BAB II URAIAN TEORI II.1 KOMUNIKASI 1.1 Pengertian Komunikasi Perkataan komunikasi berasal dari bahasa latin communicatio. Perkataan ini bersumber dari kata communis yang berarti “sama”. Yang dimaksudkan dengan ”sama” disini adalah ”sama arti” atau ”sama makna”. Suatu pemberitahuan akan membuat seseorang menjadi tahu jika terdapat kesamaan arti antara dia dengan orang yang memberitahu; dengan kata lain dia mengerti. (Effendy, 2002:48) Banyak para ahli yang memberikan pengertian komunikasi, diantaranya adalah Everet M. Rogers (dalam Cangara,2006:1) mendefenisikan komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. Carl I Hovland (dalam Effendy,2002:49) mendefenisikan komunikasi sebagai proses untuk mengubah tingkah laku, yakni masalah bagaimana caranya agar seseorang atau sejumlah orang berperilaku tertentu, melakukan kegiatan-kegiatan tertentu, atau melakukan tindakan-tindakan tertentu 1.2 Unsur-unsur Komunikasi Sumber Pesan Media Penerima Efek Umpan balik lingkungan gambar 2: unsur-unsur komunikasi 29 Universitas Sumatera Utara Unsur – unsur komunikasi yang terdapat pada gambar diatas adalah sebagai berikut: (Cangara, 2006:23-27) 1. Sumber Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau pengirim informasi. Dalam komunikasi antar manusia, sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok misalnya partai, organisasi atau lembaga. Sumber sering disebut dengan pengirim, komunikator atau dalam bahasa Inggrisnya disebut dengan source, sender atau encoder. 2. Pesan Yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan pengirim kepada penerima.isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat atau propaganda. Dalam bahas Inggris pesan biasanya diterjemahkan dengan kata message, content, atau information. 3. Media Media yang dimaksud adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima. 4. Penerima Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima bisa terdiri dari satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelompok, partai atau negara. 5. Pengaruh Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini bisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang. 30 Universitas Sumatera Utara 6. Umpan balik Ada yang baranggapan bahwa umpan balik sebenarnya adalah salah satu bentuk daripada pengaruh yang berasal dari penerima. Akan tetapi sebenarnya umpan balik bisa juga berasal dari unsur lain seperti pesan, media, meski pesan belum sampai kepada penerima. 7. Lingkungan Lingkungan atau situasi ialah faktor – faktor tertentu yang dapat mempengaruhi jalannya komunikasi. Faktor ini dapat digolongkan atas empat macam, yakni lingkungan fisik ( proses komunikasi dapat berjalan apabila tidak terdapat rintangan fisik, geografis), lingkungan sosial (faktor sosial budaya, ekonomi dan politik), dimensi psikologis (pertimbangan kejiwaan yang digunakna dalam berkomunikasi), dimensi waktu (situasi yang tepat untuk melakukan kegiatan komunikasi). 1.3 Jenis- jenis Komunikasi a. Komunikasi dengan diri sendiri (Intrapersonal Communication) Komunikasi dengan diri sendiri adalah proses komunikasi yang terjadi dalam diri individu, atau dengan kata lain proses berkomunikasi dengan diri sendiri. Terjadinya proses komunikasi karena adanya seseorang yang memberi arti terhadap sesuatu obyek perkembangan yang diamatinya. Obyek yang diamati mengalami proses dalam pikiran manusia setelah mendapat rangsangan dari panca indera yang dimilikinya. b. Komunikasi Antar Pribadi (Interpersonal Communication) Komunikasi antar pribadi yang dimaksud adalah proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih secara tatap muka. 31 Universitas Sumatera Utara Menurut sifatnya, komunikasi antar pribadi dapat dibedakan atas dua macam, yakni komunikasi diadik (Dyadic Communication) dan komunikasi kelompok kecil (Small Group Communiacation). Komunikasi diadik ialah proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang dalam situasi tatap muka. Komunikasi kelompok kecil ialah proses komunikasi yang berlangsung antara tiga orang atau lebih secara tatap muka, dimana anggota-anggotanya saling berinteraksi satu sama lainnya. c. Komunikasi Publik (Public Communication) Komunikasi publik biasa disebut komunikasi pidato, komunikasi kolektif, komunikasi retorika, public speaking dan komunikasi khalayak (audience communication). Komunikasi publik menunjukkan suatu proses komunikasi dimana pesan-pesan disampaikan oleh pembicara dalam siatuasi tatap muka didepan khalayak yang lebih besar. d. Komunikasi Massa (Mass Communication) Komunikasi massa dapat didefenisikan sebagai proses komunikasi berlangsung dimana yang pesannya dikirim dari sumber yang melembaga kepada khalayak yang sifatnya massal melalui alat-alat yang bersifat mekanis seperti radio, televisi, surat kabar dan film. Komunikasi memiliki ciri tersendiri, diantaranya adalah: Sifat pesannya terbuka dengan khalayak yang variatif Sumber dan penerima dihubungkan oleh saluran yang telah diproses secara mekanik Pesan komunikasi massa berlangsung satu arah dan tanggapan baliknya lambat (tertunda) dan sangat terbatas 32 Universitas Sumatera Utara Sifat penyebaran pesan melalui media massa berlangsung begitu cepat , serempak dan luas. (Cangara,2006:30-36) 1.4 Fungsi Komunikasi a. Komunikasi dengan diri sendiri (Intrapersonal