pemanfaatan citra landsat untuk analisis penggunaan

advertisement
Antologi Pendidikan Geografi, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016| 1
PEMANFAATAN CITRA LANDSAT UNTUK ANALISIS
PENGGUNAAN LAHAN DI KABUPATEN GARUT JAWA BARAT
Oleh :
A. Muldiana, D. Sugandi, L. Somantri
Departemen Pendidikan Geografi, Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Universitas Pendidikan Indonesia
Email :
[email protected] , [email protected] , [email protected]
ABSTRAK
Pertumbuhan penduduk di Kabupaten Garut sangatlah pesat dengan laju pertumbuhan mencapai 1,59%
pertahun, hal ini menyebabkan berubahnya fungsi lahan dikarenakan sifat lahan yang tetap sedangkan
peruntukannya berubah – ubah. Penginderaan jauh merupakan metode yang tepat untuk menganalisis
perubahan penggunaan lahan dalam penelitian ini menggunakan Citra Landsat-7 dan Citra Landsat-8.
Penelitian ini mengkaji bagaimana perubahan penggunaan lahan tahun 2003 dan 2015. Tujuan penelitian
ini menganalisis perubahan penggunaan lahan dan nilai spektral pada setiap penggunaan lahan di
Kabupaten Garut. Metode dalam penelitian ini adalah metoe penginderaan jauh dengan pendekatan
keruangan. Pengambilan sampel didasarkan pada rona dan warna sehingga terdapat 10 sampel. Teknik
analisis menggunakan interpretasi digital. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam penelitian ini
tingkat keakuratan data yang diperoleh dari citra landsat cukup akurat yaitu mencapai 90%. Perubahan
penggunaan lahanmberkurang pada kategori hutan 16925,61 ha, kebun 10406,03 ha dan sawah 2523,81
ha. Sedangkan kategori lainnya mengalai peningkatan luas tegalan/ladang 15997,13 ha, pemukiman
8265,01 ha dan lahan kosong 5583,76 ha.
Kata Kunci
: Penggunaan lahan, citra landsat, penginderaan jauh dan perubahan
penggunaan lahan
ABSTRACT
Population growth in Garut is very rapid with the population growth rate reached 1.59% every
years, this has led to the change of the land use function because the land use is lasting but the
function always changes. remote sensing is right method for the analysis of land use change, in
this riserch use landsat 7 and landsat 8. This research learn how the land use change in 2003
and 2015. the purpose of this research to analyse change of the land use and spectral value on
any land use in garut district. The method in this research is remote sensing method whit spatial
approach. Sampling is based on the hue and color so that there are 10 samples. analysis
techniques using digital interpretation. The results showed that in this study the level of accuracy
of the data obtained from Landsat imagery is accurate, reaching 90%. The land use change is
reduced on the forest 16925,61 hectare, orchards 10406,03 hectare, and rice paddies 2523,81
hectare. while on the other land use category is increased, moor 15997.13 hectare, settlement
8265.01 hectare, and vacant land 5583,76 hectare
Keywords : land use, landsat, remote sensing, and land use change
http://antologi.upi.edu/index.php/main/antologi/B035
2 | Muldiana, dkk.
Pemanfatan Citra Landsat untuk Analisis Penggunaan Lahan di Kabupaten Garut…
PENDAHULUAN
Lahan memiliki peran penting dalam
lingkungan fisik dan biotik, penggunaan
lahan berkaitan dengan aktifitas manusia
dalam mengelola lahan, sesuai pernyataan
Ritohardoyo (2013) adanya penggunaan
lahan untuk memenuhi kebutuhan dalam
hidup manusia. Kebutuhan manusia yang
beragam hingga merubah lingkungan untuk
memenuhi
kebutuhan
hidup,
karena
manusia merupakan mahluk sosial, mahluk
budaya, mahluk ekonomi, politik, hukum
serta
psikologik, bukan sekedar mahluk
biologik. Sumaatmadja (1986)
pertanian sekertarian jendral (2008 - 2012)
lahan pertanian di Indonesia cenderung
penurunan
yang
akan
berdampak pada masyarakat dalam aspek
sosial ekonomi, ekologi dan budaya,
sehingga akan menciptakan kebijakan –
kebijakan pemerintah yang baru seiring
terus berubahnya penggunaan lahan.
