BAB II TINJAUAN PUSTAKA

advertisement
Bab II Tinjauan Pustaka
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Manajemen Proyek
Manajemen proyek adalah salah satu cara yang ditawarkan untuk maksud
pengelolaan suatu proyek, yaitu suatu metode pengelolaan yang dikembangkan secara
ilmiah dan intensif sejak pertengahan abad ke-20 untuk menghadapi kegiatan khusus
yang berbentuk proyek. (Soeharto, 1999)
Manajemen proyek adalah usaha pada suatu kegiatan agar tujuan adanya
kegiatan tersebut dapat tercapai secara efisien dan efektif. Efektif dalam hal ini adalah
dimana hasil penggunaan sumber daya dan kegiatan sesuai dengan sasarannya yang
meliputi kualitas, biaya, waktu dan lain-lainnya. Sedangkan efisien diartikan
penggunaan sumber daya dan pemilihan sub kegiatan secara tepat yang meliputi
jumlah, jenis, saat penggunaan sumber lain dan lain-lain. Oleh sebab itu manajemen
proyek pada suatu proyek konstruksi merupakan suatu hal yang tidak dapat diabaikan
begitu saja, karena tanpa manajemen suatu proyek, konstruksi akan sulit berjalan
sesuai dengan harapan baik berupa biaya, waktu maupun kualitas.
Menurut George R. Terry Manajemen proyek meliputi proses perencanaan
(planning) kegiatan, pengaturan
(organizing), pelaksanaan
(actuating) dan
pengendalian (controlling) (Widiasanti & Lenggogeni, 2013). Proses perencanaan,
pengaturan, pelaksanaan dan pengendalian tersebut dikenal dengan proses
manajemen.
II - 1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab II Tinjauan Pustaka
2.1.1 Fungsi Manajemen Proyek
Sebagai suatu proses, manajemen mengenal suatu urutan pelaksanaan yang
logis yang menggambarkan bahwa ada tindakan-tindakan manajemen semata-mata
diarahkan pada pencapaian sasaran yang telah ditetapkan, oleh karena penetapan
tujuan/sasaran merupakan tindakan manajemen yang pertama, kemudian diikuti
tindakan
perencanaan
(planning),
organisasi
(organizing)
dan
koordinasi
(coordinating), pelaksanaan (actuating), dan pengawasan dan pengendalian
(controlling) dengan pemanfaatan sumber daya yang tersedia secara efisien dan
efektif. Kelima tindakan ini pada dasarnya merupakan fungsi-fungsi dari manajemen.
Jika seluruh usaha kegiatan diilustrasikan sebagai bentuk input, proses dan output,
maka :
1. Sumber daya yang tersedia merupakan input
2. Fungsi-fungsi manajemen merupakan proses
3. Tujuan merupakan output
Sumber Daya
Proyek
Kegiatan
Proyek
Hasil Akhir
Kegiatan
Gambar 2.1 Bagan usaha kegiatan proyek (Modul MK)
Perlu diingat fungsi-fungsi manajemen didalam unsur manajemen merupakan
perangkat lunaknya (prosedur operasi), manajer merupakan perangkat SDM
(brainware) serta organisasi berikut pendukungnya merupakan perangkat kerasnya.
Secara umum fungsi-fungsi manajemen dapat diuraikan sebagai berikut :
II - 2
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab II Tinjauan Pustaka
1. Fungsi Perencanaan
Fungsi perencanaan (planning)¸ berupa tindakan pengambilan keputusan yang
mendukung data dan informasi,maupun fakta kegiatan yang akan dipilih dan akan
dilakukan pada masa mendatang. Tindakan-tindakan yang dilakukan adalah :
a. Menetapkan tujuan dan sasaran proyek
b. Menganalisis kendala dan resiko yang mungkin terjadi untuk seluruh proyek
ataupun per bagian-bagian dari rencana
c. Menetapkan penggunaan sumber daya
d. Menyusun rencana induk jangka panjang dan pendek
e. Menyumbangkan strategi dan prosedur operasi
f. Menyiapkan pendanaan serta standar kualitas yang diharapkan
g. Menentukan metode dan aspek-aspek teknik yang diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan
Manfaat dari fungsi perencanaan diatas adalah sebagai alat pengawas maupun
pengendali kegiatan, atau pedoman pelaksana kegiatan, serta sarana untuk memilih
dan menetapkan kegiatan yang diperlukan.
2. Fungsi organisasi (organizing)
Fungsi organisasi adalah berupa tindakan-tindakan guna mempersatukan
kumpulan kegiatan manusia, yang mempunyai pekerjaan masing-masing, saling
berhubungan satu sama lain dengan tata cara tertentu dan berinteraksi dengan
lingkungannya dalam rangka mendukung tercapainya tujuan. Untuk menjalankan
fungsi organisasi diperlukan pengetahuan tentang berbagai tipe organisasi, sehingga
dapat dilakukan analisis terhadap penerapan jenis organisasi yang sesuai dengan
proyek yang akan dilaksanakan. Tindakan berupa antara lain :
II - 3
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab II Tinjauan Pustaka
a. menetapkan daftar penugasan
b. menyusun lingkup kegiatan
c. menyusun struktur kegiatan
d. menyusun daftar personil organisasi berikut lingkup tugasnya.