Communication) berfungsi untuk mengembangkan kretifitas imajinasi, memahami dan mengendalikan diri, serta meningkatkan kematagan berpikir sebelum mengambil keputusan. b. Komunikasi antar pribadi (Interpersonal communication) berfungsi berusaha meningkatkan hubungan insani (human relations), menghindari dan mengatasi konflik-konflik antar pribadi, mengurangi ketidakpastian sesuatu, serta berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan orang lain. c. Komunikasi Publik (Public Communication) berfungsi untuk menambah semangat kebersamaan (solidaritas), mempengaruhi orang lain, memberi informasi, mendidik dan menghibur. d. Komunikasi Massa(Mass Communication) berfungsi untuk menyebarluaskan informasi , meratakan pendidikan , merangsang pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan kegembiraan dalam hidup seseorang. Tetapi dengan perkembangan teknologi komunikasi yang begitu cepat terutama dalam bidang penyiaran dan media pandang dengar (audiovisual), menyebabkan fungsi media massa telah mengalami banyak perubahan. (Cangara,2006:5557) 33 Universitas Sumatera Utara II.2 PEMASARAN DAN KOMUNIKASI PEMASARAN II.2.1. Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang, dan mendapatkan laba. Berhasil tidaknya perusahaan dalam pencapaian tujuan bisnis tergantung kepada keahlian dan kemampuan perusahaan untuk mengkombinasikan fungsi-fungsi di bidang pemasaran, produksi, keuangan, maupun bidang lain. II. 2.1.1. Pengertian Pemasaran William J. Stanton mengatakan bahwa: “Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.”(Stanton,1996:3) Asosiasi Pemasaran Amerika (American Marketing Association) menawarkan defenisi pemasaran sebagai berikut: ”Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran individu dan organisasi. ( Sunarto,2006 :3) Selanjutnya Philip Kotler dalam bukunya “Marketing management” edisi terbaru memberikan pengertian Pemasaran (Marketing) dapat dilihat dari dua sudut pandang yaitu segi masyarakat (sociality) yang artinya marketing adalah proses dimana seorang konsumen atau kelompok dalam memenuhi kebutuhan dan keinginannya melalui penciptaan, penawaran dan pertukaran atas barang dan jasa 34 Universitas Sumatera Utara yang dibutuhkan. Sedangkan dari sudut pandang manajerial, pemasaran adalah suatu proses merencanakan konsep, harga, promosi dan distribusi ide, menciptakan peluang yang memuaskan untuk individu dan sesuai dengan tujuan dari organisasi perusahaan tersebut. (Khotijah,2004:2) Ada lima konsep bersaing yang dijadikan sebagai pedoman organisasi melakukan pemasaran: konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, dan konsep pemasaran. (Sunarto,2003) 1. Konsep Produksi Konsep produksi mengatakan bahwa konsumen akan lebih menyukai produk yang tersedia secara luas dan murah. Para manajer perusahaan yang berorientasi produksi berkonsentrasi untuk mencapai efisiensi produksi yang tinggi, biaya yang rendah, dan distribusi secara besar-besaran. Konsumen terutama tertarik pada ketersediaan produk dan harga yang rendah. 2. Konsep Produk Konsep produk konsumen mengatakan konsumen akan menyukai produk- produk yang menawarkan ciri paling bermutu dan inovatif. Para manager di organisasi ini memusatkan perhatian untuk menghasilkan produk yang unggul dan meningkatkan kualitasnya. Pembeli mengagumi produk yang dibuat dengan baik serta dapat menghargai mutu dan kinerja. Perusahaan yang berorientasi produk sering merancang produk dengan sedikit masukan dari pelanggan. Organisasi-organisasi itu terlalu sering melihat kedalam perusahaan ketika seharusnya melihat ke luar perusahaan. 3. Konsep Penjualan 35 Universitas Sumatera Utara Konsep penjualan berkeyakinan bahwa para konsumen dan perusahaan bisnis, jika dibiarkan, tidak akan secara teratur membeli cukup banyak produk yang ditawarkan oleh organisasi tertentu. Oleh karena itu organisasi tersebut harus melaukkan usaha penjualan dan promosi yang agresif. Konsep ini mengasumsikan bahwa perusahaan memiliki banyak sekali alat penjualan dan promosi yang efektif untuk merangsang lebih banyak pembelian. 4. Konsep Pemasaran Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai kepada pasar sasaran yang dipilih. Konsep pemasaran berdiri diatas empat pilar: pasar sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran terpadu, dan kemampuan menghasilkan laba. Keempatnya dikontraskan dengan orientasi penjualan. Konsep penjualan mempunyai perspektif dari dalam ke luar. Konsep itu dimulai dari pabrik, berfokus pada produk yang ada dan menuntut penjualan dan promosi dangan cara keras untuk menghasilkan laba. Konsep pemasaran mempunyai perspektif dari luar ke dalam. Konsep itu dimulai dari pasar yang didefenisikan dengan baik, berfokus kebutuhan pelanggan, mengkordinasikan aktivitas yang mempengaruhi pelanggan, dan menghasilkan laba dengan memuaskan pelanggan. 2.1.2 Bauran Pemasaran Bauran pemasaran (marketing mix) adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. Empat komponen yang penting itu disebut 4P dalam pemasaran : produk (product),harga (price), tempat (place) dan promosi (promotion). 36 Universitas Sumatera Utara Gambar 3: Empat Komponen Bauran Pemasaran Empat P menggambarkan pandangan penjual tentang alat pemasaran yang digunakan untuk mempengaruhi pembeli. Sudut pandang pembeli, alat pemasaran dirancang memberikan manfaat bagi pelanggan. 