BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah salah satu fungsi penting dari suatu perusahaan ataupun oraganisasi. Dengan adanya pemasaran menjadikan perusahaan mampu mencapai tujuannya dengan baik. Dengan adanya pemasaran pula perusahaan mampu bersaing dengan para kompetitornya. Selain itu perusahaan juga bisa mencari peluang usaha yang bisa memberikan keuntungan atau profit yang maksimal bagi perusahaan dengan menjalakan pemasaran yang baik. Pemasaran sendiri merupakan ujung tombak bagi perusahaan dalam menjalankan dan mengembangakan usahanya. Dengan strategi pemasaran yang baik dan kuat maka perusahaan bisa menjadikan dirinya sebagai perusahaan yang hebat. Pemasaran sendiri pada umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan perusahaan. Pemasaran tidak hanya dipandang sebagai suatu bagian saja tapi juga ikut terlibat dalam pengambilan keputusan manajemen jauh sebelum produk dirancang dan terus terlibat jauh belum produk terjual. Pemasaran berurusan dengan pengidentifikasian dan pemenuhan kebutuhan serta keinginan dari manusia. Namun selaras dengan adanya perkembangan zaman dan teknologi, maka mengakibatkan semakin kompleksnya kebutuhan manusia tersebut, sehingga menimbulkan spesialisasi pada suatu bagian produksi yang menciptakna suatu produk yang baik. 10 Para ahli ekonomi pun mennyatakan bahwa pemasaran adalah unsur yang sangat penting dan vital bagi perusahaan. Meskipun penafsiran tentang pemasaran masih beraneka ragam, namun intinya tetap sama. Berikt ini adalah definisi tentang pemasaran dari beberapa ahli : M.Mursid (2006:4) menyatakan bahwa “Pemasaran lebih dari sekedar kemampuan organisasi untuk berproduksi barang atau jasa dalam memenuhi kebutuhan karena organisasi harus mengetahui bagaimana menyajikan tawaran yang lebih baik dipasar sasaran dari pada para pesaing”. Kotller (2006:2) menyatakan bahwa “Pemasaran adalah ilmu dan seni menjelajah, menciptakan, dan menyampaikan nilai-nilai untuk memuaskan kebutuhan pasar (target pasar) demi laba”. Dari definisi diatas jelas menyatakan bahwa pemasaran adalah bagian yang penting dan mempunyai nilai yang besar bagi perusahaan. Dengan adanya pemasaran maka perusahaan tahu akan kebutuhan dan keinginan konsumen yang nantinya apa bila perusahaan bisa memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, maka perusahaan akan mampu dengan baik dalam hal mencapai tujuan perusahaan atau organisasi terlebih lagi dalam persaingan saat ini. Perusahaan harus pintar-pintar dalam mengembangkan strategi pemasarannya. Pemasaran kini menjadi salah satu ilmu yang penting terutama dalam dunia bisnis. Perkembangan zaman dan teknologi serta ditambah dengan berkembangnya kebutuhan dan keinginan manusia membuat ilmu pemasaran mengalami banyak perubahan yang cukup sihnifikan. Hal itu sendiri terjadi guna beradaptasi dengan kebutuhan manusia dan kemajuan zaman. Berikut ini kembali defini tentang pemasaran untuk memperjelas tentang pemasaran. 11 “Pemasaran adalah suatu proses sosial (yang didalamnya berupa individu dan kelompok ) untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan ( need ) dan inginkan ( want ) dengan menciptakan, menawarkan, dan secara luas mempertukarkan dengan pihak lain”.( Arman Hakim Nasutoin dan Lantip Trisunarso 2006 : 1 ) Dari definisi diatas dapat di simpulkan mengenai pemasaran, yaitu sebagai berikut : 1. Pemasaran merupakan suatu aktivitas dari perencanaan dan pelaksanaan 2. Pemasaran merupakan salah satu fingsi dari organisasi 3. Pemasaran adalah alat untuk mencapai tujuan perusahaan atau organisasi 4. Pemasaran merupakan proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia 2.2 Manajemen Pemasaran Dalam menerapkan pemasarannya perusahaan harus mampu memanajemen kegiatan pemasarannya dengan baik. Hal ini dilakukan agar perusahaan bisa menyiapkan segala kegiatan pemasarannya dengan sempurna mulai dari perencanaa yang matang, perhitungan yang tepat, pengorganisasian yang baik, dan melakukan kontrol atau pengawasan yang baik pula. Dengan adanya manajemen pemasaran yang baik peluang perusahaan untuk mendapatkan keuntungan