yang
bisa diperhitungkan melalui keterbukaan likuiditas dan diversikasi investasi.
Obligasi
1.
Pengertian
Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak pengakuan
hutang atas pinjaman yang diterima oleh penerbit obligasi dari pemberi
pinjaman (pemodal).
2. Jenis – Jenis Obligasi
a. Ditinjau dari segi peralihan
• Obligasi atas unjuk
• Obliasi atas nama
b. Ditinjau dari segi jaminan yang diberikan atau hak klaim
• Obligasi dengan jaminan
• Obligasi tanpa jaminan
c. Ditinjau dari segi cara penetapan dan pembayaran bunga dan pokok
• Obligasi dengan bunga tetap
• Obligasi dengan bunga tidak tetap
• Obligasi tanpa bunga
d. Ditinjau dari segi penerbit
• Obligasi dari pemerintah
e. Ditinjau dari segi jatuh tempo
• Obligasi jangka pendek
• Obligasi jangka menegah
• Obligasi jangka panjang
Karakteristik Obligasi
a.
b.
c.
d.
e.
Nilai Penerbitan Obligasi ( jumlah pinjaman dana )
Jangka waktu obligasi
Tingkat suku bunga
Jadwal pembayaran suku bunga
Jaminan
Tujuan dikeluarkan obligasi
a. Mendapatkan jumlah dana tambahan yang lebih fleksibel
b. Mendapatkan pinjaman dengan tingkat suku bunga
c. Mendapatkan alternatif pembiayaan melalui pasar modal
Inflasi
1.
Pengertian
Inflasi adalah suatu proses kenaikan harga – harga yang berlaku dari perekonomian.
2. Macam – macam inflasi
a. Menurut tingkat keparahan atau laju inflasi
1. Inflasi ringan ( Creeping Inflation )
2. Inflasi sedang
3. Inflasi beat
4. Hiper inflasi
b. Menurut penyebab awal inflasi
1. Inflaslasi tarikan permintaan ( Demand Full Inflation )
c. Berdasarkan asal inflasi
1. Inflasi yang berasal dari dalam negeri ( domestic inflation )
2. Inflasi yang tertular dari luar negeri ( imported inflation )
Uji Normalitas Data
Uji normalitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa
sampel diambil dari populasi yang terdistribusi normal. Uji
normalitas dengan metode one sample kolmogrof-smirnof, cara
untuk mendeteksinya adalah dengan melihat nilai signifikansi
residual. Jika signifikansi lebih dari 0,05 maka residual terdistribusi
secara normal. Namun, uji normalitas data terdapat uji normalitas
residual dengan metode grafik yaitu dengan melihat penyebaran
data pada sumber diagonal pada grafik Normal P-P Plot of
Regression Standardized residual. Sebagai dasar pengambilan
keputusannya, jika titik – titik menyebar sekitar baris dan mengikuti
garis diagonal maka nilai tersebut telah normal.
Hasil Signifikan Uji Normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Statistic
Df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
Inflasi
,238
21
,052
,784
21
,041
Tingkatsukubunga
,167
21
,132
,847
21
,087
Obligasi
,109
21
,200*
,962
21
,558
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Uji Asumsi Klasik
a. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi merupakan pengujian asumsi dalam regresi
dimana variabel dependen tidak berkorelasi dengan dirinya
sendiri. Metode pengujian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah uji Durbin - Watson. Panduan mengenai angka D-W
(Durbin-Watson) untuk mendeteksi autokorelasi bisa dilihat
pada table D-W, yang bisa dilihat pada buku statistik yang
relevan. Namun demikian, secara umum bisa diambil patokan :
 Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif.
 Angka D-W di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada
autokorelasi.
 Angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi positif.
Daftar Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the
Durbin-Watson
Estimate
1
,501a
,251
a. Predictors: (Constant), Tingkatsukubunga, Inflasi
b. Dependent Variable: Obligas
,168 119209398604,72444
0,620
b. Uji Multikolinieritas
Menurut Santoso (2012 : 236), uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji
apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel-variabel
independennya. Model regresi yang baik adalah bebas multikolinieritas atau
tidak ada korelasi yang tinggi diantara variabel-variabel independennya. Uji
Multikolinieritas dapat dilihat dari :
 Nilai Variance Infaltion Factor (VIF) disekitar angka 10
 Mempunyai angka Tolerance mendekati 1
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Collinearity
Coefficients
B
(Constant)
1
Inflasi
Tingkatsukubunga
a. Dependent Variable: Obligasi
Std. Error
488790411150,113 111582069876,968
Statistics
Beta
4,381
,000
Tolerance
VIF
-4415732965,129
13832485899,442
-,083
-2,954
,753
,615
1,626
-28588389719,496
16686535291,931
-,446
-2,274
,104
,615
1,626
c.