Manfaat dari fungsi organisasi adalah merupakan pedoman pelaksanaan fungsi,
dimana pembagian tugas serta hubungan tanggung jawab serta delegasi kewenangan
terlihat jelas.
3. Fungsi pelaksanaan (actuating)
Berupa tindakan untuk menyelaraskan seluruh anggota organisasi dalam
kegiatan pelaksanaan, serta agar seluruh anggota organisasi dapat bekerja sama
dalam pencapaian tujuan bersama. Tindakan tersebut antara lain :
a.
mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan
b.
mendistribusikan tugas, wewenang dan tanggung jawab
c.
memberikan pengarahan penugasan dan motivasi.
Manfaat dari fungsi pelaksanaan ini adalah terciptakannya keseimbangan
tugas, hak dan kewajiban masing-masing bagian dalam organisasi dan mendorong
tercapainya efisiensi serta kebersamaan dalam kerjasama untuk tujuan bersama.
4. Fungsi pengendalian
Berupa tindakan pengukuran kualitas penampilan dan penganalisaan serta
pengevaluasian penampilan yang diikuti dengan tindakan perbaikan yang harus
diambil terhadap penyimpangan yang terjadi (diluar batas toleransi). Tindakantindakan tersebut meliputi antara lain :
a.
mengukur kualitas hasil
b.
membandingkan hasil terhadap standar kualitas
c.
mengevaluasi penyimpangan yang terjadi
II - 4
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab II Tinjauan Pustaka
d.
memberikan saran-saran perbaikan
e.
menyusun laporan kegiatan
Manfaat dari fungsi pengedalian adalah memperkecil kemungkinan kesalahan
yang terjadi dari segi kualitas, kuantitas, biaya maupun waktu. Fungsi pengendalian
dilaksanakan oleh semua
tingkat dalam struktur organisasi, laporan-laporan
kemajuan pekerjaan, dan sebagainya yang menjadi bagian dari fungsi pengendallan
harus dipersiapkan secara tepat dan segera agar menjadi bermanfaat. Laporanlaporan itu juga harus disimpan sebagai referensi dimasa
sehingga
suatu
yang
akan
datang
sistem pengarsipan secara tertib dan benar, yaitu format-format
laporan yang baik, ketepatan waktu pembuatan laporan perlu dilakukan dengan baik.
2.1.2 Tujuan Manajemen Proyek
Tujuan dari proses manajemen adalah untuk mengusahakan agar semua
rangkaian kegiatan tersebut :
1. Tepat waktu, dalam hal ini tidak terjadi keterlambatan penyelesaian suatu
proyek
2. Biaya yang sesuai, maksudnya agar tidak ada biaya tambahan dari
perencanaan biaya yang telah dianggarkan
3. Kualitas yang sesuai dengan persyaratan
4. Proses kegiatan dapat berjalan dengan lancar
2.2
Pengendalian Proyek
Pengendalian Biaya proyek merupakan langkah akhir dari proses pengelolaan
biaya proyek yaitu dengan mengusahakan penggunaan biaya agar sesuai dengan
perencanaan. Kegiatan pelaksanaan harus selalu dipantau dan dikendalikan agar
implementasinya sesuai anggaran. Agar pengendalian biaya dapat terlaksana dengan
baik, maka diperlukan juga suatu sikap yang mendukung, yaitu : Sadar dampak
II - 5
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab II Tinjauan Pustaka
kegiatan yang dilakukan terhadap biaya. Selalu berfikir mencari alternatif
penghematan.
Permasalahan yang biasanya muncul dalam proses pengendalian biaya yaitu
adanya penyimpangan anggaran, sehingga terjadi over budget. Dengan demikian,
pengendalian biaya dapat berfungsi untuk memberikan informasi kondisi biaya
proyek, dan melihat performa pekerjaan suatu proyek.
Pengendalian Biaya Soeharto (1999) dalam siklus proyek dikelompokkan
menjadi :
1. Pengendalian biaya tahap konseptual
Pengendalian
biaya
tahap
konseptual
merupakan
suatu
tahapan
gagasan/rencana awal yang menjadikan garis besar perwujudan fisik secara
teoritis yang telah memulai meletakkan dasar jumlah biaya proyek.
2. Pengendalian biaya tahap pengembangan proyek (PP)
Pengendalian biaya tahap pengembangan proyek merupakan tahap
pendetailan dari konsep-konsep pembiayaan yang telah ada, sehingga
kemungkinan berubahnya biaya dan penjadwalan proyek dari estimasi awal
dapat dikendalikan.
3. Pengendalian biaya tahap implementasi
Pengendalian biaya tahap implementasi memerlukan persiapan yang
matang sebelum kegiatan proyek berlangsung. Tahapan tersebut meliputi
penyusunan program implementasi pengendalian biaya dan penjadwalan.
