PENDAHULUAN Latar Belakang Ikan hias air tawar merupakan salah satu komoditas perikanan Indonesia yang mempunyai peluang besar untuk menghasilkan devisa negara di sektor non migas. Ikan hias air tawar memiliki keindahan yang menjadi daya tarik tersendiri bagi penghobi maupun untuk pembudidaya ikan hias. Salah satu jenis ikan hias air tawar yang populer adalah ikan maskoki (Carassius auratus). Ikan ini memiliki kemampuan yang cukup adaptif terhadap kondisi lingkungan. Namun di dalam pemeliharaannya, ikan maskoki tetap tidak lepas dari masalah kesehatan seperti terserang penyakit. Penyakit dapat disebabkan oleh berbagai agen. Menurut Gusrina (2008), ada dua jenis agen yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit yaitu agen patogen dan agen non patogen. Kehadiran agen patogen dapat mempengaruhi pemilik ikan dan individu ikan itu sendiri. Penyakit pada ikan menyebabkan penurunan kualitas ikan, kematian ikan, kerugian materiil, kegagalan budidaya, dan dapat berujung pada bangkrutnya usaha (Prayitno 2002). Kehadiran agen patogen tertentu dalam tubuh inang dapat menyebabkan timbulnya kerusakan, stres bahkan kematian. Menurut Gusrina (2008), contoh agen non patogen berupa keracunan dan kekurangan gizi, sedangkan contoh agen patogen berupa virus, bakteri, dan cacing parasit. Ikan maskoki merupakan anggota dari famili Cyprinidae. Menurut Anshary (2008), ikan dari famili tersebut termasuk jenis ikan yang paling rentan terhadap berbagai infeksi parasit. Kehadiran cacing parasit menyebabkan adanya respon pada tubuh, salah satunya berupa perubahan gambaran leukosit ikan. Tujuan Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi cacing parasitik pada ikan maskoki dan untuk melihat pengaruh kecacingan terhadap gambaran leukosit pada ikan maskoki. 1 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi mengenai jenis cacing parasitik yang menyerang insang dan saluran pencernaan ikan maskoki (Carassius auratus) serta gambaran leukosit darah dari ikan tersebut. 2