1. Produk Mc Carty (dalam Simamora,2001:139-140) mendefenisikan mengenai produk yaitu segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan , diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan dan keinginan pasar yang bersangkutan. Kotler juga mendefenisikan bahwa yang dinamakan produk mencakup barang fisik, orang, tempat dan ide-ide. Secara konseptual, produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar. Klasifikasi produk Klasifikasi produk bisa dilakukan atas berbagai macam sudut pandang: 37 Universitas Sumatera Utara 1. Berdasarkan berwujud tidaknya, produk dapat diklasifikasikan kedalam dua kelompok utama, yaitu: (Fandy tjiptono,2002:98) a. Barang Barang merupakan produk yang bersifat fisik, sehingga bisa dilihat, diraba, disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan, dan perlakuan fisik lainnya. Ditinjau dari aspek daya tahannya, terdapat dua macam barang, yaitu: 1. Barang tidak tahan lama (Nondurable goods) Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya habis di konsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian. Dengan kata lain, umur ekonomisnya dalam kondisi pemakaian normal kurang dari satu tahun. 2. Barang tahan lama (durable goods) Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang biasanya bisa bertahan lama dengan banyak pemakaian (umur ekonomisnya untuk pemakaian normal adalah satu tahun atau lebih). b. Jasa Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. 2. Berdasarkan siapa yang membeli dan motif pembeliannya a. Produk Konsumen Produk konsumen adalah produk-produk ynag di beli konsumen akhir, baik berupa individu, rumah tangga, untuk memenuhi kebutuhan personal. Berdasarkan perilaku konsumen dalam membeli, produk konsumen terdiri dari: 38 Universitas Sumatera Utara Convenience products adalah produk-produk yang pembeliannya sering, harus ada segera, dan usaha konsumen membanding-bandingkan produk sebelum memperoleh produk yang sesuai rendah. Convenience products dikelompokkan menjadi: - staples adalah barang yang dibeli konsumen secara rutin, misalnya sabun mandi dan pasta gigi. - impulse goods merupakan barang yang dibeli tanpa perencanaan terlebih dahulu ataupun usaha-usaha mencarinya. Misalnya permen dan coklat. - emergency goods merupakan barang yang dibeli bila suatu kebutuhan di rasa konsumen sangat mendesak, misalnya payung dan jas hujan pada waktu musim hujan. Shopping products adalah barang kalau dalam pembeliannya, pembeli membanding-bandingkan karakteristik produk dengan produk lain dalam hal harga, kualitas, desain dan gaya, sebelum keputusan. Produk ini dapat dikelompokkan menjadi: - homogenous shopping goods adalah produk yang oleh konsumen dianggap serupa dalam hal kualitas tetapi cukup berbeda dalam hal harga. Contohnya adalah tape recorder, TV dan mesin cuci. - heterogenous shopping goods adalah produk yang aspek karakteristiknya dianggap lebih penting oleh konsumen daripada aspek harganya. Contohnya perlengkapan rumah tangga dan pakayan. Specialty products adalah barang yang memiliki karakteristik unik atau yang pembeliannya diasosiasikan dengan grup pembeli yang eksklusif dan harga tidak masalah. 39 Universitas Sumatera Utara Unsought products adalah barang-barang yang belum di kenal oleh pembeli atau yang sudah dikenal tetapi tidak pernah memikirkan untuk membelinya walaupun memiliki kemampuan untuk membeli. Produk ini dikelompokkan menjadi: - regularly unsought products adalah produk yang sebetulnya sudah ada dan diketahui konsumen, tetapi tidak terpikirkan untuk membeli.Contohnya: batu nisan dan tanah kuburan. - new sought products adalah produk yang benar-benar baru dan sama sekali belum diketahui konsumen. b. Produk industri Produk industri adalah produk yang dibeli oleh organisasi dan diperuntukkan untuk dijual kembali atau untuk mendukung proses produksi dan operasionalisasi organisasi. Ada lima keputusan yang diambil dalam pengelolaan produk yang sering disebut dengan atribut produk. Atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Atribut produk meliputi: (Fandy tjiptono,2002:103-108) a. merek Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol, lambang, desain, warna, gerak atau kombinasi atribut-atribut produk lainnya yang diharapkan dapat memberikan identitas dan diferensiasi terhadap produk pesaing. b. kemasan 40 Universitas Sumatera Utara pengemasan merupakan proses yang berkaitan dengan perancangan dan pembuatan wadah atau pembungkus untuk suatu produk. Tujuan dari pengemasan ini adalah: sebagai pelindung isi untuk memudahkan dalam penggunaan bermanfaat dalam pemakaian ulang memberikan daya tarik sebagai identitas produk distribusi sebagai cermin inovasi produk c. Pemberian label Pemberian label berkaitan erat dengan pengemasan. Label merupakan bagian dari suatu produk yang menyampaikan informasi mengenai produk dan penjual. d. layanan pelengkap Layanan ini sebagai inisiatif dari perusahaan untuk memuaskan konsumen. e. Jaminan (garansi) Jaminan adalah janji yang merupakan kewajiban produsen atas produknya kepada konsumen, dimana para konsumen akan di beri ganti rugi apabila produk ternyata tidak berfungsi sebagaimana yang diharapkan atau dijanjikan. 