2.2.1 Analisa Pengendalian Biaya
Metode pengendalian proyek yang digunakan adalah Metode Pengendalian
Biaya dan Jadwal Terpadu (Earned Value). Metode ini mengkaji kecenderungan
II - 6
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab II Tinjauan Pustaka
Varian Jadwal dan Varian Biaya pada suatu periode waktu selama proyek berlangsung
(Soeharto, 1999)
Cash flow atau Anggaran Kas Proyek adalah suatu metode perhitungan
penggunaan anggaran pada suatu proyek yang bertujuan agar biaya akhir proyek tidak
melebihi anggaran yang tersedia. Cash flow ini biasanya dibuat sebagai salah satu
bahan acuan untuk mengajukan permohonan turunnya dana proyek. Anggaran kas
menunjukan perencanaan penggunaan dana untuk melaksanakan pekerjaan dalam
kurun waktu tertentu. Dalam proyek anggaran disusun berdasarkan rencana jadwal
pelaksanaan pekerjaan. Susunan anggaran ini dituangkan dalam master schedule yang
juga dijadikan acuan dalam pengendalian biaya. Cara yang ditempuh untuk
mengendalikan biaya adalah dengan menganalisis dan menghitung biaya yang telah
dikeluarkan setiap unit pada kurun waktu tertentu, kemudian membandingkannya
dengan perencanaan biayanya, dengan membuatkan cash flow dan biaya yang masuk
harus sama dengan biaya yang dikeluarkan.
Secara umum tujuan penyusunan Anggaran Kas Proyek (cash flow) adalah:
a. Untuk mengetahui kemungkinan posisi kas pada masa yang akan datang.
b. Untuk mengetahui terlebih dahulu kapan akan terjadi kekurangan kas serta
kapan akan terjadi kelebihan kas. Dengan demikian dapat membuat persiapan
jauh-jauh hari sebelumnya seperti dari mana memperoleh dana apabila terjadi
kekurangan kas, juga dapat dipersiapkan kemana harusmdipergunakan bila
terjadi kelebihan kas.
c. Sebagai dasar unuk melakukan pengendalian kas. Pembuatan cash flow
terlebih dahulu dilakukan analisa terhadap waktu pelaksanaan pekerjaan yang
dapat dilihat pada master schedule dan dilanjutkan dengan identifikasi
persentase bobot pekerjaan. Yang dimaksud persentase bobot pekerjaan adalah
II - 7
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab II Tinjauan Pustaka
besarnya persen pekerjaan siap, dibanding dengan pekerjaan siap seluruhnya.
Dari pembuatan cash flow dapat diketahui besarnya pengeluaran, selisih
pendapatan serta saldo akhir dari keuangan proyek.
2.3
Metode Pengendalian Biaya
Untuk Pengendalian Biaya dan jadwal terdapat dua macam teknik dan metode
(Soeharto, 1995) yang luas pemakaiannya, yaitu:
1.
Identifikasi varians
2.
Konsep nilai hasil
2.3.1 Identifikasi varians
Secara umum identifikasi dilakukan dengan membandingkan jumlah uang
yang sesungguhnya dikeluarkan dengan anggaran. Sedangkan untuk jadwal,
identifikasi dilakukan dengan menganalisis kurun waktu yang telah dipakai
dibandingkan dengan waktu perencanaan.
Dalam teknik analisis varians dapat diketahui hal-hal sebagai berikut :
1. Biaya pelaksanaan dengan anggaran
2. Waktu pelaksanaan dengan jadwal
3. Tanggal mulai pelaksanaan dengan rencana
4. Tanggal akhir pekerjaan dengan rencana
5. Angka kenyataan pemakaian tenaga kerja dengan anggara
6. Jumlah penyelesaian pekerjaan dengan rencana
II - 8
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab II Tinjauan Pustaka
Contoh Identifikasi varians
Gambar 2.2. Varian Biaya Konstruksi (Soeharto, 1995)
2.3.1.1 Kombinasi Identifikasi Varian dengan Grafik “S”
Salah satu teknik pengendalian kemajuan proyek adalah memakai kombinasi
grafik “S” dan tonggak kemajuan (milestone). Milestone adalah titik yang dianggap
menandai suatu peristiwa yang dianggap penting dalam rangkaian pelaksanaan
pekerjaan proyek. Titik Milestone ditentukan pada waktu pembuatan perencanaan
dasar yang disipakan sebagai tolak ukur kegiatan pengendalian kemajuan proyek.
Penggunaan milestone yang dikombinasikan dengan grafik “S” sangat efektif untuk
mengendalikan pembayaran berkala.
II - 9
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab II Tinjauan Pustaka
Gambar 2.3 Menganalisa Varians dengan Grafik Kurva S (Soeharto, 1999)
Besar Varians (komulatif)
= 180 / 660 x 100%
= 27,20 %
Dari contoh dapat digunakan untuk memantau kemajuan pelaksanaan proyek,
untuk kegiatan akuntansi dan audit proyek. Pendekatan tersebut memberikan
gambaran hasil kerja masa lalu dan menunjukkan perbandingan antara hasil
pelaksanaan dan perencanaan.
2.3.2 Konsep nilai hasil
Metode konsep nilai hasil (earned value concept) merupakan salah satu metode
yang dapat digunakan dalam memantau dan mengendalikan kegiatan proyek, sehingga
efektifitas kegiatan tersebut dapat dicapai. Konsep perhitungan besarnya biaya yang
menurut anggaran sesuai dengan pekerjaan yang telah diselesaikan atau dilaksanakan
(budgeted cost of works performed).
