pai-9toleransi-beragama

advertisement
TOLERANSI UMAT BERAGAMA
AGAMA DI INDONESIA:
 Indonesia, secara tipikal merupakan masyarakat
yang plural, terutama pluralitas yang bercorak
primordial, pluralitas yang disebabkan adanya
perbedaan karena unsur bawaan, termasuk agama.
 Secara historis, tuduhan bahwa agama ikut andil
dalam memicu konflik dan sebagai sumber konflik
antar umat bergama memang sulit dibantah.
 Umat beragama seringkali bersikap memonopoli
kebenaran ajaran agamanya.
 Umat beragama seringkali bersikap konservatif,
merasa benar sendiri (dogmatis).
TOLERANSI BERAGAMA

Di kalangan umat beragama senantiasa
berkembang pandangan yang bercorak
partikular, yaitu klaim kebenaran agama
(religious truth claim). klaim ini berarti
menegasikan (to exclude) agama lain.
adanya monopoli kebenaran yang eksklusifkonservatif.
TOLERANSI BERAGAMA

Berkembangnya faham
supersessionisme, yaitu faham dan
keyakinan doktrinal-teologis bahwa
agama yang datang belakangan
berfungsi mengabrogasi atau menggeser
agama yang datang sebelumnya.
TOLERANSI UMAT BERAGAMA
PENGERTIAN:
 Toleransi berasal dari kata Latin tolerare yang berarti
bertahan atau memikul.
 Toleran diartikan dengan saling memikul walaupun
pekerjaan itu tidak disukai atau memberi tempat
kepada orang lain, walaupun kedua belah pihak
tidak sependapat
 Padanan kata toleransi dalam bahasa adalah
tasamuh yang berarti saling mengizinkan dan saling
memudahkan
 Toleransi berarti sikap menenggang, membiarkan,
membolehkan, baik berupa pendirian, kepercayaan,
dan kelakuan yang dimiliki seseorang atas yang
lainnya.
TOLERANSI UMAT BERAGAMA
TOLERANSI DALAM ISLAM:
 Ketika Nabi Muhammad hijrah ke kota Madinah,
Nabi melihat kenyataan adanya pluralitas agama.
 Pasal 25 Piagam Madinah menyebutkan bahwa bagi
orang-orang Yahudi agama mereka dan bagi orang
Islam agama mereka.
 Pasal 20 Piagam Madinah mengisyaratkan bahwa
orang-orang musyrik atau kafir Madinah tidak
dinyatakan sebagai musuh kaum Muslimin.
 Kebebasan beragama pada masa Nabi Muhammad
s.a.w. juga ditunjukkan dengan adanya kebebasan
dalam melakukan propaganda keagamaan
TOLERANSI UMAT BERAGAMA
TOLERANSI DALAM ISLAM:
ِ ‫اَّلل ََلعلَ ُكم أُهمةً و‬
ِ‫ لِ ُك ٍّل جعلْنا ِم ْن ُكم ِشرعةً و‬
‫ه‬
‫اح َد ًة َولَ ِك ْن‬
‫اء‬
‫ش‬
‫و‬
‫ل‬
‫و‬
‫ا‬
‫اج‬
‫ه‬
‫ن‬
‫م‬
َ
َ
ْ
َ ََ
َ ْ ََ ُ َ ْ َ ً َ َ َ ْ ْ
ِ‫ات إِ ََل ه‬
ِ
ِ ‫الَْي ر‬
َِ ‫اَّلل مرِجعُ ُكم‬
ِ
ِ
ْ
‫ج ًيعا فَ يُ نَ بِئُ ُك ْم ِِبَا‬
‫وا‬
‫ق‬
‫ب‬
‫ت‬
‫اس‬
‫ف‬
‫م‬
‫ك‬
‫اَت‬
‫ء‬
‫ا‬
‫م‬
‫ِف‬
‫م‬
‫ك‬
‫و‬
‫ل‬
‫ب‬
‫ي‬
ُ
َ
ُ
ُ
ُ
َ ْ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ‫ل‬
ْ َْ
َ
) ٤٨:‫ُك ْن تُ ْم فِ ِيه ََتْتَلِ ُفو َن (املائدة‬
 Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan
jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya
kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak
menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka
berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allahlah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya
kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu (QS alMaidah (5):48).
TOLERANSI UMAT BERAGAMA
TOLERANSI DALAM ISLAM:
 Islam mengajarkan agar umat Islam berbuat baik
dan bertindak adil kepada siapapun yang tidak
memerangi umat Islam karena agama yang dianut.
 Islam mengutamakan terciptanya suasana
perdamaian, hingga timbul rasa kasih sayang di
antara umat Islam dengan umat beragama lain
 Kerjasama yang baik antara umat Islam dan umat
beragama lain tidaklah menjadi halangan dalam
Islam
TOLERANSI UMAT BERAGAMA
SEBAB KONFLIK KEAGAMAAN DI INDONESIA:
 Sifat agama yang mengandung tugas dakwah;
 Pengetahuan keagamaan yang rendah;
 Tidak mampu menahan diri;
 Kaburnya batas antara sikap memegang teguh
keyakinan agama dan toleransi
 Kecurigaan masing-masing akan kejujuran pihak
lain;
 Kurangnya saling pengertian dalam menghadapi
perbedaan
TOLERANSI UMAT BERAGAMA
DIALOG ANTAR UMAT BERAGAMA:
 Dialog agama diselenggarakan sebagai usaha untuk
mempertemukan tokoh-tokoh agama dalam rangka pembinaan
kerukunan umat beragama.
 Dialog bukan debat untuk saling mengemukakan kebenaran
pendapat dari seseorang dan mencari kesalahan pendapat
orang lain.
 Dialog antar umat beragama,adalah suatu percakapan bebas,
terus terang dan bertanggung jawab, yang didasari oleh saling
pengertian dalam menanggulangi masalah kehidupan bangsa,
baik materil maupun spiritual.
 Prinsip “agree in disagreement” (setuju dalam perbedaan
berarti setiap peserta dialog agama harus berlapang dada.
TOLERANSI BERAGAMA