dan profit akan semakin besar. Selain itu manajemen pemasaran yang baik akan sangat membantu sekali perusahaan dalam persaingan dengan para kompetitornya. Hal ini menunjukan bahwa manajemen pemasaran adalah saah 12 satu senjata yang paling penting yang harus dimiliki perusahaan. Tak dapat dipungkiri lagi perusahaan harus mutlak memiliki manajemen pemasaran yang baik agar mampu membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya. Berikut ini adalah definisi dari beberapa ahli yang menjelaskan tentang arti pentingnya manajemen pemasaran : Nasution, Sudarso, dan Susanto (2006:1) menyatakan bahwa “Manajemen Pemasaran adalah suatu proses merencanakan dan melaksakan konsep tertentu dari produk, harga, promosi dan distribusi, baik gagasan ( ideas ), barang ( goods ), dan jasa ( services ) dalam menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan individual maupun organisasi”. Buchari Alma (2007:130) menjelaskan bahwa “Manajemen Pemasaran adalah kegiatan menganalisa, merencanakan, mengimplementasikan, dan mengawasi segala kegiatan (program) guna memperoleh tingkat pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran dalam rangka mencapai tujuan organisasi”. Dari definisi diatas jelas menyatakan bahwa manajemen pemasaran merupakan suatu proses yang penting. Suatu peroses yang diawali dengan menganalisa, perencanaa, implementasi, serta pengawasan dari implementasi perencanaan. Dengan manajemen pemasaran yang matang jelas sekali akan sangat membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya. Dan tentunya hal ini pun akan bisa memberikan kepuasaan tidak hanya kepada konsumen tetapi juga kepada pemilik saham, kalangan direksi, serta para pegawai perusahaan lainya. Pentingnya manajemen pemasaran bagi perusahaan membuat perlunya pelajaran yang lebih dalam mengenai, banyak para ahli ilmu ekonomi terutama yang bergelut dalam bidang pemasaran memberikan banyak pemikiran mengenai 13 manajeman pemasaran. Berikut ini definisi dari ahli ekonomi untuk memperjelas mengenai manajemen pemasaran. Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan distribusi gagasan barang dan jasa untuk menghasilkan pertukaran yang memuaskan individu dan memenuhi tujuan organisasi. ( Kotller 2006 : 4 ) Berikut ini adalah beberapa hal-hal yang penting yang terkait dengan manajeman pemasaran : 1. Manajemen Pemasaran adalah suatu proses menganalisa, merencanakan, mengimplementasikan, dan mengawasi segala kegiatan pemasaran. 2. Dengan adanya manajemen pemasaran akan sangat membantu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan atau organisasi. 3. Manajemen pemasaran tidak hanya membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya tetapi juga mampu membantu perusahaan dalam memberikan kepuasan yang baik bagi konsumen. 2.3 Bauran Pemasaran Jasa Pendidikan Dalam kegiatan pemasaran jasa, terutama kegiatan pemasaran jasa pendidikan para Perguruan Tinggi perlu melakukan strategi pemasaran yaitu dengan melakukan strategi bauran pemasaran jasa. Bauran pemsaran sendiri terdari 7 variabel yang saling berhubungan dan saling berniteraksi. Berikut ini definisi mengenai bauran pemasaran jasa. 14 Rambat lupiyoadi dan A. hamdani (2006:71) menyatakan bahwa Bauran pemasaran jasa merupakan variable-variabel yang penting yang terdiri dari 7 variabel, yaitu : 1. Product 2. Price 3. Place 4. Promosi 5. People 6. Process 7. Physical evidence 2.3.1 Product ( Produk ) Produk merupakan keseluruhan konsep objek atau proses yang memberikan sejumlah nilai kepada konsumen ( Rambat Lupoyoadi dan A. Hamdani 2006:70 ). Yang perlu diperhatikan dalam produk adalah konsumen tidak hanya membeli fisik dari produk itu saja tetapi membeli manfaat dan nilai dari produk tersebut yang disebut “ the offer ”. terutama pada produk jasa yang kita kenal tidak menimbulkan berahlinya kepemilikan dari penyedian jasa kepada konsumen. Analisa terhadap jasa pendidikan dapat kita lakukan berdasarkan pada tingkatan produk, yaitu sebagai berikut : 15 a) Penawaran Inti ( Core Offer ) Pemasar harus memahami program apa yang diinginkan dan bermanfaat dari sudut pandang pelanggan. Selain itu, pemasar juga harus dapat menjelaskan manfaat program yang dapat memenuhi keinginan pelanggan dan kepuasan pelanggan, yang berbeda satu sama lain. b) Penawaran Nyata ( Tangible Offer ) Penawaran nyata dapat digambarkan berdasarkan empat karakteristik, sebagai berikut : 1) Fasilitas atau fitur ( features ), komponen individual dari penawaran yang mudah ditambahkan atau dukurangi tanpa mengubah kualitas dan model jasa. Fitur juga merupakan alat untuk membedakan program lembaga pendidikan yang satu dari pesaing lainnya. 