Tiga pendekatan yang dipakai pada konsep nilai hasil :
1. Biaya pekerjaan berdasarkan anggaran
2. Pekerjaan yang masih berlangsung
3. Indikator-indikator ACWP, BCWP, dan BCWS
II - 10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab II Tinjauan Pustaka
Persamaan untuk nilai hasil (earned value) : = % penyelesaian x Anggaran
Earned value analysis menggunakan 3 nilai dasar indicator pada tiap-tiap aktivitas:
1. The Budgeted Cost of Work Scheduled (BCWS) atau The Planned Value (PV)
BCWS/PV adalah proporsi biaya yang direncanakan untuk dipergunakan
oleh sebuah aktivitas. Atau anggaran biaya pekerjaan yang dijadwalkan untuk
dilaksanakan dalam periode tertentu (minggu atau bulan).
𝑩π‘ͺ𝑾𝑺 = π‘·π’†π’Œπ’†π’“π’‹π’‚π’‚π’ π’šπ’‚π’π’ˆ π’…π’Šπ’‹π’‚π’…π’˜π’‚π’π’Œπ’‚π’ 𝑿 𝑺𝒕𝒂𝒏𝒅𝒂𝒓 π‘½π’π’π’–π’Žπ’†
𝑿 π‘Ίπ’•π’‚π’π’…π’‚π’“π’ƒπ’Šπ’‚π’šπ’‚ 𝒂𝒕𝒂𝒖 π’‰π’‚π’“π’ˆπ’‚ 𝒑𝒆𝒓 π’–π’π’Šπ’•..(2.1)(Soeharto,
1995)
2. The Actual Cost of Work Performanced (ACWP) atau The Actual Cost (AC),
ACWP merupakan total biaya aktual yang terjadi selama melaksanakan
penyelesaian aktivitas. Atau realisasi biaya pelaksanaan satu atau beberapa
kegiatan dalam periode tertentu (minggu atau bulan)
𝑨π‘ͺ𝑾𝑷 = π‘¨π’Œπ’•π’–π’‚π’ π‘½π’π’π’–π’Žπ’† 𝑿 π‘Ήπ’†π’‚π’π’Šπ’”π’‚π’”π’Š π‘©π’Šπ’‚π’šπ’‚ 𝒑𝒆𝒓 π’–π’π’Šπ’•..(2.2)
(Soeharto, 1995)
3. The Budgeted Cost of Work Performanced (BCWP) atau The Earned Value
(EV)
BCWP merupakan prosentase dari budget yang seharusnya dikeluarkan
sesuai dengan performa yang telah dicapai untuk menyelesaikan suatu
aktivitas. Atau anggaran biaya pekerjaan yang telah dilaksanakan dalam
periode tertentu (minggu atau bulan)
𝑩π‘ͺ𝑾𝑷 = π‘·π’†π’Œπ’†π’“π’‹π’‚π’‚π’ 𝒕𝒆𝒍𝒂𝒉 π’…π’Šπ’π’‚π’Œπ’”π’‚π’π’‚π’Œπ’‚π’ 𝑿 𝑺𝒕𝒂𝒏𝒅𝒂𝒓 π‘½π’π’π’–π’Žπ’†
𝑿 𝑺𝒕𝒂𝒏𝒅𝒂𝒓 π‘©π’Šπ’‚π’šπ’‚ 𝒂𝒕𝒂𝒖 π‘―π’‚π’“π’ˆπ’‚ 𝒑𝒆𝒓 π’–π’π’Šπ’•..(2.3) (Soeharto,
1995)
II - 11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab II Tinjauan Pustaka
Gambar 2.4 Kurva Earned Value (Meredith & Samuel J. Mantel, 2009)
Dengan menggunakan 3 indikator (BCWS,BCWP dan ACWP), maka dapat
dihitung berbagai faktor yang menunjukkan kemajuan dan kinerja pelaksanaan
proyek.
2.3.2.1. Varians Biaya (CV) dan varians jadwal terpadu (SV)
ο‚·
Varians Biaya / Cost Variance (CV) atau Penyimpangan Biaya, yaitu selisih
biaya antara yang dianggarkan dengan Realisasi
π‘ͺ𝑽 = 𝑩π‘ͺ𝑾𝑷 − 𝑨π‘ͺ𝑾𝑷…………(2.4) (Maromi & Indryani, 2015)
ο‚·
Varians Jadwal / Schedule Variance (SV) atau Penyimpangan Jadwal , yaitu
selisih waktu/durasi antara yang dianggarkan dengan Realisasi
𝑺𝑽 = 𝑩π‘ͺ𝑾𝑷 − 𝑩π‘ͺ𝑾𝑺………… (2.5) (Maromi & Indryani, 2015)
Angka negatif biaya terpadu yang menunjukkan biaya lebih tinggi dari
anggaran disebut Cost overrun. Sementara angka positif berarti pekerjaan terlaksana
dengan biaya kurang dari pada anggaran, yang disebut Cost underrun. Demikian
II - 12
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab II Tinjauan Pustaka
halnya juga dengan jadwal, angka negatif berarti keterlambatan/biaya di atas anggaran,
angka nol berarti cepat, dan angka positif berarti lebih cepat dari pada jadwal
2.3.2.2. Indeks produktifitas dan kinerja
Indeks Kinerja Biaya / Cost Performance Index(CPI)
π‘ͺ𝑷𝑰 =
𝑩π‘ͺ𝑾𝑷
𝑨π‘ͺ𝑾𝑷
……………………………….(2.6) (Maromi & Indryani, 2015)
Indeks Kinerja Jadwal / Schedule Performance Index (SPI)
𝑺𝑷𝑰 =
𝑩π‘ͺ𝑾𝑷
𝑩π‘ͺ𝑾𝑺
……..........................................(2.7) (Maromi & Indryani, 2015)
Bila angka kinerja:
1. Angka indeks kinerja kurang dari satu (< 1). Ini berarti pengeluaran lebih besar
dari anggaran atau waktu pelaksanaan lebih lama dari jadwal yang direncanakan.
