IMUNITAS VAKSIN MATI MYCOPLASMA GALLISEPTICUM

advertisement
Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner 1998
IMUNITAS VAKSIN MATI MYCOPLASMA GALLISEPTICUM
ISOLAT LOKAL PADA AYAM POTONG
SOERIPTO
Balai Penelitian Veteriner
Jalan R.E. Martadinata 30, P.O. Box 151, Bogor 16114
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas vaksin mati Mycoplasrna gallisepticunt
(MG) isolat lokal pada ayam potong yang ditantang dengan infeksi MG melalui rongga perut.
Sebanyak 30 ekor anak ayam potong umur sehari dibagi menjadi 6 kelompok yang masing-masing
kelompok terdiri atas 5 ekor. Pada umur 2 minggu Kelompok 1 dan 2 diberi vaksin mati
MG88016, Kelompok 3 dan 4 diberi kombinasi vaksin mati MG88016 dan Escherichia coli,
sedang Kelompok 5 dan 6 tidak divaksin dipergunakan sebagai kontrol . Pemberian vaksin
dilakukan di bawah kulit (subkutan) . Pada umur 4 minggu semua ayam pada Kelompok 1 dan 5
ditantang dengan kultur MG88016, Kelompok 3 ditantang dengan kultur MG88016 dan E. coli,
sedang Kelompok 2, 4 dan 6 tidak ditantang . Pada umur 6 minggu semua ayam dibunuh . Hasil
penelitian memperlihatkan bahwa semua ayam yang diberi vaksin killed MG 88016 dapat
memberikan proteksi terhadap tantangan infeksi MG88016, ayam yang diberi vaksin killed MG+
E. coli memperlihatkan kekeruhan kantung udara rongga perut pada 2 dari 5 ekor ayam yang
ditantang, sedang pada ayam kontrol memperlihatkan peradangan kantung udara pada 4 ekot
ayam. Hasil ini memberikan indikasi bahwa baik vaksin mati MG88016 maupun yang
dikombinasikan dengan vaksin E. coli dapat memberikan proteksi terhadap infeksi MG atau
kombinasinya dengan E. coh.
Kata kunci : Vaksin mati, Mycoplasnia gallisepticum, Escherichia coli
PENDAHULUAN
Penyakit pernafasan menahun (PPM) atau dikenal dengan chronic respiratory disease (CRD
pada ayam merupakan penyakit yang sangat merugikan peternak unggas dan industri perunggasai
baik di luar negeri maupun di Indonesia . Pada ayam potong, kerugiannya dapat disebabkan olel
hambatan kenaikan bobot badan, naiknya konversi pakan, turunnya nilai jual ayam dan tingginy ;
angka kematian jika disertai dengan infeksi sekunder . Sampai saat ini PPM masili tersebar luas d
seluruh dunia (FAO-WHO-OIE, 1992).
Kerugian ekonomi penyakit ini di War negeri mencapai jutaan dollar (BI (i Gs, 1982
BICKFORD, 1986 ; BAGUST, 1989) dan menipakan kerugian yang tertinggi dibanding denga
penyakit ayam lainnya (Tabel 1). Di Indonesia, SOERIPTO (dalam proses publikasi) mclaporka ;
bahwa kerugian ekonomi yang disebabkan penyakit ini mencapai lebih dari 131A milliar rupial
Di lapang penyakit ini jarang berdiri sendiri, umumnya terjadi bersama dengan penyak;
pernafasan lainnya seperti infeksi viral Newcastle disease (ND), Infectious larvngotracheitis (ILT'
Infectious bronchitis (IB) dll . atau bakterial khususnya Escherichia coli, karena itu sering disebt
dengan PPM kompleks. Penyebab utama penyakit ini yaitu Mycoplastna gallisepticuin (MG).
Kejadian PPM di Indonesia sudah meluas, baik pada peternakan pembibit maupun niag;
Dari hasil survai di daerah Jawa dan Bali dilaporkan bahwa tingkat insiden PPM pada ayam cuku
tinggi (Tabel 2) .
930
SeminarNasional Peternakan dan Veteriner 1998
Tabel 1.
