1 pendahuluan - IPB Repository

advertisement
1
1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pangandaran merupakan suatu kecamatan di Kabupaten Ciamis yang
termasuk ke dalam Perairan Pantai Selatan Jawa yang berada dalam Wilayah
Pengelolaan Perikanan (WPP) 573. Wilayah pengelolaan perikanan (WPP)
tersebut mempunyai potensi stok sumberdaya ikan sebesar 491.700 ton/tahun
(KEP.45/MEN/2011). Dengan potensi yang besar ini, pelabuhan perikanan yang
berada di Pantai Selatan Jawa memiliki potensi untuk berkembang. Pelabuhan
perikanan dapat digunakan sebagai tempat untuk berbagai aktivitas diantaranya
pemasaran dan distribusi hasil tangkapan, penyedia jasa tambat labuh
perahu/kapal dan penyedia perbekalan melaut.
Kecamatan Pangandaran telah memiliki sebuah pelabuhan perikanan yang
bertipe Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI). Keberadaan PPI Pangandaran sangat
penting baik bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Ciamis maupun masyarakat
disana. Hal ini dikarenakan PPI Pangandaran merupakan pelabuhan perikanan
yang cukup produktif dengan mutu hasil tangkapan berada dalam kondisi segar.
Pangkalan Pendaratan Ikan Pangandaran pada awalnya berlokasi di Pantai
Timur dan menyatu dengan kawasan wisata bahari Pangandaran. Lokasi PPI
Pangandaran yang menyatu dengan wisata bahari mempunyai kelebihan dan
kekurangan. Kelebihan yang dimaksudkan adalah 1) kedekatan lokasi memberikan peluang bagi nelayan atau pedagang ikan lebih mudah memasarkan hasil
tangkapannya kepada restoran/rumah makan, dan wisatawan yang berada di
sekitar kawasan wisata, selain kepada pedagang ikan dan pengolah ikan di Tempat
Pelelangan Ikan (TPI), selain itu, 2) nelayan mendapatkan tambahan penghasilan
melalui demo penangkapan ikan dan penyewaan perahu kepada wisatawan.
Penelitian yang dilakukan Hermawan (2009) mengungkapkan bahwa telah
terjadinya keterkaitan antara aktivitas kepelabuhanan perikanan dan wisata baha-ri
berupa; hasil tangkapan
yang didaratkan dan dijual di PPI Pangandaran
selanjutnya didistribusikan ke restoran, hotel, dan industri pengolahan. Penelitian
tersebut juga mengungkapkan terjadi peningkatan pendapatan nelayan sebesar Rp.
25.000,- Rp. 75.000,- per bulan dengan beraktivitas di kawasan wisata.
2
Kedekatan lokasi PPI Pangandaran dengan wisata bahari juga mempunyai
kekurangan. Kekurangan tersebut adalah 1) pemanfaatan perairan yang sama antara perikanan tangkap dan wisata bahari yang tanpa adanya batas-batas yang
jelas berpotensi menimbulkan konflik kepentingan, 2) penempatan perahu nelayan di Perairan Pantai Barat, Pantai Timur dan Perairan Cagar Alam Pananjung
dapat menyulitkan penataan fasilitas-fasilitas wisata bahari.
Pemerintah Kabupaten Ciamis merencanakan kawasan wisata bahari
Pangandaran terpisah dengan kegiatan perikanan tangkap. Pemindahan ini
dilakukan karena perairan wisata bahari di Pangandaran seperti Pantai Barat,
Pantai Timur dan Cagar Alam Pananjung dipenuhi oleh perahu-perahu nelayan
sehingga pengembangan kawasan wisata bahari menurut pemerintah daerah
setempat, sulit untuk dilakukan. Sebagai akibatnya, pemerintah daerah setempat
beranggapan bahwa PPI Pangandaran harus dipindahkan ke lokasi baru. Lokasi
yang dipilih sebagai lokasi baru PPI Pangandaran adalah Desa Babakan.
Pemindahan lokasi PPI Pangandaran dari Pantai Timur ke Desa Babakan
berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Ciamis Nomor 9 Tahun 2002.
Pemindahan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kegiatan pariwisata bahari dan
produksi perikanan di Pangandaran.
Pemindahan lokasi PPI Pangandaran diduga akan berdampak terhadap pihak
yang melakukan aktivitas di tempat tersebut seperti nelayan dan pedagang ikan.
Nelayan dan pedagang ikan merupakan pihak yang diduga merasakan dampak
langsung pemindahan PPI Pangandaran. Nelayan sebagai pelaku penangkapan
ikan harus memindahkan perahu/kapalnya ke PPI di lokasi baru. Hal ini akan
memberatkan bagi nelayan karena lokasi PPI baru yang berada jauh dari lokasi
pemukiman.
Pedagang ikan juga akan merasakan dampak yang sama dengan nelayan.
Pedagang ikan lebih mudah memasarkan hasil tangkapannya kepada pembeli
lokal maupun kepada wisatawan di lokasi lama. Pemindahan lokasi PPI yang baru
akan menyulitkan pedagang ikan memasarkan ikan karena lokasi PPI berjauh
berada jauh pemukiman penduduk.
Berdasarkan kondisi di atas, penelitian Prakiraan Dampak Pemindahan
Lokasi Pelabuhan Perikanan terhadap Aktivitas Nelayan dan Pedagang ikan
3
(Studi Kasus : PPI Pangandaran Kabupaten Ciamis) perlu dilakukan.
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan bagi pihak-pihak yang
terkait dan para pengambil keputusan dalam upaya pengembangan PPI
Pangandaran.
1.2
Permasalahan
1)
Belum ada informasi mengenai kondisi aktual PPI di Pangandaran
setelah Pemerintah Daerah Kabupaten Ciamis memberlakukan
kebijakan pemindahan PPI Pangandaran ke lokasi baru.
2)
Pemindahan PPI Pangandaran telah memberikan dampak awal berupa
tidak inginnya nelayan dipindahkan ke lokasi baru.
3)
1.3
Belum adanya strategi pengembangan PPI Pangandaran
Tujuan
1)
Mengetahui kondisi aktual PPI di Pangandaran, baik di lokasi lama
maupun di lokasi baru.
2)
Mengetahui prakiraan dampak pemindahan PPI Pangandaran terhadap
aktivitas nelayan dan pedagang ikan.
3)
1.4
Membuat strategi pengembangan PPI Pangandaran.
Manfaat
1) Memberikan informasi kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Ciamis
dalam pengembangan kawasan PPI Pangandaran.
2) Memberikan alternatif strategi pengembangan PPI Pangandaran yang
dapat digunakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Ciamis.
Download