Bila anggaran dan jadwal sudah dibuat secara realistis, maka berarti ada sesuatu
yang tidak benar dalam pelaksanaan pekerjaan.
2. Angka indeks kinerja dari satu (>1) Ini berarti kinerja pelaksanaan atau
pelaksanaan proyek lebih baik dari perencanaan, dalam arti pengeluaran lebih
kecil dari anggaran atau jadwal lebih cepat dari rencana.
3. Angka indeks kinerja terlalu tinggi (makin besar perbedaannya dari angka satu)
Ini berarti makin besar penyimpangannya dari perencanaan dasar atau anggaran,
atau prestasi pelaksanaan pekerjaan sangat baik, perlu diadakan pengkajian
apakah mungkin perencanaan tidak realistis.
2.3.2.3. Perkiraan biaya penyelesaian proyek / Forecasting
Kemajuan fisik aktual dihitung berdasarkan anggaran yang dialokasikan atau
BCWP. Sedangkan pengeluaran tercatat pada sistem akuntansi atau ACWP. BCWP
dan ACWP dapat memberikan proyeksi mengenai akhir proyek atas dasar angka yang
diperoleh saat pelaporan. Pembuatan prakiraan biaya atau jadwal sangat bermanfaat
II - 13
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab II Tinjauan Pustaka
karena memberikan peringatan dini mengenai hal-hal yang akan terjadi pada masa
yang akan datang bila kecenderungan yang ada saat ini (saat pelaporan) tidak
mengalami perubahan. Sehingga tersedia kesempatan untuk mengadakan pembetulan.
Rumus yang digunakan :
a. Perkiraan biaya untuk pekerjaan yang tersisa / Estimate to complete
(ETC)
Yaitu perkiraan biaya
yang masih harus dikeluarkan untuk
menyelesaikan proyek
𝑬𝑻π‘ͺ = (
π‘¨π’π’ˆπ’ˆπ’‚π’“π’‚π’ π’Œπ’†π’”π’†π’π’–π’“π’–π’‰π’‚π’ π’‘π’“π’π’šπ’†π’Œ− 𝑩π‘ͺ𝑾𝑷
π‘ͺ𝑷𝑰
)…(2.8) (Maromi & Indryani,
2015)
b. Perkiraan total biaya proyek / Estimate at completion (EAC)
Ramalan biaya akhir proyek yang dihitung pada saat review
𝑬𝑨π‘ͺ = 𝑨π‘ͺ𝑾𝑷 + 𝑬𝑻π‘ͺ…………………(2.9) (Maromi & Indryani, 2015)
Gambar 2.5 Hubungan CPI dan SPI (Meredith & Samuel J. Mantel, 2009)
II - 14
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab II Tinjauan Pustaka
Tabel 2.1 Berbagai Kemungkinan Performa Proyek
Sumber : (Soeharto, 1995)
Gambar 2.6. Berbagai Kemungkinan Performa Proyek (Meredith & Samuel J. Mantel,
2009)
II - 15
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab II Tinjauan Pustaka
2.4.
Analisa Penelitian Terdahulu
Berikut ini adalah penelitian terdahulu yang relevan dengan tugas akhir selama 10 tahun terakhir :
Tabel 2.2 Hasil Penelitian Terdahulu (10 tahun terakhir)
NO
Judul
Author
Jenis
Tahun
Metode
Penelitian
Pendekatan
Kuantitatif
Hasil Penelitian
1
Metode Earned Value untuk
Analisis Biaya dan Waktu pada
Proyek Pembanguna Condotel
de Pasa Surabaya
Muhammad Ieuzul
Maromi
Retno Indryani
Jurnal
2015
2
Analisa Earned Value pada
Proyek Vimala Hills Villa and
Resort Bogor
Yomelda
Christiono Utomo
Jurnal
2015
Pendekatan
Kuantitatif
Observasi
Pada akhir peninjauan yaitu pada minggu ke-86, nilai kinerja jadwal
proyek (SPI) sebesar 0.58281. Hal ini menunjukan bahwa proyek
mengalami keterlambatan sebesar 25,19% dari rencana awal proyek
yang direncanakan sebesar 60,38% dengan realisasi sebesar 35,19%.
Berdasarkan hasil analisa biaya, nilai CPI sebesar 0.92373 yang
menunjukan bahwa biaya yang telah dikeluarkan melebihi biaya yang
direncanakan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keterlambatan proyek hingga akhir
peninjauan antara lain :
a. Kondisi cuaca lokasi proyek yang hampir setiap hari
b. Tenaga kerja kontraktor pelaksana yang kurang dan keterlambatan
material datang.
c. Terjadi kesalahan pekerjaan sehingga pekerjaan harus diperbaiki
dan membutuhkan waktu yang cukup lama.
