Sterilizer prototype design MICROCONTROLLER BASED MEDICAL

advertisement
GUNADARMA UNIVERSITY LIBRARY : http://library.gunadarma.ac.id
1
Sterilizer prototype design MICROCONTROLLER
BASED MEDICAL ATMEGA8535
Yoga Sofyan Kusuma Hardono (22108231)
Abstract—Sterilizer prototype design MICROCONTROLLER BASED MEDICAL ATMEGA8535 Yoga
Sofyan Kusuma Hardono Undergraduate Program, 2011
Gunadarma University http://www.gunadarma.ac.id Key
Words: Microcontroller, Sterilization, heat Sensor, LCD
ABSTRACT : Sterilizer system is one way of sterilizing an
object or item that will be used so that bacteria enter the
body. In general, sterilizer system is defined as a set of tools
that serve to reduce or eliminate bacteria on the tools that
will be used, so it can function optimally. Basically this
circuit is designed in order to reduce or eliminate bacteria
on medical devices. Therefore, created a design analysis
tool entitled ”Prototype Design of Microcontroller-Based
Medical sterilizer ATMega8535” are enabled to know the
functions and workings of the hardware as a medium
medical sterilizer sterilizing medical devices consisting of a
heat sensor that will make the action in the circuit heating
element and UV light as a means to provide heat and
ultraviolet rays and radiation from the results or output
will be displayed on the LCD display according to the heat
level in the tube that holds the second heat. Penamaan
File: 22108231
I. Chapter 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
Penyakit dapat ditimbulkan dari beragam cara, mulai dari
pola hidup yang salah sampai dengan penyebaran virus
dan sumber penyakit lainnya. Ketika kita dapat memperbaiki pola hidup kita, kitapun harus dapat melindungi
kesehatan tubuh kita dari penularan penyakit yang dapat terjadi melalui apapun. Penularan dapat terjadi secara langsung dan tidak langsung. Penularan secara langsung yaitu penularan yang terjadi langsung dari sumber
penyakit atau dari penderita penyakit menular. Sedangkan
secara tidak langsung adalah penularan bibit penyakit
melalui perantara, contohnya melalui udara atau benda
yang terkontaminasi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya penularan adalah dengan selalu menjaga kebersihan. Kebersihan lingkungan
di sekitar kita harus selalu kita perhatikan. lingkungan
yang sangat menjaga kebersihannya diantaranya adalah
lingkungan Rumah Sakit. Di Rumah Sakit, bahaya penularan virus penyakit sangat tinggi, setiap orang yang berada di Rumah Sakit harus selalu steril dari virus penyakit.
Namun pada saat penanganan medis terhadap seorang
pasien penderita penyakit menular, alat - alat yang digunakan akan terkontaminasi oleh virus penyakit. Alat alat
yang telah digunakan harus dimusnahkan untuk mencegah
penularan virus penyakit. Akan tetapi, jika setiap penanganan medis harus membuang atau memusnahkan alat
alat yang telah digunakan. Hal ini dapat menyebabkan
menigkatnya jumlah limbah yang dihasilkan oleh rumah
sakit. Kita dapat mengurangi limbah rumah sakit yaitu
dengan cara,menggunakan kembali alat alat yang mungkin
masih dapat disterilkan kembali dari virus penyakit. Apa-
bila alat yang digunakan dapat disterilkan kembali, kita
tidak perlu membuang atau memusnahkan benda tersebut. Hal ini untuk mengurangi alat alat medis yang terbuang. Mensterilkan alat alat yang telah terkontaminasi
oleh virus dan sumber penyakit menular, dapat dilakukan
dengan membunuh virus, bakteri, dan sumber penyakit
lainnya yang ada pada alat alat medis. 1
2 Rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan lainnya
akan.......
For further detail, please visit UG Library
(http://library.gunadarma.ac.id)
II. Chapter 2
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Radiasi Secara umum
radiasi adalah sebagai pancaran cahaya yang bersumber
dari cahaya alam dan cahaya buatan. Kedua sumber cahaya tersebut memiliki panjang gelombang dan frekuensi
yang berbeda. radiasi dikelompokkan menjadi dua bagian,
yaitu: 1. Radiasi pengion (ionizing radiation), adalah jenis radiasi yang dapat mengionisasi materi yang dilaluinya.
2. Radiasi bukan pengion (non ionizing radiation), adalah
jenis radiasi yang tidak dapat mengionisasi materi yang
disinari. Jenis-jenis gelombang radiasi dikelompokkan
berdasarkan frekuensi atau panjang gelombang. Gelombang panjang tidak tampak, yaitu: Gelombang panjang,
gelombang menengah, gelombang pendek, frekuensi tinggi,
frekuensi sangat tinggi, dan sinar infra merah. Sinar tampak, yaitu sinar merah, sinar jingga, sinar kuning, sinar
hijau, sinar biru, sinar nila, dan sinar ungu. Gelombang pendek tidak tampak, yaitu sinar ultraviolet, sinarx, dan sinar gamma. Dari sekian banyak gelombang radiasi tersebut, yaitu sinar ultraviolet, sinar-x, dan sinar
gamma yang merupakan radiasi pengion. 2.1.1 Dampak
Radiasi Sinar gamma dan sinar-x mempunyai tenaga yang
lebih besar dibanding dengan sinar ultraviolet. Dampak
interaksi sinar gamma dan sinar-x terhadap materi biologis yang disinari sangat tinggi sehingga mampu memukul
elektron pada kulit atom dan menghasilkan pasangan ion
(pair production). Apabila radiasi tersebut diserap oleh
sel-sel organisme yang hidup, khususnya oleh nukleotida
maka elektron-elektron dari molekul sel makhluk hidup
akan mendapat tambahan energi. Tambahan energi tersebut terkadang cukup kuat untuk mengganggu bahkan
merusak ikatan intramolekuler, misalnya merusak ikatan
atom hidrogen dalam DNA sehingga menyebabkan kematian pada sel tersebut. 4
5 2.2 Sterilisasi Dalam bidang mikrobiologi, radiasi
yang banyak digunakan adalah radiasi sinar ultraviolet,
sinarx, dan sinar gamma karena dapat mengionisasi materi yang dilaluinya. Untuk selanjutnya dalam penulisan
ini, alat sterilisasi menggunakan ketiga sinar tersebut dina-
2
GUNADARMA UNIVERSITY LIBRARY : http://library.gunadarma.ac.id
makan sterilisator. Sterilisasi pada dasarnya dapat ditempuh melalui dua metode, yaitu fisis (optis) dan kimia.
