FORMAT RESUME JURNAL Judul Jurnal : Laser in-situ

advertisement
FORMAT RESUME JURNAL
Judul Jurnal
:
Laser in-situ keratomileusis in patients with diabetes mellitus: a
review of the literature
Laser in-situ keratomileusis pada pasien dengan diabetes mellitus:
review literature
Latar Belakang
Pasien diabetes mengalami gangguan penglihatan, dan dengan
popularitas prosedur koreksi penglihatan dengan laser seperti
laser in situ keratomileusis (LASIK), maka semakin banyak
pasien diabetes yang meminta bedah refraktif elektif setiap tahun.
Sedangkan FDA menganggap diabetes merupakan
kontraindikasi relatif untuk dilakukan bedah LASIK. Pada pasien
diabetes bisa menyebabkan komplikasi bedah pada mata atau
hasil refraksi yang buruk. Respon imun menurun yang merupakan
kekhawatiran mengalami infeksi pasca operasi dan atau gangguan
penyembuhan.
Terlepas dari FDA, pasien diabetes melakukan operasi
LASIK setiap tahun. Dari penelitian tentang hasil LASIK
menunjukkan bahwa LASIK bisa saja aman pada pasien diabetes
dengan kontrol glukosa yang baik dan tidak ada komplikasi
sistemik atau okular.
Tujuan
:
menguji apakah diabetes masih dianggap sebagai kontraindikasi
untuk operasi LASIK dengan meninjau komplikasi okular dan
sistemik dari diabetes, dan memeriksa data yang ada pada hasil
LASIK pada pasien diabetes.
Metodologi
:
Tinjauan literatur dilakukan melalui PubMed, Medline, dan Ovid
untuk mengidentifikasi studi bedah LASIK pada pasien dengan
diabetes mellitus. Pencarian ini dilakukan tanpa batasan waktu.
Pencarian menggunakan Medical Subject Headings (Mesh ®)
istilah LASIK dihubungkan dengan kata "dan" untuk mengikuti
MESH. Tiga studi retrospektif teridentifikasi. Sumber penting
dari makalah ini telah diidentifikasi, dikaji, dan sesuai kategori
yang tepat. Pencarian literatur tambahan telah dilakukan untuk
mengidentifikasi berbagai penelitian bedah okular pada pasien
dengan diabetes.
Hasil
:
Dari analisis retrospektif dari 30 mata diabetes oleh Fraunfelder
dan Rich menemukan bahwa tingkat komplikasi pasca-LASIK
pada pasien diabetes adalah 47%, yang secara signifikan lebih
tinggi daripada tingkat komplikasi yang dilaporkan dalam kontrol
mata (6,9%, P, 0,001). Dua penelitian retrospektif secara
langsung bertentangan Fraunfelder dan penemuan Rich. Dalam
sebuah penelitian terhadap 46 mata, Halkiadakis et al melaporkan
bahwa tingkat komplikasi berada pada 6,5% (tiga mata). Sebuah
studi oleh Cobo-Soriano et al, dengan ukuran hampir sama (44
mata) dan karakteristik pasien Halkiadakis et al, juga melaporkan
hasil yang sama. Tingkat komplikasi dalam penelitian ini sedikit
lebih tinggi (9,1%).
Kesimpulan
:
LASIK bisa saja aman dilakukan pada pasien diabetes dengan
kontrol glukosa yang baik dan tidak ditemukan komplikasi okular
atau sistemik.
Rangkuman dan Hasil:
Pembelajaran
Pasien diabetes dengan kontrol glukosa yang sangat baik dan
tidak ada komplikasi okular atau sistemik dapat menerima operasi
LASIK aman dengan sedikit risiko komplikasi atau hasil refraksi
yang buruk.
Download