Kerugian ekonomis yang diakibatkan oleh beberapa penyakit unggas di Amerika dan Australia
Penyakit
Kerugian ekonomis dalam $ juta di
Atnerika *
215,5
42,7
128,1
247,3
148,7
134,0
ND dan Coryza
Cholera
Salmonellosis
CRD
ME Bronchitis
Marek dan Leukosis
Sumber: * Btuos (1982)
** BAGUST (1989)
td :tidak ada data
Tabel 2.
Australia"
td
td
td
9,07
1,11
1,75
Kejadian beberapa penyakit unggas di Jawa dan Bali
Penyakit
Snot
Kolera unggas
Salmonellosis
PPM kompleks
ND
Gumboro
Sumber: * PT Bayer Indonesia,
** PT Medion, 1996
Id = tidak ada data
Jenis ayam * taluin 1997
Pedaging
45%
22%
21%
64%
31%
td
1987
Petelur
52%
34%
15%
39%
27%
td
Jenis ayam ** taluin 1995
Pedaging dan petelur
48%
45%
49%
52%
38%
29%
Vaksinasi derigan vaksin mati MG (HILDERBRAND et at., 1983 ; HILDERBR :1Nl), 1985)
terutama pada ayam induk (breeder) telah dilakukan baik di luar negeri tnatipun di Indonesia.
Hasil dari vaksinasi ini masih bervariasi . Selain iniunitas yang diperoleh tidak lama, juga harganya
cukup mahal, maka vaksin impor ini di Indonesia hanya digunakan oleh sebagian kecil pentsahaan
ayam induk saja . Vaksinasi dengan vaksin MG TS inutant (MG yang dilemalikan) juga telah
digunakan di luar negeri (LAM et al., 1983 ; 1984 ; SOERIPTO, 1987 ; SOERIPTO dan WIIITHEAR,
1996). Hasil dari vaksinasi ini cukup baik, tetapi vaksin ini harganya cukup nlahal dan
penanganannya di lapang tidak mudah.
Vaksinasi PPM dengan vaksin mati MG isolat lokal pernah dilakukan di Indonesia tetapi
hasilnya tidak memuaskan. Oleh karena itu diperlukan penelitian ulang untuk pengenibangan
vaksin mati MG isolat lokal yang efektif dalam menanggulangi infeksi mikoplasnia.
Tujuan penelitian ini, yaitu untuk niengenibangkan vaksin rnati MG isolat lokal yang efektif
untuk penanggtllangan PPM pada ayam potong di Indonesia.
BAHAN DAN METODE
Bahan isolat MG
Isolat lokal MG88016 yang diisolasi dari trachea ayam petelur di daerah Bandung digunakan
sebagai kandidat vaksin mati . Pada percobaan pendalnlluan, diketaluti bahwa isolat MG99016
93 1
SeminarNasional Peternakan don Veteriner 1998
merupakan isolat yang ganas dan diharapkan dapat memberikan proteksi yang tinggi tcrhadaf
infeksi mikoplasma.
Ayam
Sebanyak 30 ekor KURI (kutuk umur sehari) jenis ayam potong yang diperoleh dar
perusahaan pembibit di Bogor dibagi menjadi 6 kelompok yang masing-masing kelompok terdir
atas 5 ekor. Tiap kelompok dimasukkan di dalam kandang kawat yang diberi pemanas dcngal
lampu listrik dan diletakkan dalam satu ruangan . Parameter yang diukur yaitu lesi pada kantonl
udara, kematian dan respon antibodi .
Vaksin
Untuk mencegah penyakit ND semua ayam divaksin dengan vaksin ND-IB pada umur 4 hari .
Vitamin
Untuk menjaga pertumbulian semua ayam diberi vitachicks selama masa percobaan .