2) Kualitas ( quality ), mewakili tingkat penerimaan kinerja dari jasa. Kualitas juga sangat penting karena bervariasi, tergantung keahlian penyedia jasa, motivasi dan situasi kondisi seseorang, serta pengendalian dari lembaga itu sendiri. 3) Kemasan ( packaging ), bagaimana kemasan dalampemberian jasa akan berpengaruh terhadap pemberian 16 jasa. Contoh : arsitektur gedung, halaman kampus dan lingkungannya akan mendukung fungsi pendidikan suatu Universitas. 4) Merek ( branding ), program dan jasa dari suatu lembaga pendidikan dapat diberikan suatu merek, seperti diberi nama, simbol, dan desain atau beberapa kombinasi yang dapat memebedakan mereka dari pesaing lain. Contoh : Universitas Indonesia menggunakan simbol makara ( mata air ilmu ) dengan warna dominan kuning emas, ITB dengan patung Ganesa ( dewa ilmu pengetahuan ), dan lain-lain. c) Penawaran Tambahan ( Augmented Offer ) Untuk dapat menarik banyak konsumen, suatu penawaran jasa dapat ditambahkan atau diperbesar. Persaingan baru bukanlah apa yang ditawarkan lembaga pendidikan didalam kelas, tetapi pada apa yang mereka tambahkan pada standar penawaran dari segi pengemasan, layanan, penyampaian jasa periklanan, pembiayaan, pengaturan sehingga dapat memberikan nilai bagi konsumen. Lembaga pendidikan harus mulai memahami progran atau jasa yang ada atau sedang berjalan. Dalam menentukan segmentasi dan penargetan, beberapa lembaga terikat dalam pasar yang terkonsentrasi. Mereka memiliki satu progran dan menawarkannya 17 pada pasar yang dituju. Bile suatu lembag memiliki lebih dari satu atau banyak penawaran, maka lembaga tersebut dapat membuka beberapa pilihan. Program pendidikan biasanya membutuhkan tahun masa studi. Membuat keputusan tetang penawaran program yang sedang berajalan harus berdasarkan informasi dan analisis. Lembaga pendidikan harus mengevaluasi secara periodik programnya dan terutama jika sedang mempertimbangkan untuk memodifikasinya. 2.3.2 Price ( Harga ) Harga merupakan salah satu unsur yang dominan dalam bauran pemasaran jasa. Menurut H. Buchari Alma (2005:169) harga adalah nilai suatu barang yang dinyatakan dengan uang. Strategi penentuan harga dalam jasa pendidikan sangatlah penting karena lembaga pendidikan bergantung pada uang perkuliahan dan uang jasa lainnya demi kegiatan operasionalnya, sekitar 80-90% anggaran operasional. Sedanglan lainnya dari pendapatan sumbangan, juga bantuan keuangan lain. Ada juga mendapat subsidi dari pemerintah atau donatur yang memberikan bantuan berupa pembangunan gedung perkuliahan, beasiswa, dan komponen lain dari pendidikan yang berkualitas. 18 Di perguruan Tinggi Negeri (PTN), komponen untuk harga antara lain : a) Sumbangan Pembinaan Pendidikan ( SPP ) per semester b) Dana Kesejahteraan dan Fasilitas Mahasiswa ( DKFM ) per bulan, termasuk uang makan dan transportasi. c) Biaya-biaya lain seperti keanggotan perpustakaan, laboratorium komputer, dan lain-lain. d) Dana Peningkatan Kualitas Pendidikan ( DPKP ) yang diberlakukan di UI mulai tahun 1999 lalu. Di Perguruan Tinggi Swasta ( PTS ), komponen untuk harga antara lain : a) Uang pendaftaran dan pendaftaran ulang tiap sememter b) Uang perkulihan, secara gris besarnya meliputi uang Biaya Penyelangraan Pendidikan ( BPP ), juga hal yang berhubungan dengan pengembangan dan pembinaan kegiatan kokurikuler dan ekstrakulikuler, seperti uang buku, peralatan, dan sebagainya per semester. c) Biaya per sks ( Satuan Kredit Smester ) d) Uang sumbangan pembangunan gedung, hanya sekali bayar pada saat diterima diperguruan tinggi yang bersangkutan. 