Kabupaten
Garut
pengalami
pertumbuhan penduduk yang pesat dari
tahun 2005 – 2014 Badan Pusat Statistik
(BPS)
2014
mencatat
berubah – ubah. Sitorus (2004) masalah
pokok dalam usaha penataan penggunaan
lahan
dan
linkungan
hidup
terdapat
kontradiksi antara kebutuhan pemakai yang
lebih luas dan batasan lingkungan hidup,
meningkatnya kebutuhan hidup yang tidak
disertai dengan perluasan kesempatan kerja,
kerusakan
tanah
akibat
kurangnya
pemeliharaan.
Kabupaten
Garut
akan
terus
berkembang baik jumlah penduduk maupun
pembangunan daerah sehingga penggunaan
lahannya semakin kompleks. Pengetahuan
Pusat data dan sistem informasi
mengalami
tidak berkurang tapi penggunaannya yang
pertumbuhan
penduduk sebesar 1,59%. Pertumbuhan
yang semakin meningkat diikuti dengan
peningkatan kebutuhan lahan, namun lahan
memiliki sifat tetap tidak bertambah dan
http://antologi.upi.edu/index.php/main/antologi/B035
terhadap penggunaan lahan disuatu daerah
sangat penting untuk kegiatan perencanaan
dan pengelolaan wilayah tersebut Lillesand,
dkk (2004).
Citra satelit sangat mendukung untuk
pembangunan
suatu
menggunakan
citra
daerah,
satelit
dengan
kita
bisa
mendapatkan penggunaan dan perubahan
penggunaan lahan di suatu wilayah dengan
cakupan yang luas. Sesuai pernyataan
Daruati (2008) Citra Landsat 7ETM+ dapat
digunakan dalam studi penggunaan lahan
karena memiliki resolusi spasial mencapai
30 m. Penginderaan jauh adalah alat yang
baik dan cepat dalam memperoleh data
penggunaan lahan dan tutupan lahan
Purbawaseso (1996).
Antologi Pendidikan Geografi, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016| 3
Citra landsat sangat relevan untuk
mengetahui
sejauh
mana
perubahan
penggunaan lahan di Kabupaten Garut,
landsat 8 OLI and TIRS, selanjutnya
dilakukan pengecekan dengan matrikulasi
uji ketelitian.
selain cakupan yang sangat luas dengan
memanfaatkan
menganalisis
citra
landsat
dapat
dengan
software
dengan
Kategori
Interpretasi
Kategori
Lapangan
A
B
C
D
E
F
mengoprasikannya di komputer sehingga
lahan
A
dengan cepat dan waktu yang singkat tanpa
B
mendapatkan
data
penggunaan
memerlukan biaya yang banyak.
C
Rumusan masalah dalam penelitian ini
D
yaitu nilai spektral pada penggunaan lahan
dan perubahan penggunaan lahan tahun
E
2003 dan tahun 2015.
F
METODE
Metode yang digunakan adalah metode
penelitian
penginderaan
menggunakan
enam
jauh
dengan
tahapan
yaitu,
perumusan masalah dan tujuan, evaluasi
kemampuan,
pemilihan
Jumlah
Sumber : Short, 1982 dalam Sutanto (1986)
πΎπ‘’π‘‘π‘’π‘™π‘–π‘‘π‘–π‘Žπ‘› π‘–π‘›π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘π‘Ÿπ‘’π‘‘π‘Žπ‘ π‘–
=
π‘ π‘Žπ‘šπ‘π‘’π‘™ π‘π‘’π‘›π‘Žπ‘Ÿ π‘‘π‘–π‘Žπ‘ π‘˜π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘”π‘œπ‘Ÿπ‘–
𝑋 100%
π‘—π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘ π‘Žπ‘šπ‘π‘’π‘™
prosedur,
persiapan, interpretasi data dan penyajian
laporan. Sampel dalam penelitian adalah
nilai spektral penggunaan lahan, teknik
sampling berdasarkan asumsi menngunakan
unsur – unsur interpretasi pemukiman,
sawah, ladang, perkebunan, lahan kosong,
sehingga terdapat 10 sampel. Teknik
pengambilan data menggunakan survey.
Analisis data menggunakan pengolahan
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Nilai Spektral
Histogram
menunjukan
bagaimana
nilai spektral dan panjang gelombang objek
pada citra, sesuai pernyataan Sugandi
(2010) pixel merupakan unit terkecil berupa
kordinat tiga dimensi yang menunjukan
nilai pantulan pixel setiap selang panjang
gelombang.
citra landsat 7 ETM+ tahun 2003 dan citra
http://antologi.upi.edu/index.php/main/antologi/B035
jumlah
4 | Muldiana, dkk.