Pada saat ini yang sering digunakan adalah sterilisasi dengan.......
For further detail, please visit UG Library
(http://library.gunadarma.ac.id)
III. Chapter 3
BAB
III
PERANCANGAN
MAKET
DAN
PERANGKAT LUNAK 3.1.
Perancangan Desain
Maket Sterilisator Medis Dalam perancangan alat sterilisator medis, kita menggunakan 2 buah bangunan
berbentuk kotak dengan fungsi yang berbeda dan dengan
bahan dasar pembuatan kotak yang berbeda. Yaitu kotak
mesin dengan menggunakan bahan dari akrilik dan kotak
pemanas menggunakan bahan dari aluminium. 3.1.1
Kotak Mesin Kotak mesin adalah kotak yang terbuat
dari akrilik. Akrilik semacam plastik yang menyerupai
kaca, namun memiliki sifat yang membuatnya lebih baik
dari kaca. Kotak mesin digunakan untuk meletakkan
komponen komponen elektronika yang digunakan pada
alat sterlisator medis. Seperti pada gambar 3.1 di bawah
ini. Gambar 3.1 3.1.2 Kotak Pemanas Kotak pemanas
berbahan dasar aluminium, karena aluminium merupakan
bahan dasar penghantar panas yang baik. Pada prinsipnya, cara kerja alat sterilisator medis yaitu mensterilkan
alat alat medis dengan cara menaikkan suhu dalam
ruangan yang telah diisi alat alat medis, sampai pada
suhu panas tertentu. Dimana suhu panas tersebut, 29
dapat membunuh bakteri dan
30 mikroorganisme sumber penyakit. Untuk dapat
membuat media penyimpanan suhu panas pada sebuah ruang. Kami membuat alat berbentuk kubus, yang kami namakan kotak pemanas. Pada sekeliling kotak pemanas tertutup aluminium, sehingga suhu panas dalam ruangan dapat terjaga. Gambar 3.2 Pada gambar 3.2 adalah gambar
keseluruhan kotak pemanas. Aluminium yang digunakan
pada kotak pemanas dilapisi oleh papan kayu di bagian luarnya, kecuali pada bagian pintu. Bagian luar kotak pemanas dilapisi oleh papan kayu, agar kotak pemanas aman
pada saat disentuh. Kotak pemanas ini berukuran panjang 60 cm , lebar 20 cm , dan tinggi 40 cm. Pada bagian
pintu kotak pemanas terbuat dari kaca, sehingga kita dapat melihat cara kerja kotak pemanas dari luar. Bagian
bawah dinding kotak pemanas terdapat lubang, lubang ini
akan digunakan untuk sirkulasi udara........
For further detail, please visit UG Library
(http://library.gunadarma.ac.id)
IV. Chapter 4
BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Pada pembahasan
di bab sebelumnya, penulis membahas mengenai perancangan desain alat sterilisator medis. Maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa sesorang dapat lebih inovatif dalam membuat bentuk desain alat sterilisator medis
sesuai dengan yang diinginkan dan dengan cara kerja alat
yang berbeda. Selain itu hal positif yang dapat diperoleh adalah menambah pengetahuan dan pemahaman ten-
tang sterilisator medis. Desain maket alat sterilisator
medis yang digunakan memiliki dua rancangan desain kotak dengan fungsi yang berbeda tetapi saling melengkapi
yaitu kotak mesin yang berfungsi menyimpan komponen
komponen elektronika yang digunakan pada alat sterilisator medis dan kotak pemanas yang berfungsi sebagai media yang digunakan untuk mensterilkan alat alat
medis. Sedangkan pada perancangan program, kami menggunakan bahasa pemrograman C. Bahasa C digunakan
pada mikrokontroler ATMEGA8535. Program yang dirancang dan dibuat sesuai dengan cara kerja yang diinginkan, dapat bekerja melalui mikrokontroler. 4.2 Saran
Alat sterilisator medis dapat dikembangkan menjadi lebih
baik dari sebelumnya melalui desain maket dan cara kerja
alat. Pada desain maket, kita dapat menggunakan bentuk
yang berbeda dan dengan ukuran yang berbeda. Pada desain yang digunakan saat ini, alat terlihat lebih besar dan
kurang efisien. Sedangkan pada cara kerja alat sterilisator
medis diantaranya kita dapat menggunakan motor stepper atau motor servo agar proses penyinaran dapat merata. Sebab pada alat sterilisator medis yang kami buat,
lampu UV hanya diletakkan pada bagian atas alat, jadi
penyinaran tidak merata. 40
.......
For further detail, please visit UG Library
(http://library.gunadarma.ac.id)
V. Chapter 5
.......
For further detail, please
(http://library.gunadarma.ac.id)
visit
UG
Library
Download