19 e) Uang ujian negara, dan sebagainnya. 2.3.3 Place ( Tempat ) Tempat dalam jasa merupakan gabungan antara lokasi dan keputusan atas saluran distribusi, dalam hal ini berhubungan dengan bagaimana cara penyampainan jasa kepada konsumen dan dimana lokasi yang strategis. Lokasi berarti berhubungan dengan dimana perusahaan harus bermarkas dan melakukan operasi atau kegiatannya. Dalam hal ini ada tiga jenis yang mempengaruhi lokasi, yaitu : a) Konsumen mendatangi pemberi jasa ( lembaga pendidikan ), apabila keadaannya seperti ini maka lokasi menjadi sangat penting. Perusahaan sebaiknya memilih tempat yang dekat dengan konsumen sehingga mudah dijangkau, dengan kata lain harus strategis. b) Pemberi jasa mendatangi konsumen, dalam hal ini lokasi tidak terlalu penting tetapi yang harus diperhatikan adalah pemyampain jasa harus tetap berkualitas. c) Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu secara langsung. Ini berarti penyedia jasa dan konsumen berinteraksi melalui sarana tertentu. 20 Penyampain program dan jasa sama pentingnya dengan merancang program itu sendiri, karena sistem penyampaian ini meneetukan siapa yang mendapatkan manfaat dari program pendidikan tersebut. Lokasi dan skedul dari suatu program pendidikan dapat menjadi penentu suatu kesuksesan lembaga pendidikan. Menawarkan program dengan kualitas tinggi dan harga yang cocok tidaklah cukup. Para calon Mahasiswa biasanya menghindari daerah perkotaan yang berbahaya, linhkungan yang tidak menyenangkan atau tidak aman, atau daerah yang terisolasi dan membosankan. Biasanya lembaga pendidikan telah memiliki fasilitas pada satu atau lebih lokasi yang tetap. Seperti Universitas Mercu Buana, yang mempunyai dua kampus : Kampus A di Meruya ( Jakarta Barat ) dan kampus B di Menteng ( Jakarta Pusat ). Keputusan tentang lokasi dan sistem penyampaian harus sejalan dengan strategi lembaga pendidikan secara keseluruhan. Jika strateginya adalah spesialisasi menawarkan program tertentu pada pasar tertentu, hal ini dapat menunjukan lokasi yang pasti. 2.3.4 Promotion ( Promosi ) Lembaga pendidikan membutuhkan komunikasi yang efektif dengan pasar sasaran. Mereka harus menginformasikan kepada konsumen teantang tujuan, aktivitas, dan menawarkan untuk memotivasi mereka agar tertarik dengan programnya. Setiap lembaga pendidikan harus secara 21 teratur mengkomunikasikan diri melalui programnya, Mahasiswanya, alumninya, kampus dan program komunikasi formal lainnya. Dalam melakukan promosinya lembaga pendidikan ( Perguruan Tinggi ) bisa melakukan melalui berbagai cara, seperti sebagai berikut : a) Periklanan ( advertising ) adalah bentuk komunikasi nonpersonal yang disajikan melalui media yang dibayar oleh sponsor tertentu. Dengan perencanaan yang hati-hati lembaga dapat membuat periklanannya lebih efektif. Program periklanan melibatkan lima keputusan utama, yaitu : 1) Menetapkan Tujuan Periklanan Lembaga harus mengidentifikasi sasarn konsumen, menggambarkan respon yang diinginkan, serta menentukan jangkauan sasaran dan frekuensinya. 2) Menentukan Anggaran Periklanan Menentukan anggaran periklanan berdasarkan kemampuan yang dimiliki dan yang diperlukan untuk mencapai tujuan periklanan lembaga. 3) Memutuskan tentang Pesan yang Ingin Disampaikan Pesan yang ingin disampaikan hendaknya diseleksi dan dievaluasi agar pesan berjlan secara efektif. 22 4) Menyeleksi Media yang Digunakan Memilih di antara kategori-kategori media yang utama, sarana media yang spesifik dan waktu media. 5) Mengevaluasi Keefektifan Periklanan Membantu untuk menentukan keefektifan biaya dari periklanan dan dapat mengusulkan perubahan di masa datang. b) Public Relation ( Hubungan Masyarakat ) merupakan salah satu bagian dari perusahaan untuk melakukan promosi. Tugasnya sendiri adalah membentuk, memlihara, atau mengubah sikap perilaku publik terhadap lembaga pendidikan. Prosesnya terdiri atas lima langkah, yaitu : 1. Mengidentifikasi publik yang relevan dengan lembaga. 2. Mengukur citra dan prilaku publik terhadap lembaga. 3. Membangun citra dan tujuan perilaku untuk publik. 