“BALITBANG DAN BPPT KEMENRISTEK DIKTI KEMBANGKAN INOVASI OLAHAN PANGAN DARI SAGU” Foto: mie sagu, makaroni sagu, egg roll. PEKANBARU, BALITBANG RIAU, 15/12/2016. Balitbang Provinsi Riau pada pelaksanaan Workshop pengembangan inovasi sagu dilakukan di STP Puribangtek Riau melaksanakan praktek inovasi olahan pangan dari sagu. Workshop pada kegiatan ini difokuskan pada pengembangan kuliner dari bahan dasar sagu. Dalam kegiatan ini Ibu kepala Balitbang Provinsi Riau Dra Arbaini MT mengundang narasumber dari BPPT Serpong yaitu Prof. Bambang Haryanto dan tim, dimana tujuan utamanya adalah pembuatan beras sagu. Disamping itu peserta workhop juga diberikan bimbingan dan praktek beberapa olahan pangan dari pati sagu. antara lain pembuatan mie sagu, macaroni sagu (schotel), egg roll, arem-arem. Untuk olahan pangan dari sagu disampaikan oleh anggota tim BPPT Ade Saepudin. Bahan baku pati sagu untuk pembuatan aneka olahan pangan pada formula berikut dibuat dari pati sagu kering yang halus. Pada umumnya untuk mendapatkan pati sagu dari pohon sagu yaitu dengan cara mengekstrak dengan bantuan air, untuk itu pati sagu yang dihasilkan masih dalam keadaan basah (mengandung kadar air tinggi). Agar supaya pati sagu menjadi kering (berkadar air rendah), maka harus dikeringkan. Salah satu caranya dijemur dengan panas matahari sampai kering (kadar air sekitar 13%). Untuk mendapatkan pati sagu yang halus, maka harus disaring dengan ayakan. Berikut contoh formula aneka olahan pangan berbahan baku pati sagu 1). Mie sagu. Bahan baku mie sagu terdiri aneka pati dan tepung sebagai sumber karbohidrat, proses pembuatan mie sagu sama dengan makaroni sagu. Pati sagu dibuat menjadi adonan dan dikukus selama 30 menit. Adonan dicetak dengan alat ekstruder menjadi mie sagu instan. Contoh cara memasak mie sagu (mie kuah); Siapkan air mendidih, kemudian rebus mie sagu kira-kira 5 menit, angkat dan guyur dengan air biasa. Sementara itu siapkan bumbu-bumbu, tumbuk halus bawang putih, bawang merah, dan udang ebi secukupnya. Setelah itu goreng sampai keluar aromanya, beri kuah secukupnya, bubuhi garam, merica, kalau perlu beri penyedap rasa, irisan bawang daun, seledri, atau tomat dan sayuran sampai terasa bumbunya. Masukkan mie yang sudah direbus tadi, kemudian rebus kembali sampai mateng kira-kira 5 menit. Angkat kemudian sajikan, dan dimakan ketika masih hangat. 2). Makaroni sagu cara pembuatan: bahan pati sagu, air dan garam. Masukkan garam kedalam air, aduk sampai larut. Masukkan larutan garam kedalam campuran pati sagu, kemudian aduk sampai rata. Untuk makaroni goreng bisa dicampur dengan tapioka sampai 40%. Setelah itu kukus selama 30 menit, dengan bantuan loyang khusus yang berlubang (loyang terlebih dahulu diberi alas kain). Angkat, kemudian dicetak menjadi bentuk makaroni menggunakan alat extruder. Angin-anginkan sampai kering, kemudian kemas. Olahan pangan dengan cara rebus makaroni sagu kira-kira 15 menit, angkat dan guyur dengan air biasa. Bahan-bahan lain dan bumbu-bumbu seperti dibawah ini. Keju Chedar potong dadu, cornet/daging, bawang bombay, bawang putih (cingcang), sosis, margarine untuk menumis, susu UHT full cream, telur, kaldu rasa sapi, gula pasir secukupnya, bubuk merica dan pala secukupnya. Tumis bawang sampai wangi, masukkan daging giling, cornet dan bumbu. Aduk macaroni bersama susu dan telor, kemudian dicampur dengan tumisan tadi dan masukkan keju, aduk sampai merata. Siapkan cetakan schotel, panggang sampai mateng, schotel siap dinikmati 3). Olah pangan dari pati sagu yang disajikan adalah egg roll yaitu sejenis kue semprong. Cara membuat egg roll; kocok mentega dan gula sampai lembut, masukkan telur dan TBM/ovalet, kocok kembali sampai ngembang. Masukkan pati sagu kering, susu, dan baking powder yang sudah diayak secukupnya. Aduk kembali sampai kalis. Ambil adonan secukupnya, bakar dan cetak dijepitan plat panas, kemudian gulung dengan bantuan amboo/sumpit. Demikian disampaikan oleh Ade Saepuddin pada acara Workshop Inovasi sagu pada bulan Juli 2016. (ISZA).