3
Analisis
Kinerja
Proyek
Pembangunan Ruang Kelas Baru
SMKN 6 Balikpapan
Noviar
Anang Yahya
Jurnal
2015
Pendekatan
Kuantitatif
Perbandingan grafi k kumulatif pada minggu ke-22 sampai minggu
ke-26. Grafi k BCWP di atas grafi k BCWS, yang berarti pelaksanaan
proyek lebih cepat dari jadwal rencana dan pelaksanaan proyek
Terjadi keterlambatan proyek sampai dengan minggu ke 67 karena
hasil nilai SPI <1, dibutuhkan waktu 99 minggu (TE) untuk
penyelesaian akhir proyek dengan nilai (ETC)
RP. 29.124.569.975
II - 16
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab II Tinjauan Pustaka
selesai di minggu ke- 26. Pada minggu ke-22 sampai minggu ke-26
kontraktor pelaksana melaksanakan pekerjaan pasangan lantai 1, 2,
dan lantai 3. Pekerjaan mekanikal, pekerjaan instalasi air buangan,
dan instalasi.
4
ANALISIS NILAI HASIL
TERHADAP WAKTU DAN
BIAYA PADA PROYEK
KONSTRUKSI
(Studi Kasus Pada Proyek ICB
Civil Work Construction off
Spillway of Countermeasures
for Sedimen in Wonogiri)
Agung Pamungkas,
Sugiarto
Sugiono
Jurnal
Studi
kasus
2013
Pendekatan
Kuantitatif
Observasi
Hasil analisis dengan menggunakan metode Earned Value Analysis
terhadap waktu dan biaya pada Proyek Pembangunan Spillway di
waduk Gajah Mungkur wonogiri adalah:
1. Total biaya pelaksanaan proyek berdasarkan nilai hasil Rp
65,119,105,506.54 sehingga di minggu ke 13 mengalami kerugiaan
sebesar Rp 1,286,354,372.41.
2. Total biaya konstruksi dengan memperhitungkan bunga selama
masa konstruksi adalah 9,225,434,496,93.
3. Prakiraan waktu penyelesaian proyek apabila menggunakan
perhitungan komulatif, berdasar minggu ke-109 adalah 448,67 hari
(29 februari 2014), sedangkan waktu rencana adalah 469 hari (30 juni
2013). Hal ini menunjukkan bahwa waktu penyelesaian lebih cepat 21
hari dari yang direncanakan, dengan biaya Rp101,828,845,159.98
dengan dana tersisa Rp 37,528,171,410.02.
5
ANALISIS KINERJA
PROYEK PEMBANGUNAN
RUMAH SAKIT
BANYUMANIK II DENGAN
MENGGUNAKAN
EARNED VALUE ANALYSIS
(EVA) DAN
PROJECT EVALUATION
REVIEW TECHNIQUE (PERT)
Aries Susanty,
Adi Luhung Pekerti,
Diana Puspita Sari
Jurnal
2016
Pendekatana 1.
Kuantitatif
Observasi
2.
3.
Hasil perhitungan dengan menggunakan EVA menunjukkan
bahwa sisa kegiatan dalam proyek diperkirakan akan dapat
diselesaikan dalam kurun waktu 118 hari atau pada tanggal 14
Mei 2016 apabila kondisi kinerja proyek seperti pada saat
pelaporan ini dibuat. Dalam hal ini, proyek akan terlambat dari
target awal, yaitu pada tanggal 17 Januari 2016.
Proyek diperkirakan akan memerlukan dana penyelesaian sebesar
Rp 21.080.028.070 atau proyek akan kekurangan dana sebesar Rp
1.721.211.278,13 dari anggaran awal yang telah ditetapkan
sebesar Rp19.358.816.791,79
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan metoda
PERT dapat disimpulkan bahwa, jika sisa kegiatan proyek
dipercepat dan proyek dapat diselesaikan dalam kurun waktu 117
hari, maka total biaya yang diperlukan adalah Rp.4.787.828.482
II - 17
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab II Tinjauan Pustaka
6
EARNED VALUE METHOD
UNTUK PENGENDALIAN
BIAYA DAN WAKTU
(Studi Kasus Proyek
Pembangunan Gedung
Balaikota Surakata
Dwi hartono
Delan Suharto
Jurnal
2007
Pendekatan
Kuantitantif
Terjadi penyimpangan waktu penyelesaian proyek, dimana pada
pelaporan tanggal 7 Februari 2003 proyek selesai tanggal 1 Agustus
2003, dan pelaporan tanggal 7 April 2003 selesai tanggal 26 Juli
2003, sedangkan pada pelaporan tanggal 12 Mei 2003 proyek
diperkirakan selesai tepat waktu, yaitu tanggal 22 Juli 2003
Besar prakiraan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan
pekerjaan sampai akhir proyek adalah : pada Pelaporan Tanggal 7
Februari 2003 Rp7.737.903.910 Pelaporan Tanggal 7 April 2003
Rp7.707.194.590 Pelaporan Tanggal 12 Mei 2003 Rp 7.648.147.210
sedangkan anggararan awal proyek Rp 7.750.254.270..