4. Mengembangkan strategi humas dengan biaya efektif. 5. Mengimplementasikan tindakan dan evaluasi hasilnya. 23 c) Publisitas pemasaran ( merketing publications ) meliputi surat langsung ( direct mail ), buku petunjuk, prospektus, katalog, brosur, dan publikasi lainnya untuk kebutuhan pemasaran spesifik. Sebenarnya publikasi lembaga pendidikan adalah pubikasi pemasaran, yang paling jelas penggunaan publikasi pemasarannya adalah admissions development atau fund raising dan humas. 2.3.5 People ( Orang ) Dalam hubungannya dengan pemasaran jasa, maka ‘orang’ yang berfungsi sebagai penyedia jasa sangat mempengaruhi kualitas jasa yang diberikan. Keputusan dalam ‘orang’ ini berarti berhubungan dengan seleksi, pelatihan, motivasi, dan manajemen sumber daya manusia. Untuk mencapai kualitas terbaik maka pegawai harus dilatih untuk menyadari pentingnnya pekerjaan mereka, yaitu memberikan konsumn kepuasan dalam memenuhi kebutuhannya. Pentingnya ‘orang’ dalam pemasaran jasa berkaitan erat dengan pemasaran internal. Pemasaran internal adalah interaksi atau hubungan antara setiap karyawan dan departemen dalam suatau perusahaan yang dlam hal ini dapat diposisikan sebagai konsumen internal dan pemasok internal. Tujuan dari adanya hubungan tersebut adalah untuk mnedorong ‘orang’ dalam kinerja memberikan kepuasan kepada konsumen. Dalam dunia jasa pendidikan ‘orang’ yang dimaksud adalah dosen, pegawai kampus, serta jajaran atau pimpinan dari perguruan tinggi. 24 2.3.6 Process ( Proses atau Program ) Proses merupakan gabungan semua aktivitas, umunya terdiri atas prosedur, jadwal, mekanisme, aktivitas, dan hal-hal rutin, dimana jasa dihasilkan dan disampaikan kepada konsumen. Proses dapat dibedakan dalam dua cara, yaitu : 1. Kompleksitas ( complexity ), berhubungan dengan langkahlangkah dan tahapan proses 2. Keragaman ( divergence ), berhubungan dengan adanya perubahan dalam langkah-langkah atau tahapan proses. Bagi perguruan tinggi keputasan yang paling mendasar yang dibuat perguruan tinggi adalah proses atau program dan jasa apa yang akan ditawarkan pada Mahasiswa, alumni, donatur, dan masyarakat lainnya. Karena perguruna tinggi termasuk jasa yang sifatnya jasa murni, maka disini yang diberikan adalah program jada dan didukung oleh sarana pendukung seperti ruangan kelas, meja, kursi, papan tulis, buku-buku dan sebagainya. Banyak Universitas menawarkan program pendidikan ( seperti perkuliahan, perpustakaan atau jasa informasi, laboratorium, dan lain-lain ; 25 program rekreasi ( seperti fasilitas atletik/klub, film, tari, dan unit kegiatan mahasiswa ) ; program pengembangan pribadi dan jasa ( seperti pusat konseling, organisasi kemahasiswaan, dan lain-lain). Semua program tersebut baru dapat dinilai setelah kita mengalaminnya sendiri. Jadi, jasa tersebut baru ada bila diberikan oleh penyedia jasa ( perguruan tinggi ) dan memerlukan kehadiran si penerima jasa ( Mahasiswa ), yang selanjutnya disebut dengan jasa kontak tinggi ( high contact service ). Dalam membuat program dan jasa perlu diketahui siklus hidupnya, di mana siklus hidup program atau jasa meliputi empat tinggkatan, yaitu : 1. Tahap perkenalan ( introduction ) yaitu periode dimana terjadinya pertumbuhan lambat karena program baru diperkenalkan kepada masyarakat ( calon Mahasiswa ) di pasar. Biaya umumnya tinggi pada tingkat ini, kerna besarnya investasi perguruan tinggi pada usaha dan periklanan di saat baru hanya ada sedikit konsumen ( Mahasiswa ) 2. Tahap pertunbuhan ( growth ) yaitu periode di mana terjadi penerimaan pasar yang cepat dari suatu program, bila program tersebut disukai dan memuaskan. 3. Tahap kematangan tau dewasa ( maturity ) yaitu periode diman terjadi perlambatan dalam pertumbuhan karena program yang dimiliki sudah diterima oleh banyak konsumen potensial. 26 Permintaan mengalami penurunan dan banyak program lain yang lebih menarik yang ditawarkan oleh pesaing. 4. Tahap penurunan ( decline ), yaitu periode diman terjadi penurunan ketertarikan dari konsumen terhadap program yang ditawarkan. 