2. Harga 41 Universitas Sumatera Utara Menurut Kotler (dalam Simamora,2001:169) harga adalah nilai yang dipertukarkan konsumen untuk suatu manfaat atas pengkonsumsian, penggunaan, atau kepemilikan barang atau jasa. Harga memiliki dua peranan utama dalam proses pengambilan keputusan para pembeli, yaitu peranan alokasi dan peranan informasi. Peranan alokasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam membantu para pembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat tertinggi yang diharapkan berdasarkan daya belinya. Peranan informasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam mendidik konsumen mengenai faktor-faktor produk, seperti kualitas. 3. Promosi Menurut Evans dan Berman (dalam Simamora, 2001:285) promosi adalah segala bentuk komunikais yang digunakan untuk menginformasikan, membujuk atau mengingatkan orang-orang tentang produk yang dihasilkan organisasi, individu ataupun rumah tangga. Kegiatan promosi terdiri dari empat variabel yaitu periklanan, penjualan personal, public relations, publisitas dan promosi penjualan. Keempat bagian promosi ini digabung kedalam satu ramuan yang dikenal dengan istilah bauran promosi atau promotional mix. Periklanan : bentuk presentase dan promosi nonpribadi tentang ide, barang, dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu. Penjualan personal : komunikasi langsung antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan 42 Universitas Sumatera Utara membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya. Publisitas : bentuk penyajian dan penyebaran ide, barang dan jasa secara non personal, yang mana orang atau organisasi yang diuntungkan tidak membayar untuk itu. Promosi penjualan : bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan/atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan. Public relations : upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakian, dan sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut. (Tjiptono,2002:222) 4. Tempat Berbicara tentang tempat berkaitan dengan saluran pendistribusian barang. Secara garis besar pendistribusian dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen sehingga penggunaannya sesuai dengan kebutuhan. Dalam pelaksanaan aktivitas-aktivitas distribusi, perusahaan kerap kali harus bekerjasama dengan berbagai perantara dan saluran distribusi untuk menawarkan produknya ke pasar. Tujuan penggunaan perantara adalah memanfaatkan tingkat kontak atau hubungan, pengalaman, spesialisasi, dan skala operasi mereka dalam menyebarluaskan produk sehingga dapat mencapai pasar sasaran secara efektif dan efisien. Sementara itu saluran distribusi adalah rute atau rangkaian perantara, baik yang dikelola pemasar maupun yang bebas, dalam menyampaikan barang dari produsen kepada konsumen. 43 Universitas Sumatera Utara II.2.2 Komunikasi Pemasaran 1 Pengertian Komunikasi Pemasaran William G. Nickels (dalam Swatha,1997:345) berpendapat bahwa komunikasi pemasaran adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh pembeli dan penjual, dan merupakan kegiatan yang membantu dalam pengambilan keputusan di bidang pemasaran serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua pihak untuk berbuat lebih baik Komunikasi pemasaran dapat dipahami dengan menguraikan dua unsur pokoknya, yaitu komunikasi dan pemasaran. Komunikasi adalah proses dimana pemikiran dan pemahaman disampaikan antar individu, antara organisasi dengan individu dan juga antar organisasi. Sedangkan pemasaran adalah sekumpulan kegiatan dimana perusahaan dan organisasi lainnya mentransfer nilai-nilai (pertukaran) antara mereka dengan pelanggannya. Jadi, Komunikasi pemasaran merupakan pertukaran informasi dua arah antara pihak-pihak atau lembaga-lambaga yang terlibat dalam pemasaran. Pertukaran dua arah ini kadang-kadang disebut sebagai dialog pemasaran. Atau secara luas komunikasi pemasaran dapat didefenisikan sebagai kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh pembeli dan penjual, dan merupakan kegiatan yang membantu dalam pengambilan keputusan dibidang pemasaran, serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua pihak untuk berbuat lebih baik. Komunikasi pemasaran dapat membantu mempertemukan pembeli dan penjual bersama-sama informasi dalam suatu hubungan pertukaran; menciptakan arus antara pembeli dan penjual yang membuat kegiatan pertukaran lebih efisien; dan memungkinkan semua pihak untuk mencapai persetujuan pertukaran yang memuaskan. 44 Universitas Sumatera Utara Komunikasi pemasaran merupakan suatu aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi.Mempengaruhi/membujuk, dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Gambar.4: Model Proses Komunikasi Pemasaran Ada tiga unsur pokok dalam struktur proses komunikasi pemasaran sebagaimana yang tergambar pada gambar diatas: (Tjiptono,2002:219-220) 1. Pelaku Komunikasi Terdiri atas pengirim (sender) atau komunikator yang menyampaikan pesan dan penerima (receiver) atau komunikan pesan. Dalam konteks in, komunikatornya adalah produsen perusahaan, sedangkan komunikannya adalah khalayak. 