analisis kinerja keuangan pada pt. asuransi kredit indonesia

advertisement
ANALISIS KINERJA
KEUANGAN PADA
PT. ASURANSI KREDIT
INDONESIA
Nama
NPM
Fakultas
Jurusan
Pembimbing
: Hanifah Tri Sediaswati
: 13213897
: Ekonomi
: Manajemen
: Susilowati Dyah Kusumaningtyas, SE., MM
Latar Belakang Masalah
Perusahaan asuransi sebagai lembaga keuangan yang dituntut untuk mempunyai
kinerja keuangan yang baik sehingga dapat memberikan rasa aman untuk
nasabah yang menggunakan jasa asuransi tersebut. Penilian suatu kinerja
keuangan perusahaan bersumber pada laporan keuangan yang dapat diolah
dengan menggunakan metode analisis rasio keuangan.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalahnya adalah :
“ Bagaimana kinerja keuangan pada PT. Asuransi Kredit Indonesia? ”
Batasan Masalah
Membatasi masalah yang dibahas berupa laporan keuangan PT. Asuransi
Kredit Indonesia ditinjau selama periode 2010, 2011, 2012, 2013, 2014.
Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui kinerja keuangan pada PT. ASURANSI KREDIT INDONESIA
Berikut Ini Pembahasan Dari Masalah
Diatas
•
Dalam menganalisis kinerja keuangan perusahaan asuransi maka
digunakan Rasio Early Warning System (EWS).
•
Hasil perhitungan Rasio EarlyWarning System dalam penulisan ini
adalah sebagai berikut :
RANGKUMAN HASIL PENELITIAN
Analisis Perbandingan periode 2010 dan 2014
No.
Rasio
2010
2014
Perubahan
1.
Rasio Likuiditas
10,64%
03,40%
7,24%
2.
Rasio Agent’s Balance to Surplus
52,85%
85,66%
32,81%
3.
Rasio Batas Solvabilitas
126,96%
20,85%
106,11%
4.
Rasio Tingkat Kecukupan Dana
11,34%
04,76%
6,58%
5.
Rasio Perubahan Surplus
03,55%
679,27%
675,72%
6.
Rasio Underwriting
35,12%
28,44%
6,68%
7.
Rasio Beban Klaim
236,67%
72,98%
163,69%
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil perhitungan rasio likuiditas selama periode 2010 - 2014 pada PT.
Asuransi Kredit Indonesia memperoleh rasio likuiditas yang dapat dikatakan bahwa
perusahaan masih dalam kategori likuid. Lalu perusahaan memperoleh rasio agent’s
balance to surplus dengan tagihan premi cukup untuk menambah kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek tingkat likuiditas. Rasio
batas solvabilitas dapat dikatakan kurang baik. Lalu perusahaan memperoleh rasio
tingkat kecukupan dana dan rasio profitabilitas perusahaan memperoleh rasio
perubahan surplus sebesar hal tersebut menunjukan peningkatan cukup baik. Rasio
underwriting yang dimiliki perusahaan menunjukan perkembangan yang semakin
menurun. Rasio beban klaim hal ini menunjukan perkembangan yang cukup baik.
Download