2.3.7 Pysical Evidence ( Bukti Fisik ) Physical evidence merupakan salah satu variabel bauran pemasaran yang berupa tampilan fisik dari perusahaan atau organisasi yang menunjukkan tempat dimana jasa diciptakan dan dimana pemberi jasa dan pelanggan berinteraksi. Contoh physical evidence: penampilan gedung, penampilan toko, penampilan brosur, interior toko, fasilitas toko, music sebagai back ground transaksi dan lain lain. Bagi dunia jasa pendidikan terutama bagi lembaga Perguruan Tinggi baik itu negeri ataupun swasta contoh physical evidence yang ada seperti : gedung kampus, ruang kelas, aula, gedung olah raga, kantin, dan lain-lain. Physical evidence menjadi salah satu faktor yang sangat penting bagi konsumen dalam menilai dan memilih lembaga pendidiakn ( Perguruan Tinggi ) , dan keren hal ini physical evidence masuk dalam bauran pemasaran jasa pndidikan. Menurut Rambat Lupoyoadi dan A. Hamdani (2006:71) Bukti fisik ( physical evidence ) merupakan lingkungan fisik tempat jasa diciptakan dan langsung berinteraksi dengan konsumen. Ada 2 jenis fisik, yaitu : 27 1. Bukti penting ( essential evidence ) : merupakan keputusankeputusan yang dibuat oleh pemberi jasa mengenai desain dan tata letak ( layout ) dari gedung, ruangan, dan lain-lain. 2. Bukti pendukung ( peripheral evidence ) : merupakan nilai tambah yang bila berdiri sendiri tidak akan berarti apa-apa. Jadi, hanya berfungsi sebagai pelengkap saja, sekalipun demikian perannya sangat penting dalam proses produksi jasa. Contohnya : tiket pesawat. 2.4 Jasa Pemenuhan kebutuhan manusia tidak hanya dapat dilakukan oleh barang tetapi juga bisa dipenuhi oleh jasa. Kita mengetahui bahwa yang disalurkan oleh para produsen bukan hanya benda-benda berwujud saja, tetapi juga jasa-jasa. Seperti perusahaan yang menghasilkan jasa perawatan, hiburan, transportasi, dan lain-lain. Berikut ini adalah definisi jasa oleh beberapa ahli : Lovelock dan Wright (2005:4) menyatakan bahwa “Jasa adalah tindakan atau kinerja yang menciptakan manfat bagi pelanggan dengan mewujudkan perubahan yang diinginkan dalam, dari-atau atas nama Perusahaan” M. Mursid (2006:116) menyatakan bahwa “Jasa adalah kegiatan yang dapat diindentifikasikan secara tersendiri, pada hakikatnya bersifat tidak teraba, untuk memenuhi kebutuhan dan tidak harus terikat pada penjualan produk atau jasa lain”. Dari definisi tersebut jelas kita tahu bahwa jasa merupakan salah satu alat untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Selain itu jasa juga diidentifikasikan 28 secara tersendiri berbeda dengan barang. Jasa pun mempunyai perbedaan yang nyata dengan barang, namun mempunyai nilai yang sama dengan barang yaitu bisa memenuhi kebutuhan manusia. Jasa sering dipandang sebagai suatu fenomena yang rumit. Kata ‘jasa’ ( service ) itu sendiri mempunyai banyak arti, muali dari pelayanan ( personal service ) sampai jasa sebagai produk. Sejauh ini sudah banyak pakar pemasarn jasa yang berusaha mendefinisikan pengartian jasa. R. Lupiyoadi dan A. Hamdani (2006:6) menyatakan bahwa “Jasa bukan suatu barang, melainkan suatu proses atau aktivitas yang tidak berwujud” Jadi pada dasarnya, jasa merupakan semua aktivitas ekonomi yang hasilnya bukan berbentuk produk fisik atau konstruksi , yang umumnya dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan serta memberikan nilai tambah ( misalnya kenyamanan,hiburan, kesenangan, atau kesehatan konsumen). Dari berbagai definisi diatas, tampak bahwa jasa selalu ada aspek interaksi antara pihan konsumen dan pihak produsen ( jasa ) , meskipun pihak-pihak yang terlinbat tidak selalu menyadarinya. Jasa bukan suatu barang, melainkan suatu proses atau aktivitas yang tidak berwujud. 2.4.1 Karakteritik Jasa Jasa mempunyai banyak macamnya, mulai dari jasa transportasi, jasa kecantikan, jasa perbaikan, jasa di bidang hukum, jasa dibidang kesehatan, jasa organisasi, sampai dengan jasa hiburan. Selain itu secara 29 umum jasa sendiri mempunyai karakteristik yang menggambarkan perbedaan antara jasa dengan barang. Berikut ini adalah karakteristik jasa menurut H. Buchari Alma (2006:244) : 1. Pembelian jasa sangat dipengaruhi oleh motif yang didorong emosi. 