2. Material Komunikasi Ada beberapa material komunikasi pemasaran yang penting, yaitu : a. Gagasan, yaitu materi pokok yang hendak disampaikan pengirim 45 Universitas Sumatera Utara b. Pesan (message), yakni himpunan berbagai simbol (oral, verbal, atau non-verbal) dari suatu gagasan. Pesan hanya dapat dikomunikasikan melalui suatu media. c. Media, yaitu pembawa pesan komunikasi. Pilihan media komunikasi pemasaran bisa bersifat personal maupun non-personal. Media personal dapat dipilih dari tenaga penganjur (konsultan), tenaga profesianal, atau dari masyarakt umum. Media non-personal meliputi media massa (radio, TV, internet, koran, majalah, tabloid), kondisi lingkungan (ruangan, gedung) ataupuan peristiwa tertentu (hari-hari besar). d. Respon, yaitu reaksi pemahaman atas pesan yang diterima oleh penerima. e. Feed-back, yaitu pesan umpan balik dari sebagian atau keseluruhan respon yang dikirim kembali oleh penerima. f. Gangguan (noise), yaitu segala sesuatu yang dapat menghambat proses kelancaran proses komunikasi. 3. Proses Komunikasi Proses penyampaian pesan maupun pengiriman kembali respon akan memerlukan dua kegiatan yaitu encoding dan decoding. a. Encoding adalah proses merancang atau mengubah gagasan secara simbolik menjadi suatu pesan untuk disampaikan kepada penerima. b. Decoding adalah proses menguraikan arti atau mengartikan simbol sehingga pesan yang diterima dapat dipahami. Komunikasi pemasaran meliputi tiga tujuan utama, yaitu menyebarkan informasi (komunikasi informatif), mempengaruhi untuk melakukan pembelian atau 46 Universitas Sumatera Utara menarik konsumen (komunikasi persuasif), dan mengingatkan khalayak untuk melakukan pembelian ulang ( komunikasi mengingatkan kembali). Respon atau tanggapan konsumen sebagai komunikan meliputi: 1. efek kognitif, yaitu membentuk kesadaran informasi tertentu. 2. efek afeksi, yakni memberikan pengaruh untuk melakukan sesuatu. Yang diharapkan adalah realisasi pembelian. 3. efek konatif atau perilaku, yaitu membentuk pola khalayak menjadi perilaku selanjutnya, yang diharapkan adalah pembelian ulang.(Tjiptono,2002:219-220) 2. Bentuk-bentuk Komunikasi Pemasaran Bentuk-bentuk komunikasi pemasaran ini lebih sering disebut dengan promotion mix yaitu terdiri dari : a. Personal Selling (penjualan personal) Penjualan personal adalah komunikasi langsung antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya. Sifat-sifat penjualan personal antara lain: Personal confrontation, yaitu adanya hubungan yang hidup, langsung, dan interktif antara dua orang atau lebih. Cultivation, yaitu sifat yang memungkinkan berkembangnya segala macam hubungan, mulai dari sekedar hubungan jual beli sampai dengan hubungan yang lebih akrab. 47 Universitas Sumatera Utara Response, yaitu situasi yang seolah-olah mengharuskan pelanggan untuk mendengar, memperhatikan, dan menanggapi.(Tjiptono,2002:224) b. Periklanan Menurut Kotler (dalam Simamora,2001:305) berpendapat bahwa iklan adalah segala bentuk presentasi dan promosi non-personal suatu produk yang dibayar dan di sponsori oleh sponsor yang jelas. Stanton juga berpendapat bahwa iklan terdiri dari segala kegiatan yang dilibatkan dalam mempresentasikan sesuatu kepada khalyak secara non-personal, dengan sponsor yang jelas dan juga biaya yang jelas suatu pesan tentang produk atau organisasi. Iklan adalah komunikasi tidak langsung, yang didasari pada informasi tentang keunggulan atau keuntungan suatu produk, yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseoranguntuk melakukan pembelian. Suatu iklan memiliki sifat-sifat sebagai berikut: Public presentation, iklan memungkinkan setiap orang menerima pesan yang sama tentang produk yang diiklankan. Pervasiveness, pesan iklan dapat diulang-ulang untuk memantapkan penerimaan informasi. Amplified expressiveness, iklan mampu mendramatisasi perusahaan dan produknya melalui gambar dan suara untuk mengugah dan mempengaruhi perasaan khalayak. Impersonality, iklan tidak bersifat memaksa khalayak untuk memperhatikan dan menanggapinya karena merupakan komunikasi yang monolog (satu arah). Adapun fungsi iklan adalah sebagi berikut: 48 Universitas Sumatera Utara Menginformasikan khalayak mengenai seluk beluk produk (informing) Mempengaruhi khalayak untuk membeli (persuading) Menyegarkan informasi yang telah diterima khalayak (reminding) Menciptakan suasana yang menyenangkan sewaktu khalayak menerima dan mencerna informasi (entertainment) c. Publisitas Publisitas adalah bentuk penyajian dan penyebaran ide, barang dan jasa secara non personal, yang mana orang atau organisasi yang diuntungkan tidak membayar untuk itu. d. Promosi Penjualan Nickels (dalam Swatha,1996:279) mendefenisikan bahwa promosi penjualan adalah kegiatan-kegiatan pemasaran selain personal selling, periklanan dan publisitas yang mendorong efektifitas pembelian konsumen dan pedagang dengan menggunakan alat-alat promosi seperti display, pameran dsb. Kalau iklan menyodorkan alasan untuk membeli suatu produk dan jasa, maka promosi penjualan menekankan alasan mengapa kita harus membeli sekarang juga. Kita dapat menemukan berbagai contoh promosi penjualan di mana-mana, contoh: adanya diskon di sebuah toko, display yang menarik yang ada dalam sebuah toko yang menggoda pembeli impulsif. Alat promosi penjualan banyak dilakukan organisasi. Secara umum promosi penjualan dapat didefenisikan sebagai bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif , umumnya berjangka pendek, yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli konsumen atau