Medium
Medium mikoplasma yang digunakan yaitu modifikasi medium yang diformulasikan ole
et al. (1968). Medium cair terdiri dari Mycoplasma broth base (Gibco), sistein HCI (BDH;
thallous asetat (BDH), merah phenol (Chroma) dan aduabides . Derajat kebasaan medium diatu
mencapai pH 7,8 . Medium ini kemudian disterilkan pada sulm 121 °C selama 15 menit, kemudia
didinginkan pada suhu kamar untuk medium cair, sedangkan untuk medium padat dibiarkan q
dalam penangas air dengan suhu 50°C. Setelah itu, medium diberi penyubur yang terdiri dal
serum babi yang diinaktifkan lebih dahulu pada suhu 56°C selama 30 menit, yeast extt-act (Difco;
DNA (Koch-Light), glukosa (May and Baker) dan amoxycillin (Beecham PI) . Medium path
komposisinya hampir sama dengan medium cair kecuali glukosa dan merah phenol tida
ditambahkan . Agar yang digunakan untuk medium padat yaitu agar Noble (Difco) . Until
mencegah kontaminasi cendawan, medium diberi actidione (Up-John) .
FREY
Metode
Sebanyak 30 ekor KURI yang diperoleh dari perusahan pembibit komersial di dacrah Bog(
dibagi menjadi 6 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri atas 5 ekor. Tiap kclolupe
dimasukkan dalam kandang kawat yang diberi pemanas listrik sebesar 25 wait. Semua kelompc
diletakkan dalam satu ruangan tertutup yang berventilasi jendela kaca. Pada umur 2 mingg
Kelompok 1 dan 2 dlberi vaksin mati MG88016 dengan dosis 0,1 ml melalui subkutan; Kclompc
3 dan 4 dlberi kombinasi vaksin mati MG88016 dan E. coli melalui subkutan dengan masing
masing dosis 0.1 ml/ ekor ayam. Tiap ml dosls yang digunakan baik untuk MG atau E. co
mengandung 2 mg protein . Kelompok 5 dan 6 tldak di vaksin yang digunakan sebagai kontrc
Pada umur 4 mlnggu semua ayam pada Kelompok 1 dan 5 dltantang dengan kultur MG8801
sebanyak 0,5 ml yang mengandung kuman 2,4 x 109 CCU/ml ke dalam kantong udara rongl
perut. Kelompok 3 dltantang dengan kultur MG 88016 dan E. coli juga melalui kantong uda
rongga perut. Dosis E. coli yang digunakan yaitu 0, l nil yang mengandung 1,1 x 10' cfu/ml . Aya
pada Kelompok 2, 4 dan 6 tidak ditantang, digunakan sebagai pembanding ayam yang ditantall
Pada umur 6 minggu atau 2 minggu setelah penantangan, semua ayam dibunuh dan dipcrik
perubahan patologi anatomi dan antibodinya .
93 2
Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner 1998
HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 3 . Pada penelitian ini ayam yang diberi vaksin mati
MG 88016 tidak satu ekor pun memperlihatkan perubahan patologis, tetapi ayam yang diberi
kombinasi vaksin mati MG 88016 dai E. coli dai ditantang dengan kultur MG 88016
memperlihatkan kekeruhan pada kantong udara pada 2 dari 5 ekor ayam yang digunakan . Ayam
yang tidak divaksin setelah ditantang tidak memperlihatkan proteksi, 4 dari 5 ekor yang ditantang
memperlihatkan penebalan dan peradangan kantong udara rongga perut . Sebelum vaksinasi,
semua ayam tidak memperlihatkan antibodi terhadap MG dai 2 miiggu setelah ditantang hanya 1
ekor yang memperlihatkan antibodi terhadap MG yaitu ayam kontrol yang ditantang dengan MG
88016 .
Tabel 3.