2. Jasa bersifat tidak berwjud, berbeda dengan barang yang bersifat berwujud, dapat dilihat, dirasa, dicium,disentuh dan lain-lain. 3. Jasa tidak bersifat lama, berbeda dengan barang yang bersifat tahan lama. Ini dikarenakan jasa dibeli dan dikonsumsi secara bersamaan. 4. Jasa tidak dapat disimpan, beda dengan benda yang bisa untuk disimpan. 5. Ramalan permintaan dalam marketing barang merupakan masalah, tidak demikian dengan marketng jasa. Untuk menghadapi masa-masa puncak dapat dilihat dengan tenaga khusus. 6. Adanya puncak yang sangat padat, merupakan masalah tersendiri bagi marketing jasa. Pada masa puncak ada kemungkinan layanan dipersingkat, agar dapat melayani langganan sebanyak mungkin. Jika mutu jasanya tidak terkontrol maka ini dapat berakibat negatif terhadap perusahaan, karena banyak langganan yang merasa tidak puas. 7. Usaha jasa sangat mementingkan unsur manusia. 8. Distribusi bersifat langsung dari produsen ke konsumen. Dari definisi karakteristik jasa diatas jelas sekali menggambarkan perbedaan antara jasa dan barang. Namun barang dan jasa mempunyai nilai yang sama yaitu sama-sama mampu memberikan kepuasan bagi penggunanya. Namun dalam hal ini kesulitan pemasaran antara barang dan 30 jasa sungguh berbeda, keduanya mempunya sifat yang tidak sama, serta prosesnya pun berbeda. Selain itu berdasarkan tingkat kontak konsumen, jasa dapat dibedakan ke dalam kelompok sistem kontak tinggi ( high-contact system ), dan sistem kontak rendah ( low-contact system ). Pada kelompok sistem kontak tinggi, konsumen harus menjadi bagian dari sistem untuk menerima jasa. Contoh : jasa pendidikan, jasa rumah sakit, dan jasa transportasi. Sedangkan pada kelompok sistem kontak rendah, konsumen tidak perlu menjadi bagian dari sistem untuk menerima jasa. Contoh : jasa reparasi mobil dan jasa perbankan. 2.4.2 Karakteristik Jasa Pendidikan Jasa pada Perguruan Tinggi sendiri sebenarnya mempunyai karakteristik tersendiri. Karakteristik yang menggambarkan segala jelas ciri-ciri tentang jasa pada Perguruan Tinggi. Berikut ini adalah karakteristik pada jasa Perguruan tinggi menurut Rambat Lupiyoadi dan A.Hamdani (2006:147) : 1. Perguruan Tinggi termasuk dalam kelompok jasa murni, dan pemberian jasanya didukung dengan alat kerja ata sarana pendukung. Contoh : ruang kelas, meja, kursi, buku, dan lain-lain. 2. Jasa yang diberikan membutuhkan kehadiran pengguna jasa (Mahasiswa) yang dalam hal ini pelanggan yang mendatangi lembaga pendidikan tersebut untuk mendaptakan jasa yang diinginkan. 3. Penerima jasa adalah orang, jadi merupakan pemberian jasa yang berbasis orang. Atau dalam jasa bisa disebut sistem kontak tinggi, yaitu hubungan antara pengguna jasa dengan pemberi jasa. 31 Pelanggan dan pemberi jasa terus berinteraksi selama proses pemberian jasa berlangsung. 4. Hubungan dengan pelanggan berdasarakan hubunga keanggotaan, dimana pelanggan telah menjadi anggota pada lembaga pendidikan ( Perguruan Tinggi) tertentu. Sistem pemberian jasanya dilakukan secara terus-menerus dan teratur sesuai kurikulum yang telh ditetapkan. 2.5 Kepuasan Mahasiswa Pada era persaingan bisnis yang sangat ketat kepuasan konsumen menjadi hal yang sangat penting. Produk atau jasa dengan mutu yang jelek, mahal, serta distribusi yang lambat tentunya akan membuat pelanggan merasa tidak puasa. Maka dari itu perusahaan (Perguruan Tinggi) harus mampu melakukan hal yang terbaik agar mampu memberikan kepuasan kepada konsumennya. Tingkat kepuasan konsumen sangat tergantung dari mutu produk atau jasa. Konsumen sendiri akan merasa puas apabila produk atau jasa yang digunakannya mampu memenuhi kebutuhannya. Berikut adalah definisi tetang kepuasan pelanggan : Supranto (2006:224) menjelaskan bahwa “Kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan merupakan perbedaan antara harapan dan kinerja yang dirasakan. Jadi, pengertian kepuasan pelanggan berarti bahwa kinerja suatu barang sekurang-kurangnya sama dengan apa yang diharapkan”. Suyanto (2007:10) menjelaskan bahwa “ Kepuasan pelanggan merupakan perasaan senang atau kecewa dari pelanggan yang berasal dari perbandingan antara kinerja produk dengan harapannya.” Dari definisi tersebut telah dapat disimpulakan bahwa kepuasan pelanggan berasal dari kinerja suatu barang atau jasa seperti yang diharapkan oleh kosumen. Barang atau jasa yang digunakan pelanggan mampu memenuhi kepuasan pelanggan. 