pedagang. Dimanapun, periklanan selalu 49 Universitas Sumatera Utara menawarkan alasan untuk membeli, promosi penjualan menawarkan insentif membeli. Pada umumnya promosi penjualan harus merupakan pembangunan hubungan konsumen. Ketimbang sekedar menciptakan volume penjualan jangka pendek, promosi penjualan mesti membantu memperkuat posisi produk dan membangun hubungan jangka panjang dengan konsumen. Banyak alat yang digunakan untuk mencapai tujuan promosi penjualan. Menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong (1966:126) promosi penjualan mencakup berbagai macam alat promosi yang dirangsang merangsang respons pasar lebih awal atau lebih kuat termasuk didalamnya adalah: Promosi Konsumen Promosi konsumen adalah promosi penjualan yang didesain untuk merangsang konsumen membeli, termasuk sampel, kupon, rabat, potongan harga, hadiah, penghargaan atas atas kesetiaan, peragaan, dan perlombaan serta undian. Promosi Dagang Promosi dagang adalah promosi penjualan yang didesain untuk memperoleh dukungan penjual dan memperbaiki usaha penjualan pedagang , termasuk diskon, penundaan pembayaran, barang gratis, iklan bersama, potongan kalau membayar lebih awal, pertemuan dan pameran dagang. Promosi armada penjual Promosi penjualan yang dirancang untuk memotivasi armad penjual usaha armada penjual lebih efektif termasuk bonus, perlombaan mencapai penjualan tertinggi, dan reli penjualan. Adapun yang menjadi tujuan promosi penjualan adalah sebagai berikut 50 Universitas Sumatera Utara 1. Tujuan promosi penjualan intern Salah satu tujuan promosi penjualan adalah untuk mendorong karyawan lebih tertarik pada produk dan promosi perusahaan. Untuk mempertahankan moral karyawan, melatih karyawan tentang bagaimana cara terbaik yang harus dilakukan untuk melayanai konsumen, dan meningkatkan dukungan karyawan , kerjasama dan semangat bagi usaha promosinya. 2. Tujuan promosi penjualan perantara Usaha- usaha promosi penjualan dengan perantara (pedagang besar, pengecer, lembaga perkreditan, dan lembaga jasa) dapat dipakai untuk memperlancar atau mengatasi perubahan-perubahan musiman dalam pesanan, untuk mendorong jumlah pembelian yang lebih besar, untuk mendapatkan dukungan yang luas dalam saluran terhadap promosi, atau untuk memperoleh tempat serta ruang gerak yang lebih baik. 3. Tujuan Promosi Penjualan Konsumen Promosi penjualan konsumen dapat dilakukan untuk mendapatkan orang yang bersedia mencoba produk baru, untuk meningkatkan volume penjualan, untuk mendorong penggunaan baru dari produk yang ada, untuk menyaingi promosi yang dilakukan oleh oleh pesaing dan untuk mempertahankan penjualan.( swastha,1996:280-281) e. Public Relations Public relations adalah upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakian, dan sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut. Yang dimaksud dengan kelompok-kelompok itu adalah mereka yang terlibat, mempunyai kepentingan, dan dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuannya. 51 Universitas Sumatera Utara Kegiatan-kegiatan Public relations meliputi hal-hal berikut: 1. Press relations Tujuan hubungan dengan pers adalah untuk memberikan perhatian yang pantas/ layak dimuat di surat kabar agar dapat menarik perhatian publik terhadap seseorang, produk, jasa atau organisasi. 2. Product publicity Aktivitas ini meliputi berbagai upaya untuk mempublikasikan produk-produk tertentu. 3. Corporate communication Kegiatan ini mencakup komunikasi internal dan eksternal, serta mempromosikan pemahaman tentang organisasi. 4. Lobbying Merupakan usaha untuk bekerja sama dengan pembuat undang-undang atau pejabat pemerintah sehingga perusahaan mendapatkan informasi- informasi penting yang berharga. Bahkan juga kadangkala dimaksudkan untuk mempengaruhi keputusan yang diambil. 5. Counselling Aktivitas ini dilakukan dengan jalan memberi saran dan pendapat kepada manejemen mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan publik mengenai posisi dan citra perusahaan (Tjiptono,2002:222-231) 52 Universitas Sumatera Utara II.3 DISPLAY (PENATAAN BARANG) II.3.1 Pengertian Display Secara etimologi, display (istilah dalam bahasa Inggris) berasal dari bahasa Latin, yang terdiri dari dua kata yaitu ; dis artinya terpisah dan plicare artinya melipat. Jadi display diartikan sebagai membuka lipatan untuk melihat. Artinya ingin melihat keberadaan suatu produk secara lebih jelas di tempat-tempat pemajangan. .(Uchayana, 1993:180) Menurut Peter Chandor mengatakan bahwa display adalah membuat sesuatu tampak terbuka dan membuat hidup senantiasa, yang mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan produksi dan perdagangan. Dan defenisi lainnya mengatakan display adalah kegiatan komunikasi dalam bentuk penyajian yang bersifat visual, hanya saja tarafnya ditingkatkan dari keadaan diam menjadi hidup.(Uchayana, 1993:180) Henry ma’ruf dalam bukunya pemasaran ritel (2006:213) menyatakan bahwa dalam suatu promosi penjualan kegiatan display sangatlah penting karena merupakan suatu komunikasi visual yang dirancang untuk menghasilkan rangsangan dalam penjualan dan melayani pembeli dengan menarik perhatiannya kemudian melakukan pembelian. II.3.2 Keberadaan Display dalam Promosi Penjualan Display sebagai bagian dalam promosi penjualan digolongkan kedalam ”Trade Sales Promotion Devices”. 