No
1
2
3
4
5
6
Hasil percobaan imunogenitas pada ayam umur 6 miiggu
Perlakuan
umur 4 miiggu
Tantang
Non tantang
Tantang Mycoli
Non tantang
Tantang
Non tantang
Perlakuan
umur 2 miiggu
Killed vaksin MG
Killed vaksin MG
Killed MG+E . coli
Killed MG+E. coli
Non vaccinated
Non vaccinated
Hasil pemeriksaan
PA
Jumlah ayam
5
5
5
5
5
5
0/5
0/5
2/5
0/5
4/5
0/5
RSA
0/5
0/5
0/5
0/5
1/5
0/5
PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN
PPM sampai saat ini dilaporkan masih tersebar luas (FAO-WHO - OIE, 1992) . Penyakit ini
sangat merugikan bagi peternak ayam (BIGGS, 1982; BICKFORD, 1986; BAGUST, 1989) . Pencegahan
di lapang yang sering dijumpai yaitu dengan menggunakan antibiotika . Sayangnya penggunaan
antibiotika yang terus menerus dapat menimbulkan resistensi (SOERIPTO, 1996) . Penggulnaan
vaksin mati pada saat ini hanya digunakan oleh para peternak pembibit saja karena harganya
cukup mahal . Peternak niaga boleh dikatakan tidak pernah menggunakan vaksin MG sebagai
pencegahan terhadap PPM .
Pada penelitian ini, ayam yang diberi vaksin mati MG 88016 dan kombinasi vaksin MG
88016 dan E. coli tidak memperlihatkan peradangan pada kantong udara 2 minggu setelah
tantangan infeksi sejenis . Hasil ini memperlihatkan bahwa vaksin mati MG 88016 dan kombinasi
vaksin mati MG 88016 dan E. coli,. sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti
sebelumnya (HILDERBRAND et al., 1983 ; HILDERBRAND, 1985) tetapi dilakukan pada ayam petelur.
Sekalipun demikian, penelitian ini masih dilakukan dalam lingkup yang sangat kecil sehingga
penelitian dalam lingkup yang lebih besar atau penelitian lapang diperlukan untuk lebih
membuktikan efektivitas dari vaksin mati MG 88016 atau kombinasinya dengan E. coli.
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu vaksin mati MG 88016 isolat lokal dan kombinasinya
dengan E. coli mampu memberi proteksi terhadap infeksi sejenis atau homolog, sekalipun
demikian penelitian dalam Skala yang lebih luas masih diperlukan .
DAFTAR PUSTAKA
BAGUST,
T.J. 1989 . An overview
of Australia's
poultry industry in 1989 . Aust. Vet. J. 66 : 416 - 418 .
933
SeminarNasional Peternakan dan Veteriner 1998
BicKFORD, A. A. 1986 . Diseases affecting reproducing laying birds and reproductive performance. Proc . Aust
Vet. Assoc. 92 : 759-776.
BIGGS, P.M . 1982 . The world of poultry disease. Avian Pathol. 11 : 281-300.
FAO-OIE-WHO. 1992 . Animal Health Year Book 1992 . FAO-OIE-WHO, Geneva, Rome, Paris.
FREY, M.C ., R.P. HANSON, and D.P . ANDERSON . 1968 . A medium for the isolation of avian mycoplasnia . Am
J. Vet. Res. 29 : 2164-2171 .
HILDERBRAND, D. 1985 . Immunologi and prophylaxis associated with the use of a Mycoplasma gallisepticun
bacterin in chickens . La Clinica Veterinaria. 108 : 89-94.
LAM, K.M., W. LIN, R. YAMAMOTO, and T.B . FARVER . 1983 . Immunization of chickens with temperauuet
sensitive mutants ofMycoplasma gallisepticum. Avian Dis. 27 : 803 - 812.
LAM, K.M ., W. LIN, R. YAMAMOTO, and Y.G . GFIAziKHANIAN. 1984 . Vaccination of turkeys against airsa4
infection with a temperature sensitive mutants of Mycoplasma gallisepticum. Avian Dis. 28 :1096
1101 .
MEDION, P.T . 1996 . Upaya pengembangan produk biologik bidang kesehatan hewan melalui kemitraan d
Indonesia. Bogor, 16 Desember 1996 .
SOERIPTO . 1987 . Pathogenicity and Iimnunogenicity of Mycoplasma gallisepticum. PhD. thesis 1987 .
SOERIPTo
and K.G . WFIITBEAR. 1996 . Th e virulence of 4 TS-mutants and 80083L of AIYcoplasnu
gallisepticum strains in 2 week-old chickens . Prosiding Temu Ilmiah Nasional Bidang Veteriner
Bogor, 12 - 13 Maret 1996 . hal . 178 - 183 .
Download