32 Untuk mengetahui apakah produk atau jasa yang diberikan Perguruan Tinggi mampu memberikan kepuasan bagi konsumennya (Mahasiswa). Maka Perguruan Tinggi harus mampu mengetahui atau mengukur kepuasan Mahasiswanya terhadap produk atau jasanya. Salah satu cara untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen yaitu dengan cara menggunakan kuesioner. Perusahaan atau Perguruan Tinggi harus mendesain kuesioner kepuasan pelanggan secara akurat dan dapat memperkirakan persepsi pelanggan tentang mutu barang atau jasa. Berikut adala langkah-langkah model pengembangan dan penggunaan kuesionar kepuasan pelanggan menurut J.Supranto (2006:7) : 1. Langkah pertama Proses identifikasi kebutuhan pelanggan, karakteristik yang penting dari produk berupa barang atau jasa. Kebutuhan pelanggan akan menentukan mutu produk atau jasa. 2. Langkah kedua Dalam langkah ini banyak kemampuan-kemampuan khusus. Tujuan akhir dari langkah ini adalah untuk mengembangkan kuesioner yang memungkinkan untuk memulai infoermasi khusus tentang persepsi pelanggan. 3. Langkah ketiga Setiap penggunaan memungkinkan anda untuk memperoleh informasi khusus tentang persepsi pelanggan anda. Penggunaan berbeda dari mengidentifikasikan status kepuasan pelanggan yang sekarang berlaku sampai pada penilaian kepuasan pelanggan dari waktu ke waktu. 33 Gambar 2.1 “Suatu model untuk mengembangkan dan menggunakan kuesioner kepuasan pelanggan” Menentukan Kepuasan Pelanggan Mengembangkan dan Mengevaluasi Kuesioner Menggunakan Kuesioner (Sumber : Buku “Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan”. J.Supranto.2006) 2.6 Pengaruh Kualitas Bauran Pemasaran Jasa Pendidikan Terhadap Kepuasan Mahasiswa Pentingnya pendidikan menjadikan hal ini menjadi suatu peluang usaha yang sangat potensial. Usaha ini sendiri adalah usaha dalam bentuk jasa, ini dikarenakan karena dalam proses penciptaan dan konsumsinya dilakukan secara bersama-sama. Selain itu jasa sendiri tidak dapat disimpan dan harus dikonsumsi secara langsung. Hal ini menjelaskan bahwa jasa sangat berbeda dengan barang. Bidang jasa yang dijalankan oleh Perguruan Tinggi merupakan usaha jasa dalam bidang pendidikan.Untuk mampu bersaing dengan baik dengan para pesaing, para Perguruan Tinggi harus mampu menjalankan strategi bauran pemasaran jasa pendidikan, dimana variabel-variabel yang ada dalam bauran pemasaran jasa pendidikan adalah variabel-variabel yang penitng dalam jasa pendidikan dan saling berakitan antara satu dengan yang lain. Rambat Lupoyoadi dan A. Hamdani (2006:70) menjelaskan bahwa bauran pemasaran jasa pendidikanterdiri dari 7 variabel yaitu, product (produk), 34 price (harga), place (tempat), promotion (promosi), people (orang), process (proses), dan physical evidence (bukti fisik). Dalam menjalankan strategi bauran pemasaran jasanya para Perguruan Tinggi harus bisa menjalankan dengan baik dalam setiap variabel-variabel yang ada dalam bauran pemasaran jasanya. Karena dengan dengan begitu peusahaan atau Perguruan Tinggi mampu memberikan kepuasan yang baik kepada Mahasiswanya selaku konsumen dari Perguruan Tinggi. Kepuasan konsumen merupakan cerminan dari keberhasilan suatu Pergurun Tinggi dalam menjalankan tugasnya sebagai lembaga pendidikan tertinggi. Hermawan Kartajaya (2007:5) menjelaskan bahwa “Jika suatu perusahaan bisa memberikan servis yang melebihi ekspetasi pelanggan, maka pelanggan akan merasa puas.” Dari penjelasan diatas serta berdasarkan definisi-definsi tersebut maka dapat diketahui bahwasannya bauran pemasaran jasa pendidikan akan berdampak atau memberikan pengaruh terhadap kepuasan konsumen. Dengan hal tersebut maka para Perguruan Tinggi baik itu negeri ataupun swasta harus mampu memberikan kepuasan Mahasiswanya melalui setiap variabel-variabel yang ada dalam bauran pemasaran jasa pendidikan 35