PENERAPAN ECONOMIC VALUE ADDED SEBAGAI ALAT UNTUKMENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADAPT. BANK CENTRAL ASIA DAN PT. BANK PAN INDONESIAYANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA Oleh: ANDI IRWANTO ( 02620287 ) ACCOUNTING Dibuat: 2007-04-09 , dengan 3 file(s). Keywords: Economic Value Added Penelitian ini merupakan studi kasus pada PT. Bank Central Asia dan PT. Bank PAN Indonesia dengan judul “Penerapan Economic Value Added Sebagai Alat Untuk Mengukur Kinerja Keuangan pada PT. Bank Central Asia dan PT. Bank PAN Indonesia yang Listing di Bursa Efek Jakarta”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan analisis EVA dan apakah akan menghasilkan nilai tambah ekonomis bagi perusahaan. Economic Value Added adalah suatu konsep pengukuran kinerja keuangan yang dikemukakan oleh Stern Stewart and Co. rumus dasar EVA adalah laba operasi setelah pajak dikurangi total biaya modal. Tolok ukur yang digunakan adalah apabila EVA > 0 berarti kinerja perusahaan baik, jika EVA = 0 adalah menunjukkan posisi impas dan jika EVA < 0 menunjukkan tidak ada nilai tambah ekonomis ke dalam perusahaan. Hasil analisis dengan menggunakan konsep EVA untuk PT. Bank Central Asia dan PT. Bank PAN Indonesia selama lima tahun menunjukkan nilai yang berbeda. Untuk PT. Bank Central Asia rata – rata pertumbuhannya menunjukkan nilai yang negatif yaitu sebesar -131.32 %, sedangkan untuk PT. Bank PAN Indonesia menunjukkan nilai 0.67 %. Dari hasil rata – rata pertumbuhan EVA untuk kedua perusahaan selama lima periode secara cross section dapat diketahui bahwa PT. Bank PAN Indonesia mempunyai nilai rata – rata EVA yang lebih tinggi daripada PT. Bank Central Asia sehingga dapat disimpulkan bahwa PT. Bank PAN Indonesia merupakan perusahaan dengan kinerja keuangan terbaik. Hasil EVA yang negatif menandakan bahwa selama periode penelitian manajemen perusahaan tidak berhasil memberikan nilai tambah ekonomis kepada perusahaan dan hasil EVA yang positif menandakan telah terjadi proses nilai tambah ekonomis bagi perusahaan. Selain itu meskipun laba perusahaan naik belum tentu EVA-nya juga akan naik, karena hal ini sangat tergantung pada struktur modal serta biaya modal setiap komponennya. Berdasarkan kesimpulan di atas penulis dapat mengimplikasikan bahwa sebaiknya perusahaan menggunakan konsep Economic Value Added dalam menilai kinerja keuangan perusahaan karena jika dilihat dari sisi profit, penyedia dana maupun pihak – pihak terkait akan terkecoh, karena laba yang tinggi belum menjamin terjadi nilai tambah bagi perusahaan. Selain itu manajemen perlu meningkatkan efektifitas dan efisiensi biaya untuk menghindari EVA yang negatif. This research is a case study on PT. Bank Central Asia and PT. Bank PAN Indonesia with the title "Application of Economic Value Added as a Tool for Measuring Financial Performance in PT. Bank Central Asia and PT. Bank PAN Indonesia, the Jakarta Stock Exchange Listings. " The purpose of this study was to measure the financial performance of companies using EVA analysis and whether it will generate economic added value for the company. Economic Value Added is a financial performance measurement concept put forward by Stern Stewart and Co.. EVA basic formula is the operating profit after tax less the total cost of capital. Benchmark used is when EVA> 0 means that the performance of either company, if EVA = 0 is to show the position of break even and if EVA <0 indicating no economic value-added into the company. Results of analysis using the concept of EVA for PT. Bank Central Asia and PT. Bank PAN Indonesia over the past five years show a different value. To PT. Bank Central Asia - average growth showed a negative value that is equal to -131.32%, while for the PT. Bank PAN Indonesia shows the value of 0.67%. From the results - average growth of EVA for both companies during the five periods in cross section can be known that. Bank PAN Indonesia has a value - average EVA is higher than the PT. Bank Central Asia so that it can be concluded that the PT. Bank PAN Indonesia is a company with the best financial performance. EVA negative results indicate that during the study period the company management failed to provide economic value-added services to businesses and EVA positive result indicates there has been economic value-added process for the company. In addition, although not necessarily profit to grow its EVA will also rise, as this is highly dependent on capital structure and capital cost of each component. Based on the conclusion of the authors to imply that companies should use the concept of Economic Value Added in assessing the company's financial performance because when viewed from the side of profit, provider or party fund - related parties will be fooled, because high profits do not guarantee there added value to the company. In addition, management needs to improve the effectiveness and cost efficiency in order to avoid a negative EVA.