53 Universitas Sumatera Utara “ Trade Sales Promotion Devices merupakan suatu metode dalam promosi penjualan, yang dirancang khusus untuk merangsang para penjual agar menyediakan dan secara agresif memasarkan suatu produk kepada kelompok grosir, para pengecer, dan para konsumen. (Winardi,1992:116) Alat -alat promosi penjualan lain yang termasuk dalam metode ini yakni; kontes-kontes penjualan dan free merchandise (suatu produk yang diberikan secara gratis). II.3.3 Jenis-jenis Display 1. Window Displays Penataan suatu produk di bagian depan toko, dengan tujuan agar konsumen tertarik untuk melihat dan membeli produk tersebut. 2. Interior Displays Interior displays dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori yaitu merchandise displays dan point of purchase (P-O-P) displays. a. Merchandise displays Merchandise display (ma’ruf, 2006:214-215) terdiri dari beberapa tipe yaitu: 1. display terbuka, penataan produk yang di jual secara terbuka hal ini dilakukan untuk menciptakan kedekatan konsumen dengan produk yang dijual. Konsumen akan berhenti, melihat dan menyentuh produk tersebut hingga menimbulkan niat pembelian. Display ini biasanya digunakan di departemen store dan juga fashion store. 2. display gabungan (assortmen display), display yang menyajikan banyak barang. 54 Universitas Sumatera Utara 3. display lengkap (ensemble display), yaitu menyajikan produk-produk yang saling berkaitan dan saling mendukung. 4. display tema (theme setting display), yaitu memperagakan produk yang dikaitkan dengan tema yang berlangsung. 5. display gaya hidup, display ini berkaitan dengan segmen pasar tertentu yang menjadi target pasar. 6. display terkoordinasi, yaitu display yang melengkapi item utama yang didisplay dengan item-item terkait sehingga membentuk rangkaian yang lengkap dan utuh. 7. display yang didominasi kategori produk, yaitu display yang mencakup segala ukuran, warna atau jenis gunanya yang lain. Display ini memberikan kesan bahwa peritel memiliki keragaman kategoridan kedalaman produk yang dijualnya. 8. power aisles, yaitu penataan sedikit item tetapi dalam jumlah yang besar. Hal ini dilakukan untuk memberikan kesan murah. 9. nama atau konsensi, yaitu display yang menawarkan koleksi produk merek tertentu. 10. display lemari (case display), yaitu semacam rak barang tertentu utnuk jenis barang seperti CD musik, barang-barang besar. 11. display asli packaging (cut case), yaitu kotak atau dus yang dipotong sebagiannya dan dijadikan display. 12. display teknik tertentu, yaitu display yang ditempatkan di lokasi favorit. b. Point of purchase (P-O-P) displays 55 Universitas Sumatera Utara Point of purchase display adalah suatu penataan barang dalam suatu perbelanjaan yang mana tujuanya adalah memberikan rangsangan kepada konsumen untuk melakukan pembelian yang tidak direncanakan sebelumnya. 3. Exterior display Penataaan suatu produk yang akan dijual, tetapi langsung oleh penjual itu sendiri. Seperti sales girl atau salesman yang membawa produk tersebut kepada konsumen. Display adalah suatu faktor utama dalam penjualan modern. Menurut Samson(1967:50) ada lima langkah penjualan melalui display, yaitu: 1. Menarik Perhatian, penataan barang harus mampu menarik perhatian konsumen, dan ini merupakan fungsi utama display 2. Membangkitkan Ketertarikan, sekedar mendapatkan perhatian saja belumlah cukup. Display harus mampu menahan perhatian konsumen tersebut dengan lama dan mengembangkannya sampai ketertarikan dalam diri konsumen. 3. Menimbulkan Keinginan, dari penilaian maupun ketertarikan dari konsumen, konsumen yang melihat akan menerima rangsangan untuk membeli produk . keunggulan suatu produk yang didisplay harus diperlihatkan secara jelas. 4. Membuat Keputusan, sebuah display harus dapat membangun suatu keputusan yang positif dari konsumen yang telah melihat dan membuat keputusan untuk membelinya. 5. Tindakan Langsung, jika keempat langkah diatas telah terpenuhi, maka jawaban dari diadakannya display adalah tindakan membeli produk yang di display Display adalah alat visual yang digunakan oleh pebisnis untuk mencapai dua tujuan umum yaitu: 56 Universitas Sumatera Utara 1. untuk menjual produk dalam promosi 2. membangun nama baik perusahaan Display memberikan kesempatan kepada konsumen untuk melihat bagaimana bentuk produk dalam keadaan yang sebenarnya. Konsumen yang potensial akan melihat penataan barang tersebut dan memberikan penilaian apakah barang yang ditawarkan oleh toko tersebut. Display membangun keingintahuan konsumen tentang produk yang didisplay dan untuk mengetahui apakan produk yang didisplay itu sesuai atau tidak dengannya. Tujuan dari adanya display untuk menjual produk ini dimaksudkan untuk 1. menunjukkan produk yang ditawarkan kepada konsumen 2. membangun keinginan dari konsumen untuk membeli produk yang di display 3. menjual produk yang di dispaly secarea atraktif , yaitu mendekatkan konsumen kepada produk yang dijual tanpa pelayan toko. 4. memberikan gambaran kepada produk toko, dan pelayanan toko kepada konsumen. (Samson,1967:4) 57 Universitas Sumatera Utara 58 Universitas Sumatera Utara II.4 Teori AIDDA Menurut Effendy (2004:13) para ahli komunikasi cenderung untuk bersamasama berpendapat bahwa dalam melancarkan komunikasi lebih baik mempergunakan pendekatan