Pemanfatan Citra Landsat untuk Analisis Penggunaan Lahan di Kabupaten Garut…
Gambar 1
hutan memiliki nilai spektral pada citra
Histogram Citra Landsat 7
landsat-8 antara 1 – 71. Hutan memiliki
tekstur kasar dan pola yang tidak teratur.
Pemukiman memiliki rona cerah, warna
coklat
muda
dikarenakan
pemukiman
memiliki atap terbuat dari tanah liat dan
tidak
memiliki
menyebabkan
menjadi
kandungan
pantulan
tinggi
sinar
sehingga
air,
matahari
pemukiman
memiliki nilai spektral antara landsat-8
yaitu antara 235 – 249.
Sawah memiliki rona cerah, warna
hijau dikarenakan warna padi dan vegetasi,
Sumber : Hasil Penelitian, 2016
warna lain yang mungkin nampak pada
Gambar 2
sawah adalah warna coklat muda beberapa
Histogram Citra Landsat 8
sawah yang telah di panen sehingga hanya
nampak tanah yang menyebabkan terlihat
warna coklat muda, sawah memiliki tekstur
halus, dengan nilai spektral pada citra
landsat-8 yaitu antara 167 – 234.
Lahan kosong memiliki rona agak
cerah,
warna
coklat
kemerahmerahan
dikarenakan lahan kosong merupakan lahan
yang belum terbangun seperti semak
belukar sehingga terlihat bagian tanah pada
lahan tersebut, pada lahan kosong juga
memiliki kandungan air pada tanah, lahan
Sumber : Hasil Penelitian, 2016
Hutan memiliki rona gelap, warna hijau
tua dikarenakan vegetasi pada hutan sangat
rapat dan ukuran daun besar hingga sedang,
http://antologi.upi.edu/index.php/main/antologi/B035
kosong memiliki nilai spektral pada citra
landsat-8 antara 145 – 166, lahan kosong
memiliki tekstur halus.
Antologi Pendidikan Geografi, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016| 5
Ladang atau tegalan memiliki rona
agak gelap, warna coklat tua pada citra
penggunaan
lahan
Hutan,
kebun/perkebunan dan sawah.
dikarenakan terlihat langsung pada tanah
Tabel 1
yang memiliki kandungan air yang cukup
Perubahan Penggunaan Lahan Tahun
2003 dan Tahun 2015
Luas Penggunaan
Lahan (ha)
Penggunaan
Lahan
2003
2015
banyak, ladang atau tegalan memiliki nilai
spektral pada citra landsat-8 antara 106 –
144.
Kebun memiliki rona cerah, warna
hijau
muda
mengidentifikasikan
pada
tumbuhan atau daun – daun yang berwarna
hijau, kebun memiliki nilai spektral pada
citra landsat-8 antara 72 – 105.
Hasil survey menunjukan asumsi yang
dilakukan pada 10 sampel dengan hasil
dilapangan 9 dari 10 plot mendapatkan hasil
yang sesuai dengan asumsi – asumsi
sebelum dilakukan survey, data 90% sesuai
sehingga citra landsat cukup efisien dalam
berdasarkan
Sumber : Hasil Penelitian, 2016
Penggunaan lahan setiap tahunnya
mengalami perubahan disebabkan beberapa
faktor diantaranya pertumbuhan penduduk
disuatu wilayah yang terus mengalami
peningkatan,
semakin
pembangunan
Penggunaan lahan di Kabupaten Garut
2003
65106,01087
79142,87264
39760,81552
103923,9955
9504,771104
9183,459598
1961,040625
tingginya
nilai
alih pungsi lahan akibat pembangunan –
2. Perubahan Penggunaan Lahan
tahun
82031,7105
89548,90326
23763,68363
106447,8051
1293,766432
3599,6992
1889,925786
kebutukan masyarakat, serta mengalami
analisis penggunaan lahan.
pada
Hutan
Kebun/perkebunan
Tegalan/ladang
Sawah
Pemukiman
Lahan kosong
Badan air
hasil
pengolahan pada citra menunjukan bahwa
penggunaan lahan didominasi oleh sawah
baik sawah irigasi maupun sawah tadah
hujan. Penggunaan lahan di Kabupaten
Garut pada Tahun 2015 berdasarkan hasil
pengolahan peta citra mengalami penurunan
pada beberapa aspek diantaranya pada
yang
menunjang
dalam
kehidupan.