7
KAJIAN PENGENDALIAN
BIAYA DAN WAKTU
MENGGUNAKAN METODE
EARNED VALUE
STUDI KASUS : PADA
PROYEK THE GROVE
APARTEMENT HK-PP JO
Alfian Rismawan
\Jurna
l
2013
Pendekatan
Kuantitatif
Observasi
Berdasarkan parameter BCWS, BCWP dan ACWP diperoleh nilai CV
(Cost Variance) Rp 5.457.337.636,9072. Nilai SV (Schedule
Variance) Rp (-) 67.550.489.315,7929. Nilai ECAC (Estimated Cost
At Completion) Rp 438.147.179.835,9170 < BAC (Budget At
Completion) Rp 479.054.304.123,31. Nilai ETAC (Estimated Time At
Completion) 15,2848 Bulan > TAC (Target At Completion) 10 Bulan.
Hasil tersebut menunjukan proyek mengalami keterlambatan tetapi
biaya akhir lebih rendah dari biaya yang direncanakan.
Aplikasi Metode Nilai Hasil
(Earned Value Method) pada
Sistem Pengendalian Proyek
S. Y. Pujihastuti
Jurnal
2013
Pendekatan
Kuantitatif
Observasi
Analisis keseluruhan proyek adalah menganalisis tentang hasil pada
minggu terakhir pelaksanaan proyek. Pada minggu
terakhir atau minggu ke-20 menunjukkan hasil analisis yaitu on coston schedule
Pelaksanaan proyek tidak mengalami keterlambatan atau percepatan
dan juga tidak menghasilkan untung ataupun
Merugi
KINERJA PELAKSANAAN
PROYEK PEMBANGUNAN
Marzuki
Jurnal
2014
Pendekatan
Kuantitatif
Observasi
1.
8
9
Ike Pontiawaty,
Budiono
M. Priyo
Kinerja biaya proyek PIP di 15 desa berdasarkan Earned Value
Analysis (EVA) dapat dikategorikan baik, dimana hasil analisis
didapatkan dari indeks kinerja biaya (CPI) sebesar 0.96 – 1.15.
II - 18
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab II Tinjauan Pustaka
10
INFRASTRUKTUR
PERDESAAN DI
KABUPATEN
PIDIE JAYA
Eldina Fatimah
ANALISA PENERAPAN
METODE “EARN VALUE” dan
“PROJECT CRASHING”
PADA PROYEK
KONSTRUKSI
(Studi Kasus : Pembangunan
Gedung IGD RSUD Sunan
Kalijaga, Demak)
Talitha Zhafira
2.
Kinerja waktu proyek PIP di 15 desa berdasarkan Earned Value
Analysis (EVA) dapat dikategorikan buruk, dimana hasil analisis
didapatkan dari indeks kinerja waktu (sebesar 0.06 – 1.00.
Ratarata indeks SPI sebesar 0.57 dimana indeks normal 1.00
(proyek tepat waktu rencana)
1.
Pada minggu ke-19 menunjukkan bahwa Schedule Varians
bernilai positif yang berarti proyek tidak terlambat pada minggu
tersebut, sedangkan Cost Variance bernilai positif yang berarti
biaya yang digunakan masih di bawah biaya rencana proyek.
Nilai SV = Rp. 854.526.800,74, dan nilai CV = Rp.
1.425.777.298,00, artinya nilai SV dan CV ini menunjukkan
bahwa proyek tidak terlambat dari jadwal yang direncanakan dan
mengeluarkan biaya yang lebih rendah dari anggaran biaya.
Nilai indeks performansi pada minggu ke-19 adalah nilai
Schedule Performance Index = 1,215. Sedangkan nilai Cost
Performance Index = 1,418, artinya menunjukkan waktu
pelaksanaan pekerjaan lebih cepat dari jadwal rencana dan
pengeluaran biaya lebih rendah dari anggaran yang direncanakan.
Ibnu Abbas Majid
Mandiyo Priyo
Jurnal
-
Pendekatan
Kuantitatif
Observasi
Surya Budi
Lesmana
2.