apa yang di sebut A-A procedure atau from attention to action. A-A procedure sebenarnya penyederhanaan dari suatu proses yang disebut AIDDA. Tujuan akhir dari dari beberapa promosi adalah untuk mendapatkan seseorang ataupun lebih untuk membeli produk maupun jasa yang di tawarkan. Model untuk menjangkau tujuan promosi ialah model AIDDA. Singkatan dari Attention (perhatian), Interest (minat), Desire (keinginan), Decision (keputusan) dan action (tindakan) . Attention: dalam tahap ini konsumen mempunyai perhatian atau minat terhadap suatu produk. Interest: kemudian konsumen merasakan tertarik dan berusaha untuk memahami apakah produk tersebut berguna atau tidak baginya. Desire: tahap selanjutnya konsumen tersebut menunjukkan perasaan suka atau tidak suka. Decision: langkah yang diambil seseorang dalam menetapkan suatu hal yang diinginkannya. Action : merupakan tahapan terakhir yang mencerminkan tindakan yang diambil konsumen, membeli atau tidak. Teori ini mengajukan bahwa para konsumen memberi respon kepada pesan pemasaran dalam urutan kognitif (berpikir), affektif (perasaan), dan konatif (melakukan). Menurut teori ini dimulainya komunikasi dengan membangkitkan perhatian (attention) akan merupakan awal suksesnya komunikasi. Apabila perhatian 59 Universitas Sumatera Utara komunikan telah dibangkitkan hendaknya disusul dengan upaya menumbuhkan minat (interest) yang merupakan derajat yang lebih tinggi. Minat adalah kelanjutan dari perhatian yang merupakan titik tolak bagi timbulnya hasrat (desire) untuk melakukan kegiatan yang diharapkan komunikator. Hanya ada hasrat saja dalam diri komunikan , bagi komunikator dalam belum berarti apa-apa sebab harus dilajutkan dengan datangnya keputusan (decision) untuk melakukan kegiatan (action) sebagaimana diharapkan komunikator. II.5 TINDAKAN MEMBELI Tindakan membeli merupakan kegiatan akhir dalam proses menentukan pilihan untuk memilih suatu produk yang diinginkan setelah terjadinya komunikasi dalam menetukan pilihan. Jika konsumen telah memutuskan alternatif yang akan dipilih dan mungkin penggatinyajika diperlukan, maka ia akan melakukan pembelian. Pembelian meliputi keputusan konsumen mengenai apa yang akan dibeli, apakah membeli atau tidak, kapan membeli, dimana membeli, dan bagaimana cara membayarnya.(sumarwan, 2003:310) Engel, Blackwell dan Miniard (dalam Sumarwan, 2003:310) mengklasifikasikan pembelian produk atau jasa yang dilakukan oleh konsumen kedalam tiga jenis, yaitu sebagai berikut: 1. Pembelian yang terencana sepenuhnya Jika konsumen telah menetukan pilihan produk dan merek jauh sebelum pembelian dilakukan, maka ini termasukpembelian yang direncanakan sepenuhnya. Pembelian yang terencana sepenuhnya biasanya adalah hasil dari proses kebutuhan yang diperluas atau keterlibatan yang tinggi. Konsumen seringkali membuat daftar 60 Universitas Sumatera Utara barang yang akan dibelinya jika pergi ke tempat perbelanjaan, konsumen sudah tahu produk dan merek yang akan dibelinya. 2. Pembelian yang separuh terencana Konsumen seringkali sudah mengetahui ingin membeli suatu produk sebelum masuk ke tempat perbelanjaan, namun mungkin konsumen tidak tahu merek yang akan dibelinya samapai ia bisa memperoleh informasi yang lengkap dari pramuniaga atau display di tempat perbelanjaan. Ketika konsumen sudah tahu produk yang ingin dibelinya sebelumnya dan memutuskan merek dari produk tersebut di toko, maka ini termasuk pembelian yang separuh terencana. 3. Pembelian yang tidak terencana Konsumen seringkali membeli suatu produk tanpa direncanakan terlebih dahulu. Keinginan untuk membeli seringkali muncul di toko atau di mal. Banyak faktor yang menyebabkab hal tersebut. Display pemotongan harga 50%, yang terlihat mencolok akan menarik perhatian konsumen. Konsumen akan merasakan kebutuhan untuk membeli produk. Display tersebut akan membangkitkan kebutuhan konsumen yang tertidur, sehingga konsumen merasakan kebutuhan yang mendesak untuk membeli produk yang dipromosikan tersebut. Keputusan pembelian ini sering disebut sebagai pembelian impuls (impulse purchasing). Peter dan Olson ( dalam Sumarwan,2003:311) mengemukakan beberapa perilaku yang dilakukan dalam proses pembelian barang-barang konsumen di toko eceran, seperti diuraikan berikut ini. 1. Tahap Prapembelian Mencari informasi (information contact). Konsumen akan mencari informasi mengenai produk, merek atau toko dari berbagai sumber. 61 Universitas Sumatera Utara Mengambil dana (fund access). Konsumen perlu mengetahui darimana dana yang akan di pakai untuk membeli produk tersebut. Pembelian produk umumnya menggunakan uang sebagai medium utama pertukaran. 2. Tahap Pembelian Berhubungan dengan toko (store contact). Adanya keinginan membeli produk akan mendorong konsumen untuk mencari toko atau pusat perbelanjaan tempat ia membeli produk tersebut. Kontak dengan toko akan dilakukan oleh konsumen untuk menentukan toko mana yang akan dikunjungi. Mencari produk (product contact). Setelah konsumen mengunjungi toko, maka selanjutnya ia harus mencari dan memperoleh produk yang akan dibelinya Transaksi yaitu melakukan pertukaran barang dengan uang, memindahkan pemilikan barang dari toko kepada konsumen. Pembelian merupakan pilihan atau keinginan yang dinyatakan dalam tindakan. 62 Universitas Sumatera Utara