Rentang waktu tahun 2003 hingga
tahun 2015 Objek penggunaan lahan yang
meningkat luasannya yaitu, tegalan/ladang
meningkat
5,18%
dari
luas
wilayah,
pemukiman meningkat 2,66% dari luas
wilayah yang mengindikasikan bahwa
adanya peningkatan jumlah penduduk, dan
lahan kosong meningkat 1,81% dari luas
wilayah,
http://antologi.upi.edu/index.php/main/antologi/B035
6 | Muldiana, dkk.
Pemanfatan Citra Landsat untuk Analisis Penggunaan Lahan di Kabupaten Garut…
Sedangkan objek penggunaan lahan
yang mengalam penurunan luas yaitu, hutan
sinar matahari yang dipantulkan lebih
tinggi daripada hutan.
berkurang 5,49% dari luas wilayah hal
3. Objek dengan nilai spektral tinggi
tersebut mengindikasikan adanya upaya
adalah bangunan, pemukiman, fasilitas
manusia untuk melakukan pembukaan
umum, fasilitas ekonomi, dan jalan,
lahan terbuka hijau untuk lahan – lahan
dikarena objek – objek tersebut adalah
pertanian,
berkurang
benda padat yang tidak memiliki
3,37% dari luas wilayah, dan sawah 0,82%
kandungan air. Selain itu sawah dan
dari luas wilayah.
sungai juga memiliki nilai spektral
kebun/perkebunan
yang tinggi.
KESIMPULAN
Luas
hutan
di
Kabupaten
Garut
penggunaan citra landsat cukup efisien
berkurang sangat signifikan yaitu berkurang
untuk analisis penggunaan lahan, terbukti
5,49% dan keseluruhan luas hutan tahun
bahwa
tingkat
2015 adalah 21,10% dimana luas tersebut
keakuratan data yang diperoleh dari citra
sangat jauh dari jumlah peraturan undang –
landsat cukup akurat yaitu mencapai 90%.
undang No 26 tahun 2007 pasal 29 ayat 2
Nilai pantulan spektral berbeda tergantung
yaitu 30% dari seluruh luas wilayah.
dalam
penelitian
ini
pada komposisi objek, sehingga rona dan
warna pada citra akan berbeda antara objek
yang satu dengan objek yang lain.
1. Objek dengan nilai spektral rendah
hutan, memiliki vegetasi yang sangat
rapat,
sehingga
hutan
memiliki
kandungan air yang cukup banyak dan
menyebabkan pantulan sinar matahari
menjadi rendah.
Daftar Pustaka
Sumber Buku
Daruati, Dini. (2008). Penggunaan Citra
Landsat 7ETM+ Untuk Kajian
Penggunaan Lahan Das Cimanuk.
Jurnal Limnotek. Vol.XV: hal 40-50
Ritohardoyo, S. (2013). Penggunaan dan
Tata Guna Lahan. Yogyakarta :
Ombak.
2. Objek dengan nilai spektral sedang
adalah perkebunan dan tegalan/ladang,
dengan
vegetasi
jarang,
memiliki
kandungan air yang sedikit sehingga
http://antologi.upi.edu/index.php/main/antologi/B035
Shaw, G. A. And Burke, H. K. (2003).
Spectral Imaging for Remote Sensing.
Antologi Pendidikan Geografi, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016| 7
Sitorus, Santun R.P. (2004). Evaluasi
Sumberdaya Lahan. Bandung : PT.
Tarsito
Sumaatmadja, N. (1986). Suatu Pendekatan
dan Analisis Keruangan. Bandung :
Alumni
Sutanto. (2013). Metode Penelitian
Penginderaan Jauh. Yogyakarta :
Ombak.
Sugandi, D. (2010). Penginderaan Jauh dan
Aplikasinya. Bandung : Buana
Nusantara Press.
Purbowaseso,
Bambang.
(1996).Penginderaan Jauh Terapan.
Jakarta:Universitas Indonesia (UIPress)
Sumber Dokumen
Pemerintahan Kabupaten Garut.(2011).
rencana
pembangunan
jangka
menengah daerah kabupaten Garut
tahun 2009 – 2014. [online] Available
at:
http://www.garutkab.go.id/pub/static_
menu/detail/pemerintahan_kebijakan_r
kpd_rpjmd_kua
[BPS] Badan Pusat Statistik Kabupaten
Garut.(2014).Statistik Penduduk.
[online] Available at:
http://garutkab.bps.go.id/index.php?hal
=tabel&id=5#.VPMJh6NNH1U
http://antologi.upi.edu/index.php/main/antologi/B035
Download