Uji Heteroskedastisitas
Dengan melihat grafik plot antara nilai variabel terikat dengan residual. Jika
ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang
teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka
mengidentifikasi telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang
jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y,
maka tidak terjadi heteroskedastisitas
Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mencari
nilai persamaan regresi yang digunakan untuk mengukur tingkat
variabel Y berdasarkan beberapa tingkat variabel X serta taksiran
perubahan variabel Y untuk setiap satuan variabel X. Berdasarkan
pengolahan data dengan program SPSS 20.0 diperoleh hasil sebagai
berikut
Y = a + b1X1 + b2X2
Jadi, persamaan regresi linier bergandanya adalah:
•Y = 488.790.411.150,113 - 4.415.732.965,129 X1 –
28.588.389.719,496 X2
Daftar Hasil Analisi Regresi Liner Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Collinearity
Coefficients
B
(Constant)
1
Inflasi
Tingkatsukubunga
a. Dependent Variable: Obligasi
Std. Error
488790411150,113 111582069876,968
Statistics
Beta
Tolerance
4,381
,000
VIF
-4415732965,129
13832485899,442
-,083
-2,954
,753
,615
1,626
-28588389719,496
16686535291,931
-,446
-2,274
,104
,615
1,626
3. Analisis koefisien Determinasi ( R2 )
Koefesien Determinasi atau Uji R2 mengukur sejauh mana kemampuan
model dalam menerangkan variabel terikat. Tingkat ketepatan suatu garis
regresi dapat diketahui dari besar kecilnya koefisien determinasi atau
koefisien R2 (R-Square). Nilai koefisien R2 dalam analisis regresi dapat
digunakan sebagai ukuran untuk menyatakan kecocokan garis regresi yang
telah diperoleh, semakin besar nilai R2 (R-square) maka semakin kuat model
regresi yang diperoleh untuk menerangkan kondisi yang sebenarnya. Berikut
adalah tabel R-square yang diolah dengan menggunakan alat satistik SPSS
versi 20.0
Model Summaryb
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the
Durbin-Watson
Estimate
1
,501a
,251
a. Predictors: (Constant), Tingkatsukubunga, Inflasi
b. Dependent Variable: Obligasi
,168
119209398604,72
444
0,620
4.
Kesalahan standar estimasi
Kesalahan standar estimasi digunakan untuk mengukur besarnya ketepatan
nilai variabel yang sesungguhnya. Semakin besar kesalahan standar estimasi
maka semakin rendah ketepatan dalam menjelaskan nilai variabel. Semakin
kecil kesalahan standar maka semakin tinggi ketepatan dalam menjelaskan
nilai variabel. Berdasarkan pengolahan data dengan program SPSS 20.0
diperoleh hasil sebagai berikut
5. Analisis Uji T
Uji-t bertujuan untuk mengetahui pengaruh inflasi, suku bunga dan
terhadap harga obligasi PT Adhikarya Tbk secara parsial. Berikut
adalah tabel Uji-t yang diolah dengan menggunakan alat satistik SPSS
versi 20.0 :
6. Analisis Uji F ( Annova )
Uji F digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh secara
bersama-sama (simultan) variabel bebas terhadap variabel terikat,
yaitu dengan membandingkan antara Fhitung dengan Ftabel pada tingkat
kepercayaan 5%. Apabila Fhitung > Ftabel maka semua variabel bebas
berpengaruh secara simultan terhadap variabel terikat, begitu pun
sebaliknya. Berikut adalah tabel Uji F yang diolah dengan
menggunakan alat satistik SPSS versi 20.0 :
Hasil Analisi Uji F
ANOVAa
Model
Sum of Squares
df
Mean Square
8586128997454
Regression
1460000000,00
2
0
2557958528826
1
Residual
01400000000,0
00
3416571428571
Total
42850000000,0
00
a. Dependent Variable: Obligasi
b. Predictors: (Constant), Tingkatsukubunga, Inflasi
18
20
F
42930644987270
Sig.
4,021
730000000,000
14210880715700
077000000,000
,074b
Download