Hans Kung, seorang teolog kristen, mengatakan “no
peace among the nations without peace among
religions; no peace among religions without dialogue
between the religions; no dialo-gue between religions
without investigation the foundation of the religions”.
Ungkapan lain mengatakan “apabila kamu hanya
mengetahui dirimu sendiri, berarti kamu tidak
mengenal dirimu”.
MODEL DIALOG AGAMA

Dialog parlementer (parliementary
dialogue) yang melibatkan tokoh-tokoh
umat beragama se-dunia. misalnya
world’s parliement of reli-gions (19801990-an) dan conference on reli-gions
and peace, dan the world congress of
faiths. tujuannya mengembangkan
kerjasama dan perdamaian di antara
umat beragama.
MODEL DIALOG AGAMA

Dialog kelembagaan (institutional
dialogue) yang melibatkan organisasiorganisasi keagamaan. tujuannya
mendiskusikan dan memecah-kan
persoalan keumatan dan
mengembangkan komunikasi di antara
organisasi keagamaan (pgi, walubi, kwi,
mui, parisadha hindu dharma, nu,
muhammadiyyah, dll).
MODEL DIALOG AGAMA

Dialog teologi (theological dialogue).
tujuan-nya adalah membahas persoalanpersoalan teologis-filosofis.
memberikan pemahaman mengenai
konsep teologis masing-masing agama.
membangun pemahaman sesuai yang
dikehendaki agama masing-masing, dan
menghindari pemahaman yang subyektif.
MODEL DIALOG AGAMA

Dialog dalam masyarakat (dialogue in
community). tujuannya untuk menggarap
dan menyelesaikan masalah-masalah
praktis dalam kehidupan bersama.
TOLERANSI BERAGAMA


Mengembangkan model pemahaman
keagamaan yang tidak semata
menegaskan perbedaan, melainkan
mencari persamaan-persamaan di
antara agama.
Mengarahkan paradigma ‘kesalehan
ritual’ dan ‘kesalehan individual’
menjadi ‘kesalehan sosial’.
Download