(Sumber : Pengolahan Oleh Penulis)
II - 19
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab II Tinjauan Pustaka
Adapun untuk Keyword dan Variable didalam peneleitian terdahulu yang dapat disimpulkan adalah sebagai berikut :
Tabel 2.3 Tabel Hubungan Judul dengan Keyword pada Penelitian Terdahulu (10 tahun terakhir)
No
Judul
Keyword Penelitian
Earned
Biaya
Waktu
Value
1
2
3
4
5
Metode Earned Value untuk
Analisis Biaya dan Waktu
pada Proyek Pembanguna
Condotel de Pasa Surabaya
Analisa Earned Value pada
Proyek Vimala Hills Villa
and Resort Bogor
Analisis Kinerja Proyek
Pembangunan Ruang Kelas
Baru SMKN 6 Balikpapan
ANALISIS NILAI HASIL
TERHADAP WAKTU
DAN BIAYA PADA
PROYEK KONSTRUKSI
(Studi Kasus Pada Proyek
ICB Civil Work
Construction off Spillway
of Countermeasures for
Sedimen in Wonogiri)
ANALISIS KINERJA
PROYEK
PEMBANGUNAN
X
X
X
X
X
X
X
Kinerja
Proyek
Proyek
Konstruksi
X
X
X
X
X
X
Pengendalian
Evaluasi
Laporan
Analisi
Performance
Proyek
Proyek
Varian
Indeks
X
X
II - 20
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab II Tinjauan Pustaka
6
7
8
9
RUMAH SAKIT
BANYUMANIK II
DENGAN
MENGGUNAKAN
EARNED VALUE
ANALYSIS (EVA) DAN
PROJECT EVALUATION
REVIEW TECHNIQUE
(PERT)
EARNED VALUE
METHOD
UNTUK
PENGENDALIAN
BIAYA DAN WAKTU
(Studi Kasus Proyek
Pembangunan Gedung
Balaikota Surakata
KAJIAN
PENGENDALIAN BIAYA
DAN WAKTU
MENGGUNAKAN
METODE EARNED
VALUE
STUDI KASUS : PADA
PROYEK THE GROVE
APARTEMENT HK-PP JO
Aplikasi Metode Nilai
Hasil (Earned Value
Method) pada Sistem
Pengendalian Proyek
KINERJA
PELAKSANAAN
PROYEK
PEMBANGUNAN
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
II - 21
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab II Tinjauan Pustaka
INFRASTRUKTUR
PERDESAAN DI
KABUPATEN
PIDIE JAYA
10
ANALISA PENERAPAN
METODE “EARN VALUE”
dan “PROJECT
CRASHING” PADA
PROYEK KONSTRUKSI
(Studi Kasus :
Pembangunan Gedung IGD
RSUD Sunan Kalijaga,
Demak)
X
X
X
X
X
(Sumber : Pengolahan Oleh Penulis)
II - 22
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab II Tinjauan Pustaka
Tabel 2.4 Tabel Hubungan Judul dengan Variabel Penelitian pada Penelitian Terdahulu (10 tahun terakhir)
Variabel Penelitian
No
Judul
Waktu
Rancangan
Biaya
Tenaga
Faktor
Bahan
Progress
Jam
Analisis
Analisis
Variasi
Observasi
Anggaran
Aktual
Kerja
Keterlambatan
dan
Aktual
Kerja
Harga
Kegiatan
Lokasi
Penelitian
Biaya
Mingguan /
/ Kemajuan
Material
Mingguan
Satuan
Konstruksi
Penelitian
Bulanan
1
2
3
4
Metode Earned Value
untuk Analisis Biaya dan
Waktu pada Proyek
Pembanguna Condotel
de Pasa Surabaya
Analisa Earned Value
pada Proyek Vimala
Hills Villa and Resort
Bogor
Analisis Kinerja Proyek
Pembangunan
Ruang
Kelas Baru SMKN 6
Balikpapan
ANALISIS NILAI
HASIL TERHADAP
WAKTU DAN BIAYA
PADA PROYEK
KONSTRUKSI
(Studi Kasus Pada
Proyek ICB Civil Work
Construction off
Spillway of
/ Bulanan
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
II - 23
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab II Tinjauan Pustaka
Countermeasures for
Sedimen in Wonogiri)
5
6
7
ANALISIS KINERJA
PROYEK
PEMBANGUNAN
RUMAH SAKIT
BANYUMANIK II
DENGAN
MENGGUNAKAN
EARNED VALUE
ANALYSIS (EVA) DAN
PROJECT
EVALUATION REVIEW
TECHNIQUE (PERT)
EARNED VALUE
METHOD
UNTUK
PENGENDALIAN
BIAYA DAN WAKTU
(Studi Kasus Proyek
Pembangunan Gedung
Balaikota Surakata
KAJIAN
PENGENDALIAN
BIAYA DAN WAKTU
MENGGUNAKAN
METODE EARNED
VALUE
STUDI KASUS : PADA
PROYEK THE GROVE
APARTEMENT HK-PP
JO
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
II - 24
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab II Tinjauan Pustaka
8
9
10
Aplikasi Metode Nilai
Hasil (Earned Value
Method) pada Sistem
Pengendalian Proyek
KINERJA
PELAKSANAAN
PROYEK
PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR
PERDESAAN DI
KABUPATEN
PIDIE JAYA
X
X
X
X
X
ANALISA
PENERAPAN
METODE “EARN
VALUE” dan
“PROJECT
CRASHING” PADA
PROYEK
KONSTRUKSI
(Studi Kasus :
Pembangunan Gedung
IGD RSUD Sunan
Kalijaga, Demak)
X
X
X
X
X
X
X
X
X
(Sumber : Pengolahan Oleh Penulis)
Dari tabel 2.2 dan 2.4 dapat terlihat beberapa hubungan antara variabel Y (hasil penelitian jurnal) dan variabel X (variabel yang berpengaruh
pada penelitian), maka dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian sangat berpengaruh pada poin-poin tertentu pada variabel X. oleh karena itu
II - 25
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab II Tinjauan Pustaka
penulis menentukan variabel yang akan digunakan pada penelitian ini adalah variabel
yang paling banyak berpengaruh terhadap hasil penelitian yaitu :
1. Waktu melakukan observasi
2. Rancangan anggaran biaya
3. Factor keterlambatan/kemajuan proyek
4. Progress actual mingguan
5. Biaya actual mingguan
Dari variabel-variabel ini penulis dapat mendapatkan hasil penelitian yang sesuai
dengan rumusan masalah dan tujuan yang telah ditentukan.
II - 26